Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA

Pendidikan Islam Zaman Kebangkitan Nasional /Pembaharuan pendidikan Islam


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA
dosen pengampu : Dr. Muhammad Isa Ansory, S.S., M.PI

Disusun Oleh :
1.Fajar Abdul Aziz (211005209)
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT ISLAM MAMBA’UL ULUM SURAKARTA
202/2024

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah sejarah islam di
Indonesia dengan judul Pendidikan Islam Zaman Kebangkitan Nasional /Pembaharuan
pendidikan Islam
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan  kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat
banyak  kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Demikian,
semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terimakasih.

Selasa,1 april 2023

Penulis
Daftar Isi

KATA PENGANTAR......................................................................................................................II
Daftar Isi.....................................................................................................................................III
Bab I............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan....................................................................................................................1
Bab II...........................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.............................................................................................................................2
A.  Pendidikan Islam Pada Masa Kebangkitan Nasional...........................................................2
B. Pola Kebangkitan Pendidikan Islam.......................................................................................3
Bab III.........................................................................................................................................4

A. Pengertian Pembaharuan Pendidikan Islam......................................................................4

B. Gerakan Pembaharuan pendidikan Islam..................................................................4

C. Munculnya Pembaharuan Pendidikan Islam dilndonesia....................................................5


D.Lembaga Pendidikan Islam Pada Masa Pembaharuan..........................................................5
E. Ciri-ciri Lembaga Islam Masa Pembaharuan.........................................................................5
F.Pola Pembaharuan Pendidikan Islam...............................................................................5
KESIMPULAN...............................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................7
Bab I

