Makalah ini dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Pendidikan Islam.
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang. Puji dan syukur
dikehadiratkan kepada Allah swt, karena berka tlimpahan rahmat dan karunianya serta
kesempatan waktu ,sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul tentang "
Pendidikan Islam Pada Masa Kemerdekaan RI ".
Sholawat serta salam diberikan kepada junjungan islam nabi besar Muhammad SAW. Yang
sangat kita harapkan syafaatnya di yaumil akhir kelak nanti.Adapun tujuan dari penulisan
makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Khairunnisa Abdillah, M.Pd selaku dosen
pengampuh Mata kuliah Sejarah Pendidikan Islam, Selain itu makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan bagi para pembaca dan penulis.
Kami mengetahui bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran
dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah.
Penulis.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................ii
BAB I......................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................................4
C. Tujuan............................................................................................................................................4
KESIMPULAN........................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
manusia masih berada dalam ruang lingkup kehidupan yang serba sederhana serta konsep
tunjuan yang amat terbatas pada hal-hal yang bersifat survival (pertahanan hidup terhadap
ancaman alam sekitar), sampai pada bentuk pendidikan yang sarat dengan metode, tujuan,
serta model pendidikan yang sesuai dengan masyarakat pada saat ini.
merupakan sejarah hidupnya yang mengesankan dan. kemudian menghidupkan serta menjadi
kepentingan hidup dan kehidupannya Perkembangan hidupnya ini tidak terlepas dari proses
Dengan kelompoknya atau dengan masyarakatnya, mereka akan saling memberi pengaruh
dalam kehidupan bersama hubungan pengaruh yang terjadi dalam suasana tata
kemasyarakatan akan membentuk suatu corak dan bentuk tertentu dan kebudayaan dan
peradaban, yang sejalan dengan segi pandangan hidup kemanusiaan atau falsafah hidupnya
Proses perjalanan dan pembinaan serta pertumbuhan kebudayaan dan peradaban suatu
masyarakat tidak selalu menggembirakan, tetapi sering pula terjadi hal-hal yang
dengan kesulitan. Pada masa ini, usaha penting dari pemerintah Indonesia pada permulaan
adalah tokoh pendidik yang telah berjasa dalam zaman kolonial menjadi menteri pengajaran.
Dalam kongres pendidikan, Menteri Pengajaran dan Pendidikan tersebut membentuk panitia
perancang RUU mengenai pendidikan dan pengajaran. Hal ini dimaksudkan untuk
membentuk sebuah sistem pendidikan yang berlandaskan pada ideologi bangsa Indonesia
sendiri.
Praktek pendidikan zaman Indonesia merdeka sampai tahun 1965 bisa dikatakan banyak
dipengaruhi oleh sistem pendidikan Belanda. Praktek pendidikan zaman kolonial Belanda
pendidikan Barat. Praktek pendidikan kolonial ini tetap menunjukkan diskriminasi antara
anak pejabat dengan anak kebanyakan. Kesempatan luas tetap saja diperoleh anakanak dari
lapisan atas. Dengan demikian, tujuan pendidikan adalah demi kepentingan penjajah untuk
Indonesia. Di samping itu, dengan pendidikan model Barat akan diharapkan muncul kaum
bumi putera yang berbudaya barat, sehingga tersisih dari kehidupan masyarakat kebanyakan.
