Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

Sejarah Pendidikan Islam Masa Orde Lama

Disusun untuk Memenuhi Tugas Kelompok Dalam Mata Kuliah


Sejarah Pendidikan Islam

Dosen Pengampu:
Siti Fraisya, M.Pd

Disusun Oleh:
Kelompok 12

Filia Afi Dinata 2211100095


Nadya 2211100429

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
2023 M/ 1444 H
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh


Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kita semua sehingga kami berhasil
menyelesaikan makalah yang berjudul "SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM
MASA ORDE LAMA". Makalah disusun guna memenuhi tugas Ibu Siti Fraisya,
M,Pd pada mata kuliah Sejarah Pendidikan Islam di UIN Raden Intan Lampung.
Selain itu kami juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi
pembaca.
Kami mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada Ibu Siti Fraisya,
M,Pd selaku dosen mata kuliah Sejarah Pendidikan Islam. Tugas yang telah
diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan . Kami juga
mengucapkan terimkasih pada semua pihak yang telah membantu proses
penyusunan makalah ini.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan kami terima demi kesempurnaan
makalah ini.

Bandar Lampung, 17 Maret 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i


KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 2
C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................... 3


A. Pengertian Orde Lama ................................................................................ 3
B. Perhatian Pemerintah Indonesia Terhadap Pendidikan Islam Masa Orde
Lama .......................................................................................................... 3
C. Pengembangan Pendidikan Islam Masa Orde Lama .................................... 5
D. Pendidikan Islam Pada Akhir Kepemimpinan Orde Lama........................... 9

BAB III PENUTUP .............................................................................................. 12


A. Kesimpulan ................................................................................................ 12
B. Saran .......................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 14

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Eksistensi pendidikan islam di indonesia adalah suatu kenyataan
yang sudah berlangsung sangat panjang dan sudah memasyarakat. Pada
masa penjajahan belanda dan pendudukan jepang, pendidikan islam
diselenggarakan oleh masyarakat sendiri dengan mendirikan pesantren,
sekolah dan tempat latihan-latihan lain. Setelah merdeka, pendidikan islam
dengan ciri khasnya madrasah dan pesantren mulai mendapatkan perhatian
dan pembinaan dari pemerintan Republik Indonesia.
Pendidikan merupakan suatu upaya untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa, mewujudkan generasi penerus bangsa yang siap
melanjutkan estafet perjuangan bangsa Indonesia. Dalam perkembangan
sejarah, pendidikan di Indonesia telah berlangsung sejak sebelum
Proklamasi Kemerdekaan RI. Dalam banyak referensi disebutkan bahwa
tonggak-tonggak sejarah pendidikan di Indonesia dimulai dari munculnya
organisasi Budi Utomo (1908) Kebangkitan Nasional (1928), masa
kemerdekaan (1945-1955), masa orde lama (1955-1967), masa orde baru
(1967-1997) hingga masa reformasi saat ini.
Pada masa pra-kemerdekaan, pendidikan islam lebih banyak
didominasi atau diselenggarakan dan diadakan di pesantren-pesantren.
Setelah indonesia merdeka, dunia pendidikan islam semakin menunjukkan
eksistensinya, dan bahkan dalam beberapa hal mengalami perubahan-
perubahan. Sehingga dunia pendidikan islam yang berkembang saat ini,
tidak sepatutnya melupakan atau menafikan keberadaan pendidikan islam
pada masa orde lama.
Pemerintah pada masa orde lama yang dalam tulisan ini
dimaksudkan kepada rentang waktu 1950 sampai dengan 1966 diberi tugas
oleh Undang-Undang dasar 1945 untuk mengusahakan agar terbentuknya
suatu system pendidikan dan pengajaran yang bersifat nasional. Oleh

1
karena itu, pastilah sejarah mencatat bagaimana pemerintah Orde Lama
memberikan sumbangsih yang signifikan terhadap perkembangan
pendidikan islam. Makalah ini dengan segala kekurangannya dimaksudkan
untuk memaparkan sejauh mana perkembangan pendidikan islam pada
masa orde lama.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam makalah
ini adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan orde lama?
2. Bagaimana Perhatian Pemerintah Indonesia Terhadap Pendidikan
Islam Masa Orde Lama?
3. Bagaimana Pengembangan Pendidikan Islam Masa Orde Lama?
4. Bagaimana Pendidikan Islam Pada Akhir Kepemimpinan Orde Lama?