PENDAHULUAN
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Pola dan kebijakan pendidikan islam di indonesi, tidak dapat lepas dari apa yang di
ilustrasikan pada kebijakan pemerintah belanda terhadap Indonesia, yang memberi gambaran
bahwa hubungan pertama antara pengembangan agama islam dengan berbagai jenis
kebudayaan di indonesia merupakan suatu akomodasi kultural yang harus di temukan. Hal
tersebut berawal dari pembentukan dalam dunia dagang, dimana sejarah juga menunjukkan
penyebaran islam yang terjadi dalam suatu kontak intelektual nketika ilmu-ilmu di
pertentangkan atau di pertemukan ketika kepercayaan pada dunia lama mulai menurun. Oleh
karena, ketika kaum kolonial belanda berhasil menancapkan kukunya di bumi nusantara
dengan misinya yang ganda antara imperialis dan kristenisasi justru sangat merusak dan
menjungkir balikkan tatanan yang sudah ada.
Memang diakui belanda cukup banyak mewarnai perjalanan sejarah di indonesia
dengan peristiwa dan pengalaman yang tercatat sejak kedatangan belanda di indonesia, baik
perorangan dan kemudian di organisasikan dalam bentuk kongsi dagang yang bernama VOC,
dan lain-lain.
B.     Rumusan Masalah
1. bagaimana pendidikan Islam di Indonesia pada masa kebangkitan Nasional ?
2. bagaimana Pendidikan Islam di Indonesia pada masa kemerdekaan  ?
3, kapan pembaruan pendidikan islam di indoesia
C.    Tujuan
1. untuk mengetahui bagaimana sistem pendidikan islam di indonesia pada masa kebangkitan
nasional
2. untuk mengetahui dan memahami bagamana sistem pendidikan islam di Indonesia pada
masa kemerdekaan
3. untuk mengetahui pembarua pendidikan islam di indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pendidikan Islam Pada Masa Kebangkitan Nasional
Pemerintahan kolonial belanda memperkenalkan sekolah-sekolah modern menurut
sistem persekolahan yang berkembamng di dunia barat, sedikit banyak mengaruhi sitem
pendidikan di indonesia, yaitu pesantren. Padahal di ketahui bahwa pesantren merupakan
salah satunya lembaga pendidikan formal di indonesia sebelum adanya kolonial belanda,
justru snagat berbeda dalam sistem dan pengelolaannya dengan sekolah yang di perkenalkan
oleh belanda[1].
Hal ini dapat di lihat dari terpecahnya dunia pendidikan di Indonesia pada abad 20 M
menjadi dua golongan, yaitu: 1. Pendidikan yang di berikan oleh sekolah barat yang sekuler
yang tidak mengenal ajaran agama, 2. Pendidikan yang di berikan oleh pondok pesantren
yang hanya mengenal agama saja.
Dengan kata lain menurut istilah Wirjosukarto yang di kutip oleh Muhaimin pada
periode tersebut terdapat dua corak pendidikan, yaitu corak lama yang berpusat pondok
pesantren dan corak baru dari perguruan sekolah-sekolah yang didirikan oleh pemerintah
Belanda. Pendidikan yang di kelola Belanda hususnya berpusat pada pengetahuan dan
ketrampilan duniawi yaitu pewndidikan umum, sedangkan pada lembaga pendidikan Islam
lebih menekankan pada pengetahuan dan ketrampilan yang berguna bagi penghayatan agama.
[2]
Dengan terbukanya kesempatan yang luas bagi masyarakat umum untuk memasuki
sekolah-sekolah yang diselenggarakan secara tradisional oleh kalangan islam, dan mendapat
tantangan dan saingan berat dengan didirikannya sekolah Belanda yang dikelola secara
modern oleh Belanda yang berisikan materi tentang ketrampilan duniawi karena untuk
sekolah pesantren memerlukan biaya yang tinggi. Sementara pada sekolah Belanda hanya
orang-orang dari kalangan tertentu yang bisa mengikutinya, sedangkan untuk kalangan bawah
tidak bisa mendapatkan pendidikan, sehingga ada sebagian diantara rakyat Indonesia yang
masih tidak bisa baca tulis, karena tidak mendapatkan kesempatan untuk mengenyam
pendidikan.
Dalam hal ini muncul kesadaran dari pendidikan Islam ulama’-ulama’ yang pada
waktu itu juga menyadari bahwa sistem pendidikan tradisional dan langgar tidak lagi sesuai
dengan iklim pada masa itu. Maka dirasakanlah akan pentingnya memberikan pendidikan
secara teratur di madrasah atau sekolah secara teratur, Mohammad Abduh dan Rasyid Ridho
dengan pembaruan di bidang sosial dan kebudayaan berdasarkan tradisi islam al-qur’an dan
hadits yang di bangkitkan kembali dengan menggunakan ilmu-ilmu barat.[3]
Hal ini merupakan jalan untuk maju dan berpartisipasi di madrasah-madrasah Islam
dengan terus mengadakan pembaruan, dengan memasukkan ilmu-ilmu pengetahuan barat ke
dalam kurikulum. Dengan memasukkan jiwa penggerak untuk maju ke dalam kurikulum,
maka muncullah tokoh-tokoh pembaruan di Indonesia yang mendirikan sekolah Islam dimana
mana.
Dengan demikian dapat di tegaskan bahwa di samping kedua corak pendidikan
sebelumnya, juga terdapat corak pendidikan yang ketiga yang merupak sintera dari corak
lama dan corak baru. Corak pendidikan ketiga sintesis, muncul bersamaan dengan lahirnya
madrasah-madrasah yang berkelas yang muncul sejak tahun 1909, yang di pelopori oleh para
pembaruan di Indonesia.
Jika agama Islam dalam arti para pedagang Islam telah masuk di Tiongkok pada
zaman kholifah Utsman bin Affan, maka tidak mustahil ada pedagang Islam yang mampir
atau menetap di Indonesia sekitar zaman itu, mengingat letak Indonesia di lalui oleh mereka
yang akan pergi ke Tiongkok lewat lautan. Tetapi ilmu sejarah tidak cukup hanya
berdasarkan perkiraan atau hipotesa belaka. Ilmu sejarah memerlukan bukti-bukti yang
otentik tentang permulaan masuknya Islam di Indonesia, sehingga sampai sekarang masih
mengalami kesulitan-kesulitan yang perinsip, antara lain:
