Anda di halaman 1dari 15

PERAN UKM DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA

Makalah Ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


MANAJEMEN UKM

Dosen Pengampu:
Ika Farida Ulfah, S.Pd, M.Si

Disusun oleh Kelompok 1 :

Atma Suriya Wahyu Nur 17441434


Solikhah
Anugrahi Dwi Cahyaningtyas 17441429
Elsa Aulia Maharani 17441421

PROGRAM STUDI AKUNTANSI - S1 KELAS 6B


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
TAHUN AJARAN 2020
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum.wr.wb
Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan
Rahmat, Taufik dan Hidayahnya sehingga kami mampu menyelesaikan penyusunan makalah
sesuai dengan waktu yang kami rencanakan. Makalah ini kami buat dalam rangka memenuhi
salah satu syarat penilaian mata kuliah Manajemen UKM.

Kami ucapkan terima kasih kepada Bu Ika Farida Ulfah sebagai dosen Pengampu pada
mata kuliah Akuntansi Pajak yang telah membimbing kami dalam penyusunan makalah ini.
Makalah ini dibuat dengan banyak bantuan dari berbagai pihak sehingga kami pribadi
mengucapkan banyak terima kasih. Karena mungkin tanpa bantuan siapapun saya tidak akan
mampu menyelesaikan tugas ini.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan
keterbatasan dalam penyajian data dalam pembuatan makalah ini. Maka dari itu, saran dan kritik
yang membangun sangat kami harapkan dari pembaca sekalian demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa atau mahasiswi dan
siapa saja yang membacanya. Saya berharap agar makalah ini dapat diterima dengan baik.

Demikian makalah ini kami susun, apabila ada kata-kata yang kurang berkenan dan
banyak terdapat kekurangan kami mohon maaf sebesar-besarnya.

Wassalamu’alaikum.wr.wb

Ponorogo, 16 Maret 2020

Penyusun

1
DAFTAR ISI
COVER…………………………………………………………………………………………..
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………….…….1
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………….……2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………………………….…...3
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………….…..4
C. Tujuan……………………………………………………………………………….....4
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian Ukm………………………………….....…………………………………..5
2. Klasifikasi Ukm………………………………………….……………………………..5
3. Permasalahan Yang Dihadapi Oleh Ukm………………………………...…………….6
4. Peran Usaha Kecil Dan Menengah……………………………………………………..7
5. Peran Ukm Dalam Perekonomian Indonesia…………………………………………...8
6. Upaya Mengembangkan Ukm………………………………………………………….9

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan……………………………………………………………………….…...11
B. Saran……………………………………………………………………………….….11
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................13

2
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Usaha kecil dan menengah (UKM) merupakan salah satu bagian penting dari
perekonomian suatu negara ataupun daerah, tidak terkecuali di Indonesia. Sebagai
gambaran, kendati sumbangannya dalam output nasional (PDRB) hanya 56,7 persen dan
dalam ekspor nonmigas hanya 15 persen, namun UKM memberi kontribusi sekitar 99
persen dalam jumlah badan usaha di Indonesia serta mempunyai andil 99,6 persen dalam
penyerapan tenaga kerja. Namun, dalam kenyataannya selama ini UKM kurang
mendapatkan perhatian. Dapat dikatakan bahwa kesadaran akan pentingnya UKM dapat
dikatakan barulah muncul belakangan ini saja. Usaha Kecil Menengah atau lazim kita
kenal sebagai UKM mempunyai banyak peranan penting dalam perekonomian.
Salah satu peranannya yang paling krusial dalam pertumbuhan ekonomi adalah
menstimulus dinamisasi ekonomi. Karakternya yang fleksibel dan cakap membuat UKM
dapat direkayasa untuk mengganti lingkungan bisnis yang lebih baik daripada
perusahaan-perusahaan besar. Dalam banyak kasus, dari sejumlah UKM yang baru
pertama kali memasuki pasar, di antaranya dapat menjadi besar karena kesuksesannya
dalam beroperasi. Sejak krisis moneter yang diawali tahun 1997, hampir 80% usaha besar
mengalami kebangkrutan dan melakukan PHK massal terhadap karyawannya. Berbeda
dengan UKM yang tetap bertahan di dalam krisis dengan segala keterbatasannya. UKM
dianggap sektor usaha yang tidak cengeng dan tahan banting.Selain itu sebagai sektor
usaha yang dijalankan dalam tataran bawah, UKM berperan besar dalam mengurangi
angka pengangguran, bahkan fenomena PHK menjadikan para pekerja yang menjadi
korban dipaksa untuk berfikir lebih jauh dan banyak yang beralih melirik sektor UKM
ini. Produk-produk UKM, setidaknya memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi
dan pendapatan nasional, karena tidak sedikit produk-produk UKM itu yang mampu
menembus pasar internasional.
Sekarang ini lembaga-lembaga donor internasional semuanya mendukung
perkembangan UKM. Ada yang melihatnya sebagai wahana untuk menciptakan

