Anda di halaman 1dari 73

BAB I

SEJARAH PGRI

1.1. SEJARAH LAHIRNYA PGRI


Sangatlah tidak bijak jika seorang guru tidak mengetahui sejarah perjuangan para guru
terdahulu dalam memperjuangan pendidikan. Untuk itu sedikit pengetahuan tentang berdirinya
Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) akan saya coba uraikan disini.
Pada tahun 1912 para guru mendirikan organisasi yang beranggotakan khusus guru dengan
nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB), menggunakan Hindia Belanda karena saat itu
masih dalam suasana dijajah Belanda (Indoenesia dulu masih bernama Hindia Belanda).
Kemudian pada tahun 1932 nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) diubah menjadi
Persatuan Guru Indonesia (PGI). Perubahan ini mengejutkan pemerintah Belanda, karena kata
“Indonesia” yang mencerminkan semangat kebangsaan sangat tidak disenangi oleh Belanda.
Sebaliknya, kata “Indonesia” ini sangat didambakan oleh guru dan bangsa Indonesia.namun Pada
zaman pendudukan Jepang segala organisasi dilarang, sekolah ditutup, Persatuan Guru Indonesia
(PGI) tidak dapat lagi melakukan aktivitas.
Dengan adanya Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945,
maka dengan sSemangat proklamasi 17 Agustus 1945 menjiwai penyelenggaraan Kongres Guru
Indonesia pada tanggal 24 – 25 November 1945 di Surakarta. Melalaui kongres ini, segala
organisasi dan kelompok guru yang didasarkan atas perbedaan tamatan, lingkungan pekerjaan,
lingkungan daerah, politik, agama, dan suku, sepakat dihapuskan. Mereka adalah – guru-guru
yang aktif mengajar, pensiunan yang aktif berjuang, dan pegawai pendidikan Republik Indonesia
yang baru dibentuk. Mereka bersatu untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia. Di dalam
kongres inilah, pada tanggal 25 November 1945 (seratus hari setelah proklamasi kemerdekaan
Republik Indonesia) Persatuan Guru Indonesia berubah nama menjadi Persatuan Guru Republik
Indonesia (PGRI). Sejak Kongres Guru Indonesia itulah, semua guru Indonesia menyatakan
dirinya bersatu di dalam wadah Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Sehingga tanggal 25
November ditetapkan sebagai hari jadi PGRI (Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994).
Adapun tujuan didirikannya PGRI saat itu adalah :
1. Mempertahankan dan menyempurnakan Republik Indonesia
2. Mempertinggi tingkat pendidikan dan pengajaran sesuai dengan dasar-dasar kerakyatan

1
3. Membela hak dan nasib buruh umumnya, guru pada khususnya jiwa pengabdian, tekad
perjuangan dan semangat persatuan dan kesatuan PGRI yang dimiliki secara historis terus
dipupuk dalam mempertahankan dan mengisi kemerdekaan negara kesatuan republik
Indonesia.
Dalam rona dan dinamika politik yang sangat dinamis, Persatuan Guru Republik Indonesia
(PGRI) tetap setia dalam pengabdiannya sebagai organisasi perjuangan, organisasi profesi, dan
organisasi ketenagakerjaan, yang bersifat unitaristik, independen, dan tidak berpolitik praktis.

A. Lahirnya PGRI Tanggal 25 November 1945


Proklamasi merupakan jembatan emas setelah bangsa Indonesia melewati perjuangan fisik
untuk kemudian mulai membangun Indonesia yang baru, merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan
makmur berdasarkan pancasila. Semangat proklamasi itulah yang menjiwai penyelenggaraan
Kongres Pendidik Bangsa pada tanggal 24 – 25 November 1945 bertempat di Sekolah Guru
Puteri (SGP) Surakarta. Dari kongres itu lahirlah Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).
Pendiri PGRI antara lain Rh. Koesnan, Amin Singgih, Ali Marsaban, Djajeng Soegianto,
Soemidi Ajisasmito, Abdullah Noerbambang, dan Soetono. Mereka serentak bersatu untuk
mengisi kemerdekaan dengan 3 tujuan;
a. Mempertanamkan dan menyempurnakan Republik Indonesia;
b. Mempertinggi tingkat pendidikan dan pengajaransesuai dasar – dasar kerakyatan;
c. Membela hak dan nasib para buruh umumnya dan khususnya para guru.

PGRI lahir sebagai “anak sulung” dari Proklamasi Kemerdekaan yang memiliki sifat dan
semangat seperti “ibu kandungnya”, yaitu semangat persatuan dan kesatuan, pengorbanan dan
kepahlawanan untuk menentang penjajah. PGRI merupakan organisasi pelopor dan pejuang.
Sementara itu tujuan kedua adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas
hidup bangsa Indonesia. Tujuan yang ketiga sebagai wahana meningkatkan perjuangan untuk
perbaikan nasib anggotanya.

B. Pgri Pada Masa Perang Kemerdekaan


Cita – cita PGRI sejalan dengan cita – cita bangsa Indonesia secara keseluruhan. Para guru
menginginkan kebebasan dan kemerdekaan, memacu kecerdasan bangsa dan membela serta
memperjuangkan kesejahteraan anggotanya. Pada tanggal 23 – 24 November 1946 diaadakan

2
Kongres PGRI di Surakarta. PGRI mengajukan 3 tuntutan kepada pemerintah, yaitu mengenai
Undang – undang Pokok Pendidikan dan Perburuhan, Sistem Pendidikan, dan Gaji guru.
Tuntutan tersebut mendapat perhatian dari pemerintah.
Kemudian pada tanggal 27 – 29 Februari 1948 diadakan Kongres III PGRI di Madiun.
Kongres ini memutuskan bahwa untuk menigkatkan efektivitas organisasi, ditempuh jalan
dengan memekarkan cabang – cabang yang tadinya setiap keresidenan memiliki satu cabang
menjadi cabang yang lebih kecil. Untuk membantu tugas pengurus besar dibentuklah komisariat
daerah pada setiap keresidenan.
PGRI memiliki haluan dan sifat perjuangan yang jelas, yaitu mempertahankan NKRI,
meningkatkan pendidikan dan pengajaran nasional sesuai dengan falsafah Pancasila dan UUD
1945, dan tidak bergerak dalam lapangan politik (non-partai politik).

C. PGRI Pada Masa Demokrasi Liberal

1. Kongres IV PGRI di Yogyakarta : 26 – 28 Februari 1950


Menurut catatan, Kongres IV mewakili 15.000 anggota dari 76 cabang. Guru – guru yang
bernaung dibawah panji – panji PGRI secara aklamasi mengambil keputusan untuk
mempersatukan semua guru di seluruh tanah air dalam satu organisasi kesatuan yaitu PGRI.
PB PGRI segera melakukan kontak dengan tokoh – tokoh guru di Medan, Banjarmasin,
Makassar dan Denpasar. Selain mengirim “Maklumat Persatuan”, dikirimkan juga seluruh
keputusan Kongres IV dan AD/ART kepada para utusan yang menghadiri Kongres tersebut.
Mereka ditugaskan supaya secepatnya memberikan laporan ke Jakarta dan Yogyakarta tentang
tanggapan para guru terhadap “Maklumat Persatuan” serta perkembangan selanjutnya.
Pada akhir Februari 1950, sebanyak 30 cabang SGI di seluruh Negara Pasudan menyatakan
memisahkan diri dari SGI kemudian masuk PGRI.

2. Kongres V PGRI di Bandung : 19 – 24 Desember 1950


Kongres ini secara keseluruhan melibatkan 202 cabang dari 301 cabang PGRI yang ada.
Dalam kongres ini dibicarakan masalah yang prinsipil dan fundamental, yaitu mengenai asa
organisasi yang akhirnya Pancasila ditetapkan sebagai asas organisasi.

3
Hasil nyata dari konsolidsi ialah masuknya 47 cabang di Sulawesi dan Kalimantan ke dalam
barisan PGRI, sedangkan sebanyak 2.500 guru yang sedianya akan di gaji berbeda – beda
menurut ketentuan swapraja/swatantra dapat tertolong dan digaji dengan mengikuti standar yang
seragam dari pusat.

3. Kongres VI PGRI di Malang : 24 – 30 November 1952


Kongres ini menyepakati beberapa keputusan penting. Dalam bidang pendidikan disetujui
agar sistem pengajaran diselaraskan dengan kebutuhan negara pada masa pembangunan,
KPKPKB dihapuskan pada akhir tahun pelajaran 1952/1953, KPKB ditiadakan atau dirubah
menjadi SR 6 tahun, kursus B-1/B-II untuk pengadaan guru SLTP dan SLTA diatur sebaik-
baiknya, diadakan Hari Pendidikan Nasional.

1.2. SEJARAH PENDIDIKAN INDONESIA


Indonesia pernah mengalami masa penjajahan, baik yang pada masa penjajahan
Belanda maupun masa penjajahan Jepang, Sehingga tidak mengherankan apabila pengaruhnya
sangat kuat dalam segala bidang, baik di bidang politik, ekonomi, maupun militer.
Masa penjajahan ini juga berpengaruh sangat kuat terhadap sejarah
pendidikan di Indonesia. Secara garis besar, sejarah pendidikan di Indonesia terbagi atas sistem
pendidikan masa pra kemerdekaan, masa kemerdekaan, dan masa pemerintahan Republik
Indonesia.

A. Sistem pendidikan pra kemerdekaan


1. Masa Pemerintahan Belanda
Pada masa ini, pendidikan terbagi menjadi dua, yaitu: pendidikan rendah pendidikan
menengah, pendidikan kejuruan, dan pendidikan tinggi. Tujuan pendidikan pada masa
penjajahan Belanda lebih dititikberatkan kepada memenuhi kebutuhan pemerintah Belanda,
yaitu tersedianya tenaga kerja murah untuk hegemoni penjajah dan untuk menyebarluaskan
kebudayaan Barat
2. Masa Pemerintahan Jepang
Pada masa pendudukan Jepang, sistem pendidikan di Indonesia banyak mengalami
perubahan. Beberapa sekolah diintegrasikan karena dihapuskannya system pendiikan

4
berdasarkan bangsa maupun berdasarkan strata sosial tertentu. Bahasa pengantar di semua
sekolah menggunakan Bahasa Indonesia.Tujuan pendidikan lebih ditekankan kepada
dihasilkannya tenaga buruh kasar secara gratis (cuma-cuma) dan praajurit-prajurit untuk
keperluan peperangan Jepang.

B. Sistem Pendidikan Masa Kemerdekaan


Pada masa kemerdekaan tujuan pendidikan adalah untuk mendidik menjadi warga negara
yang sejati, bersedia menyumbangkan tenaga dan pikiran untuk negara dan masyarakat.

1. Periode 1945-1950
 Pendidikan rendah (SR) selama enam tahun
 Pendidikan menengah umum terdiri atas Sekolah Menengah Pertama
 (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) lamanya masing-masing tiga tahun,
 Pendidikan Kejuruan. Kejuruan Tingkat Pertama terdiri atas;
 Sekolah Menengah Ekonomi Pertama (SMEP), Sekolah Teknik (ST),
 Sekolah Teknik Pertama (STP), Sekolah Kepandaian Pertama (SKP),
 Sekolah Guru B (SGB), Sekolah Guru Darurat untuk Kewajiban Belajar
 (KPKPKB). Sementara Kejuruan Tingkat Menengah terdiri atas;
 Sekolah Teknik Menengah (STM), Sekolah Menengah Ekonomi Atas
 (SMEA), Sekolah Pendidikan Masyarakat (SPM), Sekolah Menengah
 Kehakiman Atas (SMKA), Sekolah Guru A (SGA), Sekolah Guru Taman
 Kanak-Kanak (SGTK), Sekolah Guru Kepandaian Puteri (SGKP), Sekolah
 Guru Pendidikan Jasmani (SGPD).
 Perguruan Tinggi. Perguruan Tinggi terdiri atas universitas
 Konservatori/Karawitan, Kursus
 B-1, dan ASRI.

2. Periode 1950 -1975


 Pendidikan pra sekolah dan pendidikan dasar. Taman Kanak-Kanak (TK) dan Sekolah
Dasar (SD)
 Pendidikan Menengah Umum. Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan

5
 Pendidikan Kejuruan. Tingkat pertama; SMEP, SKP, ST, SGB, KPKPKB, dan tingkat
menengah; SMEA, SGA, SKMA, SGKP, SPMA, SPM, STM, dan SPIK.
 Pendidikan Tinggi. Universitas Institut Teknologi, Institut Pertanian, Institut Keguruan,
Sekolah Tinggi, dan Akademi.

3. Periode 1978-sekarang
 Pendidikan pra sekolah (TK) dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
 Pendidikan dasar.
 Sekolah Menengah umum, SMP (SLTP), dan SMA (SLTA/SMU)
 Pendidikan Menengah Kejuruan. Tingkat Pertama; ST.SKKP. Tingkat
Atas terdiri atas; Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
 Pendidikan Tinggi. Universitas, Institut, Sekolah Tinggi, Akademi,
Diploma, dan Politeknik.

A. Pendidikan di Zaman Penjajahan Belanda


Pendidikan selama penjajahan Belanda dapat dipetakan kedalam 2 (dua) periode besar, yaitu
pada masa VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) dan masa pemerintah Hindia Belanda
(Nederlands Indie). Pada masa VOC, yang merupakan sebuah kongsi (perusahaan) dagang,
kondisi pendidikan di Indonesia dapat dikatakan tidak lepas dari maksud dan kepentingan
komersial. Berbeda dengan kondisi di negeri Belanda sendiri dimana lembaga pendidikan
dikelola secara bebas oleh organisasi-organisasi keagamaan, maka selama abad ke-17 hingga 18
M, bidang pendidikan di Indonesia harus berada dalam pengawasan dan kontrol ketat VOC. Jadi,
sekalipun penyelenggaraan pendidikan tetap dilakukan oleh kalangan agama (gereja), tetapi
mereka adalah berstatus sebagai pegawai VOC yang memperoleh tanda kepangkatan dan gaji.
Secara umum sistem pendidikan pada masa VOC dapat digambarkan sebagai berikut:

1. Pendidikan Dasar
Berdasar peraturan tahun 1778, dibagi kedalam 3 kelas berdasar rankingnya. Kelas 1
(tertinggi) diberi pelajaran membaca, menulis, agama, menyanyi dan berhitung. Kelas 2 mata
pelajarannya tidak termasuk berhitung. Sedangkan kelas 3 (terendah) materi pelajaran fokus
pada alphabet dan mengeja kata-kata. Proses kenaikan kelas tidak jelas disebutkan, hanya
didasarkan pada kemampuan secara individual. Pendidikan dasar ini berupaya untuk

6
mendidik para murid-muridnya dengan budi pekerti. Contoh pendidikan dasar ini antara lain
Batavische school (Sekolah Betawi, berdiri tahun 1622); Burgerschool (Sekolah Warga-
negara, berdiri tahun 1630); dan lain-lain.

2. Sekolah Latin
Diawali dengan sistem numpang-tinggal (in de kost) di rumah pendeta tahun 1642.
Sesuai namanya, selain bahasa Belanda dan materi agama, mata pelajaran utamanya adalah
bahasa Latin. Setelah mengalami buka-tutup, akhirnya sekolah ini secara permanent ditutup
tahun 1670.

3. Seminarium Theologicum (Sekolah Seminari)


Sekolah untuk mendidik calon-calon pendeta, yang didirikan pertama kali oleh Gubernur
Jenderal van Imhoff tahun 1745 di Jakarta. Sekolah dibagi menjadi 4 kelas secara berjenjang.
Kelas 1 belajar membaca, menulis, bahasa Belanda, Melayu dan Portugis serta materi dasar-
dasar agama. Kelas 2 pelajarannya ditambah bahasa Latin. Kelas 3 ditambah materi bahasa
Yunanu dan Yahudi, filsafat, sejarah, arkeologi dan lainnya. Untuk kelas 4 materinya
pendalaman yang diasuh langsung oleh kepala sekolahnya. Sistem pendidikannya asrama
dengan durasi studi 5,5 jam sehari dan Sekolah ini hanya bertahan selama 10 tahun.

