Dosen :
Disusun Oleh :
BANTEN
2022
DAFTAR ISI
BAB I ............................................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN ............................................................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang Perusahaan ............................................................................................................ 3
BAB II .............................................................................................................................................................. 7
PEMBAHASAN ................................................................................................................................... 7
2.1 Laporan Posisi Keuangan .............................................................................................................. 7
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat serta bimbingan-Nya penulis berhasil
menyelesaikan makalah tentang “ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT. ASTRA
INTERNATIONAL TBK”. Adapun makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah
Analisis Laporan Keuangan. Makalah ini berisi kan tentang analisis laporan keuangan perusahaan pada
tahun 2020-2021 dan berisi tentang informasi mengenai perusahaan publik yang terdaftar pada BEI
yang sekaligus merupakan perusahaan lokal yang menyandang sebagai perusahaan multi nasional, dimana
yang kami pilih adalah PT. Astra International Tbk.
Semoga makalah “Analisis Laporan Keuangan (PT. Tembaga Mulia Semanan Tbk.) Periode tahun
2020-2021" ini memberikan informasi yang berguna bagi masyarakat serta bermanfaat untuk
pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua. Terimakasih kepada
Anggota kelompok yang telah berperan dalam penyusunan makalah ini serta refrensi dan
sumber-sumber informasi yang kami peroleh.
Penulis
ii
BAB I
PENDAHULUAN
PT. Astra International. Tbk (Perseroan) didirikan pada tahun 1957 di Bandung dan dikelola serta
dipimpin oleh William Soeryadjaja, Tjien Kian Tie dan Liem peng Hong. Pada tahun 1965 PT. Astra
International memusatkan kantor pusatnya di Jakarta, dan kantor Bandung dijadikan sebagai cabang pertama
dengan nama PT. Astra Incorporated. Perseroan berdomisili di jakarta, Indonesia, dengan kantor pusat di
jl. Gaya Motor Raya No.8, Sunter II, Jakarta. PT.Astra International resmi berdiri secara hukum dan disahkan
di hadapan Notaris Sie kwan Djioe dengan akte notaris No.67 tanggal 20 februari1957 di Jakarta, dan dalam
keputusan menteri kesehatan RI No.J.A/53/5 tanggal 1 juli 1957 dan terdaftar di paniteran pengadilan negeri
di Jakarta serta di umumkan dalam tambahan no.01117 berita Negara RI No.85 tanggal 22 oktober 1957.
Perusahaan ini awalnya bergerak dibidang usaha permobilan, yaitu Toyota, Daihatsu, Isuzu, Nissan
Truck, dan pada bidang lainnya seperti :
1. PT. Federal, bergerak di bidang pemasaran sepeda motor Honda dan sepeda Federal.
2. United Traktor, bergerak di bidang usaha mesin berat pertanian seperti : Traktor, Messey Ferguson,
Sumitomo, Link Belt dan lain-lain.
3. Bidang usaha perkantoran dan perdagangan mesin Foto Copy Xerox, minyak pelumnas dan specialis
Caltex.
4. Astra Argo bergerak dibidang usaha pertanian, perkebunan dan perkayuan.
Pada tahun 1969 mulai mengalihkan usaha impor alat-alat berat dan barang-barang teknik. Makin luasnya
usaha tersebut dikarenakan PT. Astra makin memperoleh kepercayaan dari para investor luar negeri untuk
memasarkan produk-produk otomotif. Pada tahun 1990, Perusahaan mengubah namanya menjadi PT. Astra
International Tbk. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran dasar perseroan, Ruang lingkup perseroan adalah
Perdagangan umum, perindustrian, jasa pertambangan, pengangkutan, pertanian, pembangunan dan jasa
konsultasi. Ruang lingkup kegiatan utama anak perusahaan meliputi perakitan dan penyaluran mobil, sepeda
motor berikut suku cadangnya, penjualan dan penyewaan alat-alat berat, pertambangan dan jasa terkait,
pengebangan dan jasa terkait pengembangan perkebunan. PT. Astra Intenational Tbk atau lebih dikenal
dengan Astra Group ini telah tercatat di Bursa Efek Jakarta sejak tanggal 4 April 1990. Saat ini mayoritas
Kepemilikan sahamnya dimiliki oleh Jardine Cycle dan Carriage, Singapura.
