Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PENGANTAR PENDIDIKAN

“Sistem Pendidikan Nasional”


Dosen Pengampuh:Drs. La Tahang M.si

Disusun Oleh:

1. AIDA MUFLIHA (A1K123047)


2. FIFIN SANDRIAWATI, S. (A1K123033)
3. MARIADI (A1K123067)

PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO

Kendari 2023
KATA PENGANTAR

Segala puji, senantiasa kami panjatkan atas kehadirat Allah Swt yang telah
memberikan kenikmatan dan kesehatan kepada kita semua sehingga kita dapatkan
menghirup oksigen dengan gratis, dan organ-organ kita yang masih berfungsi
sebagaimana mestinya. Dan kenikmatan itulah kami dapat menyusun makalah ini
guna memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Pendidikan, dengan judul “Sistem
Pendidikan Nasional”.

Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi besar
Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari zaman kegelapan kepada
zaman yang terang menderang seperti saat ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini tidak terlepas dari beberapa pihak yang telah
membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini. Kami memohon maaf apabila
dalam penulisan makalah ini terdapat kesalahan dan kekeliruan. Untuk itu, kami
tetap membutuhkan saran dan kritik yang membangun agar menjadi bahan bagi
kami untuk lebih baik lagi. Dan kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis untuk mencerdaskan kehidupan


bangsa dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam upaya mewujudkan
cita-cita bangsa Indonesia serta mewujudkan kesejahteraan umum. Pendidikan
nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, keatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.

Mengacu pada fungsi dan tujuan pendidikan nasional tersebut jelas sekali bahwa
peran nilai-nilai agama menjadi sangat penting dalam setiap proses pendidikan yang
terjadi di sekolah. Karena terbentuknya manusia yang beriman dan bertaqwa serta
berakhlak mulia tidak mungkin terbentuk tanpa peran dari agama. Menurut Malik
Fajar, yang dikutip oleh Yunus Hasyim Syam, Pendidikan adalah masalah yang tidak
pernah tuntas untuk dibicarakan, karena itu menyangkut persoalan manusia dalam
rangka memberi makna dan arah normal kepada eksistensi.Pendidikan di Indonesia
selama ini berjalan secara dualisme pendidikan (Umum dan agama), sejak
pemerintahan kolonial Balanda memperkenalkan sistem pendidikan yang bersifat
sekuler, sementara pendidikan Islam yang diwakili oleh pesantren tidak
memperhatikan pengetahuan umum, sampai Indonesia merdeka, meskipun pada
awal kemrdekaan masih mewarisi sistem pendidikan yang bersifat
dualistis.Pendidikan Islam di Indonesia dalam sejarah penjangnya, mulai pada masa
penajajahan sampai Indonesia merdeka menghadapi berbagai persoalan dan
kesenjangan dalam berbagai aspek, berupa persoalan dikotomi pendidikan,
kurikulum, tujuan, sumber daya, serta manajemen pendidikan Islam. Azyumardi Azra
mengatakan, pendidikan Islam terlihat dalam penyusunan UU Sisdiknas 2003,
walaupun ada sebagian Pasalnya, pemerintah belum merealisasikan secara
konsisten, contohnya Pasal 49 ayat 12 tentang anggaran pendidikan3. Sementara
Huzair Sanaky mengatakan, Upaya pemerintah untuk memperbaiki pendidikan Islam
di Indonesia dapat kita lihat komitmen mereka dalam penyusunan UU Sisdiknas
2003, walaupun perbaikannya belum dilakukan secara mendasar, sehingga terkesan
seadanya saja. Usaha pembaharuan dan peningkatan pendidikan Islam sering
bersifat sepotong-sepotong pasal 49 ayat (1) berbunyi: Dana Pendidikan selain gaji
pendidik dan biaya pendidikan kedinasan dialokasikan minimal 20% dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada sektor pendidikan dan minimanl 20%
dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Pendidikan Islam Dalam
Sistem Pendidikan Nasional tidak komprehensif dan menyeluruh serta sebagian
besar sistem dan lembaga pendidikan Islam belum dikelola secara professional.
Bangsa Indonesia yang penduduknya mayoritas beragama Islam telah sepakat
untuk membentuk negara kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila
dan UUD 1945 dengan menjamin kemerdekaan bagi umat Islam untuk
melaksanakan dan mengembangkan pendidikan Islam. Dalam Pasal 31 ayat 2 UUD
1945 “Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pengajaran
nasional yang diatur dengan Undang-Undang. Setelah Indonesia merdeka, umat
Islam semakin menyadari pentingnya perjuangan Umat Islam dalam meraih
kemerdekaan, dan pemerintah berusaha melakukan memperbaiki pendidikan Islam
di Indonesia, dan Sebagai realisasinya Pemerintah Indonesia telah merumuskan
dalam undang-undang Republik Indonesia No. 2 Tahun 1989 tentang sistem
pendidikan Nasional yang diteruskan dengan UU No. 20 Tahun 2003 yang mengatur
pengelenggaraan satu sistem Pendidikan nasional, sebagai upaya pengintegrasian
pendidikan Islam dalam sistem pendidikan Nasional, maka dalam makalah ini akan
membahas tentang Pendidikan Agama Islam dalam sistem pendidikan Nasional.
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu sistem pendidikan nasional

