Anda di halaman 1dari 14

SISTEM DAN KEBIJAKAN PENDIDIKAN DI JEPANG

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

PERBBADINGAN PENDIDIKAN

Dosen Pengampu :

Medina Nur Asyifah Purnama

Disusun Oleh: Kelompok 6

Ardian Susanto (201200244)

Asrorul Afwa Al-Abid. (201200249)

Depy Wulandari (201200263)

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO

2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji dan syukur kami ucapakan kehadirat Allah Swt, sebagai pencipta atas segala
kehidupan yang senantiasa memberikan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas makalah ini dengan judul “Perbandingan Pendidikan”

Dalam kesempatan ini, kami juga ingin mengucapkan terima kasih dengan hati yang
tulus kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini, semoga
Allah senantiasa membalas dengan kebaikan yang berlipat ganda.

Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak
guna perbaikan dan kelengkapan penyusunan makalah ini. Harapan kami semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita semua.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Ponorogo, 30 April 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................3
PENDAHULUAN......................................................................................................................3
Latar Belakang........................................................................................................................3
Rumusan Masalah..................................................................................................................3
Tujuan.....................................................................................................................................3
BAB II........................................................................................................................................4
PEMBAHASAN........................................................................................................................4
Sistem Pendidikan di Jepang..................................................................................................4
Manajemen Pendidikan di Jepang..........................................................................................7
Perbandingan Pendidikan di Jepang dan Indonesia................................................................9
BAB III.....................................................................................................................................12
PENUTUP................................................................................................................................12
Kesimpulan...........................................................................................................................12
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jepang adalah salah satu negara maju di dunia yang mempunyai standar
pendidikan tinggi dan pemerintah telah mendukung secara penuh pengembangan
pendidikan di masyarakat, setiap orang di Jepang lebih dihargai oleh
ketercapaian mereka di bidang pendidikan. Upaya pemerintah dan bangsa Jepang
dalam meningkatkan pendidikan bisa dikatakan berhasil. Pendidikan yang
meluas dan membumi membuat hampir semua orang Jepang melek huruf
mendekati angka 100%.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembahasan masalah diatas, penulis merumuskan masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana sistem pendidikan di Jepang?
2. Bagaimana manajemen pendidikan di Jepang?
3. Bagaimana kebijakan pendidikan di Jepang?
4. Bagaimana perbandingan pendidikan di Jepang dan Indonesia?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuannya adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui sistem pendidikan di Jepang.
2. Untuk mengetahui manajemen pendidikan di Jepang.
3. Untuk mengetahui kebijakan pendidikan di Jepang.
4. Untuk mengetahui perbandingan pendidikan di Jepang dan Indonesia.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sistem Pendidikan di Jepang

