Dosen Pengampu :
Rahmat Fajar Ramdani, S.E.,M.Si
Disusun Oleh :
Kelompok 7 MBS A
Nama Anggota
1. BENVENICKY VALENTINO AQILAH 2051040370
2. DERA JUNITA 2051040387
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Pertama kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
Analisis Laporan Keuangan.
Sholawat serta salam semoga terlimpahkan kepada junjungan Nabi Besar kita Nabi
Muhammad SAW, yang selalu kita harapkan syafa’atnya di hari kiamat nanti. Sebelumnya,
kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Rahmat Fajar Ramdani, S.E.,M.Si di Mata
Kuliah Analisis Laporan Keuangan yang telah memberikan tugas ini kepada kami sehingga
menambah pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca dan penulis.
Kami menyadari dalam penulisan makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kami terbuka saran maupun masukan dari berbagai pihak yang senantiasa membangun
demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
Kelompok 7
ii
DAFTAR ISI
iii
3.1.3. Analisis Rasio Likuiditas .............................................................................................. 21
3.1.4. Analisis Rasio Solvabilitas ........................................................................................... 23
3.2. Analisis Tren ............................................................................................................... 25
BAB IV
HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN .............................................................................. 26
4.1. Hasil Analisis Rasio PT. RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk ...................... 26
4.2. Hasil Analisis Tren PT. RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk ....................... 29
4.3. Pembahasan Fundamental PT. RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk .......... 29
4.4. Pembahasan Pertumbuhan PT. RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk ......... 34
BAB V
KESIMPULAN .......................................................................................................................... 36
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 38
iv
BAB I
PENDAHULUAN
5
Alasan kami kelompok 7, memilih PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk untuk
dianalisis karena, secara fundamental PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS)
adalah operator department store yang mana merupakan perusahaan yang baik. Selain
itu, kegiatan utama perusahaan perdagangan ini menjual berbagai barang seperti
pakaian, asesoris, tas, sepatu, kosmetik dan produk kebutuhan sehari-hari melalui
toserba store (Department Store) milik Perusahaan. Dan Analisis fundamental dapat
membantu investor memprediksi saat yang tepat untuk masuk atau keluar dari pasar
saham, mengetahui nilai wajar suatu saham, dan membantu dalam memilih saham yang
baik untuk investasi.
Dilihat dari pertumbuhannya PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk pada kondisi
keuangan, pertumbuhan aset perusahaan terbukti mengalami peningkatan pada tahun
2018 dan 2019 akan tetapi mengalami penurunan pada tahun 2020 dan 2021. Artinya
ditahun 2020 dan 2021 pertumbuhan aset perusahaan kurang baik. Akan tetapi, untuk
pertumbuhan profitabilitas di PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk pada tahun 2020 dan
2021 sudah bagus karena mengalami peningkatan yaitu pendapatan penjualan dan laba
tahun berjalannya.
6
BAB II
LANDASAN TEORI
1
Astuti, dkk., Analisis Laporan Keuangan (Bandung : CV. Media Sains Indonesia, 2021), 4.
7
Jadi, analisis laporan keuangan adalah proses mengidentifikasi, menilai serta
membandingkan laporan keuangan yang dibuat. Perbandingan yang dimaksud di sini
adalah perbandingan semua jenis laporan keuangan tahun berjalan dengan tahun-tahun
lainnya.2
2
Ivan Gumilar Sambas Putra, dkk., Analisis Laporan Keuangan (Surabaya : Cipta Media Nusantara, 2021), 1.
