Anda di halaman 1dari 29

PASAR MODAL INDONESIA

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN


PT. CIPUTRA DEVELOPMENT Tbk DAN PT. ALAM SUTERA Tbk
Tahun 2020-2021

Dosen Pengampu : NOVI HANDAYANI, SE., M.AK.

Disusun Oleh :

7H- Akuntansi

1. Anggi Nur Anggraeni 11021900164


2. Sutihat 11021900098

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS BINA BANGSA
TAHUN 2022-2023
KATA PENGANTAR

Assalam‟mualaikum Warohmatullahi Wabaraokatuh

Puji syukur ke hadirat Allah Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayahnya. Penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ PASAR MODAL INDONESIA ANALISA
LAPORAN KEUANGAN PT. CIPUTRA DEVELOPMENT Tbk DAN PT. ALAM SUTERA Tbk
Tahun 2020-2021 „‟ dengan tepat waktu. Makalah disusun untuk memenuhi tugas akhir semester
tahun 2023 Mata Kuliah Pasar Modal Indonesia.

Sealin itu makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang Analisa Laporan Keuangan
bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu NOVI
HANDAYANI, SE., M.AK selaku dosen Mata Kuliah Pasar Modal Indonesia. Ucapan terimakasih juga
disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini. Penulis
menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang
membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Wassalm‟mualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Serang, 02 Februari 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................................................. 2

DAFTAR ISI.......................................................................................................................................................... 3

BAB I ................................................................................................................................................................... 4

PENDAHULUAN .................................................................................................................................................. 4

1. Profil Perusahaan ................................................................................................................................... 4

1.2 Tujuan ................................................................................................................................................ 6

BAB II .................................................................................................................................................................. 7

LANDASAN TEORI ............................................................................................................................................... 7

2.1.Analisa Laporan Keuangan ...................................................................................................................... 7

2.1.1 Rasio Likuiditas .................................................................................................................................... 7

2.1.2 Rasio Solvabilitas.................................................................................................................................. 9

2.1.3 Rasio Profitabilitas ..............................................................................................................................10

2.1.4 Rasio Aktivitas ....................................................................................................................................11

Analisis SWOT ..................................................................................................................................................14

BAB III ...............................................................................................................................................................16

ANALISIA LAPORAN KEUANGAN ......................................................................................................................16

PT. CIPUTRA DELOVPMENT Tbk ..........................................................................................................16

PT.ALAM SUTERA Tbk ............................................................................................................................18

BAB IV...............................................................................................................................................................27

PENUTUP ..........................................................................................................................................................27

A. Kesimpulan...............................................................................................................................................27

B. Saran ........................................................................................................................................................28

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................................29

3
BAB I
PENDAHULUAN

1. Profil Perusahaan
1) PT Ciputra Development Tbk
PT Ciputra Development Tbk atau dikenal dengan nama Ciputra Group didirikan
Dr.Ir.Ciputra adalah salah satu perusahaan properti Indonesia terkemuka. Didirikan pada
tahun 1981,dengan nama Citra Habitat Indonesia dan pada tahun 1990 menjadi PT Ciputa
Develompment. Pada tahun 1994 anak perusahaan PT Ciputra Surya melakukan Penawaran
Umum Perdana di Bursa Efek Indonesia tetapi pada tahun 2016 PT Ciputra Surya kembali
bergabung dengan PT Ciputra Development Tbk. Perusahaan ini bergerak pada bidang
properti dan telah mengembangkan banyak proyek. Sampai saat ini PT Ciputra Development
Tbk sudah mengembangkan sekitar 76 proyek yang meliputi perumahan, apartemen, pusat
perbelanjaan, hotel, lapangan golf, rumah sakit dan perkantoran yang tersebar di lebih dari 33
kota besar di seluruh Indonesia. Perusahaan ini juga tidak hanya menggarap proyek untuk
perumahan elite saja tetapi menggarap semua proyek mulai dari kelas minimalis hingga
eksklusif. Konsep yang ditawarkan unik dan modern dalam seluruh arsitektur yang
dikembangkan. Untuk harga huniannya bervariasi mulai dari 180 juta hingga 2 miliar. Sampai
sekarang perusahaan sudah memiliki Market Capital senilai 19,58 Triliun rupiah.

2) PT Alam Sutera Realty Tbk

PT Alam Sutera Realty Tbk. (selanjutnya disebut Perusahaan) didirikan berdasarkan akta
notaris Ny. Erly Soehandjojo SH., No. 15 tanggal 3 November 1993. Anggaran dasar
Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan akta No. 256
tanggal 10 November 1997 oleh Erly Soehandjojo SH., notaris di Jakarta. Perubahan
anggaran dasar ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat
Keputusan No. C2- 4967.HT.01.04-TH.1998 tanggal 12 Mei 1998. Berdasarkan akta notaris
Misahardi Wilamarta SH., No. 94 tanggal 23 April 2007, modal dasar Perusahaan
ditingkatkan dari Rp 20 milyar menjadi Rp 250 milyar. Perubahan anggaran dasar ini telah

4
mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
dengan surat keputusan No. W7- 05242.HT.01.04-TH.2007 tanggal 8 Mei 2007. Berdasarkan
akta No. 111 tanggal 23 Agustus 2007 yang dibuat oleh notaris Misahardi Wilamarta SH.,
Perusahaan telah meningkatkan modal dasarnya dari Rp 250 milyar menjadi Rp 2.400 milyar,
dan mengubah nama Perusahaan dari PT Adhihutama Manunggal menjadi PT Alam Sutera
Realty, dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia dengan surat keputusan No. W7.09419.HT.01.04-TH.2007 tanggal 27
Agustus 2007. Pada 18 Desember 2007 Perusahaan menjadi perusahaan publik dengan
melakukan penawaran umum di Bursa Efek Indonesia.

