Anda di halaman 1dari 10

Manajemen Umkm Dan Koperasi

Masalah UMKM di Indonesia

(studi pada Warung Ijo "Bu Nur")

Di Susun Oleh :

1. Diah Ayu Prihantini ( 2051040037 )


2. Junice Esti Pratiwi ( 2051040329 )
3. Kurnia Dwi Cahyani ( 2051040082 )
4. Leni Tasari ( 2051040341)
5. M. Andi Galib Rukmana ( 2051040399 )
6. M. Fariz Adil Wahid ( 2051040263 )

Dosen Pengampu : Renarson S,E M,E

PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM RADEN INTAN LAMPUNG

2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Pertama kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan

rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah

dengan Tema " Masalah UMKM di Indonesia ".

Sholawat serta salam semoga terlimpahkan kepada junjungan Nabi Besar kita Muhammad

SAW, yang selalu kita harapkan syafa’atnya dihari kiamat nanti.

Sebelumnya, kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Renarson S,E M,E

selaku dosen pengampu mata kuliah "Manajemen UMKM dan Koperasi", yang telah

memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan pengetahuan bagi para

pembaca dan para penulis. Kami juga mengucapkan terimakasih pihak-pihak yang telah

memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya sehingga makalah ini dapat

terselesaikan tepat waktu.

Tugas ini disusun bertujuan sebagai alternative dalam memahami dan mengetahui lebih

dalam tentang salah satu dari mata kuliah ini. Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini

masih jauh dari kata sempurna untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang

membangun dari pembaca dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Bandar Lampung, 12 Maret 2023

Penyusun

Kelompok 2

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................................. 1

KATA PENGANTAR .......................................................................................................... 2

DAFTAR ISI .......................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................... 4

1.1 Latar Belakang ............................................................................................................... 4

1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................................... 5

1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................................................ 5

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................................... 6

2.1 Masalah yang Terdapat Pada Warung Ijo "Bu Nur" .............................................. 6

2.2 Teori UMKM dengan Masalah UMKM ..................................................................... 6

2.3 Solusi Atas Permasalahan yang Ada di Warung Ijo "Bu Nur" .............................. 8

2.4 Kebijakan Pemerintah dalam Bidang UMKM........................................................... 9

BAB III PENUTUP ............................................................................................................ 10

3.1 Kesimpulan .................................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 11

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Peran masyarakat dalam pembangunan nasional, khususnya dalam pembangunan ekonomi,


adalah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Posisi UMKM dalam perekonomian nasional
memiliki peran penting dan strategis. Kondisi ini sangat dimungkinkan karena keberadaan UMKM
cukup dominan dalam perekonomian Indonesia.

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mulai berkembang sejak beberapa tahun
terakhir ini. Banyak orang yang mulai beralih dari bekerja di bawah perusahaan seseorang menjadi
pemilik dari bisnis yang mereka jalankan sendiri

UMKM pasca krisis ekonomi terus meningkat dari tahun ke tahun. Ini juga membuktikan
bahwa UMKM mampu bertahan di tengah krisis ekonomi. UMKM juga terbukti menyerap tenaga
kerja yang lebih besar dalam perekonomian nasional. Dengan banyaknya pekerja yang terserap, sektor
UMKM mampu meningkatkan pendapatan masyarakat. Dengan demikian UMKM dianggap memiliki
peran strategis dalam mengurangi respons dan kemiskinan. Untuk kontribusi dan peran UMKM,
penting bagi pemerintah untuk terus mendukung UMKM melalui penguatan sehingga peran mereka
sebagai pilar dalam membangun perekonomian bangsa dapat berjalan optimal.

Menurut data Kementerian Koperasi, Usaha Keci, dan Menengah (KUKM) tahun 2018,
jumlah pelaku UMKM sebanyak 64,2 juta atau 99,99% dari jumlah pelaku usaha di Indonesia. Daya
serap tenaga kerja UMKM adalah sebanyak 117 juta pekerja atau 97% dari daya serap tenaga kerja
dunia usaha. Sementara itu kontribusi UMKM terhadap perekonomian nasional (PDB) sebesar 61,1%,
dan sisanya yaitu 38,9% disumbangkan oleh pelaku usaha besar yang jumlahnya hanya sebesar 5.550
atau 0,01% dari jumlah pelaku usaha. UMKM tersebut didominasi oleh pelaku usaha mikro yang
berjumlah 98,68% dengan daya serap tenaga kerja sekitar 89%. Sementara itu sumbangan usaha
mikro terhadap PDB hanya sekitar 37,8%.

Warung Ijo "Bu Nur" Merupakan salah satu warung makan yang terletak tidak jauh dari
kampus ITERA tepatnya di Jl. Airan Raya, Way Huwi, Kec. Jati Agung, Kabupaten Lampung
Selatan, Lampung 35365. warung makan ini mulai didirikan sejak tahun 2019 sampai dengan
sekarang oleh Bpk Nurkholis dan ibu Musriani. Menu yang disajikan di warung makan ini sangat
beragam mulai dari aneka nasi, bakmi, bakso dan soto. Namun yang menjadi favorit para pelanggan
yaitu Mi tektek gorengnya. Warung Ijo "Bu Nur" menggunakan system penjualan secara online,
dengan target pasar mereka yaitu para mahasiswa dan juga masyarakat kalangan dewasa.

4
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa Saja Masalah-Masalah yang Terdapat Pada Warung Ijo "Bu Nur"?
2. Bagaimana Teori UMKM dengan Masalah UMKM ?
3. Apa Saja Solusi Atas Pesmasalahan Yang Ada di Warung Ijo "Bu Nur"?
4. Bagaimana Kebijakan Pemerintah Dalam Bidang UMKM?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui Masalah-Masalah yang Terdapat Pada Warung Ijo "Bu Nur"
2. Untuk mengetahui Teori UMKM dengan Masalah UMKM
3. Untuk mengetahui Solusi Atas Pesmasalahan Yang Ada di Warung Ijo "Bu Nur"
4. Untuk mengetahui Kebijakan Pemerintah Dalam Bidang UMKM

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Masalah yang Terdapat Pada Warung Ijo "Bu Nur"

Masalah yang dihadapi pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia tak melulu
masalah pemodalan. Presiden Indonesia Marketing Association (IMA) periode 2013-2015,
Muhammad Awaluddin, mengungkapkan permasalahan utama yang dihadapi UKM di Indonesia
untuk menjadi mandiri dan maju adalah faktor pengetahuan (pengetahuan) berbisnis dan pemasaran.
Banyak pelaku UKM dengan bermodalkan ide dan modal minim, namun dengan sentuhan
pengetahuan, bisnisnya semakin berkembang. Pemahaman akan pengetahuan bukan berarti lulus
tingkat pendidikan formal.

Setiap umkm tentu memiliki masalah masing masing dibidangnya. Berdasarkan wawancara
yang telah dilakukan oleh tim kami, terdapat beberapa masalah yang terjadi di warung ijo bu nur
diantara yaitu

1. Harga bahan pokok yang naik dan susah untuk di dapatkan hal ini di landasi karena inflansi yang
sedang terjadi

2. Konsumen yang tidak sabar saat mengantri sehingga membuat suasana tidak kondusif.

3. Bukan hanya konsumen yang tidak sabar driver ojol juga memiliki masalah yang sama yaitu tidak
sabar mengantri yang berakibat memberikan rating buruk terhadap warung makan ini akibatnya
warung makan ijo bu nur harus off.

4. Karyawan yang libur mendadak mengakibatkan terjadinya kesulitan warung dalam menangani jika
adanya lonjakan pembelian tapi kekeurangan tenaga kerja, karena sistem upah di warung makan ini
adalah harian.

2.2 Teori UMKM dengan Masalah UMKM

Meskipun memiliki kontribusi yang besar terhadap pembangunan di Indonesia, UMKM juga
memiliki beberapa masalah yang terjadi antara lain :

1. Permasalahan Modal

Permasalahan UMKM yang paling sering ditemui adalah modal yang terbatas. Para pelaku
UMKM mungkin saja memiliki banyak ide bisnis untuk mengembangkan usahanya, namun harus
terhenti karena tidak adanya modal tambahan. Jika ditelusuri ke belakang, banyak pelaku UMKM
yang kesulitan untuk mendapatkan modal tambahan dari lembaga keuangan dikarenakan banyaknya
persyaratan yang belum terpenuhi. Hal ini senada dengan hasil survei yang dilakukan oleh
Pricewaterhouse Coopers, yang mana 74% UMKM di Indonesia belum mendapatkan akses
pembiayaan. Perkembangan teknologi memberikan solusi baru bagi pelaku UMKM dalam
mendapatkan modal tambahan. Sebut saja kehadiran teknologi finansial (fintech) melalui sistem

6
urunan dana atau yang dikenal dengan istilah crowdfunding. Cara pendanaan baru ini menjadi
tantangan bagi pelaku UMKM dalam meyakinkan khalayak umum untuk mendanai usaha mereka.

