Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

MENULIS DASAR

Dosen Pengampu:
HELVITA ROZA, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh:
KELOMPOK 2:

DAFFA SETIAWAN NIM 231000488203007


HARLAN FADILAH NIM 231000484202012
CINDY WIDIA NIM 231000488203016
FEBI MUSTIKA SARI NIM 231000484202002
NOVIVA RAHMA SAFITRI NIM 231000488203010

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA


JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MAHAPUTRA MUHAMMAD YAMIN
SOLOK
2023
1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan kehadirat Allah SWT. Atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya serta nikmat sehat sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan makalah pada Mata Kuliah pengantar pendidikan yang membahas
tentang dua aliran pokok pendidikan.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Helvita Roza, S.Pd., M.Pd.
selaku Dosen pengampu yang telah memberikan bimbingan kepada kami sehingga
dapat memahami tata cara menyusun makalah dan dapat menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Dan kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu proses pembuatan makalah ini.
Jika terdapat banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik pada
penulisan maupun materi, maka kritik dan saran dari semua pihak sangat kami
harapkan demi penyempurnaan makalah ini. Kami juga berharap dengan adanya
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua

Solok, 11 Desember 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................
B. Rumusan Masalah......................................................................
C. Tujuan Penulisan........................................................................

BAB II PEMBAHASAN
A. Dua Aliran Pokok di Indonesia..................................................
B. Pengurusan Kebangsaan Taman Siswa......................................
C. Ruang Pendidik INS Kayu Tanam.............................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................
B. Saran...........................................................................................

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia dimanapun dan kapanpun menyelenggarakan usaha
pendidikan.Tidak hanya itu, manusia terutama para ahlinya juga memikirkan
berbagai hal yang menyangkut usaha pendidikan itu sehingga terungkaplah
pemikiran-pemikiran tentang factor-faktor yang mendasari perkembangan
manusia (individu) dalam kaitannya dengan usaha pendidikan serta dasar-
dasar penyelenggaraan pendidikan yang lebih praktis dan metodologis.Di
indonesia, penyelenggaraan dan pemikiran tentang pola pendidikan tertentu
telah dilaksanakan sejak sebelum kemerdekaan, karenanya banyak teori yang
dikemukakan para pemikir yang bermuara pada munculnya berbagai aliran
pendidikan.Adapun liran-aliran pendidikan itu terdiri dari aliran konvensional
dan aliran baru yang kini sedang berkembang.Di indonesia, penyelenggaraan
dan pemikiran tentang pola pendidikan tertentu telah dilaksanakan sejak
sebelum kemerdekaan. Penyelenggaraan dan pemikiran tentang pendidikan ini
banyak yang secara langsung menerima pengaruh dari pemikiran-pemikiran
tersebut diatas, khususnya pemikiran yang baru dan maju dari luar negeri.
Setelah kemerdekaan, bangsa Indonesia terusmenerus mengusahakan sistem
pendidikan atas dasar pancasila.
B. Rumusan Masalah
Dari judul makalah ini, dapat diidentifikasikan ada beberapa yang akan
di bahas yaitu diantaranya:
1.Pengertian dua aliran pokok di Indonesia ?
2.Perguruan kebangsaan Taman Siswa.
3.Ruang pendidik INS kayu tanam.

C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari pembahasan makalah ini adalah untuk:
1.Menjelaskan dua aliran pokok pendidikan di Indonesia.
2.Menjelaskan kebangsaan Taman Siswa.
3.Menjelaskan ruang pendidik INS kayu tanam.

