DOSEN PENGAMPUN:
DISUSUN OLEH:
(RRC1C017016)
Kelas : R-11
UNIVERSITAS JAMBI
2020
1. Pengertian Audit Keuangan
Audit Keuangan atau lebih tepat disebut sebagai Audit laporan keuangan merupakan
penilaian atas suatu perusahaan atau badan hukum lainnya (termasuk pemerintah) sehingga
dapat dihasilkan pendapat yang independen tentang laporan keuangan yang relevan, akurat,
lengkap, dan disajikan secara wajar.
Kondisi keuangan merupakan salah satu indikator kesuksesan suatu perusahaan. Karenanya tidak
heran jika banyak perusahaan yang rela melakukan apa saja agar kondisi keuangannya stabil. Salah
satu kegiatan untuk memastikan atau memeriksa kondisi keuangan perusahaan yakni melalui proses
audit.
Memenuhi Kewajiban
Mengacu pada Undang-Undang Perseroan No. 40 Tahun 2007 Pasal 68, perusahaan wajib
melakukan audit.
Selain kondisi keuangan, melalui audit Anda juga dapat mengetahui informasi tentang
perusahaan. Untuk memenuhi kebutuhan informasi kepada berbagai pihak maka dibutuhkan
laporan informasi yang umum dan dapat dimengerti semua pengguna tidak hanya, bidang
akuntansi saja. Proses menerjemahkan laporan keuangan perusahaan inilah agar dimengerti
semua pengguna yang disebut audit. Dimana laporan informasi ini tercermin melalui opini
audit yang diberikan oleh auditor.
Uang
Audit dilakukan oleh pihak independen. Pihak independen yang dimaksud adalah auditor dari
kantor akuntan publik. Untuk menggunakan jasa mereka tentu saja Anda atau pun perusahaan
harus memberikan bayaran berupa uang. Oleh karena itu, Anda perlu menyiapkan uang
sebagai biaya pembayaran jasa auditor.
Bukti
Bukti audit merupakan semua informasi yang mendukung baik berupa angka, data atau
informasi lainnya yang terjadi dalam bentuk laporan keuangan. Bukti audit merupakan hal
penting dalam proses audit karena bukti audit ini memiliki banyak pengaruh terhadap opini
audit yang akan dihasilkan. Konrath (2002), membagi bukti audit ke dalam enam jenis.
Adapun 6 jenis bukti tersebut sebagai berikut:
a) Bukti Fisik
b) Bukti Dokumen
c) Bukti Konfirmasi
d) Bukti Matematis
e) Bukti Analitis
f) Bukti Keterangan
Laporan keuangan
Hal penting lain yang perlu Anda siapkan dalam audit adalah laporan keuangan. ya tentu saja,
untuk mengaudit harus ada laporan keuangan karena audit sendiri memeriksa laporan
keuangan perusahaan bersangkutan.
Tujuan audit dari laporan keuangan yaitu untuk menilai kewajaran atau kelayakan
penyajian laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan. Adapun kelayakan dan kewajaran
ini mengacu pada prinsip akuntansi yang berterima umum dan selanjutnya atas penilaian
tersebut akan tercermin pada opini audit.
Perikatan merupakan suatu kesepakatan kedua belah pihak. Dalam hal audit maka kedua
belah pihak ini adalah pihak auditor dan perusahaan yang biasanya diwakili oleh manajemen.
Sebelum melaksanakan audit, maka harus ada sebuah kesepakatan yang harus dibuat dan
disetujui bersama. Bentuk perikatan ini dalam bentuk surat perikatan audit.
Selanjutnya yaitu merencanakan proses audit. Untuk membuat perencanaan audit, seorang
auditor harus melakukan beberapa kegiatan seperti memahami bisnis dan industri klien;
melakukan prosedur analitik; menentukan materialitas, menetapkan risiko audit dan risiko
bawaan; memahami sturktur pengendalian intern dan menetapkan risiko pengendalian;
mengembangkan rencana audit dan program audit.
Pelaporan Audit
Tahap terakhir yaitu pelaporan audit. Laporan audit adalah hasil dari pekerjaan audit yang
telah dikerjakan. Laporan audit biasanya mencakup jenis atau jasa yang diberikan, objek yang
diaudit, lingkup audit, tujuan audit, hasil audit dan rekomendasi yang diberikan jika ada
kekurangan, dan informasi lainnya.