2. Apa peran sistem pendidikan nasional dalam membentuk identitas


nasional dan keterampilan dasar generasi muda?

3. Apa tantangan utama yang dihadapi oleh sistem pendidikan nasional dalam
menghadapi dinamika sosial, ekonomi, dan teknologi?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui sistem pendidikan nasional


2. Untuk mengetahui peran sistem pendidikan nasional dalam membentuk
identitas nasional dan keterampilan dasar generasi mudah
3. Untuk mengetahui tantangan utama yang di hadapi oleh sistem pendidikan
nasional dalam menghadapi dinamika sosial,ekonomi,dan teknologi
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sistem Pendidikan nasional

Sistem pendidikan nasional merupakan upaya terencana dalam mewujudukan


proses dan suasana pembelajaran supaya pelajar aktif dalam mengembangkan
potensi dirinya. Dengan sistem pendidikan, diharapkan peserta didik memiliki
kecerdasan, akhlak, pengendalian diri, maupun keterampilan yang berguna bagi diri
sendiri, masyarakat, maupun negara. Sistem pendidikan Indonesia telah diatur
dalam undang-undang. Ketentuan negara tersebut berapa UU 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional yang disahkan oleh presiden kelima Republik
Indonesia, Megawati Soekarnoputri.Berdasarkan undang-undang ini, pendidikan
semestinya dilaksanakan secara adil, demokratis, serta tidak
mendiskriminasi.Edukasi harus menjunjung tinggi nilai budaya, nilai keagamaan, dan
nilai HAM, dan kemajemikan bangsa. Tak hanya itu, sistem pendidikan
pemberdayaan dan pembudayaan manusia juga wajib memberikan teladan yang
baik, meningkatkan kreativitas, serta membangun niat. Sistem pendidikan memiliki
fungsi untuk mengembangkan kemampuan diri. Setiap manusia yang mempunyai
kemampuan menjadikannya unggul di antara manusia lain.Berkat adanya
kemampuan yang ditempa dengan baik, manusia bisa lebih termotivasi untuk
mencapai tujuan hidup. Selain itu, keahlian akan membuka kesempatan lebih lebar
di berbagai bidang.Ketika manusia dihadapkan dengan masalah, kemampuan akan
membantu mereka dalam melewati rintangan tersebut. Hal ini termasuk ketika terjadi
perubahan yang tak terduga, manusia yang mempunyai kemampuan dan bisa
memanfaatkannya secara tepat cenderung mampu menghadapi perubahan dengan
baik. Pada akhirnya, kemampuan membuat seseorang lebih percaya diri. Tak hanya
mengembangkan kemampuan, manusia juga memerlukan karakter untuk menjalani
hidup. Karakter tidak hanya memengaruhi diri sendiri, tetapi juga berdampak pada
lingkungan di sekitarnya. Sistem pendidikan berfungsi membentuk karakter manusia
ke arah yang lebih baik. Dengan memiliki karakter yang positif, manusia bisa
menjadi lebih siap dalam memanfaatkan peluang dan menghadapi rintangan.Selain
itu, moral dan mental yang dibentuk dengan sistem pendidikan yang tepat juga
berguna dalam pengambilan keputusan atau tanggung jawab.
Pendidikan nasional mempunyai visi, yakni mewujudkan sistem yang dijadikan
sebagai pranata sosial nan berwibawa dan kuat demi pemberdayaan seluruh warga
negara Indonesia. Hasilnya, pendidikan nasional akan mencetak manusia yang
memiliki kualitas sehingga aktif dan mampu menghadapi perubahan zaman.Misi-Misi
Pendidikan Nasional.Berdasarkan visi di atas, dibuatlah misi-misi pendidikan
nasional, antara lain,

1. Memberikan fasilitas dan membantu perkembangan potensi anak bangsa sejak


usia dini hingga akhir hayat secara utuh demi terwujudnya masyarakat belajar.