8
5) Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi terhadap aktiva,
pasiva, dan modal perusahaan;
6) Memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan dalam suatu periode;
7) Memberikan informasi tentang catatan-catatan atas laporan keuangan;
8) Informasi keuangan lainnya.3
Analisis fundamental adalah sebuah teknik analisis yang menitik beratkan pada
analisis kinerja perusahaan serta bagaimana proyeksi kondisi ekonomi di masa datang
mempengaruhi bisnis saham emiten, sehingga investor saham dapat menetapkan apakah
keputusan bid (beli) atau sell (jual) saham dapat dilakukan saat itu dengan harga
tertentu.5
Analisis Fundamental bertujuan untuk mengetahui sifat-sifat dasar dan
karakteristik operasional dari perusahaan publik dan juga untuk memastikan bahwa
saham yang dibeli merupakan saham perusahaan yang berkinerja baik. Perusahaan
memiliki ekspektasi positif terhadap pertumbuhan harga sahamnya. Investor mencoba
memperkirakan harga saham dimasa yang akan datang dengan mengestimasi nilai dari
faktor-faktor fundamental yang memperngaruhi harga saham dan menerapkan
hubungan faktor-faktor tersebut sehingga diperoleh taksiran harga saham.6
3
Kasmir. Analisis Laporan Keuangan (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2013), 5.
4
Ikatan Akuntan Indonesia. Pernyataan Standar Keuangan 01 : Penyajian Laporan Keuangan (Revisi 2009). (Jakarta :
IAI, 2009), 5.
5
Rachma Agustina, “Analisis Fundamental, Acuan Investasi Saham Jangka Panjang”, Jurnal Pengabdian Kepada
Masyarakat, (2021) https://e-jurnal.lppmunsera.org/index.php/JEV/article/view/3494.
6
Yuli Dwi Purwanti, Preatmi Nurastuti, “Pengaruh Analisis Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Harga Saham
Pada Pasar Modal Syariah”, Jurnal Ekonomi Manajemen Bisnis Volume 01 e-ISSN 2716-0238, (2020)
https://scholar.archive.org/work/q7whxgp4jjd3lgtl6afqrbvame/access/wayback/https://journal.perbanas.ac.id/index.php/jbb/art
icle/download/2048/pdf
9
2.2.2. Profitabilitas
7
Olifia Tala, Herman Karamoy, “Analisis Profitabilitas dan Leverage Terhadap Manajemen Laba Perusahaan Manufaktur
di Bursa Efek Indonesia”, Jurnal Akuntansi Vol. 1 No.1 (2017).
8
Kasmir, op. cit. 9.
10
Ada beberapa jenis rasio aktivitas, yaitu :
1) Perputaran piutang (receivable turnover)
2) Hari rata-rata penagihan piutang (days of receivable)
3) Perputaran sediaan (inventory turnover)
4) Hari rata-rata penagihan sediaan (days of inventory)
5) Perputaran modal kerja (working capital turnover)
6) Perputaran aktiva tetap (fixed assets turnover)
7) Perputaran aktiva (assets turnover)
2.2.4. Likuiditas
11
2.2.5. Solvabilitas
Rasio solvabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana
aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Dalam arti luas, rasio solvabilitas digunakan
untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar seluruh kewajiban jangka
pendek maupun kewajiban jangka panjang apabila perusahaan dibubarkan (dilikuidasi).9
Hasil perhitungan rasio solvabilitas perusahaan yang tinggi akan berdampak
timbulnya risiko kerugian yang lebih besar, tetapi ada kesempatan perusahaan
mendapatkan laba besar. Sebaliknya, apabila hasil perhitungan rasio solvabilitas
perusahaan rendah memiliki risiko kerugian yang lebih kecil, terutama saat
perekonomian menurun. Hal ini juga mengakibatkan rendahnya tingkat hasil
pengembalian (return) pada saat perekonomian tinggi.
Terdapat beberapa jenis rasio solvabilitas antara lain :
1. Debt to asset ratio (debt ratio)
2. Debt to equity ratio
3. Long term debt to equity ratio
4. Tangible assets debt coverage
5. Current liabilities to net worth
6. Times interest earned
7. Fixed charge coverage
9
Ibid., 7.
12
berupa bangunan. Aset berarti jika sumber daya tersebut dimiliki dan memiliki nilai
tertentu. Aset dibagi menjadi dua jenis, yakni :
1. Aset lancar
Aset ini biasanya dalam bentuk uang tunai atau segala hal yang bisa ditukar
menjadi uang tunai, untuk digunakan dalam waktu dekat. Contohnya adalah uang
tunai, inventaris, dan lain sebagainya.
2. Aset tetap
Aset ini digunakan untuk menjalankan aktivitas perekonomian perusahaan. Aset
ini membutuhkan waktu yang cukup lama untuk dijual atau diubah menjadi uang
tunai. Contohnya adalah tanah, merk dagang, dan lain sebagainya.
