Anda di halaman 1dari 2

Pengertian dan Ruang Lingkup Strategi

Strategi muncul sebagai bidang tersendiri dalam teori organisasi pada akhir decade 1950-an
(Hatch, 1997:101), tidak lama setelah berkembangnya perspektif modern atau teori system. Di masa
sebelumnya, strategi hanya dianggap sebagai salah satu variabel yang menentukan terhadap struktur
organisasi (Robbins, 1990: 120).

STRUKTUR
STRATEGI ORGANISASI
Faktor-faktor
lingkungan dan
kapabilitas-kapabilitas
organisasi

Jika melihat gambar diatas, strategi dahulu hanya dipandang sebagai variabel antara yang
menghubungkan faktor-faktor lingkungan dan kapabilitas-kapabilitas organisasi dengan struktur
organisasi.

Pengertian strategi dalam konteks organisasi adalah penetapan berbagai tujuan dan sasaran
jangka panjang yang bersifat mendasar bagi seluruh organisasi, yang dilanjutkan dengan penetapan
rencana aktivitas dan pengalokasian sumber daya yang diperlukan guna mencapai berbagai sasaran
tersebut. Ini sesuai dengan defenisi A.D. Chandler Jr., sebagai berikut (dalam Robbins, 1990: 121):

Strategy can be defined as the determination of the basic long-term goals and objectives of an

enterprise, and the adoption of courses of action and the allocatin of resources necessary for

carryng out these goals.

Chandler Jr. memberi contoh bahwa keputusan-keputusan mendasar yang tergolong strategi itu
misanya: memperluas volume aktivitas organisasi, membuka cabang atau kantor di wilayah baru,
mengubah atau fungsi-fungsi baru, atau mendiversifikasi kegiatan yang sudah ada.

Ada dua pendapat yang menonjol mengenai bagaimana strategi disusun dalam organisasi yaitu:
planning mode (perencanaan atau adanya panduan) dan evolutionary mode (mengambil keputusan
strategis secara bertahap). Model rasional penyusunan strategi adalah proses yang terdiri dari tiga
tahap: analisis, formulasi, dan implementasi. Strategi kadang-kadang digambarkan sebagai salah satu
unsur yang memengaruhi organisasi, yaitu bersama dengan nilai organisasi, yaitu bersama dengan nilai
organisasi (structure), kemampuan anggota (skills), jajaran pengelola (staffs), dan gaya pengelolaan
(style).
Ruang lingkup strategi sesungguhnya sangat luas, sejalan dengan kompleksitas aktivitas-aktivitas
yang dilakukan organisasi. Namun, setidak-tidaknya ada empat dimensi pokok yang terkandung dalam
strategi (Robbins, 1990: 125), yaitu:

1. Inovasi. Strategi inovasi secara khusus dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang


mengutamakan inovasi sebagai sumber keunggulan bersaing. Tidak semua perusahaan atau
organisasi melakukan strategi inovasi, tetapi tidak menutup kemungkinan juga mereka menjadi
menggunakannya karena didorong hal-hal tertentu.
2. Diferensiasi pasar. Strategi diferensiasi pasar ditujukan untuk menciptakan loyalitas konsumen
melalui suatu produk atau jasa yang bersifat unik, dalam arti berbeda dan yang telah ada
dipasar.
3. Jangkauan. Strategi jangkauan adalah penetapan ruang lingkup pasar yang akan dilayani oleh
organisasi: ragam atau jenis konsumen, cakupan geografisnya, dan jenis produk atau jasa yang
akan ditawarkan.
4. Pengendalian biaya. Strategi pengendalian biaya adalah sejauh mana perusahaan mengontrol
biaya atau anggaran secara ketat.

Keempat dimensi tersebut merupakan unsur-unsur penting yang selalu dicermati oleh penyusun
stretegi. Ketika mengembangkan strategi, seorang pengelola organisasi perlu memutuskan apakah
organisasi mengedepankan inovasi atau cukup menggunakan proses atau mekanisme konvensional. Kita
dapat mengatakan bahwa stretegi dalam organisasi merupakan suatu proses yang berkelanjutan atau
kontinu. Di akhir tahap implementasi selalu di perlukan suatu evaluasi, yaitu berkaitan dengan tercapai
atau tidaknya tujuan-tujuan strategis yang telah ditetapkan. Hasil evaluasi ini nantinya akan digunakan
dalam penyusunan atau perbaikan strategi di masa selanjutnya. Pada model rasional, evaluasi dilakukan
secara terencana dan sistematis, sama seperti saat penyusunan strategi di awal. Sementara itu pada
model evolusioner barangkali tidak ada proses merancang secara khusus kapan dan bagaimana suatu
strategi di evaluasi. Akan tetapi, baik model rasional maupun evolusioner, tidak mungkin melepaskan
keterkaitan antara stretegi dan tujuan.

Anda mungkin juga menyukai