Anda di halaman 1dari 16

DARTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................2
BAB I...........................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.......................................................................................................................3
A. Latar Belakang Masalah................................................................................................3
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................3
C. Pembatasan Masalah......................................................................................................3
D. Pengesahan Judul...........................................................................................................3
E. Tujuan Kegiatan.............................................................................................................4
F. Manfaat Kegiatan...........................................................................................................4
G. Sistematika Pembahasan...........................................................................................4
BAB II.........................................................................................................................................5
LAPORAN KUNJUNGAN KE PABRIK TAHU....................................................................5
A. Definisi Tahu...................................................................................................................5
B. Pengertian Industri........................................................................................................5
C. Pengertian Pemasaran...................................................................................................6
D. Pengertian Kendala Usaha............................................................................................6
E. Manfaat Tahu.................................................................................................................6
F. Proses Pembuatan Tahu................................................................................................7
G. Proses Pembuatan Oncom.........................................................................................9
H. Dampak Positif dan Negatif.....................................................................................10
 Dampak positif..............................................................................................................10
I. Pemasaran Tahu...........................................................................................................11
J. Kendala Usaha Tahu....................................................................................................13
BAB III......................................................................................................................................15
PENUTUP.................................................................................................................................15
Kesimpulan...........................................................................................................................15
Saran.....................................................................................................................................15

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT Yang telah memberikan
kesehatan serta kesempatan sehingga saya dapat menyelesaikan laporan ini meksipun
belum terlalu sempurna.

Saya juga mengharapkan kritik/saran yang bersifat membangun dari bapak


Teguh untuk kesempurnaan penyusunan laporan ini dan  juga terima kasih atas arahan
dan bimbingannya, karena tanpa beliau penyusunan laporan ini tidak akan terselesaikan.
      
  Saya menyadari bahwa laporan ini masih memiliki banyak kekurangan, untuk itu kritik
dan saran yang konstruktif sangat diharapkan dari para pembaca.

Akhir kata, Saya mengucapkan terima kasih kepada pembaca yang telah
meluangkan waktunya untuk membaca Laporan ini. Semoga dengan adanya laporan ini
dapat memperluas wawasan kita semua.

Salaman, 1 Februari 2020


Penyusun ,

Ramalia Indriyani

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Di kehidupan manusia tidak dapat dipungkiri bahwa sebagai manusia
kita membutuhkan kebutuhan pokok. Salah satu dari kebutuhan pokok tersebut
adalah pangan. Pangan adalah kebutuhan paling utama yang dibutuhkan manusia
baik secara kuantitatif maupun kualitatif karena manusia membutuhkan
makanan dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam rangka memenuhi kebutuhan pangan tersebut banyak cara
pembuatan dan aneka ragam pangan yang ada. Sebagai negara agraris di
Indonesia cara memenuhi pangan lebih banyak dipilih dari hasil pertanian. Hasil
dari pertanian tersebut pun diolah menjadi aneka ragam makanan, salah satu
contohnya adalah kacang kedelai yang di olah menjadi tahu atau tempe.
Endapan dari perasan biji kacang kedelai yang mengalami koagulasi
dapat diolah menjadi tahu. Bahkan ampas atau sisa dari proses pembuatan tahu
dapat dibuat menjadi oncom. Walaupun tahu bukan berasal asli dari Indonesia,
melainkan dari Tiongkok tetapi sudah banyak pabrik tahu yang berdiri di
Indonesia. Contohnya adalah pabrik tahu yang ada didaerah Ciputat – Tangerang
Selatan.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana proses pembuatan tahu?


2. Bagaimana pemasaran tahu?
3. Apa aja kendala usaha tahu?

C. Pembatasan Masalah

Penulisan ini agar lebih terarah dalam pembahasannya maka penulis


mencoba membatasi proses dan pemasaran tahu milik Bp. Rohman di daerah
Cipuput - Tangerang Selatan.