C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengertian orde lama.
2. Untuk mengetahui bagaimana perhatian pemerintah indonesia
terhadap pendidikan islam masa orde lama.
3. Untuk mengetahui bagaimana pengembangan pendidikan islam masa
orde lama.
4. Untuk mengetahui bagaimana pendidikan islam pada akhir
kepemimpinan orde lama.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Orde Lama


Menurut Marlina di negara Indonesia istilah Orde Lama digunakan
oleh rezim Orde Baru dalam menyebut suatu sistem pemerintahan yang
dipimpin oleh presiden Soekarno. Menurut Yudi Hartono Indonesia pada
awal kemerdekaan yang dipimpin oleh Soekarno disebut dengan Orde
Lama. Pada era Orde Lama sistem pemerintahan presidensial yang
berlangsung sejak tahun 1945 sampai tahun 1966 berada dibawah
kepemimpinan Presiden Soekarno. Soekarno menganut sistem
pemerintahan demokrasi terpimpin dimana tidak memberikan peluang
untuk perbedaan pendapat dalam menghadapi isu-isu politik penting.
Sebagian pemimpin muslim menganggap sistem ini merupakan suatu
penyimpangan dari prinsip-prinsip perjuangan dalam Islam. Berdasarkan
beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa pengertian dari
orde lama yaitu sistem pemerintahan pada awal kemerdekaan yang
dipimpin oleh Presiden Soekarno dan berlangsung dari tahun 1945-1966. 1

B. Perhatian Pemerintah Indonesia Terhadap Pendidikan Islam Masa


Orde Lama
Kaum muslim Indonesia sangat tertinggal intelegensinya daripada
golongan yang lain karena keadaan terpuruk saat berada di bawah
penjajahan Belanda yang terlalu lama. Penyebabnya adalah sikap dan
kebijakan pemerintah Belanda yang mendiskriminasi kaum muslim serta
politik nonkooperatif ulama terhadap Belanda dimana terdapat fatwa yang
dikeluarkan oleh ulama jika kaum muslim ikut serta dalam budaya yang
dilakukan Belanda termasuk dalam hal Pendidikan modern, maka hal
tersebut merupakan suatu bentuk penyelewengan dari agama. Pasca

1
Titi Anjasari, “Kebijakan Pendidikan Islam Di Era Orde Lama Dan Orde Baru,” Jurnal
Studi Islam Dan Kemuhammadiyahan (JASIKA) 2, no. 2 (2022): 141–55,
https://doi.org/10.18196/jasika.v2i2.34.

