Disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi salah satu tugas
perkuliahan pada Jurusan Teknik Mesin
Politeknik Negeri Semarang
Disusun Oleh:
DYAS YOGA PRATAMA
NIM: 3.21.13.0.09
NIM
: 3.21.13.0.09
Menyetujui :
Dosen Pembimbing
Sugeng Ariyono,B.Eng.,M.Eng.,Ph.D.
NIP. 196311131991031002
NIP.
PENGESAHAN DEPARTEMENT
HALAMAN
Departement Head
Engineering Maintenance MKI
Ir. SUPRIYANTO,MM.
NIK.007401
Tanggal
Di
Pembimbing Lapangan
( Minardi )
Pembimbing DU / DI
( Nur Hidayah )
Learning & Development Dept
Mengetahui :
Pimpinan Perusahaan
( Rizki Hoviani )
DGM Learning & Development
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan kerja praktek di PT.
ASIA PASIFIK FIBERS.Tbk (APF.Tbk) tanpa halangan apapun.
Kerja praktek ini merupakan salah satu syarat kelulusan program
DIPLOMA III jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang.Kerja praktek
ini dilakukan untuk mengaplikasikan ilmu teori dan praktek yang didapat selama
kuliah ke dalam dunia industri yang sebenarnya.Selain itu, kerja praktek ini
bertujuan untuk memperkenalkan dunia industri yang sebenarnya kepada penulis
serta memperkenalkan perusahaan dengan perguruan tinggi.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada :
a. Bapak Sugeng Ariyono, B.Eng.,M.Eng.,Ph,D selaku Ketua Jurusan
Program Studi Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang.
b. Bapak Surono selaku Manajer MKI
c. Staf dan Karyawan Mekanik MKI PT.Asia Pacific Fibers.Tbk (PT.APF)
yang senantiasa membantu penulis selama melaksanakan kerja praktik.
d. Kedua orang tua tersayang, atas doa dan semangat yang tak pernah putus.
e. Semua rekan Lintas jalur Teknik Mesin POLINES angkatan 2013.
Penulis menyadari kekurangan dalam penyusunan laporan ini, untuk itu
penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca untuk menyempurnakan
laporan ini.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat untuk para pembaca.
DAFTAR ISI
Halaman Judul............................................................................................i
Pengesahan dari Universitas......................................................................ii
Pengesahan dari Departement...................................................................iii
Pengesahan dari Perusahaan......................................................................iv
Surat keterangan telah melaksanakan kerja praktik di perusahaan............v
Kata Pengantar........................................................................................viii
Daftar Isi...................................................................................................ix
Daftar Gambar............................................................................................x
Daftar Tabel...............................................................................................xi
Bab I. Pendahuluan
1.1 Latar belakang masalah kerja praktik..........................................1
1.2 Tujuan kerja praktik.....................................................................2
1.3 Metode pengumpulan data...........................................................2
1.4 Pembatasan masalah....................................................................3
1.5 Sistematika...................................................................................3
Bab II. Tinjauan Umum Perusahaan
2.1 Sejarah singkat perusahaan..........................................................4
2.2 Tujuan perusahaan.......................................................................4
2.3 Lokasi perusahaan........................................................................5
2.4 Kegiatan produksi........................................................................6
2.5 Struktur organisasi.......................................................................7
2.6 Ketenagakerjaan...........................................................................8
2.7 Kesejahteraan karyawan..............................................................8
2.8 Sekilas tentang departemen mekanik MKI 1.............................11
Bab III. Proses Pembuatan Benang Polyester
3.1 Alur produksi benang polyester secara singkat.........................12
3.2 Bagian-bagian dari winder AW 212/8AE..................................12
3.3 Langkah-langkah Perawatan Preventive
Winder AW 212/8AE.................................................................27
10
11
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1
Slider shaft........................................................................13
Gambar 3.2
Bola Baja..........................................................................14
Gambar 3.3
Gambar 3.6
Gambar 3.7
Break cylinder..................................................................18
Gambar 3.8
Gambar 3.9
13
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Tabel spesifikasi motor pada winder AW 212/8AE.................24
14
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
perawatan
merugikan
karena
membuang
banyak
waktu,
Semua mesin ini merupakan mesin vital. Jika terjadi kerusakan atau
error pada salah satu bagiannya akan menghambat target produksi yang telah
ditentukan. Kerugian yang akan diderita perusahaan akan sangat besar,
meskipun hanya satu mesin yang mati. Untuk menghindari hal tersebut, tim
manajerial mekanik telah merancang waktu perawatan setiap mesinnya. Ini
dilakukan tidak lain untuk menjaga kwalitas produksi dan meminimalisir
pengeluaran biaya akibat kerusakan.