D. Pengesahan Judul

Untuk memperoleh gambaran yang jelas dan mengetahui batasan


masalah tentang makalah yang berjudul PENGAMATAN PABRIK TAHU
terdapat beberapa kata yang perlu dijelaskan pengertiannya sebagai berikut di
bawah ini :

3
 Produksi: suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna
suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat
dalam memenuhu kebutuhan.
 Pemasaran : aktivitas, serangkaian institusi , dan proses menciptakan,
mengomunikasikan, menyampaikan, dan mempertukarkan tawaran yang
bernilai bagi pelanggan, klien, mitra, dan masyarakat umum.

E. Tujuan Kegiatan
Adapun tujuan dari pembuatan laporan ini, antara lain adalah :
1. Untuk memenuhi tugas dari guru mapel IPS.
2. Agar pembaca mengetahui tentang cara pembuatan tahu.
3. Agar mengetahui proses pemasaran.
4. Untuk mengetahui kendala usaha tahu.

F.  Manfaat Kegiatan

Manfaat dari kegiatan observasi ini yaitu menambah wawasan siswa


tentang dunia luar khususnya dalam bidang usaha atau industri rumah tangga,
mulai dari jenis barang yang dihasilkan, proses pembuatan, dan pemasarannya.
Jadi kita dapat terinspirasi juga untuk membuat usaha rumahan kecil-kecilan,
dan ikut melestarikan makanan khas daerah kita sendiri, contohnya yaitu tahu.

G. Sistematika Pembahasan

Pendahuluan lebih mudah mengetahui alur pemikiran yang tertuang


dalam pembahasan makalah ini, maka penulis menggambarkan pembahasan
sebagaimana di bawah ini.
Pendahuluan terletak di bab pertama karena dalam bab ini memuat
permasalahan-permasalahan yang akan dibahas dan merupakan latar belakang
masalah yang digunakan untuk menyusun makalah ini.
Pada bab kedua memuat yang dibahas dalam makalah ini yaitu tentang
pembahasan pengertian dari tahu, industry, pemasaran dan kendala usaha.
Pada bab ketiga yaitu penutup yang diisi kesimpulan dan saran.

4
BAB II
LAPORAN KUNJUNGAN KE PABRIK TAHU

A. Definisi Tahu
Jika mendengar kata “Tahu”, hampir semua masyarakat Indonesia
mengenalnya. Ya, penganan khas yang terbuat dari kacang kedelai ini memang
umum di kalangan penduduk Indonesia. Rasanya yang enak, tekstur yang
lembut, dan harga yang terjangkau membuat penganan ini  banyak digemari oleh
masyarakat. Apalagi, kandungan protein yang terdapat di dalamnya dapat
menggantikan protein yang terdapat dalam daging dan lebih sehat pula karena
berasal dari tumbuh-tumbuhan.

Tahu telah mengalami indigenisasi di Indonesia sehingga muncul


berbagai varian tahu serta panganan berbahan tahu. Tampilan luar tahu ada yang
berwarna putih maupun kuning dan coklat. Karena populernya, tahu menjadi
bagian tak terpisahkan tempat makan berbagai tingkat sosial di Indonesia,
bersama-sama dengan tempe.

Selain menciptakan berbagai macam varian tahu seperti tahu putih, tahu
kuning maupun tahu coklat, tahu juga merupakan sumber bahan dari pembuatan
oncom. Yang digunakan untuk membuat oncom adalah ampas tahu yang direbus
kemudian di fermentasi menggunakan ragi.

B. Pengertian Industri
Menurut Sukirno industri adalah perusahaan yang menjalankan kegiatan
ekonomi tergolong dalam sector sekunder. Kegiatan ini antara lain adalah pabrik
tekstil, pabrik perakitan dan pabrik pembuatan rokok.(Sukirno, 1997)

Sedangkan industri menurut Undang-undang Republik Indonesia No. 5


tahun 1984 tentang perindustrian yang mana dimaksud industri adalah kegiatan
ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi dan
barang barang yang bernilai tinggi untuk penggunaannya termasuk dalam
kegiatan merancang dan mengolah suatu bahan mentah menjadi barang setengah
jadi atau barang jadi, sehingga dapat mendatangkan manfaat yang lebih besar
bagi manusia.

