Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

Kontribusi Pondok Pesantren Jamsaren Dalam Pengembangan Dakwah Islam

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah:


Kapita Selekta Pendidikan Pesantren
Dosen Pengampu : Dr. Muhammad Isa Isa Anshory, S.S., M.P.I

Disusun Oleh :
Kukuh Nugroho, Pd. INIM 235007065
Ismail Triyanto, S.H NIM 235007075

PASCA SARJANA
INSTINTUT ISLAM MAMBA’UL ULUM SURAKARTA
Jln. Sadewa No. 14 Serengan Surakarta 57155
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan Suyukur bagi Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam semoga
tetap tercurahkan kepada Rasulullah saw, pemimpin para nabi dan nabi yang terakhir. Beliaulah
yang telah mengeluarkan umat manusia dari kehidupan jahiliyah menuju cahaya Islam.

Atas petunjuk dan ridha dari Allah ta’ala, akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah
ini yang berjudul Kontribusi Pondok Pesantren Jamsaren Dalam Pengembangan Dakwah Islam.

Semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi para akademisi, pembaca pada
umumnya dan terkhusus bagi penulis.

DAFTAR ISI

i
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………………………………… i
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………………………………………. ii
ABSTRAK …………………………………………………………………………………………………………………….. iii
PENDAHULUAN …………………………………………………………………………………………………………… 1
METODE PENELITIAN ……………………………………………………………………………………………………. 2
HASIL DAN PEMBAHASAN ……………………………………………………………………………………………….. 3
- Kontribusi Pondok Pesantren dalam Pengembangan Dakwah Islam ………………………………. 3
- Sejarah Pondok Pesantren Jamsaren ………………………………………………………………………………. 5
- Kontribusi Pondok Pesantren Jamsaren dalam Pengembangan Dakwah Islam ……………….. 6
KESIMPULAN ………………………………………………………………………………………………………………………. 7
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………………………………………………………. 8

Kontribusi Pondok Pesantren Jamsaren Dalam Pengembangan Dakwah Islam


ii
ABSTRAK
Pondok Pesantren Jamsaren Surakarta merupakan salah satu Lembaga Pendidikan Islam
yang berada di tengah Kota Surakarta, Jawa Tengah. Pondok Pesantren ini telah bergerak dalam
menghapus kebodohan dan mengenalkan Islam kepada masyarakat. Pondok Peantren Jamsaren
telah melewati masa sejarah yang Panjang dalam perkembangan dakwah Islam. Dan dari masa
ke masa, pondok ini mengalami perubahan metode dakwah dan pengajaran hingga saat ini.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi Pondok Pesantren Jamsaren
Surakarta dalam pengembangan dakwah Islam. Hal itu dikarenakan banyaknya alumni dari
pondok tersebut yang sukses di masyarakat, baik sebagai kyai, tokoh agama, tokoh politik,
pemimpin di pemerintahan, dan lain sebagainya.
Penelitian ini termasuk penelitian lapangan dengan pendekatan historis. Pengumpulan
data menggunakan dokumentasi, observasi dan wawancara. Sedangkan analisis data
menggunakan data kualitatif, studi Pustaka dan melakukan observasi dan pengamatan
berdasarkan keadaan. Data pendukung berupa interview.
Dari Analisa data yang peneliti kumpulkan, dapat ditarik kesimpulan bahwa Pondok
Pesantren Jamsaren masih terus berusaha mengembangkan dakwah islam. Walaupun telah
mengalami banyak perubahan sistem pengajaran, Pondok Pesantren Jamsaren masih
menerapkan sistem pengajaran formal, non formal dan informal. Faktor- faktor yang
mendukung pengembangan dakwah Pondok pesantren Jamsaren ialah keikhlasan kyai dan
pengurus harian dalam mendidik dan mendakwahkan Islam serta lokasi pondok yang strategis
yaitu di tengah Kota Surakarta. Pondok Pesantren Jamsaren juga terus berupaya meningkatkan
fasilitas, sarana dan prasarana untuk menunjang Pendidikan, baik fasilitas di pondok, maupun
fasilitas di Lembaga di bwah pondok, seperti MTs Al-Islam Jamsaren Surakarta
Kata kunci: kontribusi; dakwah; sejarah.