iii
BAB II
PEMBAHASAN

A.Dua Aliran Pokok di Indonesia


Dua aliran pokok di Indonesia itu dimaksudkan adalah Perguruan
Kebangsaan Taman Siswa dan Ruang Pendidikan INS Kayu Tanam. Kedua aliran
ini dipandang sebagai suatu tonggak pemikiran tentang pendidikan di Indonesia.
Namun perlu dikemukakan bawa prakasa dan upaya di bidang pendidikan tidak
terbatas hanya oleh Taman Siswa dan INS itu saja. Secara historis, pendidikan
yang melembaga (meskipun lebih banyak pada jalur luar sekolah) telah dikenal
sebelum Belanda menjajah Indonesia, seperti padepokan, pesantren, dan
sebagainya. Setelah Belanda memperkenalkan sistem persekolahan di Indonesia,
timbul pula berbagai upaya untuk mendirikan sekolah. Sebelum menikah, RA
Kartini (1879-1904) telah berhasil mendirikan sekolah untuk anak permpuan di
Jepara dan setelah menikah didirikanlah pula sekolah di Rembang. Demikian pula
tokoh di bidang keagamaan (Islam, Kristen, Katholik, dan sebagainya) telah
merintis persekolahan yang bercorak keagamaan sesuai agamanya masing-
masing.
Salah satunya adalah sekolah Muhammadiyah (didirikan 1912 oleh KH.
Ahmad Dahlan). Sedangkan yang bercorak kebangsaan adalah Perguruan
Kebangsaan TamanSiswa (didirikan oleh K.H. Dewantara pada 3 Juli 1922),
ruang pendidik INS Kayu Tanam (didirikan oleh Muh Sjafei pada 31 Oktober
1926), Kesatrian Institut (Bandung), Perguruan Rakyat (Jakarta), dan sebagainya .
Seiring dengan itu, terjadi pula pengembangan terhadap lembaga-lembaga yang
telah ada seperti madrasah, seminar, pesantren modern, daan sebagainya.Setelah
kemerdekaan, telah diupayakan mengembangkan satu sistem pendidikan nasional
sesuai ketetapan ayat 2 pasal 31 dari UUD 1945. Pasal tersebut berbunyi “setiap
warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib
membiayainya”. Di Indonesia terdapat dua aliran pokok pendidikan, yaitu
Perguruan Kebangsaan Taman Siswa dan Ruang Pendidik INS Kayu Tanam.

B.Perguruan Kebangsaan Taman Siswa


Perguruan Kebangsaan Taman Siswa didirikan oleh Ki Hajar Dewantara,
(Lahir 2 Mei 1889 dengan nama Suwardi Suryaningrat) pada tanggal 3 Juli1932 di
Yogyakarta, yakni dalam bentuk yayasan, selanjutnya mulai didirikan taman
Indira (Taman kanak-kanak) dan Kursus Guru, selanjutnya Taman muda (SD),
disusul Taman Dewasa merangkap Taman Guru (Mulo-Kweekschool). Sekarang
ini telah dikembangkan sehingga meliputi pula taman Madya, Prasarjana, dan
Sarjana Wiyata. Dengan demikian Taman Siswa telah meliputi semua jenjang
persekolahan, dari prasekolah hingga pendidikan tinggi. Pada zaman penjajahan
Belanda, Taman Siswa bersikap “noncooperative” dan menolak pemberian
subsidi. Baru setelah masa kemerdekaan sikap “noncooperative” berubah menjadi
sikap pro dan bekerja sama dengan pemerintah.

a)Asas dan Tujuan Taman Siswa

iv
Perguruan Kebangsaan taman Siswa meempunyai tujuh asas perjuangan untuk
menghadapi pemerintah colonial Belanda serta sekaligus untuk mempertahankan
kelangsungan hidup bersifat nasonal,dan demokrasi. Ketujuh asas tersebut yang
secara singkat disebut “asas1922” adalah sebagai berikut :

1. Bahwa setiap orang mempunyai hak mengatur dirinya sendiri (Zelf


Besschikkingsrecht) dengan mengingat terbitnya persatuan dalam
perkehidupan umum. Dari asas yang pertama ini jelas bahwa tujuanyang
hendak dicapai oleh Taman Siswa adalah kehidupan yang tertib dan damai
(tata dan tenteram, Orde on Vrede). Dari asas ini pulalah lahir “Sistem
Among”, di mana guru mendapat sebutan “Pamong”, yaitu sebgai
pemimpin yang berdiri di belakang dengansebutan “tut wuri handayani”,
yaitu tetap mempengaruhi dengan memberi kesempatan kepada anak didik
untuk berjalan sendiri, dantidak terus menerus dicampuri, diperintah, atau
dipaksa. Pamong hanya bertindak aktif mencampuri anak didiknya saat
anak tersebuttidak dapat menghindari diri dari berbagai rintangan. Jadi,
“Sistem Among” adalah cara pendidikan yang dipakai dalam sistem
Taman Siswa dengan maksud mewajibkan para guru supaya
mengingatkandan mementingkan kodrat adatnya pada siswa dengan tidak
melupakan segala keadaan yang mengelilinginya.

2. Bahwa pengajaran harus memberi pengetahuan yang berfaedah yang


dalam arti lahir dan batin dapat memerdekan diri. Dalam asas kedua ini
masih berhubungan dengan prinsip kemerdekaan yang terdapat di dalam
asas yang pertama, yaitu memberikan kebebasan kepada siswa untuk
berpikir. Membimbing anak atau siswa agar kelak menjadi orang yang
merdeka lahir dan batin hendaknya dilakukan dengan jalam
memerdekakan batinnya, pikirannya, dan tenaganya.