Jadi dapat disimpulkan, industri adalah suatu usaha atau kegiatan


pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi, menjadi barang jadi yang
memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan.

5
C. Pengertian Pemasaran
Pemasaran adalah salah satu kegiatan dalam perekonomian yang
membantu dalam menciptakan nilai ekonomi. Nilai ekonomi itu sendiri harga
barang dan jasa. Faktor penting dalam penciptaan nilai tersebut adalah produksi,
pemasaran dan konsumsi.
Menurut Kolter pemasaran adalah proses social dan menejerial yang di
dalamnya individu dan kelompok, mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan
inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang
bernilai kepada pihak lain. (Kolter 1997)
Jadi dapat disimpulkan pemasaran adalah proses penyaluran barang atau
jasa dari produsen ke konsumen.

D. Pengertian Kendala Usaha


Kendala menurut James Stoner adalah situasi atau kondisi yang akan
datang dan tidak diinginkan yang menghambat suatu organisasi untuk mencapai
satu atau lebih tujuan. (James, Stoner 1996)

Sedangkan menurut Prajudi kendala adalah suatu yang menyimpang dari


apa yang diharapkan, direncanakan, ditentukan untuk dicapai sehingga
merupakan rintangan menuju tercapainya tujuan. (Prajudi, 1997)

Usaha adalah suatu bentuk usaha yang melakukan kegiatan secara tetap
dan terus menerus dengan tujuan memperoleh keuntungan. Baik yang
diselenggarakan oleh perorangan maupun badan usaha yang berbentuk badan
hukum atau terbentuk badan hukum yang didirikan dan berkedudukan di suatu
daerah dalam satu Negara.

Jadi kendala usaha adalah situasi atau kondisi yang tidak diinginkan
untuk mencapai tujuan dalam suatu usaha.

E. Manfaat Tahu
1.    Manfaat Tahu Mencegah Penyakit Jantung.
2.    Manfaat Tahu Meningkatkan Produksi Energy.
3.    Manfaat Tahu Mencegah Osteoporosis.
4.    Manfaat Tahu Membantu Menurunkan Berat badan.
5.    Manfaat Tahu Membantu Pasien Diabetes dengan Masalah Ginjal.

6
F. Proses Pembuatan Tahu
Berikut ini informasi yang kami dapatkan tetntang proses pembuatan
tahu di Pabrik Bapak Rohman yang terletak di daerah Ciputat – Tangerang
Selatan.
Alat-alat yang digunakan untuk proses pembuatan tahu :
 Mesin pres
 Mesin giling
 Mesin uap
 Penggorengan
 Tungku
 Kayu Bakar
 Ember
 Wajan
 Gayung
 Saringan besar
 Kain sifon
 Plastik
 Kedelai
 Lempeng
 Rak

Proses Pembuatan Tahu :


1. Pencucian
Hal yang pertama kali dilakukan pada kacang kedelai yang akan
diolah menjadi Tahu adalah pencucian, proses ini dimaksudkan untuk
menghilangkan kotoran-kotoran seperti: Tanah, daun kering, kerikil, dan
lain lain. Dalam proses pencucian, produsen hanya menggunakan air
tanpa bahan tambahan lainnya. Dan setelah pencucian kacang kedelai
direndam selama ± 2 jam.
2. Penggilingan
Sebelum memasuki proses pemasakan, kacang kedelai yang
sudah direndam kemudian digiling dengan menggunakan mesin. Hal
ini  bertujuan untuk menghaluskan kacang kedelai menjadi bubur
sehingga Tahu yang diperoleh mempunyai tekstur yang lembut,
penggilingan dilakukan 2 kali. Hasil gilingan kacang kedelai ini
kemudian ditampung untuk diproses lebih lanjut.
3. Pemasakan

