Anda di halaman 1dari 10

STRATEGI PEMASARAN PRODUK BATIK PASCA PANDEMI COVID-19

PERSPEKTIF MANAJEMEN RETAIL

Dosen Pengampu : Siti Nur Aisyah Putri

Disusun Oleh :

1. Moch Saifullah (22-0102-219)

2. Pendik Ferryanto (22-0102-218)

3. Moh. Umar Sahid (22-0102-213)

4. Azwar Annas (22-0102-2

PROGRAM STUDI MANAJEMEN RETAIL

INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNIS TUBAN

2023
KATA PENGANTAR

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur terhadap kehadiran tuhan yang masa esa.
Atas rahmat dan ridho-Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “STRATEGI
PEMASARAN PRODUK BATIK PASCA PANDEMI COVID-19 PERSPEKTIF
MANAJEMEN RETAIL” dengan baik dan benar.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui dan memahami makna dari apa itu
pemasaran produk batik. Makalah ini disusun dengan kemampuan yang saya bisa. Makalah ini di
buat dengan semenarik mungkin agar yang membaca mudah paham dan senang.

Makalah ini memuat tentang “STRATEGI PEMASARANPRODUK BATIK PASCA


PANDEMI COVID-19 PERSPEKTIF MANAJEMEN RETAIL” saya juga berterima kasih
kepada dosen pembimbing yang sudah mengajari saya sehingga dapat menyelesaikan makalah
ini dengan baik dan benar.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca dan
memberikan kesan yang baik untuk pembaca. Kami menyadari bahwa masih ada banyak
kekurangan dan kesalahan dalam menyusun makalah ini. Oleh karena itu saya mengharapkan
kritik dan sarannya agar bisa lebih baik lagi. Terima kasih.

Tuban, 11 April 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

SAMPUL....................................................................................................................................

KATA PENGANTAR................................................................................................................

DAFTAR ISI................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang....................................................................................................................

1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................................

1.3 Tujuan Penulisan.................................................................................................................

1.4 Batasan Masalah...................................................................................................................


PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Strategi pemasaran merupakan salah satu cara dalam mengenalkan produk kepada
konsumen, dan hal ini menjadi penting karena akan berhubungan dengan laba yang akan dicapai
oleh perusahaan. Strategi pemasaran akan berguna secara optimal bila didukung oleh
perencanaan yang terstruktur baik dalam segi internal maupun eksternal perusahaan.

Dalam ilmu pemasaran, sebelum melakukan berbagai macam promosi atau pendekatan
pemasaran lainnya, perusahan harus terlebih dahulu membidik pasar atau segmen secara jelas.
Sebagian besar kegagalan usaha yang terjadi disebabkan oleh gagalnya perusahaan
mendefenisikan pasar yang dituju dan bagaimana potensinya. Dengan banyaknya jumlah
konsumen dan keanekaragaman keinginan pembelian menyebabkan perusahaan tidak dapat
memasuki semua segmen pasar, perusahaan harus dapat mengidentifikasi segmen pasar yang
dapat dilayani paling efektif, yaitu dengan melakukan penelitian segmentasi.

strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi setiap perusahaan yang
bergerakdi bidang produk maupun jasa. Tujuan dari analisis strategi pemasaran ada bermacam-
macam yang pada ujungnya ialah untuk meningkatkan penjualan agar mendapatkan keuntungan
yang lebih maksimal. Perusahaan dapat mempertahankan hingga meningkatkan penjualan
produk atau jasa yang mereka produksi. Menghadapi persaingan yang sangat ketat di era saat ini,
maka apabila strategi pemasaran yang dilakukan dengan akurat, maka peluang peningkatan nilai
jual akan semakin bertambah. Tentunya hal ini berdammpak positif kepada perusahaan. Maka
dari itu, di zaman yang modern seperti ini, strategi pemasaran sangat penting untuk
memperpanjang nafas suatu perusahaan.

Suatu perusahaan perlu mengetahui faktor internal dan eksternal perusahaan. Maksudnya,
pada faktor internal, perusahaan wajib mengetahui kelebihan serta kekurangan dari perushaan
tersebut. Kemudian ada faktor eksternal, yaitu faktor dari luar perusahaan itu sendiri. Misalnya
adalah pelanggan. Perusahaan sangat perlu untuk memahami situasi dan kondisi pelanggan yang
akan dihadapi. Tujuannya agar perusahaan tidak salah dalam memberikan rangsangan terhapap
perlanggan. Hal ini perlu agar perusahaan dapat bersaing dengan perusahaan yang lainnya.
Sebab, pelanggan merupakan sumber profit dari perusahaan. Perusahaan juga hdan kebutuhan
pelanggan. Berdasarkan fakta tersebut maka sangat penting untuk mengetahui kondisi internal
dan eksternal perusahaan. arus bersifat dinamis. Sebab, inovasi harus terus dilakukan sesuai
dengan perkembangan zaman dan kebutuhan pelanggan. Berdasarkan fakta tersebut maka sangat
penting untuk mengetahui kondisi internal dan eksternal perusahaan.

Batik merupakan warisan budaya peninggalan nenek moyang yang sampai saat ini masih
berkembang diberbagai wilayah di Indonesia. Kain batik dikenakan sebagai ciri khas pakaian di
Indonesia yang digunakan oleh semua kalangan. Diketahui pada jaman dahulu batik merupakan
pakaian yang dikenakan kerabat keraton kerajaan dan pantang dipakai rakyat jelata, bahkan
beberapa corak atau motif batik hanya boleh dikenakan oleh kalangan tertentu karena memiliki
nilai-nilai filosofis dan dipakai dalam upacara-upacara adat (Rossa dan Lakoro, 2011).

Seiring dengan perkembangan zaman, kain batik saat ini dikenakan oleh semua lapisan
masyarakat, mulai dari masyarakat dengan tingkat ekonomi rendah, menengah dan atas.
Penggunaan kain batik oleh semua kalangan menjadi peluang kemajuan industri batik di
indonesia. Industri batik saat ini tidak hanya terbatas pada konsumen lokal namun konsumen
manca negara juga sudah mulai tertarik dengan kain batik khas Indonesia. Kondisi tersebut
berpengaruh terhadap kenaikan jumlah produksi pada industri-industri batik di Indonesia.
Beberapa daerah penghasil batik di Indonesia yang cukup terkenal yaitu Pekalongan, Surabaya,
Yogyakarta dan Solo.

Terdapat 56 unit UKM (Usaha Kecil Menengah) batik di Solo yang berada di kampung batik
Laweyan pada tahun 2012 (Rahma, 2014). Produk batik yang dihasilkan oleh kampung batik
laweyan juga bervariasi, seperti produk batik cap, tulis dan printing. Setiap jenis produk batik
mempunyai proses produksi yang berbeda-beda. Proses produksi yang dilakukan dalam
pembuatan produk batik pada umumnya masih menggunakan cara-cara tradisional, namun
seiring berkembangnya zaman beberapa proses produksi batik dilakukan dengan cara-cara
modern seperti penggunaan mesin-mesin modern.

Batik merupakan salah satu produk dari organisasi berbasis profit seperti UKM. Dalam satu
siklus proses produksi batik, dibutuhkan beberapa input seperti raw material, energi, dan faktor
pendukung lainnya. Raw material yang digunakan sebagai input pada proses produksi batik yaitu
berupa kain putih dan obat-obat yang digunakan dalam proses membatik. Sedangkan energi yang
diperlukan dalam proses produksi batik yaitu berupa air, listrik, dan bahan bakar. Faktor
pendukung lainnya yang turut berperan dalam proses produksi batik yaitu tenaga kerja,
pelanggan dan lain-lain.

