Anda di halaman 1dari 9

BAB II

SEKILAS TENTANG PENDIDIKAN DI JEPANG

2.1Ciri-Ciri Pendidikan Jepang

Sejak perang dunia ke II sistem sekolah terbagi menjadi sekolah dasar yag lamanya

enam tahun, kemudian sekolah menengah pertama tiga tahun,kemudian sekolah menengah

atas juga tiga tahun lamanya,sesudah itu bermacam –macam pendidikan yang terpusat pada

universitas.

Di jepang memiliki ciri-ciri pendidikan yang berhasil merombak

masyarakat,antara lain:

1. Perhatian pada pendidikan datang dari bermacam-macam Pihak

Jepang sebagai Negara yang memakai pendidikan sebagai alat guna memajukan

bangsa dan Negara. Menurut Pemerintah Pusat dan golongan elite dalam bisnis memandang

pendidikan sebagai suatu jalan untuk melatih tenaga kerja menjadi tenaga yang terampil dan

ahli,untuk mencari calon-calon elite dan untuk mengajarkan suatu kebudayaan bagi seluruh

rakyat.Menurut Persatuan Guru Jepang dengan tegas menyatakan bahwa sisitem pendidikan

sanggup mengembangkan tokoh-tokoh yang besar serta kemampuan berfikir yang kritis.

2. Sekolah jepang tidak mahal

Biaya pendidikan pada tahun 1973 pemerintah jepang mengeluarkan biaya

pendidikan sebanyak 4,9% dari pendapatan nasional dan itu tergolong biaya pendidikan

rendah. Di jepang guru dan siswa bersama-sama melakukan pekerjaan yang seharusnya

dilakukan karyawan khusus,contohnya : guru yang pekerjaannya seharusnya mengajar

melakukan pekerjaan administrasi dan penyuluhan,sedangkan siswa yang seharusnya hanya

belajar juga melakukan pekerjaan menghidangkan makanan siang,membersihkan ruang kelas

dan halaman sekolah serta mengurus fasilitas-fasilitas sekolah seperti perpustakaan dan juga

4
pengumuman. Dengan pekerjaan yang dilakukan guru dan siswa maka pemerintah jepang

tidak mengeluarkan biaya untuk membayar karyawan khusus.Jadi pemerintah jepang

mempunyai uang lebih banyak untuk keperluan gedung.

3. Di jepang tidak ada diskriminasi terhadap sekolah

Sesudah perang dunia ke II pemerintah pusat memperkecil biaya setiap tahun yang

dikeluarkan untuk tiap siswa. Pemerintah telah mengeluarkan berbagai peraturan .

Diantaranya, kelompok sosial tidak mampu,undang-undangnya memberikan subsidi kepada

anak keluarga miskin buat makan siang di sekolah,ekskursi dan kegiatan rutin

lainnya,undang-undang peraturan menciptakan kondisi yg sama bagi anak-anak yag tinggal

didaerah terpencil,anak-anak yang tinggal di pulau diberi subsidi naik perahu ke sekolah di

daratan,dan guru-guru yang mau bekerja di tempat jauh diberi tunjangan”kesukaran”(Mentri

pendidikan,1971:92-109).

4. Kurikulum sekolah jepang amat berat

Karena pendapatan sekolah untuk menutupi kebutuhannya dari pemerintah pusat,

maka pemerintah pusat merancang jalur studi yang sangat terperinci,yakni menentukan apa

yang harus diajarkan dan memeriksa buku-buku pelajaran yang dijual untuk menjamin isi-isi

buku sesuai dengan standar resmi. Dengan cara ini maka siswa diseluruh negeri mendapat

pengetahuan yag sama isinya dan dalam urutan yang sama.

Kurikulum jepang amat berat ,oleh karena itu pemerintah mengharuskan sekolah

member pelajaran sekurang-kurangnya 240 hari setahun.

5. Sekolah sebagai unit pendidikan

Sekolah di jepang mulai dari sekolah dasar sangat teratur dari tahap ke tahap dalam

mempersiapkan pendidikan anak dari tahun pertama sampai tahun terakhir yang bersifat

intensif dan juga disiplin.

5
Para guru selalu memperhatikan semua siswa,baik siswa yang berkelakuan kurang baik

akan ditengur oleh guru bila masih berada dalam halaman sekolah. Dalam rapat guru

mengambil keputusan terpenting untuk mewujudkan program sekolah. Selain itu, para guru

juga merancang kegiatan pada musim semi yang akan dilakukan di sekolah.Dan guru sama-

sama menilai kemajuan sekolah.

