DAFTAR ISI
DAFTAR ISI 2
BAB I PENDAHULUAN 5
A. Tujuan Umum 5
B. Tujuan Khusus 5
BAB II MENEMU-KENALI ASPEK-ASPEK KETEKUNAN YANG DIPERLUKAN PEKERJAAN
DALAM PENYELESAIAN
1. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Membangun Ketekunan dalam
Pekerjaan-------------------------------------------------------------------------
5
1.1 Pemahaman Umum ketekunan kerja dan pengaruhnya---------------- 5
1.2 Pemahaman pengembangan ketekunan diri------------------------------ 8
2. Keterampilan yang Diperlukan dalam Membangun Ketekunan dalam
Pekerjaan 10
2.1 Cara memahami ketekunan dalam bekerja------------------------------ 10
2.1.1 Cara mengidentifikasi ketekunan diri ----------------------------- 10
2.1.2 Cara mengidentifikasi factor yang menghambat --------------- 12
2.1.3 Cara mengidentifikasi area kunci ketekunan---- ---------------- 13
2.2 Cara menyusun rencana pengembangan ketekunan diri
BAB III MENERAPKAN TINDAKAN SESUAI DENGAN RENCANA PENGEMBANGAN
16
BAB I
PENDAHULUAN
A. Tujuan Umum
Setelah mempelajari modul ini peserta latih diharapkan mampu membangun
ketekunan dalam pekerjaan.
B. Tujuan Khusus
Adapun tujuan mempelajari unit kompetensi melalui buku informasi membangun
ketekunan dalam pekerjaan ini guna memfasilitasi peserta latih sehingga pada akhir
pelatihan diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Memiliki pemahan mengenai ketekunan yang dibutuhkan dalam seluruh kegiatan
kerja.
2. Mengidentifikasi baik kekuatan diri maupun sisi pengembangan diri yang
dibutuhkan, terkait dengan tuntutan pekerjaan dan situasi di tempat kerja.
3. Mengidentifikasi faktor-faktor yang menjadi hambatan dalam diri yang dapat
mempengaruhi effektivitas dalam kerja sesuai dengan bidang kerja masing-
masing individu.
4. Melakukan identifikasi terhadap profil tingkat ketekunan diri dibandingkan
dengan tuntutan ketekunan dalam pekerjaan yang dijalani, berdasarkan hasil
analisa dapat ditentukan kebutuhan pengembangan masing-masing individu/
peserta.
5. Memastikan peserta pelatihan mengetahui langkah-langkah dalam menilai
kebutuhan pengembangan ketekunan kerja dan mengajukan permintaan
untuk mendapatkan bimbingan dari pembimbing/ coach, sesuai dengan
rencana pengembangan pada area ketekunan dalam bekerja.
6. Memastikan peserta pelatihan dapat melaksanakan pengembangan ketekunan
dalam bekerja sesuai dengan tahapan pengembangan, dan mendapatkan
konsultasi bersama pembimbing/ coach yang membantunya.
7. Memastikan peserta dapat melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan
pengembangan ketekunan dir secara berkala.
8. Memastikan setiap peserta dapat menindak-lanjuti rencana pengembangan
yang harus dilakukan, secara berkelanjutan.
Judul Modul: Membangun Ketekunan dalam Pekerjaan Halaman: 5 dari 58
Buku Informasi Versi: 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Soft Skill P.85SOF00.007.1
Soft Skill adalah sifat-sifat atau kepribadian yang dimiliki individu untuk dapat
menjadikannya bekerja lebih baik (ionos.uk)
Definisi tersebut menjelaskan bahwa soft skill melengkapi hard skill dalam
pelaksanaan kerja, sehingga hard skill tanpa soft skill akan mengurangi kualitas hasil
kerja. Sebaliknya soft skill tanpa hard skill juga akan mengurangi kualitas kerja
seseorang. Dengan demikian hard skill dan soft skill merupakan suatu keterampilan
yang harus dimiliki seorang pekerja bersamaan diterapkan dalam pekerjaan.
Sejumlah soft skill yang dikelompokkan dalam daftar penting untuk dimiliki oleh
pegawai ditempat kerja mencakup aspek sebagai berikut:
1. Konsep diri
2. Kedisiplinan
3. Integritas
4. Berpikir kritis
5. Tanggung jawab dan komitmen
6. Beretika dan beretiket
7. Ketekunan
8. Berinisiatif
Judul Modul: Membangun Ketekunan dalam Pekerjaan Halaman: 7 dari 58
Buku Informasi Versi: 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Soft Skill P.85SOF00.007.1
9. Menghadapi perubahan
10. Pengelolaan emosi
11. Bekerjasama
12. Komunikasi effektif
13. Kepemimpinan kelompok
Penerapan soft skill dapat menunjang keterampilan non teknis dalam kemampuan
berikut ini:
1. Menerapkan inklusif dan kesetaraan hak pekerja
2. Pencegahan kekerasan seksual
3. Pencegahan Perundungan
4. Penerapan 5 R
5. Pengelolaan keuangan pribadi
6. Penampilan prima
7. Keterampilan membuat lamaran kerja dan wawancara
Setiap jenis pekerjaan di tempat kerja memiliki tuntutan soft skill, namun dengan
tingkat bobot kepentingan yang berbeda-beda, sesuai dengan jenis pekerjaannya.
Contoh:
Kasir Juru las
Tuntutan Umum
Tuntutan Umum
- Konsep diri
- Konsep diri
- Integritas - Integritas
- Tanggung jawab - Tanggung jawab
- Kedisiplinan - Kedisiplinan
- Ketekunan - Ketekunan
Tuntutan Penunjang
Tuntutan Penunjang - Komunikasi effektif
- Komunikasi effektif
- Penerapan 5R
- Menghadapi perubahan
Jika kebiasaan ini dilakukan dan dilatihkan terus menerus, maka akan dapat
dibangun perilaku yang sesuai standar. Contoh pada petugas lini depan (front
liner), petugas pelayanan, semua memiliki standard komunikasi yang mengacu
pada standar komunikasi ditentukan
Knowledge
Pengkondisian
Corrective Implemen
Behavior tasi
POSITIVE
REINFORCEM
ENT
Feedback Affeksi
Keterangan:
“Citra diri yang positif dengan sendirinya dan rasa aman yang berkelanjutan dalam
diri seseorang dapat memunculkan perilaku positif dan produktif (Psikologi Positif,
Martin Seligman, 1996)
cara seseorang bertindak dan tindakan ini pada memengaruhi persepsi terhadap
diri nya.
Konsep diri yang positif, dan peningkatannya, dinilai sebagai hasil yang
diinginkan dalam banyak disiplin ilmu psikologi seperti pendidikan, perkembangan,
olahraga / latihan, kesehatan, sosial, dan psikologi kepribadian, serta dalam
beragam ilmu sosial lainnya disiplin ilmu.
2. Keterampilan yang Diperlukan dalam Membangun Konsep Diri yang Positif dalam
Bekerja
2.1 Cara memahami Konsep diri yang positif
2.1.1 Cara mengidentifikasi diri
Untuk mengembangkan konsep diri yang positif dibutuhkan pemahaman
mengenai diri sendiri. Pengenalan diri dilakukan dengan
mengidentifikasi diri menggunakan berbagai alat ukur kepribadian. Alat
ukur kepribadian yang dapat dipilih diantaranya: (terlampir)
- Analisa SWOT (Strong-Weakness-Oportunity-Threat) untuk pribadi
- Penilaian profil diri
- Penilaian Kepribadian – Personality Plus
Pelaksanaan penilaian diri dapat digunakan untuk mengidentifikasi sifat-
sifat yang menjadi kekuatan maupun kelemahan didalam diri seseorang.
Contoh 1 :
Melakukan penilaian diri dengan mengisi ke empat area penilaian
dibawah ini:
Daftar Peluang
Daftar Ancaman
1.2 Cara menyusun rencana pengembangan diri – konsep diri yang positif
Menemukan perilaku yang belum secara konsisten dikembangkan didalam
diri merupakan hal yang dicatat sebagai area pengembangan diri.
Khususnya untuk pengembangan diri terkait dengan konsep diri yang positif,
maka masing-masing peserta dapat menemukan dalam hal apa saja dari
penilaian diri yang dinilai penting untuk dikembangkan. Daftar identifikasi
perilaku – konep diri yang menjadi prioritas untuk dikembangkan dapat
dipindahkan kedalam Lembar Rencana Pengembangan Diri, seperti di bawah
ini:
Area Strategi/
Pengembangan Target Capaian Langkah- Tanggal evaluasi
Keterangan
SMART
langkah
Keterangan:
Cara pengisian Lembar Perencanaan Pengembangan Diri:
Lembaga : Menuliskan nama lembaga/ perusahaan
Nama Peserta : Menuliskan nama lengkap peserta
Nama Pembimbing : Atasan langsung/ Instruktur
Area Pengembangan : Menuliskan prioritas area pengembangan hasil identifikasi
Target Capaian : Menuliskan sasaran yang diinginkan untuk area
pengembangan dengan sasaran SMART (Spesific/ Spesifik –
Measurable/ Terukur – Achieveble/ Dapat dicapai – Realistic/
Realistis – Time bound/ Adanya batasan waktu)
Strategi/Langkah-langkah: Menuliskan untuk target yang menjadi sasaran akan
dilaksanakan dengan langkah-langkah seperti apa.
Tanggal evaluasi : Mencantumkan tanggal setiap pertemuan konsultasi
dilaksanakan.
Keterangan : Catatan terkait proses konsultasi/ bimbingan, diisi sesuai
kebutuhan.
Sasaran
Melakukan penilaian
Pengemb
diri (Kekuatan – Mengidentifikasi Menentukan area Membuat
angan Diri
Kelemahan) mental block pengembanagn rencana
diri pengembangan
diri
Evaluasi Penerapan
BAB II
MENEMU-KENALI ASPEK-ASPEK KETEKUNAN YANG DIPERLUKAN
DALAM PENYELESAIAN PEKERJAAN
Ketekunan:
[ketekunan] Arti kata ketekunan di KBBI adalah: perihal tekun; kekerasan
dan kesungguhan (bekerja); keasyikan.
Contoh: 'dengan penuh ketekunan dia bekerja mencari nafkah
sehingga kebutuhan anak dan istrinya terpenuhi'
Maka secara umum dapat dikatakan bahwa ketekunan adalah:
”kemampuan anda untuk bertahan di tengah tekanan dan kesulitan.”
b. Keinginan
Dengan memiliki Hasrat/ keinginan yang besar, maka dapat
mendorong seseorang lebih tekun dalam menjalaninya. Maka
membangun keinginan/ Hasrat dalam mencapai suatu tujuan harus
dijaga untuk dapat menunjang ketekunan dalam mencapai
kesuksesan.
c. Kemandirian berinisiatif
Keyakinan akan kemampuan diri sendiri untuk melaksanakan suatu
rencana mendorong seseorang untuk mengikuti rencana sampai
selesai dengan ketekunan. Dengan membangun sikap mandiri dalam
belajar, berinisiatif dan membuat rencana-rencana masa depan, dapat
memberikan kesempatan secara mandiri dalam melakukan hal yang
menjadi tujuan seseorang. Maka kemandirian dalam berinisiatif dapat
menunjang ketekunan dalam menjalani pekerjaan.
d. Kepastian rencana
Rencana yang disiapkan, dan realistis dalam target yang ditetapkan
dapat mendorong seseorang untuk memiliki ketekunan. Maka melatih
e. Pengetahuan akurat
Mengetahui rencana secara jelas, berdasarkan pengalaman dan
pengamatan, serta informasi yang jelas, akan dapat mendorong
ketekunan.
f. Kerjasama
Dengan terbangunnya koordinasi dan kerja sama dengan orang lain,
maka akan mendorong seseorang untuk lebih serius dan memiliki
ketekunan dalam penyelesaian tugas/ pekerjaannya. Karena dalam
bekerjasama, ada rasa tanggung jawab terhadap kelompok yang
dapat mendorong seseorang lebih serius dan hal ini menunjang
ketekunan yang ada dalam diri seseorang.
g. Kekuatan kemauan
Sejalan dengan penjelasan diatas, kebiasaan memusatkan pikiran
pada pembentukan rencana untuk mencapai tujuan yang pasti akan
menimbulkan ketekunan. Maka kekuatan dorongan diri/ kemauan diri
dapat membangun ketekunan dalam menjalani penyelesaian tugas.
h. Kebiasaan
Ketekunan merupakan akibat langsung dari kebiasaan. Pikiran dan
keputusan menjadi bagian dari pengalaman sehari-hari yang
dibiasakan. Rasa takut/ kekhawatiran merupakan musuh yang paling
berpengaruh. Secara efektif dengan paksaan pengulangan tindakan
dapat memberikan pengalaman dan memberikan umpan balik
terhadap capaian dari setiap langkah usaha seseorang. Oleh
karenanya kebiasaan akan membangun kekuatan untuk terus
menjalankan kegiatan yang ada, dan secara bertahap akan
menguatkan sehingga ketekunan dapat dibangun dalam diri
seseorang.
Judul Modul: Membangun Ketekunan dalam Pekerjaan Halaman: 20 dari 58
Buku Informasi Versi: 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Soft Skill P.85SOF00.007.1
Isilah daftar penyataan ini dengan tanda silang (X) pada pilihan yang tersedia
PENILAIAN
ASAPEK
YA TIDAK
Kepastian Tujuan
Keinginan
Kemandirian berinisiatif
Kepastian rencana
Pengetahuan relevan yang akurat
Kerjasama
Kekuatan kemauan
Kebiasaan
TOTAL
ASPEK 1 2 3 4 5
Tingkat kesulitan/ kompleksitas
Tingkat kecepatan kerja
Beban kerja (banyaknya pekerjaan)
Berikan penilaian pada pekerjaan yang Anda lakukan. Beri tanda silang
(X) pada ke 3 aspek diatas.
1 = sangat ringan 5 = sangat tinggi
2 = ringan
3 = sedang
4 = tinggi
ASPEK 1 2 3 4 5
Tingkat kesulitan/ kompleksitas X
Tingkat kecepatan kerja X
Beban kerja (banyaknya pekerjaan) X
BAB III
MENERAPKAN TINDAKAN SESUAI DENGAN RENCANA
PENGEMBANGAN
Informasi yang dapat ditemukan pada situs yang relevan dan mengunduh
e-book dan informasi yang relevan.
(coach) yang akan secara berkala ditemui untuk berkonsultasi dan membantu
memonitor kemajuan proses pengembangan diri yang direncanakan.
2.3 Peserta dapat melakukan pertemuan awal untuk meminta kesediaan dari
pembimbing dalam menjalankan pendampingan dari awal program pelatihan
(bila kegiatan ini dilakukan dalam bagian dari pelatihan, maka instruktur
dapat menjadi pembimbing/coach), atau meminta kesediaan atasan langsung
(bila program ini dilakukan di tempat kerja).
2.4 Kesepakatan yang diperoleh dari pembimbing untuk melakukan bimbingan
dan monitoring program dituangkan dalam pengisian kesepakatan yang
selanjutnya akan menggunakan Lembar Bimbingan dalam memonitoring
kemajuan program pendampingan yang dilakukan.
BAB IV
MENGIMPLEMENTASIKAN PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN
DALAM MENUNTASKAN PEKERJAAN
Area Strategi/
Pengembangan Target Capaian Keterangan
Langkah- Tanggal evaluasi
SMART
langkah
Ketekunan dalam Mengetahui Mengidentifikasi 25 Agustus Di pertemuan awal
pekerjaan tuntutan dan tahapan proses kerja 2019 melakukan identifikasi dan
standar dan standar kualitas hasil identifikasi di
pekerjaan hasil kerja ditempat
konsultasikan kepada
ditempat kerja kerja
pembimbing
Mendapatkan Mencari informasi
informasi tuntutan ketekunan
mengenai penyelesaian tugas
tuntutan yang dibutuhkan
ketekunan yang ditempat kerja
dibutuhkan
menunjang
keberhasilan di
tempat kerja
Potensi Menentukan
hambatan dalam kemungkinan
penyelesaian hambatan
pekerjaan
1 A X 1B X 1C X 1D = BERHASIL o A= Aku
o B= Bertindak
o C= Cermat Memaknai
o D= Disiplin
Implementasi rumus ini adalah:
Contoh 1:
A =0 Aku tidak melakukan
B =0 Tidak bertindak
GAGAL
C =0 Tidak menemukan makna secara cermat
D =0 Tidak Disiplin
Contoh 2
A =1 Aku melakukan
B =1 Bertindak/ dilakukan
GAGAL
C =0 Tidak menemukan makna secara cermat
D =0 Tidak Disiplin
Contoh 3
A =1 Aku melakukan
B =1 Bertindak/ dilakukan
GAGAL
C =1 Menemukan makna secara cermat
D =0 Tidak Disiplin
Contoh 4
A =1 Aku melakukan
B =1 Bertindak/ dilakukan
BERHASIL
C =1 Menemukan makna secara cermat
D =1 Tidak Disiplin
BAB V
MEMONITORING BERKALA DENGAN PEMBIMBING (COACH)
Area Strategi/
Pengembangan Target Capaian Langkah- Tanggal Keterangan
SMART evaluasi
langkah
Hasil evaluasi ini menentukan lamgkah selanjutnya yang akan dapat dilaksanakan
sebagai langkah lanjutan.
4. Cara menyepakati tindak lanjut pelaksanaan pengembangan konsep diri
Sebagai langkah lanjutan yang harus dilakukan adalah dengan menjalankan
langkah sebagai berikut:
a. Bila hasil evaluasi masih belum mencapai hasil, maka dievaluasi Bersama
hal berikut ini:
i. Penyebab kendala
ii. Akibat belum dilakukan memberi dampak apa
iii. Apa yang seharusnya dilakukan
b. Keseluruhan hasil evaluasi ini ditanyakan oleh pembimbing dan dijawab
oleh peserta/pegawai, dan diisikan pada lembar evaluasi.
c. Rencana tindak lanjut adalah sesuai dengan hasil evaluasi disepakati
langkah lanjutan yang akan dilaksanakan.
d. Monitor dan evaluasi selanjutnya dilakukan berkala hingga tercapai
perbaikan pengembangan konsep diri yang disepakati.
Lembar evaluasi
Rencana Pengembangan Diri Nama Peserta:
Area Strategi/
Pengembangan Target Capaian Langkah- Tanggal Keterangan
SMART evaluasi
langkah
HASUL EVALUASI
3.
B. Daftar Bahan
No. Nama Bahan Keterangan
2. Kertas HVS A4
3. Spidol whiteboard
4. Spidol marker
6. Tinta printer
7. ATK siswa
LAMPIRAN
1. Lembar Penilaian Diri – SWOT
2. Lembar Penilaian Diri – Personality Plus
3. Lembar Rencana Pengembangan Diri – Pengembangan Konsep Diri
4. Lembar Monitoring dan Evaluasi
5. Lembar identifikasi ketekunan diri
6. Lembar identifikasi tuntutan ketekunan dalam kerja
Instruksi: Silahkan melakukan penilaian terhadap diri sendiri. Tuliskanlah penilaian diri
meliputi sifat-sifat apa saja yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang/ kesempatan
yang dapat diambil dengan memanfaatkan kekuatan diri,serta dengan kelemahan diri,
kemungkinan tantangan apa yang akan dihadapi.
S STRENGTH/KEKUATAN WEAKNESS/KELEMAHAN W
O T
PENILAIAN DIRI
Disadur dari buku Personality Plus, Florence Littauer
Kerja 2 kali? Lebih baik karena Anda akan menemukan harta terbesar dalam hidup
Anda. Pengenalan akan kekuatan dan kelemahan diri Anda sendiri! Dibandingkan
dengan kerja 2 kali, hasil yang Anda terima jauh lebih layak.
Area Strategi/
Pengembangan Target Capaian Langkah- Tanggal evaluasi
Keterangan
SMART
langkah
Area Strategi/
Pengembangan Target Capaian Langkah-
Tanggal
Keterangan
SMART evaluasi
langkah
HASIL EVALUASI
ASPEK 1 2 3 4 5
Tingkat kesulitan/ kompleksitas
Tingkat kecepatan kerja
Beban kerja (banyaknya pekerjaan)
Berikan penilaian pada pekerjaan yang Anda lakukan. Beri tanda silang (X) pada ke 3
aspek diatas.
1 = sangat ringan 4 = tinggi
2 = ringan 5 = sangat tinggi
3 = sedang
Assessor Berssertifikasi
Coach