3
kemerdekaan Indonesia, pelaksanaan dari Pendidikan agama Islam baik di
sekolah-sekolah baik sekolah negeri atau sekolah swasta mendapatkan
perhatian yang cukup serius oleh pemerintah. Soekarno berpendapat
bahwa pendidikan Islam dapat dijadikan sarana perubahan bagi umat
Islam. Pendidikan Islam dapat mempertajam pikiran serta menguatkan
akal. Soekarno juga menyampaikan bahwa agama dan ilmu pengetahuan
tidak dapat dipisahkan. Salah satu pembahasan penting dalam
pendidikan Islam yaitu masalah pengelompokan antara ilmu agama
yang kaitannya dengan ajaran agama Islam yakni ilmu tentang Al Qur’an,
Ilmu tentang Hadits, Ilmu tentang Tajwid, Ilmu tentang Fiqih dan ilmu
umum yang berhubungan dengan ilmu keduniaan. Ilmu umum ini negara
barat dianggap lebih maju dibandingkan dengan negara yang lain. Maka
dengan adanya hal ini Soekarno memberikan kesimpulan nya:
“Demi Allah “Islam Science” bukan hanya pengetahuan al-
Qur’an dan Hadits sahadja; “Islam Science” adalah pengetahuan al-
Qur’an dan Hadits plus pengetahuan umum! Orang tidak akan memahami
betul al-Qur’an dan Hadits, kalau tak berpengetahuan umum”.
Usaha pemerintah untuk mengatur Pendidikan Islam dimulai
dengan melaksanakan anjuran dari BPKNP (Badan Pekerja Komite
Nasional Pusat) tanggal 27 desember 1945 yang menyebutkan bahwa:
“Madrasah dan pesantren pada hakikatnya adalah satu alat dan
sumber pendidikan dan pencerdasan rakyat jelata yang sudah berurat
berakar dalam masyarakat Indonesia umumnya, hendaklah pula mendapat
perhatian dan bantuan nyata berupa tuntunan dan bantuan material dari
pemerintah”.
Dengan adanya anjuran ini maka pemerintah memberikan bantuan
kepada Lembaga Pendidikan Islam. Diskriminasi yang sebelumnya
dilakukan oleh pemerintah Belanda ataupun Jepang akhirnya dihapuskan
setelah Indonesia merdeka. Tidak ada lagi perlakuan yang berbeda
dikarenakan ras, keturunan, agama ataupun kepercayaan yang dianut oleh
rakyatnya. Seluruh rakyat memiliki hak dan kewajiban yang sama.

4
Selain melakukan revolusi fisik pasca kemerdekaan, pemerintah RI
juga melakukan pembinaan terhadap Pendidikan agama yang kemudian
diberikan kepercayaan kepada Depag (Departemen Agama) dan
Depdikbud (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan). Dengan diberikan
kewenangan oleh pemerintah untuk mengatur pendidikan agama maka
Depag dan Depdikbud mengeluarkan aturan pengelolaan pendidikan
agama pada sekolah umum negeri atau sekolah umum swasta. Menteri
Pendidikan Mr Moh. Soewandi Ir R. Gunarsa Wikana(kemdikbud, 2015)
dan Menteri agama KH. Fathurrahman Kafrawi dalam Sudarno, 2018
mengeluarkan SKB (Surat Keputusan Bersama) pada bulan Desember
1946 untuk mengelola pelaksanaan pendidikan agama di sekolah-sekolah.
Isi dari SKB ini mengatur tentang bagaimana cara pelaksanaan Pendidikan
agama di sekolah umum yang berada di bawah kementrian Pendidikan. 2

C. Pengembangan Pendidikan Islam Masa Orde Lama


Setelah Indonesia merdeka penyelenggaraan pendidikan agama
Islam mendapat perhatian serius dari pemerintah, baik di sekolah negeri
maupun swasta. Usaha untuk itu dimulai dengan memberikan bantuan
terhadap lembaga tersebut sebagaimana yang dianjurkan oleh Badan
Pekerja Komite Nasional Pusat (BPKNP) tanggal 27 desember 1945 yang
menyebutkan bahwa:
“Madrasah dan pesantren pada hakikatnya adalah satu alat dan
sumber pendidikan dan pencerdasan rakyat jelata yang sudah berurat
berakar dalam masyarakat Indonesia umumnya, hendaklah pula mendapat
perhatian dan bantuan nyata berupa tuntunan dan bantuan material dari
pemerintah.”3

2
Ibid.
3
MIFTAHUL RESKI PUTRA NASJUM, “TINJAUAN SEJARAH PENDIDIKAN
ISLAM MASA ORDE LAMA,” Kaos GL Dergisi 8, no. 75 (2020): 147–54,
https://doi.org/10.1016/j.jnc.2020.125798%0Ahttps://doi.org/10.1016/j.smr.2020.02.002
%0Ahttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/810049%0Ahttp://doi.wiley.com/10.1002/anie
.197505391%0Ahttp://www.sciencedirect.com/science/article/pii/B978085709040950020
5%0Ahttp:

