Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNOLOGI PENGOLAHAN PERIKANAN

OLEH:
WILAN WAHYUNI NINGSIH (EOD122001)
ILA ASTUTI (E0D122006)
M.TAUFIQ HIDAYAH (E0D12208)

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN


FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas karunia yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat dan hidayahnya, sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Praktikum keamanan
pangan dan sanitasi. Laporan ini kami buat untuk memenuhi tugas pratikum keamanan
pangan dan sanitasi, selain itu Laporan ini bertujuan untuk menambah wawasan dan
memberikan pengetahuan kepada mahasiswa. Kami mengucapkan terimakasih kepada pihak
yang telah membantu kami dalam menyelesaikan laporan ini, sehingga kami dapat
menyelesaikan tepat pada waktunya,
Kami selaku penyusun laporan praktikum ini, sepenuhnya menyadari bahwa laporan
ini belum sempurna, sehingga kami berharap bantuan dari pembaca untuk memberikan kritik
dan saran yang membangun demi kesempurnaan laporan ini sesuai dengan harapan anda.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih. Semoga laporan ini bermanfaat bagi kami selaku
penyusun maupun pembaca sekalian.

Jambi, 2023

penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
DAFTAR TABEL............................................................................................................iv
BAB I................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1. Latar Belakang......................................................................................................1
1.2. Tujuan....................................................................................................................3
BAB II...............................................................................................................................4
TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................................4
BAB III...........................................................................................................................13
METEDOLOGI.............................................................................................................13
3.1. Tempat dan Waktu.............................................................................................13
3.2. Alat dan Bahan....................................................................................................13
3.3. Cara kerja............................................................................................................14
BAB IV............................................................................................................................17
HASIL DAN PEMBAHASAN......................................................................................17
BAB V.............................................................................................................................25
PENUTUP.......................................................................................................................25
5.1 Kesimpulan...........................................................................................................25
5.2 Saran.....................................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................27
DOKUMENTASI...........................................................................................................28
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Bisnis kerupuk kletek memiliki peluang yang cukup tinggi untuk dikembangkan
mengingat Indonesia sebagai Negara maritim dimana sangat kaya akan hasil lautan berupa
udang air tawar maupun air laut. Selain itu udang juga memiliki kandungan gizi yang tinggi
sehingga selalu menjadi destinasi kuliner favorit konsumen. Pengusaha Kerupuk kletek
udang merupakan salah satu usaha dengan bahan utama olahan udaang yang ada di Kota
Kuala Tungkal yang diburu konsumen. Oleh sebab itu untuk mengembangkan usaha kerupuk
kletek dibutuhkan suatu model bisnis yang matang dan dapat dilakukan dengan pendekatan
Business Model Canvas. Business Model Canvas salah satu alat strategi yang digunakan
untuk mendeskripsikan sebuah model bisnis dan menggambarkan dasar pemikiran tentang