7
Pemasakan bubur kacang kedelai ini mempunyai proses yang
sedikit rumit. Pertama-tama, bubur kacang kedelai di campur dengan air
dan air jatu (air sisa perebusan tahu yang difermentasikan selama satu
hari. Pencampuran air jatu ini dimaksudkan untuk memperoleh tahu yang
kenyal dan tidak mudah hancur) dan direbus menggunakan uap dalam
bak. Setelah mendidih, rebusan kacang kedelai disaring dengan cara
diperas dengan kain agar ampasnya terpisah (ampas ini kemudian dapat
dijadikan makanan ternak atau diolah kembali menjadi tempe ataupun
oncom….), lalu dicampur dengan air dan direbus untuk kedua kalinya.
Setelah mendidih, terbentuklah endapan yang selanjutnya akan dicetak
menjadu Tahu, sementara air sisa rebusan akan difermentasikan selama
satu hari menjadi air jatu untuk digunakan dalam proses perebusan di
hari berikutnya.

4. Pencetakan
Endapan yang terbentuk pada proses perebusan kedua selanjutnya
akan ditaruh dalam cetakan. Beberapa cetakan ini akan ditumpuk
menjadi satu dan di press menggunakan pemberat agar kandungan air
yang tidak diperlukan dapat keluar dan mengeraskan struktur tahu.

5. Pemotongan
Tahu yang sudah dicetak kemudian didiamkan selama 30 menit
lalu dipotong sesuai ukuran untuk mempermudah proses  pengemasan,
pendistribusian, dan penjualan. Alat yang digunakan adalah penggaris
kayu dan pisau dapur. Setelah dikemas, Tahu yang sudah jadi ini
kemudian didistribusikan ke pasar-pasar tradisional sebelum akhirnya
sampai ke dapur di rumah masing-masing.

6. Variasi Tahu
a. Tahu Kuning
Tahu- tahu putih yang sudah jadi kemudian direndam
kembali ke dalam air yang sudah dicampuri dengan gilingan
kunyit selama 2 jam.

b. Tahu Coklat
Tahu putih yang sudah jadi kemudian dipotong menjadi
bentuk segitiga dan digoreng dalam tungku yang besar. Setelah
digoreng kemudian direndam dalam air selama beberapa menit.

c. Tahu Sumedang

8
Tahu sumedang merupakan tahu yang berasal dari daerah
sumedang, Jawa Barat. Tahu jenis ini saat masih mentah
memiliki tekstur dan warna yang sama seperti tahu putih biasa,
hanya saja potongannya lebih kecil, dan ketika sudah digoreng
permukaannya tampak keriting tidak halus seperti pada
umumnya.

d. Tahu Sutera
Sesuai namanya, tekstur tahu ini lunak dan sangat halus,
karena halusnya hingga tidak nampak pori-porinya. Tahu yang
lebih popouler dengan sebutan tofu ini kebanyakan dijual di
pasar swalayan dan supermarket dengan kemasan menyerupai es
lilin.
Selain rasa asli kini banyak ditawarkan tahu sutera yang
sudah diperkaya aneka bahan seperti udang dan telur,  karena
teksturnya yang lunak, banyak orang yang mengolah tahu ini
untuk masakan sapo, wedang tahu maupun pudding.

e. Tahu Pong
Tahu jenis ini disebut tahu pong karena jika sudah
digoreng akan mengembang, dan bagian tengahnya berongga atau
dalam bahasa jawanya kopong. Baru setelah agak dingin tahu
akan sedikit menyusut.

Tahu pong memang diolah secara khusus sehingga bisa


menghasilkan rongga dan ringan setelah digoreng. Tahu ini
asyiknya sih dimakan hangat dan dicocol dengan aneka sambal
maupun lalapan cabe rawit.
f. Tahu Bulat Tasikmalaya
Tahu bulat "Arka", Tahu bulat ini memiliki rasa yang
gurih dan aroma yang khas Sangat unik, enak dan lezat. Tahu
bulat memiliki tekstur luar yang garing dan empuk di dalam.Tahu
bulat merupakan makanan sehat tanpa bahan pengawet, enak,
aman dan bergizi

                     

G. Proses Pembuatan Oncom


Bungkil atau ampas tahu tidak hanya dibuang begitu saja, melainkan
dapat diolah menjadi makanan lain yaitu oncom merah. Oncom merah umumnya
dibuat dari bungkil tahu, yaitu kedelai yang telah diambil proteinnya dalam
pembuatan tahu. Walaupun bahan substrat tersebut berupa limbah, kandungan
gizinya sesungguhnya masih cukup tinggi untuk dapat dimanfaatkan manusia.
Alat-alat yang dibutuhkan dalam proses pembuatan oncom :

9
 Sasak besar dan kecil
 Pisau
 Pengaduk
 Mesin pres
 Panci besar
 Tungku
Proses pembuatan Oncom Merah :
 Ampas tahu di press dengan mesin press sampai menjadi kering.
 Kemudian kukus ampas tahu yang sudah di keringkan selama 1 jam.
 Setelah di kukus, dinginkan ampas tahu tadi sampai benar-benar
kering.
 Setelah dingin, lalu tuang ampas tahu tadi dan kemudian cetak.
 Lalu taburi ampas tahu dengan onggok (ampas singkong) atau ragi di
atasnya.
 Diamkan sampai sehari semalam atau minimal selama 20
jam. Kemudian potong potong oncom berukuran kecil, sedang atau
besar.

H. Dampak Positif dan Negatif


 Dampak positif
Dampak positif dari pabrik ini adalah dilihat dari segi ekonmi
masyarakatnya, yang dapat menikmati tahu dekat dengan pabriknya
dengan harga yang relative murah dan terjangkau, sedangkan untuk
dampak positik ke lingkungannnya belum terlihat jelas, karena kondisi di
lingkungan tersebut stabil-stabil saja.
 dampak negative
1. bagi masyarakat sekitar
Dampak negative bagi masyarakat di sekitarnya adalah
polusi udara dari pabrik tersebut, sehingga jika kita melewati
lokasi pabrik tahu tersebut tercium bau asap pabri yang
menyengat dan bautidak sedap walaupun asapnya tidak terlihat
2. Bagi lingkungan sekitar
Limbah yang dibuang dari pabrik memang ada tempat
penampungan sementara, namun dari tempat tersebut
mungkin akan disalurkan ke lingkungan yang lebih jauh
dari pabrik sehingga menimbulkan pencemaran
lingkungan, mungkin hanya bau yang tercium sebagai
limbah, hanya saja kemungkinan lainnya bisa saja ada
pencemaran lain yang belum terlihat jelas, karena daerah
tersebut tetap subur walau ada pabrik tahu tersebut.

10
I. Pemasaran Tahu
1. Cara pemasaran tahu
a) Tetangga
Banyak tetangga sekitar yang membeli langsug ke rumah Pak
Rohman

b) Keliling
Penjualan tahu dengan keliling ke desa lain dengan menggunakan
sepeda motor. Penjualan dengancara keliling tersebut dilakukan
setiap pagi hari dan sore hari. Sekali keliling menempuh
perjalanan selama 2 jam.

c) Pemasaran
Pemasaran bagi orang-orang yang memiliki keperluan, misalnya
hajatan, arisan, syukuran dilakukan 2 hari sebelumnya.

d) Pelanggan
Pelanggan Pak Rohman yang membeli tahu tiap harinya dalam
jumlah tertentu untuk dijual kembali. Dan mereka mengambil
keuntungan Rp. 100,- tiap bijinya, misal penjual sayur.