4. Academie der Marine (Akademi Pelayanan)


Berdiri tahun 1743, dimaksudkan untuk mendidik calon perwira pelayaran dengan lama
studi 6 tahun. Materi pelajarannya meliputi matematika, bahasa Latin, bahasa ketimuran
(Melayu, Malabar dan Persia), navigasi, menulis, menggambar, agama, keterampilan naik
kuda, anggar, dan dansa. Tetapi iapun akhirnya ditutup tahun 1755.

5. Sekolah Cina
1737 didirikan untuk keturunan Cina yang miskin, tetapi sempat vakum karena peristiwa
de Chineezenmoord (pembunuhan Cina) tahun 1740. selanjutnya, sekolah ini berdiri kembali
secara swadaya dari masyarakat keturunan Cina sekitar tahun 1753 dan 1787.

6. Pendidikan Islam

7
Pendidikan untuk komunitas muslim relatif telah mapan melalui lembaga-lembaga yang
secara tradisional telah berkembang dan mengakar sejak proses awal masuknya Islam ke
Indonesia. VOC tidak ikut campur mengurusi atau mengaturnya. Pada akhir abad ke-18,
setelah VOC mengalami kebangkrutan, kekuasaan Hindia Belanda akhirnya diserahkan
kepada pemerintah kerajaan Belanda langsung. Pada masa ini, pendidikan mulai memperoleh
perhatian relatif maju dari sebelumnya. Beberapa prinsip yang oleh pemerintah Belanda
diambil sebagai dasar kebijakannya di bidang pendidikan antara lain:
 Menjaga jarak atau tidak memihak salah satu agama tertentu;
 Memperhatikan keselarasan dengan lingkungan sehingga anak didik kelak mampu
mandiri atau mencari penghidupan guna mendukung kepentingan kolonial;
 Sistem pendidikan diatur menurut pembedaan lapisan sosial, khususnya yang ada di
Jawa.;
 Pendidikan diukur dan diarahkan untuk melahirkan kelas elit masyarakat yang dapat
dimanfaatkan sebagai pendukung supremasi politik dan ekonomi pemerintah kolonial.

B. Pendidikan di Zaman Pendudukan Jepang


Sistem pendidikan pada masa pendudukan Jepang itu kemudian dapat diikhtisarkan sebagai
berikut:
1. Pendidikan Dasar (Kokumin Gakko / Sekolah Rakyat). Lama studi 6 tahun. Termasuk SR
adalah Sekolah Pertama yang merupakan konversi nama dari Sekolah dasar 3 atau 5 tahun
bagi pribumi di masa Hindia Belanda.
2. Pendidikan Lanjutan. Terdiri dari Shoto Chu Gakko (Sekolah Menengah Pertama) dengan
lama studi 3 tahun dan Koto Chu Gakko (Sekolah Menengah Tinggi) juga dengan lama
studi 3 tahun.
3. Pendidikan Kejuruan. Mencakup sekolah lanjutan bersifat vokasional antara lain di bidang
pertukangan, pelayaran, pendidikan, teknik, dan pertanian.
4. Pendidikan Tinggi.

Jepang juga memandang perlu melatih guru-guru agar memiliki keseragaman pengertian
tentang maksud dan tujuan pemerintahannya. Materi pokok dalam latihan tersebut antara lain:
1. Indoktrinasi ideologi Hakko Ichiu;

8
2. Nippon Seisyin, yaitu latihan kemiliteran dan semangat Jepang;
3. Bahasa, sejarah dan adat-istiadat Jepang;
4. Ilmu bumi dengan perspektif geopolitis;
5. Olaharaga dan nyanyian Jepang.

Sementara untuk pembinaan kesiswaan, Jepang mewajibkan bagi setiap murid sekolah untuk
rutin melakukan beberapa aktivitas berikut ini:
1. Menyanyikan lagi kebangsaan Jepang, Kimigayo setiap pagi;
2. Mengibarkan bendera Jepang, Hinomura dan menghormat Kaisar Jepang, Tenno Heika
setiap pagi;
3. setiap pagi mereka juga harus melakukan Dai Toa, bersumpah setia kepada cita-cita Asia
Raya;
4. Setiap pagi mereka juga diwajibkan melakukan Taiso, senam Jepang;
5. Melakukan latihan-latihan fisik dan militer;
6. Menjadikan bahasa Indonesia sebagai pengantar dalam pendidikan. Bahasa Jepang
menjadi bahasa yang juga wajib diajarkan.

1.3.Tujuan Organisasi PGRI

PGRI bertujuan :
1. Mewujudkan cita-cita Proklamasi Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan
mempertahankan, mengamankan, serta mengamalkan pancasila dan Undang-undang
Dasar 1945
2. Berperan aktif mencapai tujuan nasional dalam mencerdaskan bangsa dan membentuk
manusia Indonesia seutuhnya
3. Berperan serta mmengembangkan system dan pelaksanaan pendidikan nasional
4. Mempertinggi kesadaran dan sikap guru, meningkatkan mutu dan kemampuan profesi
guru dan tenaga kependidikan lainnya
5. Menjaga, memelihara, membela, serta meningkatkan harkat dan martabat guru
melalui peningkatan kesejahteraan anggota serta kesetiakawanan organisasi.

9
A. PGRI juga bertujuan :
Mewujudkan cita-cita Proklamasi Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan
mempertahankan, mengamankan, serta mengamalkan pancasila dan Undang-undang Dasar 1945
Berperan aktif mencapai tujuan nasional dalam mencerdaskan bangsa dan membentuk manusia
Indonesia seutuhnya. Berperan serta mmengembangkan system dan pelaksanaan pendidikan
nasional. Mempertinggi kesadaran dan sikap guru, meningkatkan mutu dan kemampuan profesi
guru dan tenaga kependidikan lainnya. Menjaga, memelihara, membela, serta meningkatkan
harkat dan martabat guru melalui peningkatan kesejahteraan anggota serta kesetiakawanan
organisasi.

B. Tujuan Dan Sasaran PGRI


1. Tujuan
Program umum PGRI masa bakti 2008-2014 bertujuan :
 Memberikan arahan tentang pokok-pokok program yang dijadikan landasan kegiatan
organisasi yang operasionalisasinya akan ditetapkan setiap tahun melalui Konkerprop
 Melaksanakan upaya reformasi dilingkungan PGRI baik sebagai organisasi perjuangan,
organisasi profesi maupun organisasi ketenagakerjaan
 Menata, mempertahankan, dan meningkatkan citra PGRI sebagai organisasi yang mampu
menjadi wadah tempat berhimpunnya para guru professional dalam menghadapi abad 21
 Menetapkan kebijakan dasar organisasi dalam upaya turut serta melaksanakan reformasi
pendidikan nasional sehingga mampu mencapai tujuan pendidikan nasional untuk
membetuk manusia yang mandiri, demokratis, menghormati dan melaksanakan hak-hak
asasi manusia, memiliki ilmu pengetahuan dan menguasai teknologi, dapat dipercaya, serta
memiliki rasa tanggung jawab sosial yang tinggi.
 Menyusun dan menetapkan langkah-langkah kebijakan organisasi dalam upaya
peningkatan harkat, martabat, dan kesejahteraan guru pada umumnya dan anggota PGRI
pada khususnya
 Mewujudkan visi dan misi organisasi berlandaskan pertimbangan kondisi Bangsa dan
Negara, serta kondisi organisasi dewasa ini didaerah propinsi DIY.

10
2. Sasaran
 Peningkatan fungsi dan peran PGRI sebagai organisasi perjuangan, profesi dan
ketenagakerjaan yang bersifat independen, unitaristik, dan non partisan
 Restrukturisasi dan penataan organisasi dari tingkat propinsi dibawah yang meliputi
seluruh tatanan kelembagaan organisasi PGRI sehingga tetap memiliki visi dan misi yang
memberikan motivasi, daya pikat dan daya rekat yang mampu menghimpun para guru dan
tenaga kependidikan lainnya di propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dalam satu wadah
PGRI
 Peningkatan kesadaran seluruh pengurus dan anggota PGRI di propinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta mengenai perlunya perubahan sikap, perilaku, wawasan dan rasa tanggung
jawab organisasi melalui berbagai forum organisasi, kegiatan pelatihan, seminar, serta
kaderisasi yang bertingkat dan berjenjang
 Peningkatan dan perbaikan citra PGRI, baik dimata masyarakat maupun dimata anggota,
serta peningkatan kinerja dan kebersamaan organisasi agar mampu mengakomodasikan
serta memperjuangkan segenap aspirasi dan kepentingan anggota sehinga PGRI dapat
melaksanakan misi dan tugas dengan baik.
 Peningkatan kemampuan, dedikasi, profesi dan kesejahteraan anggota serta mengusahakan
adanya standarisasi, lisensi, sertifikasi dan akreditasi profesi guru
 Peningkatan fungsi dan peran PGRI dalam program pembangunan pendidikan dalam upaya
menyukseskan wajib belajar sesuai dengan program Kabupaten/Kota yang bersangkutan,
dan menciptakan masyarakat belajar, memberatas kemiskinan, kebodohan dan
keterbelakangan
 Peningkatan secara optimal dan merata diseluruh propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta,
fungsi dan peran PGRI sebagai kekuatan pemikir yang menampilkan gagasan serta konsep
peningkatan mutu pendidikan sebagai pengontrol yang mengoreksi setiap kebijakan
pendidikan yang menyimpang dari prinsip dasar kependidikan dan sebagai penekan yang
mengawasi dan mengontrol berbagai pihak yang melakukan perbuatan dan tindakan yang
tidak sesuai dengan landasan kebijakan organisasi.

11
1.4. JATI DIRI PGRI
Jati diri PGRI adalah organisasi perjuangan, organisasi profesi dan organisasi
ketenagakerjaan. Sedangkan sifat PGRI adalah Unitaristik: tidak mengandung perbedaan ijazah,
tempat kerja, kedudukan, agama, suku, golongan, gener, dan asal usul. Independen: kemandirian
dan kemitrasejajaran dengan pihak lain. Non partai politik: bukan bagian atau berafiliasi dengan
partai politik. Semangat: demokrasi, kekeluargaan, keterbukaan, tanggung jawab etika, moral,
serta hukum.

1. Dasar Jatidiri PGRI


a. Dasar Historis
PGRI berdasarkan hakekat kelahirannya merupakan bagian dari perjuangan semesta rakyat
Indonesia, melalui profesi k menyebarkan semangat perjuangan dalam merebut, menegakan,
menyelamatkan dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia 17 agustus 1945
yang berdasarkan pncasila dan UUD1945.
b. Dasar Ideologis Politis
Secara ideologis-politis, PGRI berkewajiban untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan
melalui pembangunan nasional di bidang pendidikan serta terikat dengan pelaksanaan
pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen.
c. Dasar Sosiologis dan IPTEK
Dalam pengabdian nya, PGRI selalu bersifat responsive, adaptif, inoatif dan permisif
selektif terhadap keadaan masyarakat serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

2. Ciri Jatidiri PGRI


Jati diri PGRI memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Nasionalisme
PGRI mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa yang merupakan modal dasar
untuk mencapai cita-cita proklamasi 1945, PGRI terikat untuk memperjuangkan,
mempertahankan dan melestarikan Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945. Sifat
patriotism dan kepeloporan adalah jiwa dan semangat PGRI galam melaksanakan misinya.

12
b. Demokrasi
PGRI adalah organisasi yang demokratis. Kedaulatan tertinggi organisasi, berada di
tanagan anggota yang dilaksanakan dengan sistem perwakilan, melalui kongres.
c. Kemitraan
PGRI sebagai organisasi pejuang pendidik dan pendidik pejuang membela hak dan nasib
pekerja pada umumnya dan guru pada khususnya. Untuk itu diperlukan pemantapan jiwa
karsa dan kebersamaan yang kuat demi peningkatan kesejahteraan bersama.
d. Unitarisme
PGRI adalah satu-satunya wadah, bagi guru Indonesia tanpa membedakan latar
belakang, tingkat dan jenis pendidikan, tempat dan lingkungan kerja, status dan asal-usul
serta adat istiadat.
e. Profesionalisme
PGRI mengutamakan karya dan kekaryaan dalam usaha mempertinggi kesadaran, sikap,
mutu, dan kemampuan profesionalnya.
f. Kekeluargaan
PGRI menumbuhkan, mengembangkan rasa senasib dan sepenanggungan, memiliki jiwa
gotong royong, saling asah, asih serta asuh antara sesama anggota.
g. Kemandirian
Dalam melaksanakan misinya PGRI bertumpu pada kepercayaan, dan kemampuan diri
sendiri, tanpa keterikatan dan ketergantungan pada pihak lain. Namun demikian PGRI selalu
membina hubungan dan kerjasama yang baik dengan pihak lain.
h. Non Partai Politik
PGRI tidak mempunyai hubungan organisasi dengan kekuatan sosial politik manapun.
i. Jiwa, Semangat dan Nilai-nilai ‘45
PGRI konsekuen berusaha menegakan dan melestarikan jiwa semangat nilai-nilai 1945
sebagai jiwa kejuangan bangsa kepada generasi penerus.

Selain ciri jati diri PGRI tersebut , ada ciri lain yang menjadi ciri khas PGRI yaitu:
a. PGRI sebagai organisasi kemasyarakatan memiliki ciri sebagai berikut:

13
PGRI merupakan satu-satunya wadah organisasi guru Indonesia yang mengemban tugas
pendidikan dan pengajaran dalam mengabdi kepada masyarakat, yang berazaskan
perwujudan jati dirinya.
b. PGRI sebagai organisasi yang mandiri berupaya untuk berperan secara berdaya guna,
menigkatkan kesejahteraan anggota, serta sebagai sarana berserikat atau berorganisasi yang
menyalurkan aspirasinya dalam pembangunan Nasional melalui misi pendidikan dan
pengajaran.
c. PGRI sebagai organisasi masyarakat merupakan sarana komunikasi sosial secara timbal
balik antar anggota. Serta anggota dengan organisasi lain baik bersifat lokal, nasional,
regional, ataupun global, antar organisasi dengan pemerintah, antar organisasi
kemasyarakatan dan organisasi lain baik eksekutif maupun legislative yang relefan.
d. PGRI sebagai organisasi profesi guru dipandang dari segi profesi mempunyai jati diri
yang terpancar pada empat ranah profesi yaitu:
 Keahlian, melalui ranah ini PGRI dituntut untuk meningkatkan kualitas anggotanya,
mempertajam visi anggota terahadap perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Memperluas wawasan keguruan anggotanya, melaksanakan penelitian
pengembangan di bidang pengajaran, pendidikan dan kebudayaan.
 Tanggung Jawab, suatu ranah profesi yang berorientasi pada penanaman dan
peningkatan tanggung jawab keahlian. Untuk itu maka perlu diciptakan perangkat
lunak dalam wujud aturan, ketentuan, tata tertib dan kode etik.
 Kesejawatan (jiwa karsa), ranah ini merupakan wujud dan rasa kebersamaan antar
sesama anggota terhadap misi keguruan yang diemban. Dengan rasa kebersamaan
ini akan tercipta suatu wahana dan dinamika organisasi yang mampu mengantisipasi
kemungkinan arah perkembangan selanjutnya.
 Pembaruan (inovasi) merupakan sikap organisasi yang dinamis, kreatif, responsif,
adaptif inovatif,permisif selektif,memiliki keterbukaan terhadap pandangan dan
penemuan baru serta keinginan untuk meningkatkan profesi.
e. Jati Diri PGRI dalam Bidang Pendidikan dan kebudayaan
 Lingkup system pendidikan nasional, dalam mengemban misinya, PGRI menjaga
agar tetap menjadi organisasi yang besar, kuat dan merupakan satu-satunya
organisasi guru di Indonesia.