5
Kenyataan yang demikian timbul karena umat Islam yang dalam,
setelah sekian lama mereka terpuruk di bawah kekuasaan penjajah. Sebab
pada zaman penjajahan Belanda pintu masuk pendidikan modern bagi
umat Islam terbuka secara sangat sempit. Dalam hal ini minimal ada dua
penyebab uatamanya, yaitu:
1. Sikap dan kebijaksanaan pemerintah colonial yang amat
diskriminatif terhadap kaum muslimin.
2. Politik nonkoperatif para ulata terhadap Belanda yang
menfatwakan bahwa ikut sertadalam budaya Belanda, termasuk
pendidikan modernnya adalah satu bentuk penyelewengan agama.
Mereka berpegang pada salah satu hadis Nabi Muhammad Saw
yang artinya “barang siapa yang menyerupai satu golongan maka ia
termasuk pada golongan itu”. Hadis tersebut melandasi sikap para
ulama pada waktu itu.4
Itulah beberapa faktor yang menyebabkan mengapa kaum
muslimin Indonesia amat tercecer dalam segi intelektualitas ketimbang
golongan lain. Akan tetapi keadaan berubah secara radikal setelah
kemerdekaan Indonesia tercapai seakan-akan merupakan ganjaran untuk
para pahlawan nasional sepanjang sejarah yang umumnya terdiri para
ulama atau yang dijiwai oleh keislaman itu, kemerdekaan membuahkan
sesuatu yang luar biasa manfaatnya bagi kaum muslimin, terutama
dibidang pendidikan modern.
Dasar negara yang telah disepakati bersama saat mendirikan negara
adalah pancasia yang tertuang dalam pembukaan undang-undang dasar
1945 dan merupakan kesatuan yang tidak terpisahkan dengan batang tubuh
UUD 1945. Pancasila dan undang-undang dasar 1945 inilah yang
kemudian dijadikan pangkal tolak pengelolaan negara dalam membangun
bangsa Indonesia tersebut. Tujuan nasional bangsa Indonesia adalah
seperti yang dirumuskan dalam dalam pembukaan undang-undang dasar

4
Mohammad Kosim, “Kebijakan Pendidikan Agama Islam,” Karsa 22, no. 1 (2014): 1–
17, http://ejournal.iainmadura.ac.id/index.php/karsa/article/view/550.

6
1945 yang berbunyi sebagai berikut: “Melindungi segenap bangsa dan
seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan
umum mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban
dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan
sosial”. Sesuai dengan sila pertama dan pancasila yaitu ketuhanan yang
maha Esa, dengan demikian berarti bahwa kehidupan beragama di
Indonesia secara konstitusional dijamin keberadaannya seperti termaktub
pada pasal 29 UUD 1945, yaitu: Pertama, Negara berdasarkan atas
Ketuhanan Yang Maha Esa. Kedua, Negara menjamin kemerdekaan tiap-
tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk
beribadah menurut agamanya dan kepercayaannya itu.
Sebagai jaminan konstitusional ini membawa suatu konsekuensi
bahwa pemerintah tidak hanya menjamin kebebasan tiap penduduk untuk
memeluk agamanya masing-masing dan beribadah menurut agamanya dan
keeprcayaannya itu yang secara konkrit telah disebutan pada pasal 29
tersebut melainkan juga sekaligus menjamin, melindungi, membina,
mengembangkan, serta memberi bimbingan dan pengarahan agar
kehidupan beragama dan bernegara berdasarkan pancasila. Pemerintah
dalam usaha memenuhi amanat pasal 29 UUD 1945 tersebut selalu
berusaha untuk memberikan kebebasan pada organisasi sosial, agama, dan
politik untuk dapat berperan serta dalam pembangunan bangsa dan negara
Indonesia yang merdeka.
Meskipun Indonesia baru memperoklamirkan kemerdekaannya dan
telah mengalami refolusi fisik, pemerintah Indonesia sudah berbenah diri
terutama memperhatikan masalah pendidikan yang dianggap cukup
menentukan. Untuk itu dibentuklah Kementerian Pendidikan Pengajaran
dan Kebudayaan (PP dan K). Dengan terbentuknya Kementerian
Pendidikan tersebut maka diadakanlah berbagai usaha terutama mengubah
system pendidikan dan menyesuaikannya dengan keadaan yang baru.
Menteri pendidikan pengajaran dan kebudayaan (PP dan K) pertama KI

