Anda di halaman 1dari 38

ANALISIS FUNDAMENTAL DAN PERTUMBUHAN KINERJA

PT. RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk

Dosen Pengampu :
Rahmat Fajar Ramdani, S.E.,M.Si

Disusun Oleh :
Kelompok 7 MBS A
Nama Anggota
1. BENVENICKY VALENTINO AQILAH 2051040370
2. DERA JUNITA 2051040387

3. DIAH AYU PRIHANTINI 2051040037


4. EDDO AGNAN OKTAVIANDO 2051040202

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM


UIN RADEN INTAN LAMPUNG
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Pertama kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
Analisis Laporan Keuangan.

Sholawat serta salam semoga terlimpahkan kepada junjungan Nabi Besar kita Nabi
Muhammad SAW, yang selalu kita harapkan syafa’atnya di hari kiamat nanti. Sebelumnya,
kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Rahmat Fajar Ramdani, S.E.,M.Si di Mata
Kuliah Analisis Laporan Keuangan yang telah memberikan tugas ini kepada kami sehingga
menambah pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca dan penulis.

Kami menyadari dalam penulisan makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kami terbuka saran maupun masukan dari berbagai pihak yang senantiasa membangun
demi kesempurnaan makalah ini.

Bandar Lampung, 6 Desember 2022

Penyusun

Kelompok 7

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................. 2


DAFTAR ISI ................................................................................................................................ 3
BAB I
PENDAHULUAN ........................................................................................................................ 5
1.1. Latar Belakang .............................................................................................................. 5
1.2. Rumusan Masalah ........................................................................................................ 6
1.3. Tujuan Penelitian .......................................................................................................... 6
BAB II
LANDASAN TEORI ................................................................................................................... 7
2.1. Analisis Laporan Keuangan ........................................................................................ 7
2.1.1. Definisi Analisis Laporan Keuangan .............................................................................. 7
2.1.2. Fungsi dan Tujuan Analisis Laporan Keuangan ............................................................. 8
2.2. Analisis Fundamental ................................................................................................... 9
2.2.1. Definisi Analisis Fundamental........................................................................................ 9
2.2.2. Profitabilitas .................................................................................................................. 10
2.2.3. Kondisi Aktivitas .......................................................................................................... 10
2.2.4. Likuiditas ...................................................................................................................... 11
2.2.5. Solvabilitas.................................................................................................................... 12
2.3. Analsis Pertumbuhan kinerja dan keuangan perusahaan ...................................... 12
2.3.1. Definisi Keuangan Perusahaan ..................................................................................... 12
2.3.2. Definisi Kinerja Perusahaan ......................................................................................... 14
2.3.3. Definisi Pertumbuhan Kinerja dan Keuangan Perusahaan ........................................... 16
BAB III
METODE ANALISIS ............................................................................................................... 17
3.1. Analisis Rasio .............................................................................................................. 17
3.1.1. Analisis Rasio Profitabilitas.......................................................................................... 17
3.1.2. Analisis Rasio Aktivitas................................................................................................ 19

iii
3.1.3. Analisis Rasio Likuiditas .............................................................................................. 21
3.1.4. Analisis Rasio Solvabilitas ........................................................................................... 23
3.2. Analisis Tren ............................................................................................................... 25
BAB IV
HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN .............................................................................. 26
4.1. Hasil Analisis Rasio PT. RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk ...................... 26
4.2. Hasil Analisis Tren PT. RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk ....................... 29
4.3. Pembahasan Fundamental PT. RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk .......... 29
4.4. Pembahasan Pertumbuhan PT. RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk ......... 34
BAB V
KESIMPULAN .......................................................................................................................... 36
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 38

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (“Perusahaan”) didirikan di Indonesia pada


tanggal 14 Desember 1983 berdasarkan Akta Notaris R. Muh. Hendarmawan, S.H., No.
60 pada tanggal yang sama. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman
Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-5877.HT.01.01.TH.85 tanggal 17
September 1985 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 9 Tambahan No. 589 tanggal
3 Oktober 1985. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan,
terakhir sehubungan dengan persetujuan pemegang saham atas perubahan Anggaran
Dasar Perusahaan untuk disesuaikan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”)
sebagaimana disebutkan dalam Akta Notaris Rianto, S.H., No. 5 tanggal 16 September
2015. Perubahan tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-
0024968.AH.01.11 Tahun 2016 tanggal 25 Februari 2016.
Perusahaan ini mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1983. Sesuai dengan
Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, kegiatan utama Perusahaan adalah perdagangan
umum yang menjual berbagai macam barang seperti pakaian, aksesoris, tas, sepatu,
kosmetik dan produk-produk kebutuhan sehari-hari melalui gerai serba ada (Department
Store dan Supermarket) milik Perusahaan. Pada tahun 2021 dan 2020, Perusahaan
menghentikan operasi masing-masing sejumlah enam (6) dan tiga belas (13) gerai.
Seluruh gerai yang dioperasikan Perusahaan berlokasi di Jakarta, Jawa (Jawa Barat,
Jawa Timur dan Jawa Tengah), Sumatera, Bali, Kalimantan, Nusa Tenggara, Sulawesi
dan Papua. Kantor pusat Perusahaan berdomisili di Jl. K.H. Wahid Hasyim No. 220 A-
B, Jakarta 10250. PT Ramayana Makmursentosa adalah entitas induk terakhir dari
Perusahaan dengan persentase kepemilikan sebesar 62,64%.

5
Alasan kami kelompok 7, memilih PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk untuk
dianalisis karena, secara fundamental PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS)
adalah operator department store yang mana merupakan perusahaan yang baik. Selain
itu, kegiatan utama perusahaan perdagangan ini menjual berbagai barang seperti
pakaian, asesoris, tas, sepatu, kosmetik dan produk kebutuhan sehari-hari melalui
toserba store (Department Store) milik Perusahaan. Dan Analisis fundamental dapat
membantu investor memprediksi saat yang tepat untuk masuk atau keluar dari pasar
saham, mengetahui nilai wajar suatu saham, dan membantu dalam memilih saham yang
baik untuk investasi.
Dilihat dari pertumbuhannya PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk pada kondisi
keuangan, pertumbuhan aset perusahaan terbukti mengalami peningkatan pada tahun
2018 dan 2019 akan tetapi mengalami penurunan pada tahun 2020 dan 2021. Artinya
ditahun 2020 dan 2021 pertumbuhan aset perusahaan kurang baik. Akan tetapi, untuk
pertumbuhan profitabilitas di PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk pada tahun 2020 dan
2021 sudah bagus karena mengalami peningkatan yaitu pendapatan penjualan dan laba
tahun berjalannya.

1.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana kondisi fundamental PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk ?


2. Bagaimana kondisi pertumbuhan kinerja dan kondisi keuangan PT. Ramayana
Lestari Sentosa Tbk ?

1.3. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui kondisi fundamental PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk


2. Untuk mengetahui kondisi pertumbuhan kinerja dan kondisi keuangan PT.
Ramayana Lestari Sentosa Tbk

6
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Analisis Laporan Keuangan

2.1.1. Definisi Analisis Laporan Keuangan

Menurut PSAK No. 1 Tahun 2015, "Laporan keuangan adalah penyajian


terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas," Laporan keuangan
merupakan salah satu indikator yang sangat penting dalam memberi informasi mengenai
perkembangan perusahaan, dapat juga digunakan untuk menilai prestasi yang dicapai
perusahaan pada saat lampau, sekarang dan pada waktu yang akan datang. Laporan
keuangan umumnya disajikan untuk memberi informasi mengenai posisi posisi
keuangan, kinerja dan arus kas suatu perusahaan dalam periode tertentu. Informasi
tersebut diharapkan dapat bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan
keuangan dalam rangka membuat keputusan-keputusan.
Analisis laporan keuangan juga berarti menguraikan akun-akun laporan keuangan
menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat
signifikan atau yang mempunyai makna antara yang satu dengan yang lain baik antara
data kuantitatif maupun data non kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi
keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang
tepat.1
Analisis laporan keuangan adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya
dan penelaahan bagian itu sendiri serta menghubungkan antar bagian untuk memperoleh
pengertian yang tepat dan pemahaman arti secara keseluruhan. Manfaat melakukan
analisa laporan keuangan bagi perusahaan adalah untuk mengetahui berbagai hal yang
berhubungan dengan kesehatan finansial perusahaan. Dengan melakukan analisa laporan
keuangan maka kualitas informasi akuntansi yang disajikan dalam suatu laporan
keuangan juga bisa diketahui. Laporan keuangan yang biasanya dianalisis adalah neraca,
laba rugi, perubahan modal, cashflow dan beberapa laporan lainnya.

1
Astuti, dkk., Analisis Laporan Keuangan (Bandung : CV. Media Sains Indonesia, 2021), 4.

7
Jadi, analisis laporan keuangan adalah proses mengidentifikasi, menilai serta
membandingkan laporan keuangan yang dibuat. Perbandingan yang dimaksud di sini
adalah perbandingan semua jenis laporan keuangan tahun berjalan dengan tahun-tahun
lainnya.2

2.1.2. Fungsi dan Tujuan Analisis Laporan Keuangan

Manfaat analisis laporan keuangan adalah dapat membantu bisnis berkembang.


Melalui analisis yang baik dapat mengetahui dan mengidentifikasi kekuatan, kelemahan
dan hubungan keuangan yang ada di perusahaan. Berikut adalah beberapa fungsi jika
melakukan analisis laporan keuangan secara teratur :
a. Mengetahui utang terkini
b. Menentukan margin keuntungan
c. Memantau jumlah persediaan
d. Menentukan hutang terhadap ekuitas
e. Memperkirakan peningkatan seiring waktu

Secara umum laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi keuangan


suatu perusahaan, baik pada saat tertentu ataupun periode tertentu. Lebih Jelasnya
laporan keuangan dapat memberikan informasi keuangan kepada pihak-pihak tertentu
yang memiliki kepentingan di perusahaan. Adapun tujuan pembuatan laporan keuangan
menjadi 8, yaitu :
1) Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva lancar ataupun tetap yang
dimiliki perusahaan pada saat ini;
2) Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan modal yang dimiliki
perusahaan pada saat ini;
3) Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang diperolehpada
saat periode tertentu;
4) Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang dikeluarkan
perusahaan dalam suatu periode tertentu;

2
Ivan Gumilar Sambas Putra, dkk., Analisis Laporan Keuangan (Surabaya : Cipta Media Nusantara, 2021), 1.

8
5) Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi terhadap aktiva,
pasiva, dan modal perusahaan;
6) Memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan dalam suatu periode;
7) Memberikan informasi tentang catatan-catatan atas laporan keuangan;
8) Informasi keuangan lainnya.3

Laporan keuangan bertujuan untuk menyiapkan informasi yang berkaitan tentang


posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang
bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.4

2.2. Analisis Fundamental

2.2.1. Definisi Analisis Fundamental

Analisis fundamental adalah sebuah teknik analisis yang menitik beratkan pada
analisis kinerja perusahaan serta bagaimana proyeksi kondisi ekonomi di masa datang
mempengaruhi bisnis saham emiten, sehingga investor saham dapat menetapkan apakah
keputusan bid (beli) atau sell (jual) saham dapat dilakukan saat itu dengan harga
tertentu.5
Analisis Fundamental bertujuan untuk mengetahui sifat-sifat dasar dan
karakteristik operasional dari perusahaan publik dan juga untuk memastikan bahwa
saham yang dibeli merupakan saham perusahaan yang berkinerja baik. Perusahaan
memiliki ekspektasi positif terhadap pertumbuhan harga sahamnya. Investor mencoba
memperkirakan harga saham dimasa yang akan datang dengan mengestimasi nilai dari
faktor-faktor fundamental yang memperngaruhi harga saham dan menerapkan
hubungan faktor-faktor tersebut sehingga diperoleh taksiran harga saham.6

3
Kasmir. Analisis Laporan Keuangan (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2013), 5.
4
Ikatan Akuntan Indonesia. Pernyataan Standar Keuangan 01 : Penyajian Laporan Keuangan (Revisi 2009). (Jakarta :
IAI, 2009), 5.
5
Rachma Agustina, “Analisis Fundamental, Acuan Investasi Saham Jangka Panjang”, Jurnal Pengabdian Kepada
Masyarakat, (2021) https://e-jurnal.lppmunsera.org/index.php/JEV/article/view/3494.
6
Yuli Dwi Purwanti, Preatmi Nurastuti, “Pengaruh Analisis Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Harga Saham
Pada Pasar Modal Syariah”, Jurnal Ekonomi Manajemen Bisnis Volume 01 e-ISSN 2716-0238, (2020)
https://scholar.archive.org/work/q7whxgp4jjd3lgtl6afqrbvame/access/wayback/https://journal.perbanas.ac.id/index.php/jbb/art
icle/download/2048/pdf
9
2.2.2. Profitabilitas

Profitabilitas merupakan hasil bersih dari sejumlah kebijakan dan keputusan


perusahaan. Profitabilitas merupakan faktor yang seharusnya mendapat perhatian
penting, karena untuk dapat berjalannya suatu perusahaan, perusahaan tersebut harus
berada dalam keadaan yang menguntungkan. Tanpa adanya keuntungan (profit), maka
sulit untuk perusahaan menarik modal dari luar. Profitabilitas adalah kemampuan
perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aset maupun
modal sendiri.7
Beberapa jenis rasio profitabilitas yang sering dipakai untuk meninjau kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba yang dipakai dalam akuntansi keuangan antara lain
adalah :
1. Gross profit margin (GPM)
2. Profit margin ratio (PMR)
3. Net profit margin (NPM)
4. Operating ratio (OR)
5. Earning power of total investment (EPTI)
6. Return of investment (ROI)
7. Rentabilitas modal sendiri (RMS).

2.2.3. Kondisi Aktivitas

Kondisi Aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efisiensi


perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya. Rasio aktivitas juga digunakan
untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menjalankan aktivitas sehari- hari. Dengan
demikian hasil pengukuran rasio aktivitas menunjukkan apakah perusahaan lebih efisien
dan efektif dalam mengelola aset yang dimilikinya atau justru sebaliknya. Selain itu,
hasil pengukuran rasio aktivitas menunjukkan kondisi perusahaan mampu atau tidak
mencapai target yang telah ditentukan.8

7
Olifia Tala, Herman Karamoy, “Analisis Profitabilitas dan Leverage Terhadap Manajemen Laba Perusahaan Manufaktur
di Bursa Efek Indonesia”, Jurnal Akuntansi Vol. 1 No.1 (2017).
8
Kasmir, op. cit. 9.

10
Ada beberapa jenis rasio aktivitas, yaitu :
1) Perputaran piutang (receivable turnover)
2) Hari rata-rata penagihan piutang (days of receivable)
3) Perputaran sediaan (inventory turnover)
4) Hari rata-rata penagihan sediaan (days of inventory)
5) Perputaran modal kerja (working capital turnover)
6) Perputaran aktiva tetap (fixed assets turnover)
7) Perputaran aktiva (assets turnover)

2.2.4. Likuiditas

Didalam likuiditas terdapat tiga komponen dasar, yaitu : Kerapatan, Kedalaman,


dan Resiliensi. Masing-masing komponen tersebut saling terkait guna menjaga tingkat
likuiditas dan stabilitas ekonomi pada suatu perusahaan.
Rasio likuiditas atau biasa disebut dengan rasio modal kerja digunakan untuk
mengukur tingkat likuid suatu perusahaan. Terdapat dua hasil pengukuran rasio
likuiditas, yaitu perusahaan dalam keadaan likuid jika perusahaan mampu memenuhi
kewajibannya. Selanjutnya, perusahaan akan dikatakanilikuid apabila perusahaan tidak
mampu memenuhi kewajibannya.
Pada umumnya likuiditas diukur dengan perbandingan antara aktiva lancar
(current Asset) dengan utang lancar (current liabilities) yang disebut dengan rasio lancar
(currect ratio). Namun, ada juga perusahaan yang menggunakan rasio lain sebagai alat
ukur likuiditas. Berikut ini adalah beberapa rasio untuk mengukur likuiditas yang umum
digunakan :
1. Rasio Lancar (Current Ratio)
2. Rasio Cepat (Quick Ratio)
3. Rasio Kas (Cash Ratio)
4. Rasio Perputaran Kas (Cash Turnover Ratio)
5. Rasio Modal Kerja Terhadap Total Aset (Working Capital to Total Asset Ratio)

