Anda di halaman 1dari 25

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DAN INOVASI PRODUK

TERHADAP PERKEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL DAN


MENENGAH (UMKM) DI KOTA PALU

PROPOSAL

( Proposal Ini Dibuat Untuk Memeuhi Tugas Kuliah


Metode Penelitian Ekonomi Islam)

OLEH

JAWIA

NIM : 205120178

JURUSAN EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI DATOKARAMA PALU
2022/2023

[i]
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh dengan segala kerendahan


hati penulis memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT atas berkat dan karunia-
Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas proposal mata kuliah metode
penelitian yang berjudul ‘’ Pengaruh Penggunaan Media Sosial Dan Inovasi
Produk Terhadap Perkembangan UMKM Di Kota Palu’’

Harapan saya semoga tugas proposal ini membantu menambah pengetahuan


dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk
maupun isinya sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Proposal ini kami masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami
miliki sangat kurang. Oleh karena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukanyang bersifat membangun untuk kesempurnaan
tugas proposal ini.

Palu, 6 Desember
2022

Penyusun,

Jawia

Nim : 205120178

[ii]
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDL..................................................................................................i

KATA PENGANTAR............................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................

A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................3
C. Tujuan Dan Kegunaan.................................................................................3
D. Garis-Garis Besar.........................................................................................3

BAB II KAJIAN PUSTAKA...................................................................................

A. Penelitian Terdahulu....................................................................................5
B. Kajian Teori.................................................................................................6
C. Kerangka Berfikir.......................................................................................15
D. Hipotesis.....................................................................................................15

BAB III METODE PENELITIAN.........................................................................

A. Pendekatan Dan Disain Penelitian.............................................................16


B. Populasi Dan Sampel.................................................................................16
C. Variabel Penelitian.....................................................................................17
D. Definisi Operasional...................................................................................17
E. Instrumen Penelitian...................................................................................18
F. Teknik Pengumpulan Data.........................................................................18
G. Teknik Analisis Data..................................................................................19

BAB IV PENUTUP..................................................................................................

A. Kesimpulan................................................................................................20
B. Saran...........................................................................................................21

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................

[iii]
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Media sosial hadir dengan perkembangan teknologi dan internet.
Kehadirannya membawa perubahan dalam berbagai aspek seperti Interaksi dan
komunikasi. Dulu, orang hanya bisa berkomunikasi dan berinteraksi secara tatap
muka dan melalui telepon. Saat ini, orang dapat saling menyapa dengan berkirim
pesan di jejaring sosial. Selama ini media sosial telah menjadi bagian penting
dalam kehidupan sosial dimana masyarakat dapat berbagi foto, video dan like
serta berinteraksi dengan penggunanya, sehingga media sosial secara tidak
langsung mengubah perilaku konsumen (Ahani, Rahim, dan Nilashi, 2017).

Usaha Mikro Kecil Menengah yaitu sebagai penopang dalam


perekeonomian bangsa. Melalui kewirausahaan, UMKM sangat berperang penting
dalam mengurangi angka pengangguran, menciptakan lapangan kerja, serta dapat
mengurangi angka kemiskinan dan lebih meningkatkan kesejahteraan serta dapat
membangun karakter bangsa. Pemerintah daerah mempunyai peran yang sanagt
strategis dalam pertumbuhan UMKM di setiap daerah atau wilayah. Media sosial
merupakan hal yang terpenting saat ini dalam strategi penjualan, pelayanan,
komunikasi, dan pemasaran yang lebih besar dan luas.

Indonesia sendiri memiliki hingga 59,2 juta UKM pada tahun 2017, namun
hanya 8% atau sekitar 3,79 juta yang menggunakan platform online untuk
memasarkan produknya (Kominfo, 2017). Tentunya hal ini sangat perlu dipahami,
mengapa tingkat adopsi teknologi di dunia usaha masih tergolong rendah, oleh
karena itu penelitian ini bertujuan untuk memahami faktor-faktor yang
mendorong UKM menggunakan media sosial dalam proses bisnisnya. Rugova dan
Prenaj (2016) melakukan analisis peluang dan tantangan penggunaan media sosial
bagi UKM.

Jumlah UMKM yang ada dikota palu paling banyak dibandingkan dengan
kota/kabupaten yang ada di sulawesi tengah dan setiap tahunnya mengalami

[1]
perkembangan yang cukup pesat. Seperti yang diketahui bahwa Kota Palu sangat
padat penduduknya, berbagai usaha telah dijalankan untuk menghasilkan uang.
Pada kondisi saat ini dengan seiring perkembangan teknologi yang semakin pesat
maka banayak pelaku usaha UMKM yang memanfaatkan media onlaine sebagai
salah satu alternativ yang digunakan dalam memasarkan produknya. Tidak
banyak perusahaan yang tidak berkembang karena tidak dapat mengikuti dan
tidak mengikuti perkembangan pasar. Oleh karena itu, para pelaku usaha harus
lebih menonjol dan meningkatkan kinerja pemasaran produk mereka.