Penggunaan energi disetiap tahapannya memungkinkan terjadi inefisiensi energi atau energi
yang terbuang sia-sia. Inefisiensi energi merupakan kegiatan pemborosan yang dapat merugikan
UKM untuk itu perlu diakukan kajian lebih lanjut tentang penggunaan energi yang dilakukan di
UKM.

Pengukuran kinerja energi merupakan langkah awal untuk menyelesaikan permasalahan


tersebut, tujuan dari pengukuran kinerja energi adalah untuk mengetahui tingkat produktivitas
dari kinerja energi pada proses produksi batik. Menurut (Ramadhani, 2011) Produktivitas
merupakan konsep yang bersifat universal untuk menyediakan lebih banyak produk atau jasa
untuk banyak manusia dengan menggunakan jumlah input riil yang makin sedikit. Sedangkan
Gaspersz (2000) mengatakan bahwa produktivitas erat kaitannya dengan perbandingan antara
masukan dan keluaran. Rendahnya tingkat produktivitas dapat mempengaruhi tingkat
profitabilitas perusahaan.

Ogud merupakan salah satu UKM yang memproduksi kain batik didaerah Laweyan,
Surakarta. Jenis kain batik yang dihasilkan oleh UKM ini yaitu jenis batik cap. Proses produksi
UKM Ogud dilakukan dengan cara semi manual, yaitu beberapa tahapan menggunakan cara
tradisional dan beberapa dilakukan dengan bantuan mesin. Banyaknya langkah pada proses
produksi dapat menyebabkan pemborosan-pemborosan dalam proses produksi sehingga
memakan lebih banyak biaya.
Sampai saat penelitian akan dilakukan belum pernah dilakukan study tentang pengukuran
produktivitas kinerja energi pada UKM Ogud Surakarta, padahal pengukuran produktivitas
merupakan hal yang penting yang harus dilakukan perusahaan. Beberapa manfaat pengukuran
produktivitas menurut Gaspersz (2000) yaitu perusahaan dapat menilai efisiensi konversi sumber
daya, untuk menciptakan tindakan kompetitif berupa upaya-upaya peningkatan untuk perbaikan
terus menerus. Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja energi pada proses produksi dalam
penelitian ini.
Pengukuran kinerja energi proses produksi dilakukan dengan pendekatan metode balanced
scorecard, dimana metode balanced scorecard merupakan metode untuk mengukur dan
meningkatkan kinerja perusahaan dengan empat perspektif yaitu perspektif keuangan, perspektif
pelanggan, perspektif proses bisnis internal serta perspektif pembelajaran dan pertumbuhan
perusahaan berdasarkan visi dan misi perusahaan. Karena kelengkapan dari metode balanced
scorecard dalam menilai dan meningkatkan kinerja sehingga dalam penelitian ini pengukuran
kinerja energi pada proses produksi juga dilakukan dengan empat perspektif mengikuti
pendekatan metode balanced scorecard. Menurut Mulyadi (2001) balanced scorecard pertama
kali dikenalkan di Amerika Serikat, pada awal kelahirannya metode balanced scorecard dibuat
untuk mengukur kinerja eksekutif yang kemudian berkembang sebagai pendekatan dalam
penyusunan recana strategik.

Pengukuran kinerja energi merupakan hal penting yang harus dilakukan untuk mengukur dan
meningkatkan kinerja energi pada proses produksi batik cap. Dengan dilakukan pengukuran
dapat diketahui bagaimana kinerja energi dalam proses produksi batik cap sehingga dapat
dilakukan evaluasi berdasarkan keadaan aktual dan faktual yang terjadi dalam proses produksi,
guna meningkatkan kinerja energi itu sendiri. Tujuan dari penelitian mengetahui kinerja energi
dari UKM Ogud dinilai dari empat perspektif yaitu, perspektif pelanggan, perspektif keuangan,
perspektif proses bisnis internal dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan dari UKM batik
Ogud. Dengan demikian diketahui apakah kinerja energi pada proses produksi batik cap dalam
memproduksi kain batik berada dalam keadaan baik, buruk atau sedang. Selain itu tujuan dari
penelitian ini yaitu mengevaluasi dan menganalisis kinerja energi pada UKM batik Ogud untuk
memberikan saransaran perbaikan guna meningkatkan kinerja energi pada UKM batik Ogud,
Surakarta.

