Anda di halaman 1dari 3

Nama : Sesa Ajulita

Nim : 193030202064

Mk : Kajian Puisi

Angkatan : 2019

Soal :

1. Carilah sajak yang berjudul “Bukan Beta Bijak Berperi: karya Rustam Effendi dan puisi Chairil Anwar
yang berjudul “Hampa kepada Sri”

2. Carilah pengertian: tipografi, susunan bait; dengan bunyi; persajakan, asonansi, aliterasi, kiasan
bunyi, lambang rasa, dan orkestrasi; dengan pemilihan kata (diksi), bahasa kiasan, sarana retorika,
unsur-unsur ketatabahasaan, gaya bahasa.

Jawaban :

1. Bukan Beta Bijak karya Rustam Effendi

Bukan beta bijak berperi,

pandai menggubah madahan syair,

Bukan beta budak Negeri,

musti menurut undangan mair.

Sarat saraf saya mungkiri,

Untaian rangkaian seloka lama,

beta buang beta singkiri,

Sebab laguku menurut sukma.

Susah sungguh saya sampaikan

degup-degupan di dalam kalbu.

Lemah laun lagu dengungan

matnya digamat rasaian waktu.

Serung saya susah sesaat,

sebab madahan tidak ‘nak datang.


Sering saya susah menekat,

sebab terkurung lukisan mamang.

Bukan beta bijak berlagu,

dapat melemah bingkaian pantun.

Bukan beta berbuat baru,

hanya mendengar bisikan alun.

HAMPA

kepada sri

Sepi di luar. Sepi menekan mendesak.

Lurus kaku pohonan. Tak bergerak

Sampai ke puncak. Sepi memagut,

Tak satu kuasa melepas-renggut

Segala menanti. Menanti. Menanti.

Sepi.

Tambah ini menanti jadi mencekik

Memberat-mmelepas-renggu

Sampai binasa segala. Belum apa-apa

Udara bertuba. Setan bertempik

Ini sepi terus ada. Dan menanti.

2. a. Tipografi, seni cetak atau tata huruf adalah suatu kesenian dan teknik memilih dan menata
huruf dengan pengaturan penyebarannya pada ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan
tertentu, guna kenyamanan membaca semaksimal mungkin.

b. Susunan bait (dibaca ba-it) adalah bagian dari teks berirama (puisi atau lirik lagu) yang terdiri dari
beberapa baris yang tersusun harmonis.

c. Bunyi dalam puisi adalah hal yang penting untuk menggambarkan suasana dalam puis.

d. Rima (persajakan) adalah bunyi-bunyi yang ditimbulkan oleh huruf atau kata-kata dalam larik dan
bait atau persamaam bunyi dalam puisi.
e. Asonansi adalah pengulangan suara vokal untuk membuat rima internal dalam frasa atau kalimat,
dan bersama-sama dengan aliterasi dan konsonansi berfungsi sebagai salah satu blok bangunan
sajak.

f. Aliterasi merupakan pengulangan huruf mati pada beberapa suku-kata yang berturut-turut,
biasanya suku-kata awal setiap kata.

g. Bunyi adalah sesuatu yang terdengar.

h. makna rasa puisi adalah seorang puitis yang membaca kan nya dapat penuh hayat atau
menghayati saat membawakan puisi tersebut.

i. Diksi adalah pemilihan kata yang tepat untuk menyatakan sesuatu.

j. bahasa kiasan ini pertama-tama dibentuk berdasarkan perbandingan atau persamaan.


Membandingkan sesuatu dengan sesuatu hal yang lain, berarti mencoba menemukan ciri-ciri yang
menunjukkan kesamaan antara kedua hal tersebut.

k. Sarana retorika merupakan salah satu unsur pembangun puisi yang digunakan penyair sebagai
alat untuk menyampaikan pikiran, perasaan dan gagasan kepada pembaca atau pendengar.

l. Unsur dalam bahasa, yaitu fonem (unsur terkecil dari bunyi ucapan yang bisa digunakan untuk
membedakan arti dari satu kata), morfem (unsur terkecil dari pembentukan kata dan disesuaikan
dengan aturan suatu bahasa), sintaksis (penggabungan kata menjadi kalimat berdasarkan aturan
sistematis yang berlaku pada bahasa tertentu), semantik (mempelajari arti dan makna dari suatu
bahasa yang dibentuk dalam suatu kalimat), diskurs (mengkaji bahasa pada tahap percakapan,
paragraf, bab, cerita atau literatur).

m. Majas atau gaya bahasa yaitu pemanfaatan kekayaan bahasa, pemakaian ragam tertentu untuk
memperoleh efek-efek tertentu yang membuat sebuah karya sastra semakin hidup, keseluruhan ciri
bahasa sekelompok penulis sastra dan cara khas dalam menyampaikan pikiran dan perasaan, baik
secara lisan maupun tertulis.

Anda mungkin juga menyukai