Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PERENCANAAN BISNIS FISH AND CHIPS


Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan

DOSEN MATA KULIAH

Dr.Subekti, S.T., M.T.

Disusun oleh :

Nabila Putri Bahri 3336200006 D

Winda Kusumaningrum 3336200013 A

Cecilia Fara Melinda 3336200059 A

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa penulis mengucapkan
terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan penulis berharap lebih jauh lagi agar makalah
ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Penulis merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini
karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis Untuk itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.

Cilegon, 23 September 2022

(Penulis)

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

BAB I LATAR BELAKANG ............................................................................... 1

BAB II PELUANG USAHA ................................................................................. 2

BAB III MANAJEMEN ....................................................................................... 4

BAB IV PERHITUNGAN BIAYA ...................................................................... 7

BAB V POTENSI PENGEMBANGAN .............................................................. 9

ii
BAB I

LATAR BELAKANG

Wirausahawan adalah orang yang memiliki kombinasi unsur dan unsur internal
berupa motivasi, visi, komunikasi dan motivasi serta kemampuan memanfaatkan
peluang bisnis dalam konteks bisnis. Pengusaha adalah pengusaha, tetapi tidak
semua pengusaha adalah pengusaha. Karena seorang wirausaha adalah salah satu
pelopor kehidupan bisnis, seorang inovator, pengambil risiko, yang memiliki visi
ke masa depan dan yang memiliki kemampuan untuk mencapai keunggulan di
bidang kehidupan bisnis. Dalam perkembangan selanjutnya, konsumen menjadi
faktor kunci sukses tidaknya pemasaran produk suatu perusahaan. Bisnis harus
dapat menentukan sejak dini apa kebutuhan dan harapan konsumen saat ini dan
masa depan.

Peran bisnis tidak diragukan lagi berada di garis depan perkembangan ekonomi saat
ini. Karena tumbuh atau tidaknya perekonomian negara juga tergantung dari
keberadaan dan aktivitas para pengusaha. Ciri-ciri wirausaha tampak pada rasa
percaya diri dan optimisme wirausahawan, selalu berorientasi pada tugas dan hasil,
resiko dan menyukai tantangan, serta kepemimpinan, orisinalitas dan pandangan
jauh ke depan.

Pengetahuan wirausaha diartikan sebagai ilmu pengetahuan, seni dan perilaku,


sifatnya , kualitas dan karakter seseorang yang kreatif membawa ide-ide inovatif ke
dunia nyata. Kota Medan sangat terkenal dengan wisata kulinernya, dan fakta ini
menunjukkan bahwa perkembangan usaha kuliner di kota Medan sangat tinggi
dibandingkan dengan kota lain, dan telah banyak melahirkan usaha kuliner baru.

Salah satu wujud usaha kecil menengah dalam dunia usaha yang belum banyak
orang ketahui adalah Kuliner Fish and Chips. Di Kota Cilegon sendiri belum
banyak usaha kuliner yang memakai bahan dasar ikan sebagai menu utamanya.
Walaupun sudah banyak jenis usaha kuliner yang ada dan tersedia di Kota Cilegon
namun usaha kuliner Fish and Chips ini mungkin bisa dapat bersaing di era kuliner
makanan saat ini.

1
BAB II
PELUANG USAHA

Perkembangan dunia saat ini sangat pesat, yang menciptakan persaingan yang
semakin ketat. Hal ini menuntut pelaku usaha untuk lebih peka, kritis dan tanggap
terhadap perubahan yang ada, baik yang bersifat politik, sosial budaya maupun
ekonomi. Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar dapat berhasil
dalam persaingan adalah berusaha untuk mencapai tujuan menciptakan dan
mempertahankan pelanggan.

Untuk mencapai tujuan ini, setiap pengusaha harus berusaha untuk memproduksi
dan memberikan barang dan jasa yang sesuai kepada konsumen dengan harga yang
wajar. Dengan demikian, setiap bisnis harus dapat memahami kelangsungan bisnis
sebagai organisasi yang berusaha untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumen berdasarkan perilaku konsumennya (Tjiptono, 2008).

Beberapa peneliti telah mempelajari dan mencoba memberikan kontribusi bagi


perkembangan UKM di Indonesia. Di antara para peneliti tersebut, Supriyanto
(2006:1) menyatakan bahwa penelitiannya menunjukkan bahwa UMKM dapat
menjadi solusi pengentasan kemiskinan di Indonesia. Pengembangan UKM
memiliki peluang yang cukup baik untuk mengentaskan kemiskinan, karena telah
ditetapkan bahwa sektor UKM yang menyerap lebih dari 99,45% angkatan kerja
dan menyumbang sekitar 30% dari PDB memiliki kontribusi yang besar terhadap
penyerapan tenaga kerja. Upaya memajukan dan mengembangkan sektor UMKM
dapat menyerap lebih banyak tenaga kerja yang tersedia dan tentunya
meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja terkait untuk mengurangi pengangguran.

Seperti yang kita ketahui bersama bahwa keberhasilan usaha adalah pencapaian
maksimal dari kegiatan usaha, dimana keberhasilan nyata dari pengusaha adalah
pertumbuhan materi, keuntungan atau keuntungan meningkat, perkembangan dan
pertumbuhan usaha berkembang dengan cepat dan memuaskan. Ukuran
keberhasilan suatu perusahaan dalam menerapkan strategi pemasarannya adalah
kemampuannya dalam memberikan kepuasan pelanggan.

2
Riset Kuliner di Kota Cilegon menjadi penyebab semakin meningkatnya persaingan
di perusahaan/pengusaha sekarang, sehingga para pengusaha harus terus menerus
meningkatkan kemampuan kewirausahaannya yang dapat memiliki nilai lebih.
berbeda dengan produk kuliner pesaing yang sudah terkenal seperti Ayam penyet,
Ayam Geprek dan lainnya, usaha Fish and Chips ini belum banyak dijumpai bahkan
nyaris tidak ada karena usaha ini berbeda untuk mempertahankan kelangsungan
usahanya menuju kesuksesan.

Konsumen merupakan aset yang tidak bisa ternilai bagi sebuah usaha produk atau
jasa. Hal ini disebabkan adanya konsumen sebagai pihak yang membutuhkan
produk atau jasa yang ditawarkan oleh jenis usaha makanan tersebut, agar
produknya disenangi oleh konsumen maka produk yang dihasilkan harus dibuat
menarik dalam pengemasannya.

Kotler (1997) mengungkapkan bahwa kepuasan konsumen adalah perasaaan


senang atau kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya
terhadap kinerja (hasil) sesuatu produk dengan harapannya.

Dalam persaingan yang semakin ketat diantara usaha makanan saat ini. Khususnya
makanan ringan, maka peningkatan kepuasan konsumen menjadi prioritas utama
dimana kualitas produk dan kepuasan produk harus diperhatikan guna tercapainya
laba usaha yang meningkat dan loyalitas kosumen yang tinggi.

Semakin banyak pelanggan setuju dengan produk atau layanan yang ditawarkan,
semakin puas mereka, dan ini berarti strategi yang diterapkan telah cukup berhasil.
Metrik bahwa kami mampu menjangkau pelanggan sebanyak mungkin, hanya,
merupakan salah satu metrik yang strategi yang diterapkan cukup baik. Ada ukuran
lain yang tersedia, seperti tingkat keuntungan yang diperoleh dan ukuran lainnya

3
BAB III

MANAJEMEN

Menjalankan bisnis adalah salah satu hal tersulit yang dapat dilakukan seorang
wirausahawan—bahkan, salah satu hal terpenting yang dapat dilakukan siapa pun.
Semua pengusaha tidak memiliki bakat alami dan harus bekerja keras untuk
melakukannya dengan benar. Beberapa mungkin tidak mengatur waktu mereka
dengan benar, sementara yang lain kurang memiliki pemikiran strategis atau
kreativitas.

Manajemen membantu menghubungkan semua faktor produktivitas dan


mengaturnya. Ini berarti membuat penggunaan sumber daya sebaik mungkin, yang
mencegah pemborosan waktu dan usaha, yang pada gilirannya mengurangi
pemborosan uang.

Oleh karena itu, manajemen memberikan ROI (return on investment) yang lebih
baik. Penghematan biaya membantu mencapai posisi yang baik di pasar dan
menjaga perusahaan tetap di depan para pesaing.
Sumber produk yang nantinya kami gunakan ialah sebagai berikut :
a. Alat
1) Beberapa wadah
2) Wajan
3) Spatula
4) Saringan
5) Pisau
6) Garpu
7) Tempat untuk menyajikan
8) Gelas
b. Bahan
1) Ikan dori
2) Garam
3) Lada
4) Minyak goreng

4
5) Kentang
6) Penyedap rasa
7) Tepung terigu dan tepung roti
8) Lada hitam
9) Bawang putih bubuk
10) Mayonnaise
11) Lemon
12) Soda

Untuk strategi pemasaran yang kami gunakan adalah 4P yakni,


a. Product
Kami menggunakan bahan yang mudah didapatkan yaitu ikan dori dan
kentang yang akan diolah menjadi Fish n Chips
b. Price
Harga untuk bahan-bahannya cukup terjangkau atau masuk akal sesuai
dengan hasil yang akan disajikan sekitar 45.000 per porsi
c. Place
Makanan yang akan kami buat sudah cukup terkenal atau akrab dalam
masyarakat sehingga dapat ditemukan di berbagai restaurat western
d. Promotion
Kami akan menjual makanan ini dalam bentuk offline atau online (bahan
dibekukan)

Berdasarkan analisis STP( Segmentation, Targeting dan Positioning) yang kami


gunakan kami menyimpukan bahwa
a. Segmentation
Makanan ini mudah ditemukan diberbagai restaurant western dan kami
menggunakan restaurant western sebagai konsep rencana bisnis kami
b. Targeting
Makanan ini ditujukan atau dapat dinikmati untuk semua kalangan dan
berusia 7 tahun ke atas.
c. Positioning

5
Dalam membuat makanan Fish n Chips ini kami mengutamakan kebersihan,
cita rasa, serta kelengkapan bahan.

Gambar 3.1 Desain Opening Promo Fish and Chips


(Sumber : Data Pribadi/Desain Pribadi)

6
BAB IV

PERHITUNGAN BIAYA

a. Biaya Produksi
Biaya bahan :
1) Ikan dori = Rp.60.000 per kilo
2) Garam dan Lada = Rp. 5.000
3) Minyak goreng = Rp. 10.000
4) Kentang = Rp. 10.000
5) Penyedap rasa = Rp.2.000
6) Tepung terigu dan tepung roti = Rp. 8.000
7) Lada hitam = Rp. 1.000
8) Bawang putih bubuk = Rp. 5.000
9) Mayonnaise dan Saus sambal = Rp. 12.000
10) Lemon = Rp. 10.000 per 3 buah
11) Soda = Rp. 10.000

Biaya alat/ bulan :


1. Beberapa wadah = Rp.10.000
2. Wajan = Rp.50.000
3. Spatula = Rp. 20.000
4. Saringan = Rp. 10.000
5. Pisau = Rp. 20.000
6. Garpu = Rp. 10.000
7. Tempat untuk menyajikan = Rp. 10.000
8. Gas = Rp. 20.000
Total = Rp. 150.000

7
b. Biaya tenaga kerja :
Usaha dikelola bersama dengan membagi rata laba yang didapatkan dari hasil
penjualan

c. Biaya pemasaran :
Iklan media sosial = Rp. 50.000

HPP :
HPP = Persediaan barang - Persediaan akhir
= Rp. 142.000 - 10.000
= Rp. 132.000

BEP :
BEP Unit = (Biaya Tetap) / (Harga per unit - Biaya Variable per Unit)
= 150.000/ (45.000 - 30.000)
= 150.000/ 15.000
= 10

BEP Rupiah = Rp. 45.000

Perhitungan Laba Rugi = Penjualan bersih - HPP


= Rp. 350.000 - 132.000
= Rp. 218.000

d. Analisis Keuntungan
Keuntungan 30%
Omzet Rp. 218.000 x 30 hari = Rp. 6.540.000
Keuntungan kotor 70% = Rp.1.962.000
Keuntungan Bersih 30% = Rp 4.578.000

8
BAB V

POTENSI PENGEMBANGAN

Untuk potensi pengembangan kami menggunakan analisis SWOT yakni sebagai


berikut,

a. Strength
1) Merupakan makanan khas inggris tapi banyak ditemukan di seluruh dunia
2) Menggunakan bahan yang mudah didapatkan
3) Tidak memerlukan waktu yang lama untuk membuatnya
4) Harga yang ditawarkan lebih terjangkau dibandingan restaurant lain
5) Untuk semua kalangan dan usia di atas 7 tahun
6) Rasa makanan ini dapat diterima oleh lidah orang indonesia

b. Weakness
1) Tidak semua orang menyukai ikan
2) Cara pengolahannya harus tepat agar ikannya tidak terasa amis

c. Opportunity
1) Harga makanan terjangkau
2) Lokasi penjualan strategis
3) Makanan ini dapat diterima oleh lidah orang indonesia
4) Dengan sedikit inovasi yaitu memberikan pilihan rasa untuk saus yang akan
digunakan
5) Tidak terlalu banyak pesaing

d. Threats
1) Bahan baku sulit dicari maka harga akan meningkat
2) Banyaknya pesaing memiliki konsep yang sama
3) Belum mempunyai brand yang melekat di masyarakat

Anda mungkin juga menyukai