Dosen Pembimbing :
Disusun oleh :
0
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ Laporan Penilitian UMKM
Keripik Gadung di Desa Joho Kecamatan Kalidawir” dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Ekonomi Manajerial.
Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang materi Klaster UMKM
Keripik Gadung di Desa Joho Kecamatan Kalidawir bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada ibu selaku Dosen Sawal Sartono
SE.,MM Mata Kuliah Bisnis Internasional. Ucapan terima kasih juga di sampaikan
kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran
dan kritik yang sifatnya membangun di harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..................................................................................................................
Daftar Isi.............................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................
BAB IV HASIL..................................................................................................................
BAB V PENUTUP.............................................................................................................
4.1 Kesimpulan..............................................................................................................
4.2 Saran........................................................................................................................
4.3 Lampiran..................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana hubungan Teori Mikro dengan Ekonomi Manajerial dalam
penelitian Kerupuk Gadung yang ada di Desa Joho Kecamatan Kalidawir
?
2. Bagaimana Biaya yang dikeluarkan pengusaha Keripik Gadung yang ada
di Desa Joho Kecamatan Kalidawir ?
3. Bagaimana Pendapatan yang diperoleh pengusaha Keripik Gadung yang
ada di Desa Joho Kecamatan Kalidawir ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui hubungan Teori Mikro dengan Ekonomi Manajerial
yang berkesinambungan dalam penelitian Keripik Gadung yang ada di
Desa Joho Kecamatan Kalidawir.
2. Untuk mengetahui berapa biaya yang dikeluarkan dalam produksi
Keripik Gadung yang ada di Desa Joho Kecamatan Kalidawir.
3. Untuk mengetahui berapa pendapatan yang diperoleh pengusaha
Keripik Gadung yang ada di Desa Joho Kecamatan Kalidawir.
BAB II
4
KAJIAN PUSTAKA
Secara umum, pengertian ekonomi mikro adalah ilmu yang mempelajari kegiatan
ekonomi dari produsen dan konsumen dalam penentuan kuantitas, kualitas, dan harga
barang atau jasa di pasar.Pelaku ekonomi dalam ekonomi mikro meliputi individu atau
perseorangan dan perusahaan.Keputusan penawaran dan permintaan suatu barang atau
jasa dapat diambil dengan cara menganalisis kegiatan dan memproses ekonomi
mikro.Ilmu ekonomi mikro disebut juga teori harga (price theory). Hal ini karena setiap
barang ekonomi baik input maupun output pasti akan memiliki harga. Bila barang atau
jasa tersebut tidak memiliki harga (price) maka teori ekonomi pun pasti tidak
ada.Barang input dan output setiap perusahaan tidaklah sama, tergantung pada
pemakainya.Di dalam ekonomi mikro terdapat beberapa aspek analisis, di
antaranya:Analisis biaya dan manfaat, teori permintaan dan penawaran, elastisitas,
model-model pasar, industri, teori produksi, dan teori harga.Peran ekonomi mikro di
dalam suatu bisnis untuk membantu menjelaskan secara teoritis bagaimana kondisi di
dalam persaingan sempurna dan menganalisis kegagalan pasar.
5
Tujuan ekonomi mikro adalah mengkaji mekanisme pasar dari beberapa faktor
yang ada. Hasil mekanisme ini nantinya akan dapat memengaruhi harga relatif barang
atau jasa, menganalisis setiap kegagalan suatu pasar dan mampu memproduksi hasil
yang realistis, menjelaskan keadaan teoretis yang diperlukan pasar terhadap persaingan
pasar sempurna.Perilaku produsen dan konsumen yang melakukan kegiatan ekonomi
dapat dilihat dari proses ekonomi mikro.
2.2 Biaya
Tabel 1.Total Penggunaan Bahan Baku Pembuatan Keripik Gadung Dalam Sekali
Produksi.
6
Restock bahan baku dilakukan setiap hari yang digunakan dalam pengolahan keripik
gadung :
Tabel 2. Kuantitas dan Frekuensi Pembelian Bahan Baku Dalam Satu Kali Proses
Produksi
Berdasarkan Tabel 2.maka dapat dilihat bahwa dalam proses satu kali produksi
industri ini menghabiskan biaya sebesar Rp. 482.000 dengan frekuensi 1,5 kw umbi
gadung 1 Kg garam 1 karung abu dan 1 bak kayu bakar. Dalam sekali produksi industri
keripik gadung dapat menghasilkan 45 kg keripik gadungmentah yang di jual dariharga
mulai Rp. 25.000 untuk kemasan kecil, Rp. 30.000 untuk kemasan bundar, Rp. 40.000
untuk kemasan besar dan Rp. 45.000 untuk kemasan super. Harga ini di sesuaikan dengan
harga yang di berikan oleh pengepul.