3. Bahwa pengajaran harus berdasar pada kebudayaan dan kebangsaan


sendiri. Dengan asas ini Taman Siswa ingin mencegah sistem pengajaran
yang bersifat intelektualitis dan pola hidup yang “kebarat-baratan” yang
dapat memisahkan orang-orang terpelajar dengan rakyat jelata.

4. Bahwa pengajaran harus tersebar luas sampai dapat menjangkau kepada


seluruh rakyat. Perguruan Kebangsaan Taman Siswa lebih mementingkan
tersebarnya pendidikan dan pengajaran bagi rakyat umum, dengan kata
lain, pemerataan pendidikan.

5. Bahwa untuk mengejar kemerdekaan hidup yang sepenuhnya lahir


maupun batin hendaknya diusahakan dengan kekuatan sendiri, dan
menolak bantuan apa pun dan dari siapa pun yang memikat, baik berupa
ikatan lahir maupun ikatan batin. Dari asas “hidup” dengan
mempertahankan kepribadiannya sepanjang masa.

6. Bahwa sebagai konsekuensi hidup dengan kekuatan sendiri maka mutlak


harus membelanjai sendiri segala usaha yang dilakukan (Zelfbegrotings-

v
system ). Dari asas ini tersirat keharusan untuk hidup sederhana dan
hemat.

7. Bahwa dalam mendidik anak-anak perlu adanya keikhlasan lahir dan batin
untuk mengorbankan segala kepentingan pribadi demi keselamatan dan
kebahagiaan anak-anak. Asa ini menampilkan pendidik sebagai orang
yang bekerja tanpa pamrih, ikhlas, penuh pengorbanan demi kebahagiaan
anak didiknya.

8. Dalam perkembangan selanjutnya Taman siswa melengkapi “ Asas 1922”


tersebut dengan “ Dasar-dasar 1947 “ yang disebut pula “ Panca Dharma “
yaitu :
1)Asas Kemerdekaan
2)Asas Kodrat Alam
3)Asas Kebudayaan
4)Asas Kebangsaan
5)Asas KemanusiaanTujuan Perguruan Kebangsaan Taman Siswa adalah :
1)Badan perjuangan kebudayaan dan pembangunan masyarakat tertib dan
damai.
2)Wujud berlakunya kedaulatan adab kemanusiaan.
3)Membangun anak didik menjadi manusia yang merdeka lahir batin,
luhur akal budinya, serta sehat jasmaninya untuk menjadi anggota
masyarakat yang berguna dan bertanggung jawab atas keserasian bangsa,
tanah air, serta manusia pada umumnya.

b)Upaya-upaya pendidikan yang dilakukan Taman siswa


Peraturan Dasar Persatuan Taman Siswa menetapkan berbagai upaya yang
dilakukan Taman Siswa, baik di lingkungan perguruan maupun di luar
lingkungan perguruan itu. Di lingkungan perguruan, untuk mencapai tujuannya
Taman Siswa berusaha dengan jalan sebagai berkut :

1) Menyelenggarakan tugas pendidikan dalam bentuk perguruan dari tingkat


tinggi, baik yang bersifat umum maupunyang bersifat kejuruan, serta
memberi pendidikan itu serba isi yang baik dan berguna untuk keperluan
hidup dan penghidupanmasyarakat sesuai dengan asas, dasar, dan tujuan
pendidikan Taman Siswa dengan selalu mengingat/menyesuaikan dengan
kecerdasan zaman dan kemajuan dunia.

2) Mengikuti, mempelajari perkembangan dunia di luar Taman Siswa yang


ada hubungannya dengan bidang-bidang kegiatan-kegiatan Taman Siswa,
untuk diambil faedah sebaik- baiknya.

3) Menumbuhkan lingkungan hidup kelurga Taman Siswa,sehingga dapat


tampak benar wujud masyarakat Taman Siswa yang dicita-citakan.

4) Meluaskan kehidupan ke Taman Siswa-an di luar lingkungan masyarakat


perguruan, sehingga dapat terbentuk wadah yang nyata bagi jiwa Taman
Siswa, agar dengan demikan ada pengaruh timbale balik antara

vi
perguruan/keluarga dan masyarakat sekitarnya pada khususnya, dan
masyarakat luas pada umumnya.

