Anda di halaman 1dari 13

PENDIDIKAN JASMANI KAWASAN ASIA TIMUR

DI JEPANG
Dosen Pengampu : Drs. Hendriq Joko P, S.Pd.,M.Or.

Disusun Oleh :
Tisa Fitri Nurirjaya (K5616068)

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2017/2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT dan junjungan
kita Nabi Muhammad SAW karena atas berkat rahmat dan pekenan-
Nya maka kami dapat menyelesaikan MAKALAH tentang PENDIDIKAN
JASMANI DI BENUA ASIA NEGARA JEPANG.
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini kami
masih sangat banyak kekurangan oleh karena itu kami membutuhkan
kritik dan saran yang membangun untuk kedepannya. Kami berharap
selain dari banyaknya kekurangan kami semoga makalah ini dapat
membawa banyak manfaat bagi orang lain.

Surakarta, 16 Oktober 2017

Penyusun Kelompok 8
Daftar Isi
Halaman Judul. 1
Kata Pengantar 2
Daftar Isi... 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang. 4
B. Rumusan Masalah.. 4
BAB II PEMBAHASAN
A. System Pendidikan di Asia Timur... 5
B. Pendidikan Jasmani di Jepang.... 9
C. Pentingnya Pendidikan Jasmani di AsliTimur.. 12
BAB III PENUTUPAN
A. Kesimpulan 15
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Jepang terdiri dari 4000 pulau besar dan kecil ,yang terbentang
sepanjang timur lautan pantai benua asia. Luas jepang 378.000KM2
dengan penduduk berjumlah 126.182.077 jiwa. Dengan penduduk 60 th
ke atas sebanyak 16,5%, sedangkan penduduk 14 th ke bawah 23,6%
dengan kaum muda lebih banyak hidup dari perkotaan , sedangkan
orangtua lebih banyak tinggal di perdesaan.
Ditinjau dari segi etnis Negara jepan termasuk kependudukan
yang homogen yaitu 99,4% orang jepang, dengan bahasa jepang
sebagai bahasa resmi.
Secara administrasi jepang di bagi dalam 47ken/district yang
selanjutnya terbagi dalam3256 kota. Sesuai UU otonomi daerah jepang
tahun 1947 , anggota DPR kepala kota praja di pilih oleh rakyat .
Dimana setiap district terdapan dewan sekola atau kepala kota praja
setempat dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat
Pendidikan jasmani merupakan intervensi sistematik yang
bersifat total, mencakup pengembangan aspek fisik, mental, emosional,
sosial, dan moral-spiritual. Nuansa-nuansa yang bersifat mendidik itu
terjadi pada anak-anak melalui pendekatan pendagogi dan juga pada
orang dewasa melalui pendekatan andragogi sehingga proses
pendidikan dan sekaligus pembentukan itu berlangsung melalui
pendekatan agagogik. Asia Timur adalah salah sebuah sub-wilayah
Asia Luasnya sekitar 6.640.000 km, atau 15 persen dari benua
tersebut. Kawasan asia timur meliputi: RRC, Jepang, Korea selatan,
Korea utara, Taiwan, Mongolia, Hongkong.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan system pendidikan
dikawasan asia timur?
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pendidikan jasmani
di jepang?
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pentingnya
pendidikan jasmani di kawasan asia timur
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sistem Pendidikan Dikawasan Asia Timur