Pendidikan zaman Belanda membedakan antara pendidikan orang priyayi dengan orang
pribumi. Demikian pula bahasa yang digunakan berbeda. Namun perlu dicatat, pendidikan
Barat (Belanda) memiliki peran yang penting dalam melahirkan pejuang-pejuang yang
akhirnya berhasil melahirkan kemerdekaan Indonesia.Pada zaman Jepang meski hanya dalam
waktu yang singkat, tetapi bagi dunia pendidikan Indonesia memiliki arti yang sangat
signifikan. Sebab, lewat pendidikan Jepang sistem pendidikan disatukan. Tidak ada lagi
2
pendidikan bagi orang asing dengan pengantar bahasa Belanda. Satu sistem pendidikan
nasional tersebut diteruskan setelah bangsa Indonesia berhasil merebut kemerdekaan dari
berlandaskan pada budaya bangsa sendiri. Tujuan pendidikan nasional adalah untuk
menciptakan warga negara yang sosial, demokratis, cakap dan bertanggung jawab dan siap
sedia menyumbangkan tenaga dan pikiran untuk negara. Praktek pendidikan selepas
pendidikan tidak bisa dilepaskan dari lingkungan, baik lingkungan sosial, politik, ekonomi
maupun lingkungan lainnya. Pada masa ini, lingkungan politik terasa mendominasipraktek
yang dianggap cukup vital. Dan untuk itu dibentuklah kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan tersebut, maka diadakanlah berbagai usaha terutama sistem pendidikan dan
Usaha pemerintah dimulai dengan memberikan bantuan terhadap lembaga sebagaimana yang
dianjurkan oleh Badan Pekerja Komite Nasional Pusat (BPKNP) 27 Desember 1945,
menyebutkan bahwa madrasah dan pesantren yang ada pada hakikatnya adalah satu alat dan
pencerdasan rakyat jelata yang sudah berurat berakar dalam masyarakat dalam masyarakat
Indonesia pada umumnya, hendaklah pula pula mendapat perhatian dan bantuan nyata
tuntunan dan bantuan material dari pemerintah.Seirama dengan perjalanan sejarah bangsa
dan negara Indonesia sejak proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus
3
1945 hingga sekarang, maka kebijakan pendidikan di Indonesia mengalami pasang surut.
Oleh karena itu, perjalanan sejarah Pendidikan Islam di Indonesia semenjak Indonesia
merdeka semenjak Indonesia merdeka sampai tahun 1965 yang lebih dikenal dengan masa
orde lama, akan berbeda dengan tahun 1965 sampai sekarang yang lebih dikenal dengan orde
baru.
dengan tuntutan dan aspirasi rakyat, sebagaimana tercantum dalam UUD 1945 pasal 31 yang
berbunyi :
2. Pemerintah mengusahakan suatu sistem pengajaran nasional yang diatur dengan undang-
undang.
Keadaan pendidikan Islam di Indonesia pada masa Orde Lama sudah jauh lebih berbeda
dengan keadaan pendidikan Islam pada zaman penjajahan Belanda dan Jepang. Pendidikan
Islam yang ada di zaman Orde Lama sudah tidak dimarginalkan lagi, sebagaimana yanga ada
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat di rumuskan sebagai berikut :
C. Tujuan
4
2. Untuk mengetahui perkembangan pendidikan di Indonesia.
5
BAB II
PEMBAHASAN
Sebelum lebih jauh membahas tentang pendidikan Islam, langkah pertama yang harus
secara umum baru kemudian memperjelas pengertian dari pendidikan Islam. Hal itu
dimaksudkan agar pembahasan atau uraian menjadi jelas dan sistematis. Ki Hadjar
umum, berdasar apa yang dapat kita saksikan dalam semua macam pendidikan, maka
teranglah yang dinamakan pendidikan yaitu tuntunan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak,
adapun maksudnya pendidikan yaitu: menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-
anak itu agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai
pendidikan yang walaupun redaksinya agak berbeda tapi mempunyai hakekat yang sama
dengan pengertian tersebut di atas, yaitu: “Pendidikan berarti daya upaya untuk memajukan
perkembangan budi pekerti (kekuatan batin), pikiran (intelek) dan jasmani anak-anak.
Maksudnya ialah supaya kita dapat memajukan kesempurnaan hidup, yaitu kehidupan dan
“Pendidikan/ mendidik adalah tuntunan kepada manusia yang belum dewasa untuk
6
menyiapkan agar dapat memenuhi sendiri tugas hidupnya atau dengan secara singkat:
pendidikan adalah tuntunan kepada pertumbuhan manusia mulai lahir sampai tercapainya
Dari beberapa definisi atau pengertian tentang pendidikan oleh beberapa tokoh
pendidikan di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian pendidikan adalah usaha sadar dari
seseorang pendidik kepada terdidik untuk menuntun dan mengembangkan potensi mereka
agar kelak menjadi pribadi yang mandiri dan mampu mengarungi kehidupannya dengan baik
Setelah kita dapatkan pengertian pendidikan secara umum, maka sekarang akan
subsistem pendidikan nasional namun mempunyai pengertian atau definisi serta tujuan
Menurut Drs. Ahmad D Marimba, pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani, rohani
menurut ukuran-ukuran Islam. Dengan pengertian yang lain beliau mengatakan kepribadian
utama tersebut dengan istilah “kepribadian muslim”, yaitu kepribadian yang memiliki nilai-
nilai agama Islam, memilih dan memutuskan serta berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam, dan
yaitu:
a. Usaha (kegiatan). Usaha itu bersifat bimbingan (pimpinan atau pertolongan) dan
2 Ibid, h.2
3 Nur Uhbiyati dan Abu Ahmadi, Ilmu Pendidikan Islam, Bandung: CV. Pustaka Setia, 1997, h.9
7
b. Ada pendidik atau pembimbing atau penolong.
