Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI

AKTIVITAS BISNIS DAN PENGENDALIAN INTERNAL PADA SIKLUS

PRODUKSI DI PT PUTRA AGUNG SETIA (KAROSERI BUS) DAN

INDUSTRI TOKO ROTI ANDA PADA MASA PANDEMI COVID-19

Disusun oleh :

Oktavia Prihartanti 18.0102.0002


Yoga Aji Kurniawan 18.0102.0007
Irmasari Fitriani 18.0102.0017
Catur Wahyuningsih 18.0102.0032

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG

DESEMBER 2020
LEMBAR PERSETUJUAN

AKTIVITAS BISNIS DAN PENGENDALIAN INTERNAL PADA SIKLUS

PRODUKSI DI PT PUTRA AGUNG SETIA (KAROSERI BUS) DAN

INDUSTRI TOKO ROTI ANDA PADA MASA PANDEMI COVID-19

Diajukan untuk melengkapi persyaratan Mata Kuliah Kunjungan Industri dan


telah diujikan pada tanggal………………

Magelang, Desember 2020


Telah disetujui dan disahkan oleh

Dosen Pembimbing

Dr. Wawan Sadtyo Nugroho, S.E., M.Si, Ak, CA


NIDN. 0623058303
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Puji syukur tim penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat, karunia, dan pertolongannya-Nya, sehingga tim penyusun

dapat menyelesaikan Laporan Kunjungan Industri ini dengan judul “Aktivitas

Bisnis dan Pengendalian Internal pada Siklus Produksi di PT Putra Agung

Setia (Karoseri Bus) dan Industri Toko Roti Anda pada Masa Pandemi Covid-

19” sebagai syarat untuk memperoleh nilai Mata Kuliah Kuliah Kerja Lapangan

pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Magelang.

Tim penyusun menyadari bahwa penulisan laporan ini masih terdapat

kekurangan dan kelemahan, untuk itu saran dan kritik yang sifatnya membangun

akan penulis terima, demi kesempurnaa laporan ini.

Akhir kata, semoga laporan Kunjungan Industri ini dapat bermanfaat bagi

pembaca pada umumnya dan penyusun pada khususnya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Magelang, Desember 2020