6. Guru terjamin tidak akan kehilangan jabatan

Jabatan guru di jepang jabatan yang terhormat. Guru mempunyai status sosial dan

mendapat gaji yang layak. Kebanyakan ingin tetap menjadi guru seumur hidup,sebagai

pengabdi masyarakat maka secara otomatis mereka tetap berhak atas jabatannya. Guru

sekarang tidak perlu takut akan dipecat semata-mata atas alasan guru tidak menjalankan

tugasnya dengan baik,karena lebih kurang tiga perempat dari jumlah segenap guru telah

menjadi anggota perserikatan guru,dan perserikatan ini siap memperjuangkan hak guru atas

pekerjaan.

7. Guru jepang penuh dedikasi

Di sekolah ada sejumlah mekanisme yang menyebabkan guru bekerja sebaik-baiknya.

Disetiap sekolah guru menyediakan banyak waktu buat membicarakan pengajaran pada

umumnya dalam pertemuan setiap pagi dan pertemuan staf seminggu sekali serta pertemuan

penelitian dua pekan sekali dan seminar umum tiap tiga bulan sekali. Disamping itu,guru

yang mengajar pada tingkat yang sama berkumpul setiap ada soal yang dikerjakan bersama-

sama. Pengaruh timbal- balik ini yang diharapkan adanya pengajaran yang baik di sekolah.

Selain itu,guru dan orangtua siswa menjalin hubungan yang baik. Komunikasi yang

dilakukan baik melalui telepon maupun berkunjung ke rumah adalah suatu kunjungan dimana

6
guru dan orangtua siswa saling membantu dalam mengetahui keadaan siswa dan perilaku

siswa di sekolah maupun di luar sekolah.

8. Guru jepang merasa wajib memberikan pendidikan”orang seutuhnya”

Persaingan dalam ujian yang sangat ditakuti dan perhatian orangtua terhadap

perkembangan kongnitif anak menjadi sebuah tuntutan-tuntutan bgi guru-guru di jepang

dalam mengembangkan “orang seutuhnya”.

Tujuan sekolah menurut guru-guru yaitu membentuk anak mempunyai hati yang bersih dan

lapang,jasmani yang kuat dan sehat ,memajukan nafsu ingi tahudan mempunyai prestasi yang

intelektual,membantu setiap anak menyadari bahwa kesanggupaannya melengkapi

kesanggupan teman-teman sekelasnya. Kesediaan guru mengembangkan orang seutuhnya

merupakan faktor yang penting buat mendatangkan perubahan dalam menanggai pola tingkah

laku yang ada di masyarakat.

Selain itu kurikulum yang diajarkan para guru berupa kurikulum yang akademisnya baku

dan kurikulum dalam sistematis kesenian,musik,olahraga,dan pendidikan moral.

9. Guru jepang bersikap adil

Sejak dahulu pemerintah memendang pendidikan sebagai alat buat menentukan bakat

dan mengembangkan bakat. Sebab itu,dianjurkan para guru mengetahui bakat siswa dan

memberikan matapelajaran menurut bakat dalam kelompok .Akan tetapi perserikatan guru

menentang pengelompokan itu karena akan merusak keserasian kelas dan persatuan yang

telah terpupuk.

Guru-guru juga berusaha keras agar setiap siswa ikut secara aktif dan bersikap positif

terhadap pekerjaan di sekolah. Guru-guru juga tidak membedakan siswa yang terpandai

7
maupun yang lemah ,melainkan guru-guru membimbing siswa menyelesaikan kurikulum

skolah dalam waktu yang sudah ditentukan.

1.2 Pendidikan Sistem Lama

Menurut Tsuneichi dalam buku William K. Cummings (1984:21) Pada tahun 1868 para

pejuang muda jepang menyadari pentingnya pendidikan dan pengetahuan yang tinggi bagi

khalayak ramai untuk tujuan mencapai modernisasi. Maka dikeluarkan sumpah piagam yang

berisi “mencari pengetahuan kemana-mana di seruruh dunia”. Sesudah mengkokohkan satuan

pemerintahan tradisional ,maka pada tahun 1872 mereka mulai menyusun sistem pendidikan

modern .Undang-undang pndidikan pokok yang dikeluarkan menyatakan “Di masa

mendatang tidak boleh ada komunita dengan kluarga yang buta huruf ,tidak ada keluarga

yang salah satu anggota keluarganya buta huruf. Tiap wali harus membesarkan anak-anaknya

dengan rasa penuh sayang dan akan menyekolahkannya” (Passin dalam buku William K.