14
 Menyelenggarakan lembaga pendidikan dalam rangka meningkatkan kualitas dan
kiantitas tenaga kependidikan.
 Kebudayaan Nasional, dalam melaksanankan misinya, PGRI mengakualisasikan
dirinya untuk menyelamatkan, memelihara dan mengembabgkan kebudayaan
nasional.
3. Tujuan Jatidiri PGRI
Tujuan jatidiri PGRI adalah:
a. Tegaknya keberadaan PGRI, tumbuhnya rasa bangga, rasa ikut memiliki.
b. Tercapainya loyalitas, dedikasi, disiplin dan kemampuan professional (LDDKP) yang
tinggi dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya.
c. Memiliki kemampuan dalam mengantisipasi setiap perubahan akibat perkembangan
masyarakat, ilmu dan teknologi.
d. Terwujudnya pengamanan, pengamalan dam pelestarian pancasila dan UUD 1945, dan
jiwa semangat nilai-nilai 1945 dalam tubuh PGRI baik oleh organisasi maupun anggota-
anggotanya.

4. Fungsi Jatidiri PGRI


Yang dimaksud fungsi adalah manfaat dari adanya jatidiri dalam rangka mengemban tugas-
tugas organisasi PGRI untuk mewujudkan hakekat jatidiri.
Adapun fungsi jatidiri PGRI adalah:
 Sebagai pedoman gerak perjuangan bagi anggota organisasi.
 Sebagi sarana memasyarakatkan eksistensi dan fungsi organisasi.
 Sebagai sarana perjuangan (kaderisasi) dalam rangka mempertahankan, meningkatkan
dan mengembangkan organisasi (SBS).
 Sebagi pembangkit motivasi perjuangan PGRI.
 Sebagai wahana penerapan rasa kebanggaan pada anggota/warga PGRI.

5. Misi Jatidiri PGRI


Visi diemban oleh kelompok atau anggota yang tersusun sistematis, terarah, terencana
dalam pencapian suatu tujuan. Misi jatidiri adalah suatu wahana untuk menampilkan citra,

15
sikap, semangat dan karakter organisasi keguruan, yang mampu melestarikan nilai-nilai
perjuangan dan profesi keguruan.
Misi jatidiri PGRI yang sekaligus merupakan upaya PGRI dalam:
a. Tujuan Nasional, yakni mempertahankan, mengamankan dan mengamalkan pancasila
dan UUD 1945.
b. Pembangunan Nasional, yakni mewujudkan cita-cita proklamasi kemerdekaan Negara
Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana terkandung dalam pembukaan UUD 1945.
c. Melestarikan jiwa, semangat dan nilai-nilai 1945.
d. Mengisi, mensukseskan pembangunan nasional khususnya bidang pendidikan dan
kebudayaan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dengan jalan memberikan
pemikiran, konsep-konsep dan menunjang pelaksanaan program yang menjadi garis
kebijakan pemerintah.
e. Mempertinggi kesadadaran, sikiap, kemampuan dan mutu profesi guru serta
meningkatkan kesejahteraan guru/anggota PGRI.

1.5. VISI DAN MISI PGRI


1. Visi PGRI
Terwujudnya organisasi mandiri dan dinamis yang dicintai anggotanya, disegani mitra, dan
diakui perannya oleh masyarakat". PGRI didirikan untuk mempertahankan kemerdekaan,
mengisi kemerdekaan dengan program utamadi bidang pendidikan untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan memperjuangkan kesejahteraan bagi para guru.

2. Misi PGRI
a. Mewujudkan Cita-cita Proklamasi PGRI bersama komponen bangsa yang lain berjuang,
yaitu berusaha secarakonsisten mempertahankan dan mengisi kemerdekaan sesuai amanat
Undang undang Dasar 1945.
b. Mensukseskan Pembangunan Nasional PGRI bersamakomponen bangsa malaksnakan
pembangunan bangsa khususnya di bidang pendidikan.
c. Memajukan Pendidikan Nasional PGRI selalu berusaha untuk terlaksananya system
penddikan nasional, berusaha selalu memberikan masukan-masukan tentang
pembangunan pendidikan kepada Departemen Pendidikan Nasional.

16
d. Meningkatkan Profesionalitas Guru PGRI berusaha dengan sungguh-sungguh agar guru
menjadi profesional sehingga pembangunan pendidikan untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa dapat direalisasikan.
e. Meningkatkan Kesejahteraan Guru Agar guru dapat profesional maka guru harus
mendapatkan imbal jasa yang baik, ada perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas
sehingga ada rasa aman, Ada pembinaan karir yang jelas. Guru harus sejahtera,
Porfesional, dan terlindungi.

1.6. SEJARAH ORGANISASI PGRI


PGRI lahir 100 hari setelah proklamasi kemerdekaan RI, di Surakarta, 25 November 1945.
Tujuan utama pendirian PGRI adalah:
a. Membela dan mempertahankan Republik Indonesia (organisasi perjuangan)
b. Memajukan pendidikan seluruh rakyat berdasar kerakyatan (organisasi Pendirian PGRI
sama dengan EI: “education as public service,profesi) not commodity”.
c. Membela dan memperjuangkan nasib guru khususnya dan nasib buruh pada umumnya
(organisasi ketenagakerjaan).

Tiga unsur pendiri (founding fathers) PGRI adalah:


a. Guru yang pro kemerdekaan
b. Pensiunan guru pendukung proklamasi kemerdekaan Indonesia
c. Pegawai Kementerian PPK yang baru saha didirikan

1.7. EMPAT PERIODE PERANAN PGRI DI BIDANG KETENAGAKERJAAN


A. Periode 1945-1962
RH Koesnan, Ketua Umum PB PGRI diangkat menjadi Menteri Perburuhan dan Sosial RI
dalam kabinet Hatta.
Hasilnya a.l. : keluarnya PGP 1947/1948 tentang Peraturan Gaji INTInya: Ijazah yang setara
SMP=SGB, SNA=SGA, SM=B1, Pegawai. Sarjana=B2. Kalau menjadi guru, ijazah
SGB/SGA,B1/B2 pangkatnya setingkat lebih tinggi dari ijazah SMP/SMA/SM/Sarjana. SMP =
IIIA, SGB/KGB = IIIA/b SMA = IV/a, SGA/KGA = IV/b SM = V/a, B1 = V/b Sarjana = VI/a,
B2 = VI/b.

17
Soedjono, Ketua Umum PB PGRI Menghasilkan konsep PGRI tentang pendidikan nasional.
Untuk mengatasi kekurangan guru: Kursus Guru Tjepat (KGTJ) dijadikan SGB/KGB KPKPKB
dijadikan SGB berasrama SGA berasrama ME Subiadinata, Ketua Umum PB PGRI Tahun 1968
diangkat menjadi Kepala Kantor urusan Pegawai (KUP), sekarang BKN/BAKN. PGRI
membentuk Rukun Kerja Sama (RKS) Pegawai Negeri untuk perbaikan nasib.
B. Periode 1962 – 1970
PGRI mendirikan PSPN (Persatuan Serikat Pekerja Pegawai Negeri), a.l PGRI, PERSAJA
(Persatuan Djaksa), PERSAHI (Persatuan Hakim Indonesia), SSKDN (Serikat Sekerja
Kementerian Dalam Negeri), PBKA (Persatuan Buruh Kereta Api), PPPRI (Persatuan Pegawai
Polisi RI), PBPTT (Persatuan Buruh Pos Telepon Telegraf) dsb.
PSPN didirikan untuk menghadapi tekanan/serangan PKI (Partai Komunis) melalui
SOBSI/PKI terhadap Serikat Pekerja Non Komunis. PSPN akhirnya bergabung menjadi KSBM
(Kerja Sama Buruh Militer) KSBM adalah cikal bakal Sekber Golkar (Sekretariat Bersama
Golongan Karya) 1964. Tahun 1966 PGRI menjadi anggota WCOTP (World Confederation of
Teaching Profesion) dalam WCOTP World Congress di Seoul, Korea Selatan (Subiadinata,
Slamet I). Tanggal 5 Oktober 1966 Konvensi ILO/UNESCO di Paris menghasilkan Status of
Teachers (Status Guru Dunia). Pemerintah RI dan PGRI (HM Hidajat dan Ir. GB Dharmasetia)
hadir dan menandatangani konvensi ILO/Unesco tersebut.
Tahun 1966 PGRI mendirikan KAGI (Kesatuan Aksi Guru Indonesia) terdiri dari PGRI, IGM
(Muhammadiyah), PG Perti, Pergunu, PGII, Pergukri, PGK (Katolik) dan PGM (Marhaenis)
Tokoh-tokoh KAGI: ME Subiadinata, Rusli Yunus, Drs. WDF Rindorindo (Ketua-ketua
Periodik), Drs. Estiko Suparjono, T. Simbolon, FX Pasaribu (sekjen/Wakil Sekjen), Harkam
Effendi, Nurimansyah Hasibuan, Effendi Sudijawinata, Abdullah Latif dsb. Tahun 1967 dlm
Kongres PGRI XII di Bandung KAGI meleburkan diri ke dalam PGRI (unitaristik, independen,
dan non parpol), artinya menanggalkan baju parpol, hanya bicara guru dalam PGRI.

C. Periode 1970 – 1998


Tahun 1970 PGRI diundang ke Head Quarters IFFTU (International Federation of Free
Teachers Union) di Brussel, diwakili oleh Rusli Yunus. Tahun 1969 PGRI memprakarsai
berdirinya MPBI (Majelis Permusyawaratan Buruh Indonesia), ME Subiadinata, M.Hatta, Rusli
Yunus. Tahun 1970 MPBI menjadi FBSI (Federasi Buruh Seluruh Indonesia), PGRI terpaksa

18
keluar dari FBSI karena Kongres PGRI ke XIII di Bandung melarang PGRI ikut serikat buruh,
hanya boleh profesi saja.
H. Basyuni Suryamiharja, Ketua Umum PB PGRI, telah berhasil menyelamatkan PGRI untuk
tidak dibubarkan, mengikuti keputusan pemerintah dengan meninggalkan serikat
pekerja/perburuhan. Mendirikan Gedung Guru Indonesia (GGI) di Jakarta. Tahun 1979
menyelenggarakan World WCOTP Congress di Jakarta. Memprakarsai berdirinya ASEAN
Council of Teachers (ACT) tahun 1974. PGRI memprakarsai Pertemuan Guru-guru Nusantara
(PGN) 1983 di Singapura (Prof. Gazali Dunia dan Rusli Yunus). Tahun 1993 di Stockholm
terjadi merger/penyatuan WCOTP dan IFFTU menjadi Educational International (EI).

D. Periode 1998 – SEKARANG


Tahun 1998 Kongres PGRI XVIII di Lembang: Prof.Dr. HM Surya, Ketua Umum PB PGRI,
Drs. H. Sulaiman SB Ismaya, Sekretaris Jenderal.

Kongres menghasilkan antara lain:


a. PGRI keluar dari Golkar
b. PGRI menyatakan diri kembali sebagai organisasi perjuangan (cita-cita proklamasi
kemerdekaan dan kesetiaan PGRI hanya kepada bangsa dan NKRI), organisasi profesi
(meningkatkan kualitas pendidikan) dan organisasi ketenagakerjaan (kembali sebagai
Serikat Pekerja Guru/Teachers Union.
Sekretaris Jenderal PB PGRI. Tahun 2004 Sekretaris Jenderal KSPI: Rusli Yunus Tahun
2005 audiensi PB PGRI dengan Menakertrans (Fahmi Idris):
1. Mengklarifikasi UU No.21/2000 tentang SP/SB khususnya Pasal 48:
a. PNS berhak menjadi anggota SP/SB
b. Akan diatur dalam suatu Undang-Undang
2. Pernyataan Menakertrans RI:
a. Pemerintah RI telah meratifikasi Konvensi ILO No. 87 dengan Keppres No. 83 Tahun
1998.
b. PGRI jalan terus sebagai Serikat Pekerja Guru Modern
c. Setiap orang tidak boleh menjadi anggota dua SP dan SB. Karena itu PGRI yang PNS
tinggal memilih menjadi anggota PGRI atau anggota KORPRI. (Konvensi ILO No.87,

19
keanggotaan SP/SB harus sukarela dan tidak boleh dipaksa, sesuai dengan HAM, SP/SB
harus dibentuk secara demokratis).
3. Menakertrans meminta PGRI dan ILO Indonesia serta Depnakertrans melaksanakan seminar
nasional tentang konvensi ILO nomor 87 dan Keppres No. 83 Tahun 1998.
4. Menakertrans memberi kesempatan kepada PGRI tingkat pusat, provinsi dan kabupaten/ kota
mendaftarkan kembali PGRI sebagai SP pada Disnaker provinsi dan Kabupaten/Kota.

1.8. PGRI Sebagai Organisasi Guru


PGRI adalah organisasi perjuangan, organisasi profesi dan organisasi ketenagakerjaan yang
berfokus pada bidang keguruan. PGRI sebagai tempat berhimpunnya segenap guru dan tenaga
kependidikan lainnya merupakan organisasi perjuangan, organisasi profesi, dan organisasi
ketenagakerjaan yang berdasarkan Pancasila, bersifat independen, dan non politik praktis, secara
aktif menjaga, memelihara, mempertahankan, dan meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa
yang dijiwai semangat kekeluargaan, kesetiakawanan sosial yang kokoh serta sejahtera lahir
batin, dan kesetiakawanan organisasi baik nasional maupun internasional.
Semangat proklamasi 17 Agustus 1945 menjiwai penyelenggaraan Kongres Guru Indonesia
pada tanggal 24 – 25 November 1945 di Surakarta. Pada konngres itu disepakati berdirinya
PGRI sebagai wahana persatuan dan kesatuan segenap guru di seluruh Indonesia, Pendirinya
antara lain : Rh. Koesnan, Amin Singgih, Ali marsaban, Djajeng Soegianto, Soemidi Adisasmito,
Abdullah Noerbambang, dan Soetono. Pada kongres itu dirumuskan tujuan PGRI, yaitu :
1. mempertahankan dan menyempurnakan Republik Indonesia
2. mempertinggi tingkat pendidikan dan pengajaran sesuai dengan dasar-dasar kerakyatan.
3. membela hak dan nasib buruh pada umumnya, guru pada khusus
Melalaui kongres ini, segala organisasi dan kelompok guru yang didasarkan atas perbedaan
tamatan, lingkungan pekerjaan, lingkungan daerah, politik, agama, dan suku, sepakat
dihapuskan. Mereka adalah – guru-guru yang aktif mengajar, pensiunan yang aktif berjuang, dan
pegawai pendidikan Republik Indonesia yang baru dibentuk.

A. Kesetaraan Profesi
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini

20
jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah. (UU SPN. 1:1). Guru yang
diangkat pemerintah maupun masyarakat, sama tugas dan kewajibannya, yang membedakan
hanya tiga hal, kesejahteraan, pembinaan, dan jenjang karir.
Berbedanya kesejahteraan, pembinaan, dan jenjang karir ini, menjadi salah satu faktor
penyebab tidak meratanya kualitas pendidikan. Guru-guru berpredikat PNS, ketika baru diangkat
sudah menikmati 80% dari gaji pokok yang besarannya setara dengan guru berpredikat non-PNS
yang sudah bekerja 15 tahun, bahkan kadang kala gaji guru non-PNS tidak mencapai angka di
atas KHL. Selain gaji, mereka juga secara rutin mendapat pendidikan dan latihan, serta
bimbingan teknis profesi guru secara berkala, sementara guru non PNS menunggu bertahun-
tahun untuk mendapatkan pendidikan dan latihan, serta bimbingan teknis keguruan yang
diselenggarakan pemerintah. Begitu juga masalah karir, guru-guru PNS sangat jelas jenjang
karirnya, sementara guru non-PNS tidak memiliki kejelasan jenjang karir.
Perlakuan ini bertolak belakang dengan UUD NKRI 1945 pasal 27 ayat 1, yang
menegaskan bahwa segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan
pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.
Merujuk pasal ini, kesetaraan profesi guru sangat penting bagi masa depan pendidikan di negeri
ini, oleh karenanya pemerintah pusat dan daerah, sebagaimana ditetapkan UU RI No 32 tahun
2004 tentang Pemerintah Daerah, berbagi tugas dan wewenang. Untuk guru-guru PNS
pengelolaannya dikembalikan kepada pemerintah pusat, sementara guru-guru non PNS
pengelolaannya di tangani pemerintah provinsi untuk level pendidikan menengah, dan
pemerintah kabupaten kota untuk level pendidikan dasar. Pembagian tugas dan wewenang ini
selain akan meminimalisasi kecemburuan antara guru PNS dan non-PNS, pertumbuhan
pendidikan akan berjalan selaras dengan kepentingan bangsa dan negara.

B. Tugas dan Fungsi PGRI


Dalam Pasal 7 AD/ART PGRI disebutkan bahwa PGRI mempunyai tugas dan fungsi sebagai
berikut :
a. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
b. Membela, mempertahankan, mengamankan dan mengamalkan Pancasila.
c. Mempertahankan dan melestarikan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
d. Meningkatkan integritas bangsa dan menjaga tetap terjamin serta terpeliharanya
keutuhan kesatuan dan persatuan bangsa.

21
e. Melaksanakan dan mengembangkan Sistem Pendidikan Nasional.
f. Membina dan bekerja sama dengan Himpunan/Ikatan/Asosiasi Profesi dan Keahlian
Sejenis di bidang pendidikan yang secara sukarela menyatakan diri bergabung dan atau
bermitra dengan PGRI.
g. Mempersatukan semua guru dan tenaga kependidikan di semua jenis, jenjang dan satuan
pendidikan guna meningkatkan pengabdian dan peranserta di dalam pembangunan
nasional.
h. Mengupayakan dan mengevaluasi terlaksananya peningkatan kualifikasi akademik,
sertifikasi, akreditasi, sebagai lisensi bagi pengukuhan kompetensi profesi guru.
i. Menegakkan dan melaksanakan Kode Etik dan Ikrar Guru Indonesia sesuai peraturan
organisasi.
j. Mengadakan hubungan kerjasama dengan lembaga-lembaga pendidikan, organisasi yang
bergerak di bidang pendidikan, dan organisasi kemasyarakatan umumnya dalam rangka
peningkatan mutu pendidikan dan kebudayaan.
k. Memelihara, membina dan mengembangkan kebudayaan nasional serta memelihara
kebudayaan daerah dalam rangka memperkaya kebudayaan nasional.
l. Menyelenggarakan dan membina anak lembaga PGRI.
m. Memelihara dan mempertinggi kesadaran guru akan profesinya untuk meningkatkan
mutu, keahlian, kemampuan, pengabdian, prestasi dan kerjasama.
n. Memelihara dan meningkatkan mutu keorganisasi PGRI.

C. Perjuangan PGRI
Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) terus memperjuangkan nasib semua guru baik
PNS maupun Non-PNS (honorer, wiyata bakti, bantu, PTT/GTT). Hal ini dibuktikan dari hasil
rapat kerja PGRI dengan Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi serta Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN).
Beberapa hasil perjuangan dalam rapat Kerja dengan Menpan dan Reformasi Birokrasi serta
kepala BKN tanggal 19 Mei 2010 adalah:
 Tahun 2010/2011 sebanyak 197.678 guru dan tenaga honorer, termasuk CPNS-Teranulir
dari Jawa Tengah dan 5.966 orang guru bantu DKI akan diangkat PNS
 Segera diterbitkan PP mengenai Penyelesaian Permasalahan tenaga Honorer

22
 Segera diterbitkan PP mengenai PTT atau Pagawai Tidak Tetap (termasuk guru) yang
antara lain memuat penghargaan/gaji minimal
 Segera diterbitkan Perpres mengenai BUP (Batas Usia Pensiun) Penilik menjadi 60
tahun
 Segera dibayarkannya tunjangan profesi dan penambahan penghasilan Rp.
250.000/bulan (bagi yang belum dibayarkan).
 Hasil Demo PGRI tanggal 11 dan 12 Mei 2010 tentang Penolakan Penghapusan Ditjen
PMPTK dan Manajemen Guru yang kembali pada sistem sebelum UUGD adalah :
 DPD RI memberikan dukungan atas perjuangan para guru melalui PGRI agar ada Badan
Khusus yang menangani guru yang disampaikan oleh Ketua DPD RI di hadapan para
demonstran. Komet III DPD RI menolak keras Penghapusan Ditjen PMPTK
(Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan) dan meminta Ditjen itu
dipertahankan dan dimaksimalkan kinerjanya.
 DPR RI menerima 15 orang delegasi dan menyatakan menyesal karena Restrukturisasi
itu tidak melalui pembicaraan dengan DPR RI, khususnya Komisi X, padahal Ditjen itu
lahir sebagai kompromi politik antara DPR RI, Depdiknas, dan PGRI. Oleh karena itu,
Pimpinan DPR RI akan melakukan pertemuan konsultasi dengan Presiden paling lambat
2 minggu setelah Demo (tanggal 26 Mei 2010). Pernyataan itu dinyatakan juga di
hadapan para demonstran oleh Wakil Ketua DPR RI, Ketua Komisi X, dan para
wakilnya.
 Pimpinan MPR RI pada saat menerima 22 Delegasi menyatakan mendukung perjuangan
PGRI agar Ditjen PMPTK dipertahankan. Kemendiknas tidak memperhatikan aspirasi
PGRI sehingga PGRI akan menindaklanjuti perjuangan itu.
 Beberapa perjuangan PGRI yang telah dilakukan selama ini antara lain sebagai berikut :
 Mengusulkan kenaikan gaji pada tahun 1999 kepada Presiden, dan hasilnya
gaji PNS naik Rp 155.250,00.
 Tahun 2000 PGRI mengusulkan tunjangan pendidikan bagi guru, hasilnya
tunjangan fungsional guru naik 150%.
 Mengusulkan honor guru wiyata bakti, hasilnya guru wiyata bhakti baik di
sekolah negeri maupun swasta mendapat tunjangan dari pemerintah sebesar
Rp 75.000,00 per bulan.

23
 Memperjuangkan bantuan untuk sekolah swata, hasilnya bantuan pendidikan
untuk sekolah swata mengalami peningkatan yang signifikan.
 Mengusulkan agar guru TK mendapat perhatian, hasilnya ada Direktur
PAUD, pengangkatan guru TK dan peningkatan kesejahteraan guru TK.
 Mengusulkan agar tunjangan beras PNS diganti dengan uang agar tidak
merugikan PNS. Hasilnya sekarang PNS telah menerima tunjangan beras
dalam bentuk uang tunai yang dibayarkan bersamaan dengan penerimaan gaji.
 Pemaksimalan penggunaan ASKES agar dapat digunakan di RS Swata.
Hasilnya sekarang ASKES bida digunakan di RS Swata.
 Untuk kenaikan golongan IV/a ke atas ditinjau kembali agar tidak diproses
sampai ke pusat sehingga memakan waktu lama. Hasilnya kenaikan pangkat
IV/a ke atas cukup di tingkat Provinsi, kecuali guru di lingkungan Departemen
Agama tetap di pusat.
 Tunjangan THR dan tambahan kesejahteraan bagi guru. Hasilnya pemerintah
kabupaten/kota telah mencairkan tunjangan THR dan dana kesejahteraan bagi
seluruh PNS di jajarannya.
 Rekruitmen PNS khususnya guru, hasilnya dilakukan secara nasional.
Mengusulkan agar Guru GTT di sekolah negeri diangkat menjadi PNS.
Hasilnya guru kontrak secara otomatis diangkat menjadi PNS meskipun
secara bertahap. Bahkan di Depag seluruh data guru yang masuk dalam data
Dbase secara bertahap akan diangkat menjadi PNS.
 Perlindungan dan pembelaan terhadap anggota PGRI yang tersandung
masalah hukum oleh LKBH tanpa dipungut biaya.
 Mengawal dan mendorong lahirnya UU Sisdiknas.
 Mendesak lahirnya PP tentang Sisdiknas.
 Mengusulkan agar guru ditangani oleh sebuah badan independen langsung di
bawah presiden.
 Mengusulkan adanya sistem penggajian guru tersendiri pada pemerintah.
 Mengusulkan kenaikan tunjangan fungsional guru.
 Mengusulkan sistem pembinaan PNS secara nasional, termasuk pemberian
kesejahteraannya.

24
 Mengusulkan agar jabatan struktural di bidang pendidikan ditempati oleh
pegawai yang menguasai bidang pendidikan, meniti karir, dan berlatar
belakang pendidikan.
 Telah ikut secara aktif yang berada di barisan paling depan jajaran organisasi
guru dan bekerja sama dengan organisasi politik yang memiliki otoritas,
berusaha menyiapkan dan memperjuangkan UU Guru dan Dosen. Secara
kelembagaan perjuangan untuk melahirkan UUG dan D telah dimulai pada
saat konggres ke XVIII tahun 1998 di Lembang, Bandung. Sebelumnya baru
berupa wacana yang berkembang sejak tahun 1960.
 Mengawal dan mendesak pemerintah agar segera mengeluarkan PP tentang
Guru sesuai dengan amanat UU GD, hiingga terbitlah Permendiknas No.
18/2007 tentang pelaksanaan sertifikasi guru.
 PGRI selama ini menjadi mitra aktif, strategis, dan kritis terhadap berbagai
kebijakan pemerintah tentang pendidikan, terutama yang terkait dengan
kebijakan tentang guru.
 Mengawal agar pelaksanaan sertifikasi guru tidak menciderai kepentingan
guru di dalam berkarya dan memperoleh hak-haknya.
 Mensosialisaikan tentang pelaksanaan sertifikasi guru dari tingkat pusat
hingga cabang (tingkat kecamatan).
 Mengawal pelaksanaan sertifikasi guru secara objektif dan transparan.
 Menerima sejumlah pengaduan dan melaksanakan kajian terhadap
kemungkinan model pelaksanaan sertifikasi guru yang lebih bermutu, efisien
dan memenuhi rasa keadilan guru.
 Melakukan kajian terhadap peningkatan profesi dan kesejahteraan guru.
 Mengawal penerimaan tunjangan profesi guru.
 Perjuangan yang paling hangat dan merupakan kemenangan PGRI adalah
lahirnya keputusan Mahkamah Konstitusi RI nomor 026/PUU/III/2005 yang
menetapkan batas tertinggi dalam APBN tahun 2006 sebesar 9,1% untuk
pendidikan tidak memiliki kekuatan hukum tetap dan bertentangan dengan
pasal 31 UUD 1945.

25
 Menuntut kepada pemerintah untuk memberikan uang lauk pauk kepada
semua PNS termasuk guru.

1.9.Undang-Undang No 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen


Ketentuan umum yang terdapat dalam Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru
dan dosen terdiri dari pembatasan pengertian tentang guru, kualifikasi akademik, kompotensi,
sertifikasi dan seterusnya.
Secara lengkap uraian tentang ketentuan umum tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme,
2. Memiliki komitmen, kualifikasi akademik, kompetensi, tanggung jawab,
3. Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerja,
4. Memiliki jaminan perlindungan hukum,
5. Memiliki organisasi profesi yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan guru.
Selain itu pula ditegaskan dalam aturan tentang Pemberdayaan Profesi keguruan yang dapat
diselenggarakan melalui pengembangan diri yang dilakukan secara demokratis, berkeadilan,
tidak diskriminatif, dan berkelanjutan, dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai
keagamaan, nilai kultural, kemajemukan bangsa dan kode etik profesi.
Salah satu bentuk pemberdayaan profesionalisme keguruan dalam bentuk proses
Kualifikasi, Kompetensi, dan Sertifikasi melalui:
a. Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib membina dan mengembangkan kualifikasi
akademik dan kompetensi guru pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh
Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau masyarakat.
b. Satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat wajib membina dan
mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi guru.
c. Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib memberikan anggaran untuk meningkatkan
profesionalitas dan pengabdian guru pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh
Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau masyarakat.

26
A. Ciri Guru Profesional
Sertifikasi guru, sebagai salah satu dari sekian banyak upaya pemerintah untuk meningkatkan
kualifikasi guru sebagai tenaga profesional sudah dilaksanakan melalui mekanisme yang
ditetapkan.
a. Peraturan Pemerintah
Peraturan Pemerintah tentang Sistem Pendidikan Nasional Nomor Tentang 66 tahun
2010 Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 Tentang
Pengelolaan.
b. Manfaat PTK bagi Guru
Salah satu kompotensi dasar yang harus dimiliki oleh guru profesional adalah
kemampuan guru untuk membuat dan melaksanakan penelitian Ilmiah. Sesuai Peraturan
Menteri Pendidikan .
c. Pengertian Kompotensi Kepribadian Guru
Pengertian kompotensi kepribadian guru dapat dipahami dengan terlebih dahulu
memahami pengertian Guru dan pengertian kompotensi. Guru adalah pendidik
profesional dengan tugas utama mendidik.
d. Pengertian Guru
Pengertian Guru Pada hakekatnya guru adalah tenaga pendidik yang memiliki tugas
mengajar.

A. Siafat-sifat (karakter/energy) sebagai guru yang bisa diidolakan siswa


1. harus sabar
2. harus menyayangi siswa
3. harus mengajar siswa dengan baik
4. harus bisa menjaga kepercayaan
5. pantang menyerah
6. harus disiplin
7. tidak keras kepala
8. harus memberikan pujian kepada siswa
9. harus mendidik mereka

27
10. mengajar atau mendidik ereka dengan cara yang rileks tapi bias membuat mereka
mengerti
11. membantu mereka jika mereka butuh bantuan
12. harus menguasai materi
13. menjelaskan materi secara berulang ulang
14. menginspirasi
15. tidak boleh biarkan siswa nakal
16. harus menghargai pendapat mereka
17. harus jadi panutan
18. mampu membuat siswa semangat dan tidak jenuh
19. tanpa pamri
20. memberikan mereka tugas
21. tidak ada kata aku tidak mau,aku tidak bias,aku tidak sanggup tetapi berkatalah aku
mau,aku bisa dan aku sanggup
22. bertanggung jawab
23. periksa setiap tugas yang diberikan
24. menyampaikan materi lewat permainan
25. berpenampilan menarik
26. menjawab semua pertanyaan siswa
27. menguasai bahan ajar
28. humoris
29. murah senyum
30. penampilan sikap positif terhadap keseluruhan situasi
31. pemahaman
32. penghayatan
33. kepribadian yang mantap
34. adil dan tidak memihak
35. keteladanan
36. bertindak sesuai norma hokum
37. bertindak sesuai norma social
38. harus bangga sebagai guru

28
39. memiliki konsistensi dlam bertindak sebagai norma
40. menampilankan dalam bertindak sebagai pendidik
41. memiliki etos kerja sebagai guru
42. menampilkan tindak yang didasarkan pada kemanfaatan peserta didik dan
masyarakat
43. menunjukan keterbukaan dalam berpikir dan bertindak
44. memiliki prilaku yang berpengaruh positif terhadap peserta didik
45. memiliki prilaku yang disegani
46. bertindak sesuai dengan norma religious (iman,taqwa,jujur,ikhlas)
47. memiliki prilaku yang diteladani oleh peserta didik
48. guru bukan hanya pengajar tetapi sebagai cermin tempat subjek didik dapat berkaca
49. harus sesuai dengan konsep sendiri
50. harus dengan ide sendiri
51. Harus dengan realita sendiri
52. Harus bersifat universal
53. Guru professional dengan tugas utama mendidik
54. Harus mengajar peserta didik
55. Harus membimbing peserta didik
56. Harus mengarahkan peserta didik ke arah yang lebih baik
57. Harus melatih peserta didik
58. Harus menilai peserta didik
59. Mengevaluasi peserta didik
60. Harus menguasai ilmu keguruan
61. Mampu menerapkan strategi pembelajaran untuk menghantarkan siswa
62. Menjaga kewibawaan atau martabat guru
63. Mengajar yang mudah dipahami oleh siswa
64. Menyenangkan
65. Memahami psikologi anak dan remaja
66. Disiplin tinggi
67. Memiliki rasa humoris yang bagus tapi tidak berlebihan
68. Penuh kasih saying