ABSTRACT

iii
The Jamsaren Surakarta Islamic Boarding School is one of the Islamic Education
Institutions in the center of Surakarta City, Central Java. This Islamic Boarding School has been
engaged in eliminating ignorance and introducing Islam to the community. Jamsaren Islamic
Boarding School has gone through a long historical period in the development of Islamic
da'wah. And from time to time, this hut has changed the method of preaching and teaching
until now.
This study aims to determine the contribution of the Jamsaren Surakarta Islamic
Boarding School in the development of Islamic da'wah. This is because there are many alumni
from the pesantren who are successful in society, both as clerics, religious leaders, political
figures, leaders in government, and so on.
This research includes field research with a historical approach. Collecting data using
documentation, observation and interviews. While data analysis uses qualitative data, library
research and makes observations and observations based on circumstances. Supporting data in
the form of interviews.
From the analysis of the data that the researchers collected, it can be concluded that the
Jamsaren Islamic Boarding School is still trying to develop Islamic da'wah. Even though the
teaching system has undergone many changes, the Jamsaren Islamic Boarding School still
applies a formal, non-formal and informal teaching system. The factors that support the
development of the da'wah of the Jamsaren Islamic Boarding School are the sincerity of the kyai
and daily administrators in educating and propagating Islam and the strategic location of the
boarding school, namely in the center of Surakarta City. The Jamsaren Islamic Boarding School
also continues to strive to improve facilities, facilities and infrastructure to support Education,
both facilities at the boarding school, as well as facilities at Institutions under the boarding
school, such as MTs Al-Islam Jamsaren Surakarta.
Keywords: contribution; preaching; history.

iv
1. PENDAHULUAN
Perkembangan pendidikan di Indonesia memiliki sejarah yang panjang. Kemajuan
dan perkembangan pendidikan tersebut disebabkan oleh beerapa faktor, baik faktor
agama, budaya, politik, dan faktor lainnya. Di nusantara, perkembangan Pendidikan
islam dimulai sejak abad ke-13. Banyak bermunculan tempat-tempat pengajian, masjid
atau surau, dan pondok pesantren. Pesantren ialah sebuah Lembaga Pendidikan
tradisional khas Indonesia.1 Sehingga, bisa dikatakan bahwa pondok pesantren
merupakan sistem dan lembaga pendidikan Islam tertua di nusantara, termasuk Pondok
Pesantren Jamsaren di Surakarta.
Pondok Pesantren Jamsaren merupakan lembaga pendidikan Islam yang memiliki
tujuan memaksimalkan pembinaan akidah akhlak dan keilmuan, membina dan
mengembangkan sumber daya manusia melalui program Pendidikan yang utuh dan
terpadu antara Pendidikan formal dan pesantren, serta mengkondisikan santri dalam
jama’ah yang tertib dan terprogram, sebagai tameng dari pengaruh negatif yang
berkembang.
Pondok Pesantren Jamsaren berdiri pada masa pemerintahan Pakubuwono IV
pada tahun 1750. Pendiri sekaligus pengasuh Pondok Jamsaren ialah Kyai Jamsari. Pada
tahun 1830 Pondok Jamsaren mengalami kevakuman selama kurang lebih 50 tahun. Hal
tersebut terjadi karena adanya operasi tantara Belanda. Pada waktu itu, tentara Belanda
mengalami kekalahan saat perang melawan Pangeran Diponegoro. Pada tahun 1878
Pondok Pesantren Jamsaren didirikan Kembali. Tahun 1908, mushola pondok Jamsaren
yang dibangun dari kayu dan bahan seadanya diganti dengan bangunan tembok.
Pada tahun 1913, sistem pengajian tradisional(salafiyah) diganti dengan sistem
modern(khalaf), yaitu sistem kelas. Sejak tahun 1965 hingga tahun 1997, Pondok
Pesantren Jamsaren dipimpin oleh KH. Ali Darokah. Pada periode ini, para santri belajar
materi agama di kelas-kelas. Selain pelajaran agama, para santri juga diberikan materi
pelajaran umum untuk menambah pengetahuan dan memperluas wawasan mereka.
Uraian diatas merupakan latar belakang masalah yang mendorong penulis untuk
melakukan penelitian tentang “Kontribusi Pondok Pesantren Jamsaren Dalam
Pengembangan Dakwah Islam.”
Pondok pesantren tidak hanya sebagai lembaga pendidikan, namun juga sebagai
lembaga pertahanan negara dan lembaga pertahanan moral. Pondok pesantren telah
sukses memberantas buta huruf pada masyarakat di masa penjajahan dengan
mengenalkan sistem Bahasa Arab Melayu. Pondok pesantren merupakan lembaga
pendidikan yang berbasis masyarakat muslim. Disisi lain, pondok pesantren adalah
lembaga pendidikan yang pertama kali membuka isolasi kultural dengan dunia luar. Hal
ini merupakan peran pesantren dalam aktualisasi sistem Bahasa Arab. Karena hal itu,
1
Abdul Hamid & Yaya, Pemikiran Modern Dalam Islam, Bandung: CV. Pustaka Setia, hlm. 331
1
maka pondok pesantren telah membuka wacana bangsa sehingga mampu berinteraksi
dengan dunia dan keilmuan yang lebih luas.
Sistem pendidikan pesantren berhasil melahirkan tokoh-tokoh ulama bahkan
tokoh politikus kaliber dunia, seperti: Agus Salim, H.O.S Tjokroaminoto, Ahmad Dahlan,
KH.Hasyim ‘Asy’ari, dan tokoh-tokoh penting lainnya. Mereka adalah tokoh-tokoh hebat
yang berjuang dengan penuh kesungguhan dan kegigihan dalam memerdekan bangsa ini
dari penjajahan melalui jalan dakwah, pendidikan dan politik.
Dari masa ke masa, pondok pesantren telah menunjukan perannya dalam dalam
ikut serta mencerdaskan bangsa. Hingga saat ini, banyak bermunculan pesantren-
pesantren di Indonesia dengan visi misi yang berbeda-beda.
Rumusan permasalahan: Apa kontribusi Pondok Pesantren Jamsaren Surakarta
dalam pengembangan dakwah Islam?
Tujuan dari penelitian ini adalah: Untuk mengetahui kontribusi Pondok Pesantren
Jamsaren dalam perkembangan dakwah Islam.

