Tujuan
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Puisi Baru
Indikator
Materi
Evaluas i
Penyusun
Tujuan
Siswa dapat menentukan unsurunsur instrinsik puisi baru
Indikator
Materi
Evaluas i
Penyusun
Standar Kompetensi:
mengungkapkan pendapat tentang pembacaan puisi
Indikator
Materi
Evaluas i
Penyusun
Indikator
Materi
Evaluas i
Penyusun
Indikator:
siswa mampu membacakan puisi baru dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang sesuai siswa mampu menanggapi pembacaan puisi baru tentang lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat
Indikator
Materi
Evaluas i
Penyusun
PUISI BARU
Bentuknya lebih bebas daripada puisi lama baik dalam segi jumlah baris, suku kata, maupun rima.
Ciri-ciri Unsur ekstrinsik
Jenis-jenis
Unsur instrinsik
4. 5.
6.
Bentuknya rapi, simetris; Mempunyai persajakan akhir (yang teratur); Banyak mempergunakan pola sajak pantun dan syair meskipun ada pola yang lain; Sebagian besar puisi empat seuntai; Tiap-tiap barisnya atas sebuah gatra (kesatuan sintaksis) Tiap gatranya terdiri atas dua kata (sebagian besar) : 4-5 suku kata.
Hymne
Epigram
Elegi
Ode
Satire
CIRI-CIRI BALADA:
Ciri-ciri balada: Balada jenis ini terdiri dari 3 (tiga) bait Masing-masing dengan 8 (delapan) larik dengan skema rima a-b-a-b-b-c-c-b. Skema rima berubah menjadi a-b-a-b-b-c-bc Larik terakhir dalam bait pertama digunakan sebagai refren dalam bait-bait berikutnya.
Contoh
CONTOH BALADA
BALADA IBU YANG DIBUNUH Ibu musang di lingdung pohon tua meliang bayi dua ditinggal mati lakinya Bulan sabit terkait malam memberita datangnya waktu makan bayi-bayinya mungil sayang. Matanya berkata pamitan, bertolaklah ia dirasukinya dusun-dusun, semak-semak, taruhan harian atas nyawa. Burung kolik menyayikan berita panas dendam warga desa menggetari ujung bulu-bulunya tapi dikibaskanya juga.
Membumbung juga nyanyi kolik sampai mati tibatiba oleh lengking pekik yang lebih menggigilkan pucuk-pucuk daun tertangkap musang betiana dibunuh esok harinya. Tiada pulang ia yang mesti rampas rejeqi hariannya ibu yang baik, matinya baik, pada bangkainya gugur pula dedaun tua.
Tiada tahu akan merataplah kolik meratap juga dan bayi-bayinya bertanya akan bunda pada angin Tenggara Lalu satu ketika di pohon tua meliang matilah anak-anak musang, mati dua-duanya Dan jalannya semua peristiwa tanpa dudungan satu dosa. Tanpa. (Balada Orang-orang Tercinta, W.S. Rendra)
CIRI-CIRI HYMNE
Lagu pujian untuk menghormati seorang dewa, Tuhan, seorang pahlawan, tanah air, atau alma mater (Pemandu di Dunia Sastra). Himne diartikan sebagai puisi yang dinyanyikan, berisi pujian terhadap sesuatu yang dihormati (guru, pahlawan, dewa, Tuhan) yang bernafaskan ke-Tuhan-an.
Contoh
CONTOH HYMNE
Bahkan batu-batu yang keras dan bisu Mengagungkan nama-Mu dengan cara sendiri Menggeliat derita pada lekuk dan liku bawah sayatan khianat dan dusta. Dengan hikmat selalu kupandang patung-Mu menitikkan darah dari tangan dan kaki dari mahkota duri dan membulan paku Yang dikarati oleh dosa manusia. Tanpa luka-luka yang lebar terbuka dunia kehilangan sumber kasih Besarlah mereka yang dalam nestapa mengenal-Mu tersalib di datam hati. (Saini S.K)
CIRI-CIRI ODE
Ciri ode nada dan gayanya sangat resmi (metrumnya ketat). Bernada anggun. Membahas sesuatu yang mulia. Bersifat menyanjung baik terhadap pribadi tertentu atau peristiwa umum.