29
69. Tegas tetapi tidak kejam kepada siswa
70. Harus teladan
71. Mampu menerapan metode pembelajaran yang bervariasi
72. Memiliki kepribadian yang mantap
73. Memiliki kemampuan yang stabil
74. Memiliki kepribadian yang dewasa
75. Memiliki kepribadian yang arif
76. Memiliki kepribadian yang berwibawa
77. Harus berahlak mulia terhadap siswa
78. Rendah hati kepada siswa
79. Tidak sombong
80. Mampu memotivasi siwa agar memiliki komitmen yang mendalam
81. Guru harus memiliki daya saing
82. Memberi nilai kepada siswa bukan hanya sekedar pencapaian angka angka
83. Harus jujur
84. Hrus menghindarkan diri dari sikap menghalalkan semua cara
85. Harus memiliki kemampuan memahami visi pendidik
86. Memahami misi pendidik
87. Harus memiliki keahlian mentransfer ilmu pengetahuan
88. Memahami perkembangan psikologi anak
89. Memahami tentang model
90. Harus memiliki seni dalam mendidik
91. Harus membentuk manusia manusia yang cerdas dalam berbagai aspeknya baik
intelektual,social,emosional,dan spiritual
92. Cermat dan teliti
93. Cara mengajar tidak menonton
94. Bijaksana
95. Mudah beradaptasi
96. Ceria
97. Perhatian
98. Peduli

30
99. Tidak membeda-bedakan siswa
100. Mahir dalam mengajar

B. Mengapa matematika pada umumnya tidak disukai siswa????


1. Karena banyak rumus
2. Sulit untuk cakar
3. Karena setengah mati belajar rumus
4. Karena beban kurikulum
5. Karena factor keluarga
6. Karena tidak bakat
7. Karena malas menghafal
8. Karena guru tidak jelas menerangkan materi
9. Karena guru memberikan ulangan tidak sesuai dengan yang diterangkan
10. Karena matematika sulit dipahami
11. Karena gurunya galak
12. Karena harus teliti
13. Karena guru matematika itu harus orang yang sabar
14. Karena standar nilai tinggi dan jarang ulangan
15. Karena guru gurunya suka marah marah yang tidak jelas
16. Karena ketidaksukaan anak terhadap sikap guru dan cara mengajarnya
17. Karena matematika itu cepat membosankan
18. Karena susah
19. Karena matematika itu diibaratkan mimpi buruk yang paling menakutkan
20. Momok
21. Frustasi
22. Karena harus punya logika yang kuat
23. Punya strategi dan rumus tepat
24. Harus punya mental dan sikap pantang menyerah
25. Karena ngerjain matematika itu panjang lebar tapi hasilnya salah itu seperti udah
semangat PDKT tapi Cuma diPHPin

31
26. Harus bisa menemukan konsep
27. Harus menemukan rumus yang tepat
28. Harus bisa menyelesaikan persoalan
29. Karena terpengaruh omongan orang lain
30. Karena mengerjakan suatu soal saja dibutuhkan berbagai macam rumus dan hitugan
berulang ulang dan ribet

C. Cara membuat siswa dari yang tidak suka menjadi suka matematika
1. Guru harus bisa memahami atau menguasai materi yang akan diajarkan
2. Tidak boleh pakai kekerasan
3. Menjelaskan materi beserta contoh supaya cepat dimengerti oleh siswa
4. Menjelaskan secara berlahan lahan
5. Menjelaskan materi dengan bahasa yang mudah dipahami siswa
6. Mengajar dengan metode revisi/pengulangan
7. Menjelaskan materi dengan alat peraga/media yang menarik
8. Meyakinkan bahwa pelajaran tersebut tidak sulit
9. Tidak menakut-nakuti
10. Mengajar dengan cara lemah lembut dan menyenangkan siswa
11. Banyak memberikan contoh soal,kurangi materi
12. Menjelaskan materi dengan diselingi bermain yang menyangkut materi
13. Tidak pilih kasih
14. On time
15. Harus inovatif
16. Harus kreatif
17. Harus tegas
18. Harus mampu mengatasi masalah
19. Harus menadi diri sendiri
20. Harus rileks
21. Harus bertaqwa

32
22. Harus melayani
23. Memahami
24. Harus sabar
25. Menyayangi

D. Fungsi Guru
1. Jadilah lampu yang bisa menerangi akal siswa
2. Jadilah jendela yang bisa membuat kesegaran bagi siswa
3. Jadilah cakrawala yang slalu menyelimuti siswa
4. Jadilah kertas yang bisa menuliskan kesulitan murid
5. Jadilah tisu yang membasu keluh murid yang lelah
6. Jadilah kursi yang menjadi sandaran siswa saat terasa lelah
7. Jadilah tiang yang bisa menyangga kelakuan murid
8. Jadilah sepatu yang tak pernah terpisahkan
9. Jadilah udara yang bisa menyejukan hati siswa
10. Jadilah pelangi yang selalu indah
11. Jadilah tembok sebagai penahan kalau angina kencang
12. Jadilah bulan yang bisa menerangi bumi pada malam hari
13. Jadilah cinta yang memberi kehangatan bagi setiap ingsan/siswa
14. Jadilah orang tua yang selalu memberikan motivasi kepada anaknya
15. Jadilah matahari yang selalu membuat tanaman jadi segar
16. Jadilah air hujan yang selalu menyegarkan bumi
17. Jadilah kartu memori yang bisa menyimpan ilmu pengetahuan bagi siswa
18. Jadilah penghapus yang bisa menghapus kelemahan siswa
19. Jadilah tip-ex yangbisa memutihkan kertas yang sudah coret
20. Jadilah rambu lalu lintas untuk membimbing siswa
21. Jadilah jembatan untuk membantu siswa menyeberangi jurang kebodohan
22. Jadilah kaca mata yang selalu memperjelas makna
23. Jadilah warna yang bisa memberikan keindahan bagi siswa
24. Jadilah banten yang kuat dan tangguh

33
25. Jadilah tangga untuk membantu siswa memahami pelajaran
26. Jadilah atap yang selalu menaungi murid murid dengan ilmu pengetahuan
27. Jadilah tali sepatu yang kuat mengikat sepatu agar tidak mudah lepas
28. Jadilah materi pelajaran yang senantiasa berfungsi untuk menuntun siswa kearah
keberhasilan
29. Jadilah garam yang selalu beri rasa asin
30. Jadilah gembok untuk selalu menyimpan rahasia kecil
31. Jadilah pinti yang selalu terbuka bagi siswa
32. Jadilah signal hp yang selalu menghubungi ilmu yang bermakna bagi siswa
33. Jadilah taxi yang selalu menghantar ilmu kepada siswa
34. Jadilah badut yang selalu memberi kebahagian kepada siswa
35. Jadilah police yang bisa memberantas kebodohan siswa
36. Jadilah kotak yang bisa menabung sebuah impian
37. Jadilah semut yang tak pernah lelah untuk mengajarkan siswa
38. Jadilah batu agar ilmu yang telah diberikan bisa kuat dank eras untuk keinginan
siswa
39. Jadilah tas yang bisa menampung kesulitan siswa
40. Jadilah permen karet yang tidak bisa putus komunikasi dengan murid murid
41. Jadilah pena yang selalu ada yang mengungkapkan isi hati saat mulut tidak bisa
diungkapkan kata kata
42. Jadilah bintang yang selalu menerangi bumi
43. Jadilah kopi untuk menghilangKan rasa kejenuhan siswa
44. Jadilah sinar gitar yang selalu menghasilkan bunyi
45. Jadilah gigi yang bisa memecahkan sesuatu yang keras
46. Jadilah oksigen yang bisa mengharapkan kehidupan baru bagi siswa
47. Jadilah kertas sebagai tempat pencurahan hati
48. Jadilah medan magnet yang selalu menarik siswa untk belajar
49. Jadilah pensil yang melukis indah disebuah kertas
50. Jadilah cermin yang selalu mengoreksi diri
51. Jadilah kompas untuk menuntun kearah kesuksesan
52. Jadilah selimut yang selalu memberi kehangatan bagi siswa

34
53. Jadilah hp yang selalu menghubungi ilmu ilmu bagi siswa
54. Jadilah bulan yang selalu menerangi dari kebodohan siswa

E. Yang tidak disukai oleh anak SD


1. Tidak suka diganggu
2. Tidak suka kalau keinginan mereka tidak terpenuhi
3. Tidak suka kalau ada yang suruh kerja
4. Tidak merokok
5. Tidak dendam
6. Tidak suka di bentak
7. Tidak suka curhat
8. Tidak suka MPO
9. Tidak suka memikirkan keadaan
10. Tidak mabuk mabukan
11. Tidak focus dalam sekolah
12. Tidak suka kalau ada yang melarang mereka bermain
13. Tidak suka selvie

F. Yang disukai anak SD


1. Suka bermain
2. Suka manja
3. Suka menangis
4. Tidak bisa memahami orang tua/guru
5. Suka nyusahin orang tua
6. Malas kerja tugas
7. Suka keluar rumah
8. Pengen makan jajan terus
9. Bersenang senang
10. Boros

35
11. Cengeng
12. Suka bolos sekolah
13. Suka berantem
14. Harus terpenuhi keinginan mereka
15. Suka menggnggu orang lain
16. Bermain laying laying
17. Suka bernain kelereng
18. Suka mengganggu teman jika teman lagi menangis

G. Yang tidak disukai anak SMP


1. Tidak suka kalau pacarnya diganggu orang lain
2. Tidak suka kalau banyak tugas
3. Tidak suka kalau disuruh kerja
4. Tidak suka kalau pacarnya jalan dengan teman lain yang berlawanan jenis
5. Tidak suka semberono
6. Tidak suka ada yang melarang mereka kalau mau keluar rumah
7. Tidak suka ngemil
8. Tidak suka kalau larang merokok
9. Tidak suka kalau larang bermain
10. Tidak suka jalan sendiri bagi anak anak perempuan
11. Tidak fokus dalam sekolah
12. Tidak suka dibentak
13. Tidak suka di ganggu
14. Tidak suka lari lari

H. Yang disukai anak SMP


1. Suka mikirin pacar
2. Suka bohong
3. Suka dandan

36
4. Sudah bisa mengerti dengan keadaan
5. Suka boros
6. Suka parkir
7. Suka MPO
8. Suka bermain
9. Bandel
10. Suka nyontek
11. Suka rame rame
12. Suka main coret coret
13. Suka jalan jalan dalam kelas kalau guru tidak masuk
14. Suka meniru prilaku orang lain
15. Suka merokok bagi anak laki laki
16. Suka jalan jalan bareng
17. Suka berantem
18. Suka bolos sekolah

I. Yang tidak disukai anak SMA


1. Tidak suka pamer
2. Tidak suka paksa untuk melakukan sesuatu
3. Tidak suka curhat kalau lagi masalah
4. Tidak suka ngemil
5. Tidak suka meniru prilaku orang lain
6. Tidak suka diganggu
7. Tidak suka kalau pacarnya kurang perhatian
8. Tidak suka kalau cowoknya mabuk
9. Tidak suka kalau pacar bebas bergaul
10. Tidak suka kalau pacar diganggu orang lain apalagi teman sendiri
11. Tidak suka jalan jalan bagi anak perempuan
12. Sensitive
13. Tidak mau dibentak

37
14. Tidak suka kalau orang mengejek kita
15. Tidak kalau anak yang dibawah umur kita tidak sopan
16. Tidak suka meniru prilaku orang lain

J. Yang disukai anak SMA


1. Suka gossip
2. Suka dandan
3. Suka mikirin pacar
4. Pengen punya ppacar banyak
5. Pengen mencari tau lebih dalam tentang pacaran
6. Suka pamer
7. Suka ganggu temannya
8. Suka menyontek
9. Pengen hidup berkeluarga
10. Malas kerja tugas
11. Main bola
12. Tawuran
13. Suka ganggu guru mudah
14. Ngemil
15. Suka curhat
16. Suka berantem
17. Suka selvie
18. Suka parkir
19. Suka merokok
20. Bandel
21. Suka mikirin keadan orang tua

38
BAB II

FAKULTAS /PROGRAM STUDI

A. ILMU PENDIDIKAN
1. BIMBINGAN dan KONSELING

Program Studi Bimbingan dan Konseling (BK), merupakan salah satu program studi
dibawa naungan Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Kanjuruhan Malang, berdiri sejak tahun
2001. Awal mulanya Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP (Fakultas Keguruan Ilmu
Pendidikan) Universitas Kanjuruhan Malang diselenggarakan berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Pendidikan Nasional No. 106/D/O/2001, tanggal 2 Agustus 2001. Selanjutnya, pada
tahun 2015 FKIP Universitas Kanjuruhan Malang mengalami perubahan nama fakultas menjadi
FIP (Fakultas Ilmu Pendidikan) sesuai dengan SK Rektor No. 579/VI.A9/UK-ML/VIII.2015,
tanggal 20 Agustus 2015 tentang perubahan nama fakultas dan pengelompokan Program Studi
Universitas Kanjuruhan Malang.

Mekanisme penyusunan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran (VMTS) Program Studi Bimbingan
dan Konseling dilakukan melalui tahapan sebagai berikut :

Pertama, pembentukan tim perumus VMTS terdiri dari 1) Ketua Program Studi Bimbingan dan
Konseling, 2) Dosen 3) Alumni dan 4) Pengguna Lulusan.
Kedua, pengumpulan sumber-sumber yang relevan antara lain; 1) Hasil evaluasi diri dan analisis
kebutuhan baik internal maupun eksternal, 2) Hasil Audit Mutu Internal (AMI) 3) Sistem
Penjaminan Mutu Program Studi, 4) Renstra Unikama 2015-2019 dan FIP 2011-2015, 5)
Mengacu berdasarkan SK Rektor Visi Misi Unikama 098.a/VI.A2/UK-ML/II.2014, tanggal 10
Pebruari 2014, dan 6) Disesuaikan dengan dokumen Pedoman Akademik 2014/2015 FKIP.
Ketiga, penyusunan draf VMTS Program Studi Bimbingan dan Konseling dilakukan melalui; 1)
diskusi, dialog, dan brainstorming, dengan memperhatikan masukan-masukan dari dosen,
perwakilan mahasiswa, alumni dan pengguna lulusan. Dengan harapan mampu memberikan
kontribusi yang tepat dalam merumuskan visi, misi, tujuan, dan sasaran Program Studi
Bimbingan dan Konseling yang sesuai dengan kebutuhan mahasiswa dan kebutuhan pengguna
lulusan. 2) Penajaman draf visi, misi, tujuan, dan sasaran. Kegiatan melibatkan pakar Bimbingan
39
dan Konseling dari Universitas Negeri Malang, agar rumusan sesuai dengan kaidah-kaidah
akademik. 3) Penyempurnaan draf visi, misi, tujuan, dan sasaran Program Studi Bimbingan dan
Konseling oleh tim perumus berdasarkan masukan-masukan yang telah didapatkan pada tahap
sebelumnya.
Keempat, persetujuan visi, misi, tujuan dan sasaran (VMTS) oleh Dekan FIP dan Ketua
Program Studi Bimbingan dan Konseling yang didahului dengan pembahasan substansi VMTS
agar sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Dalam kegiatan ini, visi dan misi Program Studi
selalu dipantau apakah perlu ada tidaknya revisi atau perubahan sesuai dengan perkembangan
kebutuhan masyarakat pengguna lulusan.

Visi:
Menjadi Program Studi Bimbingan dan Konseling yang unggul pada tahun 2025

Misi (Mision) :
1. Menyelenggarakan pendidikan dan pembelajaran dalam bidang Bimbingan dan
Konseling dengan memanfaatkan teknologi pembelajaran yang relevan.
2. Menyelengarakan penelitian dalam bidang Bimbingan dan Konseling serta
memanfaatkan hasil-hasil penelitian guna meningkatkan pembelajaran yang efektif,
efisien, transparan dan akuntabel.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat melalui layanan bimbingan
dan konseling bagi stakeholder sesuai dengan etika profesional, yang dikelola
secara efektif, efisien, transparan dan akuntabel.
4. Menyelengarakan kerjasama dengan berbagai pihak untuk meningkatkan kualitas
akademik.
5. Menyelenggarakan tata kelola yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel.

Tujuan (Purpose) :
Dalam mewujudkan visi misi Program Studi, perlu ditetapkan tujuan yang didasarkan
pada relevansi, atmosfir akademik, manajemen internal, keberlanjutan dan efesiensi. Rumusan
tujuan Program Studi Bimbingan dan Konseling sebagai berikut :

40
1. Menghasilkan guru Bimbingan dan Konseling yang mumpuni dan mampu
menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling yang kreatif, mandiri, toleran,
demokratis, dan religius sesuai dengan konsep dan teori dalam pengembangan dan
penerapan IPTEKS di bidang bimbingan dan konseling.
2. Menghasilkan karya akademik melalui penelitian dan pengembangan untuk memberikan
fasilitas bagi penyelenggara layanan bimbingan dan konseling di tingkat pendidikan.
3. Meningkatkan kualitas layanan bimbingan dan konseling di masyarakat berbasis
penelitian melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
4. Meningkatkan kualitas kompetensi dosen yang mendukung pembelajaran.
5. Meningkatkan kerjasama yang berkualitas dalam tridharma perguruan tinggi.
6. Meningkatkan layanan akademik yang efektif dan efisien.

Sasaran (Target) :
Sasaran Program Studi dirumuskan untuk mewujudkan visi, melaksanakan misi dan
tujuan program studi ke dalam langkah konkrit yang diambil untuk mengembangkan sasaran dan
strategi pencapaiannya. Sasaran berisi target capaian yang disusun berdasarkan turunan dari
renstra fakultas yang di kelompokkan ke dalam 8 (delapan) bidang yaitu: (I) Kurikulum,
Pembelajaran dan Kemahasiswaan, (II) Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, (III)
Manajemen dan Kelembagaan, (IV) Sarana dan Prasarana, (V) Kerjasama, (VI) Sumberdaya
Manusia, (VII) Sistem Penjaminan Mutu, (VIII) Alumni. Sementara strategi menjelaskan
rangkaian kegiatan dan tahapan waktunya untuk mencapai sasaran yang meliputi :

I. Kurikulum, Pembelajaran dan Kemahasiswaan :


1. Meningkatkan relevansi kurikulum, implementasi, dan evaluasi pencapaiannya
2. Implementasi kurikulum secara tepat dan fleksibel
3. Meningkatkan kualitas proses dan evaluasi pembelajaran yang efektif, disiplin dan
konsisten
4. Peningkatan Kualitas input
5. Percepatan Penyelesaian skripsi mahasiswa
6. Percepatan lulusan mahasiswa
7. Peningkatan akses dan layanan kepada mahasiswa untuk pengembangan penalaran,
minat, bakat, bimbingan karir, dan kesejahteraan

41
8. Meningkatkan etika mahasiswa
II. Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat :
1. Peningkatan kualitas dan kuantitas penelitian dosen
2. Peningkatan jumlah publikasi ilmiah
3. Peningkatan kualitas dan kuantitas pengabdian kepada masyarakat
III. Manajemen dan kelembagaan :
1. Kelayakan prodi
2. peningkatan status akreditasi
3. pengembangan tata pamong
4. tindak lanjut hasil evaluasi kinerja
IV. Sarana dan Prasarana :
1. Meningkatkan kualitas layanan administrasi akademik dan administrasi umum
2. Meningkatkan layanan umpan balik, keluhan, dan saran
3. Meningkatkan fasilitas ruang kuliah; ruang baca yang memadai dan penyediaan ruang
kerja dosen di program studi BK
V. Kerjasama :
Peningkatan kualitas kerjasama dalam memelihara dan mengembangkan jaringan kerja
dengan pembimbing, kolega, sejawat baik di dalam maupun di luar lembaganya

VI. Sumberdaya Manusia :


Peningkatan kualifikasi akademik dan jabatan akademik dosen, tenaga kependidikan,
kuantitas dan kualitas dosen tetap

VII. Sistem Penjaminan Mutu :


Monitoring dan evaluasi pelaksanaan penjaminan mutu

VIII. Alumni :
Peningkatan peran serta alumni dan pengembangan mekanisme tracer study atau sistem
jejaring alumni yang berkontribusi terhadap pengembangan pembelajaran dan pembinaan
keprofesian melalui penguatan organisasi ikatan alumni

42
PROSPEK KERJA
Peluang kerja untuk lulusan Program Studi Bimbingan dan Konseling adalah sebagai berikut:

1. Guru Bimbingan dan Konseling di SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK.


2. Konselor di bidang Rehabilitasi Narkoba, Klinik Keluarga Berencana, Pusat Bimbingan
Belajar.
3. Trainer Pendidikan dan Motivasi.
4. Peneliti Pendidikan.
5. Tester Test Psikologi dalam bidang Pendidikan.
6. Konsultan Pendidikan.
7. Pengawas Pendidikan.

Struktur Organisasi

Dosen
1. Rina Wijayanti, M.Psi (Ketua Program Studi PG-PAUD)
2. Henni Anggraini, M.Psi (Kepala Laboratorium PAUD)
3. Ayu Asmah, M.Pd (Gugus Kendali Mutu)
4. Sarah Emmanuel Haryono, M.Psi (Pembina HMPS)
5. Siti Muntomimah, M.Pd (Koordinator Kelompok Bidang Keahlian)

43
6. Dr. Suciati, M.Hum
7. Dr. Sudiyono, S.Pd, M.Pd
8. Drs. F.I.Soekarman, M.Pd
9. Dra. Sri Rahayu, M.Pd
10. Nanik Suratmi, S.S, M.Pd
11. Cicilia Ika Rahayunita, M.Pd
12. Maris Kurniawati, M.Kes
13. Drs. Didik Iswahyudi, M.Pd
14. Nur Hasanah, S.Pd, M.A
15. Mochammad Ramli Akbar, S.Psi, M.Pd

Kemahasiswaan
Alur Pendaftaran
Pada tahun Akademik 2013/2014 dan tahun akademik 2014/2015 penerimaan mahasiswa
baru dilaksanakan sesuai SK Rektor No. 617.a/VI.A2/UK-ML/XII.2013, sedangkan penerimaan
mahasiswa baru Tahun Akademik 2015/2016 mengacu pada SK Rektor No.770/VI.A2/UK-
ML/XII.2014. Mekanisme penerimaan mahasiswa baru secara umum melalui dua jalur, yaitu
jalur Penelusuran Minat Dan Kemampuan (PMDK) dan jalur reguler. Khusus untuk Program
Studi PG-PAUD, seleksi dilakukan melalui jalur tes dan jalur PMDK, dilaksanakan dalam 1
(satu) gelombang, dan seleksi yang dilakukan meliputi seleksi tertulis, praktik mengajar, tes
kesehatan, dan wawancara.

44
Prosedur pendaftaran bagi calon mahasisswa baru (maba) adalah :

1. Mengakses alamat website PMB online hhtp://pmb.unikama.ac.id


2. Melakukan regristasi baru
3. Melakukan input data diri calon maba lengkap
4. Mencetak formulir pendaftaran dan tagihan biaya pendaftaran PMB
5. Calon maba melakuan pembayaran biaya pendaftaran di bank BNI 46 terdekat. Jika
pembayaran berhasil maka mahasiswa akan mendapatkan pin token untuk melakukan
verifikasi pembayaran
6. Jika verifikasi pembayaran berhasil maka dapat cetak kartu ujian
7. Calon mahasiswa baru datang ke bagian PMB dengan membawa kelengkapan
administrasi pendaftaran untuk di validasi data oleh petugas
8. Camaba melakukan tes dan apabila lulus akan di validasi oleh petugas dan dapat
mencetak tagihan biaya pendidkna di http://pmb.unikama.ac.id
9. Camaba melakukan pembayaran oada bank yang ditunjuk yaitu bank BNI 46 dan Bank
CIMB Niaga

45
10. Camaba melakukan regristasi di biro administrasi akadmeik (BAA) dan mendapatkan
nomor pokok mahasiswa (NPM) dengan menyerahkan bukti pembayaran biaya
pendidikan dari bank dan menyerahkan foto kopi ijasah yang dilegalisir.
Dengan sistem pendaftaran calon mahasiswa baru yang telah tersistematis akan
mempermudah alur pendafatran dan mampu menjaring mahasiswa dalam jumlah yang banyak
dan dengan pelayanan yang cepat.

Kegiatan Kemahasiswaan
Mahasiswa PG PAUD UNIKAMA, selain melaksanakan kegiatan akademik, juga
mempunyai kegiatan lain yang mempunyai tujuan membina minat bakat, soft skill, dan
memperoleh pelayanan dalam bentuk kegiatan pengembangan minat & bakat (ekstra kurikuler).
Bentuk layanan tersebut adalah:

1. Penyaluran minat dan bakat diwadahi dalam unit kegiatan mahasiswa (UKM) seperti HMPS
(Himpunan Mahasiswa Program Studi) PG-PAUD.
2. Unit kegiatan mahasiswa Keagamaan, pecinta alam, kesenian, olahraga.
3. Pembinaan Karir oleh Alumni
Sedangkan UKM untuk pengembangan kemampuan seni mahasiswa terdapat pada
HIMPIS atau Himpunan Mahasiswa Pecinta Seni (HIMPIS) Whirama Mahecwara, yang
bertujuan untuk mengembangkan kemampuan mahasiswa yang menunjang perkuliahan seperti
mata kuliah Pengembangan Seni Tari Anak Usia Dini, dan secara umum untuk menghindari
aktifitas yang mengarah pada kriminalitas.

Performance Mata Kuliah Pengembangan Seni Tari AUD

46
Secara spesifik, penyaluran minat dan bakat diwadahi dalam unit kegiatan mahasiswa
(UKM) seperti HMPS (Himpunan Mahasiswa Program Studi) memiliki aktifitas rutin yang
bertujuan untuk menambah wawasan keilmuan Pendidikan Anak Usia Dini, yaitu Temu Akrab
dan Bakti Sosial yang diselenggarakan setiap tahun.

Temu Akrab dan Bakti Sosial Prodi PG PAUD Unikama 2016 di Pujon, Kota Batu

47
Temu Akrab dan Bakti Sosial Prodi PG PAUD Unikama 2015 di Gondanglegi, Kabupaten Malang

Kontak dan Pelayanan Prodi


Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PSPG PAUD)

Universitas Kanjuruhan Malang (UNIKAMA)

hub. (0341) 801488; email: paud@unikama.ac.id

Jl. S. Supriadi No.48, Malang

Untuk mengukur & meningkatkan pelayanan, kami Program Studi Pendidikan Guru
Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Kanjuruhan Malang, mengadakan survey kepuasan
pelayanan. Dengan demikian kepuasan pelayanan dari Program Studi Pendidikan Guru
Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Kanjuruhan Malang dapat selalu dipantau dan
diupayakan untuk dipenuhi.

Kuesioner kepuasan pelayanan Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia
Dini Universitas Kanjuruhan Malang dapat diunduh pada link dibawah ini, untuk kemudian
diserahkan secara langsung kepada Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Universitas Kanjuruhan Malang atau melalui surat atau email dengan alamat tersebut diatas.

48
Untuk mengetahui kepuasan dan saran dari alumni, mahasiswa, dan stakeholder pada
Program Studi Pendidikan Guru PAUD Universitas Kanjuruhan Malang, khususnya demi
tercapainya visi, misi, dan tujuan, Program Studi Pendidikan Guru PAUD Universitas
Kanjuruhan Malang juga melakukan survey penelusuran alumni dan stakeholder dengan
menggali data dan informasi menggunakan instrumen kuesioner bagi para pengguna
atau stakeholder, baik alumni maupun mahasiswa. Kuesioner dari Program Studi Pendidikan
Guru Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Kanjuruhan Malang dapat diunduh pada link
dibawah ini.
Masukan yang kami terima sedianya harus ditindaklanjuti terutama untuk menentukan
sasaran pengembangan mutu Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Universitas Kanjuruhan Malang selanjutnya.

2. PROGRAM STUDI PGSD

Program studi PGSD adalah salah satu dari sepuluh program studi di lingkungan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Kanjuruhan Malang. Program studi PGSD
berdiri berdasarkan Surat Keputusan 429/D/T/2009 dan diselenggarakan sesuai visi dan misi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Kanjuruhan Malang yang telah
diterjemahkan di tingkat program studi.

Visi, Misi, dan Tujuan penyelengaraan program studi PGSD yaitu pada tahun 2018
menjadi program studi yang menghasilkan sarjana pendidikan guru Sekolah Dasar yang unggul
dan menguasai IPTEKS yang diwujudkan dalam penguasaan kompetensi akademik, pemahaman
tentang peserta didik, penguasaan strategi pembelajaran berbasis teknologi informasi,
pengembangan kepribadian dan profesionalisme, kemampuan untuk melakukan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat, terjalinnya kerjasama dengan berbagai pihak dalam rangka
meningkatkan kualitas tri dharma perguruan tinggi, serta terciptanya iklim akademik yang
kondusif bagi peningkatan produktivitas, kreativitas, dan semangat berkarya bagi segenap civitas
akademika program studi PGSD.
Penyusunan visi, misi, dan tujuan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
(PGSD) diawali dengan mengadakan brainstorming dan lokakarya tentang visi, misi, dan tujuan
fakultas yang akan diturunkan menjadi visi, misi, dan tujuan prodi PGSD.

49
Program studi PGSD pada hakekatnya berupaya untuk menghasilkan sumber daya
manusia yang memiliki kemampuan analisis yang kuat sehingga mampu mengelola dan
mengkaji berbagai fenomena yang relevan di lingkungan dunia pendidikan SD tanpa
meninggalkan nilai-nilai moral dan etika pendidikan serta tanggap pada masalah-masalah sosial
dan perubahan teknologi.

Visi
Pada tahun 2016 menjadi program studi yang berkualitas dalam bidang ke-SD-an di
Indonesia dengan komitmen secara terus menerus meningkatkan keunggulan dalam
menghasilkan tenaga pendidik/guru sekolah dasar (SD) yang menguasai strategi pembelajaran
berbasis teknologi informasi dan berkepribadian nasional serta berwawasan global.

Misi
Mengacu pada visi di atas, Program Studi S-1 PGSD Universitas Kanjuruhan Malang
mempunyai misi sebagai berikut :

1. Menyediakan tenaga pendidik yang profesional dan kompeten dalam bidang ke-SD-an.
2. Menyelenggarakan manajemen pendidikan yang efektif dan efisien secara transparan dan
akuntabel untuk mewujudkan organisasi yang sehat.
3. Menjalin kerjasama dengan berbagai pihak untuk pengembangan program studi PGSD.
4. Melaksanakan dan mengembangkan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam bidang
ke-SD-an.
5. Menyelenggarakan penelitian serta mengembangkan dan mengaplikasikan hasil penelitian
dalam bidang ke-SD-an.
6. Menyelenggarakan pendidikan dan pembelajaran untuk menghasilkan tenaga pendidik dalam
bidang ke-SD-an yang menguasai strategi pembelajaran berbasis teknologi informasi,
berkepribadian nasional, mampu bekerja sama, dan berwawasan global.
Tujuan
1. Menghasilkan guru kelas SD yang memiliki kompetensi akademik, pedagogik, personal, dan
sosial yang berkepribadian dan berkarakter yang sesuai dengan kearifan lokal dan nilai
budaya bangsa.
2. Menghasilkan guru kelas SD yang memiliki pemahaman tentang peserta didik.

50
3. Menghasilkan guru kelas SD yang memiliki penguasaan strategi pembelajaran berbasis
teknologi informasi.
4. Menghasilkan guru kelas SD yang memiliki kemampuan untuk melakukan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat.
5. Menjalin kerja sama dengan berbagai pihak dalam rangka meningkatkan kualitas Tridharma
Perguruan Tinggi.
6. Menciptakan iklim akademik yang kondusif bagi peningkatan produktivitas, kreativitas dan
semangat berkarya bagi segenap civitas akademika Program Studi PGSD.