PT Astra International Tbk (ASII) merupakan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
pada sektor industri, sub sektor otomotif dan komponen. ASII memiliki beberapa portofolio roadmap yaitu
pada industri otomotif; jasa keuangan; alat berat, pertambangan, konstruksi, dan energi; agribisnis;
infrastruktur dan logistik; teknologi informasi; dan properti. Iklim bisnis pada tahun 2019 memberikan
ketidakpastian perekonomian global hal ini didominasi oleh perang dagang antara AS dan Tiongkok. Hal ini
menyebabkan perlambatan ekonomi, baik di negara maju maupun berkembang. Sehingga pertumbuhan
ekonomi global pada tahun 2019 hanya berkisar 2,9% jauh lebih rendah dibandingkan realisasi tahun 2018,
yaitu 3,6% dan merupakan pertumbuhan ekonomi global terendah sejak krisis ekonomi global pada tahun
3
2008 hingga tahun 2009. Perang dagang yang tidak kunjung usai juga berdampak pada rantai nilai global yang
memicu tren penurunan harga komoditas dunia. Turunnya harga komoditas, khususnya minyak kelapa sawit
dan batu bara, mengakibatkan pendapatan ekspor yang lebih rendah serta defisit transaksi berjalan bagi
Indonesia. Hal itu tentunya memberikan tekanan kinerja pada beberapa lini bisnis Grup Astra. Pada semester
1 pada ASII yang mencatatkan laba bersih sebesar Rp 9,8 triliun atau merosot 6% dari Rp 10,38 triliun (CNN
Indonesia, 2019). Hal ini disebabkan tekanan di bisnis otomotif seiring dengan kompetisi yang semakin antar
produsen kendaraan, penurunan harga komoditas yang menjadi
penyebab utama turunnya kontribusi lini agribisnis. Namun hal itu diimbangi dengan pertumbuhan laba bersih
pada sektor pertambangan, salah satunya disumbang oleh PT. United Tractors Tbk (UNTR) yang 59,5%
sahamnya dimiliki oleh perseroan. Pertumbuhan laba bersih juga dirasakan pada lini jasa keuangan yang
ditopang pemulihan kredit bermasalah, provisi kerugian kredit yang lebih rendah, dan portofolio pembiayaan
yang lebih besar. Pada lini infrastruktur dan logistik juga mengalami lonjakan pertumbuhan laba ditopang
dengan pendapatan jalan-jalan tol yang mulai beroperasi.
Grup Astra tercatat memiliki saham di 399 km ruas tol Trans-Jawa yang sudah beroperasi dan 11 km ruas
jalan tol yang masih dalam proses konstruksi. Kinerja yang baik di tengah ketidakpastian keadaan ekonomi
global diperoleh PT. Astra International dengan senantiasa membangun keunggulan melalui kapabilitas
sumber daya manusia yang profesional dan berintegritas, kemampuan organisasional untuk "make things
happen" serta mempertahankan reputasi sebagai "partner of choice". Grup Astra juga melakukan
pengembangan bagi pertumbuhan perusahaan dengan melakukan digitalisasi secara terencana dan
berkesinambungan. Langkah strategis yang diambil perusahaan diharapkan dapat membawa ASII untuk
menjadi perusahaan kebanggaan bangsa. Pada kesempatan kali ini penulis akan membahas secara lebih detail
mengenai bagaimana PT. Astra International dalam mempertahankan kinerjanya untuk mencapai cita-citanya
menjadi kebanggaan bangsa.
4
PT Toyota Astra Financial Services
PT Asuransi Astra Buana (Garda Oto)
PT Federal International Finance
PT Surya Artha Nusantara Finance
PT Bank Permata
PT Astra Aviva Life (Astra Life)
4. Alat-alat berat
PT United Tractors Tbk (Scania)
PT Traktor Nusantara
PT Pamapersada Nusantara
PT Kalimantan Prima Persada
5. Teknologi Informasi
PT Astragraphia Tbk
PT Astra Graphia Information Technologies-AGIT
6. Infrastruktur
PT Astratel Nusantara
PT Intertel Nusaperdana
PT Goldstar Astra
PT LG Electronics Indonesia
1.1 Tujuan
5
1.2 Manfaat
lanca, aktiva lancer tanpa menghitung persediaan, dan uang kas yang
tersedia.
2. Menilai aktiva perusahaan dibiayai hutang diukur dari dana yang
laba kotor atas penjualan, laba setelah bunga dan pajak, dan dari laba
bersih setelah pajak dengan modal sendiri.
6
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 laporan posisi keuangan
7
8
2.2 laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif
9
10
Rasio likuiditas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan
dalam memenuhi kewajiban atau membayar utang jangka pendeknya. Rasio inilah
yang dapat digunakan untuk mengukur seberapa llikuidnya suatu perusahaan. Jika
1. Current Ratio
11
Current Assets Current
CR = Liabilities
132,308
2020 = = 1,54 kali
85,736
160, 262
2021 = = 1,54 kali
103, 778
Artinya:
- Pada tahun 2020 = Jumlah aktiva lancar sebanyak 1,54 kali hutang lancar,atau
Maka pada tahun tahun 2020 dibandingkan dengan kondisi perusahaan padatahun
2021, perusahaan mengalami keseimbangan
2. Quick Ratio
Rasio Cepat atau dalam bahasa Inggris sering disebut juga dengan Quick
Ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan
12
.
Current Assets − Inventory
QR =
Current Liabilities
160,262 – 21,815
2021 = = 1,33 Kali
103.778
Artinya:
- Pada tahun 2020 = Setiap Rp. 1 hutang lancar dapat dijamin 1,33 kali RasioCepat
- Pada tahun 2021 = Setiap Rp. 1 hutang lancar dapat dijamin 1,33 kali RasioCepat
Maka pada tahun tahun 2020 dengan kondisi perusahaan padatahun 2021, perusahaan
mengalami keadaan yang seimbang.
3. Cash Ratio
Rasio Kas (Cash Ratio) atau sering disebut juga dengan Rasio Aset Tunai (Cash
Asset Ratio) adalah rasio yang digunakan untuk membandingkan totalkas (tunai) dan
setara kas perusahaan dengan kewajiban lancarnya. Rasio Kas ini pada dasarnya adalah
penyempurnaan dari rasio cepat (quick ratio) yang digunakan untuk mengidentifikasikan
sejauh mana dana (kas dan setara kas)
yang tersedia untuk melunasi kewajiban lancar atau hutang jangka pendeknya.Calon
kreditur menggunakan rasio ini sebagai ukuran likuiditas perusahaan dan
seberapa mudahnya perusahaan dapat menutupi kewajiban hutang jangka
pendeknya.
47, 553
2020 = x 100% = 55%
85, 736
63, 447
2021 = x 100% = 61%
103, 778
13
Artinya:
- Pada tahun 2020 = Setiap Rp. 1 hutang lancar dapat dijamin oleh rasio kassebesar
55 %
- Pada tahun 2021 = Setiap Rp. 1 hutang lancar dapat dijamin oleh rasio kassebesar
61%
Maka pada tahun tahun 2020 dibandingkan dengan kondisi perusahaan padatahun
2021, perusahaan mengalami kenaikan
Inventory to working capital ratio dapat juga di definisikan sebagai suatu metode
yang digunakan untuk menunjukan bagian apa dari inventaris
perusahaan yang dibiayai dari kas yang tersedia. Itu penting untuk suatu bisnis yang
menyimpan inventaris dan bertahan hidup dengan persediaan uang tunai. Secara umum,
jika semakin rendah rasio, maka semakin tinggi likuiditas sebuah
perusahaan.
Inventory
Inventory to NNC = x 100%
Current Assets − Current Liabilities
17,929
2020 = x 100 % = 38%
132, 308 – 85, 736
21,815
2021 = x 100 % = 39%
160, 262 – 103, 778
Artinya:
- Pada tahun 2020 = Setiap Rp.1 Hutang lancar dan Aset lancar dapat dijamin oleh
Rasio Inventory to NNC sebesar 38%
- Pada tahun 2021 = Setiap Rp.1 Hutang lancar dan Aset lancar dapat dijaminoleh
Rasio Inventory to NNC sebesar 39 %
Maka pada tahun tahun 2021 dibandingkan dengan kondisi perusahaan padatahun
2021, perusahaan mengalami kenaikan.
14
2.3.2 Ratio Solvabilitas
perusahaan yang didanai dengan utang. Artinya, seberapa besar beban utang yang
Deb to Asset Ratio adalah sebuah rasio untuk mengukur jumlah aset yangdibiayai oleh
Total Debt
DtAR = x 100%
Total Asset
142, 749
2020 = x 100% = 42%
338, 203
151, 696
2021 = x 100% = 41%
367, 311
Artinya:
- Pada tahun 2020 = Bahwa pendanaan aktiva perusahaan adalah denganhutang dan
42% dibiayai oleh modal sendiri atau modal pemegang saham.
15
- Pada tahun 2021 = Bahwa pendanaan aktiva perusahaan adalah denganhutang dan
41% dibiayai oleh modal sendiri atau modal pemegang saham.
Maka pada tahun tahun 2021 dibandingkan dengan kondisi perusahaan padatahun
2020, perusahaan mengalami penurunan pendanaan aktiva perusahaan.
Equity Ratio (DER) adalah rasio yang membandingkan jumlah Hutang terhadap
ekuitas. Rasio ini sering digunakan para analis dan para investor untuk melihat seberapa
besar hutang perusahaan jika dibandingkan ekuitas yang dimiliki oleh perusahaan atau
para pemegang saham. Semakin tinggi angkaDER maka diasumsika perusahaan memiliki
resiko yang semakin tinggi terhadap likuiditas perusahaannya.
Total Debt
DER = x 100%
Equity
142, 749
2020 = x 100% = 73%
Artinya:
- Pada tahun 2020 = Bahwa 73% hutang perusahaan dijaminoleh pemegang saham.
- Pada tahun 2021 = Bahwa 70% hutang perusahaan dijaminoleh pemegang saham.
Maka pada tahun tahun 2021 dibandingkan dengan kondisi perusahaan pada tahun 2020,
perusahaan mengalami penurunan atau 2% hutang yang dijamin oleh pemegang saham.
Long term debt to equity ratio merupakan rasio antara hutang jangka
panjang dengan modal sendiri. Tujuannya adalah untuk mengukur berapa
bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan hutang jangka
16
panjang dengan cara membandingkan antara hutang jangka panjang denganmodal
sendiri yang disediakan oleh perusahaan.
57, 013
2020 = x 100% = 29%
Artinya:
- Pada tahun 2020 = Bahwa 29% hutang jangka panjang dapat dijamin olehmodal
sendiri
- Pada tahun 2021 = Bahwa 22% hutang jangka panjang dapat dijamin olehmodal
sendiri.
Maka pada tahun tahun 2021 dibandingkan dengan kondisi perusahaan padatahun
2020, perusahaan mengalami penurunan.
2020 = 21.741
= 6.37 kali = 6 kali
3.408
32.350
2021 = = 14.5 kali = 15 kali
2.288
17
Artinya :
- Pada tahun 2020 = Bahwa 6.37 atau 6 kali beban bunga tahunan dapatdijamin
oleh laba operasi perusahaan
- Pada tahun 2021 = Bahwa 1 4 . 5 atau 15 kali beban bunga tahunan dapat
dijamin oleh laba operasi perusahaan
Maka pada tahun tahun 2021 dibandingkan dengan kondisi perusahaan padatahun
2020, perusahaan mengalami
Rasio aktivitas adalah rasio yang digunakan untuk menilai efisiensi atau efektivitas
perusahaan dalam pemanfaatan semua sumber daya atau asset (aktiva) yang dimiliki oleh
suatu perusahaan. Rasio aktivitas merupakan salah satu macam macam rasio yang
melakukan perbandingan antara tingkat
penjualan dan investasi pada semua aktiva yang dimiliki sehingga fungsi akuntansi
keuangan bisa berjalan dengan baik.
Rasio perputaran piutang adalah rasio efisiensi atau rasio aktivitas yang mengukur
berapa kali bisnis dapat mengubah piutangnya menjadi kas selama satu periode. Rasio ini
menunjukkan seberapa efisien perusahaan dalam mengumpulkan penjualan kreditnya
dari pelanggan. Dalam beberapa hal rasio
perputaran piutang juga bisa dilihat sebagai rasio likuiditas. Perusahaan lebih likuid
semakin cepat mereka bisa menyisihkan piutang mereka menjadi uang tunai.
175,046
2020 = = 12,15 = 13 Kali
14,398
233,485
2021 = = 12, 28 = 13 Kali
19,000
18
Artinya: Analisis Receivable Turn Over dari tahun 2020 sampai dengan2021 perusahaan mengalami
keadaan yang seimbang, hal ini dapat terlihat pada tahun 2020 sampai dengan 2021 mendapatkan presentase
sebesar 13 kali 19
Artinya : Analisis Receivable Turn Over dari tahun 2020 sampai dengan 2021 perusahaan
mengalami keadaan yang seimbang, hal ini dapat terlihat pada tahun 2020 sampai dengan 2021
mendapatkan presentase sebesar 13 kali
Penjualan
ITO =
Persediaan
175,046
2020 = = 9,76 = 10 Kali
17, 929
233,485
2021 = = 10,70 = 11 Kali
21, 815
Artinya : Analisis Inventory Turn Over dari tahun 2020 sampai dengan 2021
perusahaan mengalami kenaikan sebesar 1 kali, hal ini dapat terlihat pada tahun 2020
11 kali.
Working Capital Turn Over (Perputaran Modal Kerja) adalah rasio untuk mengukur
tingkat perputaran modal kerja bersih (Aktiva Lancar-Hutang Lancar) terhadap penjualan
selama suatu periode siklus kas dari perusahaan.
Penjualan Bersih
WCTO =
Modal Kerja
175,046
2020 = = 0,895 = 1 Kali
195,454
20
Artinya: Analisis Working Capital Turn Over dari tahun 2020 sampaidengan
Total Aset Turn Over (Perputaran Aktiva) adalah rasio untuk mengukurtingkat
perputaran total aktiva terhadap penjualan.
TATO =
233, 485
2021 = = 0, 635 = 1 Kali
367, 311
Artinya: Analisis Total Aset Turn Over dari tahun 2020 sampai dengan 2021
perusahaan mengalami dalam keadaan yang seimbang karena pada tahun 2020
Gross Profit Margin (Margin Laba Kotor) adalah rasio untuk menilai
persentase laba kotor terhadap pendapatan yang dihasilkan dari penjualan.Semakin
besar gross profit margin semakin baik (efisien) kegiatan operasional
Laba Kotor
Gross Profit Margin = × 100%
Total Pendapatan
38,778
2020 = × 100% = 0,221 = 22,1%
Artinya :
Analisis Gross Profit Margin dari tahun 2020 sampai dengan 2021
perusahaan mengalami penurunan sebesar, hal ini dapat terlihat pada tahun 2020
Net Profit Margin atau Marjin Laba Bersih merupakan rasio profitabilitas
untuk menilai persentase laba bersih yang didapat setelah dikurangi pajak
terhadap pendapatan yang diperoleh dari penjualan. Marjin Laba Bersih ini
disebut juga Profit Margin Ratio (Rasio Marjin Laba). Rasio ini mengukur laba
18,571
2020 = × 100% = 0,106 = 10,6%
18,571
2020 = × 100% = 0,0549 = 5,49%
338, 203
25, 586
2021 = × 100% = 0,0696 = 6,96%
367, 311
Artinya :
Analisa ROI dari tahun 2020 sampai dengan 2021 mengalami kenaikan
hal ini juga dapat diartikan efektifitas dan produktifitas manajemen dalam
sendiri dan menghasilkan laba bersih yang tersedia bagi pemilik atau investor.
23
ROE = Laba bersih setelah Pajak × 100%
Equity
18,571
2020 = × 100% = 0,0950 = 9,50%
Artinya :
Analisis ROE dari tahun 2020 sampai dengan 2021 mengalami kenaikan, yang
Pendapatan.
24
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
25
TATO 0.635 0.517 0.576
Jadi menurut kami untuk tahun 2020 ke 2021 PT. Astra International Tbk
mengalamai kenaikan. Meskipun kenaikan tersebut tidak siginifikan, namun
dapat dikatakan PT. Astra International Tbk perlahan tumbuh sejak lumpuhnya
perekonomian pada tahun 2020. PT. Astra International Tbk ini tetap dalam
kondisi atau keadaan yang baik. Meski perputaran persediaan tidak siginifkan
berkembang nya, namun menjadi 3 triwulan yang baik untuk perlahan bangkit
dari keterpurukan pandemi. “Walaupun kinerja usaha Grup perlahan membaik
pada beberapa bulan terakhir, prospek kinerja tahun ini masih dibayangi oleh
ketidakpastian akibat dampak dari pandemi yang masih berlanjut,” terang Djony
Bunarto selaku Direktur ASII. Penurunan ini terjadi akibat kontribusi yang lebih rendah
dari hampir semua segmen. "Walaupun kondisi bisnis telah membaik, kondisi masih
akan menantang hingga akhir tahun ini, mengingat kinerja bisnis dan kepercayaan
konsumen masih akan terdampak oleh situasi pandemi Covid-19 di Indonesia yang
sangat memprihatinkan.” Tutur Direktur ASII, Djony Bunarto.
26