2. METODE PENELITIAN
Penelitian ini termasuk penelitian lapangan. Lokasi penelitian di Pondok
Pesantren Jamsaren Surakarta yang terletak di Jln. Veteran 263 Serengan, Surakarta.
Obyek penelitian ini adalah kontribusi Pondok Pesantren Jamsaren. Subyek penelitian
meliputi: pengurus harian pondok dan asatidz(guru-guru). Pendekatan data
menggunakan sejarah (historis), yaitu kejadian yang pernah terjadi pada masa lampau
yang disusun berdasarkan peninggalan-peninggalan berbagai peristiwa. 2 Pengumpulan
data menggunakan: Dokumentasi, Observasi dan wawancara.3
Analisis data menggunakan data kualitatif yaitu Analisa data yang dapat diukur
atau yang berkaitan erat dengan beberapa data yang lain. Tahap pertama pengelohan
data, tahap pokok atau tahap pengorganisasian data dan yang terakhir ialah penemuan
hasil.4 Penulisan makalah ini adalah hasil studi Pustaka, dengan cara mengadakan servasi
suatu keadaan, peristiwa, menghimpun dan mencatat dokumen-dokumen yang
berhubungan langsung dengan permasalahan yang diangkat.5

2
Ibnu Subiyanto, Metodologi penelitian. Analisis Tujuan Sejarah, (Yogyakarta: Akademi Manajemen
Perusahaan).hlm. 148.
3
Sudarno Shobron, dkk, Pedoman Penulisan Tesis M.Pd. I, MPI dan MHI, (Surakarta: Universitas Muhammadiyah
Surakarta. 2016).hlm 18
4
Soetandyo Wignjosoebroto, Metode-Metode Penelitian Masyarakat, (Jakarta: Gramedia. 1994). Hlm. 269.
5
Ibid, hlm. 31-33
2
Sebagai metode ilmiyah, observasi dapat diartikan sebagai pengamatan dan
pencacatan dengan menggunakan sistematika fenomena-fenomena yang dimiliki.6
Observasi digunakan untuk mendapatkan hasil pengamatan, berdasarkan keadaan,
kondisi, situasi kegiatan, proses dan pengumpulan data.7 Selain menggunakan metode
observasi, peneilitian ini juga menggunakan metode pendukung, yaitu dengan interview,
tanya jawab Secara sistematis berlandaskan kepada tujuan penyelidikan.8 Metode
interview dilakukan Secara langsung ke lapangan dengan cara wawancara atau tanya
jawab yang dianggap sebagai sumber data.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1 Kontribusi Pondok Pesantren dalam Pengembangan Dakwah Islam
3.1.1 Pengertian Kontribusi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kontribusi berarti sumbangan.
Merujuk pada makna tersebut, maka Secara umum kita dapat menjelaskan
bahwa kontribusi merupakan daya dukung atau sumbangsih yang diberikan
oleh sesuatu hal, yang memberikan peran atas tercapainya sesuatu yang lebih
baik.9
Dari penejelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa arti kontribusi ialah
sumbangsih yang diberikan dalam berbagai bentuk, baik sumbangan berupa
dana, program, ide, gagasan, tenaga yang diberikan kepada pihak lain untuk
sesuatu yang lebih baik dan efesien.