Di samping upaya-upaya dalam lingkungan perguruan, untuk mencapai tujuan


Taman Siswa, Taman Siswa berusaha di luar lingkungan perguruan dengan jalan
sebagai berikut:

1) Menjalankan kerja pendidikan untuk masyarakat umum dengan dasar-


dasar dan hidup Taman Siswa, baik yang bersifat umum untuk
meningkatkan kecerdasan masyarakat maupun penpendidikan karya untuk
meningkatkan kecakapan dan kemampuan hidupnya.
2) Menyelenggarakan usaha-usaha kemasyarakatan dalam masyarakat dalam
bentuk-bentuk badan social ekonomi yang dapat member bimbingan dan
dorongan kegiatan masyarakat dalam perjuangannya menuju masyarakat
bahagia tertib-damai.
3) Bersama-sama dengan instansi-instansi pemerintahan menyelenggarakan
usaha-usahapembentukan kesatuan hidup kekeluargaan sebagai pola
masyarakat baru Indonesia.
4) Menyelenggarakan usaha pendidikan kader pembangunan yang tenaganya
dapat disumbangkan kepada masyarakat untuk pembangunan.
5) Mengusahakan terbentuknya pusat-puast kegiatan kemasyarakatan dalam
berbagai bidang kehidupan dan penghidupan masyarakat dengan inti-inti
kejiwaan Taman Siswa.

c)Hasil-hasil yang dicapai


Yayasan Perguruan Kebangsaan Taman Siswa yang didirikan Suwardi
Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara) pada tanggal 3 Juli1922 di Yogyakarta sampai
kini telah mencapai berbagai hal seperti: gagasan atau pemikiran tentang
pendidikan nasional,lembaga-lembaga pendidikan dari Taman Indria sampai
denganSarjana Wiyata, dan sejumlah besar alumni perguruan (banyak yang
menjadi tokoh nasional, antara lain Ki Hajar Dewantara , Ki Mangunsarkoro, dan
Ki Suratman). Ketiga pencapaian itu merupakan pencapaian sebagai suatu
yayasan pendidikan, yang juga mungkin dicapai oleh yayasan pendidikan lainnya.

C.Ruang Pendidik INS Kayu


Tanam Ruang pendidik INS (Indonesia Nederlandsche School) didirikan
oleh Mohammad Sjafei (lahir di Matan, Kalbar tahun 1895) pada tanggal 31
Oktober 1926 di Kayu Tanam ( Sumatera barat ). INS pada mulanya dipimpin
oleh bapaknya, kemudian diambil alih oleh Moh. Sjafei. Dimulaidengan 75 orang
murid, dibagi dalam dua kelas, serta masuk sekolah bergantian karena gurunya
hanya satu, yakni Moh. Sjafei sendiri. Sekolah ini mengalami pasang surut sesuai
dengan keadaan Indonesia saat itu, bahkan pada bulan Desember 1948 sewaktu
Belanda menyerang ke Kayu Tanam, seluruh gedung INS dibumihanguskan,
termasuk ruang pendidikan, pengajaran, dan kebudayaan (RPPK) di Padang
Panjang. Baru pada mulai Mei 1950 Ruang Pendidik INS Kayu Tanam bangkit
kembali dan Moh. Sjafei mulai lagi dengan 30 orang siswa. pada tahun 1952, INS
mendirikan percetakan Sridharma yang menerbitkan majalah bulanan Sendi
dengan sasaran khalayak adalah anak-anak.

vii
a.Asas dan tujuan Ruang Pendidik INS Kayu Tanam
Pada awal dididrikan, Ruang Pendididk INS Kayu Tanam mempunyai asas-asas
sebagai berikut :
1)Berpikir logis dan rasional
2)Keaktifan atau kegiatan
3)Pendidikan masyarakat
4)Memperhatikan pembawaan anak
5)Menentang intelektualisme

