Anda di halaman 1dari 24

TUGAS ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

PT. ADARO ENERGY INDONESITbkA


PERIODE 2021-2022

Dibuat untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Keuangan Lanjutan


Berbasis Penciptaan Nilai

Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Sri Hermuningsih, S.E., M.M., CFP

Oleh Kelompok 2:
LIA RATNASARI (2023301083)
EVIANA LISWARDANI (20231030184)

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN


DIREKTORAT PROGRAM PASCASARJANA EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA YOGYAKARTA
TAHUN 2024

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya.
Sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul “Analisis Laporan
Keuangan PT Adaro Energy Indonesia Tbk Periode Tahun 2021-2022” dengan tepat waktu.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas individu pada mata
kuliah Manajemen Keuangan Lanjutan Berbasis Penciptaan Nilai.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Sri Hermuningsih, S.E., M.M., CFD.
Dosen mata kuliah Manajemen Keuangan Lanjutan Berbasis Penciptaan Nilai, yang telah
memberikan tugas ini dan membantu Penulis baik secara moral maupun materi.

Penulis menyadari, makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun dari semua pembaca sangat Penulis harapkan, guna menjadi acuan
agar penulis bisa lebih baik lagi di masa mendatang.

Yogyakarta, 25 Februari 2023

Penyusun:

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................................2
PENDAHULUAN......................................................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG................................................................................................................4
1.2 RUMUSAN MASALAH............................................................................................................4
1.3 TUJUAN PENELITIAN...........................................................................................................5
BAB II........................................................................................................................................................6
LANDASAN TEORI.................................................................................................................................6
2.1 Profil Perusahaan PT Adaro Energy Indonesia Tbk.........................................................6
2.2 Analisis Perhitungan Rasio Keuangan.....................................................................................7
2.2.1 Analisis Rasio Keuangan...................................................................................................7
2.2.2 Jenis-jenis Rasio Keuangan...............................................................................................8
2.2.2.1 Rasio Likuiditas.................................................................................................................8
2.2.2.2 Rasio Aktivitas...................................................................................................................8
2.2.2.3 Rasio Utang........................................................................................................................9
2.2.2.4 Profitabilitas.....................................................................................................................10
2.2.2.5 Rasio Pasar.......................................................................................................................10
BAB III.....................................................................................................................................................12
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................12
3.1 Perhitungan Rasio Keuangan PT Adaro Energy Indonesia Tbk..........................................12
3.1.1 Rasio Likuiditas......................................................................................................................12
3.1.2 Rasio Aktivitas.................................................................................................................12
3.1.3 Rasio Hutang....................................................................................................................14
3.1.4 Rasio Profitabilitas...........................................................................................................15
3.1.5 Rasio Pasar.......................................................................................................................16
PENUTUP................................................................................................................................................19
4.1 KESIMPULAN..............................................................................................................................19
4.2 REKOMENDASI.....................................................................................................................19
LAMPIRAN.............................................................................................................................................21
...............................................................................................................................................................22

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Laporan keuangan merupakan suatu informasi yang menggambarkan kondisi
keuangan suatu perusahaan dan menunjukkan posisi sumber daya yang dimiliki oleh
perusahaan selama periode tertentu. Selain itu, laporan keuangan juga dapat dijadikan
sebagai gambaran kinerja keuangan perusahaan dengan kemampuan perusahaan
tersebut dalam menghasilkan pendapatan.
Laporan keuangan dapat dengan jelas memperlihatkan gambaran kondisi
keuangan dari perusahaan. Laporan keuangan yang merupakan hasil dari kegiatan
operasi normal perusahaan akan memberikan informasi keuangan yang berguna bagi
entitas-entitas di dalam perusahaan itu sendiri maupun entitas-entitas lain di luar
perusahaan oleh karena itu untuk mengetahui Kinerja laporan keuangan tersebut kita
memerlukan suatu analisis, analisis-analisis ini lah yang harus dipahami oleh kita baik
sebagai manajemen perusahaan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan ataupun
sebagai investor jika kita ingin menginvestasikan harta kita terhadap suatu
perusahaan.
Oleh karena itu untuk Membantu penganalisis agar mengetahui keadaan dan
perkembangan keuangan perusahaan kita bisa menggunakan analisis rasio seperti :
rasio aktivitas, rasio likuiditas, rasio provitabilitas, dan rasio harga pasar selain itu
bisa juga digunakan analisis lain seperti sistem du pont, common size, perbandingan
dan sebagainya untuk menganalisa suatu perusahaan tersebut.
Oleh sebab itu maka diperlukanlah pemahaman yang matang untuk mengkaji
laporan keuangan suatu perusahaan untuk melakukan tindakan atau pun pengambilan
keputusan.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Untuk memfokuskan pembahasan dalam makalah maka kami membuat beberapa
rumusan masalah yang dibuat dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut :

4
1. Bagaimana Profil Perusahaan PT. ASTRA INTERNATIONAL Tbk?
2. Bagaimana Perhitungan Rasio Keuangan dan analisis dari masing-masing rasio
keuangan.

1.3 TUJUAN PENELITIAN


1. Untuk mengetahui Profil Perusahaan PT. ASTRA INTERNATIONAL Tbk?
2. Untuk mengetahui Perhitungan Rasio Keuangan dan analisis dari masing-masing
rasio keuangan.

5
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Profil Perusahaan PT. ASTRA INTERNATIONAL Tbk.


Perusahaan ini pertama kali didirikan pada tanggal 20 Februari 1957
dengan nama PT. Astra International Incorporation (AII) oleh Bapak Drs. Tjia
Kian Tie, Bapak William Soerdjaya (Tjia Kian Liong), dan Bapak E. Harman
(Liem Peng Hong). Pada mulanya perusahaan ini bergerak di bidang perdagangan
umum, mulai dari menjual soft drink, merek Prem Club dan juga ekspor-impor
hasil bumi.
Pada tahun 1965 PT. Astra International Incorporation mengalihkan usahanya
menjadi pengimpor kendaraan bermotor, alat-alat berat, dan alat-alat teknik yang
dapat menunjang kebutuhan pembangunan nasional.
Pada tanggal 1 Juli 1969 PT. Astra International Incorporation mendapat
pengakuan resmi dari pemerintah sebagai agen tunggal mobil merek Toyota untuk
seluruh wilayah Indonesia. Sebagai kelanjutannya PT. Astra International
Incorporation membentuk “Toyota Division” yang menangani distributor dan
pemasaran kendaraan merek Toyota.
Pada tahun 1971 didirikan perusahaan baru dengan nama PT. Toyota
Astra Motor (TAM) yang merupakan patungan antara PT. Astra International
Incorporation dengan Toyota Motor Company (TMC). PT. Toyota Astra Motor
ini kegiatannya yaitu mengimpor mobil-mobil merek Toyota dalam keadaan
Completely Knock Down (CKD) dari Jepang, kemudian dirakit di PT. Multi
Astra serta menyalurkan pada dealer-dealer utama di Indonesia. Sehingga status
agen tunggal Toyota untuk seluruh Indonesia dialihkan kepada PT. Toyota Astra
International Incorporation sejak itu berubah menjadi penyaluran utama.
Tahun 1973, PT. Astra International Incorporation ditunjuk sebagai agen
tunggal untuk produk-produk Daihatsu, dengan demikian Toyota Astra Motor
tidak hanya memasarkan kendaraan merek Toyota saja tetapi juga kendaraan
merek Daihatsu.

6
Karena perkembangan yang semakin pesat, maka pada tanggal 1 Januari
1976 didirikan PT. Astra Motor Sales (AMS) berdasarkan Akta Notaris Kartini
Mulyadi, S.H. No.195 tanggal 30 Juli 1975 dan No.52 tanggal 10 Oktober 1975.
Sejak saat itu PT. Astra Motor Sales menjadi penyalur utama mobil merek Toyota
dan memiliki puluhan kantor cabang.
Selanjutnya pada bulan Maret 1990, PT. Astra Motor Sales telah menjual
sahamnya (go public) terhadap masyarakat, dan pada saat bersamaan PT. Astra
Motor Sales yang berada di Jl. Asia Afrika No.125 Bandung diubah menjadi PT.
All Toyota Divisions.
Dan pada tanggal 19 Februari 1991, berdasarkan Akta Notaris No.43 yang
dibuat oleh Ny. Indirani Soepojo, S.H. PT. All Toyota Division berubah menjadi
PT. Astra International Tbk. Toyota Sales Operation Cabang Bandung atau yang
lebih dikenal dengan nama AUTO 2000. AUTO 2000 ini merupakan tempat
penjualan resmi Authorized Main Dealerbagi kendaraan merek Toyota yang
berkantor pusat di Jl. Gaya Motor III No.3 Jakarta 14330.

2.2 Analisis Perhitungan Rasio Keuangan


2.2.1 Analisis Rasio Keuangan
Analisa rasio adalah membandingkan angka-angka yang ada dalam
laporan keuangan untuk mengetahui posisi keuangan suatu perusahaan serta
menilai kinerja manajemendalam suatu periode tertentu. James C Van Horne
dikutip dari Kasmir (2008:104) 2 definisi rasio keuangan merupakan indeks
yang menghubungkan dua angka akuntansidan diperoleh dengan membagi
satu angka dengan angka lainnya. pada umumnya rasiokeuangan bermacam!
macam tergantung kepada kepentingan dan penggunaannya, begitu pula
perbedaan jenis perusahaan juga dapat menimbulkan perbedaan rasio-
rasionya.
Menurut Irawati (2005:22) rasio keuangan merupakan teknik analisis
dalam bidang manajemen keuangan yang dimanfaatkan sebagai alat ukur
kondisi keuangan suatu perusahaan dalam periode tertentu, ataupun hasil-hasil
usaha dari suatau perusahaan pada satu periode tertentu dengan jalan

7
membandingkan dua buah variabel yang diambil dari laporan keuangan
perusahaan, baik daftar neraca maupun laba rugi
2.2.2 Jenis-jenis Rasio Keuangan
2.2.2.1 Rasio Likuiditas
Untuk Mengetahui Kemampuan Debitur Dalam Melunasi Hutang-hutang
Jangka Pendeknya.
1) Rasio Lancar (Current Ratio)
Current Ratio adalah perbandingan antara aktiva lancar dan utang
lancer (Miswanto dan Eko Widodo, 1998, hal 83).
Aktiva Lancar
Rumus Current Ratio =
Hutang Lancar
Current ratio menunjukkan kemampuan perusahaan untuk
membayar utangnya yang harus segera dipenuhi dengan mengunakan
aktiva lancar yang dimilikinya.
2) Rasio Cepat (Quick Ratio Atau Acid Test Ratio)
Quick ratio merupakan rasio antara aktiva lancar sesudah
dikurangi persediaan denganhutang lancar. Rasio ini menunjukkan
besarnya alat likuid yang paling cepat bisadigunakan untuk melunasi
hutang lancar. Persediaan dianggap aktiva lancar yang paling tidak lancar,
sebab untuk menjadi uang tunai (kas) memerlukan dua langkahyakni
menjadi piutang terlebih dulu sebelum menjadi kas.
Rumus Quick Ratio:
Aktiva Lancar−Persediaan
Quick Ratio =
Hutang Lancar
2.2.2.2 Rasio Aktivitas
Untuk mengetahui seberapa besar efisiensi pengunaan asset oleh
perusahaan. Rasio ini untuk melihat seberapa besar dana yang tertanam pada
aset perusahaan. Jika dana yang tertanam pada asset tertentu cukup besar,
sementara dana tersebut mestinya bisa dipakai untuk investasi pada asset yang
lain yang lebih produktif, maka profitabilitas perusahaan tidak sebaik yang
seharusnya.
1) Rasio Perputaran Piutang (Account Receivable Turn Over )

8
Digunakan untuk mengetahui berapa kali dalam satu periode
piutang akan berputar kembali menjadi kas. Ketentuan : semakin
cepat, semakin baik
Rumus Account Receivable Turn Over:
PenjualanPendapatan
Perputaran Piutang =
Rata−rata Piutang
Piutang Periode 1+ Piutang Periode 2
Rata-rata Piutang =
2
365
Rata-rata Umur Piutang =
Perputaran Piutang
2) Rasio Perputaran Persediaan (Inventory Turn Over)
Digunakan untuk mengetahui seberapa cepat
persediaan berubah menjadi kas. Ketentuan: makin cepat, makin baik.
Rumus Inventory Turn Over:
Perputaran Persediaan Harga Pokok Pendapatan =
Harga Pokok Penjualan
Rata−rata Persediaan
365
Rata-Rata Umur Persediaan =
Perputaran Persediaan
3) Rasio Perputaran Aset Tetap (Fixed Asets Turn Over)
Digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan/usaha dalam
menghasilkan penjualan berdasarkan aktiva yang dimilikinya.
Ketentuan : makin cepat, main baik.
Rumus Fixed Asets Turn Over:
Penjualan /Pendapatan
Perputaran Aktiva Tetap = ×1
Aset Tetap
2.2.2.3 Rasio Utang
Untuk mengetahui kemampuan perusahaan/usaha dalam melunasi
kewajiban jangka panjangnya.
Seberapa Baik Perusahaan Mengelola Porsi Hutang Dan Modalnya.
1) Rasio Utang (Debt Ratio)
Total Hutang
Rumus Debt Ratio =
Total Aktiva

9
Semakin Tinngi maka Semakin Berisiko.
2) Time Interest Earned (TIE)
Laba Sebelum Bunga dan Pajak (EBIT )
Rumus TIE =
Bunga
Ketentuan : Semakin Tinggi maka semakin baik.

2.2.2.4 Profitabilitas
Untuk Mengetahui Kemampuan Perusahaan Dalam Menghasilkan
Laba
1) Profit Margin (PM)
Digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan
menghasilkan laba tertentu pada tingkat penjualan tertentu.
Rumus Profit Margin:
Laba Bersih
PM =
Penjualan /Pendapatan
2) Return On Assets (ROA)
Digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan/debitur
dalam menghasilkan laba dengan menggunakan seluruh aset yang
dimiliki.
Laba Bersih
Rumus ROA =
Total Aset
3) Return On Equity (ROE)
Digunakan untuk mengetahui perusahaan/debitur dalam
menghasilkan laba berdasarkan modal tertentu.
Laba Bersih
Rumus ROE =
Modal Saham
2.2.2.5 Rasio Pasar
Rasio pasar digunakan untuk mengukur harga pasar saham, relative
terhadap nilai bukunya.
Sudut pandang rasio in lebiih banyak berdasar pada sudut pandang
investornatau calon investor, meskipun pihak manajemen juga berkepentingan
terhadap rasio-rasio ini.

10
Jenis rasio Pasar :
1) PER (Price Earning Ratio)
Rumus:
Laba Bersih(Net Income)
Eps =
Jumlah SahamYang Beredar
Harga Pasar Per Lembar
PER =
EPS
2) Devidend Yield
Dividen Per Lembar
Rumus Devidend Yield =
Hrga pasar Saham Per Lembar

3) Pembayaran Devidend (Devidend Pay Out Ratio)


Dividen Per Lembar
Rumus Pembayaran Devidend =
Earning Per Lembar

11
BAB III

PEMBAHASAN
3.1 Perhitungan Rasio Keuangan Pt Adaro Energy Indonesia Tbk
3.1.1 Rasio Likuiditas
Aktiva Lancar
3.1.1.1 Rasio Lancar =
Hutang Lancar

Hasil Perhitungan:
2.838.132 .000
1) Tahun 2021 : 1.361.558 .000 = 2,08%
5.319.309 .000
2) Tahun 2022 : 2.447 .512.000 = 2,17%

Hasil Analisis:
(Ketentuan:)
Dari perhitungan tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa pada Tahun 2021
dan 2022 keuangan Pt Adaro Energy Indonesia Tbk mampu menutup hutang
jangka pendeknya.

Aktiva Lancar−Persediaan
3.1.1.2 Rasio Cepat = × 100 %
Hutang Lancar
Hasil Perhitungan:
2.838.132 .000−125.738.000
1) Tahun 2021 : ×100 % = 2,838%
1.361 .558 .000
5.319.309 .000−199.200.000
2) Tahun 2022 : ×100 % = 5,319%
2.447 .512 .000
Hasil Analisis:
(Ketentuan: RC Makin besar, makin baik)
1. Dari perhitungan tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa pada Tahun
2021 dan 2022 keuangan Pt Adaro Energy Indonesia Tbk mampu menutup
hutang jangka pendeknya.
2. Rasio Likuiditas Pt Adaro Energy Indonesia Tbk pada tahun 2021
dibanding tahun 2022 terjadi kenaikan yang cukup baik serta dapat
menghasilkan kenaikan hasil usaha.

12
3.1.2 Rasio Aktivitas
Penjualan
3.1.2.1 Rasio Perputaran Hutang (A/R TO) =
Piutang
Hasil Perhitungan:
3.992.718 .000
1) Tahun 2021 : = 8,83
451.989.000
8.102.399 .000
2) Tahun 2022 : = 12,5
647.153.000
365
= 29 Hari
12, 5
Hasil Analisis:
(Ketentuan: semakin cepat, semakin baik; Rata-rata umur piutang:
365/Perputaran Piutang)
1. Pt Adaro Energy Indonesia Tbk mampu menagih rata-rata piutangnya
sebanyak 12,5 kali selama tahun buku yang berakhir pada 31 Desember
2022.
2. Untuk tahun 2021 Piutang rata-rata dalam hari akan menjadi 29 hari

Harga Pokok Penjualan


3.1.2.2 Rasio Perputaran Persediaan (ITO) =
Rata−Rata Persediaan

 Persediaan Tahun 2021 = 125.738.000


 Persediaan Tahun 2022 = 199.200.000
 Rata-Rata Persediaan = 225.338.000
Hasil Perhitungan :
3.449.427 .000
1) Rasio Perputaran Persediaan (ITO) 2022 = = 15,3 Kali
225.338.000
365
2) Rata-rata Periode Penjualan = = 23,9 Hari
15 ,3
Hasil Analisis:
(Ketentuan: semakin cepat semakin baik ; Rata-rata umur persediaan:
365/ITO).

13
1. Pada tahun 2022 perputaran persediaan adalah sebesar 15 kali, maksudnya
lima belas kali berputar selama satu periode atau satu tahun, dimana
barang yang dijual dapat kembali modalnya selama lima belas kali dalam
setahun.
2. Pada tahun 2022 Rata-rata periode penjualan yaitu 23 hari. Artinya
persediaan rata-rata sama dengan 23 hari produksi, atau kurang lebih 15
kali produksi dalam satu tahun

Penjualan
3.1.2.3 Rasio Perputaran Aset (FATO) =
Aset Tetap
Hasil Perhitungan:
3.992.718 .000
1) Tahun 2021 = 1.767 .063.000 = 2,3 Kali
8.102 .399.000
2) Tahun 2022 = 1.807 .457 .000 = 4,5 Kali

Hasil Analisis:
Ketentuan: semakin cepat semakin baik
1. Fixed asset turn over (FATO) pada tahun 2021 sebesar 2,3 kali, artinya
setiap Rp1, aktiva tetap turut berkontribusi menciptakan Rp 2,3 penjualan.
2. Fixed asset turn over (FATO) pada tahun 2022 sebesar 4,5 kali, artinya
setiap Rp1 aktiva tetap turut berkontribusi menciptakan Rp 4,5 penjualan.

Penjualan
3.1.2.4 Rasio Perputaran Aset Total (TATO) =
Aset Total

Hasil Perhitungan :

3.992.718 .000
1) Tahun 2021 = 7.586 .936.000 = 0,5 Kali
8.102.399 .000
2) Tahun 2022 = 10.782.307 .000 = 0,8 Kali

Hasil Analisis:
Ketentuan: semakin cepat semakin baik

14
1. Pada perhitungan total assets turn over, didapatkan perhitungan pada
tahun 2021 sebesar 0,5 kali, artinya setiap Rp1 total aktiva turut
berkontribusi menciptakan Rp 0,5 penjualan.
2. Pada perhitungan total assets turn over, didapatkan perhitungan pada
tahun 2022 sebesar 0,8 kali, artinya setiap Rp1 total aktiva turut
berkontribusi menciptakan Rp 0,8 penjualan.

3.1.3 Rasio Hutang


Total Hutang
Rasio Hutang = × 100 %
Total Aset
Hasil Perhitungan :
3.128 .621.000
1) Tahun 2021 = 7.586 .936.000 ×100 % = 0,4%
4.254 .969 .000
2) Tahun 2022 = 10.782.307 .000 ×100 % = 0,4%

Hasil Analisis:
Ketentuan: dari perspektif risiko murni, rasio utang yang lebih rendah (0,4
atau lebih rendah) dianggap lebih baik, semakin tinggi, semakin beresiko
1. Pada tahun 2021 nilai Debt Ratio adalah 0,4%, artinya posisi rasio uatng
masih rendah
2. Pada tahun 2022 nilai Debt Ratio adalah 0,4%, artinya posisi rasio utang
masih rendah
3. Rasio ini mempunyai peranan penting pada kondisi perusahaan dengan
menunjukkan persentase utang perusahaan yang rendah menunjukkan
bahwa kondisi Perusahaan tersebut baik

3.1.4 Rasio Profitabilitas


Laba Bersih
3.1.4.1 Profit Margin (PM) = ×100 %
Penjualan
Hasil Perhitungan:
1.028.593 .000
1) Tahun 2021 = ×100 % = 0,3%
3.992.718 .000

15
2.831.123 .000
2) Tahun 2022 = ×100 % = 0,3%
8.102.399 .000
Hasil Analisis:
1. Nilai Net Profit Margin pada tahun 2021 adalah 0,3%, artinya besarnya
laba bersih adalah 0,3% dari total penjualan bersih. Dengan kata lain,
setiap Rp100 penjualan bersih turut berkontribusi menciptakan Rp 3 laba
bersih.
2. Nilai Net Profit Margin pada tahun 2022 adalah 0,3%, artinya besarnya
laba bersih adalah 0,3% dari total penjualan bersih. Dengan kata lain,
setiap Rp100 penjualan bersih turut berkontribusi menciptakan Rp 3 laba
bersih.
Laba Bersih
3.1.4.2 1 (ROA) = ×100 %
Total Aset
Hasil Perhitungan :
1.028 .593.000
1) Tahun 2021 = ×100 % = 0,1%
7.586 .936.000
2.831.123 .000
2) Tahun 2022 = ×100 % = 0,3%
10.782.307 .000
Hasil Analisis:
Berdasarkan perhitungan diatas hasil analisis Return On Assets untuk tahun
2021 laba bersih sebesar 1.028.593 Milyar dan jumlah asset sebesar 7.586.936
Milyar dengan jumlah 0,1%. Untuk tahun 2022 laba bersih sebesar 2.831.123
Milyar dan jumlah asset 10.782.307 Milyar dengan jumlah 0,3%. Sehingga
dapat dikatakan bahwa PT Adaro Energy Indonesia Tbk dalam kurun waktu 1
tahun mengalami peningkatan dalam menghasilkan laba bersih berdasarkan
tingkat aset.

Laba Bersih
3.1.4.3 Return On Equity (ROE) = ×100 %
Modal Saham
Hasil Perhitungan:
1.028.593 .000
1) Tahun 2021 = ×100 % = 3,0%
342.940.000

16
2.831.123 .000
2) Tahun 2022 = × 100 % = 8,3%
342.940 .000
Hasil Analisis:
Berdasarkan perhitungan diatas hasil analisis Return On Equity untuk tahun
2021 laba bersih sebesar 1.028.593 Milyar dan jumlah ekuitas 342.940 Juta
dengan jumlah 3.0%. Untuk tahun 2022 laba bersih sebesar 2.831.123 Milyar
dan jumlah ekuitas 342.940 Juta dengan jumlah 8,3%. Sehingga dapat
dikatakan bahwa PT Adaro Energy Indonesia Tbk dalam kurun waktu 1 tahun
mengalami peningkatan dalam menghasilkan laba bersih terhadap modal
sendiri.

3.1.5 Rasio Pasar


Laba Bersih
3.1.5.1 Earning Perlembar Saham (EPS) =
Jumlah Saham Beredar
Hasil Perhitungan :
1.028 .593 .000
1) Tahun 2021 = = 0,9
1.154 .494 .000
2.831 .123 .000
2) Tahun 2022 = = 2,5
1.154 .494 .000
Hasil Analisis:
1. Pada tahun 2021 bahwa EPS yang dimiliki PT Adaro Energy Indonesia
Tbk adalah sebesar Rp 0,9 per saham. Artinya bahwa Perusahaan tersebut
memiliki angka laba per saham sebesar Rp 0,9 per saham yang siap
dibagikan kepada investor.
2. Pada tahun 2022 EPS yang dimiliki PT Adaro Energy Indonesia Tbk
adalah sebesar Rp 2,5 per saham. Artinya bahwa Perusahaan tersebut
memiliki angka laba per saham sebesar Rp 2,5 per saham yang siap
dibagikan kepada investor.
Harga Perlembar Saham
3.1.5.2 Price Earning Ratio (PER) =
Earning Perlembar Saham ( EPS )
Hasil Perhitungan :
2.030
1) Tahun 2021 = = 2,3
0,9

17
3.832
2) Tahun 2022 = = 1,533
2 ,5
Harga persaham berdasarkan harga saham dari PT Adaro Energy Indonesia
Tbk pada Tahun 2021 dan Tahun 2022
Hasil Analisis:
1. Pada Tahun 2021 Nilai Price Earning Ratio tersebut sebesar Rp 2,3
menunjukkan bahwa setiap investor bisa membayar Rp 2,3 untuk setiap Rp
1 dari omset atau pendapatan yang diperoleh perusahaan.
2. Pada Tahun 2022 Nilai Price Earning Ratio yang sebesar Rp 1,533
menunjukkan bahwa setiap investor bisa membayar Rp 1,533 untuk setiap
Rp1 dari omset atau pendapatan yang diperoleh Perusahaan

Dividen Perlembar
3.1.5.3 Dividend Yield = × 100 %
Harga Pasar Saham Perlembar
Hasil Perhitungan :
141, 39
1) Tahun 2021 = × 100 % = 157,1%
0 ,9
251 ,7
2) Tahun 2022 = ×100 % = 100,7%
2 ,5
Harga dividen berdasarkan harga dividen dari PT Adaro Energy Indonesia
Tbk pada Tahun 2021 dan Tahun 2022
Hasil Analisis:
Dari perhitungan di atas dapat dilihat bahwa nilai Dividen Yield PT Adaro
Energy Indonesia Tbk dari Tahun 2021 dan tahun 2022 rata- rata adalah
sebesar 100%.
Dividen Perlembar
3.1.5.4 Rasio Pembayaran Dividen = ×100 %
Earning Perlembar Saham ( EPS )
Hasil Perhitungan:
141, 39
1) Tahun 2021 = × 100 % = 157,1%
0 ,9
251 ,7
2) Tahun 2022 = ×100 % = 100%
2 ,5
Hasil Analisis:

18
1. Sebagian besar investor menganggap rasio antara 30% dan 55%
sehat. Tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah
2. Dari hasil hitungan diatas dapat diketahui bahwa Tahun 2020 Rasio
Pembayaran Dividen sebesar 9,81% dan tahun 2021 sebesar 7,12%
menunjukkan bahwa perusahaan tidak terlalu fokus pada
pertumbuhan, yang dapat memengaruhi keberhasilan jangka
panjangnya.

19
BAB IV

PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
1. Analisis Rasio Likuiditas tahun 2021 hingga 2022 menunjukkan bahwa kondisi
PT Adaro Energy Indonesia Tbk dalam keadaan likuid, artinya perusahaan
mampu memenuhi hutang lancarnya dengan menggunakan aktiva lancar yang
dimiliki perusahaan.
2. Rasio Manajemen Aset (Rasio Aktivitas) PT Adaro Energy Indonesia Tbk
menunjukkan nilai rasio yang cukup baik dan perusahaan cukup mampu
memaanfaatkan aktiva secara maksimal.
3. Rasio solvabilitas PT Adaro Energy Indonesia Tbk terlihat secara keseluruhan
mengalami peningkatan, dan ini menunjukkan tingkat kemampuan perusahaan
dalam menjamin hutang-hutangnya dinilai cukup baik.
4. Rasio profitabilitas PT Adaro Energy Indonesia Tbk Pada tahun 2021 ke tahun
2022 mengalami peningkatan. Ini berarti menunjukkan adanya peningkatan
kinerja manajemen terhadap perusahaan dalam peningkatan laba.

4.2 REKOMENDASI
1. PT Adaro Energy Indonesia Tbk harus mempertahankan kemampuan perusahaan
dalam membayar hutang-hutang lancarnya dengan aktiva lancar agar tetap likuid
untuk tahun-tahun yang akan datang.
2. PT Adaro Energy Indonesia Tbk sebaiknya lebih memperbaiki dan meningkatkan
kinerja rasio solvabilitas dan rasio profitabilitas agar kedepannya perusahaan
dapat menghasilkan rasio solvabilitas dan rasio profitabilitas yang jauh lebih
tinngi lagi.
3. Perusahaan diharapkan dapat meningkatkan manajemen persediaannya agar lebih
efisien dalam mengatur persediaannya. Perusahaan juga diharapkan
mempertahankan atau bahkan meningkatkan penjualan, persediaan serta
mempercepat lagi perputaran persediaan agar omset penjualan tetap stabil dan
bahkan meningkat. Perusahaan diharapkan mampu menggunakan asset tetap
secara efisien dan efektif.

20
4. Perusahaan diharapkan mampu meningkatkan volume penjualan yang bertujuan
untuk meningkatkan jumlah pendapatan yang akan berimbas pada peningkatan
laba perusahaan, dengan demikian kemampuan perusahaan untuk meningkatkan
profitabilitasnya pada masa yang akan datang menjadi lebih baik lagi.

LAMPIRAN

21
22
23
24

Anda mungkin juga menyukai