Tim Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Seiring berjalannya waktu, persaingan bisnis yang terjadi semakin
kompetitif. Semua perusahaan yang ada bersaing untuk memenangkan
pasar. Persaingan tersebut tidak hanya terjadi pada perusahaan
manufaktur, namun juga terjadi pada perusahaan dagang dan jasa.
Untuk memenangkan persaingan bisnis, pelaku usaha harus memiliki
manajemen yang baik, dan perlu mengembangkan sistem yang ada
agar informasi yang diperlukan dapat sampai ke pihak yang
bersangkutan.
Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola
terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan (Mulyadi,
2016:4). Sebuah sistem merupakan bagian yang penting dalam
perusahaan karena perusahaan akan lebih peka dengan adanya
kesalahan, dan kelengkapan informasi data pada perjalanan bisnis
perusahaan.
Perusahaan merupakan sebuah bentuk organisasi yang didirikan
dengan tujuan mencapai laba yang maksimal, perusahaan harus dapat
beroperasi secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan yang
diinginkan maka dibutuhkan sistem informasi akuntansi yang baik.
Sistem informasi akuntansi yang efektif sangat dibutuhkan bagi
keberhasilan jangka panjang suatu perusahaan. Menurut Romney dan
Steinbart (2014), komponen sistem informasi akuntansi yaitu: (1)
orang yang menggunakan sistem, (2) prosedur dan instruksi yang
digunakan untuk mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data,
(3) data mengenai organisasi dan aktivitas bisnisnya, (4) perangkat
lunak, (5) infrastruktur teknologi informasi, dan (6) pengendalian
internal dan pengukuran keamanan. Dengan komponen yang ada data
diolah menjadi sebuah informasi. Sistem informasi menerima input
(masukan) yang disebut transaksi kemudian diproses menjadi sebuah
output (keluaran) berupa informasi yang akan didistribusikan kepada
para pemakai informasi. Tujuan dari sistem informasi ini yaitu
mentransfer data menjadi informasi yang berguna bagi pengambil
keputusan.
Sistem informasi akuntansi memberikan pihak manajemen
informasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan tanggung jawab dalam
pengambilan keputusan. Menurut Romney dan Steinbart (2014),
karakteristik informasi yang dapat berguna bagi pemakainya
diantaranya : (1) Relevan yaitu mengurangi ketidakpastian,
meningkatkan pengambilan keputusan, serta menegaskan atau
memperbaiki ekspansi sebelumnya. (2) Reliabel yaitu bebas dari
kesalahan atau bias, menyajikan kejadian atau aktivitas organisasi
secara akurat. (3) Lengkap yaitu tidak menghilangkan aspek penting
dari suatu kejadian atau aktivitas yang diukur. (4) Tepat waktu yaitu
diberikan pada waktu yang tepat bagi pengambil keputusan dalam
mengambil keputusan. (5) Dapat dipahami yaitu disajikan dalam
format yang dapat dimengerti dan jelas. (6) Dapat diferivikasi yaitu
dua orang yang independen dan berpengetahuan di bidangnya, dan
masing-masing menghasilkan informasi yang sama. (7) Dapat diakses
yaitu tersedia untuk pengguna ketika mereka membutuhkannya dan
dalam format yang dapat digunakan.
Menurut Romney dan Steinbart (2014), terdapat lima siklus dalam
sistem informasi akuntansi yaitu siklus pendapatan (revenue cycle),
siklus pengeluaran (expenditure cycle), siklus produksi atau konversi
(production or corvention cycle), siklus sumber daya manusia atau
penggajian (human resources/payroll cycle), dan siklus pembiayaan
(financing cycle ).
Aktivitas bisnis mengacu pada aktivitas apapun yang melibatkan
memproduksi barang atau menyediakan layanan. Bisnis menjual
produk dan layanan untuk menghasilkan keuntungan. Sementara itu,
konsumen membeli untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Aktivitas bisnis yang merupakan tumpuan perusahaan untuk
memperoleh laba atau profit bagi perusahaan manufaktur salah satunya
dengan melaksanakan proses produksi. Siklus produksi dalam
perusahaan meliputi desain produk, perencanaan dan penjadwalan
produksi, operasi produksi, dan akuntansi biaya. Keempat aktivitas
tersebut saling terkait, sehingga peran pengendalian intenal tentu
diperlukan dalam siklus ini agar tidak menimbulkan asimetri informasi
yang digunakan untuk pengambilan keputusan oleh seorang manajer.
Untuk dijadikan masukan bagi pembuat keputusan dalam
perancanaan produk atau jasa yang dihasilkan, berapa harga produk
tersebut, dan bagaimana perencanaan penyerapan dan alokasi sumber
daya yang diperlukan, dan yang sangat penting adalah bagaimana
merencanakan dan mengendalikan biaya produksi serta evaluasi