B. Kewajiban
Kewajiban juga sering disebut sebagai klaim kreditor atas aset perusahaan karena
dianggap sebagai aset yang akan dimiliki kreditor jika perusahaan mengalami likuidasi.
Suatu kewajiban, dalam istilah yang paling sederhana adalah sejumlah uang yang
terutang kepada orang atau organisasi lain. Dengan kata lain, kewajiban adalah klaim
kreditor atas aset perusahaan karena ini adalah jumlah aset yang akan dimiliki kreditor
jika perusahaan dilikuidasi. 10
Contoh liabilitas adalah utang pembayaran pajak serta utang pembayaran gaji.
Kata lain dari liabilitas adalah hutang yang dimiliki perusahaan saat meminjam dana
atau bentuk lainnya ke perusahaan lainnya. Ada dua jenis kewajiban atau liabilitas,
yaitu:
1. Kewajiban lancar
Hutang ini harus dibayar dalam 12 bulan ke depan atau hutang jangka pendek.
Contohnya adalah hutang gaji atau upah.
10
Almira Keumala Ulfah, "Persamaan Akuntansi Dalam Transaksi Bisnis Accounting Equation In BusinessTransactions",
Jurnal Journal Of Islamic Accounting Research Vol. 2, No. (2020).
13
C. Equitas
Ekuitas adalah hak atau kekayaan yang dimiliki perusahaan. Contoh ekuitas adalah
modal serta saham yang dimiliki perusahaan. Ekuitas juga sering disebut sebagai
kekayaan bersih yang dimiliki perusahaan. Biasanya hal ini dilakukan dengan
menjumlahkan seluruh aset yang dimiliki lalu dikurangi dengan kewajiban yang harus
dibayar, hasilnya adalah ekuitas perusahaan.
A. Pendapatan
Menurut Santoso dalam pendapatan adalah penghasilan yang timbul dari aktivitas
perusahaan yang biasa (normal activity) dan dikenal dengan sebutan yang berbeda,
misalnya : penjualan (sales), penghasilan manufaktur (fees revenues), pendapatan bunga
(interest revenues), pendapatan dividen (dividen revenues), pendapatan royalty (royalty
revenues), dan pendapatan sewa (ret revenues).
Unsur-unsur Pendapatan adalah asal dari pada pendapatan itu diperoleh, dimana
unsur-unsur tersebut sebagai berikut :
1) Pendapatan hasil produksi barang atau jasa.
2) Imbalan yang diterima atas penggunaan aktiva sumber-sumber ekonomis
perusahaan oleh pihak lain.
3) Penjualan aktiva diluar barang dagangan merupakan unsur-unsur pendapatan
lainlain suatu perusahaan.
14
3) Distribusi, perantara barang dari produsen ke konsumen, semakin luas
pendistribusiannya maka akan mempengaruhi penjualan ekonomi.
4) Promosi, promosi merupakan kegiatan yang dilakukan perusahaan dengan tujuan
utama menginformasikan, mempengaruhi, dan mengingatkan konsumen agar
memilih program yang diberikan perusahaan.11
4) Untuk mengukur dan membangdingkan antara jumlah persediaan yang ada dengan
modal kerja perusahaan.
5) Untuk mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar utang.
11
Rizka Anjarwati dan Safri, “Pengaruh Pendapatan Dan Beban Operasional Terhadap Laba Bersih (Studi Kasus Pt
Pegadaian Bekasi Periode 2020)”, JIMA Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi, Vol. 2 No.2, (2022) : 129,
https://jom.universitassuryadarma.ac.id/index.php/jima/article/view/83/86.
15
2.3.3. Definisi Pertumbuhan Kinerja dan Keuangan Perusahaan
A. Pertumbuhan Kinerja
Kinerja perusahaan adalah suatu tampilan keadaan secara utuh atas perusahaan
selama periode waktu tertentu yang merupakan hasil atau prestasi kegiatan operasional
perusahaan dalam memanfaatkan sumber daya yang dimiliki. Perusahaan akan dinilai
memiliki kinerja yang baik apabila perusahaan dapat meningkatkan nilai
perusahaannya.12
Pertumbuhan (growth) adalah peningkatan ataupun penurunan dari total aset yang
dimiliki perusahaan. Aset suatu perusahaan merupakan aktiva yang digunakan untuk
kegiatan operasional perusahaan, hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan hasil
operasional perusahaan sehingga semakin menambah kepercayaan pihak luar.
Pertumbuhan perusahaan dapat memberikan sinyal positif yang diharakpan oleh pihak
dalam maupun luar perusahaan. Pertumbuhan perusahaan akan menghasilkan tingkat
pengembalian yang semakin tinggi karena pertumbuhan memiliki aspek yang
menguntungkan bagi pihak investor.
B. Keuangan Perusahaan
Keuangan perusahaan adalah divisi keuangan yang mengatur tentang bagaimana
perusahaan menangani sumber pendanaan, penataan modal, dan keputusan
investasi.Keuangan perusahaan terutama berkaitan dengan memaksimalkan nilai
pemegang saham melalui perencanaan keuangan jangka panjang dan pendek serta
penerapan berbagai strategi.13
12
Rury Erna Soeseny, M. Rizal Yahya, Musfiari Haridhi, “Pengaruh Perspektif Pembelajaran Dan Pertumbuhan Terhadap
Kinerja Perusahaan Dengan Pendekatan Balanced Scorecard (Studi Kasus Pt Permata Hijau Palm Oleo Kim Ii)”, Jurnal
Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi (JIMEKA), Vol. 6, No. 2 (2021) E-ISSN 2581-1002.
13
https://katalisnet.com/pengertian-keuangan-perusahaan diakses pada 5 Desember 2022.
16
BAB III
METODE ANALISIS
Analisis Rasio adalah alat untuk mengukur kinerja perusahaan berdasarkan data
perbandingan yang ditulis dalam laporan keuangan seperti laporan neraca, laba rugi, dan
arus kas dalam satu periode tertentu. Biasanya dilakukan oleh akuntan pada akhir
periode perusahaan dalam satu tahun.
Berdasarkan tujuan dan manfaat tersebut maka rasio profitabilitas dibagi menjadi
dua yaitu : rasio tingkat pengembalian atas investasi dan rasio kinerja operasi.
17
1. Return on Asset (ROA)
Merupakan rasio yang menunjukan hasil return atas penggunaan aset dalam
menciptakan laba. Melalui rasio ROA kita dapat mengetahui seberapa besar laba yang
dihasilkan oleh perusahaan dari setiap 1 Rp aset yang digunakan. Berikut rumus untuk
menghitung rasio ROA.
Rumus :
ROA = Laba Tahun Berjalan X 100 %
Total Aset
Rumus :
ROE = Laba Tahun Berjalan X 100 %
Total Equitas
Rumus :
Margin Kotor = Laba Kotor X 100 %
Pendapatan Penjualan
18
2. Rasio Margin Operasional
Melalui Rasio Margin Operasional kita dapat mengetahui seberapa besar proporsi
laba operasional yang dihasilkan untuk setiap Rp 1 penjualan yang dihasilkan oleh
perusahaan. Berikut rumus untuk menghitung rasio margin operasional.
Rumus :
Margin Operasional = Laba Operasi X 100 %
Pendapatan Penjualan
Rumus :
Margin Laba Tahun Berjalan = Laba Tahun Berjalan X 100 %
Pendapatan Penjualan
1) Untuk mengukur berapa kali dana yang tertanam dalam piutang usaha berputar dan
lamanya penagihan piutang dalam suatu periode.
2) Untuk mengetahui berapa kali dana tertanam dalam persediaan berputar, serta
lamanya persediaan terjual
3) Untuk mengetahui berapa kali dana tertanam pada modal kerja, dan mengetahui
seberapa besar tingkat penjualan yang dihasilkan oleh modal kerja tersebut
4) Untuk mengetahui berapa kali dana tertanam pada aset tetap dan mengetahui
seberapa besar tingkat penjualan yang dihasilkan oleh aset tetap tersebut
19
5) Untuk mengetahui berapa kali dana tertanam pada total aset, dan mengetahui
seberapa besar tingkat penjualan yang dihasilkan oleh total aset tersebut.
Rumus :
Rasio Perputaran Piutang = Pendapatan Penjualan
Rata-rata Piutang
Rumus :
Rasio Perputaran Persediaan = Pendapatan Penjualan
Rata-rata Persediaan
Rumus :
Rasio Aset Tetap = Pendapatan Penjualan
Rata-rata Aset Tetap
Rumus :
Rasio Total Aset = Pendapatan Penjualan
Rata-rata Total Aset
Rasio Likuiditas merupakan jenis rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban finansial (likuiditas perusahaan) dalam
jangka pendek. Rasio Likuiditas dibagi menjadi 3 jenis yaitu :
Rumus :
Rumus :
Rumus :
Rumus :
Rumus :
23
C. Rasio Hutang Jangka Panjang Terhadap Equitas
Long term debt to equity ratio merupakan rasio antara utang jangka panjang
dengan modal sendiri. Tujuannya adalah untuk mengukur berapa bagian dari setiap
rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan utang jangka panjang dengan cara
membandingkan antara utang jangka panjang dengan modal sendiri yang disediakan
oleh perusahaan. 14
Total Equitas
Beban Bunga
Total Kewajiban
14
Kasmir, op. cit. 10.
24
3.2. Analisis Tren
Tahun Dasar
25
BAB IV
4.1.1. Profitabilitas
TABEL 1
Analisis Rasio Profitabilitas
TABEL 2
Analisis Rasio Profitabilitas
NAMA PERUSAHAAN GPM OPM NPM
PT. RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk
47% 6% 7%
PT. MATAHARI DEPARTEMEN STORE Tbk
64% 20% 16%
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk
55% -156% -84%
Berdasarkan hasil tabel 2, hasil analisis Margin Laba Kotor / GPM dari PT.
RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk adalah 47%, hasil Margin Laba Operasi /
26
OPM adalah 6% dan hasil Margin Laba Tahun Berjalan / NPM adalah 7%. Selanjutnya
hasil analisis dari PT. MATAHARI DEPARTEMEN STORE Tbk adalah hasil
Margin Laba Kotor / GPM adalah 64%, hasil OPM adalah 20%, dan hasil Margin Laba
Tahun Berjalan / NPM adalah 16%. Analisis selanjutnya adalah PT. SONA TOPAS
TOURISM INDUSTRY Tbk adalah hasil Margin Laba Kotor / GPM adalah 55%,
hasil Margin Laba Operasi / OPM adalah -156% dan hasil Margin Laba Tahun
Berjalan / NPM adalah-84%.
TABEL 4
Analisis Rasio Likuiditas
27
PT. MATAHARI 0,31951 atau
0,73114 atau 73% 0,33951 atau 34%
DEPARTEMEN STORE Tbk 32%
PT SONA TOPAS TOURISM 12,04648 atau 8,473516 atau
8,517547 atau 852%
INDUSTRY Tbk 1205% 847%
TABEL 5
Analisis Rasio Solvabilitas
28
4.2. Hasil Analisis Tren PT. RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk
TABEL 6
Analisis Tren
29
SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk. Akan tetapi PT. RAMAYANA
LESTARI SENTOSA Tbk lebih unggul dari PT. SONA TOPAS TOURISM
INDUSTRY Tbk.
2. Analisis ROE
Hasil perhitungan ROE pada 2021 adalah 5%, artinya perusahaan dapat
menciptakan laba sebesar Rp 0,05 untuk setiap Rp 1 dana yang telah diinvestasikan
oleh investor. Dilihat dari ROE PT. RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk.
Dikatakan cukup baik karena posisinya juga berada di urutan kedua atau ditengah dari
kedua kompetitornya yaitu PT. MATAHARI DEPARTEMEN STORE Tbk. dan PT.
SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk. Akan tetapi PT. RAMAYANA
LESTARI SENTOSA Tbk lebih unggul dari PT. SONA TOPAS TOURISM
INDUSTRY Tbk.
Berdasarkan hasil perhitungan Margin Laba Kotor pada 2021 adalah 47%,
artinya setiapRp 1 penjualan yang dilakukan akan memberikan laba kotor sebesar Rp
0,47. Dilihat dari Margin Laba Kotor PT. RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk.
Dikatakan cukup baik karena posisinya juga berada di urutan kedua atau ditengah dari
kedua kompetitornya yaitu PT. MATAHARI DEPARTEMEN STORE Tbk. dan PT.
SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk. Akan tetapi PT. RAMAYANA
LESTARI SENTOSA Tbk lebih unggul dari PT. SONA TOPAS TOURISM
INDUSTRY Tbk.
Sedangkan Margin Laba Operasi pada tahun 2021 adalah 6%, artinya setiap
Rp 1 penjualan yang dilakukan akan memberikan laba operasisebesar Rp 0,6. Dilihat
dari Margin Laba Operasi PT. RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk. Dikatakan
cukup baik karena posisinya juga berada di urutan kedua atau ditengah dari kedua
kompetitornya yaitu PT. MATAHARI DEPARTEMEN STORE Tbk. dan PT. SONA
TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk. Akan tetapi PT. RAMAYANA LESTARI
30
SENTOSA Tbk lebih unggul dari PT. SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk.
Dan untuk Margin Laba Tahun Berjalan pada tahun 2021 adalah 7%, artinya
setiap Rp 1 penjualan yang dilakukan akan memberikan laba tahun berjalan sebesar Rp
0,07. Dilihat dari Margin Laba Tahun Berjalan PT. RAMAYANA LESTARI
SENTOSA Tbk. Dikatakan cukup baik karena posisinya juga berada di urutan kedua
atau ditengah dari kedua kompetitornya yaitu PT. MATAHARI DEPARTEMEN
STORE Tbk. dan PT. SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk.
31
kompetitornya yaitu PT. MATAHARI DEPARTEMEN STORE Tbk. dan PT.
SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk. Akan tetapi PT. RAMAYANA
LESTARI SENTOSA Tbk lebih unggul dari PT. SONA TOPAS TOURISM
INDUSTRY Tbk.
Berdasarkan hasil perhitungan Rasio sangat lancar pada tahun 2021 adalah
292% atau 2,92 artinya aset keuangan lancar perusahaam yang terdiri dari kas dan
setara kas, sekuritas jangka pendek dan total piutang yang dimiliki oleh perusahaan
hanya dapat melunasi 292 % dari total kewajiban lancar atausetiap Rp. 1 aset lancar
hanya dapat melunasi Rp. 2,92 kewajiban lancar. Dilihat dari Rasio Sangat Lancar PT.
RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk. dikatakan cukup baik atau biasa-biasa saja
karena posisinya berada di urutan kedua dari kompetitornya yaitu berada di antara PT.
MATAHARI DEPARTEMEN STORE Tbk. dan PT. SONA TOPAS TOURISM
INDUSTRY Tbk. Akan tetapi PT. RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk lebih
unggul dari PT. MATAHARI DEPARTEMEN STORE Tbk.
32
3. Rasio Kas
Dan berdasarkan hasil perhitungan Rasio kas pada tahun 2021 adalah 175%
atau 175% artinya kas dan setara kas yang dimiliki oleh perusahaan hanya dapat
melunasi 175 % dari total kewajiban lancar atau setiap Rp. 1 aset lancarhanya dapat
melunasi Rp. 1,75 kewajiban lancar. Dilihat dari Rasio Kas PT. RAMAYANA
LESTARI SENTOSA Tbk. dikatakan cukup baik atau biasa-biasa saja karena
posisinya berada di urutan kedua dari kompetitornya yaitu berada di antara PT.
MATAHARI DEPARTEMEN STORE Tbk. dan PT. SONA TOPAS TOURISM
INDUSTRY Tbk. Akan tetapi PT. RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk lebih
unggul dari PT. MATAHARI DEPARTEMEN STORE Tbk.
Berdasarkan hasil perhitungan, rasio total hutang terhadap total asset adalah,
artinya pembiayaan total asset yang dimiliki oleh perusahaan didominasi berasal dari
hutang sisanya berasal dari modal investor atau pemegang saham. Dilihat dari Total
Hutang Terhadap Total Aset PT. RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk. Dikatakan
cukup baik karena posisinya juga berada di urutan kedua atau ditengah dari kedua
kompetitornya yaitu PT. MATAHARI DEPARTEMEN STORE Tbk. dan PT. SONA
TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk. Akan tetapi PT. RAMAYANA LESTARI
SENTOSA Tbk lebih unggul dari PT. SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk.
Dan berdasarkan hasil perhitungan, Total hutang terhadap equitas pada tahun
2021 adalah kali, artinya jumlah pembiayaan hutang perusahaan 1 kali lipat dari jumlah
modal investor atau pemegang saham dan equitas perusahaan hanya setengah dari total
kewajiban. Dilihat dari Total Hutang Terhadap Equitas PT. RAMAYANA LESTARI
SENTOSA Tbk. Dikatakan cukup baik karena posisinya juga berada di urutan kedua
33
atau ditengah dari kedua kompetitornya yaitu PT. MATAHARI DEPARTEMEN
STORE Tbk. dan PT. SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk. Akan tetapi PT.
RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk lebih unggul dari PT. SONA TOPAS
TOURISM INDUSTRY Tbk.
Berdasarkan hasil analisis pertumbuhan bahwa Total Aset dimulai pada tahun
2018-2021 menunjukkan tren yang kurang konsisten, hal ini dibuktikan dengan hasil
34
analisis tren pada tahun 2018-2021 dengan indeks pertumbuhan 108%, 101%, 97%.
Angka indeks 108% pada tahun 2019 menunjukkan bahwa pertumbuhan Total Aset
tahun 2019 naik 8% dari tahun 2018, angka indeks 101% pada tahun 2020
menunjukkan bahwa pertumbuhan Total Aset tahun 2020 naik 1% dari tahun 2018,
angka indeks 97% menunjukkan bahwa pada tahun 2021 pertumbuhan Total Aset tahun
2021 turun sebesar3% dari tahun 2018.
Berdasarkan hasil analisis pertumbuhan bahwa total equitas dimulai pada tahun
2018-2021 menunjukkan tren yang kurang konsisten, hal ini dibuktikan dengan hasil
analisis tren pada tahun 2018-2021 dengan indeks pertumbuhan 109%, 97%, 94%.
Angka indeks 109% pada tahun 2019 menunjukkan bahwa pertumbuhan total equitas
tahun 2019 naik 9% dari tahun 2018, angka indeks 97% pada tahun 2020 menunjukkan
bahwa pertumbuhan total equitas tahun 2020 turun 3% dari tahun 2018, angka indeks
94% menunjukkan bahwa pada tahun 2021 pertumbuhan total equitas tahun 2021 turun
sebesar 6% dari tahun 2018.
35
BAB V
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis yang telah diuraikan diatas, kondisi fundamental PT.
RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk pada tahun 2021 dilihat dari rasio
profitabilitas investasi memiliki ROA sebesar 3% dan ROE sebesar 5% serta dari
profitabilitas kinerja pada PT. RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk memiliki nilai
Margin Laba Kotor sebesar 47%, Margin Laba Operasi sebesar 6% dan Margin Laba
Tahun Berjalan sebesar 7%. Bila ditinjau dari Rasio Aktivitas diatas, PT. RAMAYANA
LESTARI SENTOSA Tbk. Pada tahun 2021 perputaran persediaan menunjukkan nilai
4,7 kali dan perputaran modal kerja menunjukan nilai 0,8. Selanjutnya bila ditinjau dari
Rasio Likuiditas diatas, PT. RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk. Pada tahun 2021
perhitungan Rasio Lancar adalah 359% , Rasio sangat lancar adalah 292% dan
berdasarkan hasil perhitungan Rasio kas adalah 175%. Dan bila ditinjau dari Rasio
Solvabilitas PT. RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk. Pada tahun 2021 perhitungan
Total Hutang Terhadap Total Aset sebesar 29% dan Total Hutang Terhadap Ekuitas
sebesar 0,41 kali. Hal ini menunjukkan bahwa PT. RAMAYANA LESTARI SENTOSA
Tbk ini tidak konsisten atau dikatakan biasa-biasa saja dalam nilai profitabilitas,
Aktivitas, Likuitas, dan Solvabilitas karena berada pada posisi ke 2. Jika dibandingkan
dengan kedua kompetitornya yaitu PT. MATAHARI DEPARTEMEN STORE Tbk.
dan PT. SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk. PT. RAMAYANA LESTARI
SENTOSA Tbk lebih unggul dari PT. SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk. Hal
ini dibuktikan dengan ROA, ROE, Margin Laba Operasi, Margin Laba Tahun Berjalan,
Perputaran Persediaan, Perputaran Modal Kerja, Rasio Total Hutang Terhadap Total
Asset dan Total Hutang Terhadap Equitas.
36
tahun 2018 dan 2019 akan tetapi mengalami penurunan pada tahun 2020 dan 2021.
Namun, disayangkan peningkatan aset ini tidak diringi dengan pertumbuhan equitas
yang artinya nilai perusahaan tidak ikut tumbuh dengan baik meskipun ukuran
perusahaan tumbuh dengan baik selain itu kondisi yang kurang baik ditunjukan dengan
indeks pertumbuhan hutang yang pertumbuhan nya sangat luar biasa terutama sejak
tahun 2019 dan 2020 peningkatan nilai hutang ini bukanlah hal yang baik terutama jika
melihat kondisi pertumbuhan equitas perusahaan yang selalu menurun sejak tahun 2021
dikhawatirkan akan mengganggu kondisi kemampuan perusahaan dalam menjalankan
kewajibannya.
37
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, Rachma “Analisis Fundamental, Acuan Investasi Saham Jangka Panjang”, Jurnal
Pengabdian Kepada Masyarakat, (2021).
https://ejurnal.lppmunsera.org/index.php/JEV/article/view/3494.
Anjarwati Rizka dan Safri, “Pengaruh Pendapatan Dan Beban Operasional Terhadap Laba
Bersih (Studi Kasus Pt Pegadaian Bekasi Periode 2020)”, JIMA Jurnal Ilmiah
Mahasiswa Akuntansi, Vol. 2 No. 2, (2022),
https://jom.universitassuryadarma.ac.id/index.php/jima/article/view/83/86.
Astuti, dkk., Analisis Laporan Keuangan (Bandung : CV. Media Sains Indonesia, 2021).
Herman Karamoy, Olifia Tala, “Analisis Profitabilitas dan Leverage Terhadap Manajemen
Laba Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia”, Jurnal Akuntansi Vol. 1 No.1
(2017).
Ikatan Akuntan Indonesia. Pernyataan Standar Keuangan 01 : Penyajian Laporan Keuangan
(Revisi 2009). (Jakarta : IAI, 2009).
Ivan Gumilar Sambas Putra, dkk., Analisis Laporan Keuangan (Surabaya : Cipta Media
Nusantara, 2021).
Kasmir. Analisis Laporan Keuangan (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2013).
Purwanti, Yuli Dwi dan Nurastuti, Preatmi “Pengaruh Analisis Fundamental Dan Risiko
Sistematik Terhadap Harga Saham Pada Pasar Modal Syariah”, Jurnal Ekonomi
Manajemen Bisnis Volume 01 e-ISSN 2716-0238, (2020)
https://scholar.archive.org/work/q7whxgp4jjd3lgtl6afqrbvame/access/wayback/https://jo
urnal.perbanas.ac.id/index.php/jbb/article/download/2048/pdf.
Soeseny Rury Erna, Yahya M. Rizal, Haridhi Musfiari, “Pengaruh Perspektif Pembelajaran
Dan Pertumbuhan Terhadap Kinerja Perusahaan Dengan Pendekatan Balanced
Scorecard (Studi Kasus Pt Permata Hijau Palm Oleo Kim Ii)”, Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Ekonomi Akuntansi (JIMEKA), Vol. 6, No. 2 (2021) E-ISSN 2581-1002.
Ulfah, Almira Keumala "Persamaan Akuntansi Dalam Transaksi Bisnis Accounting Equation
In Business Transactions", Jurnal Journal Of Islamic Accounting Research Vol. 2, No.
(2020).
https://katalisnet.com/pengertian-keuangan-perusahaan diakses pada 5 Desember 2022.
38