Anda di halaman 1dari 2

Hipotesis Tindakan

Hipotesis tindakan adalah pernyataan sementara berupa tindakan yang akan


dilaksanakan guna memecahkan masalah yang diteliti, dan adanya upaya
melakukan peningkatan perbaikan. Ini berarti, hipotesis tindakan merupakan
pernyataan sementara peneliti berdasar kajian pustaka. Pernyataan yang
dituangkan harus tegas dan diyakini kebenarannya.

Hipotesis juga merupakan jawaban sementara berdasarkan pada kajian teori


dan kerangka berfikir dan berusahan menjawab perumusan masalah yang
diajukan. Hal lain yang berlu disampaikan adalah bahwa hipotesis pada PTK ini
lebih merupakan hipotesis tindakan bukan hipotesis penelitian.

Contoh Hipotesis Tindakan:

Diketahui rumusan masalah sebagai berikut, Apakah penggunaan peraga kartu


bilangan bertanda positif dan negatif dapat meningkatkan pemahaman konsep
operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat pada siswa kelas VII SMPN
1 Lekok Kab. Pasuruan?, maka hipotesis tindakannya adalah Penggunaan Peraga
Kartu Bilangan Bertanda Positif dan Negatif dapat Meningkatkan Pemahaman
Konsep Operasi Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat pada Siswa Kelas
VII SMPN 1 Lekok Kab. Pasuruan.

Model Action Research

Model Kurt Lewin adalah model yang dijadikan acuan pokok (dasar) selama
ini, dari berbagai model action research, terutama classroom action research.
Konsep pokok penelitian tindakan kelas menurut Kurt Lewin terdiri dari empat
komponen, yaitu: a) perencanaan (planning); b) tindakan (acting); c) pengamatan
(observing); dan d) refleksi (reflecting). Hubungan keempat komponen tersebut
dipandang sebagai siklus yang dapat digambarkan sebagai berikut:
Keempat langkah diatas merupakan satu siklus atau putaran. Artinya,
sesudah langkah ke empat, maka kembali lagi ke langkah awal dan seterusnya.
Setiap siklus meliputi :
1. Tahapan perencanaan atau planning meliputi pembuatan perangkat pembelajaran,
persiapan sarana dan prasarana penelitian serta menentukan indikator kerja.
2. Tahapan pelaksanaan tindakan atau acting meliputi segala tindakan yang tertuang
dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
3. Tahapan pengamatan atau observing, tahap observasi ini dilakukan bersamaan
dengan dilaksanakannya tindakan. Observer melakukan observasi terhadap
pelaksanaan tindakan dan hasil tindakan.
4. Tahapan refleksi dilakukan melalui diskusi teman sejawat dan masukan dari para
guru sebagai pembimbing, serta diskusi dan masukan dari para dosen terkait selaku
pembimbing penelitian.

Sumber:
Widdiharto, Rahmadi, Yudom Rudianto. 2010. Penyusunan Proposal Penelitian
Tindakan Kelas Dalam Pembelajaran Matematika di SMP. Yogyakarta:
Kemdikbud.
Hayat, Lukman. 2014. Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Permainan
Scramble Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Pengerjaan
Operasi Hitung Pecahan. Bandung: repository.upi.edu.

Anda mungkin juga menyukai