Sistem pendidikan Jepang bisa dikategorikan sebagai suatu sistem pendidikan


tradisional. Pemerintah pusat memegang kontrol pendidikan, termasuk
menentukan kurikulum yang berlaku secara nasional baik bagi sekolah negeri
ataupun sekolah swasta. Pengajaran menekankan hafalan dan daya ingat untuk
menguasai materi pelajaran yang diberikan. Materi pelajaran diarahkan agar
murid bisa lulus ujian akhir atau test masuk ke sekolah lebih tinggi, tidak
mengembangkan daya kritis dan kemandirian murid. Semua murid diperlakukan
sama, tidak ada treatment khusus untuk murid yang tertinggal. Sekolah
menekankan pada diri murid sikap hormat dan patuh kepada guru dan sekolah.
Perkembangan pendidikan di Jepang secara tidak langsung dipengaruhi oleh
perkembangan kebudayaan Jepang, tentang bagaimana masyarakat Jepang
berhasil berkembang dari tradisional menjadi masyarakat industri modern. Hal
tersebut terjadi karena masyarakat Jepang mampu untuk beradaptasi dan
mempunyai kemampuan untuk bertahan terhadap perubahan zaman. Dalam
perkembangannya, masyarakat Jepang melakukan reformasi dan mempersiapkan
diri dari datangnya pengaruh kebudayaan lain. Masyarakat Jepang dikenal
sebagai masyarakat yang berhasil berkembang dari tradisional menjadi
masyarakat industri modern dengan caranya sendiri. Keberhasilan Jepang
disebabkan keberhasilan adaptasi terhadap model-model pembaharuan yang
berasal dari luar dan kondisi masyarakat Jepang yang berusia ribuan tahun
memiliki kekuatan-kekuatan yang memungkinkan untuk survival, bahkan
menjadi masyarakat modern berkategori kelas satu di dunia.
Adapun tujuan pendidikan di Jepang adalah “Pendidikan harus bertujuan
untuk pengembangan penuh kepribadian dan berusaha untuk memelihara warga,
suara dalam pikiran dan tubuh, yang dijiwai dengan kualitas yang diperlukan
bagi mereka yang membentuk negara dan masyarakat yang damai dan
demokratis.”
Tujuan-tujuan yang menjadi target yang ingin dicapai pendidikan Jepang yaitu :
a. Pencapaian pengetahuan luas dan budaya, budidaya sensibilitas kaya dan rasa
moralitas, dan pengembangan tubuh yang sehat.
b. Pengembangan kemampuan individu, membina semangat otonomi dan
kemandirian, dan menekankan hubungan antara karir dan kehidupan praktis.
c. Membina sikap menghargai keadilan dan tanggung jawab, saling
menghormati dan kerjasama, kesetaraan antara laki-laki dan perempuan, dan
jiwa sipil.
d. Membina sikap menghormati kehidupan dan alam, dan memberikan
kontribusi terhadap perlindungan lingkungan.
e. Membina sikap menghormati tradisi dan budaya, mencintai negara dan
wilayah yang mengasuh mereka, menghormati negara-negara lain, dan
memberikan kontribusi bagi perdamaian dunia dan perkembangan masyarakat
internasional. Untuk sistem pendidikan tersusun dalam lima tahap, taman kanak-
kanak (satu sampai tiga tahun), sekolah dasar (enam tahun), sekolah menengah
pertama (tiga tahun), sekolah menengah atas (tiga tahun), dan universitas (pada
umumnya empat tahun). Ada juga junior college (akademi) yang
menyelenggarakan studi dua atau tiga tahun. Selain itu, banyak universitas
menyediakan pendidikan pasca-sarjana untuk studi lanjutan.
a. Pendidikan Pra-sekolah
Pendidikan pra-sekolah dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu Kelompok
Bermain (KB) atau Play Group (PG) dan Taman Kanak-Kanak (TK). Play Group
(PG) merupakan fasilitas yang disediakan bagi para orang tua yang bekerja
sehingga tidak dapat mengasuh anaknya di siang hari. Pendaftaran murid baru
dimulai setiap awal Januari. Permohonan untuk masuk ke PG ini dilakukan di
kantor pemerintahan setempat karena terbatasnya jumlah tempat untuk masuk ke
kelompok bermain ini. Lembaga ini disebut Hoiku-jo (Pusat Perawatan Siang
Hari), dan termasuk lembaga kesejahteraan sosial, di samping juga berfungsi
sebagai tempat pendidikan pra-sekolah. Peserta yang masuk Hoiku-jo adalah
bayi hingga anak usia 5 tahun. Mereka yang berusia 3 tahun ke atas biasanya
