Pringsewu Lampung
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Shalawat
serta salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW. Kami
panjatkan Puja dan Puji syukur kehadirat-Nya, yang atas berkat rahmat, hidayah dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Pendidik dan Peserta Didik”, guna memenuhi tugas mata kuliah "Dasar-dasar Pendidikan".
Makalah ini telah kami susun dengan semaksimal mungkin dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
ucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam
pembuatan makalah ini, terutama kepada Bapak Muhtarom,M.Sc yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan kami.
Dan kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI.........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Pendidik.
1.Pengertian Pendidik..............................................................................
2.Jenis-jenis Pendidik...............................................................................
3.Ciri-ciri Pendidik...................................................................................
4.Sifat-sifat pendidik................................................................................
5.Syarat pendidik......................................................................................
6.Fungsi pendidik.....................................................................................
7.Kompetensi pendidik.............................................................................
B. Peserta didik.
A.Kesimpulan..................................................................................................
B.Saran............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita, ini berarti bahwa
setiap manusia Indonesia berhak mendapatkannya dan diharapkan untuk selalu
berkembang didalamnya, pendidikan tidak akan ada habisnya. Pendidikan secara umum
mempunyai arti suatu proses kehidupan dalam mengembangkan diri tiap individu untuk
dapat hidup dan melangsungkan kehidupan. Sehingga menjadi seorang yang terdidik itu
sangat penting. Kita dididik menjadi orang yang berguna baik bagi Negara, Nusa dan
Bangsa. Pendidikan pertama kali yang kita dapatkan di lingkungan keluarga (Pendidikan
Informal), lingkungan sekolah (Pendidikan Formal),dan lingkungan masyarakat (Pendidikan
Nonformal).Pendidikan Informal adalah pendidikan yang diperoleh seseorang dari
pengalaman sehari-hari dengan sadar atau tidak sadar,sejak seseorang lahir sampai mati.
Proses pendidikan ini berlangsung seumur hidup. Pendidikan bertujuan untuk menciptakan
karakter yang berkualitas, dengan terciptanya manusia yang berkarakter, manusia
berkeinginan untuk menciptakan perubahan, tentunya untuk menciptakan keinginan tersebut
harus didapatkan melalui proses belajar.
Belajar sangat penting bagi manusia, dan secara alamiah manusia tumbuh dan
berkembang sejak dalam kandungan sampai meninggal mengalami proses tahap demi
tahap. Manusia tidak mampu akan mampu mencapai kesempurnaan tanpa adanya proses
belajar yang disebut belajar. Belajar, sebagai usaha memupuk dan mengembangkan pribadi
manusia dari aspek rohani dan jasmani. Belajar sebagai proses mengarahkan manusia
untuk mencapai kehidupan yang lebih baik dan mengangkat derajat manusia sesuai
fitrahnya. Belajar sangat penting untuk peserta didik, terutama dalam mengantisipasi
kebodohan sebagai dampak negative dan era persaingan bebas yang melanda dunia.
Otak manusia lebih berbeda dari otak hewan lain. Ini terdiri dari milyaran neuron, dan
masing-masing saling berhubungan dan dengan demikian membantu untuk membuat otak
menjadi bagian dari sistem saraf. Otak manusia adalah bagian utama dari sistem saraf
pusat. Hal ini tidak otak terberat di antara hewan, dan tidak memiliki berat badan yang
proporsional dengan tubuh mereka (dengan berat kurang dari 1,5 kg). Hal ini hanya sedikit
lebih kompleks daripada hewan. Otak manusia dikelilingi oleh tiga membran pelindung yang
disebut meninges (selaput otak). Ruang yang disebut ventrikel diisi dengan cairan
serebrospinal, yang memasok gas dan nutrisi ke jutaan nutrisi di otak. Ada dua daerah yang
berbeda dalam otak, yaitu materi putih dan materi abu-abu. Materi putih sebagian besar
terdiri dari serat saraf, dan abu-abu terdiri dari badan sel neuron. Otak manusia dapat dibagi
menjadi tiga wilayah; otak depan, otak tengah, dan otak belakang.
Otak hewan, pada hewan tertentu tingkat kecerdasan dapat dibandingkan dengan ukuran
otak masing-masing. Namun, hal ini tidak berlaku untuk semua hewan. Pada hewan primitif
seperti cnidaria tidak memiliki otak atau struktur seperti otak; sebaliknya, mereka memiliki
jaring saraf, di mana semua neuron yang mirip dan terkait satu sama lain dalam sebuah
jaring. Pertama, cacing pipih telah berevolusi ‘otak’ primitif, dengan membentuk massa
pembesaran jaringan saraf dan sel-sel di bagian depan tubuh mereka. Ini ‘otak’ adalah
sistem saraf dasar yang lebih kompleks daripada jaring saraf pada cnidaria. Ia juga memiliki
kemampuan mengendalikan respon otot dengan cara yang lebih baik. Tahap awal otak
vertebrata pertama kali ditemukan dari bukti fosil ikan awal seperti Agnathan. Otak mereka
yang kecil tapi sudah dibagi menjadi tiga divisi dasar yang juga ditemukan di saat hidup otak
vertebrata. Ketiga divisi dasar terutama, otak belakang, otak tengah dan otak depan.
