Dahliyana 20110501017814
Hayatunnisa 20110501017942
Latifah 20110501017824
M. Rizky Mulia Saputra 20110501017832
Noor Anisa 20110501017868
KUALA KAPUAS
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Shalawat, rahmat, dan
salam selalu tercurahkan kepada Baginda alam nabi besar Muhammad SAW. Atas
limpahan rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “Pembangunan dan Pembaharuan Pendidikan” tepat pada waktunya.
Penulisan makalah ini merupakan tugas yang diberikan dalam mata kuliah
Ilmu Pendidikan di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI). Tak lupa kami ucapkan
terimakasih kepada bapak Sailillah,S.Pd.I selaku dosen pembimbing mata kuliah
Ilmu Pendidikan. Kami merasa masih banyak kekurangan baik dalam teknis
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Oleh
karena itu, kami mohon kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi
penyempurnaan penulisan makalah ini.
Kami menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
pihak yang telah membantu dalam proses penyelesaian makalah ini,sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas ini. Akhir kata, kami berharap semoga penulisan
makalah ini dapat bermanfaat bagi kami maupun rekan-rekan, sehingga dapat
menambah pengetahuan kita bersama.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu jalan untuk membentuk manusia
menjadi pribadi cerdas, bermoral, dan bertanggung jawab. Melalui
pendidikan seseorang dapat mengembangkan sikap, pengetahuan, maupun
keterampilan secara optimal. pentingnya peran pendidikan, maka
pendidikan harus dirancang dan dilaksanakan dengan sebaikbaiknya.
Artinya, pendidikan harus dikembangkan menuju kearah yang lebih maju
dengan memperhatikan berbagai potensi peserta didik dan sumber daya
manusia yang dimiliki.
Inovasi Pendidikan merupakan faktor penting bagi kemajuan
Pendidikan, sayangnya inovasi Pendidikan di Indonesia tidak berjalan
mulus sebagaimana diharapkan. Bahkan terkesan tertatih tatih, kunci
persoalan tampaknya berada pada level kelas. Oleh sebab itu, upaya
melakukan pembaharuan Pendidikan harus berawal pada level kelas.
Menyinggung pembaharuan di bidang Pendidikan, sebelum inovasi
kurikulum tingkat satuan Pendidikan (KTSP) sebenarnya Indonesia kaya
akan pengalaman pembaharuan Pendidikan. Pada setiap implementasi
suatu program pembaharuan Pendidikan pada level kelas, guru memegang
peranan penting dan menentukan.
Begitu juga dengan implementasi kurikulum berbasis kompetensi,
keberhasilannya sangat tergantung pada kemauan dan kemampuan guru
untuk melaksanakannya. Pendekatan sistem dalam usaha pembaharuan
pendidikan dipandang sebagai tanggapan terhadap masalah pendidikan
yang baru dan komperhensif. Pendekatan dalam social budaya (social
demand approach) didasarkan atas tuntunan atau kebutuhan social akan
pendidikan yang berkembang popular dalam masyarakat, sehingga
mengabaikan alokasi sumber sumber dalam skala nasional, kebutuhan
1
tenaga kerja yang diperlukan dan turunnya mutu serta efektifitas
pendidikan.
Dalam memperhatikan pengalaman beberapa pendekatan itu,
pembaharuan pendidikan dengan pendekatan sistem untuk pemecahan
masalah pendidikan yang mengutamakan kepentingan subyek pendidikan
lebih bersifat tanggap (responsif) terhadap masalah-masalah yang baru.
B. Rumusan Masalah
a. Apa Pengertian Dari Pembangunan dan Pembaharuan Pendidikan ?
b. Bagaimana Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pembangunan dan
Pembaharuan Pendidikan ?
c. Apa Saja Tujuan dan Manfaat Pembangunan dan Pembaharuan
Pendidikan ?
d. Apa Saja Yang Menjadi Sasaran Program Inovasi Pendidikan ?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
proyek pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan dasar, menengah
dan pendidikan tinggi, baik yang didanai dari APBN ataupun bantuan dan
pinjaman luar negeri. Di samping hasilnya dapat terlihat dari
bertambahnya jumlah dan jenis sarana pendidikan SD, SMP, SMA, SMK
dan Perguruan Tinggi, serta bertambahnya. Jumlah guru dan tenaga
kependidikan yang mengikuti pelatihan.
Namun pada kenyataannya, secara kuantitas maupun kualitas rata-
rata tingkat pendidikan penduduk Indonesia masih jauh dari yang
diharapkan. Dengan demikian, Pembaharuan pendidikan adalah suatu
perubahan yang baru, dan kualitatif berbeda dari hal (yang ada
sebelumnya) serta sengaja diusahakan untuk meningkatkan kemampuan
guna mencapai tujuan tertentu dalam pendidikan. Dari uraian di atas dapat
dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan pembaharuan di bidang
pendidikan adalah usaha mengadakan perubahan dengan tujuan untuk
memperoleh hal yang lebih baik.
