Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM

DASAR ILMU TANAH

V. PENGAMBILAN SAMPEL TANAH UTUH & TERGANGGU

Oleh :

Nama : Anggi Soluna

NIM : 190321100039

Kelas : C

Asisten : Milla Agustina

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

JURUSAN ILMU DAN TEKNOLIGI PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS TRUNOJOYO

MADURA 2021

3.1.1. Alat
1. Bor tanah
2. Palu
3. Ring sampel
3.1. Alat dan Bahan
4. Pendorong tanah
5. Pisau BAB III
6. Cangkul
7. Kantong plastik METODE
3.1.2. Bahan
1. Tanah
2. Air

3.2. Prosedur Kerja


3.2.1. Prosedur Pengambilan Sampel Tanah Utuh
1. Ratakan dan bersihkan lapisan atas tanah yang akan diambil
2. Letakkan pendorong pada lapisan tanah, kemudian masukkan 2
ring sampel
3. Untuk ring sampel 1 masukkan bagian yang tajam dibawah,
sedangkan untuk ring sampel 2 bagian yang tumpul dibawah
sebagai pendorong ring yang pertama
4. Dorong ring hingga tiga perempat bagiannya masuk ke dalam
tanah
5. Gali tanah disekeliling ring sampel dengan cangkul
6. Ambil sampel dengan hati-hati, lalu pisahkan kedua ring
7. Potong kelebihan tanah pada bagian atas dan bawah hingga rata.
Pemotongan dilakukan dengan sedikit demi sedikit dan posisi
pisau miring bukan tegak lurus
8. Sampel tanah utuh sudah siap dianalisis.

3.2.2. Prosedur Pengambilan Sampel Tanah Terganggu


1. Sebelumnya bersihkan permukaan tanah dari rerumputan dan
serasah tumbuhan
2. Gunakan bor tanah dengan cara menekan dan memutar searah
jarum jam dan angkat bor jika sudah mencapai kedalaman yang
diinginkan
3. Masukkan sampel ke dalam plastik
4. Sampel tanah teganggu siap dianalisis.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil
Gambar cara pengambilan sampel tanah utuh menggunakan ring sampel :

Gambar cara pengambilan sampel tanah terganggu menggunakan bor :

4.2. Pembahasan
Sampel tanah merupakan contoh tanah yang diambil dengan
menggunakan alat baik itu sekop, bor tanah, cangkula maupun ring tanah.
Sampel tanah dibedakan menjadi dua yaitu sampel tanah utuh dan sampel
tanah terganggu. Sampel tanah utuh (undisturbed soil sample) adalah
sampel tanah yang digunakan untuk penetapan sifat-sifat fisik tanah yang
bentuknya utuh dan kokoh serta tidak mudah pecah. Sedangkan sampel
tanah terganggu (disturbed soil sample) adalah sampel tanah yang
digunakan untuk penetapan tekstur dan sifat-sifat kimia tanah dan biasanya
dilakukan dengan cara mencangkul, sekop ataupun menggunakan bor tanah
dengan beberapa ketentuan kedalaman tertentu. Pengambilan sampel tanah
ini dilakukan untuk mengetahui dan menetapkan sifat fisik dari masing-
masing karakteristik dari tanah tertentu.
Teknik pengambilan sampel tanah utuh dilakukan dengan
menggunakan ring sampel dimana tanah yang akan diambil dibersihkan
terlebih dahulu dari serasah dan rumput setelah itu ring sampel diletakkan
diatas tanah dan dimasukkan dengan menggunakan martil, setelah itu angkat
ring sampel dengan menggunakan sekop beserta tanah yang ada di
dalamnya, kemudian ring yang berisi tanah diratakan menggunakan cutter
sehingga kedua permukaan benar-benar rata dengan bibir ring sampel.
Selanjutnya kedua ujung ring ditutup dengan menggunakan tutup ring yang
tebuat dari plastik kemudian diberi label. Sedangkan teknik pengambilan
sampel tanah tidak utuh biasanya menggunakan bor tanah dan dilakukan
dengan cara mengambil tanah dari titik yang telah ditentukan tempatnya.
Tujuan dari pengambilan sampel tanah utuh dan sampel tanah terganggu
adalah untuk melakukan analisis pada tanah tersebut. Dimana sampel tanah
utuh digunakan pada penetapan sifat-sidat fisik tanah dan untuk sampel
tanah terganggu digunakan pada penetapan tekstur dan sifat-sifat kimia
tanah.
BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Dari hasil dan pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sampel
tanah adalah contoh tanah yang diambil dengan menggunakan cangkul, sekop, bor
tanah dan ring sampel. Sampel tanah dibedakan menjadi dua yaitu sampel tanah
utuh dan sampel tanah terganggu dimana teknik pengambilan dan tujuan dari
pengambilan sampel tanah tersebut berbeda antara satu dengan yang lainnya.
Pengambilan sampel tanah utuh dan sampel tanah terganggu adalah untuk
melakukan analisis pada tanah tersebut. Dimana sampel tanah utuh digunakan
pada penetapan sifat-sidat fisik tanah dan untuk sampel tanah terganggu
digunakan pada penetapan tekstur dan sifat-sifat kimia tanah
DAFTAR PUSTAKA

(Samsi et al., 2017)Chandra, tino orciny. (2014). Studi Perbandingan Pengukuran


Konduktivitas Hidrolika Jenuh Pada Tanah Sawah Beririgasi. Jurnal
Agripura, 8(1), 1054–1061.
Handayani, R., & Karmilasanti. (2013). SIFAT TANAH PADA AREAL
APLIKASI TEBANG PILIH TANAM JALUR ( TPTJ ) DI PT .
INTRACAWOOD , BULUNGAN , KALIMANTAN TIMUR. Jurnal
Penelitian Dipterokarpa, 7(1), 35–42.
Henrianto, A., Okalia, D., & Mashadi. (2019). UJI BEBERAPA SIFAT FISIKA
TANAH BEKAS TAMBANG EMAS TANPA IZIN ( PETI ) DI TIGA
KECAMATAN DI DARATAN SEPANJANG SUNGAI KUANTAN.
Jurnal Agronomi Tanaman Tropika, 1(2), 19–31.

Hermawan, B. (2011). Peningkatan Kualitas Lahan Bekas Tambang melalui


Revegetasi dan Kesesuaiannya Sebagai Lahan Pertanian Tanaman Pangan.
Prosiding Seminar Nasional Budidaya Pertanian, 60–70.
Ramlan, H., & Rajamuddin, U. A. (2017). Sifat Fisik Tanah Mineral dan Gambut
di Areal Perkebunan Kelapa Sawit di Kecamatan Petasia Timur Kabupaten
Morowali Utara. Jurnal Agrotekbis, 5(6), 646–652.
Samsi, N., Pata’dungan, Y. ., & Thaha, A. R. (2017). Isolasi dan Identifikasi
Morfologi Spora Fungi Mikoriza Arbuskula Pada Daerah Perakaran
Beberapa Tanaman Hortikultura Di Lahan Pertanian Desa Sidera. Jurnal
Agrotekbis, 5(2), 204–211.

Anda mungkin juga menyukai