mendapat pendidikan seperti TK.
TK di Jepang menerima murid berusia 3 sampai 5 tahun untuk lama
pendidikan 1 sampai 3 tahun. Anak berusia 3 tahun diterima dan mengikuti
pendidikan selama 3 tahun, sedangkan anak berusia 4 tahun mengikuti
pendidikan selama 2 tahun dan bagi pendaftar berusia 5 tahun hanya menempuh
pendidikan pra-sekolah selama 1 tahun. TK atau yang disebut youchien
bertujuan untuk mengasuh anak-anak usia dini dan memberikan lingkungan yang
layak bagi perkembangan jiwa anak.
b. Sekolah Dasar
Lebih dari 99% anak-anak usia Sekolah Dasar di Jepang terdaftar di sekolah.
Semua anak memasuki kelas 1 SD pada usia 6 tahun, dan sekolah mulai
dianggap sebagai peristiwa yang sangat penting bagi anak. Pada Sekolah Dasar
siswa akan diajarkan mata pelajaran bahasa Jepang, pengenalan lingkungan
hidup, musik, menggambar, olah raga, kerajinan tangan, pelajaran-pelajaran
topik, ilmu-ilmu sains, aritmetika, dan sosial. Pada pelajaran mengenai ilmu
sosial murid-murid Sekolah Dasar diajarkan pendidikan moral, berpartisipasi
dalam aktivitas sosial dan kegiatan sosial lainnya.[8]
Perlu diketahui pula, bahwa pendidikan dasar di Jepang tidak mengenal ujian
kenaikan kelas, tetapi siswa yang telah menyelesaikan proses belajar di kelas
satu secara otomatis akan naik ke kelas dua, begitu seterusnya. Ujian akhir pun
tidak ada, karena SD dan SMP tersebut masih dalam kelompok “Compulsory
Education”, sehingga siswa yang sudah selesai melakukan studinya di SD akan
langsung melanjutkan ke SMP.
c. Sekolah Menengah Pertama
Hampir semua siswa di Jepang belajar bahasa Inggris sejak tahun pertama
SMP, dan kebanyakan mempelajarinya paling tidak selama 6 tahun. Mata
pelajaran wajib di SMP adalah bahasa Jepang, ilmu-ilmu sosial, matematika,
sains, musik, seni rupa, pendidikan jasmani, dan pendidikan kesejahteraan
keluarga. Berbagai mata pelajaran tersebut diberikan pada waktu yang berlainan
setiap hari selama seminggu sehingga jarang ada jadwal pelajaran yang sama
pada hari yang berbeda.
d. Sekolah Menengah Atas
Jurusan di SMA dapat dikategorikan ke dalam beberapa jenis berdasarkan pola
kurikulum, yaitu jurusan umum (akademis), pertanian, teknik, perdagangan,
perikanan, home economic, dan perawatan. Untuk masuk ke salah satu jenis
sekolah tersebut, siswa harus mengikuti ujian masuk dan membawa surat
referensi dari SMP tempat ia lulus sebelumnya. Hampir semua SMP dan SMA
serta Universitas swasta menentukan penerimaan siswa melalui ujian masuk, dan
setiap sekolah menyelenggarakan ujian masuk sendiri. Siswa yang ingin masuk
sekolah yang bersangkutan harus mengikuti ujian. Karena ujian masuk sangat
sulit, siswa kerap mengikuti les tambahan (bimbingan belajar) di juku atau
yobiko pada akhir pekan atau pada sore/malam hari biasa, selain pelajaran
sekolahnya.[11]
e. Perguruan Tinggi
Ada tiga jenis lembaga pendidikan tinggi, yaitu: Universitas, Junior College
(akademi), dan Technical College (akademi teknik). Di Universitas terdapat
pendidikan sarjana (S-1) dan pascasarjana (S-2 dan S-3). Pendidikan S-1
berlangsung selama 4 tahun, menghasilkan sarjana bergelar Bachelor’s degree,
kecuali di fakultas kedokteran dan kedokteran gigi yang berlangsung selama 6
tahun. Pendidikan pascasarjana dibagi dalam dua kategori, yakni Master’s degree
(S-2) ditempuh selama 2 tahun sesudah tamat S-1 dan Doctor’s degree (S-3)
ditempuh selama 5 tahun.
Junior College memberikan pendidikan selama dua atau tiga tahun bagi para
lulusan SMA. Kredit yang diperlukan di Junior College dapat dihitung sebagai
bagian dari kredit untuk memperoleh gelar Bachelor’s degree (S-1). Lulusan
sekolah menengah (setingkat SMP) dapat masuk ke Technical College (akademi
teknik). Pendidikan di lembaga ini berlangsung selama 5 tahun (full time) untuk
mencetak tenaga teknisi. Universitas dan Junior College memilih mahasiswanya
berdasarkan hasil ujian masuk serta hasil prestasi belajar dari SMA.