Cummings,1984:21).

Pada tahap pembentukan ini pemerintah memandang pendidikan sebagai alat untuk

mempersatukan kesetiaan yang sudah ada pada berbagai golongan feudal dan buat melatih

suatu golongan elite teknik.akan tetapi ada berbagai golongan dalam pemerintahan yang tidak

setuju dengan prinsip-prinsip dasar dari filsafat pendidikan. Setelah sepuluh tahun lamanya

melakukan eksprimen yang sia-sia dengan gagasan liberal dari dunia barat maka,sejak awal

dekade berikutnya mereka mengganti konsep elite yang lebih tradisional dan pragmatis.

Mori Arinori adalah menteri pendidikan tahun 1885-1889 yang pada saat itu memainkan

peranan utama dalam merumuskan kerangka pendidikan di jepang.

Beberapa ciri khas terpenting dalam sistem pendidikan menurut Mori Arinori yaitu:

1. Pendidikan spiritual

8
Semua pemuda di seluruh negeri diharuskan sedikitnya empat tahu lamanya belaja

disekolah dasar, dan belajar keterampilan dan kongnitif dasar dan azas-azas moral

bangsa.salah satu tema dalam kurikulum itu adalah bagaimana orang laki-laki dan orang

perempuan memberikan sumbangan bagi tujuan nasional. Golongan laki-laki tegas-tegas

disuruh menduduki tempatnya dalam dunia pekerjaan sedangkan kaum perempuan dalam

rumah tangga seperti memasak,menjahit,dan merangkai bunga.Mereka setelah tamat dari

sekolah wajib tidak didorong masuk perguruan tinggi. Perguruan terbuka bagi kaum wanita

tidak sederajat dengan perguruan tingg kaum laki-laki. Perguruan tinggi kaum wanita

bertujuan “ membentuk watak kaum wanita dan menanamkan yang sengaja diarahkan untuk

menghasilkan seeorang istri yang baik dan seorang ibu yang bijaksana,dapat memberikan

sumbangannya untuk mendatangkan kedamaian dan kebahagiaan bagi keluarganya” (Fujita

dalam buku William K. Cummings 1984:24).

2. Integrasi bangsa

Sampai zaman Restorasi Meiji kekuasaan politik di jepang terbagi-bagi menjadi

kekuasaan kecil-kecil, hampir 300 buah macam banyaknya. Kesetiaan prajurit dan rakyat

biasa ditunjukkan kepada pembesar setempat bukan kepada pemerintah bangsa. Oleh sebab

itu tantangan terbesar yang dihadapi pemerintahan Meiji pada saat itu adalah merombak

kesetiaan lokal. Kurikulum baru pendidikan spiritual berpusat kepada soal kesetiaan pada raja

dan kepada tujuan nasional,keduanya menjadi alat paling utama guna mencapai tujuan

menyatukan bangsa. Agar amanat tersebut betul-betul sampai ke daerah, maka pemerintah

melakukan pengawasan ketat atas sekolah lokal yaitu :buku-buku teks harus disahkan

pemerintah pusat,kepala sekolah diangkat oleh pemerintah,biaya sekolah-wajib sebagian

ditanggung pemerintah pusat dan penilik sekolah dari pemerintah pusat setiap tahun

mengunjungi sekolah lokal. Dengan begitu,pemerintah mengatur sekolah lokal supaya tunduk

kepada kebijaksanaan negara.

9
Tetapi sebelum ada kebijaksanaan dominasi oeh Negara itu sudah banyak golongan

partikelir yang mendirikan sekolah modern di berbagai lembaga yang punya nama baik,

disokong oleh kau Kristen. Untuk menghindari antagonisme dengan Negara barat, maka

pemerintah Meiji mengijinkan sekolah-sekolah misi itu melanjutkan usahanya, tetapi pada

pergantian abad, pemerintah mengambil berbagai langkah yang sangat mengurangi daya tarik

sekolah swasta sebagai tempat menuntut ilmu bagi pemua jepang (Burnstein, 1967). Ada

peraturan yang mempersulit murid tamatan swasta turut ujian pada sekolah pemerintah yang

lebih tinggi pada universitas, karena kelulusan dari sekolah pemerintah dan universitas

menjadi syarat untuk menduduki berbagai jabatan sipil, maka langkah-langkah itu menyekat

masa depan siswa-siswa tamatan swasta.