7
Hajar Dewantara mengeluarkan intruksi umum yang isinya
memerintahkan kepada semua kepala-kepala sekolah dan guru-guru yaitu:
1. Mengibarkan sang merah putih tiap-tiap hari di dalam sekolah.
2. Melagukan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
3. Menghentikan pengibaran bendera Jepang dan menghapuskan
nyanyian Kimi Gayo lagu kebangsaan Jepang. Menghapuskan
pelajaran bahasa Jepang serta segala upacara yang berasal dari
pemerintah bala tentara Jepang.
4. Member semangat kebangsaan kepada semua murid-murid. 5
Oleh karena itulah perjalanan sejarah pendidikan Islam di
Indonesia sejak Indonesia merdeka sampai tahun 1965 yang lebih dikenal
dengan masa orde lama (ORLA), yang berbeda dengan tahun 1965 sampai
sekarang yang lebih dikenal dengan orde baru (ORBA). Tindakan pertama
yang diambil oleh pemerintah Indonesia ialah menyesuaikan pendidikan
dengan tuntutan dan aspirasi rakyat, sebagaimana tercantum dalam UUD
1945 pasal 31 yang berbunyi: Pertama, Tiap-tiap warga negara berhak
mendapat pengajaran. Kedua, Pemerintah mengusahakan suatu system
pengajaran nasional yang diatur dengan undang-undang. Oleh karena itu
pembatasan pemberian pendidikan disebabkan perbedaan agama, sosial,
ekonomi, dan golongan yang ada di masyarakat tidak dikenal lagi. Dengan
demikian setiap anak Indonesia dapat memilih kemana dia akan belajar
sesuai dengan kemampuan, bakat, dan minatnya.
Pada periode orde lama ini, berbagai peristiwa dialami oleh bangsa
Indonesia dalam dunia pendidikan, yaitu:
1. Dari tahun 1945-1950 landasan pendidikan adalah UUD 1945 dan
falsafah pancasila.
2. Pada permulaan tahun 1949 dengan terbentuknya negara Republik
Indonesia Serikat (RIS), di negara bagian timur dianut suatu

5
Suyuthi Pulungan, Sejarah Pendidikan Islam (jakarta: Prenadamedia Group:
KENCANA, 2019).

8
system pendidikan yang diwarisi dari zaman pemerintahan
Belanda.
3. Pada tanggal 17 agustus 1950, dengan terbentuknya kembali
negara kesatuan Republik Indonesia, ladasan idiil pendidikan
UUDS RI.
4. Pada tahun 1959 presiden mendekritkan RI kembali ke UUD 1945
dan dan menetapkan manifesto politik RI menjadi haluan Negara.
Dibidang pendidikan ditetapkan Sapta Usaha Tama dan Panca
Wardhana.
5. Pada tahun 1965 sesudah peristiwa G 30 S/PKI kita kembali lagi
melaksanakan pancasila dan UUD secara murni dan konsekuen. 6

