Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PGRI DAN JEJARING GLOBAL

KELOMPOK 4

KE-PGRI-AN

NAMA MAHASISWA ATAU MAHASISWI

1. AZARIYAN APRINANDHA
2. DWIKY SAPUTRA
3. KAL KALEA
4. MUHAMMAD FACHRUL ROJI
5. PIETER MARCELINO HIRUNG
6. PUTRY OCTAVIANIE PERMATA SARI
7. RIZA TRI FATHUR RAHMAN
KATA PENGANTAR

Tiada kata yang dapat kami sampaikan kecuali rasa syukur kehadirat tuhan yang maha
esa hingga saat ini kami diberikan kesempatan untuk dapat menulis sebuah makalah diskusi,
hanya karena rahmat yang diberikannya kami dapat merangkai makalah tentang”PGRI DAN
JEJARING GLOBAL” ini secepatnya hingga selesai. Apapun yang kami sajikan semoga
selalu bermanfaat bagi rekan-rekan dan para pembacanya.

Pada tulisan ini, kami dapat sampaikan sebuah tulisan untuk memenuhi tugas
kelompok diskusi. Dengan harapan semoga dengan adanya pembuatan makalah ini dapat
membuat bakat dan kreativitas kami sebagi calon guru dalam bidang tulis menulis semakin
bertambah.

Kami sangat menyadari, maklah ini masih banyak kekurangan baik isi maupun teknik
penulisan, oleh sebab itu, kritik, saran dan pendapat dari para pembaca sangat kami harapkan.
Kamipun berterimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan membantu dalam
pembuatan makalah ini dapat di selesaikan.
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR…………………………………………………….

DAFTAR ISI………………………………………………………………..

BAB I PENDAHULUAN…

A. Latar Belakang ……………………………………………….…


B. Rumusan Masalah……………………………………………..
C. Tujuan penulisan.................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Hubungan dan Kerjasama Vertkal


B. Hubungan dan Kerjasama Horizontal
C. Hubungan PGRI dengan pemerintah pusat

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan…………………………………………………...
B. Saran…………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Berbagai persoalan yang dihadapi oleh dunia pendidikan sampai lembaga
pendidikan di era globalisasi menuntut tim pekerja  yang solid antara pihak sekolah
itu sendiri dengan pihak luar, baik instansi atasan maupun masyarakat. Melalui
hubungan kerjasama PGRI antar instansi, maka administrasi hubungan merupakan
salah satu upaya yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan
terutama di kedua instansi tersebut.
Ketika hubungan PGRI antar instansi  ini dapat berjalan harmonis dan dinamis
dengan sifat pedagogis, sosiologis dan produktif, maka diharapkan tercapai tujuan
utama yaitu terlaksananya proses pendidikan di kedua wilayah secara produktif,
efektif, efisien dan berhasil sehingga menghasilkan out-put yang berkualitas secara
inteletual, spritual dan sosial.
Oleh karena itu pada pembahasan makalah ini kami bahas tentang “ Hubungan
Kerja sama PGRI dengan Pihak Lain  ”. Semoga dengan pembahasn ini dapat
menambah wawasan bersama.

2. Rumusan masalah
1) Apakah yang dimaksud PGRI Sebagai Organisasi yang memiliki prinsip
Bersifat Kemitraan itu?
2) Bagaiamana hubungan dan kerjasama PGRI secara veritkal?
3) Bagaimana hubungan dan kerjasama PGRI secara horizontal?
4) Bagaimana hubungan dengan pemerintah pusat?
3. Tujuan Penulisan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk :
1) Untuk mengetahui apa itu hubungan kerjasama PGRI dengan pihak lain.
2) Untuk mengetahui hubungan kerjasama PGRI secara vertikal.
3) Untuk mengetahui hubungan kerjasama PGRI secara horizontal.
4) Untuk mengetahui hubungan kerjasama PGRI dengan pemerintah.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Hubungan PGRI dengan pihak lain


