Anda di halaman 1dari 27

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PADA PT.

SUZUKI CABANG MUARA BUNGO

OLEH SITI HASNAH 08101616221115

PROGRAM STUDI AKUNTASI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUARA BUNGO

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Dewasa ini pembangunan disegala bidang sedang giat dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia dengan tujuan untuk mensejahterakan rakyat, salah satunya adalah pembangunan dibidang perekonomian. Dengan berkembangnya

pembangunan dibidang perekonomian diharapkan akan mendorong berbagai kemajuan dibidang yang lainnya. Keberhasilan sebuah perusahaan dapat dilihat dari kemampuan manajemen dalam mengatur sumber daya yang ada diperusahaan, penerapan sistem, perencanaan yang matang dan terarah, serta pengendalian intern yang diterapkan dengan baik. Keberhasilan perusahaan dalam melaksanakan kegiatan usahanya dapat diIihat dari laporan keuangannya. Begitu juga dengan PT. Suzuki Cabang Muara Bungo setiap periode akuntansi dilakukan pelaporan atas posisi keuangannya. PT. Suzuki Cabang Muara Bungo merupakan perusahaan perdagangan yang kegiatan usahanya meliputi penjualan kendaraan Mitsubishi dan Spare Part kendaraan Mitsubishi serta dilengkapi dengan pelayanan Service. PT. Suzuki Cabang Muara Bungo membuat laporan keuangan untuk memberikan infonnasi tentang posisi keuangan, kinerja dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka rnembuat keputusan keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban

manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Laporan keuangan yang lengkap terdiri dari komponen-komponen berikut : neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan. Yang dimaksud laporan arus kas adalah laporan arus kas masuk dan arus kas keluar. PT. Suzuki Cabang Muara Bungo membuat informasi arus kas untuk mengevaluasi perubahan aktiva dalam aktiva bersih perusahaan, struktur keuangan dan kemampuan untuk mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam rangka adaptasi dengan perubahan. Melihat sangat pentingnya informasi arus kas baik untuk intern perusahaan maupun ekstern pernsahaan maka pada setiap peri ode akutansi kewajaran penyajian arus kas sangat diperlukan, karena akan berpengaruh terhadap keputusan dari kebijakan yang diambil oleh pihak pemakai informasi tersebut. Yang dimaksud wajar disini adalah menerapkan Pernyataan Standar Akutansi Keuangan (PSAK) secara benar disertai

pengungkapan yang diharuskan PSAK dalam catatan atas laporan keuangan. Penyajian laporan arus kas berdasarkan PSAK adalah harns melaporkan arus kas selama periode tertentu dan diklasifikasikan menurut aktiva operasi, investasi, dan pendanaan. Apabila suatu transaksi atau peristiwa belum diatur masalah pengakuan, pengukuran, penyajian atas pengungkapan nya oleh PSAK, maka penyajian secara wajar dapat dicapai melalui pemilihan dan penerapan kebijakan akuntasi berdasarkan ketetapan manajemen, dengan tidak bertentangan dengan aturan-aturan terkait. Untuk dapat membentuk suatu kewajaran penyajian laporan arus kas diperlukan kondisi kas yang sebenar-benarnya pada perusahaan. Penyajian

laporan arus kas harns bebas dari informasi yang menyesatkan. Oleh karena itu diperlukan pengendalian intern atas kas yang dapat diandalkan. Kas adalah segala sesuatu baik yang berbentuk uang atau bukan yang dapat tersedia dengan segera diterima sebagai alat pelunasan kewajiban pada nilai nominalnya. Yang termasuk kas adalah rekening giro di bank dan uang kas yang ada diperusahaan. Pada PT. Suzuki Cabang Muara Bungo kas merupakan aktiva yang paling mudah disembunyikan dan dipindahkan. Kas merupakan aktiva yang paling rawan terhadap penyalahgunaan. Selain itu, karena volume transaksi kas yang besar, bermacam - macam kesalahan dapat terjadi dalam pelaksanaan dan pencatatan transaksi - transaksi kas tersebut. Masalah - masalah kekeliruan atas kas dapat terjadi kapan saja, dimana saja dan oleh siapa saja. Oleh karena itu untuk menjaga agar kas perusahaan terjaga manajemenperusahaan memerlukan pengendalian intern atas kas. Sistem pengendalian kas (cash control system) adalah prosedur yang dianut untuk menjaga dana kas perusahaan. Sistem ini membentuk pengendalian intern yang memadai terhadap kas. Pengendalian intern kas harus dijamin keandalannya karena informasinya sangat penting untuk kebijakan perusahaan, yang dimaksud dapat diandalkan adalah pengendalian intern berfungsi dengan benar. Pengendalian intern kas pada PT. Suzuki Cabang Muara Bungo di mulai dari perencanaan arus kas (cash flow planning), haI ini dimaksudkan agar kas dalam bentuk uang tunai maupun giro di bank tidak terlalu sedikit maupun terIalu banyak. Apabila kas terIalu sedikit akan mempersulit perusahaan ketika

membutuhkan kas dengan segera. ApabiIa terlalu banyak kas tersebut tidak bermanfaat hanya jadi kas menganggur, sebaiknya kas terse but digunakan untuk investasi atau didepositkan. Perencanaan kas dapat dilakukan dengan membuat anggaran kas ( cash budget ) untuk periode tertentu. Kedua adanya pengendalian penerimaan dan pengeluaran kas. Contoh nya pada PT. Suzuki Cabang Muara Bungo terdapat pemisahan tugas, setiap penerimaan uang langsung disetor ke bank, semua pengeluaran dilakukan dengan cek, transaksi dengan jumlah uang yang sedikit tidak harus menggunakan cek atau harus disetor ke bank biasanya digunakan kas kecil, setiap pengeluaran kasharus memperoleh persetujuan dari yang berwenang terlebih dahulu, adanya sistem voucher. Ketiga , melakukan rekonsiliasi bank karena data perusahaan dan data bank kadang berbeda. Bertitik tolak dari uraian diatas, maka penulis tertarik untuk mengambil judul : " Analisis Laporan Arus Kas pada PT. Suzuki Cabang Muara Bungo ".

1.2 RUMUSAN MASALAH Pada umumnya setiap perusahaan akan menghadapi permasalahan didalam menjalankan kegiatan usahanya, berdasarkan pada latar belakang maka dirumuskan masalah seperti berikut : 1. Bagaimana kondisis jumlah kas pada PT. Suzuki Cababg Muara Bungo apakah dalam kondisi " well finance" atau tidak ? 2. Berapa jumlah kas yang ideal yang harus dipertahankan oleh PT. Suzuki Cabang Muara Bungo sehingga dapat memprediksi arus kas masuk dan bagaimana penggunannya pada masa yang akan datang ?

1.3 TUJUAN PENELITIAN Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui bagaimana kondisi jumlah kas yang ada pada PT. Suzuki Cabang Muara Bungo apakah dalam keadaan " well finance" atau tidak melalui laporan keuangan perusahaan. 2. Untuk mengetahui berapa jumlah kas yang sebaiknya dipertahankan sehingga dapat memprediksi arus kas masuk dan penggunannya pada masa yang akan datang.

1.4 BATASAN MASALAH Mengingat begitu luas ruang lingkup pad a penelitian ini, maka penulis membatasi pennasalahan tersebut pada : 1. Data penelitian yang digunakan adalah data arus kas dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2010. 2. Data yang diteliti seluruhnya merupakan data skunder yang diperoleh dari laporan keuangan PT. Suzuki Cabang Muara Bungo.

1.5 MANFAAT PENELITIAN 1. Bagi perusahaan, penelitian ini kiranya dapat menjadi bahan pertimbangan untuk terciptanya kebijakan yang lebih baik di masa yang akan datang sehingga perusahaan dapat berkembang sesuai dengan yang diharapkan. 2. Bagi penulis, penelitian ini berguna untuk memenuhi salah satu persyaratan akademik dalam menyelesaikan pendidikan program Strata 1 fakultas Ekonomi Universitas Muara Bungo.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 PENGERTIAN DAN FUNGSI LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dari suatu perusahaan. Pada pokok nya laporan keuangan ditujukan kepada pihak-pihak di luar perusahaan, sehingga yang bersangkutan dapat menggunakan sebagai dasar pengambilan keputusan mengenai perusahaan tersebut. Perkembangan dari posisi keuangan perusahaan tersebut dapat dilihat dari penyajian data-data yang diperbandingkan untuk dua periode atau lebih sehingga dapat diperoleh data-data yang akan diambil. "Laporan keuangan pada dasamya adalah hasil proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas perusahaan tersebut". Munawir (2002 ) dalam Gustevan Putra Sebayang (2008). Secara umum dapat dikatakan bahwa fungsi dari dipersiapakannya laporan keuangan adalah untuk menyajikan / memberikan gambaran atau laporan kemajuan (progress report) secara periodic yang dilakukan pihak manajemen yang bersangkutan. Laporan keuangan terdiri dari data-data yang merupakan hasil suatu kombinasi antara : 1. Fakta yang telah dicatat (Recorder Fact)

2. Prinsip-prinsip dan kebiasaan-kebiasaan didalam akuntansi (Accounting convention and Postulate) 3. Pendapat pribadi (Personal Judgement) Laporan keuangan perusahaan sebenarnya banyak, namun laporan keuangan utama menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK) hanya 3 (tiga) yaitu: 1. Daftar Neraca (Balance Sheet) 2. Daftar Perhitungan Laba Rugi (Income statement) 3. Laporan Arus Kas (Chas Flow Statement) Dari laporan yang telah disajikan oleh perusahaan pada suatu masa akuntansi yang merupakan pertanggungjawaban keuangan dari pimpinan perusahaan, jelaslah akan terlihat gambaran dari perkembangan perusahaan tersebut dalam suatu periode. Sesuai dengan pennasalahan di atas yaitu mengenai bentuk-bentuk laporan keuangan, maka penulis akan menjelaskan secara singkat sebagai berikut:

1. Neraca (Balance Sheet) ''Neraca adalah laporan keuangan yang sistematis tentang aktiva, hutang serta modal dari suatu perusahaan pada suatu saat tertentu". Harahap (2004 ) dalam Gustevan Putra Sebayang (2008) Jadi tujuan neraca adalah untuk menunjukan posisi keuangan suatu perusahaan pada suatu tanggal tertentu, biasanya pada waktu dim ana buku-buku ditutup dan ditentukan sisanya pada suatu akhir tahun fiscal atau tahun kalender, sehingga neraca sering disebut dengan Balance Sheet.

2. Perhitungan Laba Rugi (Income Statement) "Laporan laba rugi adalah ringkasan mengenai pendapatan dan beban(biaya) serta laba atau rugi yang diperoleh perusahaan selama periode tertentu" . Tujuan dari penyusunan perhitungan laba rugi untuk mengukur perkembangan perusahaan dalam menjalankan fungsinya sehubungan dengan sifat kegiatan perusahaan dan juga dapat menjelaskan bagaimana pertambahan atau pengurangan aktivitas yang disebabkan penjualan jasa-jasa atau barang-barang.

3. Laporan Arus Kas (Cash Flow statement) "Laporan arus kas merupakan suatu laporan yang menyediakan atau ikhtisar tentang sumber-sumber kas selama satu periode tertentu dan untuk apa kas terse but akan digunakan", Soemarso (2001 ) dalam Gustevan Putra Sebayang (2008). Tujuan dari laporan arus kas adalah untuk mendapatkan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas suatu perusahaan pada suatu peri ode tertentu, dengan mengklafisikasi transaksi pada kegiatan operasi dan investasi.

2.2 SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS Kas merupakan suatu pos yang berguna di dalam perusahaan karena kas banyak terIibat di dalam transaksi-transaksi keuangan. Kas adalah satu unsur modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya. Makin besar jumlah kas yang ada dalam perusahaan berarti semakin tinggi tingkat likuiditasnya. Ini berarti

bahwa perusahaan mempunyai resiko yang lebih kecil untuk dapat memnuhi kewajiban finansialnya. Kas terlibat secara langsung maupun tidak langsung dan hampir seluruh kegitatan perusahaan serta merupakan dasar pengukur dan pencatat semua aktivitas. Dalam penyajiannya di neraca, kas biasanya disajikan pada urutan yang pertama dari perkiraan aktiva lancar karena kas dapat digunakan segera mungkin dan tanpa memerlukan waktu yang lama.

A. Sumber Kas Menurut Smith dan Skonsen (2001 ) dalam Gustevan Putra Sebayang (2008), kas mempunyai 2 (dua) sumber utama yaitu : 1. Yang disediakan oleh sumber internal dari operasi perusahaan adalah jumlah laba bersih yang terdapat dalam perhitungan laporan laba rugi ditambah dengan deprisiasi dan amortisasi, jumlah ini menunjukan jumlah dana yang berasal dari hasil operasi perusahaan, jumlah dana yang berasal dari perusahaan dapat dihitung dengan menganalisa perhitungan rugi laba perusahaan. Dengan adanya laba dari usaha perusahan dan apabila laba tersebut akan menambah modal perusahaan yang bersangkutan. 2. Yang disediakan oleh sumber eksternal dari opersi perusahaan a) Keuntungan dari penjualan surat-surat berharga. Surat berharga yang dimiliki perusahaan untuk jangka pendek adalah salah satu elemen aktiva jangka pendek yang dapat dijual dan akan dapat menimbulkan keuntungan bagi perusahaan. Keuntungan yang diperoleh dari surat berharga ini merupakan sumber dana bagi

perusahaan. Keuntungan yang diperoleh dari surat berharga ini merupakan sumber dana bagi perusahaan. b) Penjualan aktiva tidak lancar. Sumber lain yang didapat menambah dana adalah hasil dari penjualan aktiva tetap dan aktiva lancar lainnya yang tidak diperlukan lagi oleh perusahaan. Apabila hasil penjualan aktiva tetap dan aktiva lancar lainnya tidak segera digunakan untuk mengganti aktiva yang bersangkutan akan mengakibatkan aktiva lancar sedemikian besamya sehingga melebihi jumlah dana yang dibutuhkan. c) Penjualan saham atau obligasi Untuk menambah dana yang dibutuhkan perusahaan dapat mengadaikan emisi saham atau meminta kepada

pemilikperusahaan menambah modalnya, selain itu perusahaan juga dapat mengeluarkan obligasi atau bentuk jangka panjang lainnya guna memenuhi kebutuhan dananya.

B. Penggunaan Kas Penguna-penguna kas yang biasanya dilakukan oleh perusahaan yaitu : 1. Pembayaran biaya atau ongkos-ongkos perusahaan 2. Pembelian persediaan 3. Pembayaran upah dan gaji 4. Pembayaran biaya-biaya lain.

10

Adanya pembentukan dana pemisahan aktiva lancar untuk tujuan-tujuan tertentu dalam jangka panjang misalnya : dana pelunasan obligasi, dana pension pegawai, dan ekspedisi, ataupun dana-dana lainnya. Adanya pembentukan dana ini berarti adanya perubahan aktiva dari aktiva lancar menjadi aktiva tetap. Pembayaran hutang-hutang jangka panjang yang meliputi hutang hipotik, hutang obligasi dan hutang-hutang jangka panjang lainnya. Serta penarikan atau pembayaran kembali saham perusahaan yang beredar atau adanya penurunan hutang jangka panjang diimbangi dengan kekurangannya. Secara ringkas pengguna kas disebabkan adanya transaksi-transaksi: 1. Pembelian saham sebagai investasi jangka pendek maupun jangka panjang serta adanya pembelian aktiva tetap lainnya. 2. Pelunasan atau pembayaran angsuran hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang. 3. Pembelian barang dagangan secara tunai adanya pembayaran biaya operasi yang meliputi upah dan gaji, pembelian supplier kantor, pembayaran sewa bunga, premi asuransi dan advertensi.

2.3. LAPORAN ARUS KAS Laporan arus kas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas serta kebutuhan perusahaan dalam

memanfaatkan dana tersebut, yang diklafisikasikan sebagai aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Idealnya perusahaan memiliki kas bersih yang positif dari kegiatan operasi sehingga perusahaan tidak harus tergantung pada kegiatan investasi dan pendanaan.

11

Laporan arus kas menyajikan rangkaian transaki-transaksi keuangan yang berhubungan dengan penerimaan dan pengeluaran kas. Laporan ini menggunakan accrual basis, karena laporan arus kas ini merupakan ringkasan transaksi keuangan yang berhubungan dengan kas tanpa memperhatikan hubungan dan tanpa penghasilan yang diperoleh maupun biaya yang terjadi. Pengertian laporan arus kas (Cash Flow Statement) : 1. Menurut djahidin (2001) dalam Gustevan Putra Sebayang (2008) yaitu : "Laporan yang disusun guna rnenunjukan perubahan kas bertambah atau berkurang selama peri ode tertentu dan memberikan gambaran sebabsebab dari perusahaan tersebut" 2. Menurut munawir (2002 ) dalam Gustevan Putra Sebayang (2008) yaitu : "Sebuah laporan yang disusun untuk menunjukan perubahan kas selama 1 (satu) periode tertentu dan memberikan alas an mengenai perubahan kas tersebut dan menunjukan darimana surnber-sumber dan penggunaannya dalam periode yang bersangkutan.

1. Pengertian arus kas Arus kas adalah jumlah antara laba bersih dan deprisiasi, dikurangi penambahan dalam piutang dan penambahan dalam persediaan, serta ditambah dengan penambahan dalam piutang usah merupakan siklus atau proses bagi perusahaan untuk menambah jumlah dan menggunakan dana tunainya. Menurut Alexander Hamilton Institute (Panduan Mengelola Arus Kas yang Efektif 2001) dalam Gustevan Putra Sebayang (2008) hal ini dapat dinyatakan dalam rumus sebagai berikut :

12

Arus Kas = Laba Bersih + Deprisiasi - penambahan dalam Piutang Usaha - Penambahan dalam Persediaan + Penambahan dalam Piutang Informasi tentang arus kas suatu perusahaan sangat berguna bagi para pemakai laporan keuangan, yaitu sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam meperoleh dana dan menilai kemampuan perusahaan dalam menggunakan kas tersebut secara efektif dan efisien. Dalam proses pengambilan keputusan ekonomi periu dilakukan evaluasi terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas serta keputusan perolehannya. Perusahaan harus menyusun laporan arus kas dan harus menyajikan laporan tersebut sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan untuk setiap periode penyajian laporan keuangan. Laporan arus kas merupakan laporan ke-empat yang penting bagi perusahaan disamping Laporan Neraca, Laporan Laba Rugi, dan Laporan Perubahan Modal. Menurut Sofyan Syafri Harahap (2000 ) dalam Gustevan Putra Sebayang (2008) memberikan pengertian arus kas sebagai berikut : "Arus kas merupakan suatu pengerakan dana tertentu dalam sistem usaha yang di akibatkan oleh keputusan sehari-hari yang menyngkut investasi, operasi dan pembiayaan" "Laporan Arus Kas mengklarifikasi penerimaan kas (Cash Receipts) dan pengeluaran kas (Cash Disbursement) berdasarkan aktivitas-aktivitas operasi investasi dan pendanaan. Klafisikasi menurut aktivitas ini akan memberikan informasi yang memungkinkan para pengguna laporan keuangan untuk menilai pengaruh aktivitas tersebut terhadap posisi keuangan serta jumlah kas dan setara

13

kas, baik arus kas masuk (Inflow of Cash) maupun arus kas keluar (Outfloe of Cash)". Arus kas dari aktivitas-aktivitas operasi biasanya disajikan pertama kali, kemudian diikuti oleh arus kas dari aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan, jumlah arus kas dari aktivitas-aktivitas ini adalah kenaikan bersih atau penurunan bersih kas dalam periode tertentu. Saldo kas pada awal periode ditambah kepada kenaikan atau penurunan bersih kas, dan kemudian dilaporkan saldo kas pada akhir periode.

2. Perkembangan Arus Kas Buku teks yang membahas tentang sumber dan penggunaan dana dikarang oleh W.M. Cole yang berjudul "accent ; Their Construction And Intrepretation", yang diterbitkan pada tahun 1981, dan dibahas oleh Homes Gregory dalam bukunya yang berjudul "Accounting Report in Management" yang diterbitkan pad a tahun 1982, Nama laporan tersebut semakin terkenal pada tahun 1920-an melalui ikhtiar dari H.A. Finey kepada buku akuntansi dan editor dari majalah "Journal of Accountary". Pada dekade selanjutnya laporan itu menjadi topik yang semakin hangat dan penting dari semua buku teks akuntansi. Pada tahun 1941. Paton dalam bukunya "Advance Accounting" memuat bentuk dan susunan sumber dan Penggunaan Dana karena dalam APB opinion No.l9 mengenai masalah Laporan Sumber dan Pengguna Dana menetapkan bentuk yang disusun oleh Paton. Pada tahun 1961, AICPA menspori riset dalam bidang ini yang menghasilkan suatu publikasi Accounting Research Study No.2 yang berjudul

14

"Analisa Arus Kas" dan dana studi ini merekomendasikan bahwa laporan dana dimasukan di dalam laporan tahunan kepada pemegang saham. Pada tahun 1963, APB opinion No.3 diterbitkan untuk menstandari penyusunan dalam penyajian dana. Dewan merekomendasikan namanya menjadi "Laporan Sumber dan Penggunaan Dana" dan laporan tersebut disajikan sebagai tambahan dalam laporan keuangan. Masyarakat bisnis, bursa saham, SEC mendukung APB opinion No.3, hal ini mengakibatkan perusahaan yang menyajikanlaporan banyak meningkat tajam. Pada tahun 1971 APB opinion No.!9, mengajukan bahwa laporan perusahaan posisikeuangan disajikan sebagai bagian terpadu dari laporan keuangan. Dewan merekomendasikan bahwa judul barunya adalah "Laporan Perubahan posisi Keuangan". Judul ini secara eksklusif disajikan dari tahun 1972 sampai 1987. Sepanjang decade 1960-an, laporan dana disajikan dengan memakai konsep model kerja sebagai pendekatan memadai untuk arus kas.sejalan dengan itu, pada tahun 1981, Financial Exsclusive Institute merekomendasikan perusahaan memakai dasar kas (kas dan setara kas) sebagai ganti dasar modal kerja dalam menyiapkan laporan keuangan juga banyak praktisi dan akamedisi menghimbau untuk orientasi kas yang kuat pada laporan perubahan posisi keuangan. Pad a tahun 1984, F ASB dalam konsep statement No.5 mendukung dengan kuat pemasukan laporan arus kas dalam laporan keuangan utama, yang mencerminkan penerimaan kas untuk satu kesatuan yang dik1asifikasikan menurut sumber kas. Pad a bulan November 1987, FASB menerbitkan standar No.95 yaitu "Laporan Arus Kas" yang menjadi efektif untuk laporan keuangan tahunan untuk tahun fiskal yang berakhir pada tanggal 15 juli 1988.

15

Sebagaimana kita ketahui, bahwa sistem Akuntansi di Indonesia telah diputuskan untuk mengikuti aliran Amerika maka pernyataan ini juga berpengaruh terhadap Akuntansi Indonesia. Dengan melihat keadaan dan kebutuhan Negara Indonesia khususnya mengenai informasi keuangan dari suatu unit usaha, rnaka oleh kornite PAI-lAI dengan penelitian yang telah bertahun tahun dilakukan, rnengambil suatu langkah yang matang untuk memasukan laporan arus kas sebagai laporan utama sebagai pengganti laporan sumber dan pernggunaan dana,karena laporan ini dianggap lebih memberikan informasi keuangan yang sangat dibutuhkan oleh para pernakai laporan. Karena itu, PSAK tahun 1944 No2 dinyatakan bahwa suatu perusahaan harus menyusun atau diwajibkan menyusun laporan arus kasnya sebagai bagian yang tidak terpisahkan (Bagian Integral) dari laporan keuangan setiap periode penyajian laporan keuangan. Pernyataan ini mulai efektif berlaku mulai tanggal I Januari 1995. Jadi, laporan arus kas ini merupakan perkembangan dari laporan sumber dan penggunaan dana yang disusun atau disajikan untuk mernenuhi kebutuhan informasi keuangan bagi pihak luar perusahaan.

3. Tujuan dan Manfaat Laporan Arus Kas Tujuan utama dari Lapoaran Arus Kas adalah memberikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas suatu perusahaan selama satu periode. Tujuan keduanya adalah memberikan informasi atas dasar kas mengenai aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Menurut Kieso dan Weygandt (2002 ) dalam Gustevan Putra Sebayang (2008) tujuan Laporan Arus Kas adalah sebagai berikut :

16

1. Menilai kemampuan perusahaaan menghasilkan arus kas masa depan 2. Menilai kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban, kemampuan membayar deviden dan kebutuhannya dan pendanaan ekstren. 3. Menilai alasan antara perbedaan laba bersih dan penerimaan serta pembayaran kas yang berkaitan. 4. Menilai pengaruh pada posisi keuangan suatu perusahaan dan transaksi investasi dan pendanaan kas seta non kasnya selama satu periode Menurut Harap (2004 ) dalam Gustevan Putra Sebayang (2008) disamping tujuan yang disebutkan diatas Laporan Arus kas juga bermanfaat untuk: 1. Menilai kemampuan perusahaan menghasilkan, merencanakan mengontrol arus kas masuk dengan arus kas keluar pada masa lalu. 2. Menilai kemampuan keadaan arus kas masuk dan arus kas keluar, arus kas bersih perusahaan termasuk kemampuan membayar deviden dimasa akan datang. 3. Menyajikan informasi bagi investor, kreditor, memproyeksikan return dari sumber kekayaan perusahaan. 4. Menilai kemampuan perusahaan untuk memasukan kas ke perusahaan di masa akan datang. 5. Menilai alasan perbedaan antar laba bersih dibandingkan dengan penerimaan dan pengeluaraan kas. 6. Menilai pengaruh investasi baik kas maupun bukan kas dan transaksi lainnya terhadap posisi keuangan perusahaan selama satu periode tertentu.

17

4. Klasifikasi Arus Kas Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia, Laporan Arus Kas harus melaporkan selama periode tertentu dan diklasifikasikan menurut 3 (tiga) jenis aktiva yaitu : 1. Aktivitas Operasi (Operating) 2. Aktivitas Investasi (Investing) 3. Aktivitas Pendanaan (Financial) Berikut ini dijelaskan mengenai aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pandanaan : 1. Aktivitas Operasi Jumlah aliran arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan apakah dari operasi PT. Suzuki Cabang dapat menghasilkan aliran kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, pemeliharaan kemampuannya tersebut membayar deviden dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan para sumber pendanaan dari luar. Arus kas yang berasal dari operasi misalnya : 1. Kas yang diperoleh dari penjualan barang dan jasa secara tunai. 2. Kas yang diterima dari penagihan piutang dagang dan piutang lainnya. 3. Kas yang diterima dari kontrak yang diadakan untuk tujuan transaksi usaha. Arus kas keluar berasal dari ativitas operasi misalnya : 1. Kas yang dikeluarkan untuk pajak dan biaya administrasi lainnya. 2. Pembayaran hutang-hutang jangka pendek, yang meliputi hutang dagang, gaji, bunga dan sebagainya. 3. Pembayaran untuk pembelian barang dan jasa.

18

4. Pengeluaran kas untuk kegiatan operasi termasukjuga untuk pembayaran biaya gaji, upah, sewa dan biaya operasi lainnya.

2. Aktivitas lnvestasi Transaksi kas yang berhubungan dengan perolehan fasilitas investasi dan non kas lainnya yang digunakan oleh perusahaan. Arus kas masuk terjadi jika kas diterima dari hasil atau pengembalian investasi yang dilakukan sebelumnya misalnya dari hasil atau penjualan. Arus kas masuk yang berasal dari aktivitas investasi misalnya : 1. Penjualan aktiva tetap 2. Penjualan surat berharga yang berupa investasi 3. Penagihan pinjaman jangaka panjang (tidak termasuk bunga jika ini merupakan kegiatan investasi) Arus kas keluar yang berasal dari aktivitas investasi misalnya : 1. Pembayaran kas untuk membeli aktiva tetap 2. Pembelian investasi jangka panjang 3. Pemberian pinjaman ke pihak lain.

3. Aktivitas pendanaan Kegiatan mendapatkan sumber dana dari pemilik dengan memberikan prospek penghasilan dari sumber dana tersebut meminjam dan membayar hutang kembali, atau melakukan pinjaman jangka panjang untuk membayar hutang tertentu.

19

Arus kas masuk yang berasal dari aktivitas pendanaan misalnya : 1. Penerimaan kas dan surat berharga dalam bentuk equity ( sewajamya ) 2. Penerimaan dari penerbitan hutang obligasi dan hutang jangka pendek lainnya. Arus kas keluar yang berasal dari aktivitas pendanaan misalnya : 1. Pembayaran kas kepada pemegang saham untuk menarik atau menebus saham perusahaan. 2. Pembayaran deviden dan pembagian lainnya yang diberikan kepada pemilik. 3. Pembayaran kas oleh penyewa guna usaha ( lease) untuk mengurangi saldo kewajiban yang berkaitan dengan sewa guna pembiayaan.

4. Metode Penyusunan Laporan Arus Kas Salah satu analisis laporan keungan yang sangat penting bagi manajer keuangan, disamping alat keuangan lainnya adalah laporan arus kas. Yang dimaksud dari ana!isis ini adalah untuk mengetahui bagaimana akan digunakan dan bagaimana kebutuhan dana tersebut akan dibelanjakan. Analisis arus kas tersebut dapat diketahui dari mana diperoleh dan untuk apa dana tersebut digunakan. Suatu laporan yang menggambarkan darimana diperoleh dan untuk apa kas tersebut digunakan, sering disebut sebagai Laporan Arus Kas. Laporan arus kas secara langsung atau tidak langsung mencerminkan penerimaan kas entitas yang diklasifikasikan menurut sumber - sumber utama dan pembayaran kas yang diklasifikasikan menu rut pengguna utama selama satu periode.

20

Laporan ini memberikan informasi yang berguna mengenai aktivitas entitas dalam menghasilkan kas, mengenai aktivitas keuangannya dan mengenai investasi atau pengeluaran kasnya. Dalam menyusun Laporan Arus Kas terdapat 2 ( dua ) metode yang dapat di gunakan, yaitu :

1. Metode Langsung ( direct Method) Dalam metode langsung dilaporkan golongan penerimaan kas bruto dari aktivitas operasi dan pengeluaran bruto untuk kegiatan operasi. Perbedaan antara penerimaan kas dan pengeluaran kas dari kegiatan operasi akan dilaporkan sebagai arus kas bersih dari aktivitas operasi. Dengan kata lain metode langsung, mengurangkan pengeluaran kas operasi dan penerimaan kas operasi. Metode langsung menghasilkan penyajian laporan penerimaan dan pengeluaran kas secara ringkas. KeungguJan utama metode langsung adalah metode ini memperlihatkan laporan penerimaan dan pengeluaran kas lebih konsisten dengan tujuan suatu laporan arus kas. Disamping metode Iangsung ini lebih mudah dimengerti dan memberikan informasi yang lebih banyak dalam mengambil keputusan.

2. Metode Tidak Langsung Dalam metode tidak langsung, pengaruh dari semua penangguhan penerimaan dan pengeluaran kas dimasa lalu dan semua aJrurat dari penerimaan kas dan pengeluaran yang diharapkan pada masa yang akan datang dihilangkan dari laba bersihnyang diperhitungkan laba rugi. Penyediaan ini dilakukan dengan menambahkan pos-pos yang tidak memerlukan pengeluaran kas kembali ke laba

21

bersih serta penambahan dan pengurangan, kenaikan maupun penurunan hutang dan piutang. Keunggulan utama dari metode ini adalah bahwa hal ini memusatkan perbedaan antara laba bersih dan aliran kas bersih dari aktivitas operasi. Metode ini memberikan jaminan yang berguna antara laporan arus kas dan perhitungan laba rugi serta neraca. Selain itu, data yang diperlukan untuk metode tidak langsung umumnya lebih siap tersedia dan lebih mudah untuk diperoleh, dibandingkan dengan data yang diperlukan dalam metode langsung. Dalam metode tidak langsung ini, penyajian nya dimulai dari laba rugi bersih dan selanjutnya disesuaikan dengan menambah atau mengurangi perubahan-perubahan dalam pos - pos yang mempengaruhi operasional seperti penyusutan, naik turun pos aktiva dan hutang lancar.
2.4 HASIL PENELITIAN TERDAHULU No
I

Nama Peneliti Gustevan Sebayang Putra

Tahun 2008

Judul Penelitian Analisa Arus Laporan Kas Pada

Hasil Penelitian Laporan PO.Medan metode telah Arus Jaya kas pad a

berdasarkan yang Standar

PO.Medan Jaya

tidak sesuai

langsung dengan

Akutansi Keuangan ( SAK ).

22

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 METODE PENELITIAN Metode adalah pada dasamya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif Kuantitatif.

3.2 TEKHNIK PENGUMPULAN DATA

1. Studi Pustaka ( Library Research) Studi pustaka dilakukan untuk mengumpulkan data sekunder melalui studi dokumen. Studi dokumen dilakukan dengan mengumpulkan, mempelajari dan menganalisa teori - teori, peraturan - peraturan yang berhubungan dengan asalah yang akan dibahas, serta mengumpulkan, mempelajari, dan menganalisa dokumen-dokumen yang berkaitan dengan pembuatan penelitian. Dalam melakukan studi pustaka ini peneliti memperoleh data dari beberapa sumber atau perpustakaan. 2. Wawancara Suatu alat pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang diperoleh sebelumnya. Teknik wawancara mendalam (Independent Interview) yang dilakukan adalah wawancara mendalarn dengan informan sehingga mendapat data yang diperlukan. Wawancara ini dilakukan tidak terstruktur. Agar informasi yang dikumpulkan memiliki kapasitas yang cukup.

23

3. Studi Dokumentasi Sejumlah besar data dan fakta tersimpan dalam bentuk dokumentasi. Data-data tersebut berupa : buku - buku, arsip, dan bahan dokumentasi lainnya yang bermanfaat sebagai sumber penelitian. 4. Studi Lapangan ( Field Research) Dalam penelitian ini pada studi lapangan hanya membutuhkan data skunder saja, data yang berupa laporan keungan perusahaan PT. Suzuki Cabang Muara Bungo.

3.3 SUMBER DATA Data skunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk sudah diolah dan dipublikasikan, dalam hal ini adalah laporan keuangan yang

dikeluarkan oleh perusahaan PT. Suzuki Cabang Muara Bungo.

3.4 ANALISIS DATA Untuk menganalisis suatu laporan keungan diperlukan metode dan teknik analisis yang tepat, tujuan penentuan tekhnik analisis ini adalah agar laporan keuangan dapat mem berikan hasil yang maksimal dan pengambilan keputusan yang tepat bagi perusahaan. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisisi Deskriptif yaitu dengan cara membandingkan laporan keuangan

beberapa priode. Penelitian dilaksanakan dilokasi Suka Fajar dengan perk iraan waktu selama 60 hari kalender di mulai dari .. sampai tanggal2012

24

DAFTAR PUSTAKA

Djahidin, Farid, 2001. Analisa Laporan Keuangan, Cetakan ketiga, Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta, 200 I Harahap, Sofyan Syafri, 2004. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, Edisi pertama, cetakan keempat, Penerbit PT.Grafindo Persada, Jakarta Kieso dan Weygandth, 2002. Tujuan dan Manfaat Laporan arus Kas, Edisi kedua, penerbit Grasindo, Jakarta IKatan Akuntansi Indonesia, 2003. Standar Akutansi Keuangan, Penerbit Salemba Empat, Jakarta Munawir,S,2002. Analisa Laporan Keuangan,Edisi Keempat, Penerbit Liberty, Yogyakarta. Smih dan Skosen, 2001. Sumber dan Penggunaan Kas, edisi ketiga, Penerbit Grasindo, Jakarta. Gustevan Putra Sebayang, 2008. AnaJisa Laporan Arus Kas pada PO.Medan Jaya , Universitas Sumatera Utara.

25

DAFTAR ISI

Kata Pengantar .............................................................................................. Daftar Isi ........................................................................................................

i ii

BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................ 1.1 Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 1.3 Tujuan Masalah .................................................................................. 1.4 Batasan Masalah ................................................................................. 1.5 Manfaat Masalah ................................................................................

1 1 4 5 5 5

BAB II. TINJAU.AN PUSTAKA ................................................................. 2.1 Pengertian dan Fungsi Laporan Keuangan Perusahaan .......................... 2.2 Sumber dan Penggunaan Kas .................................................................. 2.3 Laporan Arus Kas ................................................................................... 2.4 Hasil Penelitian Terdahulu ......................................................................

6 8 11

BAB III. METODELOGI PENELITIAN ..................................................... 3.1 Metode Penelitian .................................................................................... 3.2 Tekhnik Pengumpulan Data .................................................................... 3.3 Sumber Data ............................................................................................ 3.4 Analisis Data ........................................................................................... DAFTARPUSTAKA ....................................................................................

23 23 24 24

26

Anda mungkin juga menyukai