Anda di halaman 1dari 35

PENGANTAR PENDIDIKAN

PGSD UNSRI 2021


Sistem
Pendidikan
di Indonesia
Kelompok 5

Dosen Pengampu :
Dra. Hasmalena, M.Pd.
Drs. Laihat, M.Pd.
KELOMPOK 5

Afifah Lisaiha Rodiyah Nabila Istahwa MeiReza Andevan Roesly


06131282126042 06131282126044 06131382126084

Prita Amelia Yolanda Putri Darma Zahra Rahma Rizkika


06131282126055 06131282126018 06131282126050
Materi Yang Dibahas :
SISTEM PENDIDIKAN DI INDONESIA

Definisi
Karakteristik Komponen Kelebihan dan
Landasan UU Sistem Kekurangan
Pendidikan
Nasional Saat
Pendidikan Nasional Ini

Sistem
Pendidikan
Nasional
Definisi
Definisi Pendidikan Dan Pendidikan Nasional
Berdasarkan UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara.
Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai
agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan
zaman.
Definisi Sistem Pendidikan Nasional
Menurut UU No.20 tahun 2003 pasal 1 ayat ke 3 yang dimaksud dengan Sistem
pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait
secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.Sistem pendidikan
nasional merupakan upaya terencana dalam mewujudukan proses dan suasana
pembelajaran supaya pelajar aktif dalam mengembangkan potensi dirinya.
Dengan sistem pendidikan, diharapkan peserta didik memiliki kecerdasan, akhlak,
pengendalian diri, maupun keterampilan yang berguna bagi diri sendiri,
masyarakat, maupun negara.
Karakteristik
Karakteristik Pendiddikan Nasional Indonesia

Karakteristik Karakteristik Karakteristik Karakteristik


Sosial Budaya Dasar Fungsi & Tujuan Kesisteman
Karakteristik Sosial Budaya
● Sistem Pendidikan Nasional Indonesia berakar pada kebudayan bangsa Indonesia
yaitu kebudayan yang timbul sebagai usaha budi daya rakyat Indonesia yang
berbentuk kebudayaan lama dan asli, kebudayaan baru yang dikembangkan
menuju ke arah kemajuan adab, budaya, dan persatuan dengan tidak menolak
kebudayaan asing yang dapat mengembangkan dan memperkaya kebudayaan
sendiri serta mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa Indonesia.

● Juga Sistem Pendidikan Nasional Indonesia berakar pada kebhinekaan yang satu
atau Bhineka Tunggai Ika.
Karakteristik Dasar

● Dasar yuridis formal dari sistem pendidikan nasional Indonesia yang bersifat idiil adalah
pancasila sebagai dasar negara seperti yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 dan
yang bersifat regulasi/mengatur bersumber pada pasal 31 ayat (1) dan (2) UUD 1945.

● Pasal 31 ayat 2 berbunyi “Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan
pemerintah wajib membiayainya.” Ayat ini secara khusus berbicara tentang pendidikan dasar
12 tahun (tingkat SD, SLTP/SMP, hingga SLTA/SMA), bahwa target yang dikehendaki
adalah warga negara yang berpendidikan minimal setingkat SMA. Diperkuat lagi dengan
adanya revisi UU No 20 Tahun 2003, yang semula menerapkan 9 tahun menjadi 12 tahun
wajib belajar.
Karakteristik Fungsi & Tujuan
● Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa. Kehidupan bangsa yang cerdas adalah kehidupan
bangsa dalam segala sektor, politik, ekonomi, keamanan, kesehatan dan sebagainya. Tujuan yang kedua adalah
mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang
Maha Esa dan berbudi luhur. Memiliki pengetahuan dan keterampilan. Memiliki kesehatan jasmani dan rohani.
Memiliki kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebanggaan.

● Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 pasal 3 disebutkan bahwa Pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Karakteristik Kesisteman
● Merupakan satu keseluruhan kegiatan dan satuan pendidikan yang dirancang dilaksanakan dan dikembangkan untuk ikut berusaha
mencapai tujuan nasional.
● Mengatur bahwa jalur pendidikan sekolah terdiri atas tiga jalur utama yakni pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan
pendidikan tinggi. Kurikulum, peserta didik, dan tenaga kependidikan tidak dapat dipisahkan dalam kegiatan belajar mengajar.
● Pengaturan penyelenggaraan pendidikan secara terpusat dan tidak terpusat. Transformasi administrasi dilaksanakan secara
sentralisasi, sedangkan transformasi edukatif di satuan pendidikan dilaksanakan secara desentralisasi.
● Penyelenggaraan satuan dan kegiatan pendidikan merupakan tanggung jawab keluarga, masyarakat, dan pemerintah.
● Mengatur bahwa satuan dan kegitan pendidikan diselenggarakan oleh masyarakat memiliki kebebasan untuk menyelenggarakan
sesuai dengan ciri atau kekhususan masing-masing sepanjang tidak bertentangan dengan pancasila (dasar negara, ideologi
dan pandangan hidup bangsa).
● Memberikan kemudahan bagi peserta didik untuk memperoleh pendidikan yang sesuai dengan bakat, minat, dan tujuan
yang hendak dicapai dan untuk menyesuaikan sesuai lingkungan.
Landasan Hukum
Pengertian Landasan Hukum

Kata landasan dalam hukum berarti melandasi atau mendasari atau titik
tolak. Sementara itu kata hukum dapat dipandang sebagai aturan baku
yang patut ditaati. Landasan hukum dapat diartikan praturan baku sebagai
tempat terpijak atau titik tolak dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan
tertentu. Aturan baku yang sudah disahkan oleh pemerintah, bila
dilanggar akan mendapat sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku pula.
Hukum atau aturan baku tidak selalu dalam bentuk tertulis. Sering kali
aturan itu dalam bentuk lisan, tetapi diakui dan ditaati oleh masyarakat.
Pendidikan Menurut Undang-Undang Dasar 1945

Undang-Undang Dasar 1945 adalah merupakan hukum tertinggi di Indonesia. Semua peraturan
perundang-undangan yang lain harus tunduk atau tidak boleh bertentangan dengan Undang-Undang
Dasar ini. Pasal-pasal yang bertalian dengan pendidikan dalam Undang-Undang Dasar 1945 hanya 2
pasal, yaitu Pasal 31 da Pasal 32. Yang satu menceritakan tentang kependidikan dan yang satu
menceritakan tentang kebudayaan. Pasal 31 Ayat 1 berbunyi: Tiap-tiap warga negara berhak mendapat
pengajaran. Ayat 2 pasal ini berbunyi: Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan
pemerintah wajib membiayainya. Ayat 3 pasal ini berbunyi: Pemerintah mengusahakan dan
menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional. Pasal 32 Undang-Undang Dasar itu pada Ayat 1
bermaksud memajukan budaya nasional serta memberi kebebasan kepada masyarakat untuk
mengembangkannya dan Ayat 2 menyatakan negara menghormati dan memelihara bahasa daerah
sebagai bagian dari budaya nasional.
 
 
Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003
Di antara peraturan perundang-undangan RI yang paling banyak mmbicarakan pendidikan adalah
Undang- Undang RI Nomor 20 Tahun 2003. Tetapi tidak semua pasal akan dibahas dalam makalah
ini. Yang dibahas adalah pasal-pasal penting terutama yang membutuhkan penjelasan lebih
mendalam serta sebagai acuan untuk mengembangkan pendidikan. Pertama-tama adalah Pasal 1
Ayat 2 dan Ayat 5. Pasal 1 Ayat 2 berbunyi sebagai berikut: Pendidikan nasional adalah pendidikan
yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan
perubahan zaman. Selanjutnya Pasal 1 Ayat 5 berbunyi: Tenaga kependidikan adalah anggota
masyarakat yang mengabdikan diri dalam penyelenggaraan pendidikan. Sedang yang dimaksud
dengan tenaga kependidikan tertera dalam Pasal 39 Ayat 1, yang mengatakan tenaga kependidikan
mencakup tenaga administrasi, pengelola/kepala lembaga pendidikan, penilik/pengawas, peneliti,
dan pengembang pendidikan, pustakawan, laboran,dan teknis sumber belajar. Selanjutnya
mengarah kepada beberapa pasal berikut ini.
Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003
● Pasal 5 yang bermakna: Setiap warga negara berhak atas kesempatan yang sama untuk memperoleh pendidikan yang
bermutu, baik bagi mereka yang berlainan fisik, di daerah terpencil, maupun yang cerdas atau berbakat khusus, yang
bisa berlangsung sepanjang hayat.
● Pasal 6, setiap warga negara berusia tujuh sampai dengan lima belas tahun wajib mengikuti pendidikan dasar.
● Pasal 12, peserta didik mempunyai hak untuk mendapatkan pendidikan agama yang sesuai dengan agama yang
dianutnya yang diajarkan oleh pendidik yan seagama.
● Pasal 13, jalur pendidikan formal merupakan pendidikan yang diselenggarakan disekolah secara berjenjang dan
bersinambungan, sedangkan jalur pendidikan nonformal dan informal merupakan pendidikan yang diselenggarakan
diluar sekolah yang tidak harus berjenjang dan bersinambungan.
● Pasal 15, jalur pendidikan formal yang terdiri dari pendidikan umum, pendidikan kejuruan, pendidikan khusus,
pendidikan keagamaan, pendidikan akademik, pendidikan profesional.
● Pasal 20, sekolah tinggi, institut, dan universitas menyelenggarakan pendidikan akademik dengan dan atau
profesional.
● Pasal 24, tentang kebebasan Akademik, Kebebasan Mimbar Akademik, dan Otonomi keilmuan.
● Pasal 28, pendidikan anak usia dini terjadi pada jalur formal, nonformal, dan informal.
● Pasal 29, meningkatkan kinerja pegawai dan calon pegawai negeri yang diselenggarakan oleh departemen atau
nondepartemen pemerintah.
● Pasal 39, kewajiban tenaga kependidikan.
● Pasal 45,pengadaan dan pendayagunaan sumberdaya pendidikan yang harus dilakukan oleh pemerintah, masyarakat,
dan keluarga peserta didik.
Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2005
Ada beberapa hal yang akan diuraikan bersangkutan dengan Undang-Undang Guru dan Dosen ini, yang tercantum dalam beberapa pasal.
● Pasal 8 berbunyi: Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikasi pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki
kemamapuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
● Pasal 10 menyatakan kopetensi guru mencakup pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional.
● Pasal 11, sertifikasi diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang memiliki program pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi dan
ditetapkan oleh pemerintah.
● Pasal 15, guru yang berkualitas akan diberikan imbalan yaitu gaji pokok, beserta tunjangan yang melekat pada gaji, tunjangan profesi,
tunjangan fungsional,tunjangan khusus bagi yang bertugas didaerah khusus, dan maslahat tambahan.
Yang termasuk maslahat tambahan tertuang pada Pasal 19, berupa kesejahteraan seperti tunjangan pendidikan, asuransi pendidikan beasiswa,
layana kesehatan, dan penghargaan-penghargaan tertentu.
● Pasal 40, guru juga diberi cuti seperti pegawai biasa dan tugas belajar.
● Pasal 42 menguraikan tentang organisasi profesi guru yang memiliki wewenang sebagai berikut:
1. Menetapkan dan menegakkan kode etik guru.
2. Memberikan bantuan hukum kepada guru.
3. Memberikan perlindungan prefesi guru.
4. Melakukan pembinaan dan pengembangan profesi guru.
5. Memajukan pendidikan nasional.
Pasal-Pasal yang menguraikan tentang dosen yaitu
● Pasal 46 menyatakan dosen minimal lulusan magister untuk mengajar diprogram diploma dan sarjana dan lulusan program doktor untuk
mengajar di pascasarjana.
● Pasal 49 menyebutkan guru besar yag memiliki karya ilmiah atau karya monumental sangat istemewa dalam bidangnya dan diakui secara
internasional dapat diangakat menjadi profesor paripurna.
Sistem Pendidikan
Nasional Saat Ini
Sistem Pendidikan Nasional Saat Ini
Indonesia saat ini menerapkan sistem pendidikan nasional. Semua jenjang, jalur, dan
jenis pendidikan harus mengimplementasikan sistem tersebut. Salah satu program
pendidikan yang terkini di dalam negeri adalah “Wajib Belajar 12 Tahun”, yakni 6
tahun Sekolah Dasar (SD), 3 tahun Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah
Menengah Atas (SMA).
 