a)      Buku-buka sejarah Indonesia banyak yang ditulis oleh orang-orang belanda pada zaman
pemerintah belanda menjajah Indonesia. Ada dua macam keberatan terhadap buku-buku
tersebut. Pertama, penulisnya adalah orang-orang yang tidak senang kepada Islam[4] dan
kepada bangsa Indonesia. Kedua, masa penyelidikannya sudah lama sehingga sudah
ketinggalan waktu, yakni sudah ada bukti-bukti lain yang dikemukakan oleh penulis belanda.
Namun demikian kita tidak boleh apriori menulak semua pendapat dari mereka.
b)      Buku-buku sejarah yang ada sering mengemukakan bukti berupa cerita rakyat yang hifup dan
di percayai oleh orang banyak sejak dahulu sampai sekarang. Ibarat hadits  Nabi Muhammad
SAW yang nilainya mashur atau mutawatir dapat di jadikan dalil atau bukti. Pada hal di
antara cerita rakyat yang sudah mashur itu kadang-kadang tidak dapat di pertanggung
jawabkan secara ilmiah.
B. Pola Kebangkitan Pendidikan Islam
Dengan memperhatikan berbagai macam sebab kelemahan dan kemunduran umat
islam sebagaimana nampak pada masa sebelumnya, dan dengan memperhatikan sebab-sebab
kemajuan dan kekuatan yang dialami oleh bangsa-bangsa Eropa, maka pada garis besarnya
terdapat tiga pola pemikiran pembaharuan pendidikan islam. Ketiga pola tersebut adalah
1. Pola pembaharuan pendidikan islam yang beroreintasi kepada pendidikan modern di
Eropa. Golongan yang berorientasi pada pola pendidikan modern di barat, pada dasarnya
mereka berpandangan bahwa sumber kekuatan dan kesejahteraan hidup yang dialami oleh
barat adalah sebagian dari hasil perkembangan ilmu pengetahun dan teknologi modern
yang mereka capai. Mereka juga berpendapat bahwa apa yang dicapai oleh bangsa-bangsa
Barat sekarang, tidak lain merupakan perkembangan dari ilmu pengetahuan dan
kebudayaan yang pernah berkembang didunia islam. Atas dasar demikian, maka untuk
mengembalikan kekuatan dan kejayaan umat islam, sumber kekuatan dan kesejahteraan
tersebut harus dikuasai kembali.
2.      Yang berorientasi dan bertujuan untuk pemurnian kembali ajaran islam.
Gerakan pembaharuan pendidikan islam yang berorientasi pada sumber islam yang murni.
Pola ini berpandangan bahwa sesungguhnya islam sendiri merupakan sumber bagi
kemajuan dan perkembangan peradapan dan ilmu pengetahuan modern. Islam sendiri
sudah penuh dengan ajaran-ajaran dan pada hakikatnya mengandung potensi untuk
membawa kemajuan dan kesejahteraan serta kekuatan bagi umat manusia. Dalam hal ini
islam sudah membuktikan pada masa kejayaannya.
3.      Yang berorientasi pada kekayaan dan sumber budaya bangsa masing-masing dan
yang bersifat nasionalisme. Usaha pembaharuan pendidikan yang berrientasi pada
nasionalisme. Rasa nasionalisme timbul bersamaan dengan berkembangnya pola
kehidupan modern, dan mulai dari barat. Bangsa-bangsa barat mengalami kemajuan rasa
nasionalisme yang kemudian menimbulkan kekuatan-keuatan politik yang berdiri sendiri.
Keadaan tersebut mendorong pada umunya bangsa-bangsa timur dan bangsa terjajah
lainnya untuk mengembangkan nasionalisme masing-masing[5].
BAB III
A. Pengertian Pembaharuan Pendidikan Islam
Pembaharuan dalam kamus besar bahasa indonesia merupakan perbuatan
memperbarui. Makna bahasa yang terkandung dalam pengertian pembaharuan
sangat luas. Pembaharuan menurut masyarakat barat merupakan pikiran, aliran,
sebuah gerakan atau usaha untuk mengubah suatu paham-paham istiadat dan
institusi- institusi agar disesuaikan pada kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Kalau dibarat menyesuaikan ajaran di katholik dengan di prostestan sehingga ini
membawa mereka kepada sekularisme. Berbeda dengan islam, kalau di islam
bukan ajaran dasar berupa Alquran dan hadist yang perbaharui, namun
interpretasi dari hasil-hasil pemahaman bukan pada teks Alquran sendiri.
Karena hakikatnya pembaharuan dalam islam adalah sebuah gerakan untuk
melakukan penyesuaikan terhadap sebuah perubahan karena adanya kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi.(Abudin Nata, 2019).Pendidikan islam
merupakan pendidikan yang ditujukan kepadasemua umat muslim. Tujuan nya
adalah agar mampu untukmerealisaikan kemampuan dalam bersyahadah kepada
Allah Swt.(AL RASYIDIN, 2015)Tujuan pendidikan islam adalah
terbentuknyakepribadian muslim yang seutuhnya, yang memiliki nilai-nilai
agamaislam dengan baik dan mampu untuk memutuskan dan
berbuatberdasarkan nilai-nilai ajaran islam. (Syafaruddin dan Nurgaya Pasadan
Mahariah, 2017).
B. Gerakan Pembaharuan pendidikan Islam:
Gerakan Pembaharuan Pendidikan Islam datang dari Timur Tengah dan
berpengaruh ke indonesia, melalui dua arah, yaitu arah publikasi dan arah
pendidikan.arah publikasi, pada arah ini muncul berbagai majalah al amanar
diabad 20, pada saat itu majalah al manar ini memuat adanyainformasi-
informasi pembaharuan di negara lain, pada saat itumajalah ini masuk ke
indonesia dalam berbahasa melayu danbeberapa tokoh indonesia membaca
majalah al manar ini, para tokohmerasa tertarik membaca majalah ini, sehingga
meraka tertarikuntuk mengadakan suatu perubahan di Indonesia,
terutamaperubahan di bidang pendidikannya.Maka dengan hal itu, secepatnya
tokoh indonesia mengambil langkah dan keputusan untuk memperbaharui
pendidikan islam di Indonesia.
Kedua,
Arah pendidikan, pada saat itu negara Arab membuka kesempatan untuk
mahasiswa memperdalam pendidikan islam di Arab, terutama di kairo, Madinah
dan Mekkah.
C. Munculnya Pembaharuan Pendidikan Islam dilndonesia :

Munculnya Pembaharuan pendidikan islam di indonesia ini muncul dari adanya


pemikiran-pemikiran islam di belahan dunia islam lainnya, pembaharuan
pemikiran islam ini dimulai dari Mesir, Turki, India dan juga Indonesia. Mesir
mengaku bahwa bangsanya tertinggal jauh dengan eropa dalam bidang ilmu
pengetahuan, dalam hal ini juga sama dirasakan oleh bangsa turki bahwa eropa
lebih maju dan unggul dari Turki.

D. Lembaga Pendidikan Islam Pada Masa Pembaharuan :


Lembaga pendidikan islam pada masa pembaharuan Dahulu, sebelum adanya
pembaharuan pendidikan islam di Indonesia, pendidikan hanya ada pesantren
dan surau. Pesantren dan surau lah yang merupakan pendidikan yang
mengajarkan agama, di pesantren kitab-kitab klasik merupakan sumber utama
mereka dalam belajar, tidak ada buku-buku non kitab dipesantren, metode
belajar di pesantren menggunakan metode sorogan, metode wetonan, dan
metode musyawarah. (Ramayulis, 2011)
E. Ciri-ciri Lembaga Islam Masa Pembaharuan:
Ciri-ciri pendidikan islam pada masa pembaharuan Ada beberapa ciri
pendidikan Islam sebelum masa pembaharuan yaitu sistem pendidikannya
bersifat non klasikal, sistem pendidikan tidak ada batasan yang membatasi
lamanya belajar, jadi siswa boleh belajar dipesantren selama satu tahun, dua
tahun atau hanya beberapa bulan saja. Kedua, mata pelajarannya hanya
pelajaran agama saja yang sumbernya kitab-kitab klasik dan tidak ada mata
pelajaran umum. Ketiga, metode yang digunakan pada masa sebelum
pembaharuan ini adalah metode hafalan dan muzkarah saja. Keempat, tidak
mementingkan adanya ijazah setelah lulus belajar. Kelima, kehidupan pesantren
identik dengan santri dan kiai. (Haidar Putra Daulay, 2007)

F. Pola Pembaharuan Pendidikan Islam:


Pola Pembaharuan Pendidikan Islami Pembaharuan pendidikan islam yang
terjadi memiliki berbagai pola, pola tersebut dilakukan sesuai dengan
pemikirian tokoh-tokoh pembaharuan pendidikan islam. Pertama, kelompok
yang orientasi nya pada pendidikan barat, dalam hal ini beranggapan bahwa
energi dan kesejahteraan hidup yang dialami oleh Barat merupakan hasil dari
pendidikan dan teknologi canggih yang mereka dapat. Ada juga yang
mengemukakan bahwa berhasilnya negara Barat itu dikarenakan mereka
menggunakan ilmu pengetahuan dan kebudayaan yang pernah tumbuh dan
berkembang di dunia islam. Kedua, kelompok pembaharuan pendidikan islam
yang berorientasi pada sumber islam.