kinerja terhadap produktifitas yang dihasikan.
Pandemi covid-19 berdampak pada beberapa industri yang ada di
belahan dunia, salah satunya adalah industri manufaktur. Hal itu tentu
berpengaruh pada biaya yang terjadi dalam perusahaan yang dapat
mempengaruhi siklus produksi, seperti adanya kenaikan harga bahan
baku yang menjadi pokok proses produksi. Oleh karena itu,
perusahaan harus memperhatikan tiap-tiap aktivitas bisnis yang ada
pada siklus produksi untuk mengurangi risiko yang muncul. Risiko
yang muncul harus dikendalikan oleh perusahaan dengan pengendalian
internal. Pengendalian internal digunakan didalam perusahaan dengan
tujuan untuk menjaga keamanan harta milik perusahaan, memeriksa
ketelitian dan kebenaran data akuntansi, mendorong efisiensi, dan
membantu mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen yang telah
ditetapkan.
Berdasarkan penjelasan di atas pengendalian internal atas
aktivitas bisnis penting untuk mengontrol, mengawasi, dan
mengarahkan agar tercapai tujuan organisasi, oleh karena itu penulis
memperoleh ide untuk menyusun Laporan Kunjungan Indusri dengan
judul “Aktivitas Bisnis dan Pengendalian Internal pada Siklus
Produksi di PT Putra Agung Setia (Karoseri Bus) dan Industri Toko
Roti Anda pada Masa Pandemi Covid-19”.
B. Gambaran Umum Objek
1. Toko Roti Anda Bakery, Cake & Snack
Toko Roti Anda Bakery, Cake & Snack merupakan salah satu
industri rumahan yang memproduksi Roti, Bakery & Snack yang
berdiri di Magelang tahun 1998. Pada saat itu, toko ini belum
melakukan branding. Proses produksi menggunakan cara yang
sangat sederhana, dimana dalam proses pembuatan produk ini
masih dengan menggunakan kompor minyak tanah dan oven
tangkring. Produk yang dihasilkan dititipkan ke warung-warung
sekitar Kota Magelang. Produk utama dari Toko Roti Anda sendiri
yaitu Sus Fla yang awal mulanya dipasarkan di studio foto anda
yang merupakan studio foto milik orang tua Ibu Ninik selaku
pemilik Toko Roti Anda. Karena sus fla ini dijual di studio foto
anda, maka para konsumen menyebut sus fla Bu Ninik ini dengan
sebutan “Sus Anda” ini lah awal mula terbentuknya brand untuk
produk dari Bu Ninik yaitu “Toko Roti Anda”. Seiring berjalannya
waktu, Bu Ninik melakukan inovasi terhadap produknya, selain sus
terdapat pula berbagai macam kue dan snack.
Toko Roti Anda sendiri awalnya mempunyai cabang untuk
memasarkan produknya, salah satunya yaitu dengan armada mobil
yang berjualan di depan RS Sardjito Yogyakarta. Namun, hal itu
hanya bertahan selama 3 bulan saja karena pasaran produk yang
sepi dan adanya larangan berjualan di RS Sardjito karena Pandemi
Covid-19. Keunikan dari produk Roti Anda sendiri yaitu salah
satunya dari bentuk roti dan rasanya. Oleh karena itu, produk Roti
Anda sendiri banyak di gemari oleh para konsumen untuk
dikonsumsi sendiri maupun untuk disajikan dalam acara-acara
tertentu, misalnya seperti rapat, arisan, syukuran, dll.
2. PT Putra Angung Setia
PT. Putra Agung Setia didirikan tahun 2000 yang awalnya
hanya bengkel kecil-kecilan saja. Sejalan dengan peningkatan
kebutuhan pasar dan kepercayaan pelanggan, Karoseri Agustus
melakukan ekspansi dalam pemasaran untuk melayani pangsa
pasar big bus dan kendaraan model khusus. Pasar menyambut baik
dengan indikasi meningkatnya permintaan untuk pembuatan bus
baru dan renovasi. Seiring dengan berkembangnya pasar otomotif
di Indonesia, dan semakin baiknya iklim bagi perusahaan, pada
tahun 2008 dilakukan perubahan atas Agustus Karoseri.
Agustus Karoseri yang mula-mula merupakan sebuah karoseri
lokal, melalui pengesahan notaris menjadi Perusahaan Karoseri
(PT) bernama PT. PUTRA AGUNG SETIA, yang khusus
menangani bisnis jasa karoseri kendaraan angkutan darat. Ahli dan
berpengalaman untuk melakukan pembuatan, perbaikan dan
renovasi untuk beragam type kendaraan Bus, Station Wagon,
Ambulance, Double Cabin, Derek, Carrier dan lain-lain. Pada
tahun 2009, Karoseri Agustus mampu melakukan penjualan
produksi rata-rata mencapai 38,81 unit dan terus berkembang
dengan rata-rata penjualan produksi mencapai 20-30 unit / bulan.
C. Permasalahan Objek
Berdasarkan latar belakang di atas maka permasalahan yang akan
dibahas pada laporan ini adalah “Bagaimana Aktivitas Bisnis dan
Pengendalian Internal pada Siklus Produksi di PT Putra Agung Setia
dan Industri Toko Roti Anda Bakery, Cake & Snack pada Masa
Pandemi Covid-19?”.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. PENGERTIAN SIKLUS PRODUKSI


Siklus Produksi adalah rangkaian aktivitas bisnis dan operasi
pemrosesan data terkait yang ters terjadi yang berkaitan dengan pembuatan
produk. SIA sebuah perusahaan memainkan peran penting dalam siklus
produksi. Siklus produksi mengubah input sumber daya, seperti bahan
baku, tenaga kerja langsung, dan overhead menjadi barang jadi atau jasa
untuk dijual. Siklus produksi mengirimkan informasi mengenai barang
jadi yang telah selesai diproduksi dan tersedia untuk dijual ke siklus
pendapatan. Informasi akuntansi biaya yang akurat dan tepat waktu
merupakan input penting dalam keputusan mengenai hal-hal berikut ini :
 Bauran produk (apa yang akan diproduksi)
 Penetapan harga produk
 Alokasi dan perencanaan sumber daya (contohnya, apakah akan
membuat atau membeli suatu produk, tingkat laba relative berbagai
produk)
 Manajemen biaya (merencanakan dan mengendalikan biaya
produksi, mengevaluasi kinerja)
B. AKTIVITAS-AKTIVITAS SIKLUS PRODUKSI
1. Desain Produk
Tujuan desain produk adalah mendesain sebuah produk yang
memenuhi permintaan dalam hal kualitas, ketahanan dan fungsi, dan
secara simultan meminimalkan biaya produksi. Beberapa kriteria ini
saling bertentangan satu sama lain, hingga membuat desain produk
merupakan tugas yang menantang.
a. Dokumen, Formulir dan Prosedur
Aktivitas desain produk menciptakan dua dokumen utama.
Pertama adalah daftar bahan baku (bill of materials-BOM) yang
menyebutkan nomor bahan baku, deskripsi, serta jumlah masing-
masing komponen bahan baku yang digunakan dalam satu unit
produk jadi. Kedua adalah daftar operasi, yang menyebutkan
kebutuhan tenaga kerja dan mesin yang diperlukan untuk
memproduksi produk tersebut. Daftar operasi kadang kala disebut
sebagai lembar pergerakan karena menunjukkan bagaimana
sebuah produk bergerak di sepanjang pabrik, menyebutkan apa
yang dilakukan di setiap langkah dan berapa banyak waktu yang
dibutuhkan oleh aktivitas tersebut.
b. Peran Akuntan
Para akuntan harus terlibat dalam desain produk karena 65
hingga 80 persen biaya produksi ditentukan pada tahap proses
produksi ini. Para akuntan dapat memberikan informasi yang
menunjukkan bagaimana desain dapat mengurangi biaya produksi
dan tingkat laba.
1. Perencanaan dan Penjadwalan
Tujuan langkah ini adalah mengembangkan rencana produksi
yang cukup efisien untuk memenuhi pesanan yang ada dan
mengantisipasi permintaan jangka pendek tanpa menimbulkan
kelebihan persediaan barang jadi.
a. Metode Perencanaan
Perencanaan produksi yang umum adalah perencanaan
sumber daya produksi (manufacturing resource planning-MRP-II)
dan sistem produksi just-in-time. MRP-II adalah kelanjutan dari
perencanaan sumber daya bahan baku yang mencari keseimbangan
antara kapasitas produksi yang ada dan kebutuhan bahan baku
untuk memenuhi perkiraan permintaan penjualan. Sistem MRP-II
sering disebut sebagai push manufacturing, karena barang
diproduksi sebagai ekspektasi atas permintaan pelanggan.
Sistem produksi just-in-time (JIT) memperluas prinsip sistem
pengendalian persediaan just-in-time untuk seluruh proses
produksi. Tujuan produksi JIT adalah meminimalkan atau
meniadakan persediaan bahan baku, barang dalam proses, dan
barang jadi. JIT sering kali disebut sebagai pull manufacturing,
karena barang diproduksi sebagai tanggapan atas permintaan
pelanggan. Secara teoretis, sistem produksi JIT hanya berproduksi
sebagai tanggapan atas pesanan pelanggan. Dalam praktiknya,
kebanyakan sistem produksi JIT mengembangkan rencana
produksi jangka pendek.
b. Dokumen, Formulir dan Prosedur
Informasi mengenai pesanan pelanggan, prediksi penjualan,
dan tingkat persediaan barang jadi digunakan untuk menerapkan
tingkat produksi. Walaupun bagian jangka panjang MPS (master
production schedule-MPS/Jadwal Induk Prouksi) dapat diubah
berdasarkan perubahan kondisi pasar, rencana produksi harus tetap
untuk beberapa minggu ke depan agar dapat memberikan waktu
yang cukup guna mendapatkan bahan baku, perlengkapan dan
tenaga kerja yang dibutuhkan.
c. Peran Akuntan
Akuntan harus memastikan bahwa SIA mengumpulkan dan
melaporkan biaya secara konsisten dengan teknik perencanaan
produksi perusahaan. Hal ini mungkin membutuhkan perubahan
pada SIA ketika teknik perencanaan baru digunakan.
2. Operasi Produksi
Cara aktivitas ini dicapai sangat berbeda di berbagai perusahaan,
perbedaan tersebut berdasarkan jenis produk yang diproduksi dan
tingkat otomatisasi yang digunakan dalam proses produksi.
Penggunaan berbagai bentuk TI dalam proses produksi, seperti robot
dan mesin yang dikendalikan oleh komputer, disebut sebagai
Computer-integreted manufacturing (CIM). CIM dapat secara
signifikan mengurangi biaya produksi. Para akuntan tidak diminta
untuk menjadi ahli dalam setiap segi CIM tetapi mereka harus
memahami bagaimana hal tersebut mempengaruhi SIA. Salah satu
pengaruh CIM adalah pergeseran dari produski massal ke produksi
sesuai pesanan.
3. Akuntansi Biaya
Tiga tujuan utama sistem akuntansi biaya adalah sebagai berikut :
1. Memberikan informasi untuk perencanaan, pengendalian,
dan evaluasi kinerja operasi produksi.
2. Memberikan data biaya yang akurat mengenai produk
untuk digunakan dalam menetapkan harga serta keputusan
bauran produk.
3. Mengumpulkan dan memproses informasi yang digunakan
untuk menghitung persediaan serta nilai harga pokok
penjualan yang muncul di laporan keuangan perusahaan.
a. Jenis-jenis sistem akuntansi biaya
1) Perhitungan biaya pesanan
Perhitungan biaya pesanan dan proses untuk
membebankan biaya produksi. Perhitungan biaya pesanan
membebankan biaya ke batch produksi tertentu atau
pekerjaan tertentu, dan digunakan ketika produk atau jasa
yang dijual terdiri dari bagian-bagian yang dapat
diidentifikasi secara terpisah.
2) Perhitungan biaya proses
Perhitungan biaya proses membebankan biaya ke