Perusahaan dan entitas anak (bersama-sama disebut “Grup”) berkedudukan di Wisma Argo
Manunggal, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 22 Jakarta dan mempunyai proyek real estat yang
berkedudukan di Kecamatan Serpong, Kecamatan Tangerang dan Kecamatan Pasar Kemis,
Tangerang, Provinsi Banten, Kecamatan Setia Budi, Jakarta Selatan dan Kecamatan Kuta
Selatan, Badung, Bali serta memiliki tanah untuk dikembangkan yang terletak di Kecamatan
Pinang, Kecamatan Pasar Kemis, Kecamatan Tangerang Provinsi Banten, di Kecamatan
Cipanas, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat, di Kecamatan Tanjung Pinang Timur,
Provinsi Riau, di Kecamatan Denpasar Selatan, Badung, Bali, di Kecamatan Cibitung dan
Kecamatan Setu, Bekasi, serta Depok, Jawa Barat. Perusahaan mulai melakukan kegiatan
operasional dengan pembelian tanah dalam tahun 1999.

Proyek real estat utama yang dimiliki oleh Perusahaan dan entitas anak pada saat ini adalah
proyek Kawasan Alam Sutera di Serpong dan proyek Suvarna Padi dan Suvarna Sutera di
Pasar Kemis, Tangerang, Kota Ayodhya di Kecamatan Tangerang, proyek gedung
perkantoran The Tower dan gedung perkantoran Wisma Argo Manunggal di Jakarta, serta
Garuda Wisnu Kencana Cultural Park di Bali.

5
1.2 Tujuan
1. Untuk membandingkan Rasio Keuangan (Likuiditas, Solvabilitas, Aktivitas, dan
Profitabilitas) pada PT. Ciputra Development Tbk dan PT. Alam Sutera Tbk dari Tahun
2020-2021
2. Untuk Mengetahui Rasio Keuangan PT Ciputra Development Tbk dan PT.Alam Sutera Tbk
dalam keadaan baik jika dilihat dari (Likuiditas, Solvabilitas, Aktivitas dan Profitabilitas)

6
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1.Analisa Laporan Keuangan


Analisa laporan keuangan yaitu suatu proses kegiatan dalam rangka mengevaluasi kondisi
keuangan, prestasi kerja, dan kinerja perusahaan di masa lalu sampai saat ini serta prospeknya di
masa mendatang yang digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan oleh pihak –pihak yang
berkepentingan. Salah satu langkah untuk mengurangi ketidakpastian dalam berinvestasi adalah
dengan melakukan analisis terhadap laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan dapat
digunakan untuk mencari berbagai macam rasio. Dalam melakukan investasi dipasar modal,
investor sering menggunakan rasio-rasio keuangan sebagai alat bantu untuk memprediksi return
saham suatu perusahaan, hal ini dianggap wajar karena dari rasio keuangan
tersebutinvestor dapat mengetahui kinerja perusahaan dan tentunya pilihan akan jatuh pada suatu pe
rusahaan yang mempunyai kinerja bagus.

Rasio keuangan hanya menyederhanakan informasi yang menggambarkan hubungan antara


pos tertentu dengan pos lainnya.Dengan demikian analisis rasio keuangan berguna untuk
menentukan kesehatan atau kinerja keuangan perusahaan baik pada saat sekarang maupun di masa
mendatang sebagai alat untuk menilai posisi keuangan perusahaan dalam suatu periode tertentu.
Pada dasarnya dalam menganalisa laporan keuangan dapat dikelompokkan kedalam
limajenis rasio antara lain :

2.1.1 Rasio Likuiditas


Mengukur kemampuan peruasahaan membayar semua kewajiban jangka pendek pada saat jatuh
tempo dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Likuiditas tidak hanya berkenaan dengan
keadaan keseluruhan keuangan perusahaan, tetapi juga berkaitan dengan kemampuannya
mengubah aktiva lancar tertentu menjadi uang kas. Jenis–jenis dari rasio likuiditas yaitu:

7
a) Current Ratio (Rasio Lancar)
Current ratio merupakan perbandingan antara aktiva lancar dan kewajiban lancar dan
merupakan ukuran yang paling umum digunakan untuk mengetahui kesanggupan suatu
perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Current ratio menunjukkan sejauh mana
akitva lancar menutupi kewajiban- kewajiban lancar. Semakin besar perbandingan aktiva
lancar dan kewajiban lancar semakin tinggi kemampuan perusahaan menutupi kewajiban
jangka pendeknya. Current ratio dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

Current Ratio = Aktiva Lancar


Utang Lancar

b) Quick Ratio (Rasio Cepat)