3. Memilih golongan elite berdasarkan prestasi

Pada sistem pendidikan yang lama ada Imperial University setelah tahun 1897 yang

mmpunyai tugas mmilih golongan elite bangsa dan memberikan kepadanya pendidikan luas

yang cocok dengan peranan golongan elite. Berlainan dengan sekolah dasar yang bersifat

wajib maka anggota Imperial University yang tidak ada pembatasan dalam melaksanakan

kegiatan pendidikan atau riset. Siapa saja bisa masuk golongan elite, apa bila telah lulus

dalam ujian dan telah menamatkan dirinya dengan baik pada perguruan dari tingkat tertentu.

4. Tenaga kerja dengan kecakapan teknis

Mori Aninori telah menciptakan bermacam-macam perguruan antara sekolah dasar dan

Imperial University. Perguruan itu merupakan suatu sistem yang beraneka ragam di atas

sekolah- wajib. Siswa yang masuk sekolah perguruan juga mendapat pendidikan spiritual.

2.3 kebijakan Baru dalam Sistem Pendidikan

10
Berbagai kebijakan telah diambil demi kepentingan negara dan golongan elite dalam

pemerintahan. Kebijakan-kebijakan tersebut dimaksudkan untuk memajukan integrasi

nasional,pendidikan spiritual,mengembangan inti ahli-ahli tehnik yang cakap dan seleksi

golongan elite bangsa berdasarkan prestasi. Mori sebagai menteri pendidikan kerab kali

berkata “Pendidikan bukan untuk kepentingan siswa melainkan untuk kepentingan Negara.

Mori dan yang lain pun melaksanakan kebijakan yang dirancang dan ditetapkan oleh pusat

pemerintahan bukan menanggapi kebutuhan yang dirasa rakyat. Berbagai kebijakan dalam

pendidikan yang dilakakan antara lain :

1.Pendaftaran pada sekolah dasar

Pada tahun 1972 pemerintah pusat menyatakan mewajibkan anak-anak jepang masuk

sekolah dasar. Akan tetapi karena membayar uang sekolah,maka jumlah anak yang sekolah

pun drastis menurun. Setelah pemerintah mengetahui keadaan tersebut, maka pemerintah

pusat memberikan subsidi wajib-belajar.

2.Pendidikan spiritual

Sejak awal pemerintah pusat telah banyak menaruh perhatian kepada pendidikan moral.

Pendidikan budi-pekerti ini masuk dalam kurikulum. Akan tetapi dalam pelajaran budi-

pekerti ini ada pandangan hidup dari golongan lama termasuk golongan religi dan oligarki

meiji yang berbeda-beda sehingga menimbulkan perdebatan dan pertentangan yang lama.

Pada tahun 1891 setelah dekrit kerajaan tentang pendidikan ada,maka tercapailah suatu tujuan

bahwa kurikulum yang pertama pada dasarnya mengutamakan nilai-nilai masyarakat liberal

untuk memajukan bangsa dan menekankan perlunya memelihara nilai-nilai kekeluargaan.Dan

lambat- laun pendidikan moral pun makin besar dalam tujuan nasional.

11
4.Pendidikan tehnik

Pemerintah telah bertekad mengembangkan tenaga tehnik, akan tetapi pelaksanaannya

lambat dan tidak merata.Setelah tahun 1903 pemerintah mengeluarkan perintah khusus

mengenai sekolah dan mulai menjalankan program secara sistematis untuk mendidik insinyur

dan ahli-ahli tehnik dan program resmi untuk mendidik buruh.sekolah-sekolah kejuruan pun

didirikan oleh pemerintah.

5.Meritokrasi

Pemerintah telah bertekad membuat Imperial University menjadi salah satu lembaga

pendidikan yang terbesar yang dibangun tahun 1886 . Setiap tahun lembaga itu diberi dana

yang banyak sekali untuk membiayai keperluannya,dan siswa-siswa yang tamat dari lembaga

itu diberi perioritas dalam bersaing untuk mendapatkan pekejaan di lingkungan

pemerintahan.anak-anak muda begitu besar keinginannya masuk lembaga ini,karena Imperial

University penting dan juga tidak banyak yang diterima jumlah mahasiswanya.Lama-

klamaan Imperial University pun semakin banyak,salah satunya didirikan di Kyoto pada

tahun 1897 dan menjadi saingan bagi Imprial University todai.

12

Anda mungkin juga menyukai