1.2.
1.3.
3. Studi kepustakaan
Data diperoleh dari manual book mesin dan buku-buku yang tersedia
di perpustakaan ataupun hand book mata kuliah yang bersangkutan
dengan materi laporan.
1.4.
Pembatasan Masalah
Untuk menguraikan judul laporan ini, penulis membatasi permasalahan
sebagai berikut,
1. Menjelaskan Secara singkat, proses produksi pembuatan benang
polyester?
2. Apa saja penyebab kerusakan pada traves cam shaft?
3. Bagaimana langkah langkah solusi prawatan traves cam shaft?
1.5.
Sistematika
Sistematika penyusunan laporan ini adalah,
a. Bab I. Pendahuluan
Didalam bab pertama berisi tentang Latar Belakang Kerja praktik,
Tujuan Kerja Praktik Lapangan, Metode Pengumpulan Data,
Pembatasan Masalah dan Sistematika Penulisan.
b. Bab II. Tinjuan Umum Perusahaan
Dalam bab kedua berisi tentang Sejarah Singkat Perusahaan, Tujuan
Perusahaan,
Lokasi
Perusahaan,
Kegiatan
Produksi,
Struktur
proses pembuatan
BAB II
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Perusahaan ini didirikan pada tahun 1984 bernama PT. Polysindo Eka
Perkasa.Tbk dengan Akte Notaris di Jl. Tirta Ami Jaya No. 22 tanggal 15
Februari dengan status PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri). Perusahaan
ini mulai beroperasi pada tahun 1996 dengan pemegang saham yaitu:
a. Bapak Sinivasan
b. Bapak G. Munusamy
c. Bapak Pong Nugroho
PT. Polysindo Eka Perkasa yang merupakan salah satu dari anak
perusahaan Texmaco Group secara simbolis diresmikan oleh presiden
Soeharto pada tanggal 19 November 1988 bersama dengan perusahaan
lainnya.
Pada tanggal 25 Januari 2010, PT. Polysindo Eka Perkasa berubah nama
menjadi PT. Asia Pacific Fibers.Tbk.(PT.APF) Keputusan tersebut disetujui
oleh pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
(RUPSLB) PT. Polysindo Eka Perkasa,Tbk. Yang dinyatakan dalam Akta
Keputusan Rapat Nomor 50 tanggal 10 September 2009 yang dibuat
dihadapan Sutjipto, SH. Mkn. Notaris di Jakarta dan telah mendapat
persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI sesuai
keputusannya Nomor: AHU-54294.AH.02 Tahun 2009 tanggal 10 November
2009. Perubahan ini hanya sekedar perubahan nama saja, tidak merubah
status kekaryawanan yang telah ditetapkan sebelumnya.
2.2 Tujuan Perusahaan
Tujuan dari PT. APF yaitu menjadi salah satu perseroan kelas dunia
dengan penciptaan produk terbaik dengan secara konsisten menyediakan
produk-produk yang senantiasa memuaskan pelanggan.Untuk mencapai tujuan
tersebut, PT. APF mengemban misi untuk menciptakan keunggulan bersaing
berupa penciptaan produk yang berkualitas prima dengan biaya yang
5
kompetitif dan upaya penyerahan tepat waktu serta inovasi produk yang
berkesinambungan.
2.3 Lokasi Perusahaan
PT. Asia Pacific Fibers.Tbk didirikan di desa Nolokerto, Kecamatan
Kaliwungu, Kabupaten Kendal. Tepatnya di Jl. Raya Semarang-Kendal
dengan jarak 19 Km dari pusat kota Semarang.
Desa Nolokerto dipilih sebagai lokasi perusahaan karena:
a. Letaknya yang strategis
b. Mudah dijangkau transportasi seh
c.
d. ingga dapat memperlancar kegiatan perusahaan
e. Mudah mendapat prasarana pendukung proses produksi
f. Mudah mendapat Tenaga kerja
g. Tidak terlalu jauh dari perkotaan
PT. Asia Pacific Fibers.Tbk berkantor di pusat pendirian di Jl. H.R Rasuna
Said Jakarta 12940. Perusahaan ini menempati area sekitar 18,7 hektar jalan
dan taman seluas 9,3 hektar.
2.4 Kegiatan Produksi
PT. Asia Pacific Fibers.Tbk adalah suatu perseroan besar yang bergerak
dibidang industry polyester yang memproduksi Benang Polyester sebagai
bahan baku serat polyester. Sebagai pelopor industri Polyester di Indonesia,
saat ini PT. Asia Pacific Fibers.Tbk tercatat sebagai salah satu penghasil
benang Polyester terbesar di dunia.
Kebijakan mutu PT. APF adalah menghasilkan produks sesuai spesifikasi
yang disetujui dan dibutuhkan oleh pelanggan dan menghasilkan produk
bermutu secara konsisten. Hasil produksi harus teruji sesuai persyaratan
spesifikasi OEKO-Tek standard 100 dan berusaha melaksanakan ISO 9001 :
2008.
GENERAL MANAGER
MANAGER
SECTION HEAD
SUPERVISOR
OPERATOR
OPERATOR
OPERATOR
2.6 Ketenagakerjaan
Dalam melaksanakan proses produksinya PT. Asia Pacific Fibers.Tbk
banyak menyerap tenaga kerja yang sebagian besar berasal dari masyarakat
kabupaten Kendal dan sekitarnya. Tenaga kerja yang dibutuhkan meliputi
tenaga kerja ahli dan tenaga kerja pelaksana.
Tenaga kerja pada PT. Asia Pacific Fibers.Tbk dibagi menjadi staf dan
operator.Staf adalah jabatan yang terdapat dalam struktur organisasi
perusahaan yang mempunyai fungsi dan tugas sebagai pemimpin.
Staf tersebut meliputi :
a. Kepala Sub Seksi
b. Kepala Seksi
c. Kepala Departemen
d. Kepala Unit
Sedangkan operator dibagi menjadi 4 jabatan yaitu:
a. Tenaga Kerja Unskilled
(golongan 17A-17C)
(golongan 16A-16C)
(golongan 15A-14C)
(golongan 13A-13C)
Jumat
Sabtu
Jumat
Sabtu
Shift dua
Shift tiga
10
dryer
memiliki
tanggung
jawab
mengawasi
dan
11
BAB III
PROSES PEMBUATAN BENANG POLYESTER
Proses produksi dalam menghasilkan benang polyester beruntut dan saling
terkait satu sama lain. Disini penulis akan coba menerangkan secara singkat
proses produksi pembuatan benang polyester.
Dalam proses pembuatan benang polyester terbagi dalam 3 tahap yaitu :
1. Proses Dryer ( pengeringan bahan baku )
2. Proses Melting/ Spinning ( pelelehan bahan baku )
3. Proses
Take
up
/Windimg
penarikan
dan
penggulungan )
3.1 Proses Dryer
Dalam proses dryer ada 2 bahan baku yang diproses yaitu :
1.Chip Semidull ( SD )
2. Chip (Super Brigth (S BR )
12
13
14
sampai dengan 0.04 ppm juga berfungsi untuk memisahan dust atau debu yang
terkandung dalam bahan baku chip tersebut.
3.7 Silo D 15
15
3.8 Crystaliser ( CR 15 )
16
3.10
3.11Kompresor
17
3.13 Desicant
19
3.16 Extruder
20
21
23
4.26
Gudang
Penulis melaksanakan kerja praktik selama tiga bulan di PT. Asia Pacific
Fibers.Tbk yang berlokasi di Jl. Raya Semarang-Kendal dengan jarak 19 Km dari
pusat kota Semarang. Perusahaan ini merupakan perusahaan yang bergerak di
bidang produksi benang polyester.Berbagai jenis benang polyester di produksi
disini.Perusahaan ini merupakan cabang dari PT. Asia Pacific Fibers yang
berpusat di Karawang Jawa Barat. Chip sebagai bahan baku benang di produksi
langsung oleh perusaahan pusat.
Selama pelaksanaan kerja praktik penulis ditempatkan di bagian mekanik
dimana tugas utamanya yakni bertanggung jawab melakukan perawatan dan
perbaikan mesin mesin spinning. Dalam pelaksanan perawatan dan perawata
mesin telah menggunakan standart manajement mutu ISO 9001 tentang sistem
management mutu.
