Anda di halaman 1dari 18

Perjuangan PGRI

Pada Masa Orde Baru


Enjoy your stylish business and campus life with BIZCAM
Kelompok 3
Enjoy your stylish business and campus life with BIZCAM
Anggota
Enjoy your stylish business and campus life with BIZCAM

Alvina Syahri Rahmah 202113500105


Ika Nur Bella Fitriyani 202113500127
Mariana Ayu 202113500114
Mutiara Nurhangesti 202113500096
Siti Nuralifiya 202113500112
PGRI Dalam Golongan Kekaryaan

Guru masih memiliki pengaruh yang besar di masyarakat, guru bahkan dapat
mempengaruhi politik negara, di masa-masa awal rezim baru, pemerintah
melarang guru berpolitik.Menteri Dalam Negeri, Amirmachmud, melarang
keras guru berpolitik. Namun, kebijakan larangan ini tidak diterapkan secara
konsisten. Karena di balik pelarangan itu, pemerintah yang berkuasa
menggabungkan para guru di Forum PGRI dengan Korpri sebagai bagian dari
Kelompok Kerja (Golkar), yang diam-diam digunakan oleh PGRI (Persatuan
Guru Republik Indonesia) sebagai alat untuk mendukung kekuatan politik.
Outsider And Insider
kebijakan pemerintah lahir dari keputusan politik
legislatif, eksekutif, dan oleh pihak luar yang
mempengaruhinya.
Outsider = Pembuatan kebijakan sangat ditentukan
oleh lembaga legislatif dan eksekutif yang keduanya
memiliki peran dominan karena memiliki mandat dan
kewenangan yang lebih jelas dari pihak luar, hanya
bertindak sebagai kelompok penekanan.
Insider =PGRI memiliki perwakilan di legislatif atau
menempatkan stafnya dengan kekuasaan eksekutif.
Prinsip UU No. 12 Tahun 1999 mewajibkan pegawai
negeri sipil untuk tidak memihak dan tidak

Netralitas memihak terhadap partai politik dan tidak


ikut serta dalam kegiatan politik. Anggota
PGRI yang mayoritas pegawai negeri sipil
memegang teguh prinsip tidak berpihak agar
pelaksanaan tugas negara dan pembangunan
tidak diskriminatif dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat dan
mencegah penyalahgunaan fasilitas
pemerintah bagi masyarakat.
Lahirnya UU No.
Dasar pendidikan nasional adalah Pancasila
2 /1989 tentang Ayat. Bagian II. Sementara itu, menyatakan
dan UUD 1945. Hal ini diatur dalam Pasal 2
tujuan pendidikan nasional dalam Pasal 4,
Sidiknas “Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan
kehidupan bangsa dan mengembangkan
manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia
yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan
Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur,
memiliki pengetahuan dan keterampilan ,
kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang
mantap dan mandiri serta rasaLahirnya UU No.
2 /1989 tentang Sudiknas tanggung jawab
kemasyarakatan dan kebangsaan”
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun
1989, pembangunan pendidikan bertujuan untuk
mewujudkan manusia Pancasila sebagai manusia
pembangunan berkualitas yang dapat mandiri, dan
mendukung pembangunan masyarakat, bangsa,
dan negara Indonesia yang terwujud secara kokoh. Lahirnya UU No. 2/1989
dan pertahanan negara yang kuat. UU No.2/1989 tentang sidiknas
memberikan arah terwujudnya satu sistem
pendidikan nasional, dengan salah satu penegasan
bahwa sistem pendidikan nasional dilaksanakan
secara semesta, menyeluruh, dan terpadu.
Semesta diartikan terbuka bagi seluruh rakyat dan
berlaku di seluruh wilayah negara.
PGRI dan perjuangan
pembangunan
pendidikan
Hubungan PGRI dengan organisasi guru mulai di
rintis . Pada bulan juli 1966 secara resmi diterima
menjadi anggota WCOTP dalam kongres guru se
Dunia Seoul di Korea selatan. Setelah itu, PGRI
diundang untuk mengikuti Trade Union Leader
Course di negeri belanda selama 4 bulan,kursus di
adakan 2 angkatan
KAGI
Tugas utama KAGI adalah membersihkan dunia
pendidikan Indonesia dari unsur PKI dan orde
lama.menyatukan semua guru di dalam organisasi
guru yaitu PGRI memperjuangkan agar PGRI
menjadi organsasi guru yang tidak hanya bersifat
unitaristik tetapi juga independen dan non partai
politik.Bukti keberasilan kekuatan orde baru
dalam kongres ini terlihat dari hasil” kongres di
bidang unsure atau politik atau PB PGRI masa
bakti XI adapun hasil”
Hari Guru Nasional
Pada zaman Belanda berdiri pada 1912 dengan nama
Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB).PGHB
berkembang pula organisasi guru baru antara lain
Persatuan Guru Bantu (PGB), Perserikatan Guru
Desa (PGD), Persatuan Guru Ambachtsschool
(PGAS), Perserikatan Normaalschool (PNS), Hogere
Kweekschool Bond (HKSB), disamping organisasi
guru yang bercorak keagamaan, kebangsaan.
Hasilnya antara lain adalah Kepala HIS
yang dulu selalu dijabat oleh orang
Belanda, satu per satu pindah ke tangan
orang Indonesia. Semangat perjuangan
ini makin berkobar dan memuncak pada
kesadaran dan cita-cita
kemerdekaan.Perjuangan guru tidak lagi
Hari Guru perjuangan perbaikan nasib, tidak lagi
perjuangan kesamaan hak dan posisi
Nasional dengan Belanda, tetapi telah memuncak
menjadi perjuangan nasional dengan
teriak “merdeka”.
Hari Guru Nasional
Pada 1932, nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB)
diubah menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI).Perubahan
nama ini mengejutkan pemerintah Belanda, karena kata
“Indonesia” yang mencerminkan semangat kebangsaan
sangat tidak disenangi oleh BelandaPada masa
pendudukan Jepang, semua lembaga pendidikan dilarang,
sekolah-sekolah ditutup, dan Persatuan Guru Indonesia
(PGI) tidak bisa lagi beroperasi
Indonesia (PGI) tidak bisa lagi beroperasi.Semangat
proklamasi 17 Agustus 1945 menjiwai
penyelenggaraan Kongres Guru Indonesia pada
tanggal 24-25 November 1945 di Surakarta.Melalui
kongres ini, segala organisasi dan kelompok guru yang
didasarkan atas perbedaan tamatan, lingkungan
pekerjaan, lingkungan daerah, politik, agama dan
suku, sepakat dihapuskan.Mereka adalah guru-guru
yang aktif mengajar, pensiunan guru yang aktif
Hari Guru Nasional
berjuang, dan pegawai pendidikan Republik Indonesia
yang baru dibentuk.
Di dalam kongres inilah, pada 25 November 1945,
100 hari setelah proklamasi kemerdekaan
Indonesia, PGRI didirikan di Surakarta, sekelompok
organisasi dan guru mulai bersatu untuk Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Dari sejarah Hari
Guru Nasional yang sudah dilalui oleh Persatuan
Guru Republik Indonesia, pemerintah Republik
Indonesia dengan Keputusan Presiden Nomor 78
Tahun 1994, menetapkan hari lahir PGRI pada
tanggal 25 November yang ditandai sebagai Hari
Guru Nasional.
Tujuan Berdirinya PGRI :

Meningkatkan jenjang pendidikan dan pelatihan sesuai


dengan prinsip kerakyatan.
Melindungi dan mengembangkan Negara Kesatuan
Republik Indonesia
Membela hak dan nasib buruh pada umumnya dan guru
pada khususnya.
Sesi Tanya Jawab
3 Pertanyaan
Berbicara Langsung/ Via
WAG
Thank You..

Anda mungkin juga menyukai