Sesuai dengan kemajuan teknologi yang sangat baik dan lebih baik saat ini.
Pemasaran internet untuk produk sangat umum. Penggunaan Internet oleh
beberapa bisnis untuk menjual barang atau jasa mereka juga dikenal sebagai
pemasaran elektronik. Penjualan dapat ditingkatkan dengan taktik pemasaran dan
periklanan online, terutama ketika media sosial (jejaring sosial) digunakan,
seringkali tanpa harus mempertimbangkan biaya pemasaran yang tinggi. Selain
itu, konsumen merasa lebih mudah untuk memenuhi informasi yang mereka
butuhkan dengan cepat, menyeluruh, dan virtual..

Namun masi banyak pula pelaku UMKM yang kurang mengerti dengan
pemanfaatan media sosial untuk memasarkan bisnisnya, masi banyak dianatara
mereka melakukan pemasaran secara tradisional yaitu dengan melakukan
pemasaran produk secara langsung kepada konsumen yang hanya mempunyai
cakupan wilayah yang masi kecil. Biasanya terjadi pada pelaku usaha dikalangan
orang tua yang belum mengetahui tentang pemsaran melalui media sosial.

Inovasi produk adalah salah satu tugas terpenting bagi perusahaan di saat
persaingan yang ketat. Wirausahawan diharapkan mampu memberikan inovasi-
inovasi yang menarik dan penguasaan ilmu tentang berbagai persoalan. Pengusaha
juga perlu memiliki keahlian dan keterampilan yang berbeda dan unik untuk
membuat produk yang berbeda dan dapat memenuhi permintaan pasar. Itu karena
pelanggan biasanya tidak mengkonsumsi produk yang sama untuk jangka waktu
yang lama. Pelanggan mencari produk serupa dengan manfaat dan keunggulan

[2]
yang sama lebih tinggi untuk memuaskan keinginan mereka. Perubahan pasar
yang dinamis mendorong para pengusaha untuk melakukan inovasi produk agar
dapat memverifikasi permintaan konsumen.

Para pengusaha yang memiliki kemampuan dalam menciptkan ide yang


kreatif untuk membuat serta memasarkan produknya sehingga dapat bersaing.
Bahkan inovasi pada produk yang dilakukan dapat menjadi sala satu kekuatan
terhadap perusahaan tersebut. Inovasi pada produk yang dapat mengikuti selera
pasar akan dapat meningkatkan jumlah penjualan pada produk serta dapat
meningkatkan omset penjualan pada perusahaan.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penelti akan meneliti sebuah


masalah yang berjudul ‘’ Pengaruh penggunaan media sosial dan inovasi produk
terhadap perkembangan UMKM di kota palu’’

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah penggunaan media sosial berpengaruh terhadap perkembangan
UMKM dikota palu?
2. Apakah inovasi produk berpengaruh tergadap perkembangan UMKM di
kota palu
3. Apakah penggunaan media sosial dan inovasi produk berpengaruh
terhadap perkembangan UMKM di kota palu?
C. TUJUAN DAN KEGUNAAN PENELITI
1. Tujuan
a. Untuk melihat pengaruh hubungan penggunaan media sosial
terhadap perkembangan UMKM di kota palu
b. Untuk melihat pengaruh hubungan inovasi produk terhadap
perkembangan UMKM di kota palu?
c. Untuk melihat pengaruh hubungna prnggunaan media sosial dan
inovasi produk terhadap perkembangan usaha UMKM di kota palu.
2. Manfaat Penelitian
Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

[3]
a. Bagi penuli, dengan melakukan penelitian ini dapa menambah
wawasan, serta memperluas pengetahuan mengenai tingkat
penjualan produk UMKM Kota palu
b. Bagi penelitian lain, yaitu sebagai bahan refrensi, dan dapat
menjadi bahan perbandingan dalam melakukan penelitian dimasa
yang akan datang.
c. Bagi masyarakat, hasil dari penelitian ini dapat menjadi
rekomendasi kepada masyarakat dan pelaku usaha untuk
meningkatkan penjualan produknya.

D. Garis –garis Besar isi


Untuk memberikan kemudahan dalam penulisan dan pembahasan secara
keseluruhan dari penelitian ini, maka sistematika penulis dan pembahasan
tugas proposal mata kulia metode penelitian sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan mengurai latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan garis-garis besar isi.
Bab II adalah bab kajian pustaka yang menjelaskan tentang penelitian
terdahulu, kajian teori, kerangka pemikiran dan hipotesis drai penelitian
Bab III adalah metode penelitian yang merupakan bab yang memuat
pendekatan penelitian, lokasi penelitian, populasi dan sampel dalam
penelitian, variabel penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian,
teknik pengumpulan data, dan teknik analisa data
Bab IV adalah bab penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.

[4]
BAB II

KAJIAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu
Kajian pustaka tentang penelitian terdahulu bertujuan untuk mengetahui
hubungan anatara peneliti yang pernah dilakukan sebelumnya dengan yang
akan dilakukan. Dibawah ini peneliti akan memberikan beberapa penelitian
yang relavan, yaitu sebagai berikut :
Penelitian yang dilakukan oleh Arif Ardiyanto1. Dengan judul
penelitian Analisis Penggunaan Media Sosial Dalam Pengembangan Usaha
Mikro, Kecil, Dan Menengah (umkm) Di Desa kemasan Kecamatan Sawit
Kabupateb Boyolali. Hasil penelitian, berdasarkan hasil pembahasan dari
penelitian yang telah yang telah peneliti lakukan dalam membuat skripsi ini
maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan media sosial sangatlah penting
untuk pemasaran scara onlainekhususnya untuk pelaku umkm . Pada saat ini
perkembangan teknologi semakin maju sehingga memaksa untuk pelaku
usaha baik besar maupun kecil untuk dapat mengikutinya. Semua usaha harus
memiliki starategi pemasaran agar dapat bertahan mempertahankan usahanya
dipasar, dan menggunakan pemasaran secara onlaine merupakan strategi yang
efektif. Selain dengan biaya yang cukup murah pemasaran onlaine dengan
media sosial juga memiliki jaringan yang luas dan tidak terbatas. Persamaan
dengan peneltian yaitu variabel bebas penelitian ( penggunaan media sosial).
Perbedaan dengan peneltian yaitu lokasi penelitian, waktu penelitian, dan
teknis jenis penelitian yang digunakan penelitian kualitatif.
Penelitian yang dilakukan oleh Nabella & Winarso, 2019. Dengan judul
Pengaruh Inovasi Produk, Kualitas Sumber Daya Manusia, Jaringan Usaha
dan Karakteristik Wirausaha Terhadap Perkembangan UMKM Batik. (Studi
pada UMKM Batik diKampung Batik Ngasem DIY). Menunjukkan bahwa
hasil penelitian menjelaskan bahwa Inovasi produk berpengaruh terhadap

1
Arif Ardiyanto, ‘’ Analisis Penggunaan Media Sosial Dalam Pengembangan Usaha Mikro, Kecil,
Dan Menengah ( UMKM) Di Desa Kemasan Kecamata Sawit Kabupaten Boyolali.( Surakarta :
Institut Agama Islam Negeri Surakarta, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam, Jurusan Manajemen
Bisnis Syariah, 2018)

[5]
perkembangan usaha batik Kampung Ngasem. Kualitas sumber daya
berpengaruh terhadap perkembangan usaha batik Kampung Ngasem.
Jaringan usaha tidak berpengaruh terhadap perkembangan usaha batik
Kampung Ngasem. Persamaan dengan penelitian yaitu menggunakan metode
kuantitatif, dan perbedaannya yaitu lokasi penelitian, waktu penelitian, dan
objek penelitian
Penelitian yang dilakukan oleh Purwidiantoro et al., 2016. Dengan judul
Pengaruh Penggunaan Media Sosial Terhadap Pengembangan Usaha Kecil
Menengah ( Studi Pada Usaha Kecil dan Menengah di wilayah Solo Raya
( Kota Solo, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Sragen, Kabupaten Boyolali,
Kabupaten Karanganyar). Menunjukkan bahwa hasil penelitian penggunaan
media sosial dapat meningkatkan penjualan hingga lebih dari 100% apabila
perusahaann melakukan update informasi secara konsisten melalui media
sosial setiap hari. Bagi sebagian besar UKM manfaat penggunaan media
sosial adalah untuk komunikasi personal dengan konsumen, Pemasaarn dan
iklan, mendata kebutuhan konsumen, memberikan respon pada konsumen,
membantu pengambilan keputusan dan sebagai forum diskusi dengan
konsumen. Persamaan dengan penelitian yaitu menggunkan metode kualitatif,
dan perbedaannya yaitu lokasi penelitian, waktu penelitian, dan objek
penelitian.
B. Kajian Teori
1. Perkembangan usaha
a. Pengertian Perkembangan Usaha
Dalam studi kasus AY Lubis, menurut Hafsah, pengembangan
adalah tindakan yang dilakukan oleh pemerintah, dunia usaha, dan
masyarakat umum melalui pembelian bimbingan dan bantuan
perkuatan dalam rangka meningkatkan kemampuan usaha kecil dan
mentransformasikannya. menjadi perusahaan yang kuat dan tahan
lama.
Mangkuprawira, sebaliknya, menegaskan bahwa pengembangan
adalah upaya peningkatan pengetahuan yang dapat segera atau sering

[6]
digunakan untuk memenuhi kebutuhan di masa yang akan datang
dengan memberikan informasi yang akan meningkatkan sikap-sikap
atau meningkatkan kemampuan.2
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
perkembangan usaha yaitu upaya yang dilakukan oleh beberapa
pihak yang terkait dalam usaha tersebut, baik oleh pemerintah,
masyarakat, ataupun pemilik usaha tersebut dalam mengembangkan
usahanya menjadi usaha yang lebih besar. Serta segala sesuatu yang
dilaksanakan untuk memperbaiki pelaksanaan pekerjaan yang
sekarang maupun yang akan datang dan memberikan informasi,
pengarahan, pengetahuan, dan pedoman dalam pengembangan
sebuah usaha.
b. Indikator Perkembangan Usaha
Noor menegaskan, beberapa indikator perkembangan usaha, antara
lain sebagai berikut, dapat dijadikan tolok ukur untuk mengukur
perkembangan suatu industri atau sektor usaha:
a) Realisasi Misi dan Visi
b) Meningkatkan Pendapatan Tingkat produktivitas yang lebih
tinggi.
d) Jadilah kompetitif;
e) Mempraktikkan praktik bisnis yang etis;
f) Memproyeksikan citra positif; dan
g) Perluas3
c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan
David Bang berpendapat bahwa kemampuan pengusaha untuk
menerapkan, merencanakan, dan menjalankan strategi bisnisnya
sama pentingnya dengan seberapa keras dia bekerja membangun
bisnis. 4

2
AY Lubis, Pengembangan Usaha, Repositiry. usu.ac.id, hal 9
3
Henry Faizal Noor, Ekonomi Manajerial ( Jakarta : RajaGrafindo Persada, 2007), h. 397
4
Hendro, Dasar-Dasar Kewirausahaan, h 47.

[7]
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan usaha adalah
sebagai berikut :
a) Faktor peluang
b) Faktor sumber daya manusia
c) Faktor laporan keuangan dan administrasi
d) Faktor organisasi
e) Faktor perencanaan
f) Faktor pengelolaan usaha
g) Faktor pemasaran dan penjualan
h) Faktor bantuan pemerintah
2. Media Sosial
a. Pengertian Media Sosial
Berikut pengertian media sosial menurut para ahli:5
Mandiberg mendefinisikan media sosial sebagai media yang
mendorong kolaborasi antar orang yang membuat konten.
Menurut Shirky, media sosial adalah alat untuk meningkatkan
kapasitas pengguna untuk berbagi dan kerja tim di luar batas
kelembagaan atau organisasi dalam rangka melakukan tindakan
kolektif..
Boyd mendefinisikan media sosial sebagai sekelompok aplikasi yang
memungkinkan interaksi sosial antara orang dan komunitas. Berbagi
informasi, bertukar pikiran, dan sesekali bekerja sama.
b. Karakteristik Media Sosial
Ada beberapa karakteristik media sosial yaitu :
a) Jaringan
b) Informasi
c) Arsip
d) Penyebaran
e) Simulasi sosial

5
Pendapat para ahli dalam buku Rulli Nasrullah, Media Sosial (Bandung: Simbiosa Rekatama
Media, 2017), 11.

[8]
f) Konten oleh pengguna6
c. Indikator Media Sosial
Menurut (Praditya, 2019) adapun beberapa indikator media sosial
sebagai berikut:
a) Partisipasi
b) Keterbukaan
c) Percakapan
d) Masyarakat
e) Menghubungkan
d. Macam-macam Media Sosial
Bagi sebagian orang, media sosial sudah menjadi hal yang sangat
diperlukan di era globalisasi. Mereka bergantung pada penggunaan
media sosial mereka. Jika orang pergi sehari tanpa menggunakan
aplikasi media sosial, mereka akan merasa tidak nyaman. Berikut
adalah beberapa situs media sosial populer:
a) Facebook
Di dunia maya, Facebook merupakan salah satu jejaring
sosial yang paling banyak digunakan; semua orang
menggunakannya. Facebook adalah platform sosial yang
menghubungkan banyak orang secara online. Marc Zarkerburg
mendirikan Facebook, yang memulai debutnya pada Februari
2004.7
b) Whatsapp
Setelah bekerja di Yahoo selama 20 tahun, Jan Koum dan
Brain Acton mendirikan Whatsapp pada tahun 2009. Acton dan
Koum membuat aplikasi setelah menyadari bahwa WhatsApp
berpotensi menggantikan komunikasi manusia di era globalisasi.
Whatsapp bergabung dengan Facebook pada tahun 2014,

6
Rulli Nasrullah, Media Social Perspektif Komunikasi, Budaya dan Sosioteknologi. (Bandung :
Tarsito, 2003)
7
Facebook jejaring social yang popular dalam http://begimer-j.blogspot.co.id/2013/02/fbadalah-
jejaring-sosial-yang-populer.html.

[9]
meskipun masih berjalan sebagai program mandiri dengan tujuan
menciptakan layanan komunikasi yang cepat dan dapat
diandalkan di mana saja. Whatsapp digunakan sebagai pengganti
pengiriman dan penerimaan segala jenis materi (taksi, foto,
video, dokumen, lokasi dan juga panggilan suara). Enkripsi end-
to-end melindungi pesan dan panggilan, memastikan bahwa
tidak seorang pun—bahkan WhatsApp—dapat membaca atau
mendengarkannya. WhatsApp dibuat untuk terhubung dan
berinteraksi dengan siapa saja, di mana saja, kapan saja.
c) Instagram
Instagram adalah platform berbagi foto yang memungkinkan
pengguna mengunggah foto, menerapkan filter, dan
membagikannya di Facebook, Twitter, dan jejaring sosial
lainnya. Ini dapat digunakan sebagai alat untuk mempromosikan
barang atau jasa. Instagram memungkinkan bisnis untuk
mengiklankan produk atau layanan mereka dengan berbagi
gambar atau video singkat, yang memungkinkan pembeli
potensial untuk melihat rangkaian produk atau layanan yang
ditawarkan.
d) Twiter
Twitter adalah platform media sosial yang berada di bawah
payung micro blogging. Ide awal Twitter yang diluncurkan pada
Maret 2006 oleh Jack Dorsey, Evan Williams, dan Biz Stone,
adalah sebuah sistem di mana pengguna dapat mengirim pesan
yang dapat dibagikan dengan semua teman mereka. Twitter telah
berkembang menjadi layanan jejaring sosial dengan kemampuan
untuk menerbitkan pembaruan singkat atau status yang mirip
dengan SMS yang dapat diakses melalui Internet setelah
beberapa percakapan dan perbaikan sistem.8

8
Sejarah Twitter: Alam Tekno dalam http://alamtekno.blogspot.co.id/2013/06/sejarahtwitter.html

[10]
e) Wibsite
Pengelompokan data berupa teks, foto, animasi, dan video
yang terhubung ke jaringan lain dalam suatu rantai (hyperlink).
39 Situs web adalah sumber informasi berbasis internet lainnya
yang dapat diakses dengan biaya murah dari mana saja kapan
saja. Manfaat memiliki website adalah dapat dibuat, dapat
menjangkau semua orang, dan membantu menyebarkan
kesadaran akan adanya layanan 24 jam.9
f) Line
Line merupakan layanan pesan instan di berbagai perangkat,
termasuk PC, tablet, dan ponsel. Karena memiliki fungsi timeline
yang menjadi tempat yang baik untuk mempublikasikan update
status, gambar, dan video, serta informasi lainnya, Line juga bisa
dikatakan sebagai program media sosial. Percakapan suara dan
video gratis juga tersedia melalui Line. Jepang terus
menyempurnakan lini ini selama bertahun-tahun sehingga
memiliki banyak fitur. Awalnya, saluran tersebut hanya dapat
digunakan di Android, namun kini kompatibel dengan berbagai
perangkat komunikasi, termasuk Windows, laptop, dan ponsel.
g) Blog
Blog, singkatan dari web and log, adalah jenis situs web
pribadi yang memungkinkan pengguna untuk terus memasukkan
pesan atau informasi dan mempublikasikannya. Berita atau
artikel yang diupdate secara rutin nantinya bisa ditemukan di
blog. Satu blog mungkin berisi berbagai posting yang diurutkan
ke dalam kategori atau mungkin hanya berisi satu jenis kategori
tertentu.10.

9
Sri Wahyuni, Analisis Strategi Promosi Online pada Pasarhosting.com
https://repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/71085/1/H14swa.pdf
10
Heni, Langkah Mudah Mengembangkan dan Memanfaatkan Weblog (Yogyakarta:
ANDI,2008), 3.

[11]
h) Youtube
Mei 2005 melihat pengenalan Youtube. Ada miliaran orang yang
kini dapat dengan mudah mencari, melihat, dan membagikan
berbagai video berkat Youtube. Youtube menawarkan platform
bagi orang untuk berinteraksi, berbagi pengetahuan, dan
memotivasi orang lain secara global. YouTube juga disebut
sebagai saluran distribusi bagi pengiklan besar dan kecil serta
produsen konten unik.
3. Inovai Produk
a. Pengertian Inovasi Produk
Proses atau hasil dari penggunaan pengetahuan, keahlian, dan
sumber daya untuk menghasilkan atau meningkatkan produk baru
(barang atau jasa), prosedur, atau sistem yang memiliki dampak
positif yang besar pada masyarakat disebut sebagai inovasi. 11.
Everett M. Rogers mendefinisikan inovasi sebagai konsep,
pemikiran, praktik, atau objek yang didasarkan dan disetujui sebagai
sesuatu yang baru untuk diadopsi oleh seseorang atau kelompok.12
Biasanya, istilah "inovasi" mengacu pada kualitas seperti
meningkatkan, mengubah, atau mengembangkan metode, barang,
atau cara melakukan sesuatu untuk membuatnya lebih efisien. Ini
memerlukan penerapan konsep baru, meningkatkan layanan saat ini,
dan mengembangkan barang baru yang lebih inovatif dalam konteks
bisnis atau bisnis.13
b. Indikator-Indikator Inovasi Produk
Untuk dapat memberikan keunggulan bagi perusahaan dibandingkan
para pesaingnya, item inovasi produk harus dapat menawarkan nilai
lebih jika dibandingkan dengan produk sejenis (keunggulan produk).
Tiga faktor kualitas produk, variasi produk, gaya dan desain produk

11
Sutomo, Serba-Serbi Manajemen Bisnis, (Yogyakarta:Graha Ilmu, 2012), hal. 132
12
Everett M. Rogers, Diffusion of Innovation (New York: Free Press, 2003), hal. 14-15
13
Wawan Dhewanto, dkk, Manajemen Inovasi Untuk Usaha1342 Kecil dan Mikro (Bandung: Alfabeta,
2015), hal. 41

[12]
dianggap sebagai penanda inovasi produk, menurut Kotler
Armstrong dalam jurnal Andri Setiawan. 14
a) Kualitas produk
Kapasitas suatu produk untuk melaksanakan fungsi yang
dimaksudkan, seperti daya tahan, ketergantungan, dan presisi
yang dihasilkan, disebut sebagai kualitas produk. Minat
konsumen untuk membeli suatu produk sangat dipengaruhi oleh
kualitas produk tersebut. Konsumen hanya boleh disajikan
produk yang telah menjalani pengujian menyeluruh dan
berkualitas tinggi. Tujuan membuat produk semenarik mungkin
adalah untuk memikat pelanggan agar melakukan pembelian.
b) Varian produk
Varian produk dapat dilihat sebagai alat untuk persaingan
atau sebagai cara untuk membedakan produk satu perusahaan
dari produk pesaing. Di bidang pemasaran, tidak ada yang baru
tentang keragaman atau varian produk. Pelaku usaha di industri
kuliner dituntut untuk selalu berinovasi mengembangkan barang-
barang baru guna menarik pelanggan. Perusahaan dapat
meningkatkan kualitas mereka dan mendapatkan keunggulan
dibandingkan pesaing dengan mengembangkan item baru dengan
kualitas atau nilai yang berbeda.
c) Gaya dan Desain produk
Desain produk merupakan upaya untuk memilih jenis
produk yang sesuai dengan preferensi konsumen. Kolter
menggarisbawahi bahwa desain produk merupakan totalitas
aspek yang dapat mengubah tampilan dan fungsi suatu produk
sesuai dengan keinginan konsumen. Desain adalah manifestasi

14
Andri Setiawan Tjang dan Dhyah Harjanti, “Hubungan Faktor Individual Enterpreneur Pada
Inovasi Produk Pada Usaha Mikro dan Kecil di Jawa Timur” jurnal. AGORA Vol. 1, No. 3,
(2013)

[13]
lahiriah yang tampak pada garis (line), bentuk (form), dan warna
(color).15
c. Tujuan Inovasi Produk
Karena produk yang ada rentan terhadap perubahan kebutuhan dan
selera konsumen, teknologi, siklus hidup produk yang lebih pendek,
dan lebih banyak persaingan domestik dan internasional, tujuan
perusahaan melakukan inovasi produk adalah untuk memastikan
kelangsungan hidup perusahaan. Produk yang diberikan kepada
konsumen saat ini harus beragam dengan segala kelebihan dan
kerumitannya akibat persaingan yang ketat. Agar produk jadi dapat
memuaskan selera dan permintaan konsumen, inovasi produk harus
dilakukan melalui riset pasar. Inovasi produk dapat memberikan
bisnis keunggulan kompetitif dan membantunya menjadi pemimpin
dengan meningkatkan nilai komponen penting untuk operasi yang
efisien. Manusia berinovasi karena mereka berusaha untuk mencapai
sejumlah tujuan. riset pasar diperlukan untuk memastikan bahwa
produk yang dihasilkan sesuai dengan preferensi dan kebutuhan
konsumen. Inovasi produk dapat memberi perusahaan keunggulan
kompetitif dan membantunya memantapkan dirinya sebagai
pemimpin dengan meningkatkan nilai elemen penting bagi
keberhasilan operasi. Manusia berinovasi karena mereka berusaha
untuk mencapai sejumlah tujuan.

15
Philip Kotler dan G. Amstron, Prinsip-Prinsip Pemasaran (Jakarta: Erlangga, 2010), 97.

[14]
C. Kerangka Berfikir

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DAN INOVASI


PRODUK TERHADAP PERKEMBANGAN UMKM DI KOTA
PALU

Penggunaan media sosial dan Terhadap Perkembangan usaha


inovasi produk
(Y)
(x)

D. Hipotesis
Kata hypo yang berarti di bawah dan thesa yang berarti kebenaran
merupakan akar kata dari hipotesis. Hipotesis dapat dianggap sebagai
kesimpulan sementara yang kebenarannya masih diselidiki. Hipotesis dapat
berupa persentase yang akan diuji atau tanggapan sementara terhadap topik
penelitian.16
Dari pemamaparan diatas maka dapat dirumuskan bahwa Penggunaan
media sosial dan Inovasi produk dapat berpengaruh positif terhadap tingkat
perkembangan UMKM di kota palu.

Nanang Martono, Metode Penelitian Kunatitatif Analisis Isi Dan Analisa Data Sekunder, ( Edisi
16

Revisi II, Cet. V, Jakarta: PT. Raja Gravindo Persada, 2016), 67

[15]
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekata dan Disain Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, yaitu
pengumpulan informasi berupa angka atau informasi berupa kata atau
kalimat yang kemudian diubah menjadi informasi numerik. Untuk
menemukan makna ilmiah di balik statistik, data dalam bentuk numerik
selanjutnya diolah dan diperiksa. Jenis penelitian ini menggunakan
metodologi survei. Sedangkan kuesioner yang digunakan dalam
pendekatan penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data, sampel
dari populasi digunakan dalam penelitian ini.
B. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Menurut (Sugiono, 2013), populasi adalah kategori luas yang
terdiri dari objek atau individu yang memiliki ciri-ciri tertentu yang
dipilih oleh peneliti. Selain itu, populasi terdiri dari semua sifat atau
kualitas yang dimiliki oleh item atau subjek, bukan hanya jumlah
subjek atau objek yang diteliti. Sebanyak 50 pemilik UMKM di Kota
Palu dipilih sebagai responden penelitian ini.
2. Sampel
(Sugiono, 2013) menegaskan bahwa sampel mencerminkan ukuran
dan ciri populasi. Oleh karena itu, peneliti menggunakan sampel
populasi dalam penelitian ini dengan menggunakan pendekatan
sampling jenuh yang mencakup sampel dari setiap anggota
masyarakat. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 50
pelaku usaha UMKM.

[16]
C. Variabel Penelitian
Variabel terikat adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
abyek atau kegiatan yang mempunyai variabel tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari kemudian disimpulkannya17.
Variabel yang berbeda dalam penelitian dapat dipisahkan dengan
cara-cara berikut berdasarkan hubungannya satu sama lain.
1. Variabel bebas ( Variabel Independen)
Variabel independen atau variabel bebas adalah variabel
yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau
timbulnya variabel dependen (terikat). Dalam SEM ( Struktural
Equation Modeling / Pemodelan Persamaan Struktur). Variabel
independen adalah variabel oksigen.18 Adapun variabel dalam
penelitian ini adalah : Penggunaan Media Sosial Dan Inovasi
Produk (x)
2. Variabel Terikat ( Variabel Dependen)
Variabel dependen atau variabel terikat merupakan variabel
yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya
variabel bebas. Dalam SEM (Struktural Equation Modeling /
Pemodelan Persamaan Struktur), variabel dependen disebut
sebagai variabel indogen.19 Dalam penelitian ini yang menjadi
variabel dependen adalah : Perkembangan usaha (Y)
D. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah defenisi yang dilakukan atau sifat-sifat
yang didefenisikan yang dapat diamati (observasi). Definisi operasional
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Penggunaan media sosial dan inovasi produk (x). Definisi
operasional yaitu penggunaan media sosial dan inovasi produk merupakan
suatu proses serta kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dengan

17
Sofyan Sireger, Statistika Deskriptif Untuk Penelitian, Edisi 1, (Cet.1 ; Jakarta: PT. Rajagrafindo
Persada, 2010), 145
18
Sugyono , Metode Penelitian Pendidikan,61
19
Ibid, 61

[17]
memanfaatkan sebuah media yang dapat digukana untuk berbagai
informasi, berbagai ide, berkreasi, berpikir, berdebat, menentukan tema
baru, dengan sebuah aplikasi onlaine yang dapat digunakan melalui
smartphone. Indikator yaitu jumlah waktu, isi media, hubungan media
sosial.
Perkembangan usaha (Y). Yaitu suatu bentuk usaha kepada usaha
itu sendiri agar dapat berkembang menjadi lebih baik agar mencapai pada
suatu titik atau puncak menuju kesuksesan. Indikator yaitu pertumbuhan
produksi, pertumbuhan penjualan/pertumbuhan pendapatan, dan
pertumbuhan laba.

E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau media yang digunakan
peneliti sebagai pengampul data dalam melakukan penelitian dapat berupa
koesioner, dan lain-lain. Adapun pertanyaan tersebut dibuat dalam bentuk
skala liker, skala liker adalahskala yang digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena
sosial.
F. Teknik Pengumpulan Data
pengumpulan data dapat dilakukan berbagia sumber dan berbagai
cara. Maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer dan
sumber sekunder. Maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan sebagai
berikut 20:
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diambil dari sumber data primer atau
sumber pertama dilapangan. Adapun bentuk pengumpulan data primer:
a) Observasi, yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke objek
penelitianuntuk melihat kegiatan dari dekat yang dilakukan. Teknik
ini digunakan pada saat studi pendahuluan untuk mengetahui

20
Sugyono, Metode Penelitian,134

[18]
masyarakt yang menggunaka media onlaine dalam memsarkan
pruduknya.
b) Kuesioner, merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan
memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan kepada
respondan denagn harapan memberikan respon atas daftar
pertanyaan tersebut.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah
analisis data kuantitatif. Misalkan data tersebut didapatkan melalui
orang lain atau melalui dokumen.

G. Teknik Analisis Data


Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis data kuantitatif. Yaitu proses analisi data-data yang berbentuk
angka dengan cara perhitungan statistik. Analisis tersebut digunakan untuk
mengukur ‘’ Pengaruh Penggunaan Media Sosial Dan Inovasi Produk
Terhadap Perkembangan UMKM Kota Palu’’ yang dibantu dengan
program spss statistic for windows versi 21 sebagai tolak ukuranya.

[19]
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan
1. perkembangan usaha yaitu upaya yang dilakukan oleh beberapa pihak
yang terkait dalam usaha tersebut, baik oleh pemerintah, masyarakat,
ataupun pemilik usaha tersebut dalam mengembangkan usahanya
menjadi usaha yang lebih besar. Serta segala sesuatu yang
dilaksanakan untuk memperbaiki pelaksanaan pekerjaan yang sekarang
maupun yang akan datang dan memberikan informasi, pengarahan,
pengetahuan, dan pedoman dalam pengembangan sebuah usaha.
2. Inovasi produk merupakan penciptaan produkl baru yang dapat
memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen sehingga muncul minat
beli terhadap produk tersebut, yang diharapkan dapat direalisasikan
melalui keputusan pembelian.
3. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dilakukan dengan
mengumpulkan data yang berupa angka, atau data berupa kata-kata
atau kalimat yang dikonversi menjadi data yang berbentuk angka.
4. Populasi yang digunakan Penelitian ini memilih responden sebanyak
50 orang pemilik umkm yang berada dikota palu. Dan sampel yang
digunakan diambil dari populasi
5. Variabel yang digunakan yaitu variabel terika dan variabel bebas.
6. Instrumen penelitian adalah alat atau media yang digunakan peneliti
sebagai pengampul data dalam melakukan penelitian dapat berupa
koesioner, dan lain-lain.
7. Teknik pengumpulan data primer yaitu melalui observasi dan
kuesioner, sedangkan teknik pengumpulan data sekunder data yang
diperoleh dalam penelitian ini adalah analisis data kuantitatif. Misalkan
data tersebut didapatkan melalui orang lain atau melalui dokumen.

B. Saran

[20]
Untuk penggunakan media sosial para pelaku usaha UMKM perlu
untuk memaksimalkan penggunaan media sosial secara profesional
sebagai media promosi. Untuk pelaku usaha harus memahami bahwa
inovasi produk sangat penting dalam sebuah usaha.

[21]
DAFTAR PUSTAKA

Arif Ardiyanto, ‘’ Analisis Penggunaan Media Sosial Dalam Pengembangan


Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah ( UMKM) Di Desa Kemasan Kecamata
Sawit Kabupaten Boyolali.( Surakarta : Institut Agama Islam Negeri Surakarta,
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam, Jurusan Manajemen Bisnis Syariah, 2018)
AY Lubis, Pengembangan Usaha, Repositiry. usu.ac.id, hal 9
Eryta Ayu Putri Soesanto, Aplikasi Instagram Sebagai Media Komunikasi
Pemasaran Online Shop (Studi Deskriptif Kualitatif Aplikasi Instagram Sebagai
Media Komunikasi Pemasaran Online Shop). Surabaya: UON Veteran Jatim,
2013.
Everett M. Rogers, Diffusion of Innovation (New York: Free Press, 2003), hal. 14-
15
Facebook jejaring social yang popular dalam http://begimer

j.blogspot.co.id/2013/02/fbadalah- jejaring-sosial-yang-populer.html.

Heni, Langkah Mudah Mengembangkan dan Memanfaatkan Weblog


(Yogyakarta: ANDI,2008), 3.
Henry Faizal Noor, Ekonomi Manajerial ( Jakarta : RajaGrafindo Persada, 2007),
h. 397
Hendro, Dasar-Dasar Kewirausahaan, h 47.
Pendapat para ahli dalam buku Rulli Nasrullah, Media Sosial (Bandung: Simbiosa
Rekatama Media, 2017), 11.
Rulli Nasrullah, Media Social Perspektif Komunikasi, Budaya dan Sosioteknologi.
(Bandung : Tarsito, 2003)
Sri Wahyuni, Analisis Strategi Promosi Online pada Pasarhosting.com
https://repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/71085/1/H14swa.pdf
Sutomo, Serba-Serbi Manajemen Bisnis, (Yogyakarta:Graha Ilmu, 2012), hal. 132
Everett M. Rogers, Diffusion of Innovation (New York: Free Press, 2003), hal. 14-
15

[22]

Anda mungkin juga menyukai