Penulis diberikan penjelasan singkat tentang manajement perawatan dan
perbaikan mesin dan control spare part dan dituangan dalam tandart Operation
Prosedur ( SOP )
Ada tiga prosedur dalam dept mechanik antara lain :
1. Prosedur Tindakan Perawatan ( Preventive Action )
2. Prosedur tindakan perbaikan ( BreakDown )
3. Spare part control
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
BAB IV
ANALISIS KERUSAKAN TRAVESE CAM SHAFT
analisa
penyebab
kerusakan,
dan
memberikan
langkah
penyelesaiannya. Macamnya beragam, ada yang karena usia pakai ada juga yang
disebabkan karena operator yang tidak mengikuti standar pabrikan.
Penyebab
terjadinya
Travese
Cam
tidak
bekerja
dengan
baik
dan
penyelesaiannya :
1.1 Cam Shaft bergetar ( Over Fibration )
Akibat dari masalah tersebut yakni mesin mengalami over fibration pada
bagian travese cam shaft. Masalah tersebut sering kali terjadi ketika winder
dicoba untuk dirunning:
a. Analisa penyebab masalah :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Bearing aus
Unbalance
Bearing pully idle aus
Bearing pada housing aus
Timing belt rusak
Travese gait rusak ( Slider )
Bearing motor traves aus
38
Cam Shaft
Motor
Slider Traveres
Pick Up (sensor)
(d)
Timing belt
(e)
Gambar 4.1 (a) Cam shaft (b) Motor penggerak traves (c) Slider traves
(d) Pick up / sensor (e) Timing belt dan pulley idle shaft.
39
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Dari pembahasan sebelumnya dapat diambil kesimpulan,
1. Secara singkat, alur produksi benang polyester yaitu chip polyester
dikeringkan kemudian dilelehkan menjadi polymer. Setelah menjadi
polymer di ekstrusi melewati pack atau cetakan bentuk benang kemudian
digulung di mesin winder.
2. Setelah melakukan praktek kerja lapangan penulis dapat mengetahui
bagian-bagian mesin winder AW 212/8AE yaitu slider shaft, bola
baja,bobbin holder slide part, bobbin holder slide part cam follower,
contact pressure cylinder (piston), bobbin release cylinder, break cylinder,
slide notch cylinder, turret sliding part, rotary valve seal, traverse cam,
guide rail, traverse, pusher sliding part dan pusher, bobbin holder collar
sliding part, contact roll,rantai turret, cover swing dan slide, front shaft,
rear shaft, middle shaft, housing, bunch guide, pick up (sensor), threading
guide,electric solenoid, motor spindle, motor traverse, motor turret dan
motor kipas pendingin.
3. Perawatan pada mesin winder AW 212/8AE dimulai dengan melakukan
perawatan pada kondisi traves shaft. Kemudian dilanjutkan dengan
perawatan pada kondisi slider traveres, kondisi timing belt , motor
penggerak traves cam, pick up(sensor traves) ,dan pulley timing. Setelah
itu dilakukan pengecekan getaran pada semua bagian traves cam dan
cleaning body traves. Setelah semua bersih dan dalam keadaan baik,
winder dirunning dan mencatat getaran pada traves cam shaft.
4. Penulis dapat mengetahui kerusakan - kerusakan yang terjadi pada mesin
mesin pembuat benang dan Solusi penyelesaian dan perbaikan mesin.
40
6.2 Saran
1. Lakukan perawatan mesin secara berkala yang sesuai buku pedemoman
mesin dan secara konsisten. Agar umur mesin lebih lama dan mencegah
breakdown.
2. Bearing yang sering aus sebaiknya diganti menggunakan bearing dengan
kualitas standart part dan pemasangan sesuai prosedur pemasangan. Agar
proses produksi tidak terganggu karenanya.
3. Saat perawatan preventive, ganti bearing dan timing belt dengan part yang
baik. Agar putaran tetap stabil.
40
DAFTAR PUSTAKA
40
LAMPIRAN
Lampiran-1.Gambar Winder AW 212/8AE
Left Side
Front
Lampiran-6.Struktur Organisasi
Kepala Unit
A. Bharara
Kepala Departemen
Wawan Harianto
Operator Shift
1. Agus Cahyadi
2. Ahmad Rifai
3. Sudaryono
4. Janari