2. Permodalan dan Penghitungan Laba Rugi


a. Permodalan
Jenis-jenis modal menurut buku ekonomi adalah sebagai berikut :
 Modal sendiri, yaitu modal yang diperoleh dari uang
pribadi atau dari tabungan.
 Modal sendiri, yaitu modal yang diperoleh dari pinjaman
orang lain atau bank.
 Modal penyertaan, yaitu modal yang diperoleh dari
pemerintah maupun masyarakat dilaksanakan dalam
rangka memperkuat kegiatan usaha, terutama yang
berbentuk investasi.
Dari jenis-jenis modal diatas dapat disimpulkan bahwa usaha
tahu Pak Rohman menggunakan modal sendiri atau dikatakan
usaha Pak Rohman adalah usaha mandiri, dengan modal sebesar
Rp. 12.000.000
b. Pengelolaan Modal

11
 Sarana
Disini tempat produksi pembuatan milik sendiri
bukan milik orang lain dengan menempati lokasi 8m x
8m.
 Tenaga Skill
Pak Rohman dapat memiliki ketrampilan dalam
pembuatan tahu karena keturunan dan ketekunannya
dalam belajar pada orang tuanya, sebelum Pak Rohman
menjalankan usaha tersebut bapak Pak Rohman lah yang
pertama kali menjalankan usaha tersebut selama 15 tahun,
dari pembuatan dan pemasarannya dilakukan dengan
telaten hingga lambat tahun usaha orang tua Pak Rohman
berkembang pesat.
Tapi pada tahun 2003 pabrik tahu tersebut mengalami
kemerosotan, sehingga selama 2 tahun pabrik tersebut
ditutup dan tidak beroprasi. Pada tahun 2004 Pak Wiyono
dengan modal sendiri, mengoprasikan lagi pabrik tahu
tersebut.

 Tenaga Kerja
Awalnya Pak Rohman dalam mengoprasikan
pabrik tahu tersebut belum memiliki tenaga kerja yang
dibayar, hanya dikerjakan sendiri dan dibantu sang ibu
dan adiknya.
Setelah usaha tersebut memenuhi prosfek yang
bisa dikatakan lancar. Pak Rohman mencari tenaga kerja
tetap, dalam prosesnya Pak Rohman melatih dulu
karyawannya itu dalam pembuatan tahu sampai bisa. Pak
Rohman membayar karyawannya Rp. 20.000 perharinya.
 Penentuan Harga
Pak Rohman menentukan harga penjualan tahu
dengan menghitungkan perbijinya. Dengan harga jual
perbiji Rp. 500. Tetapi bila pelanggan yang masih dijual
kembali, Pak Rohman mematok harga selisih Rp. 100
rupiah tiap bijinya, hingga pemasaran pihak kedua
mendapat untuk Rp 100 tiap bijinya.
 Penghitungan Laba Rugi
Pak Rohman menghitung laba ruginya dari hasil
penjualan dikurangi biaya oprasional.
Biaya Oprasional, meliputi
 Pembelian Bahan
Dalam usaha Pak Rohman, sekali rebus
membutuhkan 5 kg kedelai. Sedangkan harga
kedelai Rp. 6.000,00 per kg. dan setiap harinya

12
merebus 7 kali. Sehingga 5 kg x Rp. 6.000,00 =
Rp 30.000,00
Kedelai : 1 kg dengan harga Rp. 6.000,00
Jadi, 7 kali masakan x Rp. 30.000,00 = Rp.
210.000,00
Minyak goring : 3kg x Rp 11.000,00 = Rp.
33.000,00
Solar : 1 liter x Rp 4.500 = Rp
4.500,00
Bensin : 2 liter x RP. 5.000,00 = Rp.
10.000,00
Kayu baker : 8 ikat x Rp. 2.000,00 = Rp
16.000,00
 Tenaga Kerja
5 orang x Rp. 20.000,00 = Rp.
100.000,00 +
Total = Rp.
373.500,00
 Hasil penjualan
Setiap merebus dengan 5kg kedelai menghasilkan
140 biji dan harga perbijinya Rp 500, sehingga
140 x Rp. 500 = 70.000 x 7 kali masakan adalah
Rp 490.000
Jadi dalam sehari Pak Rohman memiliki
keuntungan sebesar : Rp. 490.000 – Rp. 373.500 =
Rp. 116.500
Dari laba itu , Pak Rohman gunakan untuk
mencukupi kebutuhannya sehari-hari dan sisanya
untuk ditabung. Dalam sebulan Pak Rohman dapat
menabung Rp. 1.500.00
J. Kendala Usaha Tahu
 Tenaga Kerja
Jika ada tetangga yang memiliki keperluan misalnya kegiatan maka
tenaga kerjanya berkurang. Sehingga dalam pembuatan tahu mengalami
kekurangan dalam tenaganya dan tahu yang dihasilkan pun berkurang.
 Sumber Air
Terkadang sumber air tidak jernih karena tercampur dengan air hijan dan
terkadang juga mati listrik. Selain itu, setiap seminggu sekali dilakukan
pengurasan sumur agar air yang digunakan dalam pembuatan tahu benar-
benar bersih.
 Kayu Bakar
Pada musim hujan, harga kayu baker mahal. Sehingga penggunaan kayu
baker mengurangi pendapatan.
 Bahan Mahal

13
Ketika bahan-bahan pembuatan tahu harganya meningkat, maka
pendapatan berkurang dan otomatis daya beli masyarakat menurun.
Misalnya, kedelai mahal dan kualitas juga tidak baik pada saat musim
penghujan. Selain itu, hasil tahu akan hancur dan terasa tidak enak.
Disamping itu, bahan-bahan yang lain pun juga mahal, seperti minyak
goring dan air cuka.

14
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

 Berdasarkan pengamatan di pabrik tahu Bpk. Rohman, dapat didimpulkan bahwa


pengolahan kacang kedelai hingga menjadi tahu cukup rumit dan memerlukan kerja
keras, protein nabati yang terdapat dalam kedelai juga bisa digunakan sebagai protein
pengganti daging. Harganya pun lebih ekonomis.

Kegiatan pengamatan ini dilaksanakan dengan baik dan lancar yang memanfaatkan
waktu dan tenaga yang tersedia dengan sebaik-baiknya, kita seharusnya memiliki sifat
teliti dan cekatan dalam bertindak supaya berikan dapat terlaksana dengan benar dan
tepat.

Dengan adanya Pengamatan ini dapat menambah pengalaman dan wawasan baru
bagi kami, sehingga nantinya kami yakin dan siap untuk menjalankan apa yang telah
diajarkan kepada kami dalam bekerja nanti.

Alat produksi Dalam memproduksi tahu di perlukan beberapa alat bantu berupa :


1. Mesin pres
2. Mesin penggiling
3. Mesin uap
4. Penggorengan
5. Tungku
6. Kayu bakar
7. Ember
8. Wajan
9. Gayung
10. Saringan besar
11. Kain sifon
12. PlastikLempeng, dan
13. Rak.

15
Saran
Sebagai orang Indonesia kita patut bersyukur karena memiliki sumber daya alam
yang begitu kaya, termasuk dalam bidang pertanian yaitu kacang kedelai. Kacang
kedelai dapat menciptakan berbagai macam makanan seperti tahu, tempe, oncom, dll.,
dan semua itu mengandung protein nabati yang tinggi. Maka dari itu kita wajib
mengkonsumsinya.
Seharusnya dalam pembuatan tahu ini hal yang paling utama diperhatikan adalah
kebersihan yang seperti pernyataan diatas yaitu dalam hal berpakaian pekerja
disarankan memakai pakaian yang tertutup. Proses penyaringan yang
menggunakan kain pastikan kain yang digunakan bersih dan steril.

16

Anda mungkin juga menyukai