Disusun Oleh :
Desti Fitri Rahmawati (3111419062)
Putri Laila Rahmawati (3111419065)
Ahmad (3111419068)
Marshanda Eriani Putri (3111419077)
Bintang Hidayat (3111419093)
Puji syukur penulis panjatjan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan berkah dan
rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “SISTEM
PENDIDIKAN PADA MASA PENDUDUKAN JEPANG YANG MASIH DAPAT
DIRASAKAN HINGGA SEKARANG” sehingga dapat selesai sebagai pemenuhan tugas
mata kuliah Sejarah Pendidikan.
Penulis makalah ini merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis maupun
materi, mengingat kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, penulis sangat
membutuhkan kritik dan saran dari para pembaca agar penulis dapat memperbaiki
kekurangan-kekurangan makalah ini.
Dalam menulis makalah ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada pihak-pihak yang terlibat dalam penulisan makalah ini, khususnya kepada :
1. Bapak Dosen mata kuliah Sejarah Pendidikan yang telah memberikan banyak materi
pembelajaran kepada saya sehingga makalah ini dapat dibuat dengan sebaik-baiknya.
2. Tidak lupa ucapan terima kasih juga penulis berikan kepada teman-teman rombongan
kelas Ilmu Sejarah 6D yang telah mau untuk saling berbagi ilmu.
3. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah berjasa besar
memberikan informasi serta penegtahuan sehingga makalah ini dapat saya buat.
Akhir kata, saya mengucapkan rasa terima kasih kepada seluruh pihak yang berperan
besar dalam proses penyusunan makalah ini dari awal hingga akhir. Semoga Allah SWT
memberikan imbalan yang setimpal kepada mereka yang bersedia memberikan bantuan, dan
semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha yang kita lakukan. Aamiin.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
1
telah memberikan pengaruh positif bagi kesehatan fisik dan mental masyarakat
Indonesia, seperti pencak silat, paramiliter dan latihan militer yang berguna untuk
meningkatkan jiwa patriotik para pemuda Indonesia.
2. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah yang akan diurai dalam menyajikan definisi serta
metode-metode dalam penelitian kuantitatif dan kualitatif sebagai berikut :
1. Bagaimana Sejarah Perkembangan dalam Bidang Pendidikan di Indonesia
Masa Pendudukan Jepang?
2. Bagaimana Dampak Negatif dan Positif Kebijakan Pendidikan Masa
Kependudukan Jepang bagi Masyarakat Indonesia?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
hubungan dengan para pemimpin pondok semakin dipererat agar Jepang
kedudukannya semakin kuat dari pengaruh kiai tersebut.
f. Mengizinkan pembentukan barisan Hizbullah yang mengajarkan latihan
dasar semi kemiliteran bagi pemuda islam di bawah pimpinan K.H. Zainal Arifin
serta mengizinkan berdirinya Sekolah Tinggi Islam di Jakarta di bawah asuhan
K.H. Wahid Hasyim, Kahar Muzakkir dan Bung Hatta.
4
pengantar di sekolah. Namun, hal itu diseimbangi dengaan bahasa
Jepang ditetapkan sebagai pelajaran dan adat istiadat Jepang yang
harus dipelajari.
b) Penghapusan Kurikulum Dualisme Pengajaran. Semua lembaga
pendidikan masa Pemerintah kolonial Belanda dihapuskan oleh
Jepang. Sistem dualisme yaitu pengajaran Barat dan pengajaran bumi
putra tidak diberlakukan sehingga di dalam pendidikan Jepang semua
masyarakat pribumi bisa mendapatkan hak dalam pendidikan. Hanya
ada satu jenjang sekolah untuk seluruh lapisan masyarakat yaitu
Sekolah Rakyat atau kokumun gakkoo begitu juga Sekolah Desa masih
tetap digunakan namun dengan nama Sekolah Pertama.
c) Sistem pengajaran disiplin militer diterapkan di dalam pendidikan
untuk menanamkan ideologi Hakko Ichiu kepada peserta didik. Materi
pelajaran yang diberikan antara lain Nippon Seishin atau semangat
Jepang, adat istiadat Jepang serta pendidikan tentang dasar-dasar
pertahanan seperti latihan fisik atau kemiliteran atau Kyoren
d) Bantuan Dana untuk Pembenahan Kurikulum Pendidikan
e) Pelajaran dalam kurikulum yang dapat diajarkan yaitu mata pelajaran
umum, seperti bahasa Indonesia, matematika, dan geografi dimana
pada tahun 1942 mulai pula diajarkan bahasa Jepang.
f) Adanya kurikulum Sekolah Rakyat (Kokumin Gakko) yaitu membaca,
menulis, berhitung, berbahasa Jawa, sejarah, Bahasa Melayu,
menyanyi, senam, olahraga, menggambar, ilmu bumi, budi pekerti,
Kesehatan, badan manusia dan ilmu alam.
2. Sistem Pendidikan di Indonesia Masa Pendudukan Jepang
Sistem persekolahan di masa pendudukan Jepang banyak mengalami
perubahan karena sistem penggolongan baik baik menurut golongan bangsa
maupun menurut status sosial dihapus. Dengan demikian terdapat integrasi
terhadap macam-macam sekolah yang sejenis sejak masa Jepang bahasa dan
istilah-istilah mulai dipergunakan di sekolah-sekolah dan lembaga pendidikan. Di
masa pendudukan Jepang, pendidikan tingkat dasar hanya ada satu macam yakni
Sekolah Dasar selama 6 tahun. Jepang menyeragamkan sekolah-sekolah dasar di
Indonesia agar mudah untuk diawasi, sekolah-sekolah yang menggunakan bahasa
5
Belanda di tutup. Begitu juga materi pengetahuan soal belanda dan Eropa di tutup.
Adapun sistem pendidikan yang diterapkan Jepang di Indonesia adalah :
a) Pendidikan Dasar (Kokumin Gakko/Sekolah Rakyat). Pada masa
pendudukan Jepang seluruh Sekolah Dasar hanya berbentuk Sekolah
Rakyat (Kokumin Gakko) yang terdiri dari beberapa model yaitu
pertama, Sekolah Rakyat (Kokumingakko) yang memberikan pelajaran
dasar (Shotoka) dan pelajaran lanjutan atau komprehensif (Futsuka)
yang masing-masing diselenggarakan selama 3 tahun. Di masa
pendudukan Jepang sekolah pada tingkat dasar terbuka bagi penduduk
Indonesia tanpa diskriminasi ras dan suku, tanpa diskriminasi pangkat
dan kedudukan sosial.
b) Pendidikan Lanjutan, yang terdiri atas Sekolah Menengah Pertama
(Shoto Chu Gakko) dengan lama pendidikan 3 tahun dan Sekolah
Menengah Tinggi (Koto Chu Gakko) dengan lama pendidikan 3 tahun.
c) Pendidikan Kejuruan, mencakup sekolah lanjutan yang bersifat
vokasional antara lain di bidang pertukangan, pelayaran, pendidikan,
teknik, dan pertanian.
Jepang pun menerapkan sistem pendidikan kepada para guru yang dimana
bagi mereka yang kurang terdidik mengenai sistem buatan Jepang akan diberi
pelatihan. Jepang mengambil tenaga pendidik dari Indonesia yang diseleksi di tiap
kabupaten. Setelah selesai penyeleksian, maka diadakan pelatihan di Jakarta. Setelah
6
selesai maka kembali ke daerahnya masing-masing dan menjadi guru di sekolah yang
terdapat di daerah tersebut Guru yang mendapatkan pelatihan di Jakarta dengan waktu
beberapa bulan, mendapatkan materi sesuai dengan kebijakan Jepang, yang nantinya
akan diajarkan kepada masyarakat Indonesia di seluruh wilayah Indonesia. Maka
dengan ini usaha penanaman Ideologi Hakko Ichiu melalui sekolah-sekolah dimulai
dengan mengadakan pelatihan kepada guru-guru sehingga nantinya guru-guru diberi
tugas sebagai penyebar ideologi tersebut. Pelatihan yang berlangsung selama 3 bulan
tersebut dirasa cukup untuk menjepangkan para guru. Selain itu, pemerintah Jepang
mendirikan 3 jenis sekolah untuk mendidik para Guru, yaitu sebagai berikut:
1) SPG atau Sekolah Pendidikan Guru. Terdapat pada lima kota, yaitu Jakarta, Bandung,
Yogyakarta, Surakarta, dan Blitar
2) SGMT atau Sekolah Guru Menengah Tinggi. SGMT merupakan sekolah jenjang
menengah dengan tingkatan di atas SPG. Lama studinya yaitu 4 tahun bagi para
lulusan SMP dan SGB, dan 1 tahun untuk lulusan SMA. Sekolah ini hanya menerima
siswa laki-laki dan terdapat di Jakarta.
3) SGKP atau Sekolah Guru Kepandaian Putri. SGKP dikhususkan bagi anak
perempuan. Lama studi sekolah ini yaitu 4 tahun.
7
masyarakat. Tapi masih banyak hal-hal yang justru menguntungkan bangsa Indonesia
sendirinya, misalnya bangsa Indonesia dilatih dan didik untuk memegang jabatan
walaupun masih dibawah pengawasan orangorang Jepang. Pemerintahan Jepang
secara tidak langsung juga mempengaruhi kebudayaan kita, bahkan kita diajarkan
bagaimana caranya mengatur suatu organisasi pemerintah bahkan sampai ukuran
terkecil yaitu RT dan RW, keduanya merupakan bentukan dari pemerintah Jepang di
Indonesia.
Kebijakan Jepang selanjutnya adalah yang menghapus diskriminasi menurut
golongan penduduk, keturuna, dan agama di Indonesia. Jadi bukan hanya golongan
bangsawan atau orang-orang Eropa saja yang diperbolehkan mengenyam pendidikan,
bahkan seluruh bangsa Indonesia diperbolehkan bersekolah. Selain itu dampak positif
yang didapatkan akibat penerapan berbagai kebijakan di dalam bidang pendidikan
bagi bangsa Indonesia antara lain :
a) Bahasa Indonesia berkembang secara luas di seluruh Indonesia yang
digunakan sebagai bahasa sehari-hari maupun bahasa pengantar.
b) Semua buku-buku diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia sehingga
membuat masyarakat Indonesia lebih memahami isi-isi buku yang ada.
c) Kreatifitas guru Indonesia semakin berkembang dengan menciptakan
alat peraga pembelajaran.
d) Sistem militer di dalam pendidikan seperti Latihan bela diri sangat
bermanfaat untuk membangkitkan keberanian dan semangat para
pemuda.
e) Diskriminasi berdasarkan golongan sosial dan agama dihapuskan.
f) Perasaan rindu terhadap kebudayaan Indonesia dan kemerdekaan
nasional menjadi lebih bergejolak secara luar biasa.
g) Bangsa Indonesia dilatih untuk memegang jabatan.
Semenjak Jepang menguasai Indonesia, sekolah-sekolah yang sebelumnya
sudah ada pada masa Belanda diganti dengan sistem Jepang. Segala upaya ditunjukan
untuk kepentingan memenangkan Perang Jepang untuk Melawan Sekutu. Oleh karena
itu, murid-murid hanya mendapatkan pengetahun yang sangat sedikit, kegiatan
persekolahan banyak diisi dengan kegiatan pelatihan perang atau bekerja untuk
kepentingan militer Jepang. Secara konkritnya tujuan yang ingin dicapai Jepang
adalah untuk menyediakan tenaga cuma-cuma (Romusha) dan tenaga militer untuk 45
8
membantu peperangan bagi kepentingan Jepang. Oleh karena itu, murid-murid
diharuskan mengikuti pelatihan fisik, pelatihan kemiliteran dan indoktrinasi ketat. Hal
inilah yang membawa dampak negatif yaitu terjadinya kemerosotan kualitas dan
kuantitas pendidikan di Indonesia. Hal tersebut disebabkan karena kepentingan
Jepang sendiri yang hanya memanfaatkan sumber daya alam dan sumber daya
manusia sebagai kebutuhan perangnya.
9
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Akan tetapi walaupun begitu, memang perlu kita pahami maksud awal dari
kedatangan dan upaya Jepang dalam memajukan pendidikan di Indonesia itu sendiri.
Niat mereka ialah mengupayakan propaganda supaya mendapat berbagai simpatisan
dari rakyat Indonesia agar mau mendukung pihak mereka dan berperan dalam
mengambil keuntungan bagi bangsa mereka dalam upayanya menguasai wilayah
Indonesia. Dari pemahaman tersebut tentu saja kita sebagai bangsa Indonesia dalam
menyikapi sejarah pendidikan Indonesia pada masa pendudukan Jepang dapat kita
ambil berbagai sisi positifnya walaupun dampak negatif yang dihasilkan dari maksud
terselubung Jepang tersebut juga tidaklah kecil.
10
B. DAFTAR PUSTAKA
11