setiap proses, atau pusat pengerjaan, dalam siklus produksi,
kemudian menghitung biaya rata-rata untuk semua unit
yang diproduksi. Perhitungan biaya proses digunakan
ketika barang atau jasa yang hampir sama diproduksi dalam
jumlah massal dan unit terpisah tidak dapat dengan mudah
diidentifikasi.
a. Pemrosesan informasi
Spesifikasi dan departemen teknis untuk produk-produk baru
menimbulkan pembuatan catatan baru dalam daftar bahan baku dan
file tersebut untuk mempelajarai desain produk yang hamper sama.
Bagian tersebut juga mengakses file buku besar dan persediaan
untuk informasi mengenai biaya desain produk alternatif.
Departemen penjualan memasukkan prediksi penjualan dan
informasi pesanan khusus pelanggan. Bagian perencanaan produksi
menggunakan informasi tersebut dan data tingkat persediaan saat
ini untuk mengembangkan jadwal induk produksi. Catatan baru
kemudian ditambahkan ke file perintah produksi untuk mensahkan
produksi barang yang ditentukan. Pada saat yang sama, catatan-
catatan baru ditambahkan ke file barang dalam proses untuk
mengakumulasi data biaya. Daftar operasi yang akan dilakukan
ditampilkan untuk bengkel kerja terkait.
Pilihan perhitungan biaya berdasarkan pesanan atau proses
hanya mempengaruhi metode yang digunakan untuk membebankan
biaya-biaya tersebut ke produk, bukan pada metode pengumpulan
data. Empat kategori data biaya, antara lain :
1. Bahan baku
2. Tenaga kerja langsung
3. Mesin dan peralatan
4. Biaya overhead
b. Menghitung aktiva tetap
Aktiva tetap harus diberi kode garis untuk memungkinkan pembaruan
yang cepat dan periodik atas database aktiva tetap. Paling tidak, setiap
organisasi harus memelihara informasi berikut ini mengenai seliap aktiva
tetap: nomor identifikasi, nomor seri, lokasi, biaya, tanggal pembelian,
nama dan alamat penjual, perkiraan umur ekonomi, perkiraan nilai sisa,
metode depresiasi, depresiasi sampai akhir ini, perbaikan dan jasa
perawatan yang dilakukan.
Perusahaan harus dengan hati-hati mengawasi investasi dalam mesin,
pabrik, dan gedung, seperti juga pelepasan aktiva semacam ini. Bagian
berikut akan membahas tentang pengendalian yang dibutuhkan untuk
mengawasi transaksi-transaksi semacam ini dan semua aktivitas siklus
produksi lainnya.
C. RISIKO DAN PENGENDALIAN SIKLUS PRODUKSI
Fungsi kedua dari SIA yang didesain dengan baik adalah untuk
memberikan pengendalian yang memadai untuk memenuhi tujuan siklus
produksi berikut ini:
 Semua produksi dan perolehan aktiva tetap diotorisasi dengan baik.
 Persediaan barang dalam proses dan aktiva tetap dijaga
keamanannya:
 Semua transaksi siklus produksi yang valid dan sah akan dicatat.
 Semua transaksi siklus produksi dicatat dengan akurat.
 Catatan yang akurat dipelihara dan dilindungi dari kehilangan
 Aktivitas siklus produksi dilakukan secara efisien dan efektif.
1. Risiko dan Pengendalian Proses Desain Produk
Desain produk yang buruk mengakibatkan pembengkakan biaya
65% sampai 80% biaya produk ditentukan oleh aktivitas desain
produk. Selain itu, desain produk yang buruk akan menyebabkan
tingginya biaya garansi dan reparasi. Untuk mengatasi risiko ini,
akuntan dapat menggunakan informasi dari siklus pendapatan
mengenai biaya garansi dan reparasi produk tersebut untuk
mengidentifikasi penyebab utama kegagalan produk dan memberikan
saran untuk mendesain ulang produk tersebut agar kualitasnya dapat
ditingkatkan.
2. Risiko dan Pengendalian Proses Perencanaan dan Penjadwalan
Produksi
Risiko dalam perencanaan dan penjadwalan produksi adalah
kekurangan atau kelebihan produksi. Risiko tersebut dapat dihindari
dengan sistem perencanaan produksi yang baik, mereview dan
menyetujui order produksi dan jadwal produksi, serta pengendalian
persediaan. Pengendalian persediaan dicapai melalui serangkaian
pencatatan dan pelaporan persediaan yang menghasilkan informasi
seperti penggunaan persediaan, saldo persediaan, dan tingkat minimum
atau maksimum persediaan. Reorder point dan prosedur-prosedur
tertentu diperlukan pula. Reorder point adalah tingkat persediaan
dimaana perlu dilakukan order atau produksi tambahan untuk
menghindarai kehabisan barang. Penentuan reorder point memerlukan
analisis atas permintaan produk, biaya setup order atau produksi,
waktu menunggu datangnya barang yang telah diorder dari pemasok
atau hasil produksi, biaya penyimpanan persediaan, opportunity cost
berupa hilangnya penjualan jika kehabisan persediaaan, atau inefisiensi
penggunaan fasilitas produksi.
3. Risiko dan Pengendalian Proses Operasi Produksi
Risiko yang muncul dalam operasi produksi meliputi pencurian
bahan baku atau asset tetap, hilangnya bahan baku, dan hilangnya aset
tetap. Pencurian dapat dilakukan dengan cara melaporkan saldo aset
lebih besar. Untuk mengurangi resiko hilangnya persediaan bahan
baku, maka pembagian tugas dan pembatasan akses fisiki terhadap
persediaan harus dilakukan. Semua transfer atau mutasi persediaan
bahan baku dalam pabrik juga harus di dokumentasikan. Permintaan
bahan baku digunakan untuk mengotorisasi transfer persediaan bahan
baku ke bagian produksi, selanjutnya tranfer bahan baku di
dokumentasikan dengan kartu mutasi bahan baku.
Risiko tersebut juga dapat dihindari dengan menerapkan
pengendalian persediaan yang meliputi metode penyimpanan dan
penanganan. Item persediaan diklasifikasikan dan diidentifikasi
sehingga dapat diletakan ditempat yang tepat dan dapat di verifikasi
serta dilaporkan.
Bagian penting dari pengendalian persediaan adalah evaluasi
terhadap perputaran persediaan untuk menentukan umur, kondisi, dan
status persediaan. Pengedalian khusus diperlukan bagi persediaan yang
perputarannya lambat agar tidak kadaluarsa. Laporan status persediaan
sebaiknya ditampilkan secara rinci untuk membantu menjaga tingkat
persediaan dan mengendalikan item persediaan yang perputarannya
lambat.
Laporan status persediaan harus disediakan untuk setiap produ,
sehingga perusahaan dapat memenuhi permintaan pelanggan. Sistem
pengendalian yang terkomputerisasi sangat efektif dan efisien untuk
melakukan analisis persediaan seperti perputaran persediaan, proyeksi
permintaan produk, reorder, dan lain-lain.
Risiko produksi tidak diotorisasi dapat dicegah dengan
membandingkan order produksi dengan permintaan bahan baku.
Bagian akuntansi biaya menerima satu rangkap order produksi secara
langsung dari bagian perencanaan produksi dan satu rangkap dari
bagian produksi apabila order telah diselesaikan. Selain itu, bagian
akuntansi biaya menerima rangkap formulir permintaan bahan baku
dari bagian persediaan bahan baku maupun bagian produksi.
Memandingkan dokumen-dokumen tersebut, ada jaminan bahwa
produk telah diotorisasi dan bahan baku telah ditransfer untuk
memenuhi kebutuhan produksi tersebut.
Estimasi pengendalian produksi memerlukan perbandingan antara
produksi akrual dengan produksi yang dijadwalkan. Pegendalian
produksi juga perlu membandingkan dan menganalisis faktor-faktor
lain seperti biaya yang dianggarkan dengan biaya akrual dan setiap
order produksi atau setiap bagian/departemen serta fasilitas yang
digunakan versus fasilitas yang tersedia dalam suatu
bagian/departemen.
4. Rasio dan Pengendalian Proses Akuntansi Biaya
Rasio berupa data biaya yang tidak akurat dapat mengurangi
efektivitas penjadwalan produksi dan melemahkan kemampuan
manajemen yang memantau dan mengendalikan operasi produksi.
Sebagai contoh, data biaya yang tidak akurat menyebabkan keputusan
mengenai produk mana yang dibuat dan harga jual yang ditetapkan
menjadi tidak tepat. Kesalahan dalam catatan persediaan menyebabkan
produksi barang yang terlalu sedikit atau terlalu banyak. Penetapan
nilai aset tetap yang terlalu tinggi akan berakibat pada lebih tingginya
deprsiasi dan pajak properti.
Prosedur pengendalian yang paling bagus untuk menjamin bahwa
entry data akurat adalah dengan memgotomatiskan pengumpulan data
dengan menggunakan teknologi, misalnya seperti menggunakan bar-
code scanner atau budge reader. Selain itu, untuk menverifikasi akruasi
database record, penghitungan fisik persediaan dan aset tetap perlu
dilakukan dan dibandingkan dengan kuantitas yang tercatat.
Resiko lainnya adalah biaya overhead yang tidak tepat sehingga
mengakibatkan laporan aktivitas proses produksi yang salah. Resiko
ini dapat diatasi dengan menerapkan sistem activity-based-costing.
D. DIAGRAM KONTEKS SIKLUS PRODUKSI
BAB III
PEMBAHASAN
A. Roti Anda&Bakery
1. Desain Produk
Toko Roti Anda Bakery, Cake, and Snack merupakan usaha
manufaktur industri makanan. Toko Roti Anda menjual berbagai jenis
produk makanan khususnya roti dan snack. Selain melakukan
penjualan ritel, Toko Roti Anda juga menerima pesanan dari
konsumen. Sebelum pandemi, Toko Roti Anda melakukan produksi
setiap hari. Namun, setelah pandemi hanya melakukan produksi
seminggu tiga kali. Dalam proses produksinya, Toko Roti Anda
menggunakan metode adonan biang yaitu metode pembuatan roti
dengan dua kali pengadukan dan fermentasi. Hal ini menjadi salah
satu kelebihan produk Toko Roti Anda karena daya tahan roti lebih
baik dari sistem yang lain, aroma roti paling baik, dan memiliki
toleransi yang baik terhadap waktu fermentasi. Kendala penggunaan
metode ini adalah lebih banyak peralatan serta karyawan yang
dibutuhkan, penggunaan waktu yang cukup panjang, dan lebih banyak
kehilangan berat karena fermentasi. Akan tetapi, Toko Roti Anda
tetap menggunakan metode ini karena memperhatikan kualitas produk
yang ditawarkan. Dalam proses produksi metode adonan biang,
sebagian bahan dicampur membentuk biang dan difermentasikan
selama 3-6 jam atau lebih. Selanjutnya biang dicampur dengan bahan
lainnya membentuk adonan. Setelah adonan kalis sempurna lalu
difermentasikan selama 20-30 menit.
2. Perencanaan dan Penjadwalan
Setelah pandemi covid-19 Toko Roti Anda melakukan pembaruan
perencanaan dan penjadwalan produksi. Sebelum pandemi, Toko Roti
Anda menerima pesanan sebanyak 1.000 dus per hari. Namun, setelah
ada pandemi dalam beberapa bulan tidak ada pesanan yang masuk dan
tidak melakukan proses produksi. Seiring berjalannya waktu, Roti
Anda mendapatkan pesanan 25-30 dus per hari. Kemudian, untuk
mengurangi adanya PHK dan produksi tetap berjalan Toko Roti Anda
memperbarui jam kerja karyawan dengan sistem 1 hari kerja 1 hari
libur. Dalam produksinya, tak jarang Toko Roti Anda mempunyai sisa
persediaan roti dan snack di tokonya karena tidak hanya berpacu pada
penerimaan pesanan tetapi juga dijual secara retail. Untuk mengatasi
hal itu, Toko Roti Anda menjual kembali beberapa roti di hari
berikutnya dan dibagikan kepada karyawan serta pondok
pesantren.Selain itu, kendala yang muncul adalah naiknya harga bahan
baku karena pandemi covid-19. Akan tetapi, Toko Roti Anda tidak
menaikkan harga roti. Segala kerugian yang timbul dimasa pandemi
covid-19 ditanggung oleh pemilik.
3. Operasi Produksi
Produksi di Toko Roti Anda menggunakan alat modern dan
manual. Alat yang digunakan antara lain mixer turbo, mesin bread
proofer, oven gas, loyang, dan lain-lain. Sedangkan untuk snack masih
dibuat secara manual. Kendala yang timbul antara lain adalah
hilangnya bahan baku, untuk mengatasi hal tersebut pemilik
melakukan pengendalian dengan penyimpanan bahan baku.
4. Akuntans Biaya
Pelaporan biaya di Toko Roti Anda masih dilakukan secara
manual dan dikelola oleh pemilik secara langsung. Perhitungan harga
pokok produk dilakukan oleh pemilik. Untuk pengeluaran biaya bahan
baku pemilik memberikan anggaran belanja kepada karyawan yang
bertugas untuk memenuhi kebutuhan bahan baku. Kendala yang
dialami setelah adanya pandemi yaitu harga bahan baku naik. Untuk
mengatasi hal tersebut pemilik mengurangi ukuran produk.

Flowchart Siklus Produksi


Toko Roti Anda

B. PT Putra Agung Setia (Karoseri Agustus)


1. Desain Produk
PT Putra Agung Setia merupakan perusahaan manufaktur dibidang
pembuatan body kendaraan dan penyedia jasa, dimana jumlah
karyawan mencapai 300 orang. Namun, saat ini hanya tersisa 100
orang saja karena pandemi covid-19. Dalam pembuatan body bus ada
dua macam cara, antara lain proses pembuatan body bus langsung
diatas chasis, dan proses pembuatan body bus tanpa chasis, biasanya
body dibangun diatas troley atau dami, model seperti ini disebut
docking. Dibanding dengan karoseri yang lain, Karoseri Agustus
mempunyai harga yang lebih terjangkau, dan aspek keselamatan yang
maksimal ini merupakan salah satu keunggulan dari perusahaan.
Sebelum pandemi, Karoseri Agustus melakukan produksi setiap
hari dan mampu menghasilkan 20-30 unit body bus dalam satu bulan.
Namun, setelah pandemi terjadi perubahan jam kerja yang
mempengaruhi jumlah hasil produksi Karoseri Agustus. Bahan baku
yang digunakan perusahaan terkadang mengalami kerusakan seperti
permukaan bergelombang dan karat. Maka dari itu, dilakukanlah
pengendalian kualitas bahan baku agar bahan baku yang digunakan
berkualitas baik.
Dalam proses produksi, karoseri memiliki sembilan proses dalam
aktivitas produksinya. Tahap pertama yaitu, persiapan. Proses ini
merupakan proses penting dari pembuatan body bus, dimana chasis
bus datang dari pemesan maka chasis wajib diperlukan khusus
sebelum masuk ke sebuah line proses. Tahap kedua, pembuatan rangka
body. Setelah reparasi siap, maka chasis wajib melalui leveling agar
body bus tidak miring, selanjutnya masuk ke proses pemasangan
rangka body dan untuk proses penyambungan rangka body ke chasis
harus dilas di atas clam chasis. Tahap ketiga yaitu pengeplatan. Dalam
proses pengeplatan yang menjadi fokus utama adalah pada proses
pengeplatan lambung kanan dan kiri, karena bangian ini yang biasa
menjadi perhatian apakah produk tersebut baik atau tidak. Kemudian
proses gosok body untuk pembersihan sebelum ke proses dempul dan
juga proses pelapisan anti panas dan anti karat pada rangka body bus.
Tahap dempul bertujuan untuk meratakan permukaan body bus yang
tidak rata sehingga saat proses painting, cat bisa tampak baik dan
merata. Selanjutnya tahap pengecetan body bus. Tahap ini bertujuan
untuk penampilan sebuah bus, jika proses pengecetan baik maka bus
akan terlihat mewah atau mahal. Proses pengecetan biasanya melalui
beberapa tahapan yaitu Epoxy line, dempul line, sander lini, primer
coanting, top coanting, cutting sticker line, vernise top coanting, dan
poles. Tahap selanjutnya yaitu interior, yang merupakan proses
pemasangan dari interior bus dimana dari proses ini sangat penting
karena pengerjaan interior bus membutuhkan kerapian dalam
pengerjaan. Kemudian tahap finishing, merupakan proses terakhir dari
pembuatan body bus yang meliputi pengecekan fungsi-fungsi elektric
dan lighting serta terdapat tes kebocoran dengan rain test. Tahap
terakhir yaitu tahap Pre Delivery Inspection (PDI). Merupakan proses
pengecekan terakhir sebelum pengiriman ke customer, proses
pengecekannya adalah dokumen dan perlengkapan dari bus tersebut.
Dalam setiap prosuksinya Karoseri Agustus membutuhkan 2-3
bulan untuk menyelesaikan proses produksi per satu unit bus
tergatung dari kerumitan desain produknya. Kendala yang dihadapi
perusahaan adalah apabila pihak konsumen telat dalam melakukan
pembayaran down payment (DP) akan mengakibatkan penghambatan
dalam proses produksi, kemudian keterlambatan dalam pengiriman
desain produk juga akan menghambat proses produksi.
2. Perencanaan dan Penjadwalan
Setelah Pandemi Covid-19, Karoseri Agustus melakukan
pembaruan perencanaan dan penjadwalan produksi. Sebelum pandemi,
setiap minggunya Karoseri Agustus menerima pesanan sebanyak 4-5
body bus. Namun, setelah adanya pandemi ini Karoseri Agustus
hampir tidak berproduksi karena tidak adanya orderan yang masuk dan
berhentinya jasa pariwisata. Seiring berjalannya waktu, Karoseri
Agustus kembali mendapat oderan sebanyak 2-3 body bus setiap
minggunya. Untuk mengurangi adanya pengurangan karyawan (PHK)
dan produksi tetap berjalan, Karoseri Agustus memperbarui sistem jam
kerja karyawan dengan sistem shift. Dimana karyawan di Karoseri
Agustus sendiri dibagi menjadi dua kelompok yaitu, karyawan
borongan dan karyawan harian. Karyawan harian ini merupakan
karyawan tetap di Karoseri Agustus yang berjumlah 31 orang. Berbeda
dengan karyawan borongan yang sistem kerjanya yaitu, bekerja ketika
mendapat panggilan saja. Dalam produksinya, Karoseri Agustus
melakukan produksi ketika mendapat pesanan saja. Jadi, kemungkinan
persedian bahan baku sisa tidak ada, semua sudah diperhitungkan
dengan baik. Karoseri Agustus membeli bahan baku sesuai dengan
kebutuhan di anggaran. Pada tahun 2021, Karoseri agustus akan
beralih aktivitas menjadi ekspedisi logistik, namun Karoseri Agustus
saat ini masih menunggu ijin uji bangun dan ijin produksi baru.
3. Operasi Produksi
Produksi di Karoseri Agustus menggunakan alat modern dan
manual. Alat yang digunakan antara lain alat press baja, pemotong
baja, las, scrap, mesin jahit, kompresor, mesin oven body, amplas
gerinda. Kendala yang timbul antara lain adalah keterlambatan
pengiriman bahan baku dikarenakan PSBB pada saat Pandemi Covd-
19. Pengendalian yang dilakukan oleh Karoseri Agustus yaitu mencari
supplier bahan baku terdekat.
4. Akuntansi Biaya
Pelaporan keuangan di Karoseri Agustus dilakukan oleh staff
accounting secara manual dengan menggunakan program Ms.Excel
dan belum menggunakan software akuntansi. Biaya yang muncul
dalam perusahaan antara lain, baiaya bahan baku, tenaga kerja, mesin
dan peralatan, dan overhead pabrik. Kendala yang muncul pada
paerusahaan adalah pembuatan e-faktur untuk barang yang dikenai
PPN. Pengendalian yang dilakukan adalah konsultasi pada kantor
pajak.

Flowchart Siklus Produksi


PT Putra Agung Setia (Karoseri Agustus)
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Aktivitas Bisnis Dan Pengendalian Internal Pada Siklus Produksi Di
Industri Toko Roti dan PT Putra Agung Setia sudah sangat baik. Karena
perusahaan tersebut mampu bertahan dalam kurun waktu cukup lama, dan
pada masa pandemi covid-19 juga mampu menanggulangi permasalahan
yang timbul.
Toko Roti Anda melakukan proses produksi secara retail dan
berdasarkan pesanan pelanggan. Perencanaan dan penjadwalan produksi
yang dilakukan untuk mencari keseimbangan antara kapasitas yang
diproduksi dengan kebutuhan bahan baku untuk memenuhi permintaan
pelanggan. Dalam operasi produksinya, Toko Roti Anda menggunakan
alat dan mesin modern yang dapat mengurangi biaya tenaga kerja yang
dikeluarkan toko.
Siklus produksi pada PT Putra Agung Setia melakukan proses
produksi diawali dengan penerimaan pesanan dari konsumen kemudian
melakukan pengerjaan satu unit siap jalan. PT Putra Agung Setia
menggunakan alat-alat yang masih manual sehingga membutuhkn
karyawan yang tidak sedikit dan menimbulkan biaya yang cukup tinggi.
B. Saran
Untuk Toko Roti Anda dalam melaksanakan proses produksi sudah
baik. Namun, pada PT Putra Agung Setia (Karoseri Agustus) dalam
melaksanakan proses produksinya lebih baik menggunakan alat yang lebih
modern, agar waktu dalam penyelesaian proses produksi akan lebih
efisien.

DAFTAR PUSTAKA

Andi. 2017. Sistem Informasi Akuntansi Esensi & Aplikasi. Yogyakarta :

TMBooks.

Romney, M. B., & Steibart, P. J. 2005. Sistem Informasi Akuntansi edisi 9 Buku

Dua. Jakarta : Salemba Empat.

Mulyadi. 2016. Sistem Akuntansi . Jakarta: Salemba Empat.


LAMPIRAN

A. Foto Kunjungan Industri di Roti Anda & Bakery


B. Foto Kunjungan Industri di PT Putra Agung Setia (Karoseri Agustus)

Anda mungkin juga menyukai