Anda di halaman 1dari 22

UNSUR INTRINSIK

PUISI
Kelas: 8
Pelajaran : Bahasa Indonesia
Week: 3 dan 4
Topik: unsur intrinsik puisi.
TEMA

Pokok persoalan/gagasan pokok yang


diungkapkan penyair dalam puisi
AMANAT

Yaitu pesan yang ingin disampaikan oleh


penyair melalui puisinya.
SUDUT PANDANG

Cara pengarang menempatkan diri dalam


menulis puisinya.
NADA dan SUASANA

Adalah sikap penyair yang diharapkan terhadap


pembaca.
Misalnya menggurui, menyindir, atau hanya
sekedar bercerita.
Nada dalam puisi dapat menimbulkan suasana
terhadap pembaca.
Misalnya nada duka dalam puisi dapat
menimbulkan suasana iba bagi pembacanya.
IRAMA

Alunan yang terjadi karena perulangan


dan pergantian bunyi ( panjang
pendek, keras lembut, tinggi
rendahnya nada)
Jika dalam bentuk tulisan bisa berupa
rima atau sajak.
PENGINDERAAN
■ Penglihatan : menggunakan indera untuk
melihat ( mata)
■ Pendengaran : menggunakan indera untuk
mendengar (telinga)
■ Perabaan : menggunakan indera untuk
merasakan dengan kulit/sentuhan (kulit)
■ Penciuman : menggunakan indera untuk membau
(hidung)
■ Perasaan : menggunakan indera untuk merasakan
sesuatu dengan hati.(perasaan/ hati)
TIPOGRAFI

Adalah tata wajah dalam puisi bisa


berupa bentuk puisi
Tipografi bentuknya ada yang teratur ada
pula yang tidak teratur.
BAHASA

Pilihan kata dalam puisi sangat


diperhatikan agar puisi itu indah.
Biasanya digunakan ungkapan, majas,
peribahasa dan lain-lain.
Parafrase Puisi
Parafrase adalah mengubah puisi ke dalam bentuk prosa.

Caranya sebagai berikut.


1. Bacalah puisi berkali-kali hingga kamu paham akan isinya.
2. Tambahkan kata-kata atau tanda baca-tanda baca yang
sengaja dihilangkan penyairnya. Ingat, penambahan kata-kata
atau tanda baca harus sesuai dengan pemahamanmu terhadap
isi puisi. Penambahan kata-kata atau tanda baca ditulis dalam
tanda kurung.
3. Ubahlah puisi (beserta kata-kata dan tanda baca yang telah
kamu tambahkan tadi) ke dalam bentuk prosa.
Karangan Bunga
Tiga anak kecil
Dalam langkah malu-malu
Datang ke Salemba
Sore itu
“Ini dari kami bertiga
Pita hitam pada karangan bunga
Sebab kami ikut berduka
Bagi kakak yang ditembak mati
siang tadi”.
Karya: Taufiq Ismail
parafrase
Karangan Bunga
(Ada) tiga anak kecil
Dalam langkah malu-malu(,)
Datang ke Salemba
(pada) sore itu(.)
(Mereka berkata sambil menyerahkan sebuah karangan bunga(:)
”Ini dari kami bertiga(,)
Pita hitam pada (sebuah) karangan bunga(.)
Kami serahkan ini(,) sebab kami ikut berduka
bagi kakak (kami) yang ditembak mati
(pada) siang tadi”.
Parafrase puisi Taufiq Ismail
sebagai berikut.
Pada suatu sore, datanglah tiga anak kecil ke
Salemba dalam langkah malu-malu. Mereka
menyerahkan sebuah karangan bunga yang
berpita hitam. Karangan bunga itu
diserahkan sebagai tanda ikut berduka cita
terhadap kakak mereka (orang yang mereka
anggap sebagai kakak), yang telah ditembak
mati pada siang hari itu.
Unsur-unsur Intrinsik Puisi
Karangan Bunga Karya Taufik Ismail
Tema
Kepahlawanan
Amanat
- Kita harus menghargai jasa para pahlawan
- Kita harus meneruskan perjuangan para
pahlawan
Sudut Pandang:
Orang ketiga
Nada dan suasana:
Nada sedih menimbulkan suasana duka
Tipografi:
Bentuknya rapi, terdiri dari 2 bait, bait
pertama terdiri dari 4 baris, bait kedua
terdiri dari 5 baris
Irama:
Bait pertama bersajak a b c b
Bait kedua bersajak a a a b b
Penginderaan/Citraan/Imaji
Penglihatan: bait pertama baris 1-4
bait kedua baris 1-2
bait kedua baris 4-5
Perasaan: bait kedua baris 3
Bahasa:
1) Ungkapan/Pilihan Kata
Tiga anak kecil : tiga tuntunan rakyat
yang mekar dan baru lahir.
pita hitam sebagai tanda berduka cita/
berkabung
Kakak kami berarti orang yang dianggap
sebagai kakak. ( AR Hakim)
Salemba: markas mahasiswa UI yang
tergabung dalam KAMI
2) Majas

Datang ke Salemba: Alegori


Pita hitam pada karangan bunga:
metafora
SELAMAT PAGI INDONESIA
Karya: Sapardi Djoko Damono

Selamat pagi Indonesia


seekor burung mungil ..................1).
dan ............. 2) kecil buatmu
Akupun sudah selesai
tinggal ............. 3) sepatu
dan kemudian pergi untuk ........... 4) setiaku padamu
dalam kerja yang sederhana
Bibirku tak mampu ............ 5) kata-kata yang sukar
dan tanganku terlalu .............6)
untuk mengacu terkepal
Selalu kujumpai kau di wajah ...............7)
di mata ...............8) yang sabar
di telapak tangan yang membantu para pekerja jalanan
kami telah ........... 9) dengan kenyataan
untuk diam-diam mencintaimu
Pada suatu hari
tentu kukerjakan ..........10)
agar .............11) kau melahirkanku
Seekor ayam jantan menegak
dan ...............12) salam padamu
kubayangkan sehelai bendera berkibar .............13)
akupun pergi bekerja
menaklukkan ...........14)
merobohkan kesangsian
dan mengusungkan ..........15) ke depan benteng kemerdekaan
pada setiap matahari terbit
Ooooo.... anak zaman yang megah
biarkan aku ........... 16) ke timur
untuk mengenangmu
.............17) yang penuh anak-anak sekolah berkilat
para perempuan yang menyalakan api
dan telapak tangan para lelaki yang tabah
telah hancurkan ................18) dusta
khianat dan ............19)
Selamat pagi Indonesia
seekor burung kecil ..........20) salam
kepada si anak kecil
terasa benar aku ini milikmu

TENTUKAN UNSUR-UNSUR INTRINSIK
DARI PUISI SELAMAT PAGI INDONESIA

1. Tema
2. Amanat
3. Sudut pandang
4. Nada dan suasana
5. Tipografi
6. Irama
7. Bahasa : pilihan kata dan majas
Bermain Piano

Tang ting ting ting terdengar suara ketika aku


menekan tuts pianoku. Suaranya sangat
merdu. Nada-nada yang terdengar bernotasi
do re mi fa. Nada-nada itu mengiringi lagu
yang kunyanyikan. Aku sangat senang
bermain piano. Ketika bermain piano, aku
mendengar suara melodi yang indah. Lagu
yang kunyanyikan semakin merdu dengan
diiringi suara pianoku. Aku sangat senang
bermain piano.

Anda mungkin juga menyukai