3.1.2 Pondok pesantren


Pondok pesantren ialah Lembaga keagamaan yang memeberikan Pendidikan
dan pengajaran serta mengembangkan dan menyebarkan dan agama islam. 10
6
Sutrisno Hadi, Metodologi Research II, Yogyakarta: Andi Offeset, 1991), hlm. 138
7
Sanapiah Faisal, format-format Penelitian Sosial. Menyusun Instrumen Pengumpulan Data. (Jakarta Utara: PT Raja
Grafindo Persada, 1991).hlm. 135-136
8
Ibid, hlm 93.
9
Departemen Pendidikan nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi III, (Jakarta: balai Pustaka 2002),hlm. 592
10
Tim penyusun Kamus Pembina dan pengembangan Bahasa ed.2-Cet.9. kamus Besar Bahasa Indonesia,( Jakarta:
balai Pustaka, 1986), 667
3
Sebuah pondok pesantren pada dasarnya ialah sebuah asrama Pendidikan
Islam tradisional yang siswanya tinggal Bersama dan belajar dibawah
bimbingan seorang guru agama atau seorang kyai. Asrama santri dan rumah
kyai berada dalam satu komplek pesantren.
Pesantren pada jaman dahulu dimiliki oleh kyai. Namun sekarang, mayoritas
pesantren tidak semata-mata milik kyai saja, tetapi pesantren tersebut telah
diwakafkan kepada masyarakat. Walaupun demikian, para kyai tetap memiliki
kekuasaan mutlak atas pengurusan komplek pesantren.
Menurut Imam Bawani dalam dalam bukunya menyatakan, “Pesantren
adalah lembaga pendidikan dan pengajaran agama Islam, umumnya dengan
cara non klasikal, dimana seorang kyai mengajarkan ilmu agama Islam kepada
santri-santrinya berdasarkan kitab-kitab yang ditulis dalam Bahasa Arab oleh
ulama abad pertengahan, dan para santri tinggal di pondok (asrama) dalam
pesantren tersebut.11

3.1.3 Pengembangan Dakwah Islam


Pengembangan (developing) merupakan salah satu perilaku menejerial yang
meliputi pelatihan(couching) yang digunakan sebagai sarana untuk
meningkatkan keterampilan seseorangdan memudahkan penyelesaian suatu
pekerjaan dan kemajuan karirnya. Proses pengembangan ini didasarkan atas
usaha untuk mengembangkan sebuah kesadaran, kemauan, keahlian, serta
ketrampilan para elemen dakwah agar proses dakwah berjalan Secara
egfektif dan efesien.12

