Anda di halaman 1dari 43

UJIAN TENGAH SEMESTER

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN


“ Analisis Laporan Keuangan PT. ASTRA AGRO LESTARI Tbk”
Periode Tahun 2014-2018

Dosen Pengampun :
Dr. Enggar Diah Puspa Arum, SE.Ak. M.Si

Disusun Oleh :
Nurika Valaena Putri ( RRC1C017016)

PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS JAMBI
ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai
pada waktunya.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan
memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun
terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga
kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah
selanjutnya yang lebih baik lagi.

Jambi, April 2020

Penulis
iii

EXECUTIVE SUMMARY

Laporan keuangan merupakan suatu alat yang sangat penting untuk memperoleh
informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai oleh
perusahaan yang bersangkutan. Agar laporan keuangan dapat berarti bagi pihak-pihak
yang berkepentingan maka perlu mengadakan analisa hubungan dari pos-pos dalam suatu
laporan keuangan . Dalam hal ini analisa rasio dapat dipakai dalam memberikan gambaran
keadaan keuangan yang sebenarnya mengenai perusahaan dan sehat tidaknya perusahaan
tersebut melakukan usahanya.
Permasalahan yang diambil adalah PT Astra Agro Lestari Tbk. dapat memenuhi
kewajiban jangka pendek dan jangka panjangnya, bagaimana tingkat profitabilitas dan
bagaimana efektifitas dan kondisi PT Astra Agro Lestari Tbk dalam menggunakan
asetnya.
iv

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................................ii
EXECUTIVE SUMMARY..........................................................................................................................iii
DAFTAR TABEL.......................................................................................................................................v
DAFTAR GRAFIK....................................................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................................1
A. PROFIL SINGKAT PERUSAHAAN..................................................................................................1
B. TUJUAN ANALISIS...........................................................................................................................2
C. LINGKUP ANALISIS........................................................................................................................2
D. DATA YANG DIGUNAKAN..............................................................................................................3
BAB II...........................................................................................................................................................4
ANALISIS DAN INTERPRETASI...............................................................................................................4
A. ANALISIS VERTIKAL ( Common Size Analysis ).........................................................................4
B. ANALISIS HORIZONTAL (Analisis Perbandingan dan Trend).......................................................13
C. ANALISIS RASIO KEUANGAN.......................................................................................................25
1. Rasio Likuditas............................................................................................................................25
2. Rasio Solvabilitas........................................................................................................................27
3. Rasio Profitabilitas.......................................................................................................................30
4. Rasio Aktifitas.............................................................................................................................33
BAB III KESIMPULAN.............................................................................................................................37
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................38
v

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Analisis Common Size Neraca.............................................................................................8


Tabel 2 Analisis Common Size Laporan Laba Rugi..........................................................................9
Tabel 3 Analisis Common Size Laporan Arus Kas..........................................................................11
Tabel 4 Analisis Perbandingan Neraca............................................................................................15
Tabel 5 Analisis Perbandingan Laporan Laba Rugi.........................................................................18
Tabel 6 Analisis Perbandingan Laporan Arus Kas.........................................................................20
Tabel 7 Analisis Trend Neraca........................................................................................................21
Tabel 8 Analisis Trend Laporan Laba Rugi.....................................................................................23
Tabel 9 Analisis Trend Laporan Arus Kas......................................................................................24
vi

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1 Trend Neraca......................................................................................................................22

Grafik 2 Rasio Likuiditas...................................................................................................................27

Grafik 3 Rasio Solvabilitas................................................................................................................30

Grafik 4 Rasio Profitabilitas.............................................................................................................33

Grafik 5 Rasio Aktivitas....................................................................................................................36


1

BAB I

PENDAHULUAN

A. PROFIL SINGKAT PERUSAHAAN

PT. Astra Agro Lestari, Tbk. (AALI) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang
perkebunan, seperti kelapa sawit, karet, teh, cokelat dan minyak masak. Perusahaan yang telah
berdiri sejak tanggal 3 Oktober 1988 ini merupakan produsen kelapa sawit terbesar di Indonesia
yang telah memenuhi berbagai segmen pasar, baik di dalam maupun di luar negeri.
Perusahaan ini memperluas cakupan bisnisnya dengan merangkul perusahaan induknya
yakni PT Astra International Tbk yang memutuskan untuk menciptakan bisnis baru di sektor
perkebunan singkong dan karet.Di samping itu, karena bisnis kelapa sawit terlihat sangat
menjanjikan di pasaran, maka membuat AALI lebih fokus dalam pengembangan bisnis kelapa
sawit.
Pada tahun 1984, management bersama PT. Tunggal Perkasa Plantations yang telah
memiliki lebih dari 15.000 hektar perkebunan kelapa sawit yang terletak di Riau, Sumatera
bekerja dalam pertumbuhan produksi kelapa sawit. Beberapa tahun kemudian, pada 1988 PT.
Astra International Tbk memutuskan untuk membentuk bisnis kelapa sawit terbaru yang berlabel
PT. Suryaraya Cakrawala untuk lebih memperkokoh kedudukan industri ini.Selanjutnya, pada
tahun 1989 perusahaan ini kembali berubah nama menjadi PT. Astra Agro Niaga, yang pada
akhirnya bersama PT. Surya Raya Bahtera melakukan merger membentuk perusahaan baru
bernama PT. Astra Agro Lestari pada tahun 1997.
Sejak Desember 1997, perusahaan ini telah berhasil masuk dalam daftar saham di Bursa
Efek Jakarta dengan kepemilikan saham publik sebesar 20,3%. Hingga sekarang, perusahaan ini
telah mempekerjakan lebih dari 28.109 orang karyawan yang bertanggung jawab untuk mengelola
lebih dari 272.994 hektar perkebunan kelapa sawit yang tersebar di Sumatera, Kalimantan dan
sulawesi. Salah satu bentuk prestasi yang ditorehkan AALI adalah berhasil mendapatkan sertifikat
Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) pada tanggal 8 Maret 2013. Dengan komitmen dan
dedikasi yang tinggi terhadap perkembangan kelapa sawit Indonesia, AALI kedepannya
diharapkan bisa menjaga eksistensinya sebagai perusahaan sector perkebunan yang paling
produktif dan inovatif di dunia.
2

Visi :
Menjadi Perusahaan Agrobisnis yang paling Produktif dan paling Inovatif di Dunia.

Misi :

Menjadi Panutan dan Berkontribusi untuk Pembangunan serta Kesejahteraan Bangsa.

B. TUJUAN ANALISIS
Informasi mengenai kinerja keuangan suatu perusahaan sangat bermanfaat untuk
berbagai pihak, seperti investor, kreditur, pemerintah, bankers, pihak manajemen sendiri dan
pihak-pihak lain yang berkepentingan guna pengambilan keputusan sesuai dengan bidangnya.
Melalui penulisan tugas ujian tengah semester Analisis Laporan Keuangan PT Astra Agro
Lestari Tbk. Periode 2013-2017 ini, selain dimaksudkan untuk mengevaluasi laporan
keuangan PT. Astra Agro Lestari Tbk. periode tahun 2013 sampai dengan tahun 2017, analisis
bertujuan untuk mempelajari dan mengaplikasikan metode analisis laporan keuangan yang
telah diperoleh mahasiswa dalam pembelajaran mata kuliah analisis laporan keuangan.

C. LINGKUP ANALISIS

Lingkup Analisis yang dilakukan pada Analisis Laporan Keuangan PT. Astra Agro
Lestari Tbk. Periode 2013-2017 meliputi :

 Analisis Ratio

 Analisis Vertikal (Analisis Common Size)

 Analisis Horizontal (Analisis Perbandingan dan Analisis Trend)


3

D. DATA YANG DIGUNAKAN

Data yang digunakan pada Analisis Laporan Keuangan PT Astra Agro Lestari Tbk.
periode Tahun 2014-2018 adalah sebagai berikut:

 Data Primer

Laporan Keuangan PT Astra Agro Lestari ,Tbk. periode tahun 2010 sampai dengan tahun
2014.

 Data Sekunder

Teori serta Literatur dari berbagai sumber terkait dengan analisis laporan keuangan secara umum
dan PT Astra Agro Lestari,Tbk. secara khusus.
4

BAB II

ANALISIS DAN INTERPRETASI

Analisis laporan keuangan merupakan proses yang penuh pertimbangan. Salah satu
tujuan utamanya yaitu untuk mengidentifikasi perubahan – perubahan pokok pada trend,
jumlah dan hubungan dan alasan perubahan – perubahan tersebut.Beberapa tehnik analisis
dapat digunakan pada analisis laporan keuangan untuk menekankan pentingnya suatu data
yang disajikan dan untuk mengevaluasi posisi perubahan. Beberapa tehnik analisis yang
dapat digunakan antara lain : analisis vertikal (analisis common – size), analisis horizontal
(analisis perbandingan dan analisis trend), dan analisis rasio keuangan.

