Anda di halaman 1dari 2

Tujuh Prinsip Metode Pendidikan Perspektif Filsafat Islam

Prinsip-prinsip yang mendasari metode pengajaran dalam pendidikan Islam


sebagai berikut :

1. Prinsip pertama
Memperhatikan kecenderungan-kecenderungan pembelajar.
Semisal memperhatikan kebutuhan pembelajar,dan keinginannya untuk proses
belajar,agar dapat menggerakkan potensi-potensi internal dan
memperhitungkannya dalam apa yang disajikan kepada pembelajar,apa yang
dituntut darinya dalam hal aktivitas dan dalam metode - metode yang
mengikutinya.
َ ‫ فَإِ َّن ْالقَ ْل‬،‫ َوإِ ْقبَالِهَا‬4‫ فَأْتُوهَا ِم ْن قِبَ ِل َش ْه َوتِهَا‬4،ً‫ب َش ْه َوةً َوإِ ْقبَاالً َوإِ ْدبَارا‬
‫ب إِ َذا أُ ْك ِرهَ َع ِم َي‬ ِ ‫إِ َّن لِ ْلقُلُو‬
“Hati memiliki keinginan, tekad, dan keengganan, maka datanglah kepada
mereka.”

2. Prinsip kedua
Mengembangkan kreativitas pembelajar. Mengetahui kebutuhan untuk
mempertimbangkan tujuan pelajar dan membantunya mewujudkan tujuan
tersebut.
‫اس أُ ْع ِط َي لَهُ ثَ َوابٌ َس ْب ِع ْينَ نَبِيًّا‬ ْ ‫َم ْن تَ َعلَّ َم باَبًا ِمنَ ْال‬
َ َّ‫عل ِم لِيُ َعلِّ َم الن‬
“Barang siapa mempelajari satu bab dari ilmu dengan maksud akan
mengajarkannya kepada orang , maka diberikan kepadanya pahala tujuh puluh
nabi.”

3. Prinsip ketiga
Perlu diperhatikan tingkat kematangan yang dicapai oleh pembelajar dan
derajat kemauannya untuk belajar dengan cara Menciptakan kondisi yang
menyenangkan dan menantang namun tetap berisi etika bagi pembelajar.
‫ الناس على قدر عقولهم‬4‫ ونكلم‬, ‫نحن معاشر األنبياء أمرنا أن ننزل الناس منازلهم‬
“Kami, umat para nabi, telah diperintahkan untuk mengirim orang ke rumah
mereka, dan untuk berbicara dengan orang-orang sesuai dengan akal mereka.”

4. Prinsip keempat
Kebutuhan untuk mempertimbangkan perbedaan individu antara pembelajar
Menerapkan prinsip kebebasan yang rasional di dalam proses belajar mengajar
tanpa membebani para pembelajar dengan berbagai macam perintah atau
larangan yang megekang sehingga mereka tidak dapat berkembang
5. Prinsip kelima
Perlunya menciptakan peluang praktis untuk memberikan motivasi kepada
pembelajar agar berbuat
َ‫َاب أَفَال تَ ْعقِلُون‬ َ َّ‫أَتَأْ ُمرُونَ الن‬
َ ‫اس بِ ْالبِرِّ َوتَن َسوْ نَ أَنفُ َس ُك ْم َوأَ ْنتُ ْم تَ ْتلُونَ ْال ِكت‬
“Mengapa kamu menyuruh orang lain (mengerjakan) kebajikan, sedangkan
kamu melupakan dirimu sendiri, padahal kamu membaca Kitab (Taurat)?
Tidakkah kamu mengerti?”
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 44)

َ ّ‫ فالجا ِه ُل يَ ُغشُّ الن‬، ‫ك‬


، ‫اس بِتَنَ ُّس ِك ِه‬ ٌ ِّ‫م ظَهري عالِ ٌم ُمتَهَت‬4َ ‫ص‬
ٌ ‫ وجا ِه ٌل ُمتَنَ ِّس‬،‫ك‬ َ َ‫ ق‬: ‫علي عليه السالم‬ ٌّ ‫اإلما ُم‬
‫والعالِ ُم يُنَفِّ ُرهُم بِتَهَتُّ ِك ِه‬
“Yang sangat membebani pikiranku (sebagai khalifah itu) ada dua orang: orang
‘alim yang sembrono (fasik) dan orang bodoh yang ahli ibadah. Yang pertama
menyesatkan orang dari (keluasan) ilmunya dengan kesembronoannya, yang
kedua mengundang orang (terperangkap) dalam kebodohannya dengan
kekhusyukannya beribadah.”

6. Prinsip keenam
Perlunya memperhatikan pemahaman dan kesadaran akan hubungan,
keterpaduan dan kesinambungan pengalaman, kebaruan, orisinalitas dan
kemandirian berpikir
Mengutamakan dunia anak dalam arti memperhatikan kepentingan mereka
dalam mempersiapakan mereka untuk kehidupan masa depan.

7. Prinsip ketujuh
Perlunya membuat proses pendidikan menjadi proses yang menyenangkan dan
mutakhir untuk efek yang baik pada pelajar. Semisal Mendidik melalui
permainan atau menjadikan permainan sebagai sarana pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai