Anda di halaman 1dari 4

3. Komponen BK Komprehensif.

Dalam program bimbingan dan konseling komprehensif (Comprehensive Guidance


and Counseling) terdapat empat komponen pelayanan yang memfasilitasi peserta
didik secara sistematik dan terprogram untuk mencapai Standar Kompetensi
Kemandirian Peserta Didik. Empat komponen pelayanan tersebut adalah:
a. Kurikulum bimbingan (school guidance curriculum):
Semua kegiatan bimbingan terprogram yang diselenggarakan dalam bentuk
kegiatan kelompok kecil maupun kelompok besar (kelas) bagi siswa dan pihak
lain, misalnya program pendidikan keorangtuaan. Kurikulum bimbingan ini
berupa layanan yang sekuensial (berurutan, bertahap di berbagai jenjang
pendidikan) sehingga perhatian pada fungsi developmental (membangun) dapat
terjaga. Kegiatan-kegiatan terprogram ini berpusat pada fungsi developmental
dalam bidang perkembangan personal/sosial, akademik, dan karier.
Tujuan dari layanan ini yaitu : agar peserta didik memahami tentang dirinya
dan lingkungannya sehingga mampu mengembangkan ketrampilan serta mampu
menyelesaikan masalahnya juga dapat mengembangkan dirinya dalam mencapai
tujuan hidupnya.

b. Perencanan individual (individual students planning):


Semua aktivitas yang dipusatkan untuk membantu siswa mengembangkan,
menganalisis perencanaan-perencanaan karier, studi, pengembangan diri personal
dan sosial.

Beberapa peran konselor yang terkait dengan komponen ini adalah membantu
dalam appraisal/asesmen (instrospeksi) diri dan lingkungan, penempatan,
memberi saran, pertemuan kelompok dan konseling individual yang berisi proses
membantu perencanaan.

Layanan perencanaan individual bimbingan dan konseling ini diartikan sebagai


proses bantuan kepada siswa mampu untuk melakukan sesuatu hal yang
berhubungan dengan perencanaan masa depan yang baik berdasarkan pemahaman
atas kelebihan dan kekurangan dirinya sendiri, serta peluang dan kesempatan yang
tersedia di lingkungannya. Untuk mengembangkan potensi siswa yang optimal
maka diperlukan pemahaman peserta didik mengenai karakter pribadi sendiri dan
mengambil atau memilih keputusan yang tepat.

Tujuan pelayanan perencanaan individual yaitu agar peserta didik dapat:


1) Mempersiapkan diri untuk mengikuti pendidikan lanjutan, merencanakan
karier, dan mengembangkan kemampuan sosial-pribadi, yang didasarkan atas
pengetahuan akan dirinya, informasi tentang sekolah/madrasah, dunia kerja,
dan masyarakatnya.
2) Menganalisis kekuatan dan kelemahan dirinya dalam rangka mencapai
tujuannya.
3) Mengukur tingkat pencapaian tujuan dirinya
4) Mengambil keputusan yang mencerminkan perencanaan dirinya.

c. Pelayanan responsif (responsive services):


Pelayanan yang diberikan untuk memenuhi kebutuhan peserta didik yang
membutuhkan pertolongan segera supaya tidak menimbulkan gangguan dalam
proses pencapaian tugas-tugas perkembangannya.
Pelayanan ini bertujuan mengintervensi masalah-masalah atau kepedulian
pribadi peserta didik yang muncul segera dan dirasakan saat itu, berkenaan dengan
masalah pribadi-sosial, karier, dan atau masalah pengembangan pendidikan.
Beberapa bentuk layanan responsif antara lain: konseling individual maupun
kelompok, konsultasi dan/ atau referral.

1) Konseling Individual dan Kelompok. Pelayanan ini ditujukan membantu


peserta didik yang mengalami kesulitan dan hambatan dalam mencapai tugas-
tugas perkembangannya. Peserta didik dibantu untuk mengidentifikasi
masalah, penyebab masalah, penemuan alternatif pemecahan masalah dan
pengambilan keputusan secara lebih tepat. Dalam konseling kelompok (3 s.d.
5 orang) sebelum acara dimulai, guru pembimbing mengingatkan kepada
semua anggota kelompok supaya tidak dibawa keluar dari konseling
kelompok. Contohnya :
2) Referal. Guru pembimbing dapat mereferal/rujukan/mengalihtangankan
masalah peserta didik bila di luar kewenangannya kepada pihak yang lebih
berwenang, seperti psikolog, dokter, dan kepolisian.
Contohnya :

3) Konsultasi. Perlu konsultasi dengan pimpinan sekolah/madrasah, staf, guru-


guru, karyawan dan komite sekolah untuk membangun kesamaan persepsi
dalam menciptakan lingkungan  sekolah/madrasah yang kondusif,
memberikan pelayanan kepada peserta didik dan meningkatkan kualitas
program.
Contohnya :

d. Sistem pendukung (system support):


Peran-peran manajemen program dari pembuatan program, menjamin
implementasi (maintain and control), evaluasi, studi tindak lanjut dan
pengembangan program, hubungan masyarakat (public relation) untuk
memasyarakatkan program Bimbingan dan Konseling Komprehensif, dan
penjangkauan komunitas (community outreach) adalah bagian penting dari system
support.

Tujuan Komponen ini memberikan dukungan kepada konselor/ guru pembimbing


dalam memperlancar penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling.
Sedangkan bagi personil pendidik lainnya adalah untuk memperlancar
penyelenggaraan program pendidikan di sekolah/ madrasah.

Dukungan sistem merupakan suatu bantuan untuk memfasilitasi kelancaran


perkembangan konseli secara tidak langsung baik dari pelayanan, tata kerja,
infrastruktur, dan pengembangan kemampuan profesional konselor. Selain
memberi bantuan terhadap konseli, kegiatan penyelenggaraan pelayanan yang
dilakukan konselor pun akan berjalan lebih lancar.

Anda mungkin juga menyukai