3
kesempatan kerja (ILO), ada yang melihatnya sebagai penjabaran komitmen mereka
(IMF, Bank Dunia, Bank Pembangunan Asia) untuk memerangi kemiskinan di negara-
negara berkembang. Di Asia, perkembangan sektor UKM ini juga dilihat sebagai salah
suatu jalan keluar dari krisis ekonomi. Para donor multilateral dan bilateral (antara lain
Jepang) semuanya akan menyediakan dana dan bantuan teknis untuk pengembangan
sektor ini.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian dari UKM ?
2. Bagaimana Klasifikasi UKM ?
3. Apa saja Permasalahan Yang Dihadapi Oleh UKM ?
4. Apa Peran Usaha Kecil Dan Menengah ?
5. Apa Peran UKM Dalam ?
6. Bagaimana Upaya Mengembangkan UKM ?
C. Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk mengetahui peran UKM dalam perekonomian serta bagi
Negara serta untuk memenuhi tugas mata kuliah  Manajemen UKM.

4
BAB II
PEMBAHASAN
PERAN UKM DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA

1. PENGERTIAN UKM
UKM ( Usaha Kecil dan Menengah ) adalah sebuah istilah yang mengacu ke jenis usaha
kecil yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000 tidak termasuk tanah
dan bangunan tempat usaha.
Pengertian UKM atau Usaha Kecil Menengah berdasarkan peraturan undang-undang
Nomor 20 tahun 2007 tentang usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) :
 Usaha mikro adalah usaha yang dimiliki perorangan atau badan usaha perorangan
yang beromset maksimal Rp. 300 juta.
 Usaha kecil : Usaha produktif yang berdiri sendiri serta dilakukan oleh perorangan
atau badan usaha yang tidak dimiliki oleh anak perusahaan, cabang perusahaan,
dikuasai atau menjadi bagian dari usaha menengah maupun besar.
Kriteria usaha kecil adalah usaha yang beraset Rp. 50 juta s.d. Rp. 500 juta dan
beromset Rp. 300 juta s.d. Rp.2,5 miliar.
 Usaha menengah : usaha produkti yang dimiliki perorangan dan tidak di miliki oleh
anak perusahaan atau cabang perusahaan yang di miliki oleh usaha kecil dan besar.
Kriteria usaha kecil beraset Rp 500 juta s.d. Rp.10 miliar dan beromset > Rp.2,5
miliar s.d. Rp. 50 miliar.
Menurut Departemen Perindustrian dan perdagangan, Usaha kecil menengah merupakan
kelompok industri modern, tradisional, kerajinan yang memiliki aset dan modal di bawah
Rp. 70 juta.

2. KLASIFIKASI UKM
Dalam perspektif perkembangannya, UKM diklasifikasikan/dikelompokan menjadi 4
(empat) kelompok yaitu, sebagai berikut:
1) Livelihood Activities

5
Livelihood Activities adalahUKM yang digunakan sebagai kesempatan kerja untuk
mencari nafkah, yang lebih umum dikenal sebagai sektor informal.
2) Micro Enterprise
Micro Enterprise adalah UKM yang memiliki sifat pengrajin tetapi belum
mempunyai sifat kewirausahaan.
3) Small Dynamic Enterprise
SmallDynamic Enterprise adalah UKM yang telah memiliki jiwa
kewirausahaan dan mampu menerima pekerjaan subkontrak dan ekspor.
4) Fast Moving Enterprise
Fast Moving Enterprise adalah UKM yang telah memiliki jiwa
kewirausahaan dan akan melakukan transformasi menjadi Usaha Besar (UB).

