0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
16 tayangan7 halaman
Kaidah dalam heuristik berusaha memajukan keseimbangan dengan membalik metode konvensional, serta memperluas pemahaman tentang masalah melampaui pendekatan kognitif atau teoritis. Heuristik berfungsi menghubungkan ilmu dengan pemahaman di luar ilmu, sementara pengambilan keputusan ilmiah perlu mempertimbangkan saran dari alam, agama, estetika, dan etika.
Kaidah dalam heuristik berusaha memajukan keseimbangan dengan membalik metode konvensional, serta memperluas pemahaman tentang masalah melampaui pendekatan kognitif atau teoritis. Heuristik berfungsi menghubungkan ilmu dengan pemahaman di luar ilmu, sementara pengambilan keputusan ilmiah perlu mempertimbangkan saran dari alam, agama, estetika, dan etika.
Kaidah dalam heuristik berusaha memajukan keseimbangan dengan membalik metode konvensional, serta memperluas pemahaman tentang masalah melampaui pendekatan kognitif atau teoritis. Heuristik berfungsi menghubungkan ilmu dengan pemahaman di luar ilmu, sementara pengambilan keputusan ilmiah perlu mempertimbangkan saran dari alam, agama, estetika, dan etika.
1. Strategi ilmu masih pada level penjajakan berbagai kemungkinan yang
dapat digunakan untuk pengembangan ilmu 2. Kemungkinan yang bisa muncul dapat berupa pra-anggapan yang bersatu dengan sistem atau keseluruhan kerangka berpikir historis atau budaya, sehingga tidak terlihat 3. Kaidah heuristis juga berusaha untuk memajukan keseimbangan, namun dengan jalan membalik metode konvensional yang selama ini digunakan. 4. Kepekaan terhadap masalah sebagai salah satu kaidah heuristik dipandang lebih luas daripada hanya mempermasalahkan sesuatu secara kognitif ataupun teoritis • Heuristik sebenarnya berfungsi sebagai jembatan yang menunjukkan hubungan mutlak antara ilmu dengan pengertian dan sikap-sikap diluar ilmu. • Ilmu memberikan gambaran tentang realitas yang ada atau realitas yang mungkin ada • Pengambilan keputusan dalam setiap bidang keilmuan harus memperhatikan “saran” dari alam sekitarnya, agama, estetis, dan etis • Salah satu kemungkinan bentuk dialog antara ilmu pengetahuan dan etika adalah mengusahakan agar percaturan antara disiplin ilmu pengetahuan sebagai sarana pengambilan keputusan etis bersama dalam menghadapi masalah-masalah sosial yang ada • Masalah-masalah moral baik pribadi maupun kemasyarakatan dewasa ini dikarenakan pesatnya perkembangan ilmu (dan teknologi) yang memang perlu ada pendekatan lintas disiplin yang mengandaikan proses percaturan antar disiplin ilmu tersebut.
• Adanya pengetahuan yang semakin terspesialisasi, bentuk hubungan
antara etika dan ilmu pengetahuan yang mungkin adalah dengan etika terapan Strategi Pengembangan Ilmu Berparadigma Pancasila • Persyaratan bagi pengetahuan untuk disebut sebagai pengetahuan ilmiah atau ilmu : • a. Dasar pembenaran menuntut pengaturan kerja ilmiah yang diarahkan pada perolehan derajat kepastian sebesar mungkin • B. Sifat sistematik maupun sistemik masing-masing menunjuk pada susunan pengetahuan berdasarkan riset ilmiah • C. Sifat intersubjektif ilmu tidak didasarkan atas intuisi dan sifat subjektif orang seorang • Dalam dimensi fenomenal, ilmu menampakkan diri pada hal-hal : 1. Masyarakat ‘elit’ yang dalam hidup kesehariannya sangat concern dan memiliki komitmen 2. Proses pengetahuan ilmiah dengan jalan refleksi, kontemplasi, imajinasi, observasi, dll yang tidak pernah mengenal titik berhenti untuk mencari kebenaran ilmiah 3. Menghasilkan produk yang berupa dalil-dalil, teori-teori, dan paradigma beserta hasil penerapannya baik bersifat fisik maupun non fisik • Pencapaian pengetahuan ilmiah : - memerlukan sebuah riset - yang dicapai harus bersifat baru - harus bersifat terbuka
Kepribadian: Pengantar ilmu kepribadian: apa itu kepribadian dan bagaimana menemukan melalui psikologi ilmiah bagaimana kepribadian mempengaruhi kehidupan kita