Bravo Swalayan merupakan salah satu swalayan yang terdapat diwilayah Kota Tuban, dimana
swalayan ini menyediakan berbagai keperluan pokok maupun kebutuhan lainnya yang
diperlukan oleh masyarakat. Dalam aktivitas operasionalnya Bravo Swalayan beralamat di Jl.
Jenderal Basuki Rahmat 64 Kutorejo Tuban Jawa Timur, sebagai salah satu usaha ritel toko
swalayan yang menjual barang-barang kebutuhan sehari-hari atau kebutuhan rumah tangga yang
menghadirkan sarana tempat berbelanja keluarga di Tuban dengan slogan berbelanja “Murah
Meriah”. Bravo Swalayan mencoba menghadirkan hal-hal yang menjadi kebutuhan para
konsumennya, antara lain menawarkan produk-produk dengan harga murah sesuai slogan yang
dimiliki, kenyamanan berbelanja atau hanya sekedar kunjungan dan lain-lain. Ini memungkinkan
adanya perjuangan yang keras dalam mempertahankan keberadaannya dari sekian banyak usaha
ritel di Indonesia serta di Kota Tuban pada khususnya.

Selain harganya murah Supermarket Bravo juga mengutamakan servis atau pelayanan terbaik
terhadap pengunjung, sedangkan segmen pasar Supermarket ini adalah pedagang eceran
kecil/besar, perusahaan industri/jasa, Instansi pemerintah, koperasi dan seluruh masyarakat yang
ingin berhemat dikota Tulungagung dan sekitarnya. Pusat berbelanja menyediakan segala
kebutuhan konsumen mulai dari kebutuhan sehari-hari, keperluan sekolah, keperluan kantor,
alat-alat rumah tangga, pecah belah, dan elektronik, termasuk produk-produk UMKM, serta
menyediakan produk fashion mulai busana pria, wanita, anak-anak dan kebutuhan bayi, aneka
sepatu, aksesoris, kosmestik, dan pujasera sebagai pusat makanan dan minuman untuk keluarga.

Masalah penelitian yang menjadi fokus peneliti adalah untuk mengetahui sejauh mana
pengaruh digital marketing di Bravo Swalayan Tuban, sehingga dapat memberikan nilai tambah
dan dapat memberikan kebutuhan informasi yang mencerminkan kesinambungan produk dan
dapat memenuhi kebutuhan perusahaan dalam meningkatkan kualitas segala hal yang ditawarkan
perusahaan, jumlah pelanggan dan jumlah pelanggan yang sudah ada.

Hal yang menjadi perhatian dalam penelitian ini adalah sejauh mana pengarug digital
marketing & faktor-faktor pembelian impulsif di Bravo Swalayan Tuban
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka penulis tertarik
untuk mengidentifikasikan masalah tentang : “Analisis Pengaruh Digital Marketing &
Pembelian impulsif Di Bavo Tuban”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut diatas maka dalam penelitian ini dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut:

1).Bagaimanakah dampak pengaruh Digital Marketing di Bravo Tuban ?

2).Apakah Digital Marketing di Bravo Tuban mempengaruhi pembelian impulsif


pelanggannya ?

1.3. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui dampak pengaruh digital marketing di bravo tuban.

2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh digital marketing dibravo tuban terhadap impulsif
pelanggan.

1.4 Batasan Masalah

1. Penelitian ini berfokus pada bagaimana dampak pengaruh digital marketing di bravo tuban.

2. Penelitian ini berfokus pada bagaimana digital markrting di bravo tuban dapat mempengaruhi
impulsif pelanggannya.

Anda mungkin juga menyukai