11
2.2.5. Solvabilitas

Rasio solvabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana
aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Dalam arti luas, rasio solvabilitas digunakan
untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar seluruh kewajiban jangka
pendek maupun kewajiban jangka panjang apabila perusahaan dibubarkan (dilikuidasi).9
Hasil perhitungan rasio solvabilitas perusahaan yang tinggi akan berdampak
timbulnya risiko kerugian yang lebih besar, tetapi ada kesempatan perusahaan
mendapatkan laba besar. Sebaliknya, apabila hasil perhitungan rasio solvabilitas
perusahaan rendah memiliki risiko kerugian yang lebih kecil, terutama saat
perekonomian menurun. Hal ini juga mengakibatkan rendahnya tingkat hasil
pengembalian (return) pada saat perekonomian tinggi.
Terdapat beberapa jenis rasio solvabilitas antara lain :
1. Debt to asset ratio (debt ratio)
2. Debt to equity ratio
3. Long term debt to equity ratio
4. Tangible assets debt coverage
5. Current liabilities to net worth
6. Times interest earned
7. Fixed charge coverage

2.3. Analsis Pertumbuhan kinerja dan keuangan perusahaan

2.3.1. Definisi Keuangan Perusahaan

Keuangan perusahaan adalah divisi keuangan yang mengatur tentang bagaimana


perusahaan menangani sumber pendanaan, penataan modal, dan keputusan investasi.
Keuangan perusahaan terutama berkaitan dengan memaksimalkan nilai pemegang
saham melalui perencanaan keuangan jangka panjang dan pendek serta penerapan
berbagai strategi. Adapun sub terkait keuangan perusahaan ada 3, antara lain :
A. Aset
Dilansir dari situs Bench Accounting, aset dapat diartikan sebagai sumber daya
yang dimiliki dan dikuasai oleh suatu perusahaan. Contoh aset adalah uang kas serta aset

9
Ibid., 7.

12
berupa bangunan. Aset berarti jika sumber daya tersebut dimiliki dan memiliki nilai
tertentu. Aset dibagi menjadi dua jenis, yakni :
1. Aset lancar
Aset ini biasanya dalam bentuk uang tunai atau segala hal yang bisa ditukar
menjadi uang tunai, untuk digunakan dalam waktu dekat. Contohnya adalah uang
tunai, inventaris, dan lain sebagainya.
2. Aset tetap
Aset ini digunakan untuk menjalankan aktivitas perekonomian perusahaan. Aset
ini membutuhkan waktu yang cukup lama untuk dijual atau diubah menjadi uang
tunai. Contohnya adalah tanah, merk dagang, dan lain sebagainya.

B. Kewajiban
Kewajiban juga sering disebut sebagai klaim kreditor atas aset perusahaan karena
dianggap sebagai aset yang akan dimiliki kreditor jika perusahaan mengalami likuidasi.
Suatu kewajiban, dalam istilah yang paling sederhana adalah sejumlah uang yang
terutang kepada orang atau organisasi lain. Dengan kata lain, kewajiban adalah klaim
kreditor atas aset perusahaan karena ini adalah jumlah aset yang akan dimiliki kreditor
jika perusahaan dilikuidasi. 10
Contoh liabilitas adalah utang pembayaran pajak serta utang pembayaran gaji.
Kata lain dari liabilitas adalah hutang yang dimiliki perusahaan saat meminjam dana
atau bentuk lainnya ke perusahaan lainnya. Ada dua jenis kewajiban atau liabilitas,
yaitu:

1. Kewajiban lancar
Hutang ini harus dibayar dalam 12 bulan ke depan atau hutang jangka pendek.
Contohnya adalah hutang gaji atau upah.

2. Kewajiban tidak lancar


Hutang ini harus dalam waktu 12 bulan lebih atau hutang jangka panjang.
Contohnya adaah hutang usaha.

10
Almira Keumala Ulfah, "Persamaan Akuntansi Dalam Transaksi Bisnis Accounting Equation In BusinessTransactions",
Jurnal Journal Of Islamic Accounting Research Vol. 2, No. (2020).

13
C. Equitas
Ekuitas adalah hak atau kekayaan yang dimiliki perusahaan. Contoh ekuitas adalah
modal serta saham yang dimiliki perusahaan. Ekuitas juga sering disebut sebagai
kekayaan bersih yang dimiliki perusahaan. Biasanya hal ini dilakukan dengan
menjumlahkan seluruh aset yang dimiliki lalu dikurangi dengan kewajiban yang harus
dibayar, hasilnya adalah ekuitas perusahaan.

2.3.2. Definisi Kinerja Perusahaan

A. Pendapatan
Menurut Santoso dalam pendapatan adalah penghasilan yang timbul dari aktivitas
perusahaan yang biasa (normal activity) dan dikenal dengan sebutan yang berbeda,
misalnya : penjualan (sales), penghasilan manufaktur (fees revenues), pendapatan bunga
(interest revenues), pendapatan dividen (dividen revenues), pendapatan royalty (royalty
revenues), dan pendapatan sewa (ret revenues).
Unsur-unsur Pendapatan adalah asal dari pada pendapatan itu diperoleh, dimana
unsur-unsur tersebut sebagai berikut :
1) Pendapatan hasil produksi barang atau jasa.
2) Imbalan yang diterima atas penggunaan aktiva sumber-sumber ekonomis
perusahaan oleh pihak lain.
3) Penjualan aktiva diluar barang dagangan merupakan unsur-unsur pendapatan
lainlain suatu perusahaan.

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi pendapatan dipengaruhi oleh beberapa faktor


yaitu sebagai berikut :
1) Produk, salah satu tugas utama dari manajemen penjualan adalah desain produk
yaitu mereka merupakan pemberi saran perbaikan yang diperlukan desain produk
dengan akibat dari keluhan para pelanggan.
2) Harga, jumlah uang yang harus dibayarkan konsumen untuk mendapatkan suatu
produk dengan akibat dari keluhan para pelanggan.

14
3) Distribusi, perantara barang dari produsen ke konsumen, semakin luas
pendistribusiannya maka akan mempengaruhi penjualan ekonomi.
4) Promosi, promosi merupakan kegiatan yang dilakukan perusahaan dengan tujuan
utama menginformasikan, mempengaruhi, dan mengingatkan konsumen agar
memilih program yang diberikan perusahaan.11

B. Laba Bersih Operasi


Laba bersih adalah selisih lebih pendapatan atas beban-beban dan merupakan
kenaikan bersih atas modal yang berasal dari kegiatan usaha. Tujuan Pelaporan Laba
adalah sebagai berikut:
1) Sebagai indikator efesiensi penggunaan dana yang tertahan dalam perusahaan
yang diwujudkan dalam tingkat kembaliannya.
2) Sebagai dasar pengukuran prestasi manajemen.
3) Sebagai dasar penentuan prestasi manajemen.
4) Sebagai alat pengendalian sumber daya ekonomi suatu negara.
5) Sebagai kompensasi dan pembagian bonus.

Adapun manfaat dari pertumbuhan laba yaitu sebagai berikut :


1) Untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban atau utang
yang segera jatuh tempo pada saat ditagih. Artinya, kemampuan untuk membayar
kewajiban yang sudah waktunya dibayar sesuai dengan batas waktu yang telah
ditetapkan (tanggal dan bulan tertentu).
2) Untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka
pendek dengan aktiva lancar secara keseluruhan.
3) Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka pendek
tanpa memperhitungkan piutang.

4) Untuk mengukur dan membangdingkan antara jumlah persediaan yang ada dengan
modal kerja perusahaan.
5) Untuk mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar utang.

11
Rizka Anjarwati dan Safri, “Pengaruh Pendapatan Dan Beban Operasional Terhadap Laba Bersih (Studi Kasus Pt
Pegadaian Bekasi Periode 2020)”, JIMA Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi, Vol. 2 No.2, (2022) : 129,
https://jom.universitassuryadarma.ac.id/index.php/jima/article/view/83/86.
15
2.3.3. Definisi Pertumbuhan Kinerja dan Keuangan Perusahaan

A. Pertumbuhan Kinerja
Kinerja perusahaan adalah suatu tampilan keadaan secara utuh atas perusahaan
selama periode waktu tertentu yang merupakan hasil atau prestasi kegiatan operasional
perusahaan dalam memanfaatkan sumber daya yang dimiliki. Perusahaan akan dinilai
memiliki kinerja yang baik apabila perusahaan dapat meningkatkan nilai
perusahaannya.12
Pertumbuhan (growth) adalah peningkatan ataupun penurunan dari total aset yang
dimiliki perusahaan. Aset suatu perusahaan merupakan aktiva yang digunakan untuk
kegiatan operasional perusahaan, hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan hasil
operasional perusahaan sehingga semakin menambah kepercayaan pihak luar.
Pertumbuhan perusahaan dapat memberikan sinyal positif yang diharakpan oleh pihak
dalam maupun luar perusahaan. Pertumbuhan perusahaan akan menghasilkan tingkat
pengembalian yang semakin tinggi karena pertumbuhan memiliki aspek yang
menguntungkan bagi pihak investor.