4
Hambatan yang disebabkan oleh tidak tepatnya perencanaan atau
estimasi dalam proses difusi inovasi antara lain, tidak tepat dalam
mempertimbangkan implementasi inovasi, kurang adanya kerja sama
antarpelaksana inovasi, tidak adanya persamaan pendapat tentang
tujuan yang akan dicapai, tidak jelas struktur pengambilan keputusan,
komunikasi yang tidak lancar, adanya tekanan dari pemerintah untuk
mempercepat hasil inovasi dalam waktu yang sangat singkat.
Oleh karena itu para pelaksana inovasi agar benar-benar
merencanakan dan mempertimbangkan segala kemungkinan yang
akan terjadi pada tempat yang menjadi sasaran inovasi.
2. Konflik dan motivasi
Hambatan ini diakibatkan karena adanya masalah-masalah pribadi,
seperti adanya pertentangan antaranggota tim, adanya rasa iri antara
anggota yang satu dengan yang lain, ada anggota tim yang tidak
semangat kerja, pimpinan yang terlalu kaku dan berpandangan sempit,
kurang adanya penguatan atau hadiah terhadap anggota yang
melaksanakan tugas dengan baik.
3. Inovasi tidak berkembang
Inovasi tidak berkembang karena hal-hal seperti, lambatnya
material yang diterima, alokasi dana yang tidak tepat, terjadi inflasi,
pergantian pengurus yang terlalu cepat sehingga mengganggu
kontinuitas tugas.
4. Masalah Keuangan
Yang termasuk dalam hambatan keuangan yaitu tidak memadainya
dana dari pemerintah daerah atau pemerintah pusat, kondisi
perekonomian secara nasional dan penundaan penyampaian dana.
Oleh karena itu dituntut kemampuan untuk mencari sumber-sumber
dana lain yang akan digunakan untuk pembiayaan pelaksanaan
inovasi.
5. Penolakan inovasi dari kelompok tertentu
5
Penolakan inovasi yang dimaksud bukan penolakan karena kurang
dana atau masalah personalia, tetapi penolakan masuknya inovasi
karena beberapa faktor berikut, yaitu adanya pertentangan dalam
memandang inovasi, adanya kecurigaan masyarakat akan masuknya
inovasi tersebut.
6. Kurang adanya hubungan sosial
Faktor terakhir ini terdiri dari dua hal, yaitu hubungan antaranggota
kelompok pelaksana inovasi dan hubungan dengan masyarakat. Hal
ini disebabkan karena adanya ketidakharmonisan antaranggota
proyek inovasi.
6
moral maupun penyedia dana bagi siswa/anaknya. Bila orang tua tidak
memberikan dukungan bagi kegiatan pendidikan anaknya, maka
kegiatan pembelajaran akan terhambat, dengan terhambatnya kegiatan
pembelajaran ini maka kegiatan inovasi yang telah direncanakan akan
terhambat pula.
Faktor internal dan eksternal lain yang mempengaruhi proses
penerimaan inovasi adalah, guru, administrator, konselor yang terlibat
secara langsung dalam kegiatan pembelajaran di sekolah. Ada pula
ahli-ahli lain yang terlibat tidak secara langsung dalam kegiatan
pembelajaran ini seperti, penilik, pengawas, konsultan dan juga
pengusaha yang membantu dalam pengadaan fasilitas sekolah.
c. Sistem pendidikan
Penyelenggaraan pendidikan di indonesia diatur dengan undang-
undang yang diatur oleh pemerintah dalam hal ini departemen
pendidikan nasional. Dalam undang-undang tersebut diatur tentang
kurikulum, jenjang, jam belajar sampai pelaksanaan kegiatan
pembelajaran di kelas. Jadi guru dan siswa tidak dapat berbuat semau
mereka. Dengan adanya aturan-aturan tersebut tentu saja kegiatan
pembelajaran dapat berjalan dengan baik, akan tetapi dapat saja
terjadi bahwa guru atau siswa merasa terkekang dengan adanya aturan
tersebut. Guru atau siswa menjadi tidak bergairah untuk belajar,
sehingga peran mereka sebagai pendidik dan peserta didik tidak
optimal. Siswa tidak mempunyai motivasi untuk menerima pelajaran.
Hal ini akan berdampak buruk terhadap pencapaian tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan. Begitu pula dengan guru yang
tidak mempunyai motivasi dalam mengajar, ia datang tidak tepat
waktu, memberi materi pelajaran seperlunya saja, membiarkan kelas
kosong, merasa apatis terhadap tugas karena tidak diberikan
kewenangan secara penuh dalam menentukan kebijakan yang
berkaitan dengan tugasnya, akan sangat mempengaruhi kegiatan
7
pembelajaran. Bila kegiatan pembelajaran terganggu maka kegiatan
inovasi pun ikut terganggu.