A. ANALISIS VERTIKAL ( Analisis Common Size )

Analisis vertikal yaitu analisis yang dilakukan dengan cara menganalisis laporan
keuangan pada periode tertentu yaitu dengan membandingkan antara pos yang satu dengan
pos yang lainnya pada laporan keuangan yang sama pada periode yang sama. Laporan
keuangan dalam prosentase per-komponen (common-size) menyatakan masing-masing
posnya dalam satuan persen atas dasar total kelompoknya. Sebuah neraca yang disusun
dalam prosentase per-komponen dapat memberikan informasi sebagai berikut :

 Komposisi investasi suatu perusahaan dapat memberikan gambaran tentang posisi


relative aktiva lancar terhadap aktiva tidak lancar.

 Struktur modal yang dapat memberikan gambaran mengenai posisi relative utang
perusahaan terhadap modal sendiri.

Untuk laporan laba rugi yang disajikan dalam common-size menggambarkan


distribusi setiap satu rupiah total penjualan/pendapatan kepada masing-masing elemen biaya
dan laba. Berikut penyajian laporan keuangan PT. Astra Agro Lestari Tbk. dan anak
perusahaan dalam common-size.
5

PT.ASTRA AGRO LESTARI, Tbk.


Analisis Common Size Neraca
Periode 2014-2018
(Dinyatakan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Neraca Analisis Common Size


2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016
Rp Rp Rp Rp Rp % % %
ASET
Aset Lancar
Kas dan setara Kas 29,116 24,068 35,316 25,507 102,273 5.77 3.68 4.60
Piutang Usaha 103,914 125,381 152,608 140,594 131,862 20.58 19.19 19.88
Piutang Bukan usaha - Bersih 1,731 1,573 1,449 1,843 2,250 0.34 0.24 0.19
Persediaan 92,474 99,210 95,474 107,977 109,137 18.32 15.19 12.44
Uang Muka dan beban dibayar dimuka 11,786 20,755 27,043 9,052 6,581 2.33 3.18 3.52
Pajak di bayar di muka 1,875 5,336 7,724 9,271 12,035 0.37 1.06 1.01

JUMLAH ASET LANCAR 240,896 276,323 319,614 294,244 364,138 47.71 42.54 41.64

ASET TIDAK LANCAR


Pajak dibayar dimuka - - - - - - - -
Aset Tetap 171,282 284,380 374,177 478,174 447,249 33.93 43.53 48.75
Aset Tak Berwujud 1,593 1,004 588 208 2,127 0.32 0.15 0.08
Uang Jaminan 87,818 88,097 71,431 66,347 66,925 17.39 13.49 9.31
Aset Tidak Lancar lainnya 3,276 3,420 1,669 1,253 836 0.65 0.52 0.22

JUMLAH ASET TIDAK LANCAR 263,969 376,901 447,865 545,982 517,137 52.29 57.70 58.36

JUMLAH ASET 504,865 653,224 767,479 840,226 881,275 100.00 100.24 100.00

LIABILITAS DAN EKUITAS

Liabiilitas jangka Pendek


Pinjaman jangka pendek - 70,162 13,758 23,066 - - 10.69 1.79
Utang Usaha 64,887 68,230 56,789 73,488 89,450 12.90 10.40 7.40
Utang Pajak 5,314 1,238 2,584 3,882 6,888 1.06 0.19 0.34
Utang bukan bank dan Akrual 50,747 51,077 80,861 88,391 76,258 10.09 7.78 10.54
6

PT. ASTRA AGRO LESTARI Tbk.


Analisis Common Size Neraca
Periode 2013-2017
(Dinyatakan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Neraca Analisis Common Size


2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016
Rp Rp Rp Rp Rp % % %
ASET
Aset Lancar
Kas dan setara Kas 29,116 24,068 35,316 25,507 102,273 5.77 3.68 4.60
Piutang Usaha 103,914 125,381 152,608 140,594 131,862 20.58 19.19 19.88
Piutang Bukan usaha - Bersih 1,731 1,573 1,449 1,843 2,250 0.34 0.24 0.19
Persediaan 92,474 99,210 95,474 107,977 109,137 18.32 15.19 12.44
Uang Muka dan beban dibayar dimuka 11,786 20,755 27,043 9,052 6,581 2.33 3.18 3.52
Pajak di bayar di muka 1,875 5,336 7,724 9,271 12,035 0.37 1.06 1.01

JUMLAH ASET LANCAR 240,896 276,323 319,614 294,244 364,138 47.71 42.54 41.64

ASET TIDAK LANCAR


Pajak dibayar dimuka - - - - - - - -
Aset Tetap 171,282 284,380 374,177 478,174 447,249 33.93 43.53 48.75
Aset Tak Berwujud 1,593 1,004 588 208 2,127 0.32 0.15 0.08
Uang Jaminan 87,818 88,097 71,431 66,347 66,925 17.39 13.49 9.31
Aset Tidak Lancar lainnya 3,276 3,420 1,669 1,253 836 0.65 0.52 0.22

JUMLAH ASET TIDAK LANCAR 263,969 376,901 447,865 545,982 517,137 52.29 57.70 58.36

JUMLAH ASET 504,865 653,224 767,479 840,226 881,275 100.00 100.24 100.00

LIABILITAS DAN EKUITAS

Liabiilitas jangka Pendek


Pinjaman jangka pendek - 70,162 13,758 23,066 - - 10.69 1.79
Utang Usaha 64,887 68,230 56,789 73,488 89,450 12.90 10.40 7.40

Tabel 1 Analisis Common-size Neraca


7

Analisis common size pada neraca tersebut menunjukkan PT Astra Agro Lestari
Tbk. Menginvestasikan aset perusahaan sebagian besar kepada aset lancer yaitu berturut-
turut dari 2014 sampai dengan tahun 2018 yaitu 47.71%, 42.54%, 41.64%, 35.02% dan
41,32% dari total asset perusahaan. Komposisi asset lancar pada tahun 2017 mengalami
penurunan yang signifikan dibandingkan posisi tahun 2014 hingga 2016 berturut-turut
mengalami penurunan. Sebaliknya komposisi asset tidak lancer mengalami kenaikan
yang signifikan pada tahun 2017 sebesar 64,98%, dengan tahun 2014 mengalami
penurunan yang sangat drastis sebesar 52,29%. Sementara pada tahun 2015 dan 2016
berturut-turut mengalami kenaikan menjadi 57,70% dan 65%. Sebagian besar asset dari
PT. Astra Agro Lestari Tbk menginvestasikannya yaitu pada persediian berturut-turut
sebesar 18.32% , 15.3% , 12.44% , 12.85% dan 12.38% dari total nilai asset perusahaan
dari tahun 2014 sampai dengan 2018
Penurunan komposisi asset tidak lancar dari total asset PT. Astra Agro Lestari Tbk
pada tahun 2014 turut dipengaruhi dengan kenaikan total asset lancar perusahaan pada
tahun yang sama. Total asset PT. Astra Agro Lestari Tbk sesungguhnya mengalami
kenaikan dari tahun ke tahun, komposisi di atas menggambarkan pergeseran jenis
investasi dari asset PT Astra Agro Lestari Tbk.
Sementara pada pos pasiva, kewajiban jangka pendek lebih mendominasi dari total
liabilitas perusahaan. Penurunan terkecil hanya terjadi pada tahun 2014 yang semula
100% menjadi 41.9%. Sementara pada tahun 2015 meningkat sebesar 49.87% diikuti
peningkatan tahun 2017 sebesar 49.91% namun pada tahun 2017 mengalami sedikit
penurunan sebesar 49.60%. Untuk kewajiban jangka panjang, persentase kewajiban
jangka panjang tahun 2014 hingga 2018 lebih banyak mengalami penurunan di tahun
2017 yang semula 24,45% menjadi 20,51%. dan penurunan juga terjadi pada tahun 2018
yang semula 20,51% menjadi 15,90%. Pada tahun 2016 kewajiban jangka berada di
angka yang lebih besar yaitu sebesar 24,45%
Jumlah ekuitas dengan komposisi lebih mendominasi dari pada komposisi liabilitas
di pos pasiva ini. Total ekuitas dari tahun 2014 hingga 2018 berfluktuasi. Tahun 2015
terjadi penurunan yang semula 58.08% menjadi 50.04%, di tahun 2017 terjadi
peningkatan menjadi 50.09% dan diikuti tahun 2017 sebesar 50.43%.
Besarnya komposisi permodalan menggambarkan kuatnya posisi perusahaan pada tahun 2013
yang mana total ekuitas nya berada posisi 58,08%. Hal ini memberi keuntungan bagi pemegang
saham PT Astra Agro Lestari Tbk yang mana hal ini tercermin dari besarnya saldo laba yang
belum dicadangkan tahun 2014 sampai denngan tahun 2016 yang rata-rata nya berada diatas
70% dari total kewajiban dan ekuitas perusahaan. Karena nilai tersebut menjadi dasar
perhitungan devidden yang akan dibagikan kepada para pemegang saham.
8

PT. AKASHA WIRA INTERNATIONAL Tbk


Analisis Common Size Neraca
Periode 2013-2017
(Dinyatakan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Neraca Analisis Common Size


2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017
Rp Rp Rp Rp Rp % % % %
ASET
Aset Lancar
Kas dan setara Kas 29,116 24,068 35,316 25,507 102,273 5.77 3.68 4.60 3.04
Piutang Usaha 103,914 125,381 152,608 140,594 131,862 20.58 19.19 19.88 16.73
Piutang Bukan usaha - Bersih 1,731 1,573 1,449 1,843 2,250 0.34 0.24 0.19 0.22
Persediaan 92,474 99,210 95,474 107,977 109,137 18.32 15.19 12.44 12.85
Uang Muka dan beban dibayar dimuka 11,786 20,755 27,043 9,052 6,581 2.33 3.18 3.52 1.08
Pajak di bayar di muka 1,875 5,336 7,724 9,271 12,035 0.37 1.06 1.01 1.10

JUMLAH ASET LANCAR 240,896 276,323 319,614 294,244 364,138 47.71 42.54 41.64 35.02

ASET TIDAK LANCAR


Pajak dibayar dimuka - - - - - - - - -
Aset Tetap 171,282 284,380 374,177 478,174 447,249 33.93 43.53 48.75 56.91
Aset Tak Berwujud 1,593 1,004 588 208 2,127 0.32 0.15 0.08 0.02
Uang Jaminan 87,818 88,097 71,431 66,347 66,925 17.39 13.49 9.31 7.90
Aset Tidak Lancar lainnya 3,276 3,420 1,669 1,253 836 0.65 0.52 0.22 0.15

JUMLAH ASET TIDAK LANCAR 263,969 376,901 447,865 545,982 517,137 52.29 57.70 58.36 64.98

JUMLAH ASET 504,865 653,224 767,479 840,226 881,275 100.00 100.24 100.00 100.00

LIABILITAS DAN EKUITAS

Liabiilitas jangka Pendek


Pinjaman jangka pendek - 70,162 13,758 23,066 - - 10.69 1.79 2.75
Utang Usaha 64,887 68,230 56,789 73,488 89,450 12.90 10.40 7.40 8.75
Utang Pajak 5,314 1,238 2,584 3,882 6,888 1.06 0.19 0.34 0.46
9

PT. AKASHA WIRA INTERNATIONAL Tbk


Analisis Common Size Neraca
Periode 2013-2017
(Dinyatakan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Neraca Analisis Common Size


2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017
Rp Rp Rp Rp Rp % % % %
ASET
Aset Lancar
Kas dan setara Kas 29,116 24,068 35,316 25,507 102,273 5.77 3.68 4.60 3.04
Piutang Usaha 103,914 125,381 152,608 140,594 131,862 20.58 19.19 19.88 16.73
Piutang Bukan usaha - Bersih 1,731 1,573 1,449 1,843 2,250 0.34 0.24 0.19 0.22
Persediaan 92,474 99,210 95,474 107,977 109,137 18.32 15.19 12.44 12.85
Uang Muka dan beban dibayar dimuka 11,786 20,755 27,043 9,052 6,581 2.33 3.18 3.52 1.08

Table 2 Analisis Common Size Laporan Laba Rugi


10

Analisis common size pada laporan laba rugi diatas menunjukkan perubahan yang berfluktuasi.
Persentase pada laba komprehensif tahun berjalan dari tahun 2014 sampai tahun 2018 banyak mengalami
penurunan. Pada tahun 2017 terjadi penurunan yang sangat besar yang semula 6,30% menjadi 4,70% ,
dibanding dengan tahun 2016 mengalami peningkatan yang semula 4,90% menjadi 6,30% yang kurang
signifikan. Sementara pada tahun 2018 terjadi peningkatan kembali menjadi 6,31%. Penurunan-penurunan
tersebut terjadi karena beban penjualan yang terus meningkat dan peningkatan tahun 2017 terjadi karena
penurunan beban lain-lain meski beban penjualan tetap mengalami peningkatan. Jika ditelusuri lebih lanjut
pada catatan laporan keuangan.
11

PT. AKASHA WIRA INTERNATIONAL Tbk


Analisis Common Size Neraca
Periode 2013-2017
(Dinyatakan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Neraca Analisis Common Size


2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016
Rp Rp Rp Rp Rp % % %
ASET
Aset Lancar
Kas dan setara Kas 29,116 24,068 35,316 25,507 102,273 5.77 3.68 4.60
Piutang Usaha 103,914 125,381 152,608 140,594 131,862 20.58 19.19 19.88
Piutang Bukan usaha - Bersih 1,731 1,573 1,449 1,843 2,250 0.34 0.24 0.19
Persediaan 92,474 99,210 95,474 107,977 109,137 18.32 15.19 12.44
Uang Muka dan beban dibayar dimuka 11,786 20,755 27,043 9,052 6,581 2.33 3.18 3.52
Pajak di bayar di muka 1,875 5,336 7,724 9,271 12,035 0.37 1.06 1.01

JUMLAH ASET LANCAR 240,896 276,323 319,614 294,244 364,138 47.71 42.54 41.64

ASET TIDAK LANCAR


Pajak dibayar dimuka - - - - - - - -
Aset Tetap 171,282 284,380 374,177 478,174 447,249 33.93 43.53 48.75
Aset Tak Berwujud 1,593 1,004 588 208 2,127 0.32 0.15 0.08
Uang Jaminan 87,818 88,097 71,431 66,347 66,925 17.39 13.49 9.31
Aset Tidak Lancar lainnya 3,276 3,420 1,669 1,253 836 0.65 0.52 0.22

JUMLAH ASET TIDAK LANCAR 263,969 376,901 447,865 545,982 517,137 52.29 57.70 58.36

JU MLAH ASET 504,865 653,224 767,479 840,226 881,275 100.00 100.24 100.00

LIABILITAS DAN EKUITAS

Liabiilitas jangka Pendek


Pinjaman jangka pendek - 70,162 13,758 23,066 - - 10.69 1.79
Utang Usaha 64,887 68,230 56,789 73,488 89,450 12.90 10.40 7.40
Utang Pajak 5,314 1,238 2,584 3,882 6,888 1.06 0.19 0.34
Utang bukan bank dan Akrual 50,747 51,077 80,861 88,391 76,258 10.09 7.78 10.54
Utang Bank jangka panjang

Table 3 Analisis Common Size Arus Kas


12

Analisis common size pada laporan arus kas tersebut mengalami fluktuasi. Pada tahun 2015, kas
bersih dari aktivitas operasi mengalami penurunan yang signifikan yaitu Rp 26.040 juta. Hal ini karena
peningkatan penerimaan bunga lebih kecil daripada peningkatan penerimaan kas dari pelanggan, ditambah
lagi pembayaran pajak penghasilan badan pada tahun 2015 merupakan jumlah yang paling tinggi dibanding
dengan tahun-tahun yang lain.
Sementara aktivitas investasi, perolehan asset tetap mengalami peningkatan pada tahun 2015 yaitu
minus Rp. 140.425 juta dengan persentase 100,15%, namun dari tahun 2016 hingga pada tahun 2018
mengalami penurunan secara berturut-turut sebesar 100,03% , 100.02%, dan 95,57%.
Untuk aktivitas pendanaan, pembayaran dari pinjaman jangka pendek lebih mendominasi. Namun,
kas bersih dari aktivitas pendanaan pada tahun 2014 menunjukkan angka minus terbesar Rp 34.139 juta.
13

B. ANALISIS HORIZONTAL (Analisis Perbandingan dan Trend)

Analisis horizontal (dinamis) adalah analisis yang dilakukan dengan cara membandingkan
laporan keuangan untuk beberapa periode, sehingga dapat diketahui perkembangan dan
kecenderungannya. Analisis yang termasuk dalam analisis horizontal misalnya analisis perbandingan
dan analisis trend.

Analisis perbandingan (komparatif) adalah analisis laporan keuangan yang bertujuan untuk
mendapatkan informasi perkembangan keadaan keuangan perusahaan (apakah akan mengalami
kenaikan/penurunan) dengan cara membandingkan laporan keuangan antara dua periode atau lebih.

Analisis trend merupakan bagian dari analisis perbandingan untuk melihat kecenderungan arah
posisi keuangan dalam waktu lebih dari tiga periode laporan keuangan.