D. Pendidikan Islam Pada Akhir Kepemimpinan Orde Lama


Pada bulan Desember tahun 1960 dilaksanakan sidang pleno oleh
MPRS yang kemudian menghasilkan keputusan bahwa pelaksanaan
kegiatan dalam bidang mental, bidang agama, dan bidang budaya dengan
syarat material spiritual supaya setiap setiap warga negara bisa
mengembangkan kepribadian kebangsaan Indonesia dan juga menolak
budaya asing yang memberikan pengaruh buruk. Hal ini tertuang dalam
Bab II Pasal 2 ayat 1. Sementara dalam ayat 3 dari pasal yang sama
disebutkan bahwa di sekolah umum dari tingkat rendah (dasar) sampai
tingkat universitas diberikan pendidikan agama dan menjadi mata
pelajaran dengan catatan murid yang menyatakan keberatan maka boleh
berhak tidak mengikuti pendidikan agama.
Pada tahun 1965 yakni akhir kepemimpinan orde lama barulah
mulai lahir kesadaran umat Islam. Pada masa tersebut mulai muncul minat
lebih mendalam terhadap masalah pendidikan yang memiliki maksud lebih
memperkuat Islam yang kemudian beberapa organisasi Islam lebih
dimantapkan. Dengan ini kementerian agama dibawah Menteri Agama

6
Abuddin Nata, Sejarah Pendidikan Islam (jakarta: Prenadamedia Group: KENCANA,
2022).

9
KH. Saifuddin Zuhri mencanangkan rencana program pendidikan dengan
menunjukkan jenis-jenis pendidikan dan pengajaran Islam sebagai berikut:
1). Pesantren Indonesia Klasik, dimana pesantren ini sama seperti sekolah
swasta keagamaan namun juga menyediakan asrama. Pesantren Indonesia
klasik ini memberikan pendidikan yang bersifat pribadi, dahulunya hanya
memberikan pengajaran keagamaan dan pelaksanaan ibadah. Guru dan
murid hidup secara bekerja sama sebagai suatu masyarakat. Mereka
mengolah tanah pesantren untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. 2).
Madrasah Diniyah, madrasah diniyah merupakan sekolah yang
berlangsung di dalam kelas dan memberikan pelajaran tambahan untuk
anak usia 7 hingga 20 tahun. Pengajaran ini diberikan selama 10 jam setiap
minggu pada waktu sore hari di tingkat dasar dan menengah 4 tahun,
kemudian 3 sampai 6 tahun di tingkat sekolah menengah selanjutnya
murid lulusan dari Madrasah Diniyah ini boleh diterima di pendidikan
agama pada jenjang akademi. 3). Madrasah-madrasah swasta, madrasah
swasta ini merupakan pesantren namun pengelolaannya dilakukan secara
modern. Selain memberikan pengajaran agama, madrasah swasta juga
memberikan pengajaran umum. Jadwal yang dibuat adalah 60%-65%
diberikan untuk pengajaran mata pelajaran umum, sisanya sebanyak 35%-
40% diberikan untuk pengajaran mata pelajaran agama sehingga porsi
mata pelajaran umum masih lebih banyak. 4). Madrasah Ibtidaiyah Negeri
(MIN), ini setingkat dengan sekolah dasar negeri yang diberikan selama 6
tahun. Setelah selesai menempuh pendidikan di MIN selanjutnya dapat
menempuh pendidikan di MTSN ataupun sekolah tambahan pada tahun
ketujuh, dimana murid diperkenankan mengikuti pendidikan ketrampilan
contohnya: pendidikan guru agama yang diperuntukkan bagi sekolah dasar
negeri. Setelah itu murid dapat mengikuti latihan lanjutan selama 2 tahun
dalam rangka menyelesaikan kursus guru agama yang diperuntukkan bagi
sekolah menengah. 5). Terdapat percobaan baru pada Madrasah Ibtidaiyah
Negri (MIN) yaitu pendidikan selama 6 tahun kemudian ditambahkan
kursus selama 2 tahun dimana 2 tahun ini diberikan latihan ketrampilan

10
yang sederhana. Sehingga setelah menempul total pembelajaran selama 8
tahun maka telah dianggap lengkap dan murid dapat kembali ke kampung
halaman masing-masing. 6) Pada tahun 1960 pendidikan teologi tertinggi
diberikan pada tingkat universitas yang saat itu terdapat di IAIN
Yogyakarta dan Jakarta.7