2. Mengusahakan pemerataan dan perluasan peluang untuk mendapatkan edukasi


yang berkualitas bagi seluruh rakyat negeri.

3. Memajukan akuntabilitas dan profesionalisme setiap lembaga pendidikan sebagai


pusat pembudayaan keterampilan, sikap, pengalaman, nilai, dan ilmu pengetahuan
berbasis standar nasional maupun internasional.

4. Memberdayakan keikutsertaan masyarakat dalam menyelenggarakan pendidikan


atas dasar prinsip otonomi dalam konteks NKRI.

5. Meningkatkan kualitas proses edukasi dan kesiapan masukan untuk


memaksimalkan pembangunan budi pekerti yang bermoral.

Jenjang jenjang Program Pendidikan Nasiona, Menurut Undang-Undang Nomor 20


Tahun 2003 Pasal 1 Ayat 8, sistem pendidikan Indonesia memiliki tingkatan yang
disesuaikan dengan level perkembangan peserta didik, kemampuan yang
ditingkatkan, dan tujuan yang hendak diraih. Berdasarkan peraturan hukum tersebut,
jenjang pendidikan dibagi menjadi tiga, yakni

1. Pendidikan dasar

Jenjang yang menjadi basis untuk meneruskan ke pendidikan menengah.


Pendidikan dasar bisa berbentuk Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI).
Adapunjenjang yang setara dalam bentuk lain, misalnya Madrasah Tsanawiyah
(MTs) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).

2. Pendidikan menengah

Berikutnya, ada jenjang lanjutan dari pendidikan dasar yang terbagi atas pendidikan
umum dan kejuruan. Contoh bentuk dari pendidikan menengah, antara lain,
Madrasah Aliah (MA), Madrasah Aliah Kejuruan (MAK), Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK), dan Sekolah Menengah Atas (SMA).

3. Pendidikan tinggi

Jenjang pendidikan yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi dan mencakup


beberapa program pendidikan. Sebut saja, diploma, sarjana, magister, doktor, dan
spesialis.

2.2 Peran Sistem Pendidikan Nasional Dalam Membentuk Identitas Nasional


Dan Keterampilan Dasar Generasi Mudah

Sistem pendidikan nasional berperan sebagai fondasi pembentukan identitas


nasional dan pengembangan keterampilan dasar generasi muda. Berikut adalah
penjelasan lebih lengkap:

1. Pembentukan Identitas Nasional

- Kurikulum yang Mengakar pada Nilai-Nilai Budaya:

Sistem pendidikan dirancang untuk mencerminkan nilai-nilai budaya dan sejarah


nasional, memastikan bahwa generasi muda memiliki pemahaman yang kokoh
tentang identitas bangsa.

- Patriotisme dan Kesadaran Kebangsaan: Melalui pendidikan, siswa diberi


kesempatan untuk mengembangkan rasa cinta tanah air, kesadaran akan pluralitas
budaya, dan penghargaan terhadap keragaman yang ada di dalamnya.
2. Penguatan Keterampilan Dasar:

 Literasi dan Numerasi

Kurikulum fokus pada pengembangan keterampilan membaca, menulis, dan


berhitung sebagai dasar literasi dan numerasi. Kemampuan ini membantu generasi
muda untuk berpartisipasi aktif dalam kehidupan sehari-hari dan di berbagai bidang
pekerjaan.

 Keterampilan Sosial dan Kriti

Sistem pendidikan memberikan penekanan pada pengembangan keterampilan


sosial, seperti kerjasama, komunikasi, dan kepemimpinan.Keterampilan kritis dan
analitis diajarkan untuk meningkatkan kemampuan berpikir mandiri dan solusi
masalah.

 Teknologi dan Inovasi

Integrasi teknologi dalam kurikulum memastikan bahwa generasi muda memiliki


keterampilan teknologi yang diperlukan di era modern. Dorongan terhadap
kreativitas dan inovasi membantu menciptakan individu yang siap menghadapi
tantangan masa depan.

