Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

HASIL KUNJUNGAN UMKM “BAKMI JOGJA USB YPKP”


DOSEN PENGAMPU : Enung Susilawati, SE., MM

Disusun oleh :
Kelompok 1
Nouval Alwi Fachrudin 1111218733
Adi Candra Maulidin 1111218734
Annisa Kusuma Wardani 1111218735
Syahla Maudya 1111218736
Erni Sulistiyawati 1111218739

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANGGA BUANA YPKP
2022
KATA PENGANTAR

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha
Esa, karena atas rahmat, karunia, dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan
penulisan makalah ini yang merupakan tugas mata kuliah Manajemen Koperasi dan
UMKM.
Penulis sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen
pengampu mata kuliah Manajemen Koperasi dan UMKM, Enung Susilawati, SE.,
MM dan semua pihak yang turut membantu.
Penulis menyadari, makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan
baik dari segi isinya maupun struktur penulisannya, untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran positif untuk perbaikan makalah dikemudian hari.
Demikian, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat, umumnya
kepada para pembaca dan khususnya bagi penulis sendiri. Aamiin.

Bandung, 10 Desember 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................. ii
BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 2
1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan ........................................................... 2
BAB 2 PEMBAHASAN ................................................................................ 3
2.1 Profil Usaha ........................................................................................ 3
2.2 Sejarah Usaha ..................................................................................... 3
2.3 Sumber Daya Manusia ....................................................................... 3
2.4 Sistem Pemasaran .............................................................................. 4
2.5 Sistem Administrasi Keuangan .......................................................... 4
2.6 Permasalahan yang Dihadapi ............................................................. 4
BAB 3 PENUTUP .......................................................................................... 6
3.1 Kesimpulan ........................................................................................ 6
3.2 Saran ................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 7
LAMPIRAN ................................................................................................... 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


UMKM adalah singkatan dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.
Berdasarkan yang tertuang dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 tentang
usaha mikro, kecil dan menengah, pengertian UMKM adalah sebuah bisnis yang
dioperasikan oleh pelaku usaha secara individu, rumah tangga, ataupun badan usaha
berskala kecil. Sedangkan menurut M. Kwartono, pengertian UMKM adalah
sebuah kegiatan ekonomi rakyat yang memiliki harta kekayaan bersih maksimal
sebesar Rp200 juta, dimana tanah serta bangunan tempat usaha tidak termasuk
dalam hitungan.
Sehingga, dari pengertian UMKM tersebut, dapat diambil kesimpulan
bahwa UMKM adalah usaha yang terbagi dalam tiga kategori, yaitu mikro, kecil,
dan menengah, dilakukan oleh individu ataupun sebuah badan usaha, menyimpan
aset dan omzet tertentu, serta berperan penting dalam perkembangan perekonomian
Indonesia. Secara umum, kriteria UMKM terbagi berdasarkan jumlah SDM yang
bekerja, aset, serta omzet per tahun. Penjelasannya sebagai berikut :
a. Mikro = SDM : kurang dari 4 orang, Aset : hingga Rp50 juta, Omzet per tahun
: hingga Rp300 juta per tahun
b. Kecil = SDM : antara 5 hingga 19 orang, Aset : antara Rp50 juta hingga Rp500
juta, Omzet per tahun : antara Rp300 juta hingga Rp2,5 miliar
c. Menengah = SDM : antara 20 hingga 99 orang, Aset : antara Rp500 juta hingga
Rp10 miliar, Omzet per tahun : antara Rp2,5 miliar hingga Rp50 miliar
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu contoh
usaha yang mungkin sekarang ini banyak kita temukan. Mereka menjalankan
usahanya dengan modal yang seminimal mungkin dan dapat hasil yang lumayan.
Mereka juga menganggap bahwa usaha yang dibangun dari hal terkecil maka akan
membuahkan hasil yang lebih baik lagi.
Salah satu contoh usaha mikro kecil dan menengah adalah usaha "Bakmi
Jogja USB YPKP". Usaha tersebut didirikan oleh Bapak Sofyan, untuk
1
menguraikannya lebih lanjut tentang usaha “Bakmi Jogja USB YPKP", laporan ini
mencoba untuk membahas tentang profil usaha, sejarah atau latar belakang usaha,
sumber daya manusia, modal awal dan keuntungan yang dihasilkan dari
penjualannya, sistem pemasaran nya serta masalah yang dihadapi.
1.2 Rumusan Masalah
Dalam penulisan makalah ini, penulis merumuskan masalah menjadi
beberapa poin diantaranya :
a. Bagaimana profil dan sejarah usaha pada UMKM “Bakmi Jogja USB YPKP”
tersebut?
b. Bagaimana sumber daya manusia yang digunakan pada UMKM “Bakmi Jogja
USB YPKP” tersebut?
c. Bagaimana sistem pemasaran yang digunakan pada UMKM “Bakmi Jogja USB
YPKP” tersebut?
d. Bagaimana sistem administrasi keuangan pada UMKM “Bakmi Jogja USB
YPKP” tersebut?
e. Bagaimana permasalahan yang dihadapi oleh UMKM “Bakmi Jogja USB
YPKP” tersebut?
1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas pada Mata Kuliah
Manajemen Koperasi dan UMKM dan untuk mendapatkan informasi yang lebih
spesifik mengenai UMKM. Dengan adanya penulisan makalah ini, penulis berharap
dapat memberikan manfaat kepada pembaca untuk lebih mengetahui dan
memahami mengenai UMKM.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Profil Usaha


Jenis Usaha : Food and Beverage (FNB)
Nama Usaha : Bakmi Jogja USB YPKP
Pemilik Usaha : Bapak Sofyan
Alamat Usaha : Jalan P.H.H Mustofa No.70, Cibeunying Kaler, Cikutra, Kec.
Cibeunying Kidul, Kota Bandung, Jawa Barat 40124
2.2 Sejarah Usaha
Usaha ini tergolong usaha mikro, cara pengelolaannya hanya memakai 2
tenaga kerja dan masih melibatkan diri sendiri. Sehingga proses produksi pun
belum cukup optimal jika mendapatkan pesanan yang banyak.
Usaha Bakmi Jogja ini didirikan pada tahun 2013 oleh Bapak Sofyan. Usaha
ini didirikan karena terbukanya peluang bisnis di Universitas Sangga Buana YPKP
yang memiliki banyak mahasiswa dan letak nya di pinggir jalan raya. Oleh karena
itu Bapak Sofyan memanfaatkan kesempatan tersebut untuk membuat usaha Bakmi
Jogja ini.
Usaha ini adalah sebuah usaha yang bergerak dalam bidang food and
beverage (FNB), dimana dalam usaha Bakmi Jogja ini memiliki menu yang menjadi
ciri khas mereka yaitu bakmi dan nasi goreng.
Dalam usaha Bakmi Jogja ini Bapak Sofyan memilih menu bakmi sebagai
menu andalan adalah karena banyaknya permintaan di kalangan para mahasiswa
dan juga Bapak Sofyan tentunya memiliki bumbu atau resep dengan ciri khas yang
membuat bakminya tersebut menjadi menu andalannya.
Namun selain bakmi dan nasi goreng, masih banyak terdapat menu lainnya.
Seperti ayam geprek, ayam penyet, dan berbagai aneka jus. Untuk harga dari setiap
menu tersebut sangat terjangkau di kantong mahasiswa maupun pekerja kantoran
sekitar Universitas Sangga Buana YPKP.
2.3 Sumber Daya Manusia

3
Dalam usaha ini, pada awalnya di kelola oleh Bapak Sofyan sendiri dan
pada akhinya sekarang Bapak Sofyan sudah memiliki karyawan/tenaga kerja.
Tenaga kerja yang dilibatkan dalam proses produksi berjumlah 2 orang. Sementara
itu Bapak sofyan terkadang ikut andil dalam proses produksi, jika Bapak Sofyan
sedang ada di kedai. Kedai Bakmi Jogja ini dibuka dari pukul 10.00 pagi hingga
pukul 22.00 malam.
2.4 Sistem Pemasaran
Strategi pemasaran yang dilakukan oleh pelaku UMKM adalah memperkuat
dan memperluas jaringan pelanggan, bekerja sama dengan berbagai aplikasi
penyedia layanan pesan antar atau online food dengan melakukan registrasi pada
aplikasi. Ternyata dengan menggunakan online food sebagai metode pemasaran di
masa Pandemi Covid-19, sangatlah sesuai dengan kondisi pandemi saat ini. Dimana
mahasiswa ataupun pelanggan lainnya dapat dengan bebas melakukan pembelian.
Namun, transaksi secara offline dapat dilakukan di Bakmi Jogja USB YPKP ini.
Temuan di lapangan berdasarkan wawancara informan, pada awalnya
Bapak Sofyan hanya berjualan Bakmi Jogja. Namun sekarang memperbanyak
varian menu dengan menambahkan beberapa daftar makanan baru kemudian
mempromosikan usahanya. Dengan melakukan iklan di beberapa sosial media
ataupun dari mulut ke mulut. Penggunaan strategi ini sangatlah strategis. Hal ini
dikarenakan para pelaku bisnis UMKM adalah masyarakat sekitar kampus dan
merupakan lokasi yang paling tepat untuk usaha dilakukan.
2.5 Sistem Administrasi Keuangan
Modal awal usaha “Bakmi Jogja USB YPKP” untuk membeli bahan adalah
Rp 450.000 yang mana setiap menu makanan yang tersedia bervariasi harganya,
berkisar dari Rp 10.000 sampai Rp 19.000 dan terjual kurang lebih 50 porsi setiap
harinya. Sehingga pendapatan dari penjualan setiap harinya kurang lebih
mendapatkan Rp 1.000.000.
2.6 Permasalahan yang Dihadapi
Setiap usaha pasti memiliki permasalahannya pada saat menjalankan usaha
tersebut, seperti misalnya pemasalahan dalam manajemen keuangan, sulitnya
mendapatkan pelanggan, kurangnya sumber daya manusia, kurangnya modal, dan
4
hal lainnya baik masalah secara eksternal maupun internal. Maka dari itu untuk
menghadapi permasalahan yang ada dalam sebuah bisnis seorang pebisnis pun
harus mencari dan mengantisipasi semua resiko yang kemungkinan dapat terjadi.
Pada usaha Bakmi Jogja ini tentu ada beberapa masalah yang sering terjadi
dan kerap kali muncul. Permasalahan yang terjadi tersebut, biasanya terjadi pada
saat proses produksi. Dimana pada saat kedai Bakmi Jogja ini baru dibuka, biasanya
ada beberapa pelanggan yang langsung datang dan memesan makanan padahal
bahan dan alat-alat yang dibutuhkan belum siap digunakan, hal ini pun membuat
para pelanggan harus menunggu pesanan mereka dengan waktu yang lama.
Untuk mengatasi masalah tersebut Bapak Sofyan pun membuat aturan agar
para karyawan yang terlibat, datang di waktu yang lebih awal agar para karyawan
dapat menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan lebih awal dan dapat
membuka kedainya tepat waktu. Solusi ini dapat berjalan dengan baik dan
memberikan hasil yang positif, dimana akhirnya para pelanggan dapat memesan
pesanannya tanpa harus menunggu lama.

5
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Bakmi Jogja ini adalah sebuah UMKM yang bergerak di bidang FNB
dengan menu yang menjadi ciri khasnya adalah Bakmi. Namun bukan hanya bakmi
saja yang menjadi menu di kedai Bakmi Jogja ini, ada juga nasi goreng, ayam
geprek, aneka jus, dan makanan lainnya juga.
Bakmi Jogja ini didirikan pada tahun 2013 oleh Bapak Sofyan, sebagai
pendiri sekaligus pemilik. Dimana pada awalnya Bapak Sofyan hanya menjalankan
usaha sendiri, namun sekarang memiliki 2 karyawan untuk membantunya
memproduksi dan menjalankan usaha Bakmi Jogja ini. Bakmi jogja ini dipasarkan
secara offline maupun online, para pelanggan bisa datang langsung ke kedai yang
berletak di Jalan P.H.H Mustofa No.70, Cibeunying Kaler, Cikutra, Kec.
Cibeunying Kidul, Kota Bandung, Jawa Barat 40124 atau memesannya secara
online di aplikasi seperti ShopeeFood, GoFood, dan Grabfood.
Banyak permasalahan yang dihadapi pada saat menjalankan usaha Bakmi
Jogja ini seperti misalnya persiapan alat dan bahan yang terlalu lama sehingga
membuat para pelanggan menunggu lama. Namun permasalahan tersebut dapat
diatasi oleh Bapak Sofyan dengan cara membuat aturan kepada para karyawannya
untuk bersiap di waktu yang lebih awal, sehingga pada saat jam buka semua alat
dan bahan siap digunakan dan pelanggan pun tidak akan menunggu pesanan dengan
waktu yang lama.
3.2 Saran
Penulis memberikan saran untuk usaha “Bakmi Jogja USB YPKP”, yaitu :
a. Perlu pengadaan inovasi terhadap menu, supaya tidak kalah saing oleh
kebanyakan pedagang bakmi dan lebih menarik banyak pelanggan baru, namun
juga harus tetap menjaga kualitas produk yang dihasilkan.
b. Untuk tempat akan lebih baik jika disediakan lagu saat ada pengunjung supaya
pengunjung tidak bosan.

6
DAFTAR PUSTAKA

M, Abdul Aziz. 2019. “Laporan Hasil Observasi UMKM Aneka Makanan Pedas
T-Minul”. Diakses melalui www.slideshare.net pada 8 Desember 2022.
Adela, W. 2022. “Laporan Observasi UMKM Baso Aci Ngegel”. Diakses melalui
www.studocu.com pada 9 Desember 2022.
Ayida, M. 2019. “Laporan Observasi UMKM Keripik Pisang Umi”. Diakses
melalui ayidasblog.blogspot.com pada 10 Desember 2022.
Minister, K. 2019. “Laporan Observasi UMKM Industri Tempe”. Diakses melalui
www.coursehero.com pada 8 Desember 2022.
Suharyati. 2017. “Laporan Observasi UMKM Bakso Bakar Bledek”. Diakses
melalui penaatwa.blogspot.com pada 9 Desember 2022.
Alisya, F. 2022. “Laporan Hasil Observasi Cafe Sunday Coffee”. Diakses melalui
www.studocu.com pada 10 Desember 2022.

7
LAMPIRAN

Berikut beberapa dokumentasi saat mengunjungi UMKM “Bakmi Jogja USB


YPKP”.

Anda mungkin juga menyukai