Adapun sistem pemerintahan sentralistik, dengan sistem sentralistik
ini maka kebijakan-kebijakan pemerintah termasuk dibidang pendidikan
dapat dijalankan tanpa harus mendapat persetujuan badan legislative
daerah, seperti yang terdapat pada sistem desentralisasi.
1. Tujuan pendidikaan
Tujuan pendidikan jepang tercantum dalam undang-undang
pokok pendidikan tahun 1947 pasal 1 menyatakan bahwa tujuan
pendidikan yaitu menanamkan pada setiap orang rasa identitas nasional
dan penghargaan terhadap kedaulatan nasional, menyempurnakan
kepribadian setiap warga Negara mengemban cita-cita persaudaraan
universal, mengembangkan kemampuan untuk hidup mandiri dan
berbuat untuk Negara yang demokrasis dan kemakmuran seluruh umat
manusia dan menanamkan sifat patriotisme.
Pendidikan jepang adalah pengembangan kemampuan dasar
dalam diri generasi muda, dengan asumsi bahwa generasi muda harus
siap menyesuaikan diri dengan kemajuan IPTEK yang global.
2. Jenjang pendidikan
Secara umum sistem pendidikan dikawasan asia timur terdiri
dari empat jenjang pendidikan formal yaitu: sekolah dasar, sekolah
menengah tingkat pertama, SLTA dan pendidikan tinggi. Keempat
jenjang pendidikan ini adalah: grade 1-6 (SD), grade 7-9 (SLTP), 10-12
(SLTA), dan grade 13-16 (pendidikan tinggi/program S1), serta program
pasca sarjana (S2/S3).
a. Sekolah dasar merupakan pendidikan wajib selaama 6 tahun bagi
anak usia 6-11 tahun.
b. SMP merupakan kelanjutan SD bagi anak usia 12-14 tahun, selama 3
tahun.
c. Kemudian melanjutkan ke SLTA pada grade 10-11 dan 12, dengan
pilihan dua yaitu: umum dan sekolah kelanjutan.
d. Pendidikan tingkat tinggi aatau universitas program S1, pada grade
13-16, dan selanjutnya keprogram pasca sarjana.
3. Manajemen pendidikan
Sistem manajemen pendidikan di Negara ini bersifat gabungan
antara sentralistik dan desentralisasi, sifatkesentralistiknya hanya
terbatas kepada penyusunan panduan dan pedoman semata,
sedangkan operasionalnya secara penuh di serahkan kepada
komite/Dewan sekolah secara mandiri untuk mengkaji proses
pendidikan secara keseluruhan.
Kekuasaan dan kewenangan dilimpahkan kepada menteri
pendidikan. Di daerah terdapat dewan pendidikan (board of education).
Pada setiap propinsi dan daerah khusus (Seoul dan Busam), masing-
masing dewan pendidikan terdiri dari tujuh orang anggota yang dipilih
oleh daerah otonom, lima orang dipilih dan dua orang lainnya
merupakan jabatan yang dipegang oleh walikota daerah khusus atau
gubernur propinsi. Dewan pendidikan diketuai oleh walikota atau
gubernur.
a. Anggaran pendidikan.
Anggaran pendidikan Korea Selatan berasal dari anggaran Negara,
dengan total anggaran 18,9% dari Anggaran. Negara. Pada tahun 1995
ada kebijakan wajib belajar 9 tahun, sehingga porsi anggaran terbesar
diperuntukan untuk ini, adapun sumber biaya pendidikan, bersumber
dari: GNP untuk pendidikan, pajak pendidikan, keuangan pendidikan
daerah, dunia industri khusus bagi pendidikan kejuruan.
b. Guru/Personalia.
Terdapat dua jenis pendidikan guru, yaitu tingkat akademik (grade
13-14) untuk guru SD, dan pendidikan guru empat tahun untuk guru
sekolah menengah. Dengan biaya ditanggung oleh Pemerintah untuk
pendidikan guru negeri. Kemudian guru mendapat sertifikat yaitu:
sertifikat guru pra sekolah, guru SD, dan guru sekolah menengah.
Sertifikat ini diberikan oleh kepala sekolah dengan kategori guru
magang, guru biasa dua (yang telah diselesaikan onjob training) dan
lesensi bagi guru magang dikeluarkan bagi mereka yang telah lulus
ujian kualifikasi lulusan program empat tahun dalam bidang engineering,
perikanan, perdagangan, dan pertanian. Sedangkan untuk menjadi
dosen yunior college, harus berkualifikasi master (S2) dengan
pengalaman dua tahun dan untuk menjadi dosen di senior college harus
berkualifikasi dokter (S3).
c. Kurikulum.
Reformasi kurikulum pendidikan di korea, dilaksanakan sejak tahun
1970-an dengan mengkoordinasikan pembelajaran teknik dalam kelas
dan pemanfaatan teknologi, adapun yang dikerjakan oleh guru, meliputi
lima langkah yaitu (1) perencanaan pengajaran, (2) Diagnosis murid (3)
membimbing siswa belajar dengan berbagai program, (4) test dan
menilai hasil belajar. Di sekolah tingkat menengah tidak diadakan
saringan masuk, hal ini dikarenakan adanya kebijakan walikota daerah
khusus atau gubernur propinsi, ke sekolah menengah di daerahnya.