Sebagaimana individu atau kelompok masyarakat, dalam hal ini Persatuan
Guru Republik Indonesia (PGRI), yang berdiri (seratus hari sejak negara Indonesia
diproklamasikan), tepatnya pada tanggal 25 November 1945 di kota Surakarta, PGRI
merupakan organisasi yang dalam mewujudkan cita - cita kehadirannya senantiasa
membutuhkan individu/kelompok masyarakat atau organisasi lain untuk saling dapat
melengkapi guna mencapai tujuan masing-masing maupun tujuan bersama yang telah
disepakati.
Adapun prinsip yang digunakan yaitu sebagai sambutan pengurus besar PGRI
dalam rapat pembentukan tim penulisan buku ajar adalah untuk evektivitas
perjuangan organisasi. Pengurus PGRI diharapkan mampu bekerjasama dengan
berbagai pihak, Negeri maupun Swasta. Kerjasama dikebangkan dengan prinsip
saling menguntungkan untuk kepentingan organisasi dan anggota serta meningkatkan
mutu pendidikan. Karena itu, organisasi ini harus di kelola dengan penuh tanggung
jawab sesuai amanat organisasi. Sikap organisasi berkenaan dengan hubungan pihak
lain adalah menempatkan PGRI sebgai mitra yang kritis, PGRI bukan oposisi
manapun.
Pemerintahan pusat maupun daerah membentuk lembaga atau kemitraan yang
khusus mengurus upaya mencerdaskan anak bangsa, yang diberi nama Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Pendidikan Tinggi, yang mengelola
pendidikan formal baik para tinggkat dasar, menengah, maupun pendidikan tinggi.
Selain itu dikenal pendidikan jalur non formal ( PLS-LIFE SKILLS) serta pendidikan
informal.
Untuk membentuk jaringan organisasi PGRI dengan pendekatan wilayah
pemerintahan yakni pengurus besar PGRI, pengurus PGRI provinsi, pengurus PGRI
kabupaten/kota, pengurus PGRI kecamatan, serta pendidikan tinggi (sekolah tinggi,
institut dan universitas).
Sementara itu, untuk memudahkan pengelolaan dan pembinaan lembaga,
pengelolaan pendidikan PGRI di seluruh wilayah Indonesia dibentuk YPLP PGRI
pusat yang bertugas mengayomi dan melakukan pengawasan dan pembianaan bagi
seluruh lembaga pendidikan yang di bentuk PGRI di seluruh wilayah Negara
Republik Indonesia. Selaian pengurus YPLP/PPLP/BPH yang langsung mengelola
lembaga pendidikan yang telah didirikan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan
masyarakat di tempat lembaga pendidikan tersebut di bentuk.
1) Hubungan dan Kerjasama Vertikal
Hubungan kerjasama PGRI secara vertikal yang dimaksud adalah
hubungan antara Pengurus besar, Pengurus Provinsi, Pengurus
Kabupaten/Kota, Pengurus Cabang, dan Pengurus Ranting.

Perlu dijelaskan tugas dan/atau fungsi pengurus masing-masing sesuai


AD/ART.
Hubungan kerjasama PGRI secara vertikal bersifat Hierarkhis dan
Instruktif.
2) Hubungan dan Kerjasama Horizontal
Adapun yang dimaksud hubungan kerjasama PGRI secara Horizontal
adalah :
 Hubungan antara Pengurus Besar PGRI dengan organisasi profesi
dan/atau organisasi massa setingkat Pengurus Besar.
 Hubungan antara PGRI dan Pemerintahan dalam tingkat yang
sama.
 Hubungan antara Pengurus PGRIsetingkat, misalnya PGRI Provinsi
Jawa Tengah dengan PGRI Provinsi Jawa Timur.
 Hubungan tersebut menggunakan azas manfaat, saling
menguntungkan, saling membantu, kekeluargaan, demokratis dan
keterbukaan.
3) Hubungan PGRI dengan pemerintah pusat
Pengurus besar PGRI dalam rangka mencapai visi, misi dan tujuan
organisasi melakukan hubungan dengan pusat. Hubungan tersebut
dilakukan dengan eksekutif maupun legislatif maupun lembaga-lembaga
lain. Dengan Presiden Republik Indonesia, Pengurus Besar PGRI
beberapa kali melakukan audiensi untuk menyampaikan aspirasi.
a. Hubungan PGRI dengan lembaga Pendidikan Internasional/
Education International (EI)
Educational International (EI) adalah organisasi serikat
Pekerja Pendidikan Tingkat Dunia, yang 25 juta anggotanya
mewakili seluruh bidang pendidikan, mulai dari pendidikan pra
sekolah sampai perguruan tinggi melalui 311 organisasi serikat
pekerja tingkat nasional yang tersebar di 159 begara dan
wilayah. Di asia Pasifik EI mempunyai 68 anggota organisasi
di 34 Negara, termasuk PGRI.
EI bertujuan untuk :
1) Melindungi hak profesional dan industrial dari
para guru dan pekerja pendidikan
2) Mempromosikan perdamaian, demokrasi,
keadilan sosial, dan persatuan kepada seluruh
manusia si semua negara, melalui pembangunan
pendidikan umum berkualitas bagi semua.
3) Memerangi semua bentuk rasialisme dan
diskriminasi dalam pendidikan dan masyarakat.
4) Memberikan perhatian khusus bagi
pembangunan peran kepengurusan dan
keterwakilan wanita di masyarakat, dalam
profesi mengajar, dan dalam organisasi guru dan
pekerja pendidikan.
5) Memastikan hak-hak kelompok kelompok yang
terlemah seperti masyarakat pribumi, etnik
minoritas, migran dan anak-anak. EI bertujuan
dan bekerja untuk menghapuskan pekerja anak
yang merupakan bagian penting dari hak asasi
manusia.