Ada tiga instansi pemerintah yang membawahi sekolah-sekolah. Pertama, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk pendidikan menengah dan dasar.
Kedua, terdapat Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi untuk jenjang
pendidikan tinggi. Ketiga adalah Kementerian Agama untuk semua jenjang yang
berbasis agama.
 
Sistem pendidikan nasional bertujuan membina karakter positif, memberikan
pengetahuan akademis, dan menempa keterampilan peserta didik sejak dini.
1 Sistem pendidikan terbuka

Sistem pendidikan ini mendorong peserta didik untuk meningkatkan


kreativitas, inovasi, serta kemampuan kerja sana dengan teman sekelas.
Pada sistem terbuka, murid menjadi inti dari program belajar mengajar.
Peserta didik dilatih untuk mandiri dalam bertanggung jawab dan
mengambil inisiatif untuk mengelola proses pembelajaran.

Murid dituntut untuk mengukur sendiri performa yang dikehendaki dan


dibutuhkan. Kemudian, peserta didik bisa memilih materi, tempat,
waktu, dan cara belajar secara aktif dan mandiri.
2 Sistem edukasi beragam

Negeri ini memiliki keanekaragaman bahasa dan budaya. Oleh


karena itu, dibuat sistem pendidikan yang dapat menyesuaikan
dengan kekayaan bangsa. Adapun jenis jenjang yang dapat dipilih,
yakni formal, nonformal, dan informal.
 
3 Sistem pendidikan dengan orientasi nilai

Sistem pendidikan yang satu ini diberlakukan sejak tingkat


dasar. Para murid diberikan pendidikan karakter, seperti
disiplin, tanggung jawab, tenggang rasa, dan jujur. Pelajaran
terkait nilai-nilai karakter dapat ditemukan dalam pelajaran
PKn, bahkan pada jenjang pendidikan tinggi dan menengah.
4 Sistem edukasi efisien dalam pengaturan waktu

Dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), pengelolaan waktu sudah


diperhatikan dengan cermat sehingga murid tak merasa terbebani dengan materi
pelajaran yang disampaikan. Selain itu, penyerapan materi lebih efektif dan
efisien karena waktu yang diberikan tak terlalu singkat ataupun terlalu lama.
Peserta didik pun akan lebih bersemangat dalam menuntut ilmu
5 . Sistem pendidikan sesuai perubahan zaman

Indonesia selalu dinamis alias berubah dari masa ke masa. Butuh kurikulum yang
tepat untuk menyesuaikan setiap situasi dan kondisi. Salah satu kurikulum yang
merupakan hasil dari perubahan zaman adalah kurikulum 2013.

Kurikulum ini menyempurnakan dan merevisi Kurikulum Tingkat Satuan


Pendidikan (KTSP) 2006. Selain menyeimbangkan pendidikan dengan zaman,
perubahan kurikulum juga bertujuan untuk mengevaluasi tenaga pengajar dan
memperbaiki sarana prasarana.
Komponen
KOMPONEN SISWA

Siswa/ peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan dirinya melalui
proses pendidikan pada jalur, jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Syamsul Nizar
mendeskripsikan enam kriteria peserta didik :

1) Peserta didik bukanlah miniatur orang dewasa tetapi memiliki dunianya sendiri.

2) Peserta didik memiliki periodisasi perkembangan dan pertumbuhan.

3) Peserta didik adalah makhluk Allah yang memiliki perbedaan individu baik disebabkan oleh
faktor bawaan maupun lingkungan dimana ia berada.

4) Peserta didik merupakan unsur utama jasmani dan rohani.

5) Peserta didik adalah manusia yang memiliki potensi yang dapat dikembangkan dan berkembang
secara dinamis.
KOMPONEN TUJUAN

Tujuan pendidikan berfungsi sebagai arah yang ingin dituju dalam akifitas pendidikan. Dalam perspektif Islam,
sebagaimana yang dikemukakan oleh Yusuf Amir Faisal, tujuan pendidikan Islam pada hakekatnya sama dengan
tujuan diturunkannya agama Islam yaitu untuk membentuk manusia yang bertakwa (muttaqin). Adapun manusia yang
bertakwa itu adalah yang :

1) Dapat melaksanakan ibadah mahdah dan ghairu mahdah.

2) Membentuk warga negara yang bertanggung jawab kepada masyarakat, bangsanya, dalam rangka bertanggung
jawab kepada Allah.

3) Membentuk dan mengembangkan tenaga profesional yang siap dan terampil untuk memasuki teknostruktur
masyarakatnya.

4) Mengembangkan tenaga ahli dibidang ilmu agama Islam. Urain tentang tujuan di atas menunjukkan bahwa tanpa
adanya tujuan yang jelas maka hasil yang didapat tentu tidak akan baik.
KOMPONEN PENDIDIK

Pendidik adalah individu yang akan memenuhi kebutuhan pengetahuan, sikap dan tingkah laku
peserta didik. Terdapat dua kategori pendidik yaitu pendidik menurut kodrat (orang tua) dan
pendidik menurut jabatan (guru). Sementara itu, menurut peraturan Pemerintah No 19/2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan Pasal 28 ayat 3 menyatakan bahwa guru wajib memiliki empat
kompetensi, yaitu

1) kompetensi pedagogik,

2) kompetensi profesional,

3) kompetensi kepribadian,

4) kompetensi sosial.
KOMPONEN MATERI/ISI PENDIDIKAN (Kurikulum)

Salah satu konsep yang harus dikuasai oleh guru untuk menunjang kompetensi adalah kurikulum.
Secara etimologis, kurikulum berasal dari bahasa Yunani, yaitu curir yang artinya pelari dan curare
yang berarti tempat berpacu. Jadi, istilah kurikulum berasal dari dunia olahraga pada zaman Romawi
Kuno di Yunani, yang mengandung pengertian suatu jarak yang harus ditempuh oleh pelari dari garis
start sampai garis finish. terdapat syarat utama dalam pemilihan bahan/materi pendidikan yaitu:

1) materi harus sesuai dengan tujuan pendidikan,

2) materi harus sesuai dengan kebutuhan siswa.

Materi pelajaran dapat dibedakan menjadi: pengetahuan, ketrampilan dan sikap. Sikap menunjuk
pada kecenderungan seseorang untuk bertindak sesuai dengan nilai dan norma yang diyakini
kebenaranya oleh siswa.
KOMPONEN LINGKUNGAN
PENDIDIKAN

Lingkungan pendidikan adalah suatu ruang dan waktu yang mendukung kegiatan pendidikan. Proses
pendidikan berada dalam suatu lingkungan, baik lingkungan keluaga, lingkungan sekolah atau
lingkungan masyarakat. Iklim yang kondusif bagi pencapaian tujuan pendidikan adalah merupakan
kurikulum tersembunyi bagi pencapaian tujuan pendidikan. Iklim lingkungan kelas yang kondusif
merupakan faktor pendorong yang dapat memberikan daya tarik bagi proses pembelajaran. Iklim
belajar yang menyenangkan akan membangkitkan semangat dan menumbuhkan aktivitas serta
kreativitas peserta didik. Lingkungan kelas yang kondusif, nyaman, menyenangkan, bersih, dan rapi
berperan penting dalam menunjang efektifitas pembelajaran.
KOMPONEN ALAT PENDIDIKAN

Alat pendidikan adalah pendukung dan penunjang pelaksanaan pendidikan yang berfungsi sebagai
perantara pada saat menyampaikan materi pendidikan, oleh pendidik kepada siswa dalam mencapai
tujuan pendidikan. Menurut Omar Hamalik dalam bukunya Perencanaan Pengajaran Berdasarkan
Pendekatan Sistem, “media dalam proses belajar mengajar memiliki dua peranan penting:

1) media sebagai alat bantu mengajar,

2) media sebagai sumber belajar yang digunakan sendiri oleh peserta didik secara mandiri.
Kelebihan
&
Kekurangan
Kelebihan Sistem Pendidikan Nasional di Indonesia

1. Biaya pendidikan yang terjangkau


2. Sistem yang transparan
3. Kurikulum disusun oleh orang-orang ahli dan berpengalaman
4. Pertimbangan penerimaan siswa lebih mudah
Kekurangan Sistem Pendidikan
Nasional di Indonesia

Penyebaran sarana pendidikan yang tidak merata

Tenaga pendidik yang belum merata

Kurikulum masih bersifat teoretis

Anda mungkin juga menyukai