Setelah kemerdekaan Indonesia, Moh. Sjafei mengembangkan asas-asas


pendidikan INS menjadi dasar-dasar pendidikan Republik Indonesia, menjadi
sebagai berikut :
1)Ke-Tuhanan Yang Maha Esa
2)Kemanusiaan
3)Kerakyatan
4)Kebangsaan
5)Kebangsaan
6)Gabungan antara pendidikan ilmu umum dan kejuruan
7)Percaya pada diri sendiri juga pada Tuhan
8)Berakhlak ( bersusila ) setinggi mungkin
9)Bertanggung jawab akan keselamatan nusa dan bangsa
10)Berjiwa aktif positif
11)Mempunyai daya cipta 12)Cerdas, logis dan rasional
13)Berperasaan tajam, halus dan estetis
14)Gigih atau ulet yang sehat
15)Correct atau tepat
16)Emosional atau terharu
17)Jasmani sehat dan kuat
18)Cakap berbahasa
19)Sanggup hidup sederhana
20)Sanggup mengerjakan sesuatu pekerjaan
21)Sebanyak mungkin memakai kebuyaan nasional
22)Waktu mengajar para guru menjadi objek dan murid sebagai subjek
23)Para guru mencontohkan pelajaran-pelajarannya.
24)Diusahakan agar pelajar mempunyai darah ksatria
25)Mempunyai jiwa konsentrasi
26)Pemeliharaan ( perawatan ) sesuatu usaha
27)Menepati janji
28) a) Sebelum pekerjaan dimulai dibiasakan menimbangnya dulu sebaik-
baiknya.
b) Kewajiban harus dipenuhi.
29)Hemat

Sejak didirikan, tujuan Ruang Pendidik INS kayu Tanam adalah :


1)Mendidik rakyat ea rah kemerdekaan.
2)Memberi pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
3)Mendidik para pemuda agar berguna untuk masyarakat.

viii
4)Menanamkan kepercayaan terhadap diri sendiri dan berani bertanggungjawab.
5)Mengusahakan mandiri dalam pembiayaan.

b.Usaha-usaha Ruang Pendidik INS Kayu Tanam


Terdapat berbagai usaha yang dilakukan oleh Mohammad Sjafei dan
kawan-kawan dalam mengembangkan gagasan dan berupaya mewujudkannya,
baik yang berkaitan dengan Ruang Pendidik INS maupun tentang pendidikan dan
perjuangan/pembangunan bangsa Indonesia pada umumnya. Beberapa hal yang
perlu dikemukakan adalah memantapkan dan menyebarluaskan gagasan-
gagasannya tentang pendidikan nasional, pengmbangan Ruang Pendidikan INS
(kelembagaan, sarana/prasarana, dan lain-lain), upaya pemberantasan buta huruf,
penerbitan majalah anak-anak, dan lain-lain.
Beberapa usaha yang dilakukan Ruang Pendidik INS Kayu Tanam dalam bidang
kelembagaan antara lain menyelenggarakan berbagai jenjang pendidikan, seperti
ruang rendah (7 tahun, setara sekolah dasar), ruang dewasa (4 tahun sesudah
ruang rendah, setara sekolah menengah), dan sebagainya. Program pendidikan
INS sangat mengutamakan pendidikan keterampilan-kerajinan, dengan
mengutamakan menggambar, pekerjaan tangan, dan sejenisnya. Terdapat pula
program khusus untuk menjadi guru yaitu tambahan satu tahun setelah ruang
dewasa untuk pembekalan kemampuan mengajar dan praktek mengajar .

ix
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Dua aliran pokok di Indonesia itu dimaksudkan adalah Perguruan
Kebangsaan Taman Siswa dan Ruang Pendidikan INS Kayu Tanam. Di
Indonesia terdapat dua aliran pokok pendidikan,yaitu Perguruan Kebangsaan
Taman Siswa dan Ruang Pendidik INS Kayu Tanam. Perguruan Kebangsaan
Taman Siswa didirikan oleh Ki Hajar Dewantara, (Lahir 2 Mei 1889 dengan
nama Suwardi Suryaningrat) pada tanggal 3 Juli 1932 di Yogyakarta, yakni
dalam bentuk yayasan, selanjutnya mulai didirikan taman Indira (Taman
kanak-kanak) dan Kursus Guru, selanjutnya Taman muda (SD), disusul
Taman Dewasa merangkap Taman Guru (Mulo-Kweekschool).Ruang
pendidik INS (Indonesia Nederlandsche School) didirikan oleh Mohammad
Sjafei (lahir di Matan, Kalbar tahun 1895) pada tanggal 31 Oktober 1926 di
Kayu Tanam (Sumatera barat ).

B. Saran
Bagi para pembaca setelah membaca makalah ini diharapkan lebih memahami
tentang dua aliran pokok di Indonesia. Serta pembaca dapat menerapkan ilmu
yang didapat untuk kegiatan sehari-hari dan bisa membantu dalam
pemahaman materi Pengantar Pendidikan.

x
DAFTAR PUSTAKA

Munib, A. 2012. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang: Universitas Negeri


Semarang Press
Tirtarahardja, U. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT Asdi Mahasatya

xi

Anda mungkin juga menyukai