B. PENDIDIKAN JASMANI DI JEPANG


Pendidikan jasmani di Jepang, penekanannya diletakkan pada
peningkatan kesehatan, kepribadian, keterampilan gerak dan ketajaman
sosial melalui seleksi yang bijaksana, terhadap aktivitas-aktivitas dan
metode dalam mengajar.
1. Strategi Pembelajaran Pendidikan Jasmani di Jepang
Penyampaian materi pelajaran pendidikan jasmani umumnya
menggunakan pendekatan pengajaran terbuka. Maksudnya siswa diberi
tugas gerak dan guru hanya bertindak sebagai pembimbing. Sehingga
siswa diberi kebebasan untuk berpikir, dan memecahkan masalah. Hal
ini memiliki banyak keuntungan, antara lain keterlibatan siswa dalam
proses belajar mengajar sehingga meningkatkan kreatifitas siswa
sekaligus meningkatkan kemampuan siswa dalam mengembangkan
daya nalar.
Dalam memberikan materi, guru tidak terpaku pada kurikulum,
guru bebas menentukan materi apa yang akan diberikan sesuai dengan
kondisi dan situasi yang diperlukan pada saat itu. Pengelolaan
pelaksanaan yang dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar pada
umumnya guru memberikan materi secara spesialiasasi kepada siswa-
siswanya. Hal ini memiliki kelebihan yaitu materi disesuaikan dengan
kebutuhan siswa dan siswa bebas untuk mengembangkannya sesuai
dengan keinginannya.
2. Pemilihan Bahan Ajar Pendidikan Jasmani di Jepang
Berbeda dengan di Indonesia, dalam memberikan materi, sekolah
memiliki otonomi untuk dapat mengatur sendiri materi yang akan
diajarkan kepada siswa, sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada di
sekolah tersebut. Materi pelajaranpun lebih banyak tertuju pada
kecabangan (spesialiasasi).
3. Alokasi Waktu Pelaksanaan Pendidikan Jasmani di Jepang
Berbeda dengan di Indonesia, alokasi waktu yang disediakan untuk
pendidikan jasmani di Jepang adalah dua kali seminggu, yaitu dari
pukul 8 pagi sampai 11 siang. Perbedaan waktu tersebut juga disertai
dengan kelengkapan sarana dan prasarana yang sangat menunjang
terhadap proses belajar mengajar.
4. Sistem Penilaian dan Evaluasi Pendidikan Jasmani di Jepang
Sistem penilaian dan evaluasi yang dilakukan oleh guru-guru
pendidikan jasmani di Jepang umumnya bersifat penilaian terhadap
performa siswa. Dengan demikian penilaian lebih ditujukan pada
ukuran profil siswa secara individual. Oleh sebab itu di Jepang nilai
yang diberikan kepada siswa tidak dalam bentuk angka, tetapi yang
dilihat adalah perubahan secara kualitatif. Jadi yang ditonjolkan adalah
seberapa jauh perubahan atau kemajuan yang telah dicapai oleh siswa.
5. Perkembangan Pendidikan Jasmani di Asia Timur
Pendidikan jasmani disini adalah untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan dan kebugaran jasmani dengan menggunakan
berbagai aktivitas jasmani yang bertujuan untuk mengembangkan
kesehatan individu. Kesehatan yang dimaksud merupakan kesehatan
yang berhubungan dengan kebugaran jasmani (health related physical
fittness), bukan merupakan kesehatan secara medik (patologi dan
disfungsi organ dalam). Namun demikian bahwa dengan meningkatnya
kebugaran jasamani akan dapat meningkatkatkan sistem imunitas
tubuh, dan dengan tingkat kekebalan yang baik maka penyakit akan
susah masuk bisa saja dapat dihubungkan, serta yang tidak tertutup
kemungkinannya adalah dilakukannya rehabilitasi dan revalidasi sistem
organ tubuh.
Pendidikan jasmani upaya penting yang sangat diperlukan untuk
mencapai hidup sehat, yaitu aktivitas jasmani dalam kehidupan sehari-
hari. Pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang
pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang
seimbang. Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari
pendidikan secara menyeluruh, maka landasan keilmuan utama adalah