3.2 Sejarah pondok Pesantren Jamsaren


Pondok Pesantren jamsaren Surakarta berdiri sekitar tahun 1750, yang melewati
dua periode. Periode pertama yaitu pada masa pemerintahan Pakubuwono IV. Pada
masa itu adat istiadat dan kebiasaan jahiliyah masih marak dan berbagai kejahatan
merajalela, seperti : perampokan, pembunuhan, perjudian, dan lain sebagainya.
Melihat kondisi masyarakt seperti itu, Sunan Pakubuwono IV berinisiatif untuk
11
Imam bawani, Tradisioanlisme dalam Pendidikan Islam, (Surabaya; Al-Ikhlas), 5.
12
Muhammad Munir dan Wahyu Ilahi, Menejemen Dakwah, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006).hlm.
243
4
mendatangkan para ulama, kyai dan tokoh agama. Diantara kyai yang beliau
datangkan ke kota Surakarta ialah kyai Jamsari dari Banyumas. Beliau mengajarkan
ajara Islam kepada masyarakat Surakarta dan sekitarnya. Ajaran dan dakwah beliau
di terima Secara baik oleh masyarakat. Nama Kyai Jamsari hingga saat ini masih
dikenang oleh masyarakat dengan nama Jmasaren.13
Setelah kyai Jamsari wafat, kepemimpinan digantikan oleh putranya bernama Kyai
Jamsari II pada tahun 1800 M.14 Pada tahun 1825 M terjadi peperangan antara
Pasukan Pangeran Diponegoro yang dibantu oleh Sunan PB VI melawan penjajah
colonial Belanda di Yogyakarta, Jawa Tengah dan sekitarnya. Peperangan
berlangsung selama 5 tahun dan Belanda dapat dikalahkan.
Pada tahun 1830, tantara Belanda melakukan operasi di Surakarta. Akibat operasi
militer tersebut, Pondok pesantren Jamsaren menjadi sepi dan tidak terawat.
Pondok Pesantren jamsaren kosong dan hancur dalam masa 50 tahun.15
Pondok Pesantren Jamsaren memasuki periode ke-2 pada tahun 1878. Pada
periode kebangkitan ini, Pondok pesantren dipimpin oleh oleh seorang kyai
bernama kyai Haji Idris dari Klaten. Hal pertama yang beliau lakukan ialah
membangun Masjid Jamsaren. Kemudian beliau Bersama PB X mendirikan sebuah
madrasah yang bernama Madrasah Mamba’ul ‘Ulum Surakarta.
Mulai tahun 1965 – 1997 Pondok pesantren Jamsaren dipimpin oleh KH. Ali
Darokah yang dibantu oleh para pengurus pondok. Hingga saat ini Pondok
Pesantren Jamsaren dikelola oleh pengurus Yayasa dan pengurus harian pondok.

3.3 Kontribusi Pondok Pesantren Jamsaren dalam Pengembangan Dakwah Islam


Pondok Pesantren Jamsaren Surakarta ikut berkontirbusi dalam pengembangan
dakwah islam, terutama Pendidikan keagamaan. Diantara kontribusi Pondok
Pesantren Jamsaren ialah dengan mendirikan Lembaga Pendidikan formal yang
terdiri dari Madrsah Tsanawiyah.
Madrasah Tsanawiyah merupakan bagian dari Lembaga Pondok Pesantren
Jamsaren yang berperan dalam mengembangan Pendidikan masyarakat di Kota
13
Ali Darokah, Pondok Pesantren Jamsaren Solo, (Surakarta: CV. Ramadani Sala, 1983) hlm. 2
14
Websait: pondok.@jamsaren@gmail.com), sumber tulisan: Riwayat Singkat Pondok pesantren Jamsaren
Surakarta. Karangan K.H. Ali Darokah, tahun 1983. Hlm.6.
15
Ibid…, hlm 7.
5
Surakarta dan sekitarnya. Upaya yang dilakukan oleh madrsah Tsanawaiyah dalam
membantu pengembangan dakwah Islam yaitu melalui perbaikan kualitas siswa-
siswinya. Madrsah Tsanawiyah Al-Islam Jamasaren yang pada tahun 2023 ini
berjumlah 315 siswa.16
Dalam membantu pengembangan Pendidikan masyarakat, baik Pendidikan agama
maupun Pendidikan umum, Madrasah Tsanawiyah Al-Islam Jamsaren selalu
memberikan bimbingan kepada para guru, supaya para guru lebih professional
dalam mengajar dan mendidik para murid. Madrasah Tsanawiyah juga menberikan
pelajaran Teknologi Informatika dan Komputer (TIK) selama 2 jam pelajaran setiap
pekan kepada para siswa.17
Sedangkan upaya Pondok Pesantren Jamsaren dalam pengembangan dakwah ialah
melalui peningkatan sarana dan prasana yang dapat membantu proses Pendidikan
dan pengajaran di pondok tersebut. Para santri diperbolehkan membawa laptop
sebagai sarana untuk belajar. Sedangkan pihak pondok menyediakan wifi yang
dapat diakses oleh para santri. Pihak pengurus pondok juga menyediakan satu
ruangan khusus bagi siswa yang ingin mengerjakan tugas-tugas dengan
menggunakan laptop.
Adapun program-program pondok untuk mencetak para santri yang berkualitas
antara lain: Pelajaran Qiro’atul Qur’an, Tahfidz juz 29 dan 30, Kajian Tafsir Al-Qur’an,
Kajian Syarah Kitab Riyadhus Shalihin, Bimbingan tahfidz, tahsin dan tajwid,
Pelatihan Ceramah/khitobah/public speaking dan kajian Fiqh. Upaya yang dilakukan
Pondok Pesantren Jmasaren tersebut sesuai dengan visi dan misi yang sudah
disepakati oleh pengasuh pondok pesantren Jamsarren Surakarta.18

Visi Pondok Pesantren Jamsaren Surakarta ialah:


1. Sebagai Lembaga pengembangan Sumber Daya generasi muslim yang
berkualitas dalam dimensi material dan spiritual serta siap menata masa depan
dunia akhirat.
2. Membina dan mengembangkan sumber daya manusia muslim melalui program
pendidkan yang utuh dan terpadu antara pendidkan formal dan Pendidikan
pesantren.