B. Keuangan Perusahaan
Keuangan perusahaan adalah divisi keuangan yang mengatur tentang bagaimana
perusahaan menangani sumber pendanaan, penataan modal, dan keputusan
investasi.Keuangan perusahaan terutama berkaitan dengan memaksimalkan nilai
pemegang saham melalui perencanaan keuangan jangka panjang dan pendek serta
penerapan berbagai strategi.13

12
Rury Erna Soeseny, M. Rizal Yahya, Musfiari Haridhi, “Pengaruh Perspektif Pembelajaran Dan Pertumbuhan Terhadap
Kinerja Perusahaan Dengan Pendekatan Balanced Scorecard (Studi Kasus Pt Permata Hijau Palm Oleo Kim Ii)”, Jurnal
Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi (JIMEKA), Vol. 6, No. 2 (2021) E-ISSN 2581-1002.
13
https://katalisnet.com/pengertian-keuangan-perusahaan diakses pada 5 Desember 2022.

16
BAB III

METODE ANALISIS

3.1. Analisis Rasio

Analisis Rasio adalah alat untuk mengukur kinerja perusahaan berdasarkan data
perbandingan yang ditulis dalam laporan keuangan seperti laporan neraca, laba rugi, dan
arus kas dalam satu periode tertentu. Biasanya dilakukan oleh akuntan pada akhir
periode perusahaan dalam satu tahun.

3.1.1. Analisis Rasio Profitabilitas

Rasio Proftabilitas merupakan rasio keuangan yang hasilnya digunakan untuk


mengukur kemampuan perusahaan dalam menciptakan laba yang dihasilkan dari
kegiatan operasionalnya, nama lain rasio profitabilitas adalah rentabilitas. Adapun tujuan
dan manfaat rasio profitabilitas meliputi :

1) Untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menggunakan aset untuk


manghasilkan laba
2) Untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menggunakan dana yang telah
ditanamkan oleh investor untuk menghasilkan laba
3) Mengukur margin laba kotor atas penjulan bersih
4) Mengukur margin laba operasional atas penjualan bersih
5) Mengukur laba tahun berjalan atas penjuala bersih

Berdasarkan tujuan dan manfaat tersebut maka rasio profitabilitas dibagi menjadi
dua yaitu : rasio tingkat pengembalian atas investasi dan rasio kinerja operasi.

A. Rasio Tingkat Pengembalian Atas Investasi


Merupakan sebuah rasio yang digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan
dalam menciptakan kompensasi atas aset dan modal bersih yang digunakannya terhadap
laba bersih. Rasio ini meliputi :

17
1. Return on Asset (ROA)
Merupakan rasio yang menunjukan hasil return atas penggunaan aset dalam
menciptakan laba. Melalui rasio ROA kita dapat mengetahui seberapa besar laba yang
dihasilkan oleh perusahaan dari setiap 1 Rp aset yang digunakan. Berikut rumus untuk
menghitung rasio ROA.

Rumus :
ROA = Laba Tahun Berjalan X 100 %
Total Aset

2. Return on Equity (ROE)


Merupakan rasio yang menunjukan hasil pengembalian atau return atas
penggunaan modal bersih dalam menciptakan laba, melalui rasio ROE kita dapat
mengetahui seberapa besar laba yang dihasilkan oleh perusahaan dari setiap 1 Rp modal
bersih yang digunakan. Berikut rumus untuk menghitung rasio ROE.

Rumus :
ROE = Laba Tahun Berjalan X 100 %
Total Equitas

B. Rasio Kinerja Operasional


Merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar laba yang
dihasilkan dari penjualan yang telah dilakukan. Rasio ini meliputi :

1. Rasio Margin Kotor


Melalui Rasio Margin kotor kita dapat mengetahui seberapa besar proporsi laba
kotor yang dihasilkan untuk setiap Rp 1 penjualan yang dihasilkan oleh perusahaan.
Berikut rumus untuk menghitung rasio margin kotor.

Rumus :
Margin Kotor = Laba Kotor X 100 %
Pendapatan Penjualan

18
2. Rasio Margin Operasional
Melalui Rasio Margin Operasional kita dapat mengetahui seberapa besar proporsi
laba operasional yang dihasilkan untuk setiap Rp 1 penjualan yang dihasilkan oleh
perusahaan. Berikut rumus untuk menghitung rasio margin operasional.

Rumus :
Margin Operasional = Laba Operasi X 100 %
Pendapatan Penjualan

3. Rasio Margin Laba Tahun Berjalan


Melalui Rasio Margin Laba Bersih tahun Berjalan kita dapat mengetahui seberapa
besar proporsi laba operasional yang dihasilkan untuk setiap Rp 1 penjualan yang
dihasilkan oleh perusahaan. Berikut rumus untuk menghitung rasio margin operasional

Rumus :
Margin Laba Tahun Berjalan = Laba Tahun Berjalan X 100 %
Pendapatan Penjualan

3.1.2. Analisis Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas


perusahaan dalam menggunakan aset yang dimilikinya, termasuk juga tingkat efisiensi
dalam menggunakan sumber daya ekonomi yang ada. Tujuan dan manfaat rasio aktivitas
secara keseluruhan adalah sebagai berikut :

1) Untuk mengukur berapa kali dana yang tertanam dalam piutang usaha berputar dan
lamanya penagihan piutang dalam suatu periode.
2) Untuk mengetahui berapa kali dana tertanam dalam persediaan berputar, serta
lamanya persediaan terjual
3) Untuk mengetahui berapa kali dana tertanam pada modal kerja, dan mengetahui
seberapa besar tingkat penjualan yang dihasilkan oleh modal kerja tersebut
4) Untuk mengetahui berapa kali dana tertanam pada aset tetap dan mengetahui
seberapa besar tingkat penjualan yang dihasilkan oleh aset tetap tersebut

19
5) Untuk mengetahui berapa kali dana tertanam pada total aset, dan mengetahui
seberapa besar tingkat penjualan yang dihasilkan oleh total aset tersebut.

A. Rasio Perputaran Piutang


Rasio perputaran piutang merupakan rasio untuk mengukur dan mengetahui
berapa kali dana yang diperoleh dari penjualan tertanam dalam piutang usaha dan berapa
lama rata-rata penagihan piutang tersebut. Berikut rumus mengukur perputaran piutang.

Rumus :
Rasio Perputaran Piutang = Pendapatan Penjualan
Rata-rata Piutang

Lamanya Penagihan Piutang = 365 hari


Perputaran Piutang

B. Rasio Perputaran Persediaan


Rasio perputaran persediaan merupakan rasio untuk mengukur dan mengetahui
berapa kali dana yang tertanam dalam persediaan akan berputar dan berapa lama rata-
rata persediaan tersebut akan digunakan. Berikut rumus mengukur perputaran
persediaan.

Rumus :
Rasio Perputaran Persediaan = Pendapatan Penjualan
Rata-rata Persediaan

Lamanya rata-rata persediaan = 365 hari


Perputaran Persediaan

C. Rasio Perputaran Modal Kerja


Rasio perputaran modal kerja merupakan rasio untuk mengukur dan mengetahui
seberapa besar kontribusi dari modal kerja dalam menciptakan penjualan. Semakin
tinggi perputaran modal kerjanya semakin besar kontribusi setiap Rp 1 modal kerja
kepada penjualan.
20
Rumus :
Rasio Modal Kerja = Pendapatan Penjualan
Rata-rata Aset Lancar

D. Rasio Perputaran Aset Tetap


Rasio perputaran aset tetap merupakan rasio untuk mengukur seberapa besar
kontribusi dari perputaran aset tetap dalam menciptakan penjualan. Semakin tinggi
perputarannya semakin besar kontrbusinya terhadap penjualan. Berikut rumus untuk
menghitung perputaran aset tetap.

Rumus :
Rasio Aset Tetap = Pendapatan Penjualan
Rata-rata Aset Tetap

E. Rasio Perputaran Total Aset


Rasio total aset merupakan rasio untuk mengukur seberapa besar kontribusi dari
perputaran total keseluruhan aset dalam menciptakan penjualan. Semakin tinggi
perputarannya semakin besar kontrbusinya terhadap penjualan. Berikut rumus untuk
menghitung perputaran total aset.

Rumus :
Rasio Total Aset = Pendapatan Penjualan
Rata-rata Total Aset

3.1.3. Analisis Rasio Likuiditas

Rasio Likuiditas merupakan jenis rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban finansial (likuiditas perusahaan) dalam
jangka pendek. Rasio Likuiditas dibagi menjadi 3 jenis yaitu :

A. Rasio Lancar (Current Ratio)


Rasio Lancar atau Current Rasio adalah ukuran kinerja neraca keuangan terhadap
likuiditas perusahaan. Rasio lancar menunjukan kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban hutang jangka pendek. Rasio Lancar ini mengukur apakah
21
perusahaan memiliki sumber daya yang cukup untuk membayar hutangnya selama 12
bulan kedepan. Rasio Lancar atau Current Ratio ini dihitung dengan membagikan aktiva
lancar (current asset) dengan kewajiban lancar (Current Liabilities).

Rumus :

Rasio Lancar = Aset Lancar X 100 %


Hutang Jangka Pendek

B. Rasio Cepat / Sangat Lancar (Quick Ratio)


Rasio Cepat atau juga dikenal dengan Quick Ratio atau Acid Test Ratio ini adalah
ukuran kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban pendeknya dengan
menggunakan aset yang paling likuid (paling cair) atau aset yang mendekati uang tunai
(aset cepat). Aset cepat termasuk aset lancar atau aktiva lancar yang mungkin dapat
dengan cepat dikonversi menjadi uang tunai yang mendekati nilai bukunya. Rasio Cepat
ini dipandang sebagai tanda kekuatan atau kelemahan keuangan suatu perusahaan
karena dapat memberikan informasi tentang likuiditas jangka pendek perusahaan. Rasio
Cepat atau Quick Ratio ini dapat memberitahu kepada kreditur berapa banyak hutang
jangka pendek perusahaan yang dapat dipenuhi dengan menjual semua aset likuid (aset
cair) dalam waktu yang paling singkat.

Rumus :

Rasio Sangat Lancar = Kas + Sekruritas Jangka Pendek + Piutang X 100 %


Hutang Jangka Pendek

C. Rasio Kas (Cash Ratio)


Rasio Tunai Atau Rasio Kas Cash Ratio Adalah Perbandingan Atau Rasio Antara
Total Tunai (Cash) Dan Setara Kas Perusahaan Dengan Kewajiban Lancar. Rasio Ini
Untuk Menentukan Apakah Perusahaan Dapat Memenuhi Kewajiban Jangka Pendeknya.
Rasio Kas Ini Pada Umumnya Merupakan Pandangan Yang Lebih
Konservatif Terhadap Kemampuan Perusahaan Untuk Menutupi Kewajibannya Dari
22
Rasio Likuiditas Lainnya Karena Aset-Aset Lain Dan Piutang Usaha Tidak Dimasukan
Kedalam Perhitungan Rasio Kas Ini.

Rumus :

Rasio Kas = Kas Setara Kas X 100 %


Hutang Jangka Pendek

3.1.4. Analisis Rasio Solvabilitas

Rasio Solvabilitas merupakan rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur


tingkat pengelolaan sumber dana dan kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban jangka panjangnya. Ada 2 jenis rasio solvabilitas yaitu :

A. Rasio Total Hutang Terhadap Total Aset (Debt Ratio)


Debt ratio atau rasio utang juga akan menilai seberapa besar perusahaan
berpatokan pada utang dalam membiayai aset. Rasio ini juga akan membandingkan total
utang (liabilities) dengan total aset yang dimiliki.

Rumus :

Rasio Total Hutang Terhadap Aset = Total Hutang X 100 %


Total Aset

B. Rasio Total Hutang Terhadap Equitas (Debt to Equity Ratio)


Debt to equity ratio atau Debt to Equity Ratio (DER) ini juga akan
membandingkan total ekuitas (equity) dan liabilitas. Rasio ini juga akan memperlihatkan
dana pinjaman yang segera jatuh tempo serta akan ditagih jika dibandingkan dengan
modal yang dimiliki.

Rumus :

Rasio Total Hutang Terhadap Equitas = Total Hutang


Total Equitas

23
C. Rasio Hutang Jangka Panjang Terhadap Equitas
Long term debt to equity ratio merupakan rasio antara utang jangka panjang
dengan modal sendiri. Tujuannya adalah untuk mengukur berapa bagian dari setiap
rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan utang jangka panjang dengan cara
membandingkan antara utang jangka panjang dengan modal sendiri yang disediakan
oleh perusahaan. 14

Adapun rumus perhitungannya sebagai berikut :

Rumus : Total Hutang Jangka Panjang

Total Equitas

D. Rasio Kelipatan Bunga


Menurut J. Fred Weston Times interest earned merupaka rasio untuk mencari
jumlah kali perolehan bunga. Rasio ini diartikan oleh James C. Van Horne juga sebagai
kemampuan perusahaan untuk membayar biaya bunga, sama seperti coverage ratio.
Adapun rumus perhitungannya sebagai berikut :

Rumus : Laba Sebelum Pajak dan Bunga

Beban Bunga

E. Rasio Laba Operasi Terhadap Kewajiban


Rasio laba operasional terhadap kewajiban merupakan rasio yang menunjukkan
(sejauh mana atau seberapa kali) kemempuan perusahaan dalam melunasi seluruh
kewajiban. Kemampuan perusahaan ini diukur dari jumlah laba Operasional. Rasio laba
operasional terhadap kewajiban dihitung sebagai hasil bagi antara laba operasional
dengan total kewajiban. Adapun rumus perhitungannya sebagai berikut :

Rumus : Laba Operasi X 100 %

Total Kewajiban

14
Kasmir, op. cit. 10.
24
3.2. Analisis Tren

Analisis Tren merupakan analisis yang bertujuan untuk mengevaluasi


pertumbuhan suatu kinerja atau kondisi keuangan perusahaan dimana pertumbuhannya
akan diamati dalam jangka panjang dalam artinya tidak hanya membandingkan satu
periode tetapi lebih dari 1 periode (tidak hanya membandingkan 2 periode melainkan
sampai 5 periode). Analisis trend atau tendensi merupakan analisis laporan keuangan
yang biasanya dinyatakan dalam presentase tertentu. Jika data yang digunakan lebih dari
dua atau tiga periode, metode yang digunakan adalah angka indeks. Dengan
menggunakan angka indeks akan dapat diketahui kecenderungan atau trend atau arah dari
posisi keuangan, apakah meningkat, menurun, atau tetap.

Indeks pertumbuhan adalah metode pengukuran atas kinerja sekelompok data.


Indeks tidak mengukur kinerja data individual, tetapi mengukur suatu set data composite
dari sebuahperusahaan.

Rumus : Angka Indeks = Tahun Pembanding X 100 %

Tahun Dasar

25
BAB IV

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Analisis Rasio PT. RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk

4.1.1. Profitabilitas

TABEL 1
Analisis Rasio Profitabilitas

NAMA PERUSAHAAN ROA ROE


PT. RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk
3% 5%
PT. MATAHARI DEPARTEMEN STORE Tbk
16% 91%
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk
-8% -9%

Berdasarkan tabel 1, hasil analisis ROA dari PT. RAMAYANA LESTARI


SENTOSA Tbk yaitu 3% dan hasil ROE nya adalah 5%. Selanjutnya hasil analisis dari
PT. MATAHARI DEPARTEMEN STORE Tbk adalah ROA adalah 16% dan ROE
adalah 91%. Analisi selanjutnya adalah PT. SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY
Tbk adalah ROA -8% dan ROE -9%.

TABEL 2
Analisis Rasio Profitabilitas
NAMA PERUSAHAAN GPM OPM NPM
PT. RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk
47% 6% 7%
PT. MATAHARI DEPARTEMEN STORE Tbk
64% 20% 16%
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk
55% -156% -84%

Berdasarkan hasil tabel 2, hasil analisis Margin Laba Kotor / GPM dari PT.
RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk adalah 47%, hasil Margin Laba Operasi /

26
OPM adalah 6% dan hasil Margin Laba Tahun Berjalan / NPM adalah 7%. Selanjutnya
hasil analisis dari PT. MATAHARI DEPARTEMEN STORE Tbk adalah hasil
Margin Laba Kotor / GPM adalah 64%, hasil OPM adalah 20%, dan hasil Margin Laba
Tahun Berjalan / NPM adalah 16%. Analisis selanjutnya adalah PT. SONA TOPAS
TOURISM INDUSTRY Tbk adalah hasil Margin Laba Kotor / GPM adalah 55%,
hasil Margin Laba Operasi / OPM adalah -156% dan hasil Margin Laba Tahun
Berjalan / NPM adalah-84%.

4.1.2. Analisis Rasio Aktivitas


TABEL 3
Analisis Rasio Aktivitas

Perputaran Perputaran Modal


NAMA PERUSAHAAN
Persediaan Kerja
PT. RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk 4,772899565 0,804863424
PT. MATAHARI DEPARTEMEN STORE Tbk 6,827756065 3,576516409
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk 0,521512957 0,100290064

Berdasarkan tabel 3, hasil analisis Perptaran Persediaan PT. RAMAYANA


LESTARI SENTOSA Tbk adalah 4,7 dan hasil Perputaran Modal Kerja adalah 0,8.
Selanjutnya hasil analisis dari PT. MATAHARI DEPARTEMEN STORE Tbk adalah
Perptaran Persediaan 6,8 dan hasil Perputaran Modal Kerja adalah 3,5. Analisis
selanjutnya adalah PT. SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk Perptaran
Persediaan adalah 0,5 dan hasil Perputaran Modal Kerja adalah 0,1.

4.1.3. Analisis Rasio Likuiditas

TABEL 4
Analisis Rasio Likuiditas

NAMA PERUSAHAAN Rasio Lancar Rasio Sangat Lancar Rasio Kas


PT. RAMAYANA LESTARI 3,593938 atau 1,753924 atau
2,920377 atau 292%
SENTOSA Tbk 359% 175%

27
PT. MATAHARI 0,31951 atau
0,73114 atau 73% 0,33951 atau 34%
DEPARTEMEN STORE Tbk 32%
PT SONA TOPAS TOURISM 12,04648 atau 8,473516 atau
8,517547 atau 852%
INDUSTRY Tbk 1205% 847%

Berdasarkan tabel 4, hasil analisis Rasio Lancar PT. RAMAYANA LESTARI


SENTOSA Tbk adalah 359%, hasil Rasio Sangat Lancar adalah 292% dan hasil Rasio
Kas adalah 175%. Selanjutnya hasil analisis dari PT. MATAHARI DEPARTEMEN
STORE Tbk adalah Rasio Lancar 73%, hasil Rasio Sangat Lancar adalah 34% dan
hasil Rasio Kas adalah 32%. Analisis selanjutnya adalah PT. SONA TOPAS
TOURISM INDUSTRY Tbk hasil Rasio Lancar adalah 1205%, hasil Rasio Sangat
Lancar adalah 852% dan hasil Rasio Kas adalah 847%.

4.1.4. Analisis Rasio Solvabilitas

TABEL 5
Analisis Rasio Solvabilitas

Total Hutang Total Hutang


NAMA PERUSAHAAN
Terhadap Aset Terhadap Ekuitas
PT. RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk 29% 0,41 Kali
PT. MATAHARI DEPARTEMEN STORE Tbk 83% 4,82 Kali
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk 12% 0

Berdasarkan tabel 5 hasil analisis Total Hutang Terhadap Aset PT.


RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk adalah 29% dan hasil Total Hutang Terhadap
Ekuitas adalah 0,41 kali. Analisis selanjutnya adalah PT. MATAHARI
DEPARTEMEN STORE Tbk hasil Total Hutang Terhadap Aset adalah 83% dan hasil
Total Hutang Terhadap Ekuitas adalah 4,82 kali. Hasil Analisis selanjutnya adalah PT.
SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk hasil Total Hutang Terhadap Aset adalah
12% dan hasil Total Hutang Terhadap Ekuitas adalah 0 kali.

28
4.2. Hasil Analisis Tren PT. RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk

TABEL 6
Analisis Tren

INDEKS PERTUMBUHAN 2018-2019 2018-2020 2018-2021


PENDAPATAN PENJUALAN 98% 44% 45%
LABA TAHUN BERJALAN / NET INCOME 110% -24% 29%
TOTAL ASET 108% 101% 97%
TOTAL KEWAJIBAN/HUTANG 105% 111% 105%
TOTAL EKUITAS 109% 97% 94%

Berdasarkan hasil analisi tren dari PT. RAMAYANA LESTARI SENTOSA


Tbk Pendapatan Penjualan pada tahun 2018-2019 sebesar 98%, pada tahun 2018-2020
sebesar 44% dan pada tahun 2018-2021 sebesar 45%. Selanjutnya Laba Tahun Berjalan
pada tahun 2018-2019 sebesar 110%, pada tahun 2018-2020 sebesar -24% dan pada
tahun 2018-2021 adalah 29%. Selanjutnya hasil dari Total Aset pada tahun 2018-2019
sebesar 108%, hasil 20182020 sebesar 101% dan pada tahun 2018-2021 sebesar 97%.
Selanjutnya Total Kewajiban pada tahun 2018-2019 sebesar 105%, hasil 2018-2020
sebesar 111% dan hasil pada tahun 2018-2021 sebesar 105%. Selanjutnya Total
Ekuitas pada tahun 2018-2019 sebesar 109%, hasil 2018-2020 sebesar 97% dan hasil
2018-2021 adalah 94%.

4.3. Pembahasan Fundamental PT. RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk

4.3.1. Rasio Profitabilitas


1. Analisis ROA

Berdasarkan tabel Rasio Profitabilitas diatas, PT. RAMAYANA LESTARI


SENTOSA Tbk Pada tahun 2021 hasil perhitungan ROA adalah 3%, artinya
perusahaan dapat menciptakan laba sebesar Rp 0,03 untuk setiap Rp 1 total aset yang
diinvestasikan. Dilihat dari ROA PT. RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk.
dikatakan cukup baik karena posisinya berada di urutan tengah atau kedua dari
kedua kompetitornya yaitu PT. MATAHARI DEPARTEMEN STORE Tbk. dan PT.

29
SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk. Akan tetapi PT. RAMAYANA
LESTARI SENTOSA Tbk lebih unggul dari PT. SONA TOPAS TOURISM
INDUSTRY Tbk.

2. Analisis ROE

Hasil perhitungan ROE pada 2021 adalah 5%, artinya perusahaan dapat
menciptakan laba sebesar Rp 0,05 untuk setiap Rp 1 dana yang telah diinvestasikan
oleh investor. Dilihat dari ROE PT. RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk.
Dikatakan cukup baik karena posisinya juga berada di urutan kedua atau ditengah dari
kedua kompetitornya yaitu PT. MATAHARI DEPARTEMEN STORE Tbk. dan PT.
SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk. Akan tetapi PT. RAMAYANA
LESTARI SENTOSA Tbk lebih unggul dari PT. SONA TOPAS TOURISM
INDUSTRY Tbk.

3. Margin Laba Kotor

Berdasarkan hasil perhitungan Margin Laba Kotor pada 2021 adalah 47%,
artinya setiapRp 1 penjualan yang dilakukan akan memberikan laba kotor sebesar Rp
0,47. Dilihat dari Margin Laba Kotor PT. RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk.
Dikatakan cukup baik karena posisinya juga berada di urutan kedua atau ditengah dari
kedua kompetitornya yaitu PT. MATAHARI DEPARTEMEN STORE Tbk. dan PT.
SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk. Akan tetapi PT. RAMAYANA
LESTARI SENTOSA Tbk lebih unggul dari PT. SONA TOPAS TOURISM
INDUSTRY Tbk.

4. Margin Laba Operasi

Sedangkan Margin Laba Operasi pada tahun 2021 adalah 6%, artinya setiap
Rp 1 penjualan yang dilakukan akan memberikan laba operasisebesar Rp 0,6. Dilihat
dari Margin Laba Operasi PT. RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk. Dikatakan
cukup baik karena posisinya juga berada di urutan kedua atau ditengah dari kedua
kompetitornya yaitu PT. MATAHARI DEPARTEMEN STORE Tbk. dan PT. SONA
TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk. Akan tetapi PT. RAMAYANA LESTARI
30
SENTOSA Tbk lebih unggul dari PT. SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk.

5. Margin Laba Tahun Berjalan

Dan untuk Margin Laba Tahun Berjalan pada tahun 2021 adalah 7%, artinya
setiap Rp 1 penjualan yang dilakukan akan memberikan laba tahun berjalan sebesar Rp
0,07. Dilihat dari Margin Laba Tahun Berjalan PT. RAMAYANA LESTARI
SENTOSA Tbk. Dikatakan cukup baik karena posisinya juga berada di urutan kedua
atau ditengah dari kedua kompetitornya yaitu PT. MATAHARI DEPARTEMEN
STORE Tbk. dan PT. SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk.

4.3.2. Rasio Aktivitas


1. Perputaran Persediaan

Berdasarkan tabel Rasio Aktivitas diatas, PT. RAMAYANA LESTARI


SENTOSA Tbk. Pada tahun 2021 perputaran persediaan menunjukkan nilai 4,7 kali
peruputaran yang artinya dalam satu peiode operasi selama menciptakan penjualan telah
terjadi 4 atau hamper 5 kali perputaran persediaan. Dilihat dari Perputaran Persediaan
PT. RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk. Dikatakan cukup baik karena posisinya
juga berada di urutan kedua atau ditengah dari kedua kompetitornya yaitu PT.
MATAHARI DEPARTEMEN STORE Tbk. dan PT. SONA TOPAS TOURISM
INDUSTRY Tbk. Akan tetapi PT. RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk lebih
unggul dari PT. SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk.

2. Perputaran Modal Kerja

Berdasarkan tabel Rasio Aktivitas diatas, PT. RAMAYANA LESTARI


SENTOSA Tbk.Pada tahun 2021 perputaran modal kerja menunjukan nilai 0,8 yang
artinya setiap Rp. 1 modal kerja akan berkontribusi sebanyak Rp. 0,8 penjualan. Dilihat
dari Perputaran Modal Kerja PT. RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk. Dikatakan
cukup baik karena posisinya juga berada di urutan kedua atau ditengah dari kedua

31
kompetitornya yaitu PT. MATAHARI DEPARTEMEN STORE Tbk. dan PT.
SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk. Akan tetapi PT. RAMAYANA
LESTARI SENTOSA Tbk lebih unggul dari PT. SONA TOPAS TOURISM
INDUSTRY Tbk.

4.3.3. Rasio Likuiditas


1. Rasio Lancar

Berdasarkan tabel Rasio Likuiditas diatas, PT. RAMAYANA LESTARI


SENTOSA Tbk. Pada tahun 2021 perhitungan Rasio Lancar adalah 359% atau 3,59
artinya aset lancar yang dimiliki oleh perusahaan hanya dapat melunasi 359 % dari total
kewajiban lancar atau setiap Rp. 1 aset lancar hanya dapat melunasi 3,59 kewajiban
lancar. Dilihat dari Rasio Lancar PT. RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk.
dikatakan cukup baik atau biasa-biasa saja karena posisinya berada di urutan kedua dari
kompetitornya yaitu berada di antara PT. MATAHARI DEPARTEMEN STORE Tbk.
dan PT. SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk. Akan tetapi PT. RAMAYANA
LESTARI SENTOSA Tbk lebih unggul dari PT. MATAHARI DEPARTEMEN
STORE Tbk.

2. Rasio Sangat Lancar

Berdasarkan hasil perhitungan Rasio sangat lancar pada tahun 2021 adalah
292% atau 2,92 artinya aset keuangan lancar perusahaam yang terdiri dari kas dan
setara kas, sekuritas jangka pendek dan total piutang yang dimiliki oleh perusahaan
hanya dapat melunasi 292 % dari total kewajiban lancar atausetiap Rp. 1 aset lancar
hanya dapat melunasi Rp. 2,92 kewajiban lancar. Dilihat dari Rasio Sangat Lancar PT.
RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk. dikatakan cukup baik atau biasa-biasa saja
karena posisinya berada di urutan kedua dari kompetitornya yaitu berada di antara PT.
MATAHARI DEPARTEMEN STORE Tbk. dan PT. SONA TOPAS TOURISM
INDUSTRY Tbk. Akan tetapi PT. RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk lebih
unggul dari PT. MATAHARI DEPARTEMEN STORE Tbk.

32
3. Rasio Kas

Dan berdasarkan hasil perhitungan Rasio kas pada tahun 2021 adalah 175%
atau 175% artinya kas dan setara kas yang dimiliki oleh perusahaan hanya dapat
melunasi 175 % dari total kewajiban lancar atau setiap Rp. 1 aset lancarhanya dapat
melunasi Rp. 1,75 kewajiban lancar. Dilihat dari Rasio Kas PT. RAMAYANA
LESTARI SENTOSA Tbk. dikatakan cukup baik atau biasa-biasa saja karena
posisinya berada di urutan kedua dari kompetitornya yaitu berada di antara PT.
MATAHARI DEPARTEMEN STORE Tbk. dan PT. SONA TOPAS TOURISM
INDUSTRY Tbk. Akan tetapi PT. RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk lebih
unggul dari PT. MATAHARI DEPARTEMEN STORE Tbk.

4.3.4. Rasio Solvabilitas


1. Rasio Total Hutang Terhadap Total Aset

Berdasarkan hasil perhitungan, rasio total hutang terhadap total asset adalah,
artinya pembiayaan total asset yang dimiliki oleh perusahaan didominasi berasal dari
hutang sisanya berasal dari modal investor atau pemegang saham. Dilihat dari Total
Hutang Terhadap Total Aset PT. RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk. Dikatakan
cukup baik karena posisinya juga berada di urutan kedua atau ditengah dari kedua
kompetitornya yaitu PT. MATAHARI DEPARTEMEN STORE Tbk. dan PT. SONA
TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk. Akan tetapi PT. RAMAYANA LESTARI
SENTOSA Tbk lebih unggul dari PT. SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk.

2. Rasio Total Hutang Terhadap Total Ekuitas

Dan berdasarkan hasil perhitungan, Total hutang terhadap equitas pada tahun
2021 adalah kali, artinya jumlah pembiayaan hutang perusahaan 1 kali lipat dari jumlah
modal investor atau pemegang saham dan equitas perusahaan hanya setengah dari total
kewajiban. Dilihat dari Total Hutang Terhadap Equitas PT. RAMAYANA LESTARI
SENTOSA Tbk. Dikatakan cukup baik karena posisinya juga berada di urutan kedua

33
atau ditengah dari kedua kompetitornya yaitu PT. MATAHARI DEPARTEMEN
STORE Tbk. dan PT. SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk. Akan tetapi PT.
RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk lebih unggul dari PT. SONA TOPAS
TOURISM INDUSTRY Tbk.

4.4. Pembahasan Pertumbuhan PT. RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk

4.4.1. Pendapatan Penjualan

Berdasarkan hasil analisis pertumbuhan bahwa pendapatan penjualan dimulai


pada tahun 2018-2021 menunjukkan tren yang tidak konsisten, hal ini dibuktikan
dengan hasil analisis tren pada tahun 2018-2021 dengan indeks pertumbuhan 98%,
44%, 45%. Angka indeks 98% pada tahun 2019 menunjukkan bahwa pertumbuhan
penjualan tahun 2019 turun 2% dari tahun 2018, angka indeks 44% pada tahun
2020 menunjukkan bahwa pertumbuhan penjualan tahun 2020 turun 56% dari tahun
2018, angka indeks 45% menunjukkan bahwa pada tahun 2021 pertumbuhan penjualan
tahun 2021 turun sebesar 55% dari tahun 2018.

4.4.2. Laba Tahun Berjalan

Berdasarkan hasil analisis pertumbuhan bahwa laba tahun berjalan dimulai


pada tahun 2018-2021 menunjukkan tren yang tidak konsisten, hal ini dibuktikan
dengan hasil analisis tren pada tahun 2018-2021 dengan indeks pertumbuhan 110%, -
24%, 29%. Angka indeks 110% pada tahun 2019 menunjukkan bahwa pertumbuhan
laba tahun berjalan 2019 naik 10% dari tahun 2018, angka indeks -24% pada tahun
2020 menunjukkan bahwa pertumbuhan laba tahun berjalan 2020 turun 76% dari tahun
2018, angka indeks 29% menunjukkan bahwa pada tahun 2021 pertumbuhan laba tahun
berjalan tahun 2021 turun sebesar 71% dari tahun 2018.

4.4.3. Total Aset

Berdasarkan hasil analisis pertumbuhan bahwa Total Aset dimulai pada tahun
2018-2021 menunjukkan tren yang kurang konsisten, hal ini dibuktikan dengan hasil

34
analisis tren pada tahun 2018-2021 dengan indeks pertumbuhan 108%, 101%, 97%.
Angka indeks 108% pada tahun 2019 menunjukkan bahwa pertumbuhan Total Aset
tahun 2019 naik 8% dari tahun 2018, angka indeks 101% pada tahun 2020
menunjukkan bahwa pertumbuhan Total Aset tahun 2020 naik 1% dari tahun 2018,
angka indeks 97% menunjukkan bahwa pada tahun 2021 pertumbuhan Total Aset tahun
2021 turun sebesar3% dari tahun 2018.

4.4.4. Total Kewajiban

Berdasarkan hasil analisis pertumbuhan bahwa total kewajiban dimulai pada


tahun 2018-2021 menunjukkan tren yang konsisten, hal ini dibuktikan dengan hasil
analisis tren pada tahun 2018-2021 dengan indeks pertumbuhan 105%, 111%, 105%.
Angka indeks 105% pada tahun 2019 menunjukkan bahwa pertumbuhan total
kewajiban tahun 2019 naik 5% dari tahun 2018, angka indeks 111% pada tahun 2020
menunjukkan bahwa pertumbuhan total kewajiban tahun 2020 naik 11% dari tahun
2018, angka indeks 105% menunjukkan bahwa pada tahun 2021 pertumbuhan total
kewajiban tahun 2021 naik sebesar 5% dari tahun 2018.

4.4.5. Total Ekuitas

Berdasarkan hasil analisis pertumbuhan bahwa total equitas dimulai pada tahun
2018-2021 menunjukkan tren yang kurang konsisten, hal ini dibuktikan dengan hasil
analisis tren pada tahun 2018-2021 dengan indeks pertumbuhan 109%, 97%, 94%.
Angka indeks 109% pada tahun 2019 menunjukkan bahwa pertumbuhan total equitas
tahun 2019 naik 9% dari tahun 2018, angka indeks 97% pada tahun 2020 menunjukkan
bahwa pertumbuhan total equitas tahun 2020 turun 3% dari tahun 2018, angka indeks
94% menunjukkan bahwa pada tahun 2021 pertumbuhan total equitas tahun 2021 turun
sebesar 6% dari tahun 2018.

35
BAB V

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis yang telah diuraikan diatas, kondisi fundamental PT.
RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk pada tahun 2021 dilihat dari rasio
profitabilitas investasi memiliki ROA sebesar 3% dan ROE sebesar 5% serta dari
profitabilitas kinerja pada PT. RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk memiliki nilai
Margin Laba Kotor sebesar 47%, Margin Laba Operasi sebesar 6% dan Margin Laba
Tahun Berjalan sebesar 7%. Bila ditinjau dari Rasio Aktivitas diatas, PT. RAMAYANA
LESTARI SENTOSA Tbk. Pada tahun 2021 perputaran persediaan menunjukkan nilai
4,7 kali dan perputaran modal kerja menunjukan nilai 0,8. Selanjutnya bila ditinjau dari
Rasio Likuiditas diatas, PT. RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk. Pada tahun 2021
perhitungan Rasio Lancar adalah 359% , Rasio sangat lancar adalah 292% dan
berdasarkan hasil perhitungan Rasio kas adalah 175%. Dan bila ditinjau dari Rasio
Solvabilitas PT. RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk. Pada tahun 2021 perhitungan
Total Hutang Terhadap Total Aset sebesar 29% dan Total Hutang Terhadap Ekuitas
sebesar 0,41 kali. Hal ini menunjukkan bahwa PT. RAMAYANA LESTARI SENTOSA
Tbk ini tidak konsisten atau dikatakan biasa-biasa saja dalam nilai profitabilitas,
Aktivitas, Likuitas, dan Solvabilitas karena berada pada posisi ke 2. Jika dibandingkan
dengan kedua kompetitornya yaitu PT. MATAHARI DEPARTEMEN STORE Tbk.
dan PT. SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk. PT. RAMAYANA LESTARI
SENTOSA Tbk lebih unggul dari PT. SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk. Hal
ini dibuktikan dengan ROA, ROE, Margin Laba Operasi, Margin Laba Tahun Berjalan,
Perputaran Persediaan, Perputaran Modal Kerja, Rasio Total Hutang Terhadap Total
Asset dan Total Hutang Terhadap Equitas.

Selanjutnya berdasarkan aspek kinerja pertumbuhan profitabilitas sejak tahun 2018


hingga 2021 perusahaan mengalami penurunan yang tidak stabil / tidak konsisten sejak
tahun 2020 dan 2021 hal ini dibuktikan dari indikator pendapatan penjualan , dan laba
tahun berjalan. yang keduanya selaras mengalami peningkatan. Berdasarkan pada
kondisi keuangan, pertumbuhan aset perusahaan terbukti mengalami peningkatan pada

36
tahun 2018 dan 2019 akan tetapi mengalami penurunan pada tahun 2020 dan 2021.
Namun, disayangkan peningkatan aset ini tidak diringi dengan pertumbuhan equitas
yang artinya nilai perusahaan tidak ikut tumbuh dengan baik meskipun ukuran
perusahaan tumbuh dengan baik selain itu kondisi yang kurang baik ditunjukan dengan
indeks pertumbuhan hutang yang pertumbuhan nya sangat luar biasa terutama sejak
tahun 2019 dan 2020 peningkatan nilai hutang ini bukanlah hal yang baik terutama jika
melihat kondisi pertumbuhan equitas perusahaan yang selalu menurun sejak tahun 2021
dikhawatirkan akan mengganggu kondisi kemampuan perusahaan dalam menjalankan
kewajibannya.

37
DAFTAR PUSTAKA

Agustina, Rachma “Analisis Fundamental, Acuan Investasi Saham Jangka Panjang”, Jurnal
Pengabdian Kepada Masyarakat, (2021).
https://ejurnal.lppmunsera.org/index.php/JEV/article/view/3494.

Anjarwati Rizka dan Safri, “Pengaruh Pendapatan Dan Beban Operasional Terhadap Laba
Bersih (Studi Kasus Pt Pegadaian Bekasi Periode 2020)”, JIMA Jurnal Ilmiah
Mahasiswa Akuntansi, Vol. 2 No. 2, (2022),
https://jom.universitassuryadarma.ac.id/index.php/jima/article/view/83/86.
Astuti, dkk., Analisis Laporan Keuangan (Bandung : CV. Media Sains Indonesia, 2021).

Herman Karamoy, Olifia Tala, “Analisis Profitabilitas dan Leverage Terhadap Manajemen
Laba Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia”, Jurnal Akuntansi Vol. 1 No.1
(2017).
Ikatan Akuntan Indonesia. Pernyataan Standar Keuangan 01 : Penyajian Laporan Keuangan
(Revisi 2009). (Jakarta : IAI, 2009).

Ivan Gumilar Sambas Putra, dkk., Analisis Laporan Keuangan (Surabaya : Cipta Media
Nusantara, 2021).
Kasmir. Analisis Laporan Keuangan (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2013).

Purwanti, Yuli Dwi dan Nurastuti, Preatmi “Pengaruh Analisis Fundamental Dan Risiko
Sistematik Terhadap Harga Saham Pada Pasar Modal Syariah”, Jurnal Ekonomi
Manajemen Bisnis Volume 01 e-ISSN 2716-0238, (2020)
https://scholar.archive.org/work/q7whxgp4jjd3lgtl6afqrbvame/access/wayback/https://jo
urnal.perbanas.ac.id/index.php/jbb/article/download/2048/pdf.
Soeseny Rury Erna, Yahya M. Rizal, Haridhi Musfiari, “Pengaruh Perspektif Pembelajaran
Dan Pertumbuhan Terhadap Kinerja Perusahaan Dengan Pendekatan Balanced
Scorecard (Studi Kasus Pt Permata Hijau Palm Oleo Kim Ii)”, Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Ekonomi Akuntansi (JIMEKA), Vol. 6, No. 2 (2021) E-ISSN 2581-1002.
Ulfah, Almira Keumala "Persamaan Akuntansi Dalam Transaksi Bisnis Accounting Equation
In Business Transactions", Jurnal Journal Of Islamic Accounting Research Vol. 2, No.
(2020).
https://katalisnet.com/pengertian-keuangan-perusahaan diakses pada 5 Desember 2022.

38

Anda mungkin juga menyukai