membentuk individu menjadi makhluk yang bercorak diri berderajat tinggi menurut ukuran
Secara rinci beliau mengemukakan pendidikan itu disebut pendidikan Islam apabila
a. Tujuannya untuk membentuk individu menjadi bercocok diri tertinggi menurut ukuran
al-Qur’an.
b. Isi pendidikannya ajaran Allah yang tercantum dengan lengkap di dalam al-Qur’an
Dari semua uraian di atas mengenai definisi pendidikan Islam menurut berbagai tokoh,
meskipun sekilas tampak berbeda dalam diksinya tetapi secara hakikat mempunyai tujuan
yang sama, dapat diambil kesimpulan bahwa secara ringkas pengertian pendidikan Islam
adalah bimbingan secara sadar oleh orang dewasa kepada terdidik dalam masa pertumbuhan
8
Pendidikan islam adalah pendidikan yang teori-teorinya disusun berdasarkan al-Qur’an
dan Hadits.6 Pada awal kemerdekaan pendidikan islam dianggap sebagai musuh oleh kaum
penjajah. Sebab, pendidikan islam kerap mengjarkan melawan akan kebatilan yang dilakukan
oleh para penajajah. Kini pendidikan islam berkembang subur, laksana rumput ditanah yang
Kemajuan dari poendidikan islam di indonesia dapat kita lihat dari; semakin luasnya
persebaran pondok pesantren, yang merupakan basis penyebaran islam di indonesia. Sebutan
pesantren hanya dipakai di pulau Jawa. Sementara di daerah lain, istilah ‘pesantren’ untuk di
Madrasah Aliyah, dan Perguruan Tinggi Islam. Walupun dari segi kuantitas banyak. Akan
tetapi, kalau kita melihat dari segi kualitas belum tentu sebanyak jumlahnya.
dalam tiga periode, yaitu: Pendidikan yang berlandaskan ajaran keagamaan, Pendidikan yang
kemerdekaan. Pendidikan berlandaskan ajaran Islam dimulai sejak datangnya para saudagar
asal Gujarat India ke Nusantara pada abad ke-13. Kehadiran mereka mula-mula terjalin
melalui kontak teratur dengan para pedagang asal Sumatra dan Jawa. Ajaran islam mula-
mula berkembang di kawasan pesisir, sementara di pedalaman agama Hindu masih kuat.
9
Didapati pendidikan agama Islam di masa prakolonial dalam bentuk pengajian Al Qur’an dan
pengajian kitab yang di selenggarakan di rumah-rumah, surau, masjid, pesantren dan lain-
lain.
Pemerintah Belanda mulai menjajah Indonesia pada tahun 1619 yaitu ketika Jan Pieter
Coen menduduki Jakarta. Kemudian Belanda satu demi satu memperluas jajahannya ke
berbagai daerah dan diakui bahwa Belanda datang ke Indonesia bermotif ekonomi, politik
dan agama. Tahun 1882 M pemerintah Belanda membentuk suatu badan khusus untuk
mengawasi kehidupan beragama dan pendidikan Islam. Belanda cukup banyak mewarnai
perjalanan sejarah di Indonesia. Kedatangan Belanda di satu pihak memang telah membawa
penjajahannya.
lembaga pendidikan formal di Indonesia sebelum adanya kolonial Belanda, justru sangat
berbeda dalam sistem pengelolaannya dengan sekolah yang diperkenalkan oleh Belanda. hal
Dalam hal ini muncul kesadaran dari pendidikan Islam. Ulama-ulama yang waktu itu
juga menyadari bahwa sistem pendidikan tradisional pada maa itu. Muhammad Abduh dan
Rasyid Ridho dengan pembaruan di bidang sosial dan kebudayaan yang berdasarkan tradisi
islam al qur’an dan hadist yang dibangkitkan kembali. Dengan memasukkan jiwa penggerak
untuk maju ke dalam kurikulum, maka muncullah tokoh-tokoh pembaruan di Indonesia yang
mendirikan sekolah islam dimana-mana. Pada hakikatnya pendidikan agama Islam adalah
8 Samsul Nizar, Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta : Kencana Prenada Group, 2009,h.298
10
upaya transfer nilai-nilai agama, pengetahuan dan budaya yang dilangsungkan secara
berkesinambungan sehingga nilai-nilai itu dapat menjadi sumber motivasi dan aspirasi serta
tolok ukur dalam perbuatan dan sikap maupun pola berpikir. Sementara tekad bangsa
Indonesia yang selalu ingin kembali kepada Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan
konsekuen sangat kuat. Berdasarkan tekad itu pulalah maka kehidupan beragama dan
pendidikan agama khususnya semakin mendapat tempat yang kuat dalam organisasi dan
struktur pemerintahan.
serius dari pemerintah, baik di sekolah Negeri maupun Swasta. Usaha untuk itu dimulai
dengan memberikan bantuan terhadap lembaga tersebut sebagaimana yang dianjurkan oleh
Badan Pekerja Komite Nasional Pusat (BPKNP) tanggal 27 Desember 1945, yang
menyebutkan bahwa:
Madrasah dan pesantren yang pada hakikatnya adalah satu alat dan sumber pendidikan
dan pencerdasan rakyat jelata yang sudah berurat berakar dalam masyarakat Indonesia
umumnya, hendaklah pula mendapat perhatian dan bantuan nyata berupa tuntutan dan
revolusi fisik, pemerintah Indonesia sudah berbenah diri terutama memperhatikan masalah
pendidikan yang dianggap cukup vital dan menentukan, untuk itu dibentuklah Kementerian
Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan (PP dan K). Dengan terbentuknya Kementerian
9 Hasbullah, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2001, h.71
11
Menteri Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan (PP dan K) pertama Ki Hajar
kebangsaan Jepang.
4. Menghapuskan pelajaran bahasa Jepang, serta segala upacara yang berasal dari
Seirama dengan perjalanan sejarah bangsa dan negara Indonesia sejak Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 hingga sekarang, maka sejarah
bisa lepas dari kurun waktu tertentu, yang ditandai dengan peristiwa-peristiwa penting dan
tonggak-tonggak sejarah sebagai pengingat. Oleh karena itulah perjalanan sejarah pendidikan
Islam di Indonesia sejak Indonesia merdeka sampai tahun 1965 yang lebih dikenal dengan
masa Orde Lama (Orla), akan berbeda dengan tahun 1965 sampai sekarang yang lebih
Pada periode Orde Lama (Orla) ini, berbagai peristiwa dialami oleh bangsa Indonesia
1. Dari tahun 1945-1950 landasan idiil pendidikan ialah UUD 1945 dan falsafah
Pancasila.
10 Ibid, h. 74
12
2. Pada permulaan tahun 1949 dengan terbentuknya Negara Republik Indonesia Serikat
(RIS), di negara bagian timur dianut suatu sistem pendidikan yang diwarisi dari zaman
pemerintahan Belanda.
3. Pada tanggal 17 Agustus 1950, dengan terbentuknya kembali Negara Kesatuan RI,
4. Pada tahun 1959 Presiden mendekritkan RI kembali ke UUD 1945 dan menetapkan
5. Pada tahun 1965, sesudah peristiwa G 30 S/PKI kita kembali lagi melaksanakan
Selanjutnya pendidikan agama diatur secara khusus dalam UU No. 4 tahun 1950 pada
1. Dalam sekolah-sekolah negeri diadakan pelajaran agama, orang tua murid menetapkan
Sementara itu pada peraturan bersama Menteri PP dan K dan Menteri Agama Nomor:
1432/Kab. Tanggal 20 Januari 1951 (Pendidikan), Nomor K 1/652 tanggal 20 Januari 1951
Pasal 1 : Di tiap-tiap sekolah rendah dan sekolah lanjutan (umum dan kejuruan) diberi
pendidikan agama.
11 Ibid, h. 75-76
12 Ibid, h. 77
13
Pasal 2 : 1) Di sekolah-sekolah rendah pendidikan agama dimulai pada kelas 4;
Pendidikan Agama dapat dimulai pada kelas 1, dan jamnya dapat ditambah
bahwa mutu pengetahuan umum bagi sekolah-sekolah rendah itu tidak boleh
lingkungan.
