DOSEN PEMBIMBING
DISUSUN OLEH
NUR SALASIAWATI
RAPINA
DDI PASANGKAYU
2021
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
puji syukur kehadirat allah swt atas limpahan rahmat dan hidayahnya,
sehingga makalah kelompok ini dapat terselesaikan sesuai waktu yang ditentukan.
Penulisan makalah ini dibuat sebagai media pembelajaran dalam rangka
memenuhi mata kuliah FIQIH MUAMALAH. Penulis menyadari dalam
meneyelesaikan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan motivasi dan saran dalam proses pembuatan makalah ini. Demikian
makalah ini kami buat dan semoga dapat bermanfaat bagi pembaca pada
umumnya dan bagi kami khususnya.amiin
Waalaikumsalam wr.wb
PENDAHULUAN
A.Latar belakang
Berita Islam di Indonesia telah diterima sejak orang Venesia (Italia) yang
bernama Marcopolo singgah di kota Perlak dan menerangkan bahwa sebagian
besar penduduknya telah beragama Islam.1Sampai sekarang belum ada bukti
tertulis tentang kapan tepatnya Islam masuk ke Indonesia, namun banyak teori
yang memperkirakannya.Pada umumnya teori-teori tersebut dikaitkan dengan
jalur perdagangan dan pelayaran antara Dunia Arab dengan Asia Timur.Pulau
Sumatra misalnya, karena letak geografisnya, sejak awal abad pertama Masehi
telah menjadi tumpuan perdagangan antarbangsa dan pedagangpedagang yang
datang ke Sumatra.
B.Rumusan masalah
C.Tujuan penulisan
PEMBAHASAN
Secara umum sistem pendidikan pada masa VOC dapat digambarkan sebagai
berikut:
1. Pendidikan Dasar
2. Sekolah Latin
5. Sekolah Cina
6. Pendidikan IslaM
Maka pada tahun 1901 M muncullah apa yang disebut dengan politik ETIS
yakni politik balas budi bangsa Belanda kepada Indonesia. Pencetus politik ini
adalah Van Deventer, yang kemudian politik ini dikenal juga dengan Trilogi Van
Deventer.
Secara umum isi dari politik ETIS ini ada tiga macam yaitu, Education
(pendidikan), Imigrasi (perpindahan penduduk) dan Irigasi (pengairan). Yang
akan dikupas adalah mengenai education atau pendidikan.
pada tahun 1932 M keluar pula peraturan yang dapat memberantas dan
menutup madrasah dan sekolah yang tidak ada izinnya atau memberikan pelajaran
yang tak disukai oleh pemerintah yang disebut Ordonansi Sekolah Luar (Wilde
School Ordonantie) peraturan ini dikeluarkan setelah munculnya gerakan
nasionalisme-islamisme pada tahun 1928 M,berupa semua pemuda. Selain dari
pada itu untuk lingkungan kehidupan agama kristen diindonesia yang selalu
menghadapi reaksi dari rakyat, dan untuk menjaga dan menghalangi masuknya
pelajaran agama disekolah umum yang kebanyakan muridnya beragama islam,
maka pemerintah mengeluarkan peraturan yang disebut netral agama. yakni
bahwa pemerintah bersikap tidak memihak kepada salah satu agama sehingga
sekolah pemerintah tidak mengajarkan agama. dan pemerintah melindungi tempat
peribadatan agama ( Indiche Staat Regeling pasal 173-174)
Maka dengan demikian dengan tempo yang tidak lama pendidikan islam akan
menjadi lumpuh atau porak poranda. akan tetapi apa yang dapat disaksikan dalam
sejarah adalah keadaan yang sebaliknya. masyarakat islam diindonesia pada
zaman itu laksana air hujan atau air bah yang sulit dibendung.
1.Pendidikan dasar
meliputi jenis sekolah dengan pengantar Bahasa Belanda (ELS, HCS, HIS),
sekolah dengan pengantar bahasa daerah (IS, VS, VgS), dan sekolah peralihan.
2. Pendidikan lanjutan
3.Pendidikan tinggi.
Sistem Pendidikan Islam Pada Masa Penjajahan Kolonial Belanda Pada masa
kolonial Belanda pendidikan Islam di sebut juga dengan bumiputera, karena yang
memasuki pendidikan islam seluruhnya orang pribumi indonesia.
a.sistem Keraton
Asal usul Pesantren Secara garis besarnya, dijumpai dua macam pendapat
yang mengutamakan tentang pandanganya tentang asal usul pesantren, sebagai
institusi pendidikan Islam.
a. Metode sorogan
c.Metode Musyawarah
1.Politik Etis
Politik Etis Diberlakukan tahun 1901, politik balas budi, sehingga adanya
kebijakan politik Belanda kepada Indonesia sebagai jajahannya, dengan kata lain
politik ini adalah sistem yang diberlakukan Belanda untuk membangun negara
jajahannya .
Secara konsep politik Etis sangat baik karena adanya keberpihakan kepada
kaum pribumi. Namun dalam pelaksanaannya kolonial Belanda bekerjasama
dengan kaum liberal (pemegang saham), tetap mengeksplotir daerah jajahannya
untuk kepentingan ekonominya. Dalam menjalankan politik Etis Belanda
menerapkan trilogy program, yaitu meliputi : edukasi (pendidikan), irigasi
(pengairan) dan transmigrasi (pemindahan penduduk dari daerah padat ke daerah
perkebunan jawa). Disamping trilogi program tersebut, penjajah Belanda
menerapkan prinsip assosiasi, asimilasi, dan unifikasi.
Dengan kebijakan ini pemerintah kolonial Belanda mendapat reaksi yang luar
biasa dari kalangan umat Islam terlebih di Minangkabau. Hal ini karena umat
Islam Minangkabau melihat adanya “sesuatu” yang akan merugikan Agama
Islam jika kebijakan ini dilaksanakan.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Dari pembahasan mengenai pendidikan islam pada zaman penjajahan
kolonial Belanda, ada beberapa karakteristik yang dapat kita ketahui, yakni;
1. Pendidikan Dasar
2. Sekolah Latin
5. Sekolah Cina
DAFTAR PUSTAKA