Berikut penyajian laporan keuangan PT. ASTRA AGRO LESTARI Tbk. dan anak perusahaan
dalam analisis perbandingan dan analisis trend.
14

PT. AKASHA WIRA INTERNATIONAL Tbk


Analisis Common Size Neraca
Periode 2013-2017
(Dinyatakan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Neraca Analisis Common Size


2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018
Rp Rp Rp Rp Rp % % % % %
ASET
Aset Lancar
Kas dan setara Kas 29,116 24,068 35,316 25,507 102,273 5.77 3.68 4.60 3.04 11.61
Piutang Usaha 103,914 125,381 152,608 140,594 131,862 20.58 19.19 19.88 16.73 14.96
Piutang Bukan usaha - Bersih 1,731 1,573 1,449 1,843 2,250 0.34 0.24 0.19 0.22 0.26
Persediaan 92,474 99,210 95,474 107,977 109,137 18.32 15.19 12.44 12.85 12.38
Uang Muka dan beban dibayar dimuka 11,786 20,755 27,043 9,052 6,581 2.33 3.18 3.52 1.08 0.75
Pajak di bayar di muka 1,875 5,336 7,724 9,271 12,035 0.37 1.06 1.01 1.10 1.37

JUMLAH ASET LANCAR 240,896 276,323 319,614 294,244 364,138 47.71 42.54 41.64 35.02 41.32

ASET TIDAK LANCAR


Pajak dibayar dimuka - - - - - - - - - -
Aset Tetap 171,282 284,380 374,177 478,174 447,249 33.93 43.53 48.75 56.91 50.75
Aset Tak Berwujud 1,593 1,004 588 208 2,127 0.32 0.15 0.08 0.02 0.24
Uang Jaminan 87,818 88,097 71,431 66,347 66,925 17.39 13.49 9.31 7.90 7.59
Aset Tidak Lancar lainnya 3,276 3,420 1,669 1,253 836 0.65 0.52 0.22 0.15 0.09

JUMLAH ASET TIDAK LANCAR 263,969 376,901 447,865 545,982 517,137 52.29 57.70 58.36 64.98 58.68

JUMLAH ASET 504,865 653,224 767,479 840,226 881,275 100.00 100.24 100.00 100.00 100.00

LIABILITAS DAN EKUITAS

Liabiilitas jangka Pendek


Pinjaman jangka pendek - 70,162 13,758 23,066 - - 10.69 1.79 2.75 -
Utang Usaha 64,887 68,230 56,789 73,488 89,450 12.90 10.40 7.40 8.75 10.39
Utang Pajak 5,314 1,238 2,584 3,882 6,888 1.06 0.19 0.34 0.46 0.80
Utang bukan bank dan Akrual 50,747 51,077 80,861 88,391 76,258 10.09 7.78 10.54 10.52 8.85
Utang Bank jangka panjang
yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun 35,092 7,478 40,546 55,586 89,678 6.98 1.14 5.28 6.62 10.41
Utang Sewa pembiayaan yang jatuh tempo
dalam satu tahun 862 1,179 919 475 123 0.17 0.18 0.12 0.06 0.01

Jumlah liabilitas jangka pendek 156,902 199,364 195,457 244,888 262,397 31.19 30.38 25.47 29.15 30.47

Liabilitas Jangka Panjang


Utang bank jangka panjang - setelah
dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam
15

PT. AKASHA WIRA INTERNATIONAL Tbk


Analisis Common Size Neraca
Periode 2013-2017
(Dinyatakan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Neraca Analisis Common Size


2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018
Rp Rp Rp Rp Rp % % % % %
ASET
Aset Lancar
Kas dan setara Kas 29,116 24,068 35,316 25,507 102,273 5.77 3.68 4.60 3.04 11.61
Piutang Usaha 103,914 125,381 152,608 140,594 131,862 20.58 19.19 19.88 16.73 14.96
Piutang Bukan usaha - Bersih 1,731 1,573 1,449 1,843 2,250 0.34 0.24 0.19 0.22 0.26
Persediaan 92,474 99,210 95,474 107,977 109,137 18.32 15.19 12.44 12.85 12.38
Uang Muka dan beban dibayar dimuka 11,786 20,755 27,043 9,052 6,581 2.33 3.18 3.52 1.08 0.75
Pajak di bayar di muka 1,875 5,336 7,724 9,271 12,035 0.37 1.06 1.01 1.10 1.37

JUMLAH ASET LANCAR 240,896 276,323 319,614 294,244 364,138 47.71 42.54 41.64 35.02 41.32

ASET TIDAK LANCAR


Pajak dibayar dimuka - - - - - - - - - -
Aset Tetap 171,282 284,380 374,177 478,174 447,249 33.93 43.53 48.75 56.91 50.75
Aset Tak Berwujud 1,593 1,004 588 208 2,127 0.32 0.15 0.08 0.02 0.24
Uang Jaminan 87,818 88,097 71,431 66,347 66,925 17.39 13.49 9.31 7.90 7.59
Aset Tidak Lancar lainnya 3,276 3,420 1,669 1,253 836 0.65 0.52 0.22 0.15 0.09

Table 4 Analisis Komparatif pada Neraca


16

Interpretasi analisis horizontal (analisis perbandingan) neraca PT. Astra Agro Lestari Tbk yaitu untuk
asset lancar pada tahun 2018 mengalami kenaikan yaitu sebesar 23,75% , pada tahun 2017 mengalami
penurunan yang sangat signifikan sebesar -7,94%. Kenaikan pada tahun 2018 disebabkan
menurunnyapersediaan, sedangkan pada tahun 2017 persediaan justru mengalami kenaikan. Sementara pada
tahun 2016 mengalami peningkatan sebesar 15,67% dibandingkan tahun sebelumnya pada tahun 2015 yaitu
sebesar 14,71%. Pada asset tidak lancar, nilai asset PT Astra Agro Lestari Tbk. Mengalami flutuasi,
penurunan tersebut pada tahun 2015 semula 42,78% menjadi 18,83% yaitu pada tahun 2016 kemudian pada
tahun berikutnya mengalami peningkatan kembali sebesar 21,91% dan diikuti penurunan kembali pada
tahun 2018 sebesar -5,28%
Total kewajiban jangka pendek mengalami kenaikan berturut, semula dari tahun 2014-2015 sebesar
27,06% namun sempat mengalami penurunan pada tahun 2015-2016 sebesar -1,96%. Sementara itu
peningkatan yang terjadi pada tahun 2017 dan 2018 berturut-turut sebesar 25,29% dan 7,15%. Persentase
kewajiban jangka pendek pada tahun 2015 merupakan angka paling besar dari, utang pajak dan utang bank
jangka panjang ( jatuh tempo 1 tahun), yang kenaikan nya minus diatas 100% yaitu berturut-turut 108,72%
dan 442,2%. Total kewajiban jangka panjang mengalami kenaikan yang berturut-turut selama 2014 hingga
tahun 2016. Sementara pada tahun 2017 mengalami penurunan yang kurang signifikan sebesar -8,68% dan
mengalami penurunan ditahun berikutnya yaitu sebesar -20,06%.
Sementara pada posisi total ekuitas tidak mengalami perubahan yang signifikan. Hal yang paling
menonjol diantara kenaikan akun-akun ekuitas adalah penurunanyang cukup besar pada sisi ekuitas
keuntungan pengukuran kembali program imbalan pasti –bersih sebesar -281,38% pada tahun 2015.
17

PT. AKASHA WIRA INTERNATIONAL Tbk


Analisis Common Size Neraca
Periode 2013-2017
(Dinyatakan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Neraca Analisis Common Size


2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018
Rp Rp Rp Rp Rp % % % % %
ASET
Aset Lancar
Kas dan setara Kas 29,116 24,068 35,316 25,507 102,273 5.77 3.68 4.60 3.04 11.61
Piutang Usaha 103,914 125,381 152,608 140,594 131,862 20.58 19.19 19.88 16.73 14.96
Piutang Bukan usaha - Bersih 1,731 1,573 1,449 1,843 2,250 0.34 0.24 0.19 0.22 0.26
Persediaan 92,474 99,210 95,474 107,977 109,137 18.32 15.19 12.44 12.85 12.38
Uang Muka dan beban dibayar dimuka 11,786 20,755 27,043 9,052 6,581 2.33 3.18 3.52 1.08 0.75
Pajak di bayar di muka 1,875 5,336 7,724 9,271 12,035 0.37 1.06 1.01 1.10 1.37

JUMLAH ASET LANCAR 240,896 276,323 319,614 294,244 364,138 47.71 42.54 41.64 35.02 41.32

ASET TIDAK LANCAR


Pajak dibayar dimuka - - - - - - - - - -
Aset Tetap 171,282 284,380 374,177 478,174 447,249 33.93 43.53 48.75 56.91 50.75
Aset Tak Berwujud 1,593 1,004 588 208 2,127 0.32 0.15 0.08 0.02 0.24
Uang Jaminan 87,818 88,097 71,431 66,347 66,925 17.39 13.49 9.31 7.90 7.59
Aset Tidak Lancar lainnya 3,276 3,420 1,669 1,253 836 0.65 0.52 0.22 0.15 0.09

JUMLAH ASET TIDAK LANCAR 263,969 376,901 447,865 545,982 517,137 52.29 57.70 58.36 64.98 58.68

JUMLAH ASET 504,865 653,224 767,479 840,226 881,275 100.00 100.24 100.00 100.00 100.00

LIABILITAS DAN EKUITAS

Liabiilitas jangka Pendek


Pinjaman jangka pendek - 70,162 13,758 23,066 - - 10.69 1.79 2.75 -
Utang Usaha 64,887 68,230 56,789 73,488 89,450 12.90 10.40 7.40 8.75 10.39
Utang Pajak 5,314 1,238 2,584 3,882 6,888 1.06 0.19 0.34 0.46 0.80
Utang bukan bank dan Akrual 50,747 51,077 80,861 88,391 76,258 10.09 7.78 10.54 10.52 8.85
Utang Bank jangka panjang
yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun 35,092 7,478 40,546 55,586 89,678 6.98 1.14 5.28 6.62 10.41
Utang Sewa pembiayaan yang jatuh tempo
dalam satu tahun 862 1,179 919 475 123 0.17 0.18 0.12 0.06 0.01

Jumlah liabilitas jangka pendek 156,902 199,364 195,457 244,888 262,397 31.19 30.38 25.47 29.15 30.47
18

PT. AKASHA WIRA INTERNATIONAL Tbk


Analisis Common Size Neraca
Periode 2013-2017
(Dinyatakan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Neraca Analisis Common Size


2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018
Rp Rp Rp Rp Rp % % % % %
ASET
Aset Lancar
Kas dan setara Kas 29,116 24,068 35,316 25,507 102,273 5.77 3.68 4.60 3.04 11.61
Piutang Usaha 103,914 125,381 152,608 140,594 131,862 20.58 19.19 19.88 16.73 14.96
Piutang Bukan usaha - Bersih 1,731 1,573 1,449 1,843 2,250 0.34 0.24 0.19 0.22 0.26
Persediaan 92,474 99,210 95,474 107,977 109,137 18.32 15.19 12.44 12.85 12.38
Uang Muka dan beban dibayar dimuka 11,786 20,755 27,043 9,052 6,581 2.33 3.18 3.52 1.08 0.75
Pajak di bayar di muka 1,875 5,336 7,724 9,271 12,035 0.37 1.06 1.01 1.10 1.37

JUMLAH ASET LANCAR 240,896 276,323 319,614 294,244 364,138 47.71 42.54 41.64 35.02 41.32

ASET TIDAK LANCAR

Table 5 Analisis Komparatif pada Laporan Laba Rugi


19

Analisis perbandingan pada laporan laba rugi PT Astra Agro lestari Tbk mengalami laba, tetapi
pada tahun 2015 mengalami penurunan laba bersih pada tahun sebelumnya sebesar -31,65% dibandingkan
tahun 2014 yaitu sebesar 70,38%. Pencapaian terbaik dari laba bersih yang dicatatkan PT Astra Agro
Lestari Tbk tersebut dengan masa operasional nya pada tahun 2014 hingga pada tahun 2018 yaitu pada
tahun 2017 sebesar Rp 55.951 juta. Pada tahun 2016 PT Astra Agro Lestari Tbk mencatatkan
Pendapatan/penjualan tetrinngi yang naik sebesar 32,54% dan biaya pokok penjualan mengalami kenaikan
yaitu sebesar 11,36% dari tahun sebelumnya. Hal inilah yang menyebabkan penurunan laba bersih yang
dialami PT Astra Agro Lestari Tbk pada tahun 2016 yaitu sebesar 38,48%. Beban pokok penjulan terbesar
terjadi pada tahun 2016 sebesar 35,36% dari tahun 2015 sehingga berdampak pada penurun laba perusahaan
tersebut.
20

PT. AKASHA WIRA INTERNATIONAL Tbk


Analisis Common Size Neraca
Periode 2013-2017
(Dinyatakan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Neraca Analisis Common Size


2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2
Rp Rp Rp Rp Rp % % % %
ASET
Aset Lancar
Kas dan setara Kas 29,116 24,068 35,316 25,507 102,273 5.77 3.68 4.60 3.04 11
Piutang Usaha 103,914 125,381 152,608 140,594 131,862 20.58 19.19 19.88 16.73 14
Piutang Bukan usaha - Bersih 1,731 1,573 1,449 1,843 2,250 0.34 0.24 0.19 0.22 0
Persediaan 92,474 99,210 95,474 107,977 109,137 18.32 15.19 12.44 12.85 12
Uang Muka dan beban dibayar dimuka 11,786 20,755 27,043 9,052 6,581 2.33 3.18 3.52 1.08 0
Pajak di bayar di muka 1,875 5,336 7,724 9,271 12,035 0.37 1.06 1.01 1.10 1

JUMLAH ASET LANCAR 240,896 276,323 319,614 294,244 364,138 47.71 42.54 41.64 35.02 41

ASET TIDAK LANCAR


Pajak dibayar dimuka - - - - - - - - -
Aset Tetap 171,282 284,380 374,177 478,174 447,249 33.93 43.53 48.75 56.91 50
Aset Tak Berwujud 1,593 1,004 588 208 2,127 0.32 0.15 0.08 0.02 0
Uang Jaminan 87,818 88,097 71,431 66,347 66,925 17.39 13.49 9.31 7.90 7
Aset Tidak Lancar lainnya 3,276 3,420 1,669 1,253 836 0.65 0.52 0.22 0.15 0

JUMLAH ASET TIDAK LANCAR 263,969 376,901 447,865 545,982 517,137 52.29 57.70 58.36 64.98 58

JU MLAH ASET 504,865 653,224 767,479 840,226 881,275 100.00 100.24 100.00 100.00 10

LIABILITAS DAN EKUITAS

Liabiilitas jangka Pendek


Pinjaman jangka pendek - 70,162 13,758 23,066 - - 10.69 1.79 2.75
Utang Usaha 64,887 68,230 56,789 73,488 89,450 12.90 10.40 7.40 8.75 10
Utang Pajak 5,314 1,238 2,584 3,882 6,888 1.06 0.19 0.34 0.46 0
Utang bukan bank dan Akrual 50,747 51,077 80,861 88,391 76,258 10.09 7.78 10.54 10.52 8
Utang Bank jangka panjang

Tabel 6 Analisis Komparatif pada Arus kas


Arus Kas bersih dari aktivitas operasi mengalami fluktuasi dari tahun 2014 hingga tahun 2018, namun
pada tahun 2015 mengalami penurunan yang sangat kecil yaitu sebesar Rp 26.040 juta.
Arus kas bersih dari aktivitas investasi juga mengalami fluktuasi dari tahun 2014 hingga tahun 2018,
Peningkatan terjadi di tahun 2016 sebesar Rp 142.554 juta dengan persentase 2% dari tahun sebelumnya.
Sementara itu diikuti tahun berikutnya dengan penurunan yang berturut-turut.
Arus kas dari aktivitas pendanaan dengan perubahan yang tidak signifikan dari tahun 2014 hingga
tahun 2018 yaitu pada tahun 2015 mengalami peningkatan drastic yaitu sebesar Rp 109.121 juta dengan
persentase 68%.
21

PT. AKASHA WIRA INTERNATIONAL Tbk


Analisis Common Size Neraca
Periode 2013-2017
(Dinyatakan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Neraca Analisis Com


2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015
Rp Rp Rp Rp Rp % %
ASET
Aset Lancar
Kas dan setara Kas 29,116 24,068 35,316 25,507 102,273 5.77 3.68
Piutang Usaha 103,914 125,381 152,608 140,594 131,862 20.58 19.19
Piutang Bukan usaha - Bersih 1,731 1,573 1,449 1,843 2,250 0.34 0.24
Persediaan 92,474 99,210 95,474 107,977 109,137 18.32 15.19
Uang Muka dan beban dibayar dimuka 11,786 20,755 27,043 9,052 6,581 2.33 3.18
Pajak di bayar di muka 1,875 5,336 7,724 9,271 12,035 0.37 1.06

JUMLAH ASET LANCAR 240,896 276,323 319,614 294,244 364,138 47.71 42.54

ASET TIDAK LANCAR


Pajak dibayar dimuka - - - - - - -
Aset Tetap 171,282 284,380 374,177 478,174 447,249 33.93 43.53
Aset Tak Berwujud 1,593 1,004 588 208 2,127 0.32 0.15
Uang Jaminan 87,818 88,097 71,431 66,347 66,925 17.39 13.49
Aset Tidak Lancar lainnya 3,276 3,420 1,669 1,253 836 0.65 0.52

JUMLAH ASET TIDAK LANCAR 263,969 376,901 447,865 545,982 517,137 52.29 57.70

JU M LAH ASET 504,865 653,224 767,479 840,226 881,275 100.00 100.24

LIABILITAS DAN EKUITAS

Liabiilitas jangka Pendek


Pinjaman jangka pendek - 70,162 13,758 23,066 - - 10.69
Utang Usaha 64,887 68,230 56,789 73,488 89,450 12.90 10.40
Utang Pajak 5,314 1,238 2,584 3,882 6,888 1.06 0.19
Utang bukan bank dan Akrual 50,747 51,077 80,861 88,391 76,258 10.09 7.78
Utang Bank jangka panjang
yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun 35,092 7,478 40,546 55,586 89,678 6.98 1.14
Utang Sewa pembiayaan yang jatuh tempo
dalam satu tahun 862 1,179 919 475 123 0.17 0.18

Jumlah liabilitas jangka pendek 156,902 199,364 195,457 244,888 262,397 31.19 30.38

Liabilitas Jangka Panjang


Utang bank jangka panjang - setelah
dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam
waktu satu tahun 19,683 89,892 145,201 122,151 81,403 3.91 13.70
Uang Jaminan pelanggan 3,615 4,230 3,510 3,245 3,055 0.72 0.55
Liabilitas pajak tangguhan-bersih 2,619 5,843 3,492 9,458 18,562 0.52 0.89
Liabiltas imbalan kerja
jangka panjang 26,534 27,987 34,786 37,360 33,944 5.28 4.26
Utang Sewa pebiayaan - setelah dikurangi
bagian yang jatuh tempo dalam waktu
satu tahun 1,492 539 636 123 - 0.30 0.08

Jumlah liabiltas jangka panjang 53,943 128,491 187,625 172,337 136,964 10.72 19.49
JUMLAH LIABILITAS 210,845 327,855 383,082 417,225 399,361 41.92 49.87
Ekuitas
Modal Saham
Modal dasar 2.359.587.200 saham
Modal ditempatkan dan disetor penuh
- 589.869.800 saham dengan nilai nominal
Rp.1000 (dalam angka penuh) per saham 589,897 589,897 589,897 589,897 589,897 117.28 89.89
Tambahan modal disetor 5,068 5,068 5,068 5,068 5,068 1.01 0.77
Keuntungan pengukuran kembali
program imbalan pasti - bersih (1,203) 2,182 2,250 2,631 8,576 (0.24) 0.33
Saldo Laba (rugi) :
Dicadangkan 213,952 213,952 213,952 213,952 213,952 42.54 32.60
Belum dicadangkan (515,569) (482,730) (426,779) (388,537) (355,579) (102.50) (73.56)

Jumlah Ekuitas 292,145 328,369 384,388 423,011 461,914 58.08 50.04


22

Chart Title
400

350

300

250

200
Axis Title
150

100

50

0
% % % % %
2014 2015 2016 2017 2018

Grafik 1 Trend Neraca


Interpretasi Analisis trend dari neraca PT Astra Agro Lestari Tbk. diatas yaitu asset lancar dari tahun
2014 hingga tahun 2017 terus mengalami peningkatan hanya saja pada tahun 2018 terjadi sedikit penurunan
yaitu sebesar dengan semula 207% menjadi 196%. Begitu juga dengan asset tidak lancar yang terus
mengalami peningkatan.Untuk liabiltas jangka pendek terus mengalami peningkatan namun pada tahun
2016 sedikit mengalami penurunan sebesar 125%. Sementara untuk liabiltas jangka panjang mengalami
fluktuasi dimana peningkatan yang sangat drastic hanya pada tahun 2014 hingga 2016, dengan persentase
tertinggi yaitu 348% pada tahun 2016. Dan untuk ekuitas berturut-turut mengalami peningkatan.
23

PT. AKASHA WIRA INTERNATIONAL Tbk


Analisis Common Size Neraca
Periode 2013-2017
(Dinyatakan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Neraca Analisis Common Size


2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016
Rp Rp Rp Rp Rp % % %
ASET
Aset Lancar
Kas dan setara Kas 29,116 24,068 35,316 25,507 102,273 5.77 3.68 4.60
Piutang Usaha 103,914 125,381 152,608 140,594 131,862 20.58 19.19 19.88
Piutang Bukan usaha - Bersih 1,731 1,573 1,449 1,843 2,250 0.34 0.24 0.19
Persediaan 92,474 99,210 95,474 107,977 109,137 18.32 15.19 12.44
Uang Muka dan beban dibayar dimuka 11,786 20,755 27,043 9,052 6,581 2.33 3.18 3.52
Pajak di bayar di muka 1,875 5,336 7,724 9,271 12,035 0.37 1.06 1.01

JUMLAH ASET LANCAR 240,896 276,323 319,614 294,244 364,138 47.71 42.54 41.64

ASET TIDAK LANCAR


Pajak dibayar dimuka - - - - - - - -
Aset Tetap 171,282 284,380 374,177 478,174 447,249 33.93 43.53 48.75
Aset Tak Berwujud 1,593 1,004 588 208 2,127 0.32 0.15 0.08
Uang Jaminan 87,818 88,097 71,431 66,347 66,925 17.39 13.49 9.31
Aset Tidak Lancar lainnya 3,276 3,420 1,669 1,253 836 0.65 0.52 0.22

JUMLAH ASET TIDAK LANCAR 263,969 376,901 447,865 545,982 517,137 52.29 57.70 58.36

JUMLAH ASET 504,865 653,224 767,479 840,226 881,275 100.00 100.24 100.00

LIABILITAS DAN EKUITAS

Liabiilitas jangka Pendek


Pinjaman jangka pendek - 70,162 13,758 23,066 - - 10.69 1.79
Utang Usaha 64,887 68,230 56,789 73,488 89,450 12.90 10.40 7.40
Utang Pajak 5,314 1,238 2,584 3,882 6,888 1.06 0.19 0.34
Utang bukan bank dan Akrual 50,747 51,077 80,861 88,391 76,258 10.09 7.78 10.54
Utang Bank jangka panjang
yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun 35,092 7,478 40,546 55,586 89,678 6.98 1.14 5.28
Utang Sewa pembiayaan yang jatuh tempo
dalam satu tahun 862 1,179 919 475 123 0.17 0.18 0.12

Jumlah liabilitas jangka pendek 156,902 199,364 195,457 244,888 262,397 31.19 30.38 25.47

Liabilitas Jangka Panjang


Utang bank jangka panjang - setelah
dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam
waktu satu tahun 19,683 89,892 145,201 122,151 81,403 3.91 13.70 18.92
Uang Jaminan pelanggan 3,615 4,230 3,510 3,245 3,055 0.72 0.55 0.46
Liabilitas pajak tangguhan-bersih 2,619 5,843 3,492 9,458 18,562 0.52 0.89 0.46
Liabiltas imbalan kerja

Tabel 8 Analisis Trend pada Laporan Laba Rugi


Trend laba komprehensif tahun berjalan mengalami penurunan pada tahun 2015 namun kemudian
kembali meningkat di tahun 2017 dan 2018. Hal ini dikarenakan tingginya penghasilan lain-lain di tahun
2015.
24

PT. AKASHA WIRA INTERNATIONAL Tbk


Analisis Common Size Neraca
Periode 2013-2017
(Dinyatakan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Neraca Analisis Common S


2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015
Rp Rp Rp Rp Rp % %
ASET
Aset Lancar
Kas dan setara Kas 29,116 24,068 35,316 25,507 102,273 5.77 3.68
Piutang Usaha 103,914 125,381 152,608 140,594 131,862 20.58 19.19
Piutang Bukan usaha - Bersih 1,731 1,573 1,449 1,843 2,250 0.34 0.24
Persediaan 92,474 99,210 95,474 107,977 109,137 18.32 15.19
Uang Muka dan beban dibayar dimuka 11,786 20,755 27,043 9,052 6,581 2.33 3.18
Pajak di bayar di muka 1,875 5,336 7,724 9,271 12,035 0.37 1.06

JUMLAH ASET LANCAR 240,896 276,323 319,614 294,244 364,138 47.71 42.54

ASET TIDAK LANCAR


Pajak dibayar dimuka - - - - - - -
Aset Tetap 171,282 284,380 374,177 478,174 447,249 33.93 43.53
Aset Tak Berwujud 1,593 1,004 588 208 2,127 0.32 0.15
Uang Jaminan 87,818 88,097 71,431 66,347 66,925 17.39 13.49
Aset Tidak Lancar lainnya 3,276 3,420 1,669 1,253 836 0.65 0.52

JUMLAH ASET TIDAK LANCAR 263,969 376,901 447,865 545,982 517,137 52.29 57.70

JUMLAH ASET 504,865 653,224 767,479 840,226 881,275 100.00 100.24

LIABILITAS DAN EKUITAS

Liabiilitas jangka Pendek


Pinjaman jangka pendek - 70,162 13,758 23,066 - - 10.69
Utang Usaha 64,887 68,230 56,789 73,488 89,450 12.90 10.40
Utang Pajak 5,314 1,238 2,584 3,882 6,888 1.06 0.19
Utang bukan bank dan Akrual 50,747 51,077 80,861 88,391 76,258 10.09 7.78
Utang Bank jangka panjang
sTabel 9 Analisis trend pada Arus kas
Trend aktivitas operasi mengalami fluktuasi, dimana peningkatan yang tertinggi hanya pada tahun 2014,
dan penurunan yang signifikan yaitu pada tahun 2015. Untuk trend aktivitas investasi terjadi peningkatan
yang kurang signifikan yaitu hanya pada tahun 2015 dan 2016, pada tahun berikut nya mengalami
penurunan yang terus-menerus. Dan untuk trend aktivitas pendanaan penurunan yang tajam terjadi pada
tahun 2015 hingga 2017 namun terjadi peningkatan kembali pada tahun 2018.
25

C. ANALISIS RASIO KEUANGAN


Analisis Rasio Keuangan adalah proses pengamatan indeks yang berhubungan dengan akuntansi
pada laporan keuangan seperti neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas dengan tujuan untuk
menilai kinerja keuangan suatu perusahaan. Analisis ini digunakan untuk memberikan gambaran
informasi mengenai posisi keuangan dan kinerja perusahaan yang dapat dijadikan sebagai pedoman
dalam mengambil keputusan bisnis. Berikut adalah jenis analisis rasio sebagai berikut :

1. Rasio Likuditas
Rasio likuiditas adalah rasio yang mengukur kemampuan likuiditas jangka pendek suatu
perusahaan dengan melihat aktiva lancar perusahaan relatif terhadap utang lancarnya. Dalam
rasio likuiditas, analisis dapat dilakukan dengan menggunakan rasio sebagai berikut:
a. Current Ratio (Rasio Lancar)
Current Ratio merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo dengan
aktiva lancar yang tersedia.

Aset Lancar
Currrent Ratio =
Utang Lancar

240.896
Tahun 2014 = = 1,54
156.902

276.323
Tahun 2015 = = 1,39
199.364

319.614
Tahun 2016 = = 1,64
195.457

294.244
Tahun 2017 = = 1,20
244.888

364.138
Tahun 2018 = = 1,39
262.397
Analisis rasio lancar pada PT. ASTRA AGRO LESTARI Tbk tahun 2016
menunjukkan angka paling tinggi dari 3 periode pelaporan perusahaan. Hal ini berarti
perusahaan mampu mengelola/memanajemen asset lancar tahun 2016 lebih baik dari
pada tahun yang lainnya. Tahun 2016 menandakan bahwa kemampuan perusahaan
untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya lebih besar dari pada tahun lainnya
yang menunjukkan resiko likuiditas yang tinggi. Namun, disamping itu rasio lancar
26

yang tinggi menunjukkan adanya kelebihan asset lancar yang akan mempunyai
pengaruh kurang baik terhadap profitabilitas perusahaan karena aktiva lancar secara
umum menghasilkan tingkat return yang lebih rendah dibandingkan dengan asset
tetap.

b. Acid Test Ratio (Rasio cepat/ Quick Ratio )


Acid Test Ratio merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam
membayar kewajiban atau utang lancar dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan
nilai persediaan.

Aset Lancar −Persediaan


Rasio Cepat = Utang lancar

240.896−92.474
Tahun 2014 = = 0,95
156.902

276.323−99.210
Tahun 2015 = = 0,89
199.364

319.614−95.474
Tahun 2016 = = 1,15
195.457

294.244−107.977
Tahun 2017 = = 0,76
244.888

364.138−109.137
Tahun 2018 = = 0,97
262.397

Diantara komponen asset lancar, persediaan biasanya dianggap sebagai asset yang
paling tidak likuid. Hal ini berkaitan dengan semakin panjangnya tahap yang dilalui
untuk sampai menjadi kas dan juga terjadi ketidakpastian nilai persediaan. Dengan
alasan di atas, persediaan dikeluarkan dari asset lancar untuk perhitungan rasio cepat

Rasio cepat PT Astra Agro Lestari, Tbk tahun 2016 lebih besar dari tahun yang
lainnya. Dalam hal ini mampu mempergunakan asset lancar untuk memenuhi
kewajiban jangka pendek tahun 2016 lebih baik dari pada tahun lainnya, tanpa
memanfaatkan persediaan. Dapat dilihat pula pada laporan keuangan bahwa investasi
asset lancar pada persediaan, tahun 2016 memang paling rendah dari tahun yang
27

lainnya. Tingginya rasio cepat pada tahun 2016 juga didukung dengan jumlah utang
lancar yang lebih kecil pada tahun 2016 dibandingkan dengan tahun lainnya. Tahun
2017 terjadi kenaikan persediaan sehingga mengakibatkan turunnya rasio cepat. Pada
tahun 2018 persediaan mengalami kenaikan sehingga rasio cepat tetap mengalami
penurunan hanya saja nilai nya lebih besar dibandingkan dengan tahun 2017. Namun
demikian, rasio cepat yang rendah menunjukkan risiko likuiditas yang lebih tinggi

Rasio Likuiditas
1.8
1.6
1.4 Current ratio
1.2
1 1.15 Quick Ratio
0.8 0.95 0.89 0.97
0.6 0.76
0.4
0.2
0
2014 2015 2016 2017 2018

Grafik 2 Rasio Likuiditas

2. Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban jangka panjangnya. Perusahaan dikatakan solvable jika total asset > total hutang.Rasio
aktivitas menunjukkan tingkat efektivitas penggunaan aktiva atau kekayaan perusahaan kepada
Anda. Rasio yang digunakan adalah:

a. Rasio Total Utang terhadap Total Aset (Debt to Asset Ratio)


Total Debt to Asset Ratio adalah mengukur seberapa besar aktiva perusahaan
dibiayai oleh hutang atau seberapa besar hutang perusahaan berpengaruh terhadap
pengelolaan aktiva.Menghitung seberapa jauh dana disediakan oleh kreditur. Rasio
yang tinggi berarti perusahaan menggunakan leverage keuangan yang tinggi.
Penggunaan leverage keuangan yang tinggi akan meningkatkan ROE dengan cepat,
tetapi sebaliknya jika penjualan menurun, ROE akan menurun pula. Risiko
perusahaan dengan leverage keuangan yang tinggi akan semakin tinggi pula.
Total Aset
DAR =
Total Utang

504.865
Tahun 2014 = = 2,39
210.845

653.224
Tahun 2015 = = 1,99
327.885

767.479
Tahun 2016 = = 2,003
383.082
28

840.226
Tahun 2017 = = 2,014
417.225

881.275
Tahun 2018 = = 2,21
399.361

Rasio DAR pada PT Astra Agro Lestari Tbk, tahun 2014 menghasilkan angka yang
paling tinggi dibandingkan dengan tahun-tahun selanjutnya. Namun, untuk tahun-
tahun berikutnya hingga tahun 2017 mengalami penurunan rasio DAR disebabkan
oleh meningkatnya total utang. Meskipun hanya menggunakan dana dari kreditur
dibawah 50%, jumlah asset tetap mengalami peningkatan.

b. Rasio Total Utang terhadap Total Ekuitas (Debt to Equity Ratio)


Total Debt to Equity Ratio menunjukkan hubungan antara jumlah utang jangka
panjang dengan jumlah modal sendiri yang diberikan oleh pemilik perusahaan yang
berguna untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan kreditur dengan pemilik
perusahaan.

Total Utang
DER =
Total Ekuitas

210.845
Tahun 2014 = = 0,72
292.145

327.855
Tahun 2015 = = 0,998
328.269

383.082
Tahun 2016 = = 0,997
384.388

417.225
Tahun 2017 = = 0,986
423.011

399.361
Tahun 2018 = = 0,86
461.914

Rasio DER diatas menggambarkan kuatnya struktur permodalan PT Astra Agro


Lestari Tbk, meskipun tahun 2014 menghasilkan rasio DER yang kecil dibawah 80%,
untuk tahun-tahun selanjutnya trus mengalami peningkatan hingga 100%

c. Time Interest Earned (TIE)


Rasio ini menghitung seberapa besar laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) yang
tersedia untuk menutup beban tetap bunga. Rasio yang tinggi menunjukkan situasi
29

yang aman meskipun barangkali juga menunjukkan terlalu rendahnya penggunaan


utang (penggunaan leverage keuangan) perusahaan. Sebaliknya, rasio yang rendah
memerlukan perhatian dari pihak manajemen.

EBIT
TIE =
Bunga

49.560
Tahun 2014 = = 6,17
8.031

56.107
Tahun 2015 = = 4,70
11.932

78.324
Tahun 2016 = = 4,69
16.688

74.038
Tahun 2017 = = 3,23
22.943

91.122
Tahun 2018 = = 4,33
21.062

Rasio Solvabilitas
7

5
DAR
4 DER
TIE
3

0
2014 2015 2016 2017 2018

Grafik 3 Rasio Solvabilitas

3. Rasio Profitabilitas
30

Merupakan rasio yang menunjukkan tingkat imbalan atau perolehan (keuntungan) dibanding
penjualan atau aktiva. Analisis ini dapat dilakukan dengan menggunakan rasio sebagai berikut:
1. Net Profit Margin
merupakan ukuran persentase dari setiap hasil sisa penjualan sesudah dikurangi semua biaya
dan pengeluaran, termasuk bunga dan pajak.menghitung sejauh mana kemampuan
perusahaan menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan tertentu. Rasio ini bisa dilihat
langsung pada analisis common-size untuk laporan laba rugi. Rasio ini diinterpretasikan juga
sebagai kemampuan perusahaan menekan biaya-biaya (ukuran efisiensi) di perusahaan pada
periode tertentu.

Laba Bersih
Rasio Net Profit Margin =
Penjualan

(218.303)
Tahun 2014 = = (0,38)
578.784

32.839
Tahun 2015 = = 0,049
669.752

55.951
Tahun 2016 = = 0,06
887.663

38.242
Tahun 2017 = = 0,047
814.490

52.958
Tahun 2018 = = 0,07
814.490

Net Profit Margin yang tinggi menandakan kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang
tinggi pada tingkat penjualan tertentu. Sedangkan NPM yang rendah menunjukkan penjualan
yang terlalu rendah untuk tingkat biaya yang tertentu, atau kombinasi dari kedua hal tersebut,
yang secara umum rasio yang rendah bisa menujukkan ketidakefisienan manajemen. Untuk
industry manufaktur cenderung memiliki rasio net profit margin yang tinggi. Pada PT Astra
Agro Lestari Tbk, rasio net profit margin mengalami peningkatan ditahun 2018 yang semula
sebesar 0,047 menjadi 0,07. Sementara tahun 2017 mengalami penurunan yang semula 0,06
menjadi 0,047 yang disebabkan oleh peningkatan beban bunga. Pada tahun 2014 dan 2015
mengalami peningkatan yang semulanya perusahaan mengalami rugi menjadi laba dengan
peningkatan sebesar 0,049

2. Return of Asset (ROA)


Return On Assets merupakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan semua
aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Rasio ini mengukur tingkat keuntungan (EBIT) dari
aktiva yang digunakan. Semakin besar rasionya semakin baik (Sutrisno, 2001)
31

Laba Bersih
ROA =
Total Aset

(218.303)
Tahun 2014 = = (0,43)
504.865

32.839
Tahun 2015 = = 0,05
653.224

55.951
Tahun 2016 = = 0,07
767.479

38.242
Tahun 2017 = = 0,046
840.226

52.958
Tahun 2018 = = 0,06
881.275

Rasio yang tinggi menunjukkan efisiensi manajemen asset, yang berarti efisiensi manajemen.
Pada PT Astra Agro Lestari Tbk, Rasio Return of asset (ROA) dari tahun 2014 hingga 2018
mengalami fluktuasi. Tahun 2017 mengalami penurunan yang sangat besar. Sedangkan pada
tahun 2015 dan tahun 2016 mengalami kenaikan sebesar 2% dari tahun sebelumnya. Hal ini
karena perputaran asset perusahaan yang kurang baik.

3. Return on Equity (ROE)


Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba berdasarkan modal saham
tertentu. Rasio ini merupakan ukuran profitabilitas dari sudut pandang pemegang saham.

Laba Bersih
ROE =
Modal Saham

(218.303)
Tahun 2014 = = (0,37)
589.897

32.839
Tahun 2015 = = 0,056
589.897

55.951
Tahun 2016 = = 0,095
589.897

38.242
Tahun 2017 = = 0,065
589.897
32

52.958
Tahun 2018 = = 0,09
589.897

Meskipun rasio ini mengukur laba dari sudut pandang pemegang saham, rasio ini tidak
memperhitungkan dividen maupun capital gain untuk pemegang saham. Karena itu, rasio ini
bukan pengukur return pemegang saham yang sebenarnya. ROE dipengaruhi oleh ROA dan
tingkat leverage keuangan perusahaan. Pada PT Astra Agro Lestari Tbk, rasio return on equity
(ROE) mengalami fluktuasi dari tahun 2014 hingga tahun 2018. Peningkatan terjadi pada
tahun 2016 menghasilkan rasio sebesar 0,095 yang semula pada tahun 2015 sebesar 0,056.
Sementara pada tahun 2017 mengalami penurunan menjadi 0,065. Namun penungkatan
kembali terjadi di tahun 2018 dengan rasio sebesar 0,09. Hal ini menunjukkan kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba peningkatan pada tahun 2018

Rasio Profitabilitas
2018
Grafik 4 Rasio Profitabilitas
4. Rasio Aktifitas
Rasio ini melihat pada beberapa asset kemudian menentukan berapa tingkat aktivitas aktiva-aktiva
tersebut pada tingkat kegiatan tertentu. Aktivitas yang rendah pada tingkat penjualan tertentu akan
mengakibatkan semakin besarnya dana kelebihan yang tertanam padaaktiva-aktiva tersebut. Dana

2017
kelebihan tersebut akan lebih baik bila ditanamkan pada aktiva lain yang lebih produktif.

a. Perputaran persediaan
menggambarkan likuiditas perusahaan, yaitu dengan cara mengukurefisiensi perusahaan
dalam mengelola dan menjual persediaan yang dimiliki oleh perusahaan. Rasio ini mengukur
efektivitas pengelolaan persediaan. Semakin tinggi tingkat perputarannya semakin efektif
pengelolaan persediaanya (Sutrisno, 2001).

2016
33

HPPj
Perputaran Persediaan =
Persediaan

(279.882)
Tahun 2014 = = (3,03)
92.474

(330.023)
Tahun 2015 = = (3,33)
99.210

(427.828)
Tahun 2016 = = (4,48)
95.474

(375.546)
Tahun 2017 = = (3,48)
107.977

(415.212)
Tahun 2018 = = (3,80)
109.137

PT Astra Agro Lestari Tbk, rasio perputaran persediaan mengalami fluktuasi. Tahun 2015
mengalami kenaikan (3,03) kali menjadi (3,33) kali. Di tahun 2017 mengalami penurunan
yang semula (4,48) kali menjadi (3,48) kali. Hal ini menunjukkan perputaran persediaan
yang rendah akibat kurangnya pengendalian persediaan yang efektif padahal tingkat
persediaan perusahaan relative besar dan terus meningkat setiap tahun.

b. Perputaran Aktiva Tetap


Perputaran Aktiva Tetap merupakan cara mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan
menghasilkan penjualan berdasarkan aktiva tetap yang dimiliki perusahaan. Rasio ini
memperlihatkan sejauh mana efektivitas perusahaan menggunakan aktiva tetapnya. Semakin
tinggi rasio ini berarti semakin efektif proporsi aktiva tetap tersebut.

Penjualan
Perputaran Aktiva Tetap =
Aktiva Tetap

578.784
Tahun 2014 = = 3,38
171.282

669.725
Tahun 2015 = = 2,36
284.380

887.663
Tahun 2016 = = 2,37
374.177

814.490
Tahun 2017 = = 1,7
478.174
34

804.302
Tahun 2018 = = 1,8
447.249

Semakin tinggi rasio ini berarti semakin efektif penggunaan aktiva tetap tersebut. Pada PT
Astra Agro Lestari Tbk, Rasio perputaran asset tetap lebih banyak mengalami fluktuasi. Pada
tahun 2015 sempat menurun dengan rasio yang semula sebesar 3,38 kali menjadi 2,36 kali.
Lalu ditahun berikutnya mengalami kenaikan yang kurang signifikan menjadi 2,37.
Peningkatan kembali di tahun 2018 dengan semula 1,7 kali menjadi 1,8 kali. Meskipun
perputaran asset tetap lebih tinggi daripada perputaran total asset, tetap saja perlu dilakukan
evaluasi terkait dengan efektifitas perusahaan dalam menggunakan asset tetap guna
mendukung penjualan.

c. Perputaran Total Aktiva


Perputaran Total Aktiva meurpakan rasio yang menghitung efektivitas penggunaan total
aktiva. Rasio yang tinggi biasanya menunjukkan manajemen yang baik, sebaliknya rasio
yang rendah harus membuat manajemen mengevaluasi strategi, pemasarannya, dan
pengeluaran investasi atau modalnya (Hanafi dan Halim, 2000).

Penjualan
Perputaran Total Aktiva =
Total Aset

578.784
Tahun 2014 = = 1,15
504.865

669.725
Tahun 2015 = = 1,03
653.224

887.663
Tahun 2016 = = 1,16
767.479

814.490
Tahun 2017 = = 0,97
840.226

804.302
Tahun 2018 = = 0,91
881.275

Pada PT Astra Agro Lestari Tbk, Rasio perputaran total asset mengalami fluktuasi. Rasio
yang paling tinggi terjadi pada tahun 2016 yakni sebesar 1,16. Pada tahun 2015 mengalami
penurunan menjadi 1,03. Kemudian meningkat di tahun 2016, dan diikuti dengan
penurunan kembali ditahun 2017 dan 2018 sebesar 0,97 dan 0,91. Dilihat dari hasilnya,
perputaran asset perusahaan rendah dan perlu adanya evaluasi manajemen terkait dengan
strategi dan pengeluaran modalnya.
35

0.91
0.97
Perputaran Total Aktiva 1.16
1.03
1.15

1.8
1.7
Perputaran Aktiva Tetap 2.37
2.36
3.3

-3.8
-3.48
-4.48 Peprutaran Persediaan
-3.33
-3.03

-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3

2014 2015 2016 2017 2018

Grafik 5. Rasio Aktivitas


36

BAB III KESIMPULAN

1. Likuditas rendah, hal ini karena persediaan mempunyai jumlah yang cukup besar dalam asset lancar.
Namun pada tahun 2017, menunjukkan angka rasio yang mencapai likuiditas yang tinggi. Maka dari
itu, sebaiknya perusahaan mengimbangi komposisi persediaan dengan asset lancar yang lain.

2. Solvabilitas mengalami fluktuasi. Rasio total hutang terhadap total asset dan total hutang terhadap
total ekuitas , dapat disimpulkan bahwasannya perusahaan dapat dikatakan solvable karena angka
rasio yang terus meningkap namun ada salahsatu tahun yang sempat menurun tetapi tetap disusul
dengan peningkatan kembali. Namun dilihat dari time interest earned yang terus menurun karena
beban bunga terus meningkat, maka dari itu manajemen EBIT harus memperhatikan dan dapat
melakukan penutupan beban bunga tersebut.

3. Perputaran persediaan rendah sehingga perlu evaluasi manajemen terkait dengan efektivitas
persediaan dalam asset lancar

4. Profitabilitas mengalami fluktuasi. ROA yang cenderung meningkatkan dikarenakan perputaran asset
yang baik sedangkan net profit margin mengalami tingkat penurunan yang besar dan berturut-turut.
37

DAFTAR PUSAKA

Hanafi, M. Mamduh dan Abdul Halim. Analisa Laporan Keuangan.Yogyakarta:UPP


AMP YKPN.

www.astra.co.id

Anda mungkin juga menyukai