Pasal 3 : Di sekolah lanjutan tingkatan pertama dan tingkatan atas, baik sekolah-sekolah
dalam suatu kelas yang memeluk agama lain daripada agama yang sedang
itu.13
dalam hal ini telah dibentuk suatu kepanitiaan yang dipimpin oleh KH. Imam Zarkasyi dari
Pondok Gontor Ponorogo. Kurikulum tersebut disahkan oleh menteri Agama pada tahun
1952.
13 Ibid, h. 77-78
14
KESIMPULAN
Dari pembahasan makalah tersebut diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa,
pengertian pendidikan Islam adalah bimbingan secara sadar oleh orang dewasa kepada terdidik
dalam masa pertumbuhan agar ia memiliki kepribadian yang sesuai dengan ajaran Islam.
serius dari pemerintah, baik di sekolah Negeri maupun Swasta. Usaha untuk itu dimulai dengan
memberikan bantuan terhadap lembaga tersebut sebagaimana yang dianjurkan oleh Badan
Pekerja Komite Nasional Pusat (BPKNP) tanggal 27 Desember 1945, yang menyebutkan bahwa:
Madrasah dan pesantren yang pada hakikatnya adalah satu alat dan sumber pendidikan
dan pencerdasan rakyat jelata yang sudah berurat berakar dalam masyarakat Indonesia
umumnya, hendaklah pula mendapat perhatian dan bantuan nyata berupa tuntutan dan bantuan
revolusi fisik, pemerintah Indonesia sudah berbenah diri terutama memperhatikan masalah
pendidikan yang dianggap cukup vital dan menentukan, untuk itu dibentuklah Kementerian
Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan (PP dan K). Dengan terbentuknya Kementerian
Pendidikan tersebut maka diadakanlah berbagai usaha, terutama mengubah sistem pendidikan
terutama pada masa kemerdekaan. Hal ini dikarenakan Indonesia mengalami masa penjajahan
oleh beberapa negara kolonial sebelumnya. Perkembangan Pendidikan Islam pada masa koloni
Belanda saat itu mengalami banyak kesulitan. Hal ini disebabkan karena kebijakan-kebijakan
15
Belanda yang membatasi Pendidikan Agama dan menitik beratkan pada sekolah-sekolah yang
Setelah Belanda hengkang, Indonesia kembali dijajah oleh Jepang yang keberadaannya
membuat perubahan dalam masalah Pendidikan Islam. Sikap Jepang terhadap Pendidikan Islam
ternyata lebih lunak sehingga ruang gerak Pendidikan Islam lebih berkembang dan bebas,
dikarenakan Jepang tidak begitu menghiraukan kepentingan agama. Yang terpenting bagi Jepang
adalah mereka ingin memenangkan perang dan kalau perlu para pemuka agama lebih diberikan
Namun ketika Perang Dunia II berlangsung, kedudukan Jepang semakin terjepit yang
akhirnya Jepang mulai menekan dan menjalankan kekerasan terhadap rakyat Indonesia. Hal ini
juga berakibat kepada Pendidikan Islam di Indonesia yang mengalami kemerosotan dan
kemunduran karena ketatnya pengaruh indoktrinasi serta disiplin mati akibat pendidikan
militerisme fascisme Jepang. Namun demikian masih ada beberapa ibrah dibalik kekejaman
Jepang tersebut diantaranya bahasa nasional Indonesia menjadi hidup dan berkembang secara
luas di Indonesia, baik dalam pergaulan, bahasa pengantar maupun sebagai bahasa ilmiah.
Dengan begitu, aktivitas-aktivitas penerjemahan buku ilmiah kedalam bahasa Indonesia sangat
pesat sehingga lahirlah guru-guru kreatif dan berkembang dalam mendidik generasi bangsa
Indonesia.
16
DAFTAR PUSTAKA
Hasbullah, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2001
http://paiskabtng.blogspot.com/2014/08/sejarah-pai-di-indonesia-sejak-orde.html
http://putracaisar9.blogspot.com/2013/06/pendidikan-islam-pada-masa-orde-baru.html
Nur Uhbiyati dan Abu Ahmadi, Ilmu Pendidikan Islam, Bandung: CV. Pustaka Setia, 1997
Samsul Nizar, Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta : Kencana Prenada Group, 2009
17