Permasalahan modal ini juga masih berkaitan dengan masalah yang terjadi di Warung ijo "Bu
Nur" yang cukup sulit mendapatkan bahan pokok dikarenakan harganya naik.

2. Sulitnya Mencatat Daftar Absensi Karyawan Secara Manual

Ada banyak karyawan yang terlibat dan harus memantau kinerja karyawan. Salah satu cara
untuk memantau kinerja karyawan adalah dengan menggunakan sistem absensi. Sayangnya, sistem
absensi yang digunakan oleh para pelaku UMKM saat ini masih menggunakan cara manual yang
tentu dapat mengurangi tingkat efektifitas dalam mengolah data.

Permasalahan yang terjadi di warung ijo "Bu Nur" yaitu karyawan yang sering libur
mendadak hal ini juga masih berkaitan dengan teori masalah diatas.

3. Kesulitan dalam Mendistribusikan Produk

Masalah UMKM selanjutnya adalah pendistribusian barang. Selama ini, kebanyakan pelaku
UKM selalu kekurangan channel dalam hal mendistribuskan produknya. Kebanyakan dari mereka
juga hanya fokus dalam hal mendistribusikan barang pada beberapa mitra yang memang hanya
dikenalnya saja. Cara ini tentunya masih sangat sederhana dan tingkat jangkauannya pun belum luas.

Permasalahan ini juga terjadi di Warung ijo "Bu Nur" yaitu masih kesulitan dalam
mendistribusikan produknya lewat media online seperti go food dan lainnya.

4. Belum Mengoptimalkan Pemasaran Online

Masalah yang keempat ini pada dasarnya berkaitan dengan poin ketiga, yaitu sulitnya dalam
mendistribusikan barang. Salah satu faktor yang menimbulkan pendistribusian barang kurang meluas
adalah karena para pengusaha belum mampu melakukan pemasarannya secara online. Beberapa dari
mereka mungkin ada yang memang sudah memasarkan produknya melalui berbagai media online,
seperti media sosial, marketplace, forum, dll. Namun, dalam prakteknya masih jauh dari kata
maksimal. Akibatnya, hasil dari apa yang mereka dapatkan pun menjadi kurang maksimal.

Masalah ini juga berkaitan dengan masalah sebelumnya yaitu belum optimalnya pemasaran
online, masalah ini timbul karena driver ojek online yang tidak sabar dan juga sembarangan dalam
memberikan rating di media online.

2.3 Solusi Atas Permasalahan Yang Ada di Warung Ijo "Bu Nur"

1.Permasalahan Modal.

Solusi paling mudah yang dapat dilakukan untuk mengatasi kurangnya modal yaitu para
pelaku UMKM kini bisa mendapat modal tambahan melalui sistem penggalangan dana yang
dihadirkan oleh teknologi finansial (fintech). Penggalangan dana ini dikenal dengan
istilah crowdfunding.

Ada dua jenis crowdfunding, yaitu reward dan equity. Reward merupakan sistem
penggalangan dana berbentuk sponsor yang di dalamnya Anda bisa memberikan imbalan sesuai

7
dengan pendanaan dari donatur. Sementara itu, equity merupakan sistem penggalangan dana berbasis
investasi dalam bentuk saham dengan imbalan berupa profit sharing.

2. Masalah Mendistribusikan Produk.

Banyak sekali UMKM yang dapat membuat produk yang berkualitas dan bersaing namun
tidak dapat bertahan karena sulitnya memasarkan produk yang dihasilkannya. Akibatnya, UMKM
tidak dapat meningkatkan penjualan dan kapasitas produksinya. Pelaku usaha juga bisa membuat
website profil perusahaan dan produk untuk membantu meningkatkan reputasi bisnis dan agar bisnis
dapat ditemukan oleh calon pelanggan.

Solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah pemasaran adalah dengan mengikuti
pameran-pameran yang cukup besar untuk mengembangkan jaringan dan memperoleh pelanggan
yang baru. Pelaku usaha harus aktif mengikuti pameran produk yang diadakan berbagai lembaga
pemerintah, swasta, maupun komunitas. Cara ini berguna untuk memperluas jangakuan pasar dari
suatu UMKM. Selain itu, dapat melakukan kerjasama dengan berbagai merchant/outlet yang bisa
membantu memasarkan produk di toko mereka. Dengan begitu, pemasaran produk bisa lebih luas dan
menjangkau pasar yang luas juga.