Rasio ini disebut juga acid test ratio yang juga digunakan untuk mengukur kemampuan suatu
perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Penghitungan quick ratio dengan
mengurangkan aktiva lancar dengan persediaan. Hal ini dikarenakan persediaan merupakan
unsur aktiva lancar yang likuiditasnya rendah dan sering mengalami fluktuasi harga
sertanmenimbulkan kerugian jika terjadi likuiditas. Jadi rasio ini merupakan rasio yang
menunjukkan kemampuan aktiva lancer yang paling likuid mampu menutupi hutang lancar.
Quick ratio dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

Quick Ratio = Aktiva Lancar-Persediaan


Utang Lancar

c) Cash ratio (Rasio Kas)


Rasio ini merupakan rasio yang menunjukkan posisi kas yang dapat menutupi hutang lancar
dengan kata lain cash ratio merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan kas yang
dimiliki dalam manajemen kewajiban lancar tahun yang bersangkutan. Cash Ratio dapat
dihitung dengan menggunakan rumus :

Cash Ratio = Kas


Utang Lancar

8
2.1.2 Rasio Solvabilitas

Mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban jangka panjangnya.


Suatu perusahaan yang solvable berarti bahwa perusahaan tersebut mempunyai aktiva atau
kekayaan yang cukup untuk membayar semua hutang - hutangnya begitu pula
sebaliknya perusahaan yang tidak mempunyai kekayaan yang cukup untuk membayar hutanghuta
ngnya disebut perusahaan yang insolvable.
Jenis–jenis rasio solvabilitas yaitu:

a.Debt to Equity Ratio (Rasio Hutang Modal)


Rasio ini disebut juga rasio leverage, rasio hutang modal menggambarkan sampai sejauh mana
modal pemilik dapat menutupi hutang-hutang kepada pihak luar dan merupakan rasio yang
mengukur hingga sejauh mana perusahaan dibiayai dari hutang. Rasio hutang modal dihitung
dengan menggunakan rumus :

Debt to equity ratio = Total Hutang


Modal

b.Total Assets to Total Debt Ratio/ Debt Ratio


Rasio ini merupakan perbandingan antara total hutang dengan total aktiva. Sehingga rasio ini
menunjukkan sejauh mana hutang dapat ditutupi oleh aktiva. Debt ratio menjadi rasio yang
memperlihatkan proposi antara kewajiban yang dimiliki dan seluruh kekayaan yang dimiliki.
Apabila debt ratio semakin tinggi, sementara proporsi total aktiva tidak berubah maka hutang
yang dimiliki perusahaan semakin besar. Total hutang semakin besar berarti rasio financial atau
rasio kegagalan perusahaan untuk mengembalikan pinjaman semakin tinggi. Dan sebaliknya
apabila debt ratio semakin kecil maka hutang yang dimiliki perusahaan juga akan semakin kecil
dan ini berarti risiko financial perusahaan mengembalikan pinjaman juga semakin kecil. Rasio
ini dihitung dengan rumus:

Debt Ratio = Total Utang


Total Aset

9
c. Rasio utang jangka pangjang terhadap modal (Long Term Debt to Equity Ratio)
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui besarnya proporsi utang jangka panjang
terhadap modal. Rasio ini berguna untuk megetahui besarnya perbandingan antara jumlah
dana yang disediakan oleh kreditur jangka panjang dengan jumlah dana yang berasal dari
pemilik. Rasio ini dihitung dengan rumus:

LTDtER = Utang Jangka Panjang


Total Modal

2.1.3 Rasio Profitabilitas


Rasio yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba selama
periode tertentu dan juga memberikan gambaran tentang tingkat efektifitas manajemen dalam
melaksanakan kegiatan operasinya. Efektifitas manajemen disini dilihat dari laba yang dihasilkan
terhadap penjualan dan investasi perusahaan. Rasio ini disebut juga rasio rentabilitas. Jenis–
jenis rasio profitabilitas yaitu:
a.Gross Profit Margin (Margin Laba Kotor)
Gross profit margin merupakan rasio yang mengukur efisiensi pengendalian harga pokok atau
biaya produksinya, mengindikasikan kemampuan perusahaan untuk berproduksi secara efisien.
Gross profit margin merupakan persentase laba kotor dibandingkan dengan sales. Semakin besar
gross profit margin semakin baik keadaan operasi perusahaan, karena hal ini menunjukkan bahwa
harga pokok penjualan relatif lebih rendah dibandingkan dengan sales, demikian pula sebaliknya,
semakin rendah gross profit margin semakin kurang baik operasi perusahaan. Gross profit margin
dihitung dengan menggunakan rumus :

Gross Profit Margin = Laba Kotor


Penjualan Bersih

10
b. Rentabilitas Ekonomi/daya laba besar/basic earning power
Rentabilitas ekonomi merupakan perbandingan laba sebelum pajak terhadap total asset. Jadi
rentabilitas ekonomi mengindikasikan seberapa besar kemampuan asset yang dimiliki untuk
menghasilkan tingkat pengembalian atau pendapatan atau dengan kata lain Rentabilitas
Ekonomi menunjukkan kemampuan total aset dalam menghasilkan laba. Rentabilitas Ekonomi
dihitung dengan menggunakan rumus:

