PENDIDIKAN DI INDONESIA
Oleh :
0
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena
atas segala limpahan rahmat-Nya kami dapat menyusun makalah ini dengan tepat
waktu. Sholawat serta salam kami curahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad
SAW, beserta keluarganya, sahabatnya, dan seluruh umatnya sampai akhir zaman.
Adapun isi dari makalah ini jauh dari sempurna karena keterbatasan
kemampuan kami, baik kemampuan mengolah konsepsi ataupun kemampuan
apersepsi. Sehingga harap dimaklumi apabila isi makalah kami banyak kekurangan,
itu sebabnya kritik dan saran sangat kami harapkan untuk perbaikan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun pembaca, dan
menjadi tambahan bagi khazanah ilmiah kita semua.
Penulis
1
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar...................................................................................................................... 1
Daftar
Isi................................................................................................................................. 2
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang...........................................................................................................3
B. Rumusan
Masalah............................................................................................................ 3
C. Tujuan...............................................................................................................3
BAB 2 PEMBAHASAN
BAB 3 KESIMPULAN..............................................................................................34
Daftar Pustaka.............................................................................................................35
2
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pendidikan nasional, sebagai salah satu sektor pembangunan nasional
dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, mempunyai visi terwujudnya
sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk
memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi
manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan
zaman yang selalu berubah. Makna manusia yang berkualitas, menurut
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, yaitu manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
Penyelenggaraan Sistem Pendidikan Nasional dilaksanakan melalui
bentuk-bentuk kelembagaan, program, serta pengelolaannya. Upaya
pembagunan pendidikan nasional, diharapkan dapat mewujudkan proses
berkembangnya kualitas pribadi peserta didik sebagai generasi penerus
bangsa di masa depan, yang diyakini akan menjadi faktor determinan bagi
tumbuh kembangnya bangsa dan negara Indonesia sepanjang zaman.
2. Rumusan Masalah
a. Apa sajakah bentuk-bentuk kelembagaan, program, dan pengelolaan
Pendidikan di Indonesia?
b. Bagaimana proses pelaksanaan kelembagaan, program, dan
pengelolaan Pendidikan di Indonesia?
3. Tujuan
a. Menjelaskan mengenai bentuk-bentuk kelembagaan, program, dan
pengelolaan pendidikan di Indonesia.
b. Menjelaskan mengenai proses pelaksanaan kelembagaan, program,
dan pengelolaan pendidikan di Indonesia.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
Dengan demikian yang dimaksud dengan Lembaga Pendidikan
adalah lembaga atau tempat berlangsungnya proses pendidikan yang
dilakukan dengan tujuan untuk mengubah tingkah laku individu ke arah
yang lebih baik melalui interaksi dengan lingkungan sekitar.
5
7. Materi pembelajaran lebih banyak bersifat akademis
intelektual dan berkesinambungan.
8. Guru mengajarkan menggunakan metode, media, dan
urutan pengajaran tertentu.
9. Ada sistem rapor, evaluasi belajar, serta ijazah.
10. Sekolah punya anggaran pendidikan yang dirancang dalam
kurun waktu tertentu.
1. Pendidikan tinggi
2. Pendidikan Menengah yang terdiri dari SMA (Umum dan
Kejuruan) dan SMP (Umum dan Kejuruan).
3. Pendidikan dasar
6
dengan hasil program pendidikan formal setelah melalui proses
penilaian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk oleh
Pemerintah atau Pemerintah Daerah dengan mengacu pada standar
nasional pendidikan. Seperti lembaga kursus dan pelatihan,
kelompok belajar, sanggar, dll.
c. Pendidikan Informal
7
Pendidikan Informal ini terutama berlangsung di tengah keluarga,
namun mungkin juga berlangsung di lingkungan sekitar keluarga
tertentu, perusahaan, pasar, terminal dan lain – lain yang
berlangsung setiap hari tanpa ada batas waktu. Pendidikan in
formal ini mempunyai tujuan tertentu, khususnya untuk
lingkungan keluarga atau rumah tangga, lingkungan desa,
lingkungan adat.
8
4) Peletakkan dasar-dasar keagamaan
5) Memberikan dasar pendidikan social
9
dialami dalam masyarakat ini, telah mulai ketika anak-anak untuk
beberapa waktu setelah lepas dari asuhan keluarga dan berada
diluar dari pendidikan sekolah. Dengan demikian, berarti
pendidikan tersebut tampaknya lebih luas.
a. Pendidikan Umum
10
Pendidikan umum adalah pendidikan yang mengutamakan
perluasan pengetahuan dan keterampilan peserta didik dengan
pengkhususan yang diwujudkan dalam tingkat- tingkat akhir masa
pendidikan. Berfungsi sebagai acuan umum bagi jenis pendidikan
lainnya.
b. Pendidikan Kejuruan
c. Pendidikan Khusus
d. Pendidikan Akademik
e. Pendidikan Kedinasan
f. Pendidikan Profesi
g. Pendidikan Keagamaan
11
menuntut pengetahuan tentang keagamaan. Dilihat dari
kecenderungannya, pendidikan keagamaan ada yang sepenuhnya
memberikan pendidikan keagamaan, namun ada juga yang atas dasar
pendidikan agama dan umum. Untuk pengadaan gurunya disediakan
lembaga pendidikan seperti PGAN (Pedidikan Guru Agama Negeri)
untuk agama islam atau sekolah Theologika untuk agama Kristen.
