Anda di halaman 1dari 3

Struktur Puisi, Unsur, Ciri -Ciri

Pengertian dan Konsep Puisi


Menurut Waluyo (2002:2) pengertian puisi adalah karya sastra dengan bahasa yang
dipadatkan, dipersingkat, dan diberi rima dengan bunyi yang padu dan pemilihan kata-kata
kias (imajinatif).
Tujuan dibuatnya puisi yaitu sebagai sarana menyalurkan gagasan sekaligus sebagai sarana
menyalurkan hobi. Sementara itu, manfaat puisi yakni agar kita kita menjadi lebih peka
terhadap sekitar serta menstabilkan perasaan.
Oh iya, kalian tahu, gak, apa sebutan untuk pembuat puisi? Jika kalian menjawab penyair,
maka itu benar sekali.
Penyair merupakan sebutan kepada para pembuat puisi, syair, atau sajak. Beberapa penyair
yang terkenal di Indonesia yaitu Chairil Anwar, W.S. Rendra, Sapardi Djoko Damono, dan
masih banyak.

Ciri-Ciri dan Unsur yang Membangun Puisi⁶


Nah, untuk membuat sebuah puisi, maka kita harus memahami ciri-ciri dan unsurnya terlebih
dahulu. Well, meskipun gak semua orang ingin menjadi penyair, tetapi sebaiknya kita paham
juga, nih, dengan unsur-unsurnya. Lantas, apa saja unsur-unsurnya?Unsur-unsur yang
membangun puisi terdiri dari dua struktur, yaitu struktur fisik puisi dan struktur batin puisi.
Kita bahas satu persatu, yuk!
1. Struktur Fisik Puisi
 Diksi
Struktur puisi pertama yang perlu kalian ketahui yaitu diksi. Diksi berarti pemilihan kata
untuk mengungkapkan gagasan sehingga menghasilkan puisi yang indah. Contoh diksi yang
sering digunakan adalah: Lintang (bintang), Chandra (bulan), Bianglala (pelangi), dan lain-
lain.
 Majas
Majas atau gaya bahasa berarti melukiskan atau menyampaikan makna konotasi atau bukan
makna sebenarnya. Contohnya: Majas Personifikasi, Majas Metafora, dan lain-lain.
 Tipografi
Struktur puisi selanjutnya adalah tipografi. Tipografi merupakan puisi yang memiliki bentuk
unik dan memiliki makna tersendiri yang ingin penyair sampaikan. Puisi tipografi ini
biasanya disusun menyerupai bentuk seperti wajah, zig zag, dan lain-lainnya.
 Imagery
Imagery adalah deskripsi visual dengan menggunakkan panca indera saat kalian menulis
puisi. Dengan begitu, pembaca dapat merasakan suasana dan kesan yang nyata.
Imagery sendiri terbagi menjadi enam jenis yaitu penglihatan, pendengaran, perabaan,
penciuman, pengecapan, dan gerak. Contoh imagery pendengaran: ‘Dan dalam dadaku,
memerdu lagu’ (karya: chairil anwar, sajak putih)
 Rima
Last but not least, ada yang namanya rima. Biasanya, rima ini ditemukan pada puisi lama,
nih, guys! Dan, jarang ditemukan di puisi modern.
Contoh: rima pasang (a-a-b-b)

Indonesia tanah airku


Tanah tumpah darahku
Di sanalah aku digusur
Dari tanah leluhur
Dengan demikian, persamaan bunyi setiap baris atau bunyi vokal akhir pada baris puisi
disebut dengan Rima.
2. Struktur Batin Puisi
 Tema
Tema merupakan salah satu unsur penting yang membangun puisi. Pasalnya, dengan adanya
tema ini, penyair dapat mengungkapkan dan mengembangkan perasaan mereka menjadi
sebuah puisi.
Kalian pasti sering membaca atau menemukan puisi yang panjang banget, bukan? Nah, meski
demikian, setiap puisi pasti memiliki tema atau pokok pikiran yang ingin disampaikan.
 Rasa
Rasa adalah sesuatu yang sedang dirasakan. Misalnya, saat merasakan sedih, maka puisi
kalian perlu diberikan sentuhan-sentuhan kesedihan. Ini dilakukan, supaya puisi kalian
menjadi puisi yang indah.
 Nada
Struktur batin puisi berikutnya adalah nada. Nada adalah bagaimana cara kalian menyuarakan
puisi, seperti tinggi rendahnya bunyi. Nah, nada terbagi menjadi lima macam, yaitu:
1. Melankolik: rendah, pelan, dan mendalam.
2. Romantik: rendah/tinggi dan adanya perasaan senang.
3. Patriotik: tinggi dan lantang.
4. Sinis: rendah, pelan, dan sinis.
5. Protes: tinggi dan memperlihatkan suatu penolakan.
 Amanat
Struktur batin puisi yang terakhir adalah amanat. Amanat adalah pesan yang ingin
disampaikan penyair kepada pembaca.
Contoh Puisi Singkat

1. Contoh Puisi Ibu


“Ibu”
(Oleh: D. Zawawi Imron)
Kalau aku merantau lalu datang musim kemarau
Sumur-sumur kering, daunan pun gugur bersama reranting
Hanya mata air, air matamu ibu, yang tetap lancar mengalir
Bila aku merantau
Sedap kopyor susumu dan ronta kenakalanku
Di hati ada mayang siwalan memutikkan sari-sari kerinduan
Lantaran hutangku padamu tak kuasa kubayar
Ibu adalah gua pertapaanku
Dan ibulah yang meletakkan aku di sini
Saat bunga kembang menyemerbak bau sayang
Ibu menunjuk ke langit, kemudian ke bumi
Aku mengangguk meskipun kurang mengerti
Bila kasihmu ibarat samudera
Sempit lautan teduh
Tempatku mandi, mencuci lumut pada diri
Tempatku berlayar, menebar pukat dan melempar sauh
Lokan-lokan, mutiara dan kembang laut semua bagiku
Kalau aku ikut ujian lalu ditanya tentang pahlawan
Namamu, ibu, yang kan kusebut paling dahulu
Lantaran aku tahu
Engkau ibu dan aku anakmu
Bila aku berlayar lalu datang angin sakal
Tuhan yang ibu tunjukkan telah kukenal
Ibulah itu bidadari yang berselendang bianglala
Sesekali datang padaku
Menyuruh menulis langit biru
Dengan sajakku
2. Contoh Puisi Guru
“Puisi Guru”
(Oleh: Kahlil Gibran)
Barang siapa mau menjadi guru
Biarlah dia memulai mengajar dirinya sendiri
Sebelum mengajar orang lain
Dan biarkan pula dia mengajar dengan teladan
Sebelum mengajar dengan kata-kata
Sebab, mereka yang mengajar dirinya sendiri
Dengan membenarkan perbuatan-perbuatan sendiri
Lebih berhak atas penghormatan dan kemuliaan
Daripada mereka yang hanya mengajar orang lain

Anda mungkin juga menyukai