8
D. Sasaran Program Inovasi Pendidikan
Sasaran yang dimaksud disini adalah komponen-komponen apa
saja dalam bidang penddikan yang dapat menciptakan inovasi. Pendidikan
adalah suatu sistem maka inovasi pendidikan mencakup hal-hal yang
berhubungan dengan komponen sistem pendidikan, baik sistem dalam arti
sekolah, perguruan tinggi atau lembaga pendidikan yang lain, maupun
sistem dalam arti yang luas, misalnya sistem pendidikan nasional.
Sesungguhnya inovasi pendidikan meliputi pembaruan dalam
materi dan isi kurikulum dan pengajaran. Inovasi materi atau isi
kurikulum, yaitu meliputi inovasi pendidikan yang disajikan. Contohnya
bagaimana meningkatkan mutu proses belajar dan mengajar dan
bagaimana menerapkan muatan local dari kurikulum nasional.
Demikian pula dalam inovasi pendidikan adalah perubahan
terhadap aspek-aspek pendidikan dan proses yang meliputi penggunaan
multimode dan multimedia dalam kegiatan belajar. Penggunaan kombinasi
metode atau media dilakukan oleh guru pada saat proses berlangsung, dan
diharapkan dapat memberikan hasil yang efektif. Perubahan dalam proses
ini juga meliputi pendekatan inkuriri, artinya penyelidikan yang dilakukan
oleh siswa apabila siswa masih memiliki pertanyaan dalam belajarnya.
Pendekatan CBSA yaitu siswa yang lebih banyak melakukan kegiatan
belajar, namun masih dalam bimbingan guru. Dibandingkan dengan cara
belajar sebelumnya, dimana guru lebih dominan dalam proses
pembelajaran dan sumber informasi hanya datang dari guru (verbalisme).
Upaya pembaruan dalam bidang pendidikan, yaitu adanya
Teknologi Pendidikan. Teknologi pendidikan merupakan pengembangan,
penerapan, dan evaluasi atau sistem, teknik serta alat bantu m=untuk
meningkatkan proses belajar manusia (Ellington, 1984:20). Perkembangan
suatu inovasi didorong oleh oleh motivasi untuk melakukan inovasi
pendidikan itu sendiri. Motivasi itu bersumber pada dua hal, yaotu
kemauan sekolah atau lembaga untuk mengadakan respons terhadap
9
tantangan perubahan masyarakat dan adanya usaha untuk menggunakan
sekolah dalam memecahkan masalah yang dihadapi.
Contoh-contoh inovasi pendidikan dalam setiap komponen
pendidikan atau komponen sistem sosial dengan pola yang dikemukakan
oleh B. Milles, seperti yang dikutip oleh Ibrahim (1988), yaitu:
a) Pembinaan Personalia
b) Banyaknya Personal dan Wilayah Kerja
c) Fasilitas Fisik
d) Penggunaan Waktu
e) Perumusan Tujuan
f) Prosedur
g) Peran yang Diperlukan
h) Wawasan dan Perasaan
i) Bentuk Hubungan Antarbagian (MekanismeKerja)
j) Hubungan dengan Sistem yang lain
k) Strategi. Pola strategi yang biasanya digunakan, yaitu desain,
kesadaran dan perhatian, evaluasi, dan percobaan.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem pendidikan perlu dibangun agar dapat memenuhi kebutuhan
manusia. Seiring dengan perkembangan zaman, tentulah pendidikan
menjadi hal yang sangat penting untuk ikut berkembang melalui
pembangunan dan pembaharuan. Hal ini dilakukan agar pendidikan
sebagai an agent of social change (agen perubahan sosial) dapat berfungsi
sebagaimana mestinya.
Inovasi pendidikan adalah pembaruan dalam bidang pendidikan
atau inovasi yang dilakukan untuk memecahkan masalah-masalah
pendidikan. Inovasi pendidikan merupakan suatu ide, barang, metode yang
dirasakan atau diamati sebagai hal baru bagi seseorang atau kelompok
orang (masyarakat) baik berupa hasil invensi (yang baru) atau discovery
(mengubah yang lama) yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan
atau memecahkan masalah-masalah pendidikan.
11
DAFTAR PUSTAKA
Prof. Dr. Syafaruddin, M. Pd., Drs. Asrul, M. Si., dan Mesiono, M. Pd., Inovasi
Pendidikan: Suatu Analisis Terhadap Kebijakan Baru Pendidikan,
Perdana Publishing, Medan, 2012.
12