B. Manajemen Pendidikan di Jepang


Pada level nasional tanggung jawab pendidikan ada pada kementrian
pendidikan, ilmu pengetahuan dan kebudayaan. Kementrian memberikan pedoan
untuk menyusun kurikulummata pelajaran serta persyaratan kredit mulai dari TK
hingga ke perguruan tinggi Kementrian juga bertanggung jawab atas
pengembangan buku teks untuk SD dan SMP.Kemudian distrik terdapat dewan
pendidikan yang bertanggung jawab terhadap suvervisi atasmasalah-masalah
personalia pada lembaga pendidikan pemerintah, memberikan inservicetraining
asset cultural, dan memberikan nasehat kepada lembaga-lembaga pendidikan.
Di masing-masing kota memiliki tiga sampai lima orang dewan
pendidikan dengan fungsiutama memberikan dan mengurus institusi pendidikan
di kota. Sistem keuangan di Jepangdisediakan bersama-sama antara pemerintah
pusat, distrik, maupun kota, dimana diambil dari pajak dan dari sumber-sumber
lain.Kurikulum sekolah ditentukan oleh Menteri Pendidikan yang kemudian
dikembangkanoleh Dewan Pendidikan Distrik dan Kota. Pada semua tingkat
pendidikan di Jepang harusmenempuh berbagai ujian yang merupakan syarat
untuk mendapatkan ijazah. Bagi siswayang kehadirannya kurang dari 5% tahun
belajar dan hasil ujian jelek maka diwajibkan untuk mengulang pada level yang
sama. Kurikulum disusun oleh sebuah komite khusus dibawahkontrol
Kementrian Pendidikan (MEXT). Komisi kurikulum terdiri dari praktisi dan
pakar pendidikan, wakil dari kalangan industri dan wakil dari Kementrian
Pendidikan. Komisi ini bertugas mempelajari tujuan pendidikan Jepang yang
terdapat dalam fundamental educationlaw lalu menyesuaikan dengan
perkembangan yang terjadi baik di dalam maupun luar negeri.Pembaruan
kurikulum di Jepang mengikuti pola 10 tahunanusi yang sangat signifikan
terhadap pembentukan karakter siswa di sekolah.1

C. Kebijakan Pendidikan di Jepang

Kebijakan pendidikan Jepang Pada awal masa pendudukan Jepang, sistem


sekolah diubah. Pendidikan di sekolah dilaksanakan dengan sistem pendidikan
tunggal, termasuk di wilayah Pakualaman. Banyak sekolah-sekolah yang di
buka kembali, baik sekolah negeri maupun sekolah partikelir. Tujuan pendidikan
didasarkan pada “Kemakmuran Bersama Asia Timur Raya”, maka kepada
murid-murid dikenakan ketentuan dan indoktrinasi yang sangat ketat. Kegiatan
seperti upacara, olahraga, kerjabakti, dan latihan fisik dimasukan dalam
kurikulum diberbagai jenjang pendidikan. Kebijakan pendidikan Jepang
diterapkan di Pakualaman, namun karena status Pakualaman adalah wilayah
kooti, maka Pakualaman dapat mengurus bidang pendidikannya sendiri
disamping harus mentaati kebijakan pendidikan Jepang. Pakualaman
membentuk kantor urusan pengajaran yang sering disebut Wiyata Praja
Pakualaman. Fungsi Wiyata Praja selain membuat kebijakan juga

1
Mulyadi, Budi. “Model Pendidikan Karakter pada Msyarakat Jepang.” Junal Izumi. Vol. 3 No. 1 2014.
menyebarkan perintah kebijakan Jepang kepada guru dan murid murid di
wilayah kekuasaan Pakualaman. 2

Kebijakan pendidikan Jepang dan kebijakan pendidikan Wiyata Praja


Pakualaman berjalan beriringan. Selain kebijakan dalam sistem pendidikan,
Jepang juga membuat kebijakan dalam hal sistem pengajaran. Agar terdapat
keseragaman dalam pengertian dan maksud pemerintah Jepang, maka bagi
beberapa guru dari tiap daerah/kabupaten yang dipusatkan di Jakarta dilakukan
latihan/indoktrinasi khusus. Kemudian setelah mengikuti latihan tersebut, mereka
harus melatih teman-teman guru mereka mengenal hal yang mereka peroleh dari
Jakarta. Ada pula kebijakan mengenai penggunaan bahasa Nippon, dimana guru-
guru harus mengikuti kursus bahasa Nippon. Banyak guru-guru Pakualaman
yang mendapat ijazah Bahasa Nippon.

D. Perbandingan Pendidikan di Jepang dan Indonesia

1. Pendidikan di Jepang
Pendidikan di Jepang ada yang formalyaitu pendidikan di Sekolah,
selanjutnyaada juga pendidikan yang berbasis moral yaitu merupakan sistem
pendidikan yang bangun dari rumah dan yang ketigasekaligus yang terakhir
adalah pendidikan yang muncul dari masyarakat itu sendiri yang biasanya juga
disebut pendidikan seumur hidup/long life learner (Sahban and SE 2018). Di
Jepang wajib belajar mulai dari usia 6 tahun hingga usia 15 tahun. Setiap
keluarga yang memiliki anak pada rentang usia 6-15 tahun akan diberikan
pemberitahuan untuk menyekolahkan anak-anak di sekolah (Fittryati 2020). Di
Jepang juga ada sekolah negeri yang biasanya disebut koritsu gakko. Sekolah
negeri itu dikepalai atau diselenggarakan oleh pemerintah kota atau yang disebur
prefektur. Tetapi ada beberapa juga sekolah yang dikelola oleh prefektur dan
pemerintah pusat. Untuk sekolah swasta disebut juga dengan shiritsu gakko
yangdiselenggarakan oleh badan hukum (Novi Handayani 2017).
Di sekolah negeri biasanya siswa mulai masuk mulai dari hari senin hingga
2
Achmadi dan Shobahiya, Mahasri.“Sistem Pendidikan (Studi Komparasi antara Indonesia dan Jepang).”
Jurnal Ishraqi. Vol. IV No. 1 Januari-Juni 2008.
harijumat, sedangkan sekolah swasta hingga hari sabtu. Di sekolah Jepang
biasanya membagi setahun ajaran menjadi tiga caturwulan dan dibagi atas tiga
musim, Lyaitu musim gugur/ fall, musim salju/ snow serta musim panas/
summer yang waktunya cenderung lama dan panjang. Di Jepang juga ada Taman
Kanak-kanak yang biasanya disebut dengan youchien, ada juga sekolah hoikuen.
3

Perbedaan antara youchiendengan hoikuen adalah apabila youchien


jamsekolahnya mulai pukul 08.50-13.30, sedangkan youchien mulai dari 07.00-
19.00waktunya lebih lama dan lebih panjang, youchien diperuntukkan untuk
anak-anak yang orangtuanya bekerja. Untuk anakanak yang ingin dimasukkan ke
youchien harus ada surat keterangan bahwa kedua orang tua bekerja (Muzaki
2020).
2. Pendidikan di Indonesia
Pendidikan yang ada di negara Indonesia saat ini yaitu sistem pendidikan
nasional. Sistem ini adalah memberikan siswa pengetahuan yang bersifat
akademis, mengasah keterampilan kognitif, sertamembina sikap positif kepada
peserta didiksejak kecil (Asriati 2012). Sistem pendidikanIndonesia juga
berorientasi pada nilai, sejak sekolah dasar peserta didik diberi pengajaran
tentang kejujuran, kedispilinan dan rasa tenggang rasa. Di negara Indonesia juga
menganut sistem pendidikan terbuka, disini maksudnya adalah siswa diminta
untuk saling berkompetensi, mengembangkan kreatifitas yang dimilikiseluas-
luasnyasertamelakukan sesuatu yang lebih inovatif.4
Sistem pendidikan di Indonesia beragam, beragam disini maksudnyaadalah
peserta didik merupakan siswa yang berasal dari background suku,
bahasa,culture dan keyakinan (Baidhawy 2005). DiNegara Indonesia juga ada
pendidikanformal dan non formal. Sistem pendidikandi Indonesia juga
disesuaikan dengan
perubahan zaman, pendidikan di Indonesia sebaiknya mengikuti perubahan era
dan perubahan yang lebih inovatif dari waktu ke waktu oleh karena itu