Program ini bertujuan agar semua anak usia dini baik laki-laki
maupun perempuan memiliki kesempatan tumbuh dan berkembang
optimal sesuai dengan potensi yang dimilikinya dan tahap-tahap
perkembangan atau tingkat usia mereka dan merupakan persiapan
untuk mengikuti pendidikan jenjang sekolah dasar. Secara lebih
spesifik, program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) bertujuan
untuk meningkatkan akses dan mutu pelayanan pendidikan melalui
jalur formal seperti Taman Kanak-Kanak (TK), Raudhatul Athfal
(RA) dan bentuk lain yang sederajat, jalur pendidikan non-formal
berbentuk Kelompok Bermain, Taman Penitipan Anak (TPA) atau
bentuk lain yang sederajat, dan jalur informal yang berbentuk
pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh
lingkungan, dalam rangka membina, menumbuhkan dan
mengembangkan seluruh potensi anak secara optimal agar memiliki
kesiapan untuk memasuki jenjang pendidikan selanjutnya.
12
c. Pengelolaan program wajib belajar pendidikan dasar tingkat
kabupaten/kota menjadi tanggung jawab bupati/walikota.
d. Pengelolaan program wajib belajar pada tingkat satuan
pendidikan dasar menjadi tanggung jawab pemimpin satuan
pendidikan dasar.
e. Pengelolaan program wajib belajar pendidikan dasar di luar
negeri menjadi tanggung jawab Kepala Perwakilan Negara
Kesatuan Republik Indonesia di luar negeri yang
bersangkutan.
13
4. Program Pendidikan Tinggi
14
pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan
pendidikan.
15
masyarakat umum guna membangun masyarakat berpengetahuan, berbudaya,
maju dan mandiri.
16
9. Program Penelitian dan Pengembangan Pendidikan
17
sosialisasi kebijakan pembangunan pendidikan, serta meningkatkan
partisipasi masyarakat dalam pembangunan pendidikan.
C. Pengelolaan Pendidikan
18
masing, agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan benar-
benar tertuju pada tujuan yang telah ditetapkan semula.
d. Pengawasan
Pengawasan adalah fungsi pengelolaan yang berhubungan
dengan usaha pemantauan kinerja agar supaya kinerja tersebut
terarah dan tidak melenceng dari aturan yang sudah ditetapkan dan
pemantauan berfungsi sebagai media agar kinerja tersebut terarah
dan tersampaikan secara tepat.
e. Pengembangan
Pengembangan adalah fungsi pengelolaan yang harus
dijadikan tolak ukur keberhasilan suatu pengelolaan, dengan
adanya pengembangan pengelolaan akan berjalan sesuai dan
melebihi target yang akan diperoleh.
2. Landasan Hukum
Pengelolaan pendidikan mengacu pada undang-undang dan peraturan
pemerintah sebagai berikut:
a. Undang-Undang No.2 Tahun 1989 tentang sistem Pendidikan
Nasional.
b. Peraturan Pemerintah No.28 Tahun 1990 tentang Pendidikan Dasar.
c. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 060/V/1993
tentang Kurikulum Pendidikan Dasar.
d. Keputusan Kepala Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Propinsi Jawa Barat No. 979/102/kep/I/1994 tentang
kurikulum Muatan Lokal Pendidikian Dasar Propinsi Jawa Barat.
e. Keputusan Kepala Dinas Kota Cimahi No. 800/1330-Disdik/2009
tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pendapatan dan Belanja
Sekolah.
19
Menteri bertanggung jawab atas pengelolaan pendidikan nasional dari
tingkat Pra – sekolah (TK) sampai dengan tingkat pendidikan tinggi (PT).
Pengelola tersebut meliputi: (1) peserta didik; (2) tenaga pengajar dan
tenaga kependidikan lainnya; (3) kurikulum; (4) kegiatan belajar
mengajar; (5) sarana dan prasaran; dan (6) administrasi.
20
BAB III
KESIMPULAN
21
DAFTAR PUSTAKA
http://keuda.kemendagri.go.id/produkhukum/download/477/penjelasan-uu-
no-20-tahun-2003
https://anatomiestreetsoldier.wordpress.com/2010/06/26/pengelolaan-
pendidikan/
http://rafikmaulana.blogspot.com/2014/06/program-pengelolaan-pendidikan-
nasional.html
http://sistempendidikannegarakita.blogspot.com/
22