bagaimana organisasi menciptakan, memberikan, dan menangkap nilai. Business Model
Canvas adalah suatu alat untuk membantu kita melihat lebih akurat rupa usaha yang sedang
atau kita akan jalani. Mengubah konsep bisnis yang rumit menjadi sederhana yang
ditampilkan pada satu lembar kanvas berisi rencana bisnis dengan sembilan elemen kunci
yang terintegrasi dengan baik didalamnya mencangkup analisis strategi secara internal
maupun ekternal perusahaan (Osterwalder, 2012).
usaha ini sudah memiliki daerah pemasaran yang cukup luas mulai dari tingkat lokal,
regional hingga nasional. Bahkan usaha ini dapat meningkatkan kehidupan ekonomi nelayan
yang menjadi pemilik usaha. Sejarah ekonomi merupakan ilmu yang mempelajari tentang
fenomena ekonomi dilihat dari sudut pandang historisnya. Teori ekonomi dapat
diklasifikasikan menjadi dua bagian yakni ekonomi mikro dan ekonomi makro. Ekonomi
mikro melihat kegiatan-kegiatan ekonomi dan unit-unit ekonomi individual, yaitu individu
sebagai produsen, individu sebagai pemilik faktor produksi maupun individu sebagai
konsumen (Muhammad Dinar dan Muhammad Hasan, 2018). Sejak mulai tahun 2014 lalu
usaha pembuatan kerupuk udang di Kuala tungkal memperlihatkan kondisi yang fluktuatif
yang dialami semua pemilik usaha tersebut. Kondisi demikian lebih dikarenakan faktor
ekstern (faktor alam) dibandingkan dengan faktor intern yang berasal dari nelayan itu sendiri.
Ditekuninya usaha pembuatan kerupuk udang karena dapat memberikan keuntungan dari
hasil penjualan. Mereka memanfaatkan keuntungan hasil penjualan untuk memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari, biaya pendidikan anak, pembelian peralatan dan perlengkapan
produksi, bahkan ditabung sebagian. Oleh karena itu usaha pembuatan kerupuk udang juga
dikatakan sebagai industri rumahan. Industri adalah kegiatan ekonomi yang menghasilkan
barang dan jasa (Ahmad Ifham Sholihin, 2010). Sedangkan menurut UU No.5 Tahun 1984
tentang perindustrian, industri adalah kegiatan ekonomi yang mengelolah bahan mentah,
bahan baku, barang setangah jadi, dan barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih
tinggi untuk penggunanya, termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industry
(Undang-Undang Republik Indonesia No.5 Tahun 1984). Meskipun masih berskala industry
rumah tangga, usaha pembuatan kerupuk udang mampu bertahan. Bahkan jika dilihat dari
jumlah pemiliknya, nelayan yang menekuni usaha ini terus bertambah sehingga usaha ini di
rasa cukup menjanjikan. Tidak hanya itu saja, usaha pembuatan kerupuk udang ini juga
memberdayakan anggota keluarga, kerabat, hingga tetangga dalam proses produksi. Penulis
mengambil tema penelitian kerupuk udang ini bukan tanpa alasan. Hal ini dikarenakan
kerupuk udang merupakan produk usaha rumahan yang tidak pernah hilang ataupun redup.
Karena selalu saja di produksi baik dalam jumlah sedikit maupun banyak. Berbeda dengan
olahan hasil laut lainnya yang terkadang dijadikan usaha tetapi dilain waktu bisa saja hilang.
Seperti kerupuk ikan, jika ada yang memesan maka akan dibuat tetapi jika dalam kurun
waktu tertentu tidak ada peminat maka tidak akan dibuat. Hal inilah yang menarik perhatian
penulis untuk mengangkat penelitian kerupuk udang sebagai usaha rumaha. Karena
produknya yang lebih unggul dibandingkan dengan olahan lainnya dan peminatnya tidak
pernah hilang. Sehingga usaha ini tidak akan tutup ataupun terhenti. Tidak seperti Tekwan,
Pempek, Nugget, Kletek, Sosis, Sate yang sewaktu-waktu ada dan bisa juga tiada karena
turunnya permintaan. Agar tulisan ini lebih fokus dan terarah maka diambil beberapa
perumusan masalah. Adapun beberapa rumusan masalah yang dibahas antara lain sebagai
berikut : Pertama; Mengapa usaha pembuatan kerupuk udang di kuala tungkal mengalami
perkembangan yang fluktuatif ? Kedua; Bagaimana usaha pembuatan kerupuk udang
berkontribusi
1.2 Tujuan
Adapun tujuan pratikum pada proses pembuatan kletek udang yang dilakukan di kuala
tungkal adalah :
1. Mengetahui cara atau proses pembuatan kletek udang
2. Mahasiswa mampu dan memahami setiap Langkah saat proses berlangsung
3. Mahasiswa dapat mengetahui dan mampu mempraktekkan cara pembuatan yang
berlangsung