Dengan jumlah anggota sebanyak 25 jutaorang. EI menjadi sebuah ITS


(International Trade Secretariate atau Sekretariat Serikat Pekerja
Internasional) yang terbesar di dunia. EI berasosiasi dengan ICFTU
(Internatioanal Confederation of Free Trade Union), yaitu sebuah konfederasi
dari pusat-pusat serikat pekerja naional yang demokratis dan independent di
tingkat dunia. Education International membangun hubungan kerja istimewa
dengan sejumlah organisasi penting.
EI mempunyai hubungan kerja dengan UNESCO, termasuk IBE
(international Buereau of Edication atau Biro Pendidikan Internasional) serta
memiliki status konsultatif dengan United Nation Economics and Social
Council (ECOSOC) ataunDewan Ekonomi dan Sosial Perserikatan Bangsa
Bangsa.
Secara khusus, EI bekerjasama dalam pelaksanaan kegiatan bersama
dengan WHO, UNAIDS, ILO, World Bank, dan Organization for Economic
Cooperation and Development (OECD).
Hubungan tersebut memberikan kesempatan bagi EI dalam mempromosikan
tujuan guru dan pekerja pendidikan di forum internasional dan dalam
memberikan masukan dalam diskusi ketika sedang menyusun keputusan
tentang kebijakan penting.
Program dan anggaran belanja EI diadopsi setiap tiga tahun oleh
Kongres Dunia Education International, yang dihadiri  oleh semua organisasi
anggota EI dan para pengamat dari organisasi internasional serta lembaga-
lembaga antara negara. Resolusi kebijakan EI diadopsi dan Dewan Pimpinan
Pusat dipilih di Kongres Dunia yang terakhir diselenggarakan di Jontien,
Thailand, pada bulan Juli 2001.
Sekretariat Markas Besar atau Kantor Pusat EI teretak di Brussel
Belgia. Kantor-kantor kawasan terletak di Afrika (Lome, Togo), Asia Pasific
(Kuala Lumpur, Malaysia), dan Fiki, Eropa (Brussel, Belgia), Amerika Latin
(San Jose, Cose Rica) dan Amerika Utara dan Karibia(santalucia). Setiap 3
tahun sekali di tiap-tiap kawasan diselenggarakan Konvereverensi Regional.
Berbagai contoh tersebut menunjukkan bahwa PGRI melakukan
hubungan dan juga kerja sama dengan semua pihak yang merupakan mitra
dalam mencapai tujan PGRI, antara lain guru bermartabat, sejahtera, dan
terlindungi maaupun untuk kesejahteraan masyarakat pada umumnya
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan, Menurut etimologi (arti kata),
kemitraan adalah perihal hubungan atau jalinan kerja sama sebagai mitra. PGRI
sebagai organisasi pejuang pendidik dan pendidik pejuang selalu berusaha
menjalin serta mengembangkan kemitraan dalam bentuk kerjasama yang saling
menguntungkan dengan berbagai pihak.
DAFTAR PUSTAKA

Anonimus. 2010. KOMPEDIUM kumpulan peraturan organisasi, pengurus PGRI PROVINSI


Jawa Tengah, SEMARANG.

Ditjen PMTK, Depdiknas, PB PGRI.2008.Kode Guru Indonesia dan Dewan Kehormatan


Guru Indonesia.

https://www.academia.edu/29706505/STANDAR... Diunduh tanggal 15 Oktober 2021

Pengurus Besar PGRI. 2022. Risalah konkernas III PGRI Tahun 2022 Masa Bakti XXII
Tahun 2019-2024. Jakarta.

Pengurus Besar PGRI. 2019. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Persatuan Guru
Republik Indonesia Kongres XXII PGRI tahun 2019. Jakarta.

Website : http://www.ei-ei.org.

YPLP//PPLP PGRI Pusat. 2011. Pendidikan sejarah perjuangan dan jati diri PGRI untuk
Perguruan Tinggi. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai