Anda di halaman 1dari 4

“TUGAS AUDITING 2”

DOSEN PENGAMPUN:

Dra. Susfa Yetti, Msi.Ak.

DISUSUN OLEH:

NURIKA VALAENA PUTRI

(RRC1C017016)

Kelas : R-11

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS JAMBI

2020
1. Pengertian Audit Keuangan
Audit Keuangan atau lebih tepat disebut sebagai Audit laporan keuangan merupakan
penilaian atas suatu perusahaan atau badan hukum lainnya (termasuk pemerintah) sehingga
dapat dihasilkan pendapat yang independen tentang laporan keuangan yang relevan, akurat,
lengkap, dan disajikan secara wajar.

2. Alasan Audit Laporan Keuangan


Berikut beberapa alasan atau tujuan mengenai alasan mengapa audit harus dilakukan:

 Mengetahui Kondisi Keuangan Perusahaan

Kondisi keuangan merupakan salah satu indikator kesuksesan suatu perusahaan. Karenanya tidak
heran jika banyak perusahaan yang rela melakukan apa saja agar kondisi keuangannya stabil. Salah
satu kegiatan untuk memastikan atau memeriksa kondisi keuangan perusahaan yakni melalui proses
audit.

 Memenuhi Kewajiban

Mengacu pada Undang-Undang Perseroan No. 40 Tahun 2007 Pasal 68, perusahaan wajib
melakukan audit.

 Mengetahui Informasi Perusahaan

Selain kondisi keuangan, melalui audit Anda juga dapat mengetahui informasi tentang
perusahaan. Untuk memenuhi kebutuhan informasi kepada berbagai pihak maka dibutuhkan
laporan informasi yang umum dan dapat dimengerti semua pengguna tidak hanya, bidang
akuntansi saja. Proses menerjemahkan laporan keuangan perusahaan inilah agar dimengerti
semua pengguna yang disebut audit. Dimana laporan informasi ini tercermin melalui opini
audit yang diberikan oleh auditor.

3. Hal Penting yang Harus Disiapkan Perusahaan Saat Audit Laporan


Keuangan

 Uang

Audit dilakukan oleh pihak independen. Pihak independen yang dimaksud adalah auditor dari
kantor akuntan publik. Untuk menggunakan jasa mereka tentu saja Anda atau pun perusahaan
harus memberikan bayaran berupa uang. Oleh karena itu, Anda perlu menyiapkan uang
sebagai biaya pembayaran jasa auditor.

 Bukti

Bukti audit merupakan semua informasi yang mendukung baik berupa angka, data atau
informasi lainnya yang terjadi dalam bentuk laporan keuangan. Bukti audit merupakan hal
penting dalam proses audit karena bukti audit ini memiliki banyak pengaruh terhadap opini
audit yang akan dihasilkan. Konrath (2002), membagi bukti audit ke dalam enam jenis.
Adapun 6 jenis bukti tersebut sebagai berikut:

a) Bukti Fisik
b) Bukti Dokumen
c) Bukti Konfirmasi
d) Bukti Matematis
e) Bukti Analitis
f) Bukti Keterangan

 Laporan keuangan

Hal penting lain yang perlu Anda siapkan dalam audit adalah laporan keuangan. ya tentu saja,
untuk mengaudit harus ada laporan keuangan karena audit sendiri memeriksa laporan
keuangan perusahaan bersangkutan.

4. Tujuan Audit Laporan Keuangan

Tujuan audit dari laporan keuangan yaitu untuk menilai kewajaran atau kelayakan
penyajian laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan. Adapun kelayakan dan kewajaran
ini mengacu pada prinsip akuntansi yang berterima umum dan selanjutnya atas penilaian
tersebut akan tercermin pada opini audit.

5. Tahapan Audit Laporan Keuangan

Adapun tahapan-tahapan audit laporan keuangan sebagai berikut:

 Penerimaan Perikatan Audit

Perikatan merupakan suatu kesepakatan kedua belah pihak. Dalam hal audit maka kedua
belah pihak ini adalah pihak auditor dan perusahaan yang biasanya diwakili oleh manajemen.
Sebelum melaksanakan audit, maka harus ada sebuah kesepakatan yang harus dibuat dan
disetujui bersama. Bentuk perikatan ini dalam bentuk surat perikatan audit.

 Perencanaan Proses Audit

Selanjutnya yaitu merencanakan proses audit. Untuk membuat perencanaan audit, seorang
auditor harus melakukan beberapa kegiatan seperti memahami bisnis dan industri klien;
melakukan prosedur analitik; menentukan materialitas, menetapkan risiko audit dan risiko
bawaan; memahami sturktur pengendalian intern dan menetapkan risiko pengendalian;
mengembangkan rencana audit dan program audit.

 Pelaksanaan Pengujian Audit


Setelah membuat perencanaan audit maka saatnya melaksanakan pengujian audit. Pada tahap
ini, auditor akan melakukan pengujian analitis, pengujian, pengendalian, dan pengujian
substantif.

 Pelaporan Audit

Tahap terakhir yaitu pelaporan audit. Laporan audit adalah hasil dari pekerjaan audit yang
telah dikerjakan. Laporan audit biasanya mencakup jenis atau jasa yang diberikan, objek yang
diaudit, lingkup audit, tujuan audit, hasil audit dan rekomendasi yang diberikan jika ada
kekurangan, dan informasi lainnya.

Anda mungkin juga menyukai