1.3 Manfaat
Adapun mamfaat yang dapat diambil yaitu :
1. Dapat memberi keuntungan,baik dari segi ekonomis maupun fisik
2. Dapat mempraktekkan langsung cara pembuatan
3. Menambah wawasan mahasiswa
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Berbeda dengan kerupuk udang yang bisa dijual mentahan saja, kalau kletek memang
harus dijual setelah digoreng dan siap untuk dimakan. Usaha kletek ini dibuat sekitar tahun
2013, bisa dikatakan cukup sulit membuatnya karena bisa saja saat digoreng ternyata keras
(Kartini, 2021).
Usaha kletek ini dibuat sekitar tahun 2013, bisa dikatakan cukup sulit membuatnya
karena bisa saja saat digoreng ternyata keras (Kartini, 2021).
Kenaikan harga seperti itu mengharuskan pemilik usaha menaikkan juga harga jual
kletek udang karena tidak mungkin untuk mengurangi timbangannya (Atika, 2021).
Disaat seperti itu, beberapa pemilik usaha bergabung bersama-sama membuat kletek
udang untuk memenuhi pesanan konsumen.Bahan baku sendiri terkadang dibeli dari luar desa
(Heliana, 2021).
Oleh karena itu usaha pembuatan kletek udang juga dikatakan sebagai industri rumahan.
Industri adalah kegiatan ekonomi yang menghasilkan barang dan jasa (Ahmad Ifham
Sholihin, 2010).
BAB III
MATERI DAN METODA

3.1 Materi
Adapun tempat dilaksanakan pratikum ini adalah berletak di lokasi kampung
laut,sabak .yang dimulai dari jam 8- selesai

3.2 Metoda
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada pratikum pembuatan kletek udang
adalah sebagai berikut :
Alat :
1. Wadah
2. Blender / penggiling
3. Sendok
4. Kuali
5. kompor
bahan:
1. udang 500 gram
2. air 1 gelas
3. bumbu penyedap
4. tepung terigu
5. minyak goreng

Penerimaan bahan menggiling bahan di


Pencampuran bahan
baku mesin
baku di dalam wadah
penggiling/blender

Pembentukan
Pemanasan
Penggorengan
adonan
minyak

Tahap akhir
pengemasan
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Adapun hasil yang di peroleh dalam pratikum pembuatan kletek udang di kampung laut ,
sabak adalah sebagai berikut :
Analisis potensi bahaya

Tahapan Potensi bahaya Penyebab kategori Penilaian resiko Justilifikasi pencegahan


proses bahaya kp mt kepar peluang resiko (alasan)
ahan
Pengadonan Jika adonan Penyebabny sedang sedang Pada saat pe
bahan bau terlalu keras a pada saat bahan baku
atau terlalu penambaha tepung yang d
lembek dapat n tepung sesuai dengan te
menyebabkan terlalu
produk kletek berlebihan
yang dibuat atau tak
susah untuk sesuai
dibentuk,atau dengan
takaran
penyajian

pada saat penambahan bahan baku ,jika penambahan tepung terlalu berlebihan atau tidak
sesuai dengan tekaran hal ini dapat menyebbkan kegagalan pada proses pembuatan produk,
karena dapat membuat adonan mengeras atau teralu lembek.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 kesimpulan
Kletek udang ialah salah satu produk olahan udang yang telah populer tidak hanya di
masyarakat sekitar kampung laut namun juga di perkotaan, usaha kletek udang dapat
dilakukan dalam skala kecil (UMKM, usaha rumahan dll) dan skala besar (pabrik)
5.2 saran
Pengembangan rasa dapat di terapkan dalam produk kletek udang. Bermitra dengan
pengusaha udang atau pengusaha kletek udang lainnya dapat memperluas jangkauan
pemasaran produk tersebut dnn juga dapat menjadi sumber sumber mata pencaharian
penduduk sekitarnya
DAFTAR PUSTAKA

Kuntowijoyo. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta : Bentang.


Solihin, Ahmad Ifham. 2010. Buku Pintar Ekonomi Islam. Jakarta : Gramedia
Pustaka Utama.
Suryana. 2006. Kewirausahaan Pedoman Praktis Kiat dan Proses Menuju Sukses.
Jakarta : Salemba Empat.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai