Pendidikan merupakan kebutuhan dalam sebuah komunitas mayarakat, begitu juga dengan
masyarakat di tatar Sunda. Setelah islam masuk, terlebih pada masa penjajahan Belanda, islam
mulai tersebar luas ke seluruh penjuru Nusantara, tidak terkecuali di Sunda. Dalam upaya
untuk mempertahankan ajaran islam tersebut, maka berdirilah pesantren-pesantren, juga untuk
memberikan pendidikan agama yang merupakan hal terpenting dalam keberlangsungan ajaran
islam di tatar Sunda.
Selain itu, para perintis pesantren juga memiliki semangat dan jiwa juang yang luar biasa
untuk membangun basis masyarakat islam yang kuat di tatar sunda, apalagi setelah penjajah
datang, pesantren juga sering kali dijadikan sebagai basis pertahanan dan perlawanan
melawan para penjajah.
2. Sebutkan 5 pesantren tertua dan terkenal yang berdiri di Tatar Sunda beserta nama
Kota dan para pendirinya!
- Pesantren Qura’, Pesantren ini didirikan oleh Syekh Hasanudin atau Syekh
Mursahadatillah atau Syekh Qurotil Ain atau lebih dikenal dengan sebutan Syekh Quro
pada tahun 1340 Saka (1418 M) di Pelabuhan Bunut Kertayasa, Karawang Kulon
Karawang Barat sekarang.
- Pesantren Psambangan, berdiri pada Tahun 1420 di Cirebon oleh Syekh Datul Kahfi atau
Syekh Nurjati.
- Pesantren Jalagrahan Cirebon, berdiri pada Tahun 1456 Cirebon Girang oleh
Walangsungsang alias Ki Samadulah alias Haji Abdullah Iman alias Cakrabuana alias Ki
Kuwu Sangkan alias Ki Kuwu Manggana.
- Pesantren Godog, berdiri pada tahun 1500 di Karangpawitan, Limbangan Garut oleh
Sunan Rohmat Suci Godog alias Gagak Lumayung alias Galantang Setra alias Kian
Santang alias Sunan Bidayah.
- Pesantren Al-Falah Biru Singguru, berdiri pada Tahun 1749 di Samarang, Garut oleh
Syekh Fatah Rohmatulloh bin Dewi Ratu Biru binti Sultan Maulana Hasanuddin Banten
bin Syarif Hidayatullah Cirebon.
3. Secara mendasar peranan Pondok Pesantren yang lebih fungsional dan berpotensi
antara lain sebagai apa saja?
A. Peran Institusi. Dakwah Islamiyah merupakan hal pokok yang menjadi tugas
Pondok Pesantren untuk dilkukan, karena pada mula berdirinya suatu Pondok
Pesantren, dakwah merupakan landasan pijak yang dipakai oleh para kyai dan
ulama. Dalam upaya mencapai tujuan, Pondok Pesantren menyelenggaran
kegiatan pengajian atau tafaqquh fi al-din yang dimaksudkan agar para santri
mengerti dan paham secara integral tentang ajaran dan pengetahuan agama islam
B. Peran Soft Skill. Upaya penyebaran dan pengamalan ajaran agama islam selain
dilembagakan, dalam tujuan Pondok Pesantren tentunya memerlukan adanya
sarana-sarana yang menjadi media dalam upaya aplikasi tujuan tersebut
diantaranya adalah skil dari SDM orang islam itu sendiri. Dalam wacana inilah
peranan Pondok Pesantren sebagai sarana Dakwah Islamiyah tampak sangat
berperan dan kemudian melahirkan peranan lain Pondok Pesantren dalam
Dakwah Islamiyah dan sumber daya manusia.
C. Peran Pendidikan. Dalam penyebarannya, agama islam sangat tergantung pada
pendidikan, karena itu merupakan modal utama untuk bisa memberikan pelajaran-
pelajaran dan pengetahuan tentang agama islam kepada orang-orang yang baru
mengenal islam, maupun kepada anak-anak yang memerlukan didikan islam.
Oleh karena itu, pesantren hadir untuk mewadahi sistem pendidikan islam di
Indonesia.
D. Peran Kemandirian dan Entrepreneur. Dalam sistem pendidikan Pondok
Pesantren diupayakan pengembangan ketrampilan para santri dalam rangka
mencapai tujuan Pondok Pesantren termasuk dalam hal ini tentunya Dakwah
Islamiyah. Pondok Pesantren dalam tataran ini berperan dalam menyediakan dan
mempersiapkan sumber daya manusia yang terampil dan capble dalam hal
kemandirian dan entrepreneur sehingga memadai dalam pemenuhan Dakwah
Islamiyah.