paedagogis (pendidikan anak) menyangkut didaktik-metodik, selain ilmu
penunjang lain tentunya, misalnya tentang perkembangan gerak,
pembelajaran gerak, tes danpengukuran performa, dan lain-lain sebagai
kelompok ilmusosiokinetika. Bentuk dan tata cara melakukan, bentuk
aktivitas pendidikan jasmani adalah terutama berupa gerak-gerak
pengembangan polagerak dasar (fundamental movements patern), atau
bahkan berbagai cabang olahraga, aktivitas rekreatif, dan tari, tetapi
diadaptasi sedemikian rupa sehingga tujuan utama pendidikan
terpenuhi.
Di kawasan asia timur adanya pendidikan prestasi melalui
pendidikan jasmani dalam mendidik untuk meningkatkan prestasi
olahraga. Walau pendidikan jasmani di sekolah bukanlah bertujuan
menelurkan olahragawan prestasi, di lembaga itulah dibentuk dasar
olahraga, yaitu pengajaran keterampilan gerak yang benar, motivasi
berolahraga yang tinggi, dan identifikasi bakat sedini mungkin. Melalui
peningkatan peran pendidikan jasmani yang dilaksanakan di sekolah,
pola pembinaan dan pembibitan dalam olahraga dimulai.
Pendidikan jasmani mampu membangunan karakter bangsa, tentang
peran kritis olahraga terhadap generasi muda dalam pembangunan dan
pemberdayaan karakter kebangsaan yang positif. Sehubungan bahwa
generasi muda adalah komponen bangsa yang paling rentan dalam
proses internalisasi tata nilai dan budaya. Di kawasan asia timur
peranan olahraga terhadap pembangunan karakter bangsa secara
khusus, akan diberikan tentang peran kritis olahraga terhadap generasi
muda dalam pembangunan dan pemberdayaan karakter kebangsaan
yang positif, yang menunjang pada kemandirian bangsa.
Pendidikan jasmani mampu memandirikan bangsa di tengah terpaan
arus globalisasi serta mampu mempertahankan kesatuan bangsa.
Pendidikan jasmani merupakan sarana yang sangat strategis dalam
melestarikan sistem nilai yang berkembang dalam kehidupan. Proses
pendidikan jasmani mengarahkan pada pembentukan sikap, perilaku
dan kepribadian peserta didik, mengingat perkembangan komunikasi,
informasi dan kehadiran media cetak maupun elektronik tidak selalu
membawa pengaruh positif bagi peserta didik. Dikawasan asia timur
tugas pendidikan jasmani dalam konteks ini membantu mengkondisikan
pesera didik pada sikap, perilaku atau kepribadian yang benar, agar
mampu menjadi dirinya sendiri, lingkungan, masyarakat dan siapa saja
yang dijumpai tanpa harus membedakan suku, agama, ras dan
golongan. Seiring dengan perkembangan global pergeseran orientasi
pendidikan jasmani dalam mewujudkan kualitas sumber daya manusia
yang unggul.
C. Pentingnya Pendidikan Jasmani di Kawasan Asia Timur
Akhir-akhir ini pentingnya aktivitas pendidikan jasmani dan olahraga
dikawasan asia timur yaitu untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan, kebugaran jasmani, serta dampaknya terhadap
pembentukan tubuh yang lebih baik dan proporsional semakin disadari
terkait dengan kehidupan manusia yang dikelilingi oleh teknologi berupa
perangkat-perangkat yang didesain dan diciptakan agar kegiatan kita
serba mudah dan praktis, tanpa mengeluarkan banyak energi.
Kemajuan dalam bidang teknologi menyebabkan aktivitas hidup
menjadi lebih mudah dan sederhana. Pada sisi lain sering terabaikan
upaya penting yang sangat diperlukan untuk mencapai hidup sehat,
yaitu aktivitas jasmani dalam kehidupan sehari-hari. Relevansi olahraga
dalam kehidupan masyarakat yang menggunakan teknologi tinggi untuk
menanggulangi dampaknya yang menimbulkan kecenderungan perilaku
masyarakat yang memiliki gaya hidup kurang aktif atau kurang gerak
dalam kegiatan kehidupan sehari-hari.
Untuk membentuk karakter masyarakat agar sehat jasmani dan
rohani, dan menumbuhkan rasa sportivitas, selain sebagai media untuk
mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, keterampilan
motorik, pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai (sikap-
mental-emosional-sportivitas-spiritual-sosial), serta pembiasaan pola
hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan dan
perkembangan kualitas fisik dan psikis yang seimbang. Selain tujuan
utama tersebut dimungkinkan adanya tujuan pengiring, tetapi porsinya
tidak dominan.
Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan
secara menyeluruh, maka landasan keilmuan utama adalah paedagogis
(pendidikan anak) menyangkut didaktik-metodik, selain ilmu penunjang
lain tentunya, misalnya tentang perkembangan gerak, pembelajaran
gerak, tes danpengukuran performa, dan lain-lain sebagai kelompok
ilmusosiokinetika. Bentuk dan tata cara melakukan, bentuk aktivitas
pendidikan jasmani adalah terutama berupa gerak-gerak
pengembangan polagerak dasar (fundamental movements patern), atau
bahkan berbagai cabang olahraga, aktivitas rekreatif, dan tari, tetapi
diadaptasi sedemikian rupa sehingga tujuan utama pendidikan jasmani
terpenuhi. Misalnya, bisa saja pendidikan jasmani menggunakan
cabang olahraga bolavoli sebagai unit aktivitasnya, tetapi bola voli yang
telah dimodifikasi dan diadaptasi sedemikian rupa, sehingga pola gerak
dasar akan berkembang, tertanam jiwa sportif, sertanilai-nilai yang
terkandung di dalamnya.
Sejalan dengan masyarakat tumbuh lebih maju dan hidup menjadi
lebih mudah. Aktivitas-aktivitas itu sering tumbuh dari keterampilan
kemampuan bertahan lebih awal (seperti berlomba memanah dan
berlari), tetapi mereka diharapkan lebih untuk anak-anak atau untuk
orang dewasa sebagai hiburan (entertainment). Sejalan dengan
perkembangan pertandingan dan olahraga, pertandingan menjadi
letusan awal aktivitas-aktivitas luar di masyarakat. Walaupun perbedaan
disebabkan oleh iklim, adat istiadat setempat, dan bahan alam yang
tersedia, pertandingan itu berkembang di seluruh dunia yang pada
dasarnya serupa, untuk mereka sering berfungsi sebagai metoda
pelatihan dalam keterampilan.
Karakter pendidikan jasmani dikawasan asia timur berubah dengan
kemunculan pola budaya lebih rumit. Sejalan dengan tumbuhnya
peradaban, dunia bergerak lebih dekat ke konsep negara bagian.
Kelompok besar orang yang karakteristik serupa yang dibagi bersama
(seperti kelompok rasial, bahasa, khusus, dan modus hidup)
mengembangkan bentuk dan para pemimpin pemerintahan.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
1. Guru memberikan kebebasan pada siswa untuk mengelola
pelajaran.
2. Sekolah-sekolah mendapat kebebasan secara otonomi untuk
mengelola pendidikan jasmani tetapi tetap mengacu pada
kebijakan nasional.
3. Alokasi waktu dan sarana untuk pendidikan jasmani jauh lebih
memadai.
4. Nilai yang diberikan kepada siswa tidak dalam bentuk angka,
tetapi yang dilihat adalah perubahan secara kualitatif. Jadi
yang ditonjolkan adalah seberapa jauh perubahan atau
kemajuan yang telah dicapai oleh siswa.
5. Pendidikan jasmani dapat berfungsi sebagai sarana kesehatan,
prestasi dibidang olahraga, mencetak karakter bangsa, dan
mampu memandirikan bangsa di tengah arus globalisasi.
DAFTAR PUSTAKA
(1984). Sciences Physical Activity. New York.
March and Eloise. (1982). Comparative Physical Education and Sport
Volume 3. University off Minnesota.
KDI. (2000). Ilmu Keolahragaan. Unesa: Surabaya.
http://onopirododo.wordpress.com/2011/04/26/dimanakah-posisi-
pendidikan-jasmani-dan-olahraga-kita
http://wengayo.blogspot.com/2010/06/pendidikan-jasmani-di-sumer-
egypt-dan.html
Eka Wijaya, Ismail. _______. Studi Komparatif Pendidikan di Kawasan
Asia: RRC, Korea Selatan Dan Jepang.http://educare.e-
fkipunla.net/16/03/2010/

Anda mungkin juga menyukai