STRUKTUR ORGANISASI
FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PGSD

 KOMPETENSI

Kompetensi Utama
Kompetensi utama lulusan S-1 PGSD Universitas Kanjuruhan Malang
memiliki kemampuan (a) mengenal secara mendalam peserta didik pada jenjang SD, (b)
menguasai lima mata pelajaran utama di SD, baik dari segi substansi dan metodologi keilmuan
(disciplinary content knowledge) maupun dari segi pengemasan bidang ilmu menjadi bahan ajar
dalam kurikulum SD (paedagogical content knowledge), (c) menyelenggarakan pembelajaran
yang mendidik yang mencakup (i) perancangan program pembelajaran berdasarkan serentetan
keputusan situasional, (ii) implementasi program pembelajaran termasuk penyesuaian sambil

51
jalan (mid-course adjustments) berdasarkan on-going transactional decisions berhubung dengan
reaksi unik (ideosyncratic response) dari peserta didik terhadap tindakan guru, (iii)
melaksanakan assesmen proses dan hasil pembelajaran, (iv) menggunakan hasil assesmendalam
proses dan hasil pembelajaran dalam rangka perbaikan pengelolaan pembelajaran secara
berkelanjutan, kesemuanya itu dengan selalu merujuk kepada ketercapaian tujuan utuh
pendidikan sebagai Rujukan Normatif, dan (d) kebiasaan mengembangkan kemampuan
profesional secara berkelanjutan.
 Kompetensi Pendukung
Kompetensi pendukung yang diharapkan dari lulusan S-1 PGSD Universitas Kanjuruhan
Malang: (a) mampu menguasai teknologi informasi dengan baik, (b)
mampu membimbing kepramukaan pada anak usia SD, (c) mampu menggunakan bahasa
Inggris dengan baik melalui test TOEFL.

Berdasarkan kompetensi utama di atas, kompetensi lulusan S-1 PGSD dapat dijabarkan
kedalam kompetensi akademik, kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, dan kompetensi
personal

1. Kompetensi Akademik
 Menguasai substansi dan metodologi dasar keilmuan bahasa Indonesia yang mendukung
pembelajaran bahasa Indonesia di SD.
 Menguasai substansi dan metodologi dasar keilmuan matematika yang mendukung
pembelajaran matematika di SD
 Mengusai substansi dan metodologi dasar keilmuan Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) yang
mendukung pembelajaran IPA di SD
 Menguasai substansi dan metodologi dasar keilmuan Ilmu Pengetahuan Soial ( IPS ) yang
mendukung pembelajaran IPS di SD
 Menguasai substansi dan metodologi dasar keilmuan Kewarganegaraan (PKn ) yang
mendukung pembelajaran PKn di SD
 Menguasai materi ajar lima mata pelajaran ( bahasa Indonesia, matematika, IPA, IPS,
PKn ) dalam kurikulum SD
 Mampu melakukan kegiatan untuk mengembangkan substansi dan metodologi dasar
keilmuan lima mata pelajaran SD

52
 Mampu meningkatkan kualitas pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas ( PTK )
 Menguasai dasar-dasar kegiatan ekstra kurikuler yang mendukung tercapainya tujuan
utuh pendidikan peserta didik SD
2. Kompetensi Pedagogik
 Menguasai prinsip-prinsip dasar pembelajaran yang mendidik.
 Mampu mengembangkan kurikulum dan pembelajaran lima mata pelajaran utama di SD
secara kreatif dan inovatif.
 Mampu merancang pembelajaran yang mendidik.
 Mampu melaksanakan pembelajaran yang mendidik.
 Mampu menilai proses dan hasil pembelajaran yang mengacu pada tujuan utuh
pendidikan.
 Memahami karakteristik anak usia SD dalam penggalan kelompok usia tertentu ( kelas
rendah dan kelas tinggi )
 Memahami karakteristik anak usia SD yang membutuhkan penanganan secara khusus.
 Memahami latar belakang keluarga dan masyarakat untuk menetapkan kebutuhan belajar
anak usia SD dalam konteks kebhinekaan budaya.
 Memahami cara belajar dan kesulitan belajar anak usia SD dalam penggalan kelompok
usia tertentu (kelas awal dan kelas lanjut).
 Mampu mengembangkan potensi peserta didik usia SD.
3. Kompetensi Sosial
 Mampu berkomunikasi secara efektif dengan orang tua peserta didik dan masyarakat.
 Mampu beradaptasi dengan lingkungan tempat bekerja dalam rangka meningkatkan
efektivitas sebagai pendidik.
 Mampu bersikap inklusif dan obyektif terhadap peserta didik, teman sejawat, dan
lingkungan sekitar dalam melaksanakan pembelajaran.
 Tidak bersikap diskriminatif terhadap peserta didik, teman sejawat, orang tua peserta
didik, dan lingkungan sekolah karena perbedaan agama, suku, jenis kelamin, latar
belakang keluarga, dan status social ekonomi.
 Mampu mengkomunikasikan hasil-hasil inovasi pembelajaran kepada komunitas profesi
sendiri secara lisan dan tulisan atau bentuk lain.

53
4. Kompetensi Personal
 Selalu menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan
berwibawa.
 Selalu menampilkan diri sebagai pribadi yang berahlak mulia dan sebagai teladan bagi
peserta didik dan masyarakat.
 Selalu berperilaku sebagai pendidik professional.
 Mampu mengembangkan diri secara terus menerus sebagai pendidik professional.
 Mampu memberikan kontribusi terhadap perkembangan pendidikan di sekolah dan
masyarakat.
 Mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan
mengembangkan diri.
 Mampu menggunakan bahasa Inggris untuk mengembangkan wawasan.

5. Kompetensi Penciri Khusus


 mampu menjadi pembina Pramuka di Sekolah Dasar
 mampu menjadi pelaksana Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
 mampu mengaplikasikan pembelajaran terpadu melalui BMP
 mampu menghasilkan karya cipta seni terpadu

3. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA dan


KEWARGANEGARAAN

Visi Program Studi PPKN :


Pada tahun 2025 menjadi program studi penghasil dan pengembang tenaga pendidik yang
cerdas menyikapi perkembangan pendidikan dan unggul dalam pembelajaran PPKn

Misi Program Studi PPKN :


1. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran yang menghasilkan tenaga pendidik PPKn
yang memiliki tugas dan tanggung jawab dalam membangun karakter bangsa, membentuk
manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air.
2. Menyelenggarakan penelitian yang mengarah pada pengembangan pembelajaran PPKn.

54
3. Menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat untuk mengembangkan
profesionalisme tenaga pendidik PPKn yang mampu membantu meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
4. Mendorong pengembangan diri dosen program studi PPKn melalui berbagai kegiatan ilmiah.
5. Menjalin kerja sama dengan alumni serta berbagai pihak untuk meningkatkan kualitas
akademik dan pengembangan Prodi PPKn.
a. Menyelenggarakan tata kelola yang efektif, efisien, transparan dan akuntabel.

Identitas Program Studi

1. Perguruan Tinggi : Universitas Kanjuruhan Malang


2. Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
3. Program Studi : PPKn
4. Gelar Lulusan : S.Pd
5. Ijin Pendirian Program Studi : No : 106/D/O/2001
6. Program Diakreditasi Oleh : BAN-PT Nilai B
No : 038/BAN-PT/AK-XIV/S1/XI.2011

Tujuan
a. Menghasilkan lulusan tenaga pendidik dan kependidikan yang bermoral, berkualitas, mandiri
dan kompetitif;.
b. Menghasilkan lulusan tenaga pendidik dan kependidikan yang memiliki kompetensi
akademik,pedagogik, personal dan sosial yang bercirikan kepribadian dan karakter yang
sesuai dengan kearifan lokal dan nilai budaya bangsa
c. Meningkatkan kualitas pendidikan,penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat;
meningkatkan kinerja Program studi;
d. Meningkatkan kemampuan akademik dan organisasi serta,
e. Meningkatkan kerjasama dengan pemangku kepentingan (stakeholder).

Kompetensi lulusan
1. Kompetensi Akademik
a. Mengerti dan memahami konsep hubungan antara warga negara dengan negara.

55
b. Mengerti dan memahami konsep dasar falsafah Pancasila.
c. Mengerti dan memahami sejarah perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia.
d. Mengerti dan dapat menerapkan metode pembelajaran yang bervariasi
e. Mengerti dan memahami eksistensi dan makna pembukaan Undang – undang Dasar 1945
f. Mengerti dan memahami hak dan kewajiban sebagai warga negara Indonesia
g. Mengerti dan memahami nilai – nilai moral yang ada dalam kehidupan sehari – hari.
h. Mengerti dan memahami etika dalam berbangsa dan bernegara
i. Mengerti dan memahami makna Demokrasi Pancasila serta keragaman dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia.

2. KOMPETENSI PEDAGOGIK
a. Pemahaman dan penguasaan terhadap wawasan landasan kependidikan
b. Pengkajian dan Pengembangan kurikulum
c. Perancangan pembelajaran(silabus dan RPP)
d. Memahami dan melaksanakan konsep-konsep pembelajaran individual
e. Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis
f. Pemanfaatan teknologi dan sumber pembelajaran
g. Evaluasi proses dan hasil belajar
h. Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya
i. Memahami Standar Nasional pendidikan
j. Memahami dan menyelenggarakan administrasi sekolah
k. Mengembangkan penelitian dan pembelajaran
l. Mengembangkan teori dan konsep dasar kependidikan

3. KOMPETENSI SOSIAL
a. Memiliki pengetahuan tentang budaya, sosial maupun agama
b. Memiliki pengetahuan tentang inti demokrasi
c. Memiliki pengetahuan tentang estetika
d. Memiliki apresiasi dan kesadaran social
e. Setia terhadap harkat dan martabat manusia.

56
4. KOMPETENSI PERSONAL:

Personal guru berbeda dengan personal pada bidang-bidang profesi lainnya. Personal guru
setidaknya harus mencerminkan:
a. Personal guru harus bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Personal guru harus berkebangsaan.
c. Memiliki sikap yang benar terhadap pengetahuan dan pekerjaan.
d. Mampu berperan sebagai fasilitator, motivator, dan pemberi inspirasi dalam pembelajaran
e. Menampilkan keteladanan dan kepemimpinan dalam pembelajaran.
f. Menguasai dan menerapkan kode etik guru.

B. EKONOMI dan BISNIS


1. PROGRAM STUDI MANAJEMEN

Deskripsi Singkat
Menghadapi tantangan era global dan pasar bebas, diperlukan sumberdaya manusia yang
profesional, berwawasan luas, kreatif dan inovatif. Oleh karena itu perguruan tinggi harus
mampu melaksanakan metode pendidikan dalam rangka membentuk lulusan yang mampu
bersaing secara global dan mampu menciptakan peluang kerja. Guna mencapai tujuan tersebut
maka setiap perguruan tinggi menetapkan visi, misi, tujuan dan kompetensi lulusan disesuaikan
dengan kebutuhan stakeholders. Program Studi Manajemen Universitas Kanjuruhan Malang
telah mengantisipasi kebutuhan pasar akan tenaga manajemen yang handal dan kompeten dengan
kebutuhan dunia kerja, dengan melaksanakan pendidikan secara teori dan praktik.
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kanjuruhan
Malang telah diselenggarakan atas pemberian ijin penyelenggaraan Program Studi berlandasakan
surat keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor: 106/D/0/2001 yang ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 2 Agustus 2001.

Program Studi Manajemen saai ini telah mendapatkan perpanjangan Ijin Jenjang S-1 di
Universitas Kanjuruhan Malang dengan Nomor: 11559/D/T/K-VII/2012. Status, Nilai, Peringkat,
dan Masa Berlaku Hasil Akreditasi Program Sarjana di Perguruan Tinggi dan Badan Akreditasi
Nasional Perguruan Tinggi Nomor: 017/BAN-PT/Ak-XV/S1/VI/2012 dengan Peringkat B
berlaku sampai dengan 29 Juli 2017.

57
Visi
Menjadi program studi yang mampu menghasilkan lulusan di bidang ilmu manajemen
yang unggul.

Misi
1. Menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas dalam bidang ilmu manajemen yang
memiliki keunggulan dan relevasni dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
2. Meningkatkan penelitian dan publikasi ilmiah di bidang ilmu manajemen yang
berlandaskan pada moral dan etika.
3. Menyelenggarakan pengabdian pada masyarakat dan membangun kemitraan di bidang
ilmu manajemen.
4. Menyelenggarakan tata kelola dan iklim organisasi yang berkualitas.
5. Menumbuhkan jiwa kewirausahaan kepada sivitas akademika

Tujuan
Untuk mewujudkan visi dan misi program studi , perlu ditetapkan tujuan-tujuan yang
didasarkan pada relevansi, atmosfir akademik, maajemen internal, keberlanjutan dan efesiensi.
Rumusan tujuan Program Studi Manajemen sebagai berikut:

1. Menghasilkan lulusan yang berkualitas dan berintegritas dalam bidang ilmu


manajemen.
2. Menghasilkan penelitian dan publikasi ilmiah di bidang ilmu manajemen yang
berlandaskan pada moral dan etika.
3. Melaksanakan pengabdian pada masyarakat dan membangun kemitraan di bidang
ilmu manajemen.
4. Terciptanya tata kelola dan iklim organisasi yang berkualitas.
5. Terbentuknya jiwa wirausaha dalam berbagai tipe organisasi.

Keunggulan Lulusan
Keunggulan lulusan Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Kanjuruhan Malang sebagai berikut:
58
1. Mampu menjelaskan teori-teori ekonomi, baik manajemen maupun bisnis.
2. Mampu mengidentifikasi, menganalisis, dan memecahkan masalah-masalah manajemen
dan bisnis dengan pemikiran kritis dan inovatif.
3. Menguasai teknologi informasi, berwawasan luas dan jauh ke depan, berfikir kreatif dan
bertindak inovatif, serta kompeten dalam bidang manajemen dan bisnis.
4. Mampu mengembangkan ilmu manajemen dan bisnis melalui kegiatan penelitian dan
penulisan karya ilmiah.
5. Mempunyai etika, moral, dan bersikap profesional dalam bertindak berdasarkan
ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Prospek Kerja
Prospek Kerja Mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis
mampu mengisi peluang kerja dibidang:

1. Pemerintahan
2. BUMN
3. BUMD
4. Perusahaan/industri jasa dan manufaktur
5. Perbankan
6. Konsultan manajemen
7. Wirausaha
8. Pajak, dll

Fasilitas
a. Kampus nyaman dengan Fasilitas modern
Kampus berada di lokasi srategis yang mudah dijangkau menggunakan kendaraan pribadi
atau umum, serta memiliki lingkungan yang nyaman dan asri sehingga sangat menunjang
kegiatan belajar mengajar.

Suasana kelas dibuat sangat nyaman yang dilengkapi sarana peralatan penunjang
pengajaran multimedia seperti LCD, proyektor (OHP), di setiap klas.