3. Masalah Branding.

Masalah ini sering luput dari perhatian pengusaha UMKM. Belum banyak yang sadar akan
pentingnya branding bagi produk dan juga usahanya. Sehingga, kebanyakan pelaku usaha hanya fokus
pada menjual, menjual, dan menjual, tanpa memikirkan bagaimana kualitas merk dari produknya.
Padahal, menjaga kualitas branding sangatlah penting dalam upaya membesarkan bisnis UMKM.
Dengan kualitas branding yang baik, suatu produk akan lebih mudah diingat khalayak. Sehingga
peluang terjadinya penjualan pun semakin besar.

Solusinya, pelaku usaha dapat melakukan analisa SWOT (Strengths, Weaknesses


Opportunities, Threats) terhadap produk Anda. Artinya, pelaku usaha bisa menganalisa apa saja
kekuatan, kelemahan, serta peluang dan ancaman terhadap produk. Dari hasil analisa tersebut, pelaku
usaha bisa mencoba menemukan hal yang paling menonjol dan yang paling membedakan produk
sendiri dengan produk lainnya. Setelah ditemukan, pelaku usaha mengusahakan untuk konsisten
menonjolkan ciri khas produk sebagai materi promosi. Bagaimana konsistensi dalam
mempertahankan ciri khas produk inilah yang akan menentukan bagaimana kualitas brand atau merk.

2.4 Kebijakan Pemerintah Dalam Bidang UMKM

Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia merupakan salah
satu komitmen Pemerintah. Sebagai salah satu motor penggerak pertumbuhan ekonomi di masa
pandemi Covid-19, UMKM memegang peranan penting terhadap PDB dengan kontribusinya yang
mencapai 61% dan mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 97% dari total penyerapan tenaga kerja
nasional.

Namun untuk UMKM yang dijalankan oleh Bpk Nurkholis dan ibu Musriani belum ada
bantuan ataupun kebijakan pemerintah mengenai pembiayaan usaha.

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Masalah yang dihadapi pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia tak melulu masalah
pemodalan. Presiden Indonesia Marketing Association (IMA) periode 2013-2015, Muhammad
Awaluddin, mengungkapkan permasalahan utama yang dihadapi UKM di Indonesia untuk menjadi
mandiri dan maju adalah faktor pengetahuan (pengetahuan) berbisnis dan pemasaran.

Permasalahan UMKM yang paling sering ditemui adalah modal yang terbatas. Para pelaku UMKM
mungkin saja memiliki banyak ide bisnis untuk mengembangkan usahanya, namun harus terhenti
karena tidak adanya modal tambahan. Jika ditelusuri ke belakang, banyak pelaku UMKM yang
kesulitan untuk mendapatkan modal tambahan dari lembaga keuangan dikarenakan banyaknya
persyaratan yang belum terpenuhi. Hal ini senada dengan hasil survei yang dilakukan oleh
Pricewaterhouse Coopers, yang mana 74% UMKM di Indonesia belum mendapatkan akses
pembiayaan.

Solusi paling mudah yang dapat dilakukan untuk mengatasi kurangnya modal yaitu para pelaku
UMKM kini bisa mendapat modal tambahan melalui sistem penggalangan dana yang dihadirkan oleh
teknologi finansial (fintech). Penggalangan dana ini dikenal dengan istilah crowdfunding.

Ada dua jenis crowdfunding, yaitu reward dan equity. Reward merupakan sistem penggalangan dana
berbentuk sponsor yang di dalamnya Anda bisa memberikan imbalan sesuai dengan pendanaan dari
donatur. Sementara itu, equity merupakan sistem penggalangan dana berbasis investasi dalam bentuk
saham dengan imbalan berupa profit sharing.

9
DAFTAR PUSTAKA

Bibliography
Sudati Nur Sarfiah, H. E. (2019). UMKM Sebagai Pilar Membangun Ekonomi Bangsa. Jurnal Riset
Ekonomi Pembangunan , 137-146.

https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/13317/UMKM-Bangkit-Ekonomi-Indonesia-
Terungkit.html

10

Anda mungkin juga menyukai