3
Hasan, Chalidjah. Kajian Pendidikan Perbandingan. Surabaya: Al-Ikhlas, 1995.
4
Kurniawan, Citra. “Wawasan Pendidikan : Studi Komparatif Sistem Pendidikan di Beberapa Negara Maju
(Korea Selatan dan Jepang).” Sekolah Tinggi Teknik Malang. .
kurikulum diIndonesia sering berubah-rubah dikarenakan zaman yang berubah,
seperti saat ini Indonesia sudah menggunakan K13.5
Jenjang pendidikan yang ada di Indonesia dimulai dari jenjang yang paling
awal yaitu Pendidikan Anak Usia Dini PAUD, pendidikan PAUD ini
diperuntukkan untuk anak-anak mulai dari usia 0-6 tahun, pendidikan PAUD
diperuntukkan untuk anak-anak lebih mengembangkan, menumbuhkan baik dari
segi jasmani dan rohani anak. Selanjutnya setelah PAUD akan dilanjutkan
dengan pendidikan dasar ini jenjangnya dari kelas satu hingga kelas enam,
sehingga total waktunya adalah enam tahun dan dilanjutkan dengan tiga tahun
pada sekolah menengah pertama. Selanjutnyadilanjutkan dengan sekolah
pendidikan menengah ini dikenal atau di sebut SMA selama 3 tahun waktu yang
ditempuh.Pendidikan tinggi ini lebih luas, karena didalamnya ada D3, S1, S2,
S3, dan spesialis (Suryaningrum, Ingarianti et al. 2016).

5
Miliyawati, Bety. “Kurikulum dan Pembelajaran Matematika di Jepang serta Perbandingannya dengan
Indonesia.” Jurnal Pendidikan Matematika. Vol. 1 No. 1 April 2016.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Sistem pendidikan di Jepang merupakan sistem pendidikan yang unggul. Jepang


sebagai negara maju memiliki kelebihan kelebihan yang bisa ditiru oleh negara lain. seperti
sistem pendidikan di Jepang yang juga memperhatikan aspek afektif, kognitifdan
psikomototik. Sopan santun, tata krama, kedisiplinan serta menanamkan nilai-nilai norma
sejak dini. Nilai lapor, nilai ujian tidak terlalu penting, hanya digunakan untuk seleksi masuk
perguruan tinggi, masuk Sekolah Menengah Atas ataupun masuk Sekolah Menengah
Pertama. Perbandingan sistem pendidikan antara negara Indonesia dengan Jepangdijadikan
untuk bahan evaluasi untuk kelanjutan kedepannya. Tidak dipungkiri bahwa Indonesia saat
ini sudah mengalami kemajuan di bidang pendidikan, tetapi tetap harus dilakukan evaluasi
agar pendidikan di Indonesia selalu ke arah kemajuan, sehingga mampu menciptakangenerasi
emas yang akan datang di masa depan.
Daftar Pustaka

Achmadi dan Shobahiya, Mahasri.“Sistem Pendidikan (Studi Komparasi antara Indonesia


dan Jepang).” Jurnal Ishraqi. Vol. IV No. 1 Januari-Juni 2008.

Hasan, Chalidjah. Kajian Pendidikan Perbandingan. Surabaya: Al-Ikhlas, 1995.

Kurniawan, Citra. “Wawasan Pendidikan : Studi Komparatif Sistem Pendidikan di Beberapa


Negara Maju (Korea Selatan dan Jepang).” Sekolah Tinggi Teknik Malang.

Mulyadi, Budi. “Model Pendidikan Karakter pada Msyarakat Jepang.” Junal Izumi. Vol. 3
No. 1 2014.

Miliyawati, Bety. “Kurikulum dan Pembelajaran Matematika di Jepang serta


Perbandingannya dengan Indonesia.” Jurnal Pendidikan Matematika. Vol. 1 No. 1 April 2016.

Anda mungkin juga menyukai