Contoh
CONTOH ODE
Generasi Sekarang Di atas puncak gunung fantasi Berdiri aku, dan dari sana Mandang ke bawah, ke tempat berjuang Generasi sekarang di panjang masa Menciptakan kemegahan baru Pantoen keindahan Indonesia Yang jadi kenang-kenangan Pada zaman dalam dunia (Asmara Hadi)
CIRI-CIRI EPIGRAM
Epigramma (Greek). Unsur pengajaran. Didaktik. Nasihat membawa ke arah kebenaran untuk dijadikan pedoman, ikhtibar. Ada teladan.
Contoh
CONTOH EPIGRAM
Hari ini tak ada tempat berdiri Sikap lamban berarti mati Siapa yang bergerak, merekalah yang di depan Yang menunggu sejenak sekalipun pasti tergilas. (Iqbal)
CIRI-CIRI ROMANCE
Romantique (Perancis); keindahan perasaan; persoalan kasih sayang, rindu dendam, serta kasih mesra.
Contoh
CONTOH ROMANCE
suatu hari..pernah kurenungi adakah seorang insan yang mengerti.. apakah arti kehidupan ini pernah kucari arti cinta sejati namun yang kutemui hanyalah mimpi.. suatu mimpi kosong yang tak bertepi apakah salah hati ini ingin memiliki sebuah cinta sejati..
CIRI-CIRI ELEGI
Sajak atau lagu yang mengungkapkan rasa duka atau keluh kesah karena sedih atau rindu, terutama karena kematian/kepergian seseorang.
Contoh
CONTOH ELEGI
Senja di Pelabuhan Kecil
Ini kali tidak ada yang mencari cinta di antara gudang, rumah tua, pada cerita tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang menyinggung muram, desir hari lari berenang menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak dan kini tanah dan air tidur hilang ombak. Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan menyisir semenanjung, masih pengap harap sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap
(Chairil Anwar)
CIRI-CIRI SATIRE
Satura (Latin) . Sindiran. Kecaman tajam terhadap sesuatu fenomena; tidak puas hati satu golongan (ke atas pemimpin yang pura-pura, rasuah, zalim etc).
Contoh
CONTOH SATIRE
Aku bertanya tetapi pertanyaan-pertanyaanku membentur jidad penyair-penyair salon, yang bersajak tentang anggur dan rembulan, sementara ketidakadilan terjadi di sampingnya, dan delapan juta kanak-kanak tanpa pendidikan, termangu-mangu dl kaki dewi kesenian. (Rendra)
Amanat
Citraan
Nada
Diksi
Perasaan
Kata konkret
Enjambemen
Gaya bahasa
TEMA (SENSE)
Pokok persoalan (subjek matter), suatu ide, gagasan atau hal yang hendak dikemukakan oleh penulis, baik tersurat atau tersirat.
TIPOGRAFI
Tatanan larik, bait, kalimat, frase, kata dan bunyi untuk menghasilkan suatu bentuk fisik yang mampu mendukung isi, rasa dan suasana.
AMANAT (INTENTION)
NADA (TONE)
Sikap penyair terhadap pembacanya, misalnya sikap rendah hati, menggurui, mendikte, persuasif, dan lain-lain.
PERASAAN (FEELING)
Sikap pengarang terhadap tema (subjek matter) dalam puisinya, misalnya simpatik, konsisten, senang, sedih, kecewa, dan lainlain.
ENJAMBEMEN
pemotongan kalimat atau frase diakhir larik, kemudian meletakkan potongan itu pada awal larik berikutnya. Tujuannya adalah untuk memberi tekanan pada bagian tertentu ataupun sebagai penghubung antara bagian yang mendahuluinya dengan bagian berikutnya
AKULIRIK
VERIFIKASI
berupa rima (persamaan bunyi pada puisi, di awal, di tengah, dan di akhir); ritma (tinggirendah, panjang-pendek, keras-lemahnya bunyi).
CITRAAN (PENGIMAJIAN)
Gambar-gambar dalam pikiran, atau gambaran angan si penyair. Setiap gambar pikiran disebut citra atau imaji (image). Gambaran pikiran ini adalah sebuah efek dalam pikiran yang sangat menyerupai gambaran yang dihasilkan oleh penangkapan kita terhadap sebuah objek yang dapat dilihat oleh mata (indra penglihatan).
DIKSI
pemilihan kata-kata dengan cermat, teliti, dan setepat mungkin oleh penyair.
penggunaan kata-kata yang tepat (diksi yang baik) atau bermakna denotasi oleh penyair
UNSUR EKSTRINSIK
unsur biografi
unsur kemasyarakatan
UNSUR BIOGRAFI
UNSUR KEMASYARAKATAN
1.
A. B. C. D. E.
2.
a. b. c. d. e.
Tema puisi Doa di Medan Laga adalah... Patriotisme Pengecut Percintaan Kerinduan Kesakitan
3.
a. b. c. d. e.
Suasana yang tergambar dalam puisi tersebut adalah... Gaduh Kacau Tertib Tenang Khusyuk
Karena Kasih_Mu
Karena kasihmu Engkau tentukan waktu Sehari lima kali Aku ingin rupa-Mu Kulebihi sekali Sebelum cuaca menali sutra
4.
a.
b.
c.
d.
e.
Tema puisi tersebut adalah... pendekatan diri kepada tuhan pertemuan lima kali sehari kerinduan pada kekasih harapan pada masa depan Kebencian diri
Karena Kasih_Mu
5.
Karena kasihmu Engkau tentukan waktu Sehari lima kali Aku ingin rupa-Mu Kulebihi sekali Sebelum cuaca menali sutra
a) b) c)
d)
e)
Suasana yang tergambar pada puisi Karena Kasih-Mu adalah.... Gembira Senang Sedih Hening Cemburu
6.
Ke manakah pergi Mencari matahari Ketika salju turun Pohon kehilangan daun Ke manakah jalan Mencari lindungan Ketika tubuh kuyup Dan pintu tertutup
Makna lambang kata matahari dalam larik kedua puisi tersebut adalah. Petunjuk Kehidupan Keceriaan Semangat Keindahan
7. Jiwaku tertidur pada malam Lelap, snyap menanti terjaga Anginmu datang menantang Menghujat kesenyapan hatiku Arah rasaku mulai mencari Mencari arah kerinduan Kerinduan yang kaku Yang tak mau tau Entah siang, entah.
b)
c) d) e)
Damai Garis biru yang indah Kelak-kelok rumit yang indah Padang biru yang tenang Sejukkan mataku semalam Butiran-butiran ikuti arus menderi Nyiur bermain dengan angin Menghantarkan lamunan pada kesadaran Akan kuasa-Mu
8.
Makna lambang kata padang biru pada larik ketiga bait pertama adalah.. Bendungan irigasi Kegiatan masyarakat Napas kehidupan Awan di langit Pemandangan alam
a) b) c) d)
e)
Damai Garis biru yang indah Kelak-kelok rumit yang indah Padang biru yang tenang Sejukkan mataku semalam Butiran-butiran ikuti arus menderi Nyiur bermain dengan angin Menghantarkan lamunan pada kesadaran Akan kuasa-Mu
9.
Maksud isi puisi tersebut adalah. Kekaguman seseorang terhadap kuasa Tuhan yang begitu indah dan menenteramkan Menggugah hati umat manusia untuk menikmati kebesaran Tuhan Menggambarkan keindahan alam di pegunungan yang berkelok-kelok Mengajak umat manusia untuk memelihara keindahan alam di pedesaan Memberi gambaran tentang kehidupan di alam peunungan
a)
b)
c)
d)
e)
10.
Kehidupan Dialah sang sutradara dan kita semua para.. maka persoalan yang utama bagaimana memainkan peran kita karena kita tak bisa memilih mari bermain dalam bimbingan-Nya
Diksi yang tepat untuk melengkapi larik kedua puisi tersebut adalah..
a)
b)
c) d) e)
PENYUSUN:
Bima Mulia
ULANG
SELANJUTNYA
ULANG
SELANJUTNYA
ULANG
SELANJUTNYA
ULANG
SELANJUTNYA
ULANG
SELANJUTNYA
ULANG
SELANJUTNYA
ULANG
SELANJUTNYA
ULANG
SELANJUTNYA
ULANG
SELANJUTNYA
ULANG
SELANJUTNYA