Jadi manusia lebih mampu berpikir untuk mendapatkan pendidikan. Sehingga kami
membuat makalah berjudul "Pendidik dan Peserta Didik”.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
A. Pendidik
1. Pengertian pendidik
2. Jenis-jenis pendidik
3. Ciri-ciri pendidik.
a. Adanya kewibawaan
Kewibawaan yang terpancar daripada dirinya terhadap anak didik. Kewibawaan
adalah suatu pengaruh yang diakui suatu kebenaran dan kebesarannya, bukan sesuatu
yang memaksa. Kewibawaan harus berbanding dengan ketidakberdayaan anak didik, jika
pendidik kemampuannya tidak berbeda dengan anak didik, maka kewibawaan tersebut
sukar ditegakkan.
Dengan demikian kewibawaan seorang pendidik akan diakui apabila pendidik mempunyai
kelebihan dari anak didiknya baik sikap, pengetahuan maupun keterampilan.
b. Mengenal Anak Didik
Seorang pendidik harus mengenal anak didik secara khusus agar pendidikannya dapat
sesuai dengan setiap anak secara perorangan, hal tersebut dapat dipelajari dari psikologi
perkembangan.
Setiap anak dalam satu kelas memiliki usia yang tidak jauh berbeda, sifatnya secara khusus
juga berbeda. Untuk itu seorang pendidik harus mengenal anak didiknya.
c. Membantu Anak Didik
Ciri ketiga seorang pendidik adalah mau membantu anak didiknya, dan bantuan yang
diberikan harus sesuai dengan yang diharapkan anak didiknya. Setiap anak didik mau
menjadi dirinya sendiri, ingin berdiri sendiri, mau bertanggung jawab sendiri dan ingin
menentukan sendiri, untuk itu pendidik tidak boleh terlalu memaksakan kehendak tapi ingat
pada keinginan anak didiknya tersebut.
4. Sifat-sifat Pendidik.
Mahmud Yunus dengan memberikan gambaran tentang sifat-sifat yang harus dimiliki
seorang guru, agar guru tersebut berhasil dalam tugasnya sebagai tenaga pengajar dan
juga sebagai seorang figur yang akan selalu diingat dan dicontoh oleh anak didiknya.
Adapun sifat-sifat yang harus dimiliki seorang guru adalah sebagai berikut :
Imam Al-Ghazali menasehati kepada para pendidik Islam agar memiliki sifat-sifat
sebagai berikut :
5. Syarat-syarat Pendidik.
Setiap pekerjaan memerlukan syarat tertentu agar seseorang yang memiliki pekerjaan
tersebut bisa berperan secara efektif dan efisien. Bagi seorang pendidik yang bergaul
dengan peserta didik yang berbeda karakter dan harus berubah ke arah yang lebih baik,
maka syarat tersebut harus dipenuhi. Menurut Edi Suardi (1984) pendidik harus memenuhi
beberapa persyaratan, yakni :
6. Kompetensi Pendidik
B.Peserta didik
Dalam kegiatan pendidikan, peserta didik menjadi tumpuan harapan agar menjadi
manusia yang utuh, manusia berasusila dan bermoral, bertanggung jawab bagi kehidupan,
baik bagi dirinya maupun bagi masyarakat. Peserta didik menunjukkan seorang manusia
yang belum dewasa, yang akan dibimbing oleh pendidiknya untuk menuju kedewasaannya.
Dewasa disini bukan dewasa dalam bentuk jasmani kecil, akan tetapi peserta didik memang
manusia yang sedang mengalami pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan potensi
yang dimiliki. Kemampuan berpikir, merasa, menganalisa, mengemukakan pendapat,
berbahasa, social memang masih belum berkembang, masih memerlukan bantuan dari luar
dirinya untuk mewujudkannya. Karena itu pendidikan harus dapat memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk terlibat aktif dan kreatif.
Peserta didik harus merasakan suasana yang menyenangkan yang dilandasi rasa kasih
sayang yang penuh dengan tantangan atau motivasi sehingga peserta didik dapat
mengembangkan segala potensi dan bakat yang dimiliki. Disamping itu, perlu disadari dalam
pelaksanaan proses pendidikan bahwa masing-masing peserta didik memiliki pribadi-pribadi
yang membedakan dirinya satu dengan yang lainnya, tidak ada dua individu yang sama.