2.3 Pendapatan
Ukuran Berat (kg) Harga satuan (Rp) Frekuensi Jumlah keseluruhan ( Rp)
Kecil 1 kg 25.000 12 300.000
Bundar 2.5 kg 30.000 6 180.000
Besar 4 kg 40.000 2 80.000
Super 5 kg 45.000 2 90.000
Jumlah 1x Produksi
Total 1x Produksi 45 Kg
Pendapatan dalam 1x produksi Rp. 650.000
Sumber : Industri Keripik Gadung Bu Jumrotin
8
Tabel 4. Kuantitas dan Frekuensi Pemesanan Bahan Baku Keripik gadung Selama 1
Bulan.
BAB III
9
METODE PENELITIAN
Sebagai laporan penelitian , maka tidak bisa dilepaskan dari penggunaan metode.
Secara umum metode penelitian atau metode ilmiah adalah sebuah prosedur atau
langkah-langkah dalam mendapatkan pengetahuan ilmiah atau ilmu Secara terperinci
Almack mendefisikan metode ilmiah sebagai sebuah cara menerapkan prinsip-prinsip
logis terhadap penemuan, pengesahan, dan penjelasan kebenaran.2 Berangkat dari
pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa adanya metode penilitian memiliki fungsi
yang sangat penting dan menjadi pedoman untuk mengerjakan suatu penelitian, agar
dapat menghasilkan karya tulis yang maksimal.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif.
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena
tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi,
tindakan, dan lain-lain, secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata
dan bahasa, pada suatu konteks khusus alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai
metode alamiah :
a. Lokasi Penelitian
Lokasi yang dijadikan tempat penelitian oleh peneliti terletak di Desa joho
Kecamatan kalidawir Kabupaten Tulungagung, ini merupakan tempat usaha keluarga
yang memproduksi opak gadung
b. Kehadiran Peneliti
Sesuai dengan jenis penelitian ini, yaitu penelitian kualitatif, maka kehadiran
peneliti di lapangan sangat penting dan diperlukan secara optimal, kehadiran peneliti di
tempat penelitian adalah untuk menemukan dan mengeksplorasi data-data yang terkait
dengan fokus penelitian. Peneliti merupakan instrumen kunci dalam menangkap makna
dan sekaligus alat pengumpul data. Sehingga kehadiran peneliti di lokasi penelitian
diketahui statusnya oleh obyek dan informan. Dalam melakukan penelitian mengenai
usaha opak gadungDesa joho Kecamatan kalidawir Kabupaten Tulungagung, peneliti
harus sering hadir di usaha keluarga yang memproduksi opak gadung di Desa joho
10
Kecamatan kalidawir Kabupaten Tulungagung tersebut agar mendapatkan informasi yang
lengkap dari informan
c. Sumber Data
Sumber data adalah tempat, orang atau benda dimana peneliti dapat mengamati,
bertanya atau membaca tentang hal-hal yang berkaitan dengan variabel yang diteliti.
Sumber data secara garis besar dapat dibedakan menjadi beberapa, berikut di antaranya:
1. Person (orang) yaitu sumber data yang bisa memberikan data berupa jawaban
lisan melalui wawancara atau dalam konteks penelitian ini disebut informan. Dalam
sumber data yang termasuk informan adalah usaha opak gadungDesa joho Kecamatan
kalidawir Kabupaten Tulungagung
2. Place (tempat) yaitu sumber data yang diperoleh dari gambaran tentang situasi
atau kondisi yang berlangsung berkaitan dengan masalah yang dibahas dalam penelitian.
Dalam sumber data ini peneliti memperoleh data dari melihat situasi dan kondisi di usaha
opak gadungDesa joho Kecamatan kalidawir Kabupaten Tulungagung
d. Teknik Pengumpulan
1. Metode Observasi
Observasi merupakan kemampuan seseorang untuk menggunakan
pengamatannya melalaui hasil kerja pancaindra mata serta dibantu dengan
pancaindra lainnya. Dalam menggunakan metode observasi untuk penggumpulan
data peneliti harus melakukan pengamatan langsung sekaligus pencatatan
11
terhadap fenomena yang sedang dikumpulkan informasinya. Metode obsevasi
pada penelitian ini digunakan untuk mengumpukan data-data yang berkaitan
dengan proses gadai yang diberikan oleh pengembang.8 Peneliti langsung terjun
ke lapangan untuk mengetahui keadaan yang terjadi di lapangan dan berusaha
mengenal akrab masyarakat setempat guna mendapatkan informasi tentang fokus
penelitian yang sedang dilakukan yaitu hal-hal yang berkaitan dengan produksi
opak gadung yang diberikan pengembang di di usaha opak gadung Desa joho
Kecamatan kalidawir Kabupaten Tulungagung
2. Metode Wawancara
Metode wawancara (metode interview) adalah suatu proses interaksi dan
komunikasi, guna memperoleh data secara langsung yang dapat mempermudah
dalam menganalisa data penelitian/proses memperoleh keterangan untuk tujuan
penelitian dengan cara tanya jawab secara bertatap muka antara pewawancara
dengan informan, dengan atau tanpa menggunakan pedoman wawancara.9 Pada
metode ini adanya pewawancara, informan, materi wawancara dan pedoman
wawancara (pada yang terakhir ini belum tentu ada). Pada wawancara ini metode
yang digunakan adalah metode wawancara baku terbuka atau wawancara
terstruktur.
Jenis wawancaraini ialah pertanyaan, kata-kata dan cara penyajiannya pun
sama untuk setiap informan. Keluwesan mengadakan pertanyaan pendalaman
terbatas, dan itu tergantung pada situasi wawancara dan percakapan pewawancara.
Wawancara demikian digunakan jika dipandang sangat perlu untuk mengurangi
pendapat yang bervariasi yang bisa terjadi antara seorang dengan informan
lainnya. Tujuan pelaksanaan tersebut tidak lain merupakan usaha untuk
menghilangkan kemungkinan terjadinya kesalahan. Wawancara jenis ini
bermanfaat juga ketika pewawancara ada beberapa orang dan informan cukup
banyak jumlahnya. Dalam penelitian ini wawancara akan dilakukan untuk
menggali data dengan bertanya kepada pihak di usaha opak gadung Desa joho
Kecamatan kalidawir Kabupaten Tulungagung.
3.2 Interview
Berikut adalah dialog yang dilakukan antara peneliti dengan narasumber :
Peneliti : Kapan usaha ini mulai didirikan ?
Narasumber : Usaha ini sudah berdiri sejak lama, usaha ini merupakan turun
temurun warisan usaha dari keluarga.
12
Peneliti : Dimana alamat usaha ini ?
Narasumber : Desa Joho, Kecamatan Kalidawir, Kabupaten Tulungagung.
Peneliti : Berapa jumlah karyawan yang bekerja di sini ?
Narasumber : Kami tidak memperkerjakan orang, hanya di kerjakan oleh
keluarga sendiri. Ada Suami, saya, dan dibantu dengan anak.
Peneliti : Bagaimana operasional jam kerja di sini ?
Narasumber : Operasional jam kerja dimulai pukul 08.00 – 20.00 WIB
Peneliti : Apa saja alat dan bahan yang dibutuhkan untuk proses pembuatan
Keripik Gadung ?
Narasumber : Umbi Gadung, Garam, Abu,Bak, Pasah,dan Kayu.
Peneliti : Apa saja jenis produk yang di tawarkan ?
Narasumber : Keripik Gadung mempunyai 4 varian yaitu Bulat, Kecil, Besar,
Super.
Peneliti : Berapa harga yang ditawarkan dari produk ini ?
Narasumber : Berbeda-beda mulai harga RP 25.000 – Rp. 45.000
Peneliti : Menurut anda apakah harga produk ini sudah mengikuti pasaran ?
Narasumber : Sudah sama seperti yang lain.
Peneliti : Sekitar berapa harga jual yang di tawarkan ?
Narasumber : Rp. 25.000 – Rp. 45.000 /kg sesuai jenis yang di pilih.
Peneliti : Dalam melakukan promosi media apa yang digunakan ?
Narasumber : Melakukan media promosi posting di Facebook dan Whatsaap.
Peneliti : Bagaimana saluran distribusi atau pemasaran untuk memasarkan
produk ?
Narasumber : Biasanya di ambil oleh pengepul.
Peneliti : Apakah pernah menjual produk di luar kota ?
Narasumber : Pernah, tetapi jarang.
Peneliti : Apa saja kendala yang ada dalam proses produksi Keripik
Gadung ?
Narasumber : Apabila sulit mencari abu produksi Keripik Gadung terhambat
karena abu berguna untuk menghilangkan racun dan apabila tidak ada panas
matahari yang cukup maka Keripik Gadung tidak bisa kering secari maksimal
sehingga tumbuh jamur dan tidak bisa di pasarkan.
Peneliti : Apa saja Keuntungan produksi Keripik Gadung ini ?
13
Narasumber : Keuntungan yang menjanjikan apalagi waktu Hari Raya Idul Fitri
maka penjulan akan meningkat.
14
BAB IV
HASIL
15
mentah ataubelum digoreng.Kegiatan produksi kerupuk gadung dilakukan pada musim
kemarau sekitar bulan Mei-Agustus karena sifat bahan baku yangmusiman. Panen umbi
gadung hanya terjadi tiga kali dalam setahun, ditanam padaawal atau akhir musim hujan,
tergantungpada kultivar dan jangka waktu pertumbuhan kematangan karena tanaman ini
tidakekonomis atau tidak umum di tanam di arealyang beririgasi. Tanaman umbi gadung
tumbuh dan berkembangdengan baik di iklim tropis.
Hasil Biaya (Cost) dan Pendapatan Kerupuk Gadung di desa Joho, Kalidawir,
Tulungagung.
Biaya (cost)
Dalam proses pembuatan kurupuk gadung ini, pemilik usaha melakukan
pemesanan bahan baku kepada penyedia bahan baku setiap hari.
Tabel 2. Kuantitas dan Frekuensi Pembelian Bahan Baku Dalam Satu Kali Proses
Produksi
Pendapatan
Pendapatan operasional merupakan hasil yang didapat langsung dari
kegiatan operasional suatu perusahaan.Pendapatan operasional kembali dibagi 2
(dua) golongan, yakni pendapatan bersih dan pendapatan kotor.Pendapatan kotor,
pendapatan dari nilai asli dan faktur penjualan sebelum dikurangi faktor return
16
barang dan potongan penjualan. Pendapatan bersih, pendapatan dari hasil
penjualan barang atau jasa setelah dikurangi faktor return barang dan potongan
penjualan.Pendapatan paling baik diukur dengan nilai tukar (exchange value) dari
suatu barang atau jasa. Nilai tukar tersebut juga diukur dari cash equivalent atau
present value yang diharapkan dapat diterima melalui tagihan-tagihan yang
masuk. Pada intinya, pendapatan diukur melalui nilai uang atau sejumlah uang
yang nantinya diterima sebagai hasil dari suatu proses transaksi pendapatan.
Berikut merupakan data pendapatan yang di peroleh oleh Bu Jumrotin
dalam usahanya mengolah umbi gadung menjadi keripik gadung.
Tabel 4. Kuantitas dan Frekuensi Pemesanan Bahan Baku Keripik gadung Selama
1 Bulan.
Nama Bahan Frekuensi Jumlah Satuan ( Rp) Jumlah Keseluruhan ( Rp)
Umbi Gadung 45 kw 1.600/kg 720.000
Garam 30 kg 12.000/kg 360.000
Abu 30 karung 30.000/karung 900.000
Kayu Bakar 30 bak 200.000/bak 6.000.000
Jumlah 7.980.000
Income Per-bulan 19.500.000
Laba bersih 11.520.000
Sumber : Industri Keripik Gadung Bu Jumrotin
17
mencerminkan nilai perusahaan. Hasil produksi perusahaan dipengaruhi oleh bahan baku
pengadaan bahan baku, tenaga kerja, serta biaya overhead pabrik. kelangsungan hidup
perusahaan untuk menjalankan operasinya.
18
BAB V
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
19
4.3 Lampiran
20
21
22
23
DAFTAR PUSTAKA
Ardalan, A., Pope, J, -A., Hammesfahr, R, D, -J., 1993. Strategic planning for production
capacity. International Journal of Operations & Production Management. 13, 41–53.
https://doi. org/10.1108/01443579310028166
Asghari, -M., Jusoh, -A., Kianpour, -K., 2014. Environmentally friendly as a new
dimension of product quality. Inter- national Journal of Quality & Reliability
Management. 31, 547-565. https://doi. org/10.1108/IJQRM-06-2012-0079
Bappeda Jawa Timur. 2018. Dokumentasi Hasil Pelaksanaan dan Pembangunan Kabupaten
Se-Jawa Timur. Dilihat 10 Januari 2019. http://bappeda.jatim-
prov.go.id/bappeda/publikasi/dok_ kabkota_jatim_2018.pdf
Boja, -C., 2011. Cluster models, factors and characteristics. International ournal of
Economic Practices and Theorities. 1, 34-43. http://www.ijept.org/index.php/ ijept
%20/article/view/8
Fain, -N., Kline, -M., Duhovnik, -J., 2011. In- tegrating R&D and marketing in new
product development. Strojniški vestnik
- Journal of Mechanical Engineering. 57, 599-609. http://dx.doi.org/10.5545/ sv-
jme.2011.004
Hubeis, M. 1999. Sistem Jaminan Mutu Pan- gan. Pelatihan Pengendalian Mutu dan
Keamanan Bagi Staf Pengajar. IPB, Bogor
24