Rentabilitas Ekonomi = Laba Bersih


Total Aset

e. Return on Equity
Return on equity (ROE) merupakan perbandingan antara laba bersih sesudah pajak dengan total
ekuitas. Return on equity merupakan suatu pengukuran dari penghasilan (income) yang
tersedia bagi para pemilik perusahaan (baik pemegang saham biasa maupun pemegang saham
preferen) atas modal yang mereka investasikan di dalam perusahaan. Return on equity rasio yang
memperlihatkan sejauh manakah perusahaan mengelola modal sendiri (net worth) secara efektif,
mengukur tingkat keuntungan dari investasi yang telah dilakukan pemilik modal sendiri atau
pemegang saham perusahaan. ROE menunjukkan rentabilitas modal sendiri atau yang sering
disebut rentabilitas usaha. Return on equity dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

Return on Equity = Laba Bersih


Total Ekuitas

2.1.4 Rasio Aktivitas


Rasio yang mengukur seberapa efektif perusahaan dalam memanfaatkan semua sumber daya yang
ada padanya. Semua rasio aktivitas ini melibatkan perbandingan antara tingkat penjualan dan
investasi pada berbagai jenis aktiva. Rasio-rasio aktivitas menganggap bahwa sebaiknya terdapat
keseimbangan yang layak antara penjualan dan beragai unsur aktiva misalnya persediaan, aktiva
tetap dan aktiva lainya.
Jenis – jenis dari rasio aktivitas yaitu:

11
a. Total Assets Turn Over (perputaran aktiva)
Total assets turn over merupakan perbandingan antara penjualan dengan total aktiva suatu
perusahaan dimana rasio ini menggambarkan kecepatan perputarannya total aktiva dalam satu
periode tertentu. Total assets turn over merupakan rasio yang menunjukkan tingkat efisiensi
penggunaan keseluruhan aktiva perusahaan dalam menghasilkan volume penjualan tertentu.
Total assets turn over dihitung sebagai berikut:

Total assets turn over = Penjualan


Rata-Rata Total Aset

b. Working Capital Turn Over (Rasio Perputaran Modal Kerja)


Perputaran modal kerja merupakan perbandingan antara penjualan dengan modal kerja bersih.
Dimana modal kerja bersih adalah aktiva lancar dikurangi utang lancar. Perputaran modal kerja
merupakan rasio mengukur aktivitas bisnis terhadap kelebihan aktiva lancar atas kewajiban
lancar serta menunjukkan banyaknya penjualan (dalam rupiah) yang dapat diperoleh perusahaan
untuk tiap rupiah modal kerja. Perputaran modal kerja dihitung dengan menggunakan rumus:

Perputaran Modal Kerja = Penjualan


Rata-Rata Aset Lancar

c. Rasio Perputaran Aktiva Tetap (fixed assets turnover)


Rasio ini merupakan perbandingan antara penjualan dengan aktiva tetap. Fixed assets turn over
mengukur efektivitas penggunaan dana yang tertanam pada harta tetap seperti pabrik dan
peralatan, dalam rangka menghasilkan penjualan, atau berapa rupiah penjualan bersih yang
dihasilkan oleh setiap rupiah yang diinvestasikan pada aktiva tetap. Rasio ini berguna untuk
mengevaluasi kemampuan perusahaan menggunakan aktivanya secara efektif untuk
meningkatkan pendapatan. Jika perputarannya lambat (rendah), kemungkinan terdapat kapasitas
terlalu besar atau ada banyak aktiva tetap namun kurang bermanfaat, atau mungkin disebabkan
halhal lain seperti investasi pada aktiva tetap yang berlebihan dibandingkan dengan nilai output

12
yang akan diperoleh. Jadi semakin tinggi rasio ini berarti semakin efektif
penggunaan aktiva tetap tersebut. Perputaran aktiva tetap dihitung dengan menggunakan rumus:
Perputaran Aktiva Tetap = Penjualan
Rata-Rata Aktiva Tetap

d. Rasio perputaran persediaan (inventory turnover)


Rasio perputaran persediaan mengukur efisiensi pengelolaan persediaan barang dagang. Rasio
ini merupakan indikasi yang cukup popular untuk menilai efisiensi operasional, yang
memperlihatkan seberapa baiknya manajemen mengontrol modal yang ada pada persediaan. Ada
dua masalah yang timbul dalam perhitungan dan analisis rasio perputaran persediaan. Pertama,
penjualan dinilai menurut harga pasar (market price), persediaan dinilai menurut harga pokok
penjualan (at Cost), maka sebenarnya rasio perputaran persediaan (at cost)
digunakan untuk mengukur perputaran fisik persediaan. Sedangkan rasio yang dihitung den-gan
membagi penjualan dengan persediaan mengukur perputaran persediaan dalam kas. Rasio
perputaran persediaan dihitung dengan menggunakan rumus:

Perputaran Persediaan (at cost) = Penjualan


Rata-Rata Persediaan

e. Rasio Perputaran Piutang


Piutang yang dimiliki oleh suatu perusahaan mempunyai hubungn yang erat dengan volume
penjualan kredit. Posisi piutang dan taksiran waktu pengumpulannya dapat dinilai dengan
menghitung tingkat perputaran piutang tersebut yaitu dengan membagi total penjualan kredit
(neto) dengan piutang rata-rata. Perputaran piutang dapat diukur dengan rumus :

Perputaran Piutang = Penjualan Kredit

Rata-Rata Piutang

13
Analisis SWOT
Strenghts Weakness
Faktor Internal Kualitas SDM Pangsa pasar

Reputasi perusahaan Biaya promosi dan pengiklanan

Responsive terhadap selera


Faktor Eksternal Harga jual
konsumen
Joint Venture Suksesi
Opportunities Strength Opportunities Weakness Opportunities
Perkembangan
Meningkatkan program CSR untuk Memperluas pangsa pasar seiring
ekonomi Asia
memenangkan konsumen dari dengan permintaan pasar yg
Pertumbuhan
pesaing meningkat
penduduk
Tren Mengembangkan unit research
pertumbuhan and development untuk
Meningkatkan promosi di pasar
property mengetahui selera konsumen
internasional
seiring dengan pertumbuhan
Permintaan pasar
penduduk yg beragam
Threats Strength Threats Weakness Threats

Pesaing potensial Memperkuat promosi dan memper-


luas pangsa pasar melalui brand Bekerjasama dengan bank dalam

Produk substitusi image yg dimiliki untuk menekan pemberian KPR ringan


pesaing potensial
Mengembangkan SDM dengan
Memperkuat generasi selanjutnya
pemberian pendidikan yang baik
Inflasi dlm pengelolaan perusahaan agar
agar dapat mengambil keputusan
tetap dpt bersaing
yg tepat

14
Kelebihan :
 Mengurangi resiko kerugian karena sudah terbukti mampu mendatangkan keuntungan
 Mungkin telah berada di lokasi bisnis yang tepat
 Telah memiliki karyawan & pemasok yang baik
 Kapasitas produksi terpasang yang telah diketahui secara pasti
 Telah tersedianya persediaan
 Kemungkinan telah pula tesedia fasilitas kredit
 Pemilik baru dapat langsung melanjutkan operasionalisasi bisnis tersebut
 Pemilik baru dapat melakukan penyempurnaan berdasar pengalaman dari pemilik lama.

Kekurangan :
 Perusahaan yang dijual biasanya lemah
 Peralatan tak efisien
 Bisnis yang harganya mahal
 Sulit inovasi
 Tidak mandiri
 Lebih menguntungkan franchisor
 Terdominasi

Dalam melakuakan usahanya Ciputra melakukan diversifikasi produk berupa real estate,
hospital, university, apartement, hotel, mall. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan profit
perusahaan. Analisis strategi yang digunakan adalah analisis SWOT yang menggambarkan kondisi
perusahaan dan posisi produk di pasar. Analisis ini membantu perusahaan untuk tetap bertahan
dalam dunia persaingan properti.

15
BAB III
ANALISIA LAPORAN KEUANGAN

PT. CIPUTRA DELOVPMENT Tbk

Dalam Jutaan Rupiah


Keterangan
2020 2021

Kas 5275686000000 7161587000000


Aset Lancar 20645596000000 21894719000000
Piutang 2492591000000 2627926000000
Utang Lancar 11609414000000 10963375000000
Utang Jangka Panjang 10188245000000 10310839000000
Persediaan 12240106000000 11577775000000
Total Aset 39255187000000 40668411000000
Total Utang 21797659000000 21274214000000
Total Modal 19394197000000 17457528000000
Laba Sebelum Bunga dan Pajak 2894150000000 3637876000000
Laba Setelah Pajak 1370686000000 2087716000000
Beban Bunga 1235029000000 1241162000000
Laba Operasional 2648089000000 3358181000000
Laba Bersih 1320754000000 1735329000000
Laba Kotor 4121335000000 4839818000000
Pendapatan 8070737000000 9729651000000
Rata-Rata Piutang 2587044500000 25602585000000
Rata-Rata Persediaan 11450364500000 11908940500000
Rata-Rata Aset Lancar 19420386000000 21270157500000
Rata-Rata Aset Tetap 18305219500000 18691641500000
Rata-Rata Total Aset 37725605500000 39961799000000
Jumlah Saham Beredar 18535695000 18535695000

16
RASIO LIKUIDITAS

No Keterangan 2020 2021


1 Rasio Lancar AL/Utang Lancar 1,778349536 1,997078363
2 Rasio Cepat AL-Persediaan/Utang Lancar 0,724023624 0,941037226
3 Rasio Kas Kas/Utang Lancar 0,454431722 0,653228317

RASIO SOLVBABILITAS

No Keterangan 2020 2021


1 Rasio Utang (DAR) Total Utang/Total Asset 0,555280987 0,523113972
2 Rasio Utang Terhadap Modal (DER) Total Utang/Modal 1,123926863 1,218626944
3 Rasio Utang Jangka Panjang Utang Jangka Panjang/Total 0,525324405 0,590624228
Terhadap Modal Modal

RASIO PROFITABILITAS

No Keterangan 2020 2021


1 ROA (Return On Assets Ratio) Laba Bersih/Total Asset 0,033645337 0,042670194
2 ROE (Return On Equity Ratio) Laba Bersih/Total Ekuitas 0,068100474 0,099402905
3 GPM (Gross Profit Margin) Laba Kotor/Penjualan Bersih 0,510651629 0,497429764

RASIO AKTIVITAS

No Keterangan 2020 2021


1 Rasio Perputaran Piutang Penjualan Kredit/Rata-Rata Piutang 0,963489805 0,102642995
2 Rasio Perputaran Persediaan Penjualan/Rata-Rata Persediaan 0,704845422 0,817003914
3 Rasio Perputaran Modal Kerja Penjualan/Rata-Rata Asset Lancar 0,415580669 0,457432015
4 Rasio Perputaran Aset Tetap Penjualan/Rata-Rata Aset Tetap 0,440898127 0,520534860
5 Rasio Perputaran Total Aset Penjualan/Rata-Rata Total Aset 0,213932603 0,243473799

17
PT.ALAM SUTERA Tbk

Tahun
Keterangan
2021 2020
Aset Tidak Lancar 18899571171000 19070813719000
Aset Lancar 3034403543000 2156001152000
Kewajiban Lancar 3633263428000 3198161431000
Persediaan 868755237000 1013400109000
Kewajiban Jangka Panjang 8764620050000 8642505530000
Kas 991033286000 624675918000
Total Kewajiban 12397883478000 11840666961000
Total Asset 21933974714000 21226814871000
Total Modal 9536091236000 9386147910000
Laba Bersih 149943326000 1038777043000
Laba kotor 158479487000 960029370000
Penjualan Bersih 2847323717000 1413251961000
Rata-Rata Piutang 187164727500 130679910000
Rata-Rata Persediaan 1375455291500 1210657503500
Rata-Rata Asset Lancar 4112404119000 3416516519000
Rata-Rata Asset Tetap 28434978030500 28757434354500
Rata-Rata Total Asset 32547382149500 32173950873500

18
No Keterangan 2021 2020
Liquiditas
1 Current Ratio AL/Liabilitas 0,835173007 0,674137688

2 Quick Ratio AL-Persediaan/ Kewajiban Lancar 0,000000000 0,000000000

3 Cash Ratio Kas/Kewajiban Lancar 0,272766703 0,195323448

Solvabilitas
1 Debt to Asset Ratio Total Hutang/Total asset 0,565236517 0,557816471

2 Debt to Equity Ratio Total Hutang/Total Modal 1,300101181 1,261504408

Long Term Debt to Equity Hutang Jangka Panjang/ Total


3 0,919099853 0,920772357
Ratio Modal

Profitabilitas
1 Return On Assets Laba Bersih/Total asset 0,006836122 0,048937019

2 Return On Equity Laba Bersih/Total Equitas 0,015723772 0,110671284

3 GPM Laba Kotor/Penjualan Bersih 0,055659104 0,679305175

Aktivitas
1 Perputaraan Piutang Penjualan Kredit/ Rata-Rata Piutang 15,21292903 10,8146077

2 Perputaran Persediaan Penjualan/ Rata-Rata Persediaan 2,070095433 1,167342503

3 Perputaran Modal Kerja Penjualan/ Rata-Rata Asset lancar 0,692374493 0,413652899

4 Perputaran Asset Tetap Penjualan/ Rata-Rata Aset Tetap 0,10013455 0,049143882

5 Perputaraan Total Asset 0,087482419 0,043925347


Penjualan /Rata-rata Total Asset

19
Keterangan 2021 2020 2019
127248295000 56843727000 72968521000
4903741000 8719836000 9330067000
15814344000 12337132000 22731842000
160000000 176000000 176000000
Total Piutang 148126380000 78076695000 105206430000
Rata-Rata Piutang 187164727500 130679910000

Persediaan 868755237000 1013400109000 394514789000


Rata-Rata Persediaan 1375455291500 1210657503500

Aset Lancar 3034403543000 2156001152000 2521030734000


Rata-Rata Aset Lancar 4112404119000 3416516519000

Aset Tetap 18899571171000 19070813719000 19373241271000


Rata-Rata Aset Tetap 28434978030500 28757434354500

Total Asset 21933974714000 21226814871000 21894272005000


Rata-Rata Total Aset 32547382149500 32173950873500

20
RASIO LIQUIDITAS

PT Ciputra Development Tbk PT Alam Sutera Tbk


Description 2020 2021 2020 2021
Liquidity
Current Ratio 1,78 2,00 0,67 0,84
Quick Ratio 0,72 0,94 0,36 0,60
Cash Ratio 0,45 0,65 0,20 0,27

Analisa :
Rasio likuiditas merupakan suatu pengukuran terhadap kemampuan aset perusahaan untuk
membiayai kewajiban atau utang jangka pendeknya.Semakin tinggi nilai rasio likuiditas, semakin
baik kemampuan sebuah perusahaan membayar utang jangka pendeknya alias utang tersebut lancar.

Jika likuiditas perusahaan meningkat berarti perusahaan mampu melunasi kewajiban jangka
pendeknya pada saat jatuh tempo, yang artinya perusahaan dalam keadaan likuid. Tabel diatas
menjelaskan analisa laporan PT.Ciputa Development dan PT. Alam Sutera pada tahun 2020 dan
2021 dimana pada tabel diatas menggunakan 3 rasio likuiditas yaitu current ratisio dan cash ratio
quick ratio. untuk current rasio pada perusahan PT.Ciputra Development mengalami kenaikan dari
1.78 pada tahun 2020 menjadi 2.00 di tahun 2021. hal ini dikarenakan total aset lancar dan

21
kewajiban jangka pendeknya meningkat dari tahun sebelumnya. sedangkan pada perusahan
PT.Alam Sutera current rasio pada tahun 2020 bernilai 0.67 naik menjadi 0.84 hali ini dikarenakan
total aset lancar dan kewajiban jangka pendeknya meningkat dari tahun sebelumnya. dari 2
perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa perusahaan PT.Ciputra Development dan PT.Alam
Sutera mampu membayar utang jangka pendeknya. jika perusahaan mampu memenuhin kewajiban
jangka pendeknya maka perusahaan tersebut dikatakan llikuid

RASIO SOLVABILITAS

PT Ciputra Development Tbk PT Alam Sutera Tbk


Description 2020 2021 2020 2021
Solvabilitas
Debt to Asset Ratio 0,56 0,52 0,56 0,57
Debt to Equity Ratio 1,12 1,22 1,26 1,30
Long Term Debt to Equity Ratio 0,53 0,59 0,92 0,92

Analisis :
Suatu perusahaan dikatakan solvable apabila perusahaan tersebut memiliki aktiva atau kekayaan
yang cukup untuk membayar semua utang-utangnya, sebaliknya apabila jumlah aktiva tidak cukup
atau lebih kecil daripada jumlah utangnya, maka perusahaan dalam keadaan insolvable.

22
Tabel diatas menjelaskan analisa laporan PT.Ciputa Development dan PT. Alam Sutera pada tahun
2020 dan 2021 dimana pada tabel diatas menggunakan 3 rasio solvabbilitas yaitu debt to assts rasio
, Debt to Equity dan Long Term Debt Equity Rasio. untuk Debt to Assts Rasio pada perusahan
PT.Ciputra Development mengalami penurunan dari 0,56 pada tahun 2020 menjadi 0,52 di tahun
2021.berarti bahwa aktiva yang dimiliki oleh perusahaan dibeli atau dibiayai dengan menggunakan
hutang dan berarti semakin kecil pula risiko bagi para kreditur atau pihak yang memberikan
pinjaman kepada perusahaan. sedangkan pada perusahan PT.Alam Sutera pada Debt to Assts Rasio
tahun 2020 bernilai 0.56naik menjadi 0.57di tahun 2021. berarti bahwa aktiva yang dimiliki oleh
perusahaan dibeli atau dibiayai dengan menggunakan hutang dan berarti semakin besar pula risiko
bagi para kreditur atau pihak yang memberikan pinjaman kepada perusahaan. sedangkan untuk
perhitungan Debt to Equity Ratio pada perusahan PT.Ciputra Development mengalami kenaikan
dari 1,12 pada tahun 2020 menjadi 1,22 di tahun 2021 sedangkan pada perusahan PT.Alam Sutera
pada Debt to Equity Rasio tahun 2020 bernilai 1,26 naik menjadi 1,30 dari 2 perhitungan tersebut
dapat disimpulkan bahwa perusahaan PT.Ciputra Development dan PT.Alam Sutera mampu
membayar utang- utangnya. jika perusahaan mampu memenuhin kewajibannya maka perusahaan
tersebut dikatakan solvable.

RASIO PROFITABILITAS

PT Ciputra Development Tbk PT Alam Sutera Tbk


Description 2020 2021 2020 2021
Profitabilitas
Return On Assets 0,03 0,04 0,05 0,00
Return On Equity 0,07 0,10 0,11 0,02
GPM 0,51 0,50 0,68 0,06

23
Analisis :
Analisis Rasio Profitabilitas adalah alat untuk mengukur tingkat efektifitas pengelolaan perusahaan
yang ditunjukan oleh jumlah keuntungan yang dihasilkan dari penjualan dan investasi. Rasio ini
menunjukan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.
Tabel diatas menjelaskan analisa laporan PT.Ciputa Development dan PT. Alam Sutera pada tahun
2020 dan 2021 dimana pada tabel diatas menggunakan 3 rasio profitabilitas yaitu , Return On
Assets,Return On Equity dan GPM. untuk Return On Assets pada perusahan PT.Ciputra
Development mengalami kenaikan dari 0,03 pada tahun 2020 menjadi 0,04 sedangkan pada
perusahan PT.Alam Sutera pada Return to Assets Rasio tahun 2020 bernilai 0.05 turun menjadi
0.01 di tahun 2021. berarti menunjukkan seberapa besar keuntungan yang dapat diperoleh atau
dihasilkan perusahaan dari Assets yang dimiliki oleh perusahaan, dapat juga dikatakan bahwa rasio
ini menunjukkan seberapa efektif dan efisiennya perusahaan dalam mengelola Assets yang
dimilikinya sehingga dapat memperoleh laba yang lebih tinggi dengan Assets tersebut. di tahun
2021. Sehingga dapat dikatakan PT.Ciputa Development cukup efisien dalam mengelolai Assets
yang dimilikinya sedangkan pada perusahan PT.Alam Sutera kurang efisien dalam mengelolai
Assets yang dimilikinya. sedangkan untuk perhitungan Return On Equity perusahan PT.Ciputra
Development mengalami kenaikan dari 0,07 pada tahun 2020 menjadi 0,10 di tahun 2021
sedangkan pada perusahan PT.Alam Sutera pada Return On Equity tahun 2020 bernilai 0,11 turun

24
menjadi 0,02 dari 2 perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa perusahaan PT.Ciputra
Development dapat dikatakan cukup efisien dalam mengelola keuntungan yang dihasilkan dari
penjualan dan investasi yang dimilikinya dan PT.Alam Sutera dapat dikatakan kurang efisien
dalam mengelola keuntungan yang dihasilkan dari penjualan dan investasi yang dimilikinya.

RASIO AKTIVITAS

PT Ciputra Development Tbk PT Alam Sutera Tbk


Description 2020 2021 2020 2021
Aktivitas
Rasio Perputaran Piutang 0,96 0,10 10,81 15,21
Rasio Perputaran Persediaan 0,70 0,82 1,17 2,07
Rasio Perputaran Modal Kerja 0,42 0,46 0,41 0,69
Rasio Perputaran Aset Tetap 0,44 0,52 0,05 0,10
Rasio Perputaran Total Aset 0,21 0,24 0,04 0,09

25
Analisis :
Rasio aktivitas merupakan rasio yang mengukur efektivitas perusahaan dalam menjalankan
operasionalnya. Semua rasio aktivitas ini melibatkan perbandingan antara tingkat penjualan dan
investasi pada berbagai jenis aktiva. Rasio-rasio aktivitas menganggap bahwa sebaiknya terdapat
keseimbangan yang layak antara penjualan dan beragai unsur aktiva misalnya persediaan, aktiva
tetap dan aktiva lainya
Tabel diatas menjelaskan analisa laporan PT.Ciputa Development dan PT. Alam Sutera pada tahun
2020 dan 2021 dimana pada tabel diatas menggunakan 5 rasio aktivitas yaitu Total Aset Turn Over,
Receivable Turn Over, Fixed Assets Turn Over, Inventory Turn Over dan Working Capital Turn
Over . Rasio Aktivitas pada tahun 2021 rata-rata mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan
keadaan perusahaan pada tahun 2020. Berarti PT.Ciputa Development dan PT. Alam Sutera mampu
atau efektif dalam menjalankan operasionalnya.

26
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari hasil analisis rasio keuangan perusahaan diatas dapat ditarik beberapa point
generalisasi, antara lain :

a. Analisis rasio keuangan merupakan suatu proses analisa yang dapat dijadikan tolak ukur
untuk menilai kinerja sebuah perusahaan. Pengukuran dan penilaian kinerja perusahaan
biasanya menggunakan rasio keuangan perusahaan.

b. Analisis Likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi


kewajiban finansial jangka pendeknya. Perusahaan yang mempunyai cukup kemampuan
untuk membayar utang jangka pendek disebut perusahaan yang likuid, sedangkan
perusahaan yang tidak mempunyai kemampuan untuk membayar utang jangka pendeknya
disebut ilikiud.

c. Analisis Rasio solvabilitas merupakan rasio yang mengukur sejauh mana perusahaan
dibiayai dengan utang. Suatu perusahaan dikatakan Solvable apabila perusahaan tersebut
mempunyai aktiva atau kekayaan yang cukup untuk membayar semua utang-utangnya,
sebaliknya apabila jumlah aktiva tidak cukup atau lebih kecil daripada jumlah utangnya,
berarti perusahaan tersebut dalam keadaan Insolveble.

d. Analisis Rasio Rentabilitas adalah alat untuk mengukur tingkat efektifitas pengelolaan
(manajemen) perusahaan yang ditunjukan oleh jumlah keuntungan yang dihasilkan dari
penjualan dan investasi. Rentabilitas menunjukan kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan laba selama periode tertentu.

e. Untuk perhitungan rasio likuiditas bahwa perusahaan PT.Ciputra Development dan


PT.Alam Sutera mampu membayar utang jangka pendeknya. jika perusahaan mampu
memenuhin kewajiban jangka pendeknya maka perusahaan tersebut dikatakan llikuid .

f. Untuk perhitungan rasio Solvabilitas perusahaan PT.Ciputra Development dan PT.Alam


Sutera mampu membayar utang-utangnya. jika perusahaan mampu memenuhin
kewajibannya maka perusahaan tersebut dikatakan solvable.

27
g. Untuk perhitungan rasio Profitabilitas perusahaan PT.Ciputra Development dapat dikatakan
cukup efisien dalam mengelola keuntungan yang dihasilkan dari penjualan dan investasi
yang dimilikinya dan PT.Alam Sutera dapat dikatakan kurang efisien dalam mengelola
keuntungan yang dihasilkan dari penjualan dan investasi yang dimilikinya.

h. Rasio Aktivitas pada tahun 2021 rata-rata mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan
keadaan perusahaan pada tahun 2020. Berarti PT.Ciputa Development dan PT. Alam Sutera
mampu atau efektif dalam menjalankan operasionalnya.

B. Saran

Saya tahu bahwa banyak sekali kekurangan dan kelemahan saya dalam mempersiapkan
makalah ini, baik dari segi tutur kata maupun kalimat dalam pembahasan yang saya buat ini,
jadi saya mengharapkan saran dan masukan dari kawan-kawan dan terlebih-lebih kepada ibu
dosen pembimbing mata kuliah Analisis Keuangan agar makalah ini bisa sempurna dan
berguna untuk diteladani pada pembuatan makalah selanjutnya.

28
DAFTAR PUSTAKA

Gie. (2020, Juni 18). Accurate : Rasio Keuangan: Pengertian, Fungsi, dan Berbagai Jenisnya.
Dipetik Desember 25, 2021, dari Accurate.id: https://accurate.id/akuntansi/rasio-keuangan/

Khairunnisah, S. (2021). Academia : Analisis Laporan Keuangan. Dipetik Desember 25,


2021, dari Academia.edu:
https://www.academia.edu/10985458/MAKALAH_ANALISIS_LAPORAN_K
EUANGAN

29

Anda mungkin juga menyukai