7
Jumaisa, Sejarah Pendidikan (Makassar: Cendekia Publisher, 2022).

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Orde lama yaitu sistem pemerintahan pada awal kemerdekaan yang
dipimpin oleh Presiden Soekarno dan berlangsung dari tahun 1945-
1966.
2. Pasca kemerdekaan Indonesia, pelaksanaan dari Pendidikan agama
Islam baik di sekolah-sekolah baik sekolah negeri atau sekolah
swasta mendapatkan perhatian yang cukup serius oleh pemerintah.
Soekarno berpendapat bahwa pendidikan Islam dapat dijadikan
sarana perubahan bagi umat Islam. Pendidikan Islam dapat
mempertajam pikiran serta menguatkan akal. Soekarno juga
menyampaikan bahwa agama dan ilmu pengetahuan tidak dapat
dipisahkan.
3. Pada periode orde lama ini, berbagai peristiwa dialami oleh bangsa
Indonesia dalam dunia pendidikan, yaitu: (a) Dari tahun 1945-1950
landasan pendidikan adalah UUD 1945 dan falsafah pancasila. (b)
Pada permulaan tahun 1949 dengan terbentuknya negara Republik
Indonesia Serikat (RIS), di negara bagian timur dianut suatu
system pendidikan yang diwarisi dari zaman pemerintahan
Belanda. (c) Pada tanggal 17 agustus 1950, dengan terbentuknya
kembali negara kesatuan Republik Indonesia, ladasan idiil
pendidikan UUDS RI. (d) Pada tahun 1959 presiden mendekritkan
RI kembali ke UUD 1945 dan dan menetapkan manifesto politik
RI menjadi haluan Negara. Dibidang pendidikan ditetapkan Sapta
Usaha Tama dan Panca Wardhana. (e) Pada tahun 1965 sesudah
peristiwa G 30 S/PKI kita kembali lagi melaksanakan pancasila
dan UUD secara murni dan konsekuen.
4. Pada tahun 1965 yakni akhir kepemimpinan orde lama mulai lahir
kesadaran umat Islam. Pada masa tersebut mulai muncul minat

12
lebih mendalam terhadap masalah pendidikan yang memiliki
maksud lebih memperkuat Islam yang kemudian beberapa
organisasi Islam lebih dimantapkan.

B. Saran
kami sadar bahwa masih banyak kekurangan yang kami miliki,
baikdari tulisan maupun bahasan yang kami sajikan, oleh karena itu
mohon diberikan sarannya agar kami bisa membuat makalah lebih baik
lagi, dan semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua, dan
menjadi wawasan kita dalam memahami paragraf.

13
DAFTAR PUSTAKA

Anjasari, Titi. “Kebijakan Pendidikan Islam Di Era Orde Lama Dan Orde Baru.”
Jurnal Studi Islam Dan Kemuhammadiyahan (JASIKA) 2, no. 2 (2022): 141–
55. https://doi.org/10.18196/jasika.v2i2.34.
Jumaisa. Sejarah Pendidikan. Makassar: Cendekia Publisher, 2022.
Kosim, Mohammad. “Kebijakan Pendidikan Agama Islam.” Karsa 22, no. 1
(2014): 1–17.
http://ejournal.iainmadura.ac.id/index.php/karsa/article/view/550.
MIFTAHUL RESKI PUTRA NASJUM. “TINJAUAN SEJARAH PENDIDIKAN
ISLAM MASA ORDE LAMA.” Kaos GL Dergisi 8, no. 75 (2020): 147–54.
https://doi.org/10.1016/j.jnc.2020.125798%0Ahttps://doi.org/10.1016/j.smr.2
020.02.002%0Ahttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/810049%0Ahttp://doi.
wiley.com/10.1002/anie.197505391%0Ahttp://www.sciencedirect.com/scien
ce/article/pii/B9780857090409500205%0Ahttp:
Nata, Abuddin. Sejarah Pendidikan Islam. jakarta: Prenadamedia Group:
KENCANA, 2022.
Pulungan, Suyuthi. Sejarah Pendidikan Islam. jakarta: Prenadamedia Group:
KENCANA, 2019.

14

Anda mungkin juga menyukai