LANDASAN PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
Landasan idiil pendidikan pada zaman Jepang disebut Hakko Ichiu, yaitu
bangsa Indonesia bekerjasama dengan bangsa Jepang dalam rangka mencapai
kemakmuran bersama Asia Raya. Oleh karena itu semua pelajar setiap hari harus
mengucapkan sumpah setia kepada kaisar Jepang dan membentuk Indonesia baru
dalam rangka kemakmuran bersama Asia Raya.
Tujuan pendidikan di Indonesia adalah menyediakan tenaga sukarela dan
prajurit-prajurit untuk membantu peperangan bagi kemenangan Jepang, dalam
melawan tentara sekutu yaitu Inggris, dan Amerika Serikat. Oleh karena itu para
pelajar diharuskan mengikuti latihan fisik, latihan kemiliteran, dan indoktrinasi
yang ketat.
Kurikulum SMA mengalami tiga kali perubahan yaitu, tahun 1952, tahun
1961, dan tahun 1964. Berdasarkan Kurikulum 1952, SMA terdiri atas bagian
(Bahasa/Sastra), Bagian B (Ilmu Pasti dan Alam), dan bagian C (Ekonomi).
Kurikulum SMA 1961 disebut juga Kurikulum SMA Gaya Baru yang
dikembangkan melalui pertemuan antar SMA Teladan di Surakarta.
Orde Baru adalah tatanan seluruh perikehidupan rakyat, bangsa dan negara
Indonesia yang diletakkan kembali kepada kemurnian pelaksanaan Pancasila
dan UUD 1945. Orde Baru dimulai setelah penumpasan G-30S, pada tahun
1965, dan ditandai oleh upaya melaksanakan UUD 1945 secara murni dan
konsekuen. Struktur persekolahan pada masa Orde Baru pada dasarnya masih
tetap mengikuti struktur lama berdasarkan UU No. 12 Tahu 1954 dan UU No.
22 Tahun 1961.