16
Wawancara dengan Bpk Faizul kirom, SE (Kepala MTs) pada tanggal 22 Juni 2023
17
Ibid, tanggal 22 Juni 2023
18
Wawancara dengan Ust Aland, SH (Pengasuh Pondok ) pada tanggal 25 Juni 2023
6
Sedangkan yang menjadi Misi pondok Pesantren Jamsaren antara lain:
1. Memaksimalkan pembinaan akidah, akhlaq dan keilmuan
2. Mengkondisikan santri dalam jamaah yang tertib dan terprogram, sebagai
tameng pengaruh negatif yang berkembang.
Siswa lulusan Pondok Pesantren Jamsaren banyak yang meneruskan Pendidikan
ke berbagai perguruan tinggi nasional maupun swasta. Hal itu dikarenakan
pengurus pondok pesantren senantiasa memberikan motivasi kepada para siswa
dan orang tua siswa tentang pentingnya Pendidikan. Para alumni Pondok
Jamsaren menjadi orang yang sukses dalam berkiprah di masyarakat.19
Kontribusi pesantren Jamsaren dalam pengembangan Pendidikan juga dengan
mengadakan pengajian rutin setiap bulan sekali. Pengajian tersebut dihadiri oleh
warga masyarakat sekitar pondok. Pengajian tersebut bertujuan untuk
memberikan pengetahuan keagamaan dan penyuluhan tentang pentingnya
Pendidikan. Selain itu, Setiap awal Bulan Ramadhan Pondok Pesantren jamsaren
juga mengadakan kegiatan Pesantren Kilat Anak. Kegiatan tersebut diikuti oleh
anak-anak mulai siswa SD/MI kelas 4 sampai dengan siswa SMP/MTs kelas 3.

4..KESIMPULAN
Sebagaimana telah dijelaskn diatas, tentang kontribusi Pondok Pesantren
Jamsaren dalam pengembangan dakwah di Kota Surakarta, kami peneliti dapat
menyimpulkan bahwa Pondok Pesantren Jamsaren dalam memberikan kontribusinya
dengan mengembangkan dan memfungsikan fasilitas yang ada di pesantren dengan
sebaik-baiknya, sehingga dapat membantu dalam meningkatkan kualitas santri baik di
bidang keagamaan maupun ilmu pengetahuan umum. Dengan fasilitas pondok yang
terus ditingkatkan, menunjukkan bahwa Pendidikan merupakan hal yang penting bagi
masa depan anak dalam menuju kehidupan masyarakat.
Kontribusi Pondok Pesantren Jamsaren dalam mengembangkan dakwah Islam
melalui Pendidikan formal, yaitu dengan mendirikan Mts Al-Islam jamsaren Surakarta.
Sedangkan Pendidikan non formal, yaitu dengan mengadakan pengajian umum, kajian
Kitab Syarah riyadush Sholihin, kajian tafsir, pesantren Kilat Anak, dan lain sebagainya.

19
Wawancara dengan Ust Aland (Pengasuh Pondok pesantren) pada 20 Juni 2023
7
5..DAFTAR PUSTAKA
Abudinata, 2001, Sejarah Pertumbuhan Lembaga-Lembaga Pendidikan Islam di
Indonesia, Jakarta: Gramedia.
Ari Kunto, Suharsimi, 2002, Prosedur Suatu Pendekatan praktik, Jakarta: Rineka Cipta.
Djamaluddin & Abdullah Aly, 1998, kapita Selekta Pendidikan Islam, Bandung: Pustaka
Setia.

8
Zamakhsyari, Dhofier, 1984, Tradisi Pesantren Studi tentang Pandangan Hidup Kyai,
Jakarta: LP3ES
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1986. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta.
Buku Panduan Santri Pondok Jamsaren Surakarta, 2017. Surakarta
Darokah, Ali. 1983. Pondok Pesantren Jamsaren Solo. Surakarta: CV. Ramadani Sala

Anda mungkin juga menyukai