3. Inklusivitas dan Kesetaraan

 Pendidikan untuk Semua

Sistem pendidikan nasional bertujuan untuk memberikan akses pendidikan yang


setara bagi semua lapisan masyarakat tanpa memandang latar belakang ekonomi
atau sosial.Ini mendukung inklusivitas dan membantu menciptakan masyarakat yang
berkeadilan.

4. Pembelajaran Seumur Hidup


 Pendidikan Kontinu

Pendidikan seumur hidup didorong untuk memastikan bahwa keterampilan dan


pengetahuan terus diperbarui seiring perkembangan teknologi dan perubahan
sosial.Ini menciptakan individu yang adaptif dan siap untuk belajar sepanjang hidup.

5.Pendekatan Holistik

 Pengembangan Seluruh Individu:

Sistem pendidikan melibatkan pengembangan aspek fisik, intelektual, emosional,


dan sosial untuk menciptakan individu yang seimbang.Pendidikan seni, olahraga,
dan kegiatan ekstrakurikuler lainnya mendukung perkembangan holistik. Dengan
menyatukan aspek-aspek tersebut, sistem pendidikan nasional menjadi agen kunci
dalam membentuk identitas nasional yang kuat dan mempersiapkan generasi muda
dengan keterampilan dasar yang diperlukan untuk menghadapi berbagai tantangan
masa depan.

2.3 tantangan utama yang dihadapi oleh sistem pendidikan nasional dalam
menghadapi dinamika sosial, ekonomi, dan teknologi

Sistem pendidikan nasional menghadapi sejumlah tantangan signifikan dalam


menghadapi dinamika sosial, ekonomi, dan teknologi. Beberapa tantangan
utamanya meliputi:

1. Teknologi dan Perubahan Pekerjaan

 Cepatnya Kemajuan Teknologi Integrasi teknologi dalam kurikulum dan


pembelajaran menjadi tantangan karena teknologi terus berkembang
dengan cepat.
 Perubahan Model Pekerjaan Tantangan menyelaraskan kurikulum agar
menciptakan lulusan yang memiliki keterampilan sesuai dengan kebutuhan
pasar kerja yang terus berubah.
2. Aksesibilitas dan Kesetaraan:

 Kesenjangan Akses Pendidikan,Beberapa kelompok masyarakat mungkin


mengalami kesulitan mendapatkan akses pendidikan yang setara,
menciptakan kesenjangan pendidikan.
 Kesetaraan Gender, Meskipun banyak kemajuan, kesenjangan gender
masih menjadi tantangan, terutama di beberapa wilayah di mana akses
pendidikan perempuan mungkin terbatas.

3. Kurangnya Relevansi Kurikulum

 Kurikulum yang Tidak Relevan,Kurikulum yang tidak relevan dengan


kebutuhan dunia nyata dan pasar kerja dapat menyulitkan lulusan untuk
menghadapi tantangan praktis setelah lulus.
 Keterbatasan Pendidikan Keterampilan Hidup,Kurangnya fokus pada
pengajaran keterampilan hidup seperti literasi keuangan dan keterampilan
berpikir kritis.

4. Globalisasi dan Multikulturalisme

 Persiapan untuk Dunia yang TerhubungMenyelaraskan pendidikan dengan


tantangan globalisasi dan mempersiapkan siswa untuk beroperasi dalam
masyarakat multikultural.
 Kurangnya Pengalaman Praktis Global:Kurangnya kesempatan bagi siswa
untuk mendapatkan pengalaman praktis dan kontak dengan keberagaman
budaya.
5. Kesehatan Mental dan Kesejahteraan

 Tantangan Kesehatan Mental, Meningkatnya tekanan akademis dan sosial


dapat menimbulkan tantangan kesehatan mental di kalangan siswa.
 Kurangnya Dukungan Kesejahteraan, Keterbatasan sumber daya untuk
mendukung kesejahteraan siswa dan guru.

6. Fleksibilitas dan Pembelajaran Seumur Hidup

 Kebutuhan akan Pembelajaran Seumur HidupTantangan untuk


menyediakan model pendidikan yang mendukung pembelajaran seumur
hidup dan kesempatan bagi individu untuk terus belajar setelah masa
sekolah formal.

7. Keuangan dan Sumber Daya

 Keterbatasan Anggaran, Sistem pendidikan sering kali dihadapkan pada


keterbatasan anggaran, yang dapat mempengaruhi kualitas dan akses
pendidikan.
 Pembagian Sumber Daya yang Tidak Merata,Kesenjangan dalam alokasi
sumber daya antar daerah atau sekolah dapat menciptakan
ketidaksetaraan dalam pendidikan.

Penyelesaian tantangan-tantangan ini memerlukan pendekatan holistik dan


kolaboratif melibatkan pemerintah, lembaga pendidikan, masyarakat, dan sektor
swasta untuk menciptakan sistem pendidikan yang responsif dan relevan bagi
kebutuhan masa kini dan masa depan.
2.3 . Tantangan Utama Yang Dihadapi Oleh Sistem Pendidikan Nasional Dalam
Menghadapi Dinamika Sosial, Ekonomi, Dan Teknologi

Tantangan utama sistem pendidikan nasional melibatkan penyesuaian terhadap


dinamika sosial, ekonomi, dan teknologi. Ini termasuk integrasi teknologi dalam
pembelajaran, pembaruan kurikulum sesuai kebutuhan industri, dan peningkatan
akses pendidikan untuk mengatasi kesenjangan. Selain itu, mempersiapkan siswa
dengan keterampilan abad ke-21, seperti kreativitas dan pemecahan masalah, juga
menjadi fokus penting.

Sistem pendidikan nasional dihadapkan pada sejumlah tantangan kompleks yang


memerlukan pemikiran dan aksi strategis. Berikut adalah penjelasan lebih rinci
mengenai beberapa tantangan utama yang dihadapi oleh banyak sistem pendidikan
nasional:

1. Teknologi dan Inovasi

 Integrasi Teknologi,Melibatkan teknologi dalam pembelajaran untuk


meningkatkan kualitas dan akses pendidikan.
 Pembelajaran Jarak Jauh Menyesuaikan diri dengan tren pembelajaran
online dan memastikan ketersediaan sumber daya yang cukup.

2. Kurikulum yang Relevan

 Kesesuaian dengan Kebutuhan Industri, Memperbarui kurikulum untuk


mencerminkan kebutuhan pasar kerja dan memastikan lulusan siap
bekerja.
 Pengembangan Keterampilan Abad ke-21, Menyertakan keterampilan
seperti kritis, kreativitas, dan pemecahan masalah.

3. Kesenjangan Akses dan Kualitas


Peningkatan Akses Memastikan bahwa semua lapisan masyarakat memiliki akses
yang sama terhadap pendidikan berkualitas.

BAB III

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

Kesimpulan tentang sistem pendidikan nasional adalah bahwa itu merupakan


elemen kunci dalam pembangunan masyarakat dan ekonomi. Untuk memenuhi
tuntutan zaman, sistem pendidikan harus dinamis, responsif terhadap perubahan
sosial, ekonomi, dan teknologi. Integrasi teknologi, kurikulum yang relevan,
pemberdayaan siswa, dan inklusivitas menjadi aspek-aspek penting.
Peningkatan akses, manajemen sumber daya yang efisien, serta peran aktif
orang tua dan masyarakat juga krusial. Melalui kolaborasi lintas-sektor, sistem
pendidikan nasional dapat memberikan kontribusi positif terhadap perkembangan
masyarakat dan menciptakan generasi yang siap menghadapi tantangan masa
depan.

3.2 Saran

Sebagai suatu sistem, sistem pendidikan dapat ditingkatkan melalui berbagai


saran strategis. Berikut adalah beberapa saran untuk memperbaiki sistem
pendidikan, Integrasi Teknologi,Kurikulum yang Dinamis,Pelibatan Siswa dan
Pembelajaran Aktif,Pendidikan Inklusif,Peningkatan Keterlibatan Orang Tua dan
Masyarakat lPendidikan Karakter,Pelatihan Guru yang Berkelanjutan,Penilaian
yang Holistik Akses Pendidikan yang Merata,Implementasi saran-saran ini
memerlukan komitmen dari semua pemangku kepentingan, termasuk
pemerintah, lembaga pendidikan, guru, orang tua, dan masyarakat. Upaya
bersama ini diperlukan untuk menciptakan sistem pendidikan yang adaptif,
inklusif, dan mempersiapkan generasi mendatang untuk menghadapi tantangan
global.
DAFTAR PUSTAKA

Memahami Apa Itu Sistem Pendidikan Nasiona dan Apa Fungsinya - Mutu Institute
https://mutuinstitute.com/post/apa-itu-sistem-pendidikan-nasional/

Jannah fathul, Pendidikan Islam, Sistem, Pendidikan Nasional

OpenAI https://openai.com/

Anda mungkin juga menyukai