Apa kamu mengenal poem? Kalau ditanya apa artinya, apakah kamu akan bilang itu puisi? Terus,
bagaimana dengan poetry? Apa kamu akan bilang itu puisi juga?
Cambridge Advanced Learner’s Dictionary menjelaskan perbedaan keduanya. Poem adalah “a
piece of writing in which the words are arranged in separate lines, often ending in rhyme, and are
chosen for their sound and for the images and ideas they suggest”. Sedangkan, poetry adalah “poems
in general as a form of literature”.
Jadi, bisa dibilang kalau poem adalah sajak dan poetry adalah puisi. Poem adalah unsur utama yang
membentuk suatu poetry, tapi sebenarnya yang dilihat dari poem adalah gaya bahasanya sebagai suatu
karya tulis.
Sederhananya begini: kalau kamu menulis puisi, tentu nggak akan seperti menulis cerpen, kan? Nah,
itulah poetry. Sedangkan bait-bait atau sajak di dalam poetry adalah poem yang kamu tulis. Karena
berupa sajak, tiap barisnya akan lebih teratur dan memiliki makna yang saling berhubungan.
Jenis-jenis poem
Jika baru pertama kali mengenal poem, kamu mungkin mengira semua sajak sama saja. Padahal, ada
beberapa jenis poem yang dibedakan dari bentuk kalimatnya, lho.
Ballad: Sajak balada adalah “lagu naratif populer yang disebarkan secara lisan.” Dalam tradisi
Inggris, ballad biasanya mengikuti bentuk rima (a-b-c-b). Materi yang ditulis seringnya tentang cerita
personal penyair dengan banyak pengulangan kata.
Elegy: Sajak melankolis yang meratapi kematian subjek poem meskipun akan berakhir dengan
penghiburan. Jenis poem ini banyak dibawakan saat pemakaman dan tidak melulu dibacakan, namun
juga bisa dinyanyikan sebagai lirik lagu.
Free Verse: Sajak free verse ditulis mengikuti ritme alami saat berbicara. Sehingga, jenis poem ini bisa
dibilang nggak berima dan tidak beritme. Karena nggak mengikuti aturan ritme dan rima, satu barisnya
bisa saja terdiri dari kalimat yang sangat panjang atau hanya satu kata.
Tujuan penggunaan poem?
Kalau kamu pernah melihat seseorang membacakan puisi, pasti orang itu akan menjiwai puisi yang
dibawakan. Sajak-sajak poem memiliki tujuan untuk mengekspresikan suatu hal, baik itu memori,
pendapat, atau hal lain yang memiliki makna dalam bagi penyair.
Dengan menulis poem, seseorang dapat menyalurkan perasaan dan pemikirannya tentang suatu subjek
ke dalam bentuk nyata. Bagi pembaca, kita akan terdorong untuk menemukan makna di balik kata-kata
berdasarkan pengalaman masing-masing.
Kalau untuk anak, mengenal poem bisa memberi dampak positif bagi pembelajaran sosial dan
emosionalnya. Mereka juga akan memiliki cara berpikir baru tentang sesuatu. Ada banyak perspektif
baru yang bisa didapat oleh seseorang lewat poem.
Sebagai contoh, ketika kamu melihat danau, kamu mungkin pada awalnya hanya berpikir, “Danau yang
biru.” Tapi setelah menulis poem, kamu bisa mengamati danau itu dengan lebih mendalam dan
mendeskripsikannya dengan, “Danau yang biru itu permukaannya dipenuhi oleh riak-riak air, di mana
segerombolan angsa berenang bebas, dikelilingi oleh sederet pepohonan.”
Apa saja elemen poem?
Sebuah poem memiliki elemen-elemennya yang sangat penting untuk menunjukkan bahwa suatu
tulisan merupakan poem. Apa sajakah itu?
– Meter
Meter di sini bukan berarti pengukur jarak, melainkan salah satu elemen penting bagi kamu yang
sedang berusaha mengenal poem. Dengan menggunakan meter, kamu bisa menciptakan ritme dan
aliran yang sesuai dengan poem yang kamu tulis. Ritme ini dapat membantu menciptakan perasaan atau
suasana hati tertentu, juga bisa untuk menekankan kata atau frasa tertentu yang ingin kamu tonjolkan.
Kamu akan bisa mengontrol pengalaman pembaca yang menikmati tulisanmu.
– Imagery
Pengertian bahasa Indonesianya adalah imajinasi atau penggambaran, di mana poet memungkinkan
pembaca membayangkan gambaran akan poem yang dibaca. Imajinasi ini akan membuat poem menjadi
lebih hidup dan kuat. Kamu bisa melakukan ini dengan menggunakan metafora, perumpamaan, juga
simbol.
– Symbolism
Cara untuk mengekspresikan sentimen, ide, dan simbol dalam poem adalah dengan menggunakan
simbolisme. Kamu bisa menggunakan simbol atau kata apa saja untuk membuat pembaca melihat
sesuatu dari perspektif yang berbeda.
Take Time
Author: Unknown
I take time to pray because I believe that it is the greatest power on earth