3. PERMASALAHAN YANG DIHADAPI OLEH UKM


Berikut adalah permasalahan yang dihadapi oleh UKM:
a. Faktor Internal
Kurangnya permodalan-permodalan meruapakan factor utama yang diperlukan untuk
mengembangkan suatu unit usaha. Kurangnya permodalan UKM, karena pada
umumnya usaha kecil dan menengah merupakan usaha perorangan atau perusahaan
yang sifatnya tertutup.
b. Sumber Daya Manusia yang Terbatas
Keterbatasan SDM usaha kecil baik dari segi pendidikan formal maupun pengetahuan
dan keterampilannya sangat berpengaruh pada manajemen pengelolaan usahanya,
sehingga usaha tersebut sulit untuk berkembang.
c. Lemahnya Jaringan Usaha dan Kemampuan Penetrasi Usaha Kecil
Jaringan usaha yang sangat terbatas dan kemampuan penetrasi rendah maka produk
yang dihasilkan jumlahnya sangat terbatas dan mempunyai kualitas yang kurang
kompetitif.
d. Faktor Eksternal
Iklim usaha belum sepenuhnya kondusif dengan kebijaksanaan Pemerintah untuk
menumbuhkembangkan Usaha Kecil dan Menengah (UKM).

6
Terlihat dari masih terjadinya persaingan yang kurang sehat antara pengusaha-
pengusaha kecil dan pengusaha besar.
e. Terbatasnya Sarana dan Prasarana Usaha
Kurangnya informasi yang berhubungan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan
tekhnologi menyebabkan sarana dan prasarana yang mereka miliki juga tidak cepat
berkembang dan kurang mendukung kemajuan usaha.
f. Terbatasnya Akses Pasar
Akses pasar akan menyebabkan produk yang dihasilkan tidak dapat dipasarkan
Secara kompetitif baik dipasar nasinal maupun iternasional.

4. PERAN USAHA KECIL DAN MENENGAH


Peranan UKM dalam perekonomian tradisional di akui sangat besar. Hal ini dapat dilihat
dari kontribusi UKM terhadap lapangan kerja, pemerataan pendapatan, pembangunan
ekonomi pedesaan dan sebagai penggerak peningkatan ekspor manufaktur atau nonmigas.
Terdapat beberapa alasan pentingnya pengembangan UKM:
 Fleksibilitas dan adaptabilitas UKM dalam memperoleh bahan mentah dan
peralatan.
 Relevansi UKM dengan proses-proses desentralisasi kegiatan ekonomi
guna menunjangnya integritas kegiatan pada sektor ekonomi yang lain.
 Potensi UKM dalam menciptakan dan memperluas lapangan kerja.

Peranan UKM dalam jangka panjang sebagai basis untuk mencapai kemandirian
pembangunan ekonomi karna UKM umumnya diusahakan pengusaha dalam negeri
dengan menggunakan kandungan impor yang rendah.

Salah satu peran UKM dalam perekonomian yang paling krusial adalah menstimulus
dinamisasi ekonomi. Karakter dari peran tersebut sangatlah fleksibel sehingga UKM
dapat direkayasa sedemikan rupa untuk mengganti lingkungan bisnis lebh baik
dibandingkan dari perusahaan-perusahaan besar.
Sejumlah UKM yang pertama kali memasuki pasar dapat menjadi besar karena
keberhasilannya dalam beroperasi. Contohnya saat krisis moneter terjadi pada 1997 yang

7
membuat hampir 80% perusahaan besar ulung tikar dan melakukan PHK besar-besaran.
Namun tidak dengan UKM yang dapat bertahan dalam krisis dengan segala
keterbatasannya, sehingga dikenal sebagai bidang usaha yang tahan banting dan tidak
cengeng. Selain itu, UKM juga menjadi sektor usaha yang berperan besar dalam
mengurangi angka pengangguran.
Semua lembaga donor internasional saat ini mendukung perkembangan UKM. Ada yang
memandangnya sebagai wahana untuk menciptakan kesempatan kerja, ada yang
memandang sebagai penjabaran komitmen Bank Dunia, IMF, dan Bank Pembangunan
Asia dalam memerangi kemiskinan di negara-negara berkembang.

5. PERAN UKM DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA


UKM (Usaha Kecil Menengah) memegang peranan yang sangat besar dalam memajukan
perekonomian Indonesia.Selain sebagai salah satu alternatif lapangan kerja baru,UKM
juga berperan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi pasca krisis nmoneter tahun
1997 di saat perusahaan-perusahaan besar mengalami kesulitan dalam mengembangkan
usahanya.Saat ini,UKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun
pendapatan negara Indonesia.
UKM merupakan suatu bentuk usaha kecil masyarakat yang pendiriannya berdasarkan
inisiatif seseorang.Sebagian besar masyarakat beranggapan bahwa UKM hanya
menguntungka pihak-pihak tertentu saja.Padahal sebenarnya UKM sangat berperan
dalam mengurangi tingkat pengangguran yang ada di Indonesia.UKM dapat menyerap
banyak tenaga kerja Indonesia yang masih mengganggur.Selain itu UKM
telahberkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun pendapatan negara Indonesia.
UKM juga memanfatkan berbagai Sumber Daya Alam yang berpotensial di suatu daerah
yang belum diolah secara komersial.UKM dapat membantu mengolah Sumber Daya
Alam yang ada di setiap daerah.Hal ini berkontribusi besar terhadap pendapatan daerah
maupun pendapatan negara Indonesia.
Usaha kecil menengah telah terbukti mampu hidup dan berkembang di dalam badai krisis
selama lebih dari enam tahun, keberadaannya telah dapat memberikan kontribusi
terhadap PDB sebesar hampir 60%, penyerapan tenaga kerja sebesar 88,7% dari seluruh

8
angkatan kerja di Indonesia dan kontribusi UKM terhadap ekspor tahun 1997 sebesar
7,5% (BPS tahun 2000). Dalammenghadapi era perdagangan bebas dan otonomisasi
daerah maka pengembangan UKM diarahkan pada :
 Pengembangan lingkungan bisnis yang kondusif bagi UKM;
 Pengembangan lembaga-lembaga financial yang dapat memberikan akses
terhadap sumber modal yang transparan dan lebih murah;
 Memberikan jasa layanan pengembangan bisnis non finansial kepada UKM yang
lebih efektif
 Pembentukan aliansi strategis antara UKM dan UKM lainnya atau dengan usaha
besar di Indonesia atau di luar negeri. Berkembang atau matinya usaha kecil
menengah dalam era perdagangan bebas tergantung dari kemampuan bersaing dan
peningkatan efisiensi serta membentuk jaringan bisnis dengan lembaga lainnya.

Beberapa keunggulan UKM terhadap usaha besar antara lain adalah :

 Inovasi dalam teknologi yang telah dengan mudah terjadi dalam


pengembangan produk.
 Hubungan kemanusiaan yang akrab didalam perusahaan kecil.
 Kemampuan menciptakan kesempatan kerja cukup banyak atau
penyerapannya terhadap tenaga kerja.
 Fleksibilitas dan kemampuan menyesuaikan diri terhadap kondisi pasar yang
berubah dengan cepat dibanding dengan perusahaan skala besar yang pada
umumnya birokratis.

6. UPAYA MENGEMBANGKAN UKM


Upaya untuk mengembangkan UKM diantaranya sebagai berikut:
 Penciptaan iklim usaha yang kondusif
 Mengusahakan keamanan berusaha dan ketentraman serta penyederhanaan
prosedur perizinan usaha, keringanan pajak dsb.

9
 Perlindungan usaha jenis jenis tertentu terutama jenis usaha tradisional yang
merupakan usaha golongan ekonomi lemah, harus mendapatakan perlindungan
dari pemerintah baik melalui undang-undang maupun peraturan pemerintah.
 Mengembangkan Promosi guna lebih mempercepat kemitraan antara UKM
dengan usaha-usaha besar.

10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Meskipun peranan UKM dalam perekonomian Indonesia adalah sentral, namun
kebijakan pemerintah maupun pengaturan yang mendukungnya sampai sekarang dirasa
belum maksimal. Hal ini dapat dilihat bahkan dari hal yang paling mendasar seperti
definisi yang berbeda untuk antar instansi pemerintahan. Demikian juga kebijakan yang
diambil yang cenderung berlebihan namun tidak efektif, hinga kebijakan menjadi kurang
komprehensif, kurang terarah, serta bersifat tambal-sulam. Padahal UKM masih memiliki
banyak permasalahan yang perlu mendapatkan penanganan dari otoritas untuk mengatasi
keterbatasan akses ke kredit bank/sumber permodalan lain dan akses pasar. Selain itu
kelemahan dalam organisasi, manajemen, maupun penguasaan teknologi juga perlu
dibenahi.
Masih banyaknya permasalahan yang dihadapi oleh UKM membuat kemampuan
UKM berkiprah dalam perekonomian nasional tidak dapat maksimal. Salah satu
permasalahan yang dianggap mendasar adalah adanya kecendrungan dari pemerintah
dalam menjalankan program untuk pengembangan UKM seringkali merupakan tindakan
koreksi terhadap kebijakan lain yang berdampak merugikan usaha kecil (seperti halnya
yang pernah terjadi di Jepang di mana kebijakan UKM diarahkan untuk mengkoreksi
kesenjangan antara usaha besar dan UKM), sehingga sifatnya adalah tambal-sulam.
Padahal seperti kita ketahui bahwa diberlakunya kebijakan yang bersifat tambal-sulam
membuat tidak adanya kesinambungan dan konsistensi dari peraturan dan
pelaksanaannya, sehingga tujuan pengembangan UKM pun kurang tercapai secara
maksimal.
Oleh karena itu perlu bagi Indonesia untuk membenahi penanganan UKM dengan
serius, agar supaya dapat memanfaatkan potensinya secara maksimal. Usaha Kecil dan
Menengah (UKM) mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan ekonomi
nasional, oleh karena selain berperan dalam pertumbuhan ekonomi dan penyerapan
tenaga kerja juga berperan dalam pendistribusian hasil-hasil pembangunan. Dalam krisis
ekonomi yang terjadi di negara kita sejak beberapa waktu yang lalu, dimana banyak