BAB IV
PENUTUP
A.   Kesimpulan
Pemerintahan kolonial belanda memperkenalkan sekolah-sekolah modern menurut
sistem persekolahan yang berkembamng di dunia barat, sedikit banyak mengaruhi sitem
pendidikan di indonesia, yaitu pesantren. Pada hal di ketahui bahwa pesantren merupakan
salah satunya lembaga pendidikan formal di indonesia sebelum adanya kolonial belanda,
justru snagat berbeda dalam sistem dan pengelolaannya dengan sekolah yang di perkenalkan
oleh belanda. Dengan memperhatikan berbagai macam sebab kelemahan dan kemunduran
umat islam sebagaimana nampak pada masa sebelumnya, dan dengan memperhatikan sebab-
sebab kemajuan dan kekuatan yang dialami oleh bangsa-bangsa Eropa, maka pada garis
besarnya terdapat tiga pola pemikiran pembaharuan pendidikan islam. Ketiga pola tersebut
adalah
a.       Pola pembaharuan pendidikan islam yang beroreintasi kepada pendidikan moderndi Eropa.
b.      Yang berorientasi dan bertujuan untuk pemurnian kembali ajaran islam.
Gerakan pembaharuan pendidikan islam yang berorientasi pada sumber islam
yang murni

Yang berorientasi pada kekayaan dan sumber budaya bangsa masing-masing dan yang
bersifat nasionalisme. Setelah indonesia merdeka, penyelenggaraan pendidikan agama
mendapatkan perhatian serius dari pemerintah, baik di sekolah negri maupun swasta. Usaha
untuk itu di mulai dengan memberikan bantuan terhadap lembaga tersebut sebagaimana yang
dianjurkan oleh badan pekerja komite nasional pusat (BPKNP) tanggal 27 desember 1945.
Badan ini menyebutkan bahwa madrasah dan pesantren yang pada hakikatnya adalah salah
satu alat dan sumber pendidikan dn pencerdasan rakyat jelata yang sudah berurat berakar
dalam masyarakat indonesia umumnya, hendaklah mendapat perhatiyan dan bantuan material
dan pemerintahan
Abad 20 merupakan peristiwa terjadinya suatu pembaharuan pendidikan islam di
Indonesia. Dan memiliki faktor-faktor yang mendorong terjadinya pembaharuan pendidikan
di indonesia, salah satunya yaitu ada keinginan umat islam untuk kembali kepada alquran dan
sunnah. Pembaharuan pendidikan islam merupakan strategi yang diterapkan untuk
memperbaiki sistem pendidikan islam di Indonesia, karena sebelum abad 20, sistem
pendidikan islam di Indonesia sangat tertinggal dari negara-negara lainnya, baik itu dari
sistem pendidikannya, isi atau materi pelajarannya, kurikulum nya, metode pembelajarannya
yang klasik dan sumber-sumber buku nya yang hanya menggunakan kitab-kitab klasik saja,
sehingga ini menjadi pertimbangan untuk tokoh-tokoh pendidikan islam di Indonesia untuk
melakukan sebuah pembaruan pendidikan islam di Indonesia, agar Indonesia dapat mengejar
ketertinggalannya dari negara-negara lain dan indonesia mampu berdaya saing dengan
negara-negara lainnya. Dengan adanya pembaharuan pendidikan islam, maka muncul lah
madrasah, madrasah ini merupakan lembaga pendidikan islam. Madrasah merupakan
perpaduan antara pesantren dengan sekolah umum. Dalam artian di Madrasah mempelajari
agama islam dan juga pelajaran umum. Madrasah pun diatur dalam Peraruran Menteri Agama
Nomor 1 Tahun 1946 dan Perarturan Menteri Agama Nomor

DAFTAR PUSTAKA
Hasbullah, Kapita Selekta Pendidikan Indonesia, Jakarta : PT. Grafindo Persada, 1996
Muhaimin, Wacana Pengembangan Islam, Jakarta: Pustaka Pelajar, 2004
Chodijah Ismail, Sejarah Pendidikan Islam, Padang: IAIN Press, 1999.
Prof. Dr. A. Mukti Ali, Makalah Seminar Sejarah Masuknya Islam ke Indonesia, Medan
1963
AL RASYIDIN. (2015). Falsafah Pendidikan Islami; Membangun Kerangka Epistomologi
dan Aksiologi Praktik Pendidikanlslami. Cita Pustaka Media Perintis.
Haidar Putra Daulay. (2007). Sejarah Pertumbuhan dan Pembaharuan
Pendidikan (Pertama). Kencana Prenadamedia Group. Haidar Putra Daulay dan Nurgaya
Pasa. (2016). Pendidikan Islam Dalam Lintasan Sejarah (Cet. 3). prenadamedia group.
Iskandar Engku dan Siti Zubaidah. (2016). Sejarah Pendidikan islami.

Anda mungkin juga menyukai