Pembinaan yang dilakukan terhadap peserta didik dalam pendidikan harus memperhatikan
masing-masing individu peserta didik.
1.Pengertian Peserta Didik
Secara etimologi peserta didik dalam bahasa arab disebut Tilmidz jamaknya Talamid
yang artinya murid. Menurut Abu Ahmadi peserta didik merupakan anak yang belum
dewasa, yang memerlukan usaha, bantuan, bimbingan orang lain untuk menjadi dewasa,
supaya dapat melaksanakan tugasnya sebagai makhluk Tuhan.
Peserta didik adalah individu yang belum dewasa yang mempunyai suatu potensi yang
harus di berkembangkan, yang memiliki kepribadian dan ciri khas yang berbeda dan
berusaha mengembangkan potensi yang dimilikinya melalui pembelajaran. Peserta didik
merupakan objek dari pendidikan. Suatu individu yang sangat membutuhkan orang dewasa
untuk membimbingnya, salah satunya adalah guru (pengajar), untuk membimbing mereka
menjadi dewasa.
2.Ciri-ciri Peserta Didik
a.Individu yang memiliki potensi atau bakat yang berbeda-beda.
Sejak lahir, anak telah dianugerahi bakat atau potensi yang berbeda-beda. Tidak ada anak
yang lahir tanpa memiliki potensi, namun hanya saja karena kurang dikembangkan. Oleh
sebab itu untuk mengembangkan potensi yang dimiliki maka diperlukan suatu bimbingan,
baik itu dari orang tua ataupun lingkungan tempat tinggalnya.b. Individu yang sedang
berkembang
Dapat diartikan bahwa individu akan terus berkembang, dan sedang berkembang baik itu
berkembang tentang pola pikirnya atau pun dalam fisiknya. Individu tidak akan tetap begitu
saja, dia akan terus berkembang khususnya sesuai dengan usianya. Ia akan berkembang
dengan sendirinya. Ketika individu sedang berkembang maka peran orang tua atau guru
pun sangat diperlukan. Atas dasar itu pendidik harus dapat mengatur kondisi dan strategi
yang relevan dengan kebutuhan peserta didik.
b.Individu yang membutuhkan bimbingan secara manusiawi
Dalam proses berkembang, peserta didik membutuhkan bimbingan, seperti halnya bayi
yang baru lahir ia sangat membutuhkan seorang ibu untuk berkembang dan untuk hidup.
Namun disini berbeda, peserta didik memang bukan lagi bayi. Namun mereka
membutuhkan bimbingan, dan tentunya masih tergantung kepada yang ia anggap dewasa.
c. Individu yang memiliki kemampuan untuk mandiri
Dalam perkembangan, peserta didik mempunyai kemampuan yang akan membawanya
kepada kedewasaan. Dimana orang tua ataupun pendidik dapat membebaskannya, namun
tidak membebaskan begitu saja melainkan sedikit demi sedikit. Dimana peserta didik sudah
bisa menjalani kehidupannya sendiri, agar dia dapat memperoleh kesempatan untuk
bertanggung jawab dengan apa yang didia perbuat.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan secara umum mempunyai arti suatu proses kehidupan dalam mengembangkan
diri tiap individu untuk dapat hidup dan melangsungkan kehidupan. Sehingga menjadi
seorang yang terdidik itu sangat penting. Pendidik dan peserta didik adalah komponen
utama dalam penyelenggaran pendidikan.
Pendidik didefinisikan sebagai orang dewasa yang bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan pendidikan dalam memberikan ilmu dan membimbing anak tersebut bisa
menuju ke arah kedewasaan sedangkan peserta didik adalah individu yang belum dewasa
yang mempunyai suatu potensi yang harus di berkembangkan, yang memiliki kepribadian
dan ciri khas yang berbeda dan berusaha mengembangkan potensi yang dimilikinya melalui
pembelajaran.
Pendidik bukan hanya guru di sekolah saja, tetapi orangtua juga merupakan pendidik yang
utama. Pendidik dalam mendidik anak didiknya harus memenuhi syarat dan juga memiliki
empat kompetensi yang harus dimiliki seorang pendidik. Peserta didik merupakan individu
yang berbeda-beda baik dalam kepribadiannya maupun potensi yang dimiliki masing-masing
peserta didik. Untuk mencapai tujuan pendidikan, seorang pendidik harus mampu
memahami ciri-ciri peserta didik.
B. Saran
Pada dasarnya, pendidik dan peserta didik merupakan dwi tunggal yang kokoh bersatu.
Keduanya, memiliki hubungan yang erat. Untuk itu pendidik harus bisa menjalin hubungan
yang harmonis dengan para peserta didiknya dengan senantiasa bersikap profesional
sehingga harapan tercapainya tujuan pendidikan bisa dengan mudah terwujudkan.
DAFTAR PUSTAKA