59
b. Perpustakaan

Perpustakaan Universitas Kanjuruhan memiliki koleksi Textbook (4651 Judul atau 15714
Eksemplar), Skripsi, Tesis, Tugas Akhir, Jurnal, dll, serta menyediakan koleksi Soft File dari
Artikel-Artikel Pendidikan baik dari dalam maupun luar negeri.Perpustakaan telah didukung
dengan perangkat lunak(software) Modern yaitu IBRA-Integrated Library Information
System (Sistem Informasi Perpustakaan Terpadu), untuk mempelancarnya pelayanan
keperpustakaan, Seperti, Absensi, Bagian Peminjaman/Pengembalian bahan pustaka.
Selain bekerjasama dengan perpustakaan-perpustakaan kota dan perguruan tinggi lain,
perpustakaan juga memberikan akses penuh bagi pengunjung perpustakaan bagi mahasiswa
dalam maupun luar kampus. Koleksi perpustakaan dapat diakses di http://digilib.unikama.ac.id

c. Hot Spot Campus Area

Mahasiswa dapat mengakses internet secara GRATIS di lingkungan kampus selama 24


jam menggunakan Notebook melalui Wifi, sehingga mahasiswa leluasa mendapatkan informasi
untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan.

d. Menerapkan Multi Acces Learning (MAL) dengan IT

Penggunaan Information Technology (IT) untuk proses nelajar mengajar atau Electronic
Learning (E-learning) diterapkan melalui Multi Acces learning (MAL) untuk beberapa mata
kuliah agar majasiswa dapat belajar kapan saja dan dimana saja. Fasilitas yang disediakan oleh
MAL adalah : E-learning, mahasiswa dapat mengakses materi kuliah, berdiskusi, mengerjakan
dan mengumpulkan tugas kuliah melalui internet.

e. Pusat Studi Ketenagakerjaan

Universitas Kanjuruhan mendirikan Pusat Studi Ketenagakerjaan yang melaksanakan


riset, pengkajian, konsultasi dan supervisi serta penataan ekonomi dan bisnis dalam bidang
ketenagakerjaan. Termasuk mengelola data base dibidang ketenagakerjaan. Untuk menyalurkan
lulusan ke dunia kerja maka lembaga ini melakukan kerjasama dengan beberapa perusahaan dan
lembaga tenaga kerja seperti Jobd DB, BLK, dll. Selain itu dilaksanakan pembekalan kepada
mahasiswa tingkat akhir dan lulusan melalui seminar dan pelatihan.

60
FASILITAS PENUNJANG LAINNYA
1) English Acces Center serta sarana PSB (Pusat Sumber Belajar)
2) Lapangan bulu tangkis, voli, tenis, futsal, dan sepak bola, serta climbing tower
3) Peralatan Seni Tradisional dan Modern.
4) Gedung serba guna untuk kegiatan mahasiswa.
5) Tempat Ibadah (Masjid), kafetaria, dan lapangan parker.
6) Bank BNI dan CIMB cabang Kanjuruhan dan Koperasi mahasiswa.
7) Kanjuruhan Tour & Travel (KTT), Kantor Pos.
8) Galeri Investasi.
9) Organisasi Kemahasiswaan (ORMAWA) Himpunan Mahasiswa Program Studi
Manajemen (HMPS Manajemen)
Kegiatan Kemahasiswaan
Kegiatan Program Studi Mahasiswa dalam kegiatan penunjang akademik meliputi:

1. seminar baik nasional maupun regional


2. pelatihan kewirausahaan, studi banding
3. kegiatan himpunan mahasiswa program studi (HMPS)
4. Visiting Company baik dalam negeri maupun luar negeri
5. Praktek Kerja Lapang (PKL) di perusahaan maupun instansi pemerintah
6. kuliah kerja nyata (KKN)

61
Tenaga Pengajar
DAFTAR DOSEN PROGRAM STUDI MANAJEMEN
1 Nama : Andi Nu Graha, SE, M.Si
Tempat, tanggal lahir : Pontianak, 4 Agustus 1973

Alamat : Jl. Plongkowati No. 15 Malang

Jabatan : Ketua Program Studi

Konsentrasi ilmu : Manajemen Sumber Daya Manusia

NIDN : 0704087303
2 Nama : Dra. Asna, M.Si
Tempat, tanggal lahir : Jakarta, 2 Desember 1967

Alamat : Jl. Narotama No. H 120 Malang

Jabatan : Dosen Tetap

Konsentrasi ilmu : Manajemen Keuangan

NIDN : 0720097201
3 Nama : Dr. Endi Sarwoko, SE, MM

Tempat, tanggal lahir : Lumajang, 15 Mei 1970

Alamat : Jl. Putra Yuda II No. 15 Malang

Jabatan : Wakil Rektor II

Konsentrasi ilmu : Manajemen Sumber Daya Manusia

NIDN : 0715057001

4 Nama : Sri Wilujeng, SE, MM


Tempat, tanggal lahir : Malang, 4 Juli 1976

62
Alamat : Jl. Krakatau No. 26 Malang

Jabatan : Dosen Tetap

Konsentrasi ilmu : Manajemen Keuangan

NIDN : 0704077603
5 Nama : Ida Nuryana, SE, MM
Tempat, tanggal lahir
: Pasuruan, 30 Mei 1963
Alamat
: Jl. Urea No. 4 Purwantoro Agung, Malang
Jabatan
: Sekretaris Lembaga Manajemen dan Bisnis
Konsentrasi ilmu
: Manajemen Keuangan
NIDN
: 0730056303

6 Nama : Dra. Dianawati Suryaningtyas, MM

Tempat, tanggal lahir : Ponorogo, 13 Juli 1964

Alamat : Jl. Tambora No. 9 Malang

Jabatan : Ketua Lembaga Manajemen dan Bisnis

Konsentrasi ilmu : Manajemen Sumber Daya Manusia

NIDN : 0713076401

7 Nama : Mohammad Fakhruddin Mudzakkir, SE, M.Si


Tempat, tanggal lahir : Jombang, 13 Oktober 1975

Alamat : Perum Embong Anyar 2 Blok J No 2, Dau

Jabatan : Gugus Kendali Mutu (GKM)

Konsentrasi ilmu : Manajemen Pemasaran

63
NIDN : 0713107502

8 Nama : Iva Nurdiana Nurfarida, SE, MM

Tempat, tanggal lahir : Malang,

Alamat : Jl. Putra Yuda II No. 15 Malang

Jabatan : Dosen Tetap

Konsentrasi ilmu : Manajemen Pemasaran

NIDN : 0708057502

9 Nama : Dr. Vinus Maulina, MM

Tempat, tanggal lahir : Banyuwangi,

Alamat :

Jabatan : Dosen Tetap

Konsentrasi ilmu : Manajemen Keuangan

10 Nama : Drs. Harinoto, MM

Tempat, tanggal lahir : Blitar, 10 Oktober 1964

Alamat : Jl. Kebonsari I/16, Malang

Jabatan : Dosen Tetap

Konsentrasi ilmu : Manajemen Sumber Daya Manusia

NIDN :

11 Nama : Arine Anjar Puspito Suharso, SE, MM

Tempat, tanggal lahir : Tulungagung, 16 Agustus 1975

64
Alamat : Jl. Perumahan Tirtasari Regency

Jabatan : Kepala Biro Administrasi Akademik

Konsentrasi ilmu : Manajemen Sumber Daya Manusia

NIDN : 0716087504

Kontak Kami

Jl. S. Supriadi No. 48 Malang


Jawa Timur, Indonesia
Phone : (+62341) 801488
Fax : (+62341) 831532
Email : manajemen@unikama.ac.id

2. AKUNTANSI

Visi

Mewujudkan program studi yang mampu menghasilkan lulusan yang profesional, di bidang
Entitas Go Public, Entitas Syariah, Entitas Sektor Publik, Entitas UMKM, Koperasi dan Industri
Kreatif.

Misi

1. Menyelenggarakan pendidikan untuk menghasilkan sumber daya manusia yang profesional di


bidang Entitas Go Public, Entitas Syariah, Entitas Sektor Publik, Entitas UMKM, Koperasi
dan Industri Kreatif.
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian untuk mengembangkan pendidikan dan pengajaran
yang berfokus pada Entitas Go Publik, Entitas Syari’ah, Entitas Sektor Publik, Entitas
UMKM, Koperasi dan Industri Kreatif.

65
3. Menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat untuk mengimplementasikan
hasil penelitian di bidang akuntansi yang berfokus pada Entitas Go Publik, Entitas Syari’ah,
Entitas Sektor Publik, Entitas UMKM, Koperasi dan Industri Kreatif.
4. Menyiapkan lulusan program studi akuntansi yang kompeten untuk menempuh studi lanjut
baik di bidang pendidikan dan profesi.
5. Mewujudkan tata kelola program studi yang transparan, akuntabel dan beretika berbasis ISO
dan AACSB.

Tujuan

1. Menghasilkan Sarjana Akuntansi yang siap di dunia profesi, memiliki kompetensi dan
berbudi luhur di bidang Entitas Go Publik, Entitas Syari’ah, Entitas Sektor Publik, Entitas
UMKM, Koperasi dan Industri Kreatif.
2. Menghasilkan Sarjana Akuntansi yang memiliki komitmen dan etos kerja di bidang
kewirausahaan.
3. Menghasilkan Sarjana Akuntansi yang mampu mengembangkan keilmuan di bidang
akuntansi baik jalur pendidikan maupun profesi.
4. Menghasilkan penelitian dalam bidang Akuntansi yang berfokus pada Entitas Go Publik,
Entitas Syari’ah, Entitas Sektor Publik, Entitas UMKM, Koperasi dan Industri Kreatif.
5. Mewujudkan aktivitas pengabdian kepada masyarakat untuk mengimplementasikan hasil
penelitian di bidang akuntansi yang berfokus pada Entitas Go Publik, Entitas Syari’ah,
Entitas Sektor Publik, Entitas UMKM, Koperasi dan Industri Kreatif.
6. Melaksanakan tata kelola program studi Akuntansi yang transparan, akuntabel dan
beretika berbasis ISO dan AACSB.

INFORMASI AKADEMIK

 MAHASISWA LULUSAN PROGRAM STUDI AKUNTANSI DIBEKALI DENGAN


KEAHLIAN:
1. Akuntansi Keuangan dan Laporan Keuangan
2. Akuntansi Manajemen dan Pengendalian Manajemen

66
3. Perpajakan
4. Hukum Bisnis dan Perdagangan
5. Audit dan Assurance
6. Keuangan dan Manajemen Keuangan
7. Etika Dan Nilai – Nilai Profesional.
8. Pengetahuan Mengenai Kegiatan Bisnis dan Pengorganisasian
 PELUANG KERJA
1. Perbankan
2. Akuntan Publik
3. Industri Jasa dan Manufaktur
4. Konsultan
5. Pajak
6. Pemerintahan
7. Enterpreneur
8. dsb
 KEUNGGULAN LULUSAN
1. Memiliki Ketrampilan Bisnis
2. Memiliki Daya Analisis
3. Kreatif Dalam Berinovasi
4. Kompetitif dan Komparatif

DAFTAR DOSEN PROGRAM STUDI AKUNTANSI


Nama : Koenta A K, SE, Ak, MM, M.Ak, BKP, CPA, CA

Tempat, tanggal lahir : Malang, 12 April 1968

Alamat : Jl. Danau Bratan Timur XI – K2 Malang

Jabatan : Dekan (periode 2013-2016)

Konsentrasi ilmu : Akuntansi Syariah

67
Nama : R. Anastasia Endang Si, S.Pd, SE, MSA, Ak, CA

Tempat, tanggal lahir : Magelang, 20 September 1972

Alamat : Jl. Candi Mendut Utara No. IV/3 Malang

Jabatan : Ketua Program Studi

Konsentrasi ilmu : Akuntansi Keuangan

Nama : Dr. Christea Frisdiantara, SE, Ak, MM, CA

Tempat, tanggal lahir : Malang, 26 Desember 1959

Alamat : Jl. Tambora No. 26 Malang

Jabatan : Wakil Ketua PPLP-PT

Konsentrasi ilmu : MSDM

Nama : Drs. Sulistyo, M.Ak

Tempat, tanggal lahir : Sukoharjo, 24 September 1967

Alamat : Jl. Wonorejo, Arjowinangun, Malang

Jabatan : Wakil Dekan

Konsentrasi ilmu : Sistem Pengendalian Manajemen

68
Nama : Eris Dianawati, S.Pd, MM
: Malang, 27 Agustus 1977
Tempat, tanggal lahir
: Jl. Manunggal Kav. A 40 Pondok ABM
Alamat
Permai Malang
Jabatan
: KPM
Konsentrasi ilmu
: Riset Operasi

Nama : Ati Retna Sari, SE., Ak., MSA., CA.

Tempat, tanggal lahir : Purworejo, 13 Mei 1987

Alamat : Jl. Teluk Mandar No.5 Arjosari Malang

Jabatan : Direktur Galeri Investasi BEI UNIKAMA

Konsentrasi ilmu : Akuntansi Manajemen NMJU

Nama : Irma Tyasari, SE, S.Pd, MM, Ak, CA

Tempat, tanggal lahir : Sidoarjo, 26 Januari 1976

Alamat : Perum Joyo Grand Blok XIII No. 207 Malang

Jabatan : Ketua SPI

Konsentrasi ilmu : Auditing

69
Nama : Fauzan, SE, S.Fil, MM, Ak, CA

Tempat, tanggal lahir : Bangkalan, 5 Mei 1976

Alamat : Perum Puskopad “Puri Kartika Asri” Blok EE-13

Malang

Jabatan : Dosen Tetap

Konsentrasi ilmu : Perpajakan

Nama : Doni Wirshandono Yogivaria, SE, Ak, M.Ak, CA

Tempat, tanggal lahir : Malang, 3 Maret 1978

Alamat : Jl. A. Yani 1-04 Batu

Jabatan : Ketua Laboratorium Akuntansi

Konsentrasi ilmu : Akuntansi Sektor Publik

Nama : Drs. Alfinur, Dip. Lip, MM

Tempat, tanggal lahir : Lamongan, 11 Maret 1962

Alamat : Pondok ABM Permai A-43

Jabatan : Kepala Perpustakaan

Konsentrasi ilmu : Manajemen Strategik

70
Nama : Dr. Suyatno

Tempat, tanggal lahir : Surabaya, 1 Oktober 1967

Alamat : Kedung Tarukan 2/18C Surabaya

Jabatan : Dosen Tetap

Konsentrasi ilmu :

KONTAK

PRODI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG

Jl. S. SUPRIYADI NO. 48 MALANG

TELP. (0341) 801488 EXT. 340

EMAIL: akuntansi@unikama.ac.id

71
KESIMPULAN

Universitas Kanjuruhan Malang merupakan proses pengembangan merger antara IKIP


PGRI Malang dengan Sekolah Tinggi Bahasa Asing (STIBA) Kanjuruhan Malang yang
bernaung di bawah bendera Yayasan Pembina Lembaga Perguruan Tinggi PGRI. Yayasan ini
kemudian berubah menjadi Perkumpulan Pembina Lembaga Pendidikan Perguruan Tinggi PGRI
(PPLP PT PGRI). Dengan demikian, berdirinya Universitas Kan-juruhan Malang merupakan
proses pengembangan perguruan tinggi PGRI dengan SK Mendiknas nomer 106/D/0/2001.
Sebelum menjadi sebuah universitas, perjalanan panjang telah mewar-nai perguruan tinggi ini.
Pasang surut penyelenggaraan telah dialami dengan berbagai tantangan dan halangan, tetapi
dengan dilandasi moto Brilliant, Bright, future membuat perkembangannya semakin mantap.
Gagasan yang dirintis untuk mendirikan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan
PGRI di Jawa Timur lahir dari peran tokoh pejuang PGRI. bernama Abdul Radjab (almarhum).
Pendirian Pendidikan Tinggi PGRI bertujuan untuk meningkatkan pendidikan para guru, yang
pada waktu itu tidak mendapat kesempatan melanjutkan studi ataupun tugas belajar dari
pemerintah. Mengingat, sejak proklamasi sampai dengan tahun 1960-an tugas belajar untuk studi
lanjut bagi guru amatlah langka.

SARAN

Semua mahasiswa dan mahasiswi harus mengenal lebih dalam tentang sejarah kampus
UNIKAMA .

72
DAFTAR PUSTAKA

http://www.activesearchresults.com,http://www.activesearchresults.com/addwebsite.php
http://www.activesearchresults.com/login/register.php,http://www.activesearchresults.com/help/a
bout.php, http://www.activesearchresults.com/searchform.php

http://amiie23new.blogspot.co.id/2013/09/pengertian-dan-syarat-syarat- Jati Diri.html

Buku “Jati Diri Kanjuruhan” UNIKAMA.com.

73

Anda mungkin juga menyukai