11
usaha berskala besar yang mengalami stagnasi bahkan berhenti aktifitasnya, sektor Usaha
Kecil dan Menengah (UKM) terbukti lebih tangguh dalam menghadapi krisis tersebut.
Mengingat pengalaman yang telah dihadapi oleh Indonesia selama krisis, kiranya tidak
berlebihan apabila pengembangan sektor swasta difokuskan pada UKM, terlebih lagi unit
usaha ini seringkali terabaikan hanya karena hasil produksinya dalam skala kecil dan
belum mampu bersaing dengan unit usaha lainnya Pengembangan UKM perlu
mendapatkan perhatian yang besar baik dari pemerintah maupun masyarakat agar dapat
berkembang lebih kompetitif bersama pelaku ekonomi lainnya. Kebijakan pemerintah ke
depan perlu diupayakan lebih kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya UKM.
Pemerintah perlu meningkatkan perannya dalam memberdayakan UKM disamping
mengembangkan kemitraan usaha yang saling menguntungkan antara pengusaha besar
dengan pengusaha kecil, dan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusianya
Pengembangan terhadap sektor swasta merupakan suatu hal yang tidak diragukan lagi
perlu untuk dilakukan. UKM memiliki peran penting dalam pengembangan usaha di
Indonesia. UKM juga merupakan cikal bakal dari tumbuhnya usaha besar. “Hampir
semua usaha besar berawal dari UKM. Usaha kecil menengah (UKM) harus terus
ditingkatkan (up grade) dan aktif agar dapat maju dan bersaing dengan perusahaan besar.
Jika tidak, UKM di Indonesia yang merupakan jantung perekonomian Indonesia tidak
akan bisa maju dan berkembang. Satu hal yang perlu diingat dalam pengembangan UKM
adalah bahwa langkah ini tidak semata-mata merupakan langkah yang harus diambil oleh
Pemerintah dan hanya menjadi tanggung jawab Pemerintah. Pihak UKM sendiri sebagai
pihak yang dikembangkan, dapat mengayunkan langkah bersama-sama dengan
Pemerintah. Selain Pemerintah dan UKM, peran dari sektor Perbankan juga sangat
penting terkait dengan segala hal mengenai pendanaan, terutama dari sisi pemberian
pinjaman atau penetapan kebijakan perbankan. Lebih jauh lagi, terkait dengan
ketersediaan dana atau modal, peran dari para investor baik itu dari dalam maupun luar
negeri, tidak dapat pula kita kesampingkan.

B. SARAN

12
Usaha Kecil Dan Menengah (UKM) merupakan sektor usahayang paling besar
kontribusinya terhadap pembangunan nasional dan menciptakan peluang kerja yang
cukup besar bagi tenaga kerja dalam negeri, sehingga sangat membantu upaya
mengurangi pengangguran. Untuk itu, pemerintah seharusnya bersungguh-sungguh dalam
melaksanakan kebijakan pembangunan UKM. Dengan makalah ini, semoga pembaca
dapat menelaah lebih dalam tentang UKM serta berbagai masalah yang dihadapi UKM
tersebut agar nantinya dapat menghasilkan UKM yang lebih kreativ, maju dan
berkembang Selain itu dalam makalah ini mungkin masih banyak kekurangan bahan –
bahan dan leteratur, hanya sedikit yang dapat penulis paparkan, sebaiknya pembaca agar
dapat menambah sumber – sumber bahan lainnya.  

13
DAFTAR PUSTAKA

http://nitaratnasari94.blogspot.com/2013/05/peran-ukm-dalam-perekonomian-indonesia.html

http://id.shvoong.com/business-management/human-resources/2034751-peran-ukm-dalam-
perekonomian-indonesia/#ixzz1MZxJrlx4

http://ngekostramerame.blogspot.com/2011/05/